Anda di halaman 1dari 15

Kata pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ‘Pengelolaan Resiko.

Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kesulitan dan kendala yang disebabkan
oleh keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan wawasan.

Namun berkat keinginan, keyakinan dan usaha yang sungguh – sungguh akhirnya semua
hambatan itu dapat diatasi

Kami menyadari sedalam – dalamnya bahwa Kami tidaklah sempurna dalam pembuatan
makalah ini. Dengan demikian Kami berharap dengan dibuatnnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi dan bagi pembaca sekalian.
Daftar Pustaka

Kata Pengantar

Daftar Pustaka

Latar Belakang
(Bab I)
Rumusan Masalah
Tujuan

Pembahasan
(Bab II)
Defenisi pengelolaan resiko
Kategori yang berkaitan dengan resiko yang mengancam suatu usaha
Proses pengelolaan resiko
Risk Identification
Analisis resiko
Perencanaan resiko
Strategi resiko
Monitoring resiko

Penutup
(Bab III)
Kesimpulan

Daftar Pustaka
Latar belakang

(Bab I)

Resiko sangat berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak
pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam beberapa tahun
terakhir, manajemen resiko menjadi trend utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun
pelatihan kerja. Hal ini secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen resiko dalam bisnis
pada masa kini.
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan di mana terdapat kemungkinan yang merugikan. Mengapa resiko harus
dikelola? Jawabannya tidak sulit ditebak, yaitu karena resiko mengandung biaya yang tidak
sedikit. Bayangkan suatu kejadian di mana suatu perusahaan sepatu yang mengalami
kebakaran. Kerugian langsung dari peristiwa tersebut adalah kerugian finansial akibat asset yang
terbakar (misalnya gedung, material, sepatu setengah jadi, maupun sepatu yang siap untuk
dijual). Namun juga dilihat kerugian tidak langsungnya, seperti tidak bisa beroperasinya
perusahaan selama beberapa bulan sehingga menghentikan arus kas. Akibat lainnya adalah
macetnya pembayaran hutang kepada supplier dan kreditor karena terhentinya arus kas yang
akhirnya akan menurunkan kredibilitas dan hubungan baik perusahaan dengan partner bisnis
tersebut.
Resiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari
manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah,
mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan strategic management, mengamankan
sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari
manajemen puncak.
Rumusan masalah

A. Defenisi pengelolaan resiko ?


B. Kategori yang berkaitan dengan resiko yang mengancam suatu usaha ?
C. Proses pengelolaan resiko?
D. Risk Identification?
E. Analisis resiko?
F. Perencanaan resiko?
G. Strategi resiko?
H. Monitoring resiko?

Tujuan

A. Mengetahui Defenisi pengelolaan resiko ?


B. Mengetahui Kategori yang berkaitan dengan resiko yang mengancam suatu usaha ?
C. Mengerti Proses pengelolaan resiko?
D. Mengetahui Risk Identification?
E. Mengetahui apa itu analisis resiko ?
F. Mengetahui perencanaan resiko?
G. Mengetahui strategi resiko?
H. Mengetahui monitoring resiko?
Pembahasan

(Bab II)

A. Defenisi Pengelolaan resiko :


Pengertian pengelolaan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata pengelolaan, mempunyai 4 pengertian yaitu:
1. Pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola
2. Penge;o;aan adalah proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga
orang lain
3. Pengelolaan adalah proses yang membantu merumuskan kebijakan dan tujuan
organisasi
4. Pengelolaan adalah proses yang memberikan pengawasan pada semua hal terlihat
dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan
Pengertian resiko
Resiko dalah ancaman atas kerentanan dari proses maupun asset (fisik dan informasi),
dampak dari keduanya serta kemungkinan dari ancaman (kombinasi dari kemungkinan
dan frekuensi kejadian) adalah kemungkinan kerugian yang ditimbulkan dari sebuah
tindakan
Pengelolaan risiko
Adalah suatu proses atau cara mengelola ancaman atau kerentanan dari suatu proses yang
dilakukan hingga ancaman itu dapat teratasi.

Pengelolaan risiko sebagai salah satu pekerjaan utama dari manajer proyek. Termasuk
mengantisipasi risiko yang memberi dampak pada jadwal proyek atau kualitas dari software yang
dibangun dan mengambil tindakan untuk menghindari resiko tadi. (Hall 1998)

Hasil dari resiko harus didokumentasi dalam rencana proyek bersamaan dengan analisis dari
konsekuensi resiko yang terjadi. Pengelolaan resiko yang efektif akan mudah apabila mengenai
masalah dan menjamin bahwa hal tersebut tidak akan mengarah kepada biaya yang tidak dapat
diterima.

B. Beberapa kategori yang berkaitan dengan resiko yang mengancam suatu usaha
yaitu :
 Risiko proyek, yaitu resiko yang berdampak pada jadwal dan sumber daya proyek.
Misalnya mungkin hilangnya atau keluarnya designer yang berpengalaman.
 Resiko produk, adalah resiko yang memberi dampak pada kualitas atau kinerja dari
software yang dibangun. Contohnya mungkin kesalahan dari komponen yang dibeli
untuk menunjukkan kinerja yang diharapkan
 Resiko bisnis, adalah resiko yang berdampak pada organisasi yang mengembangkan atau
mengadakan software. Misalnya pesaing mengenalkan suatu produk baru adalah resiko
bisnis
Contoh table resiko dan jenisnya :
C. Proses Pengelolaan Resiko
Resiko yang mungkin membuat dampak pada proyek tergantung pada proyek itu sendiri
dan lingkungan organisasi dimana software sedang dibangun. Meskipun demikian banyak
resiko tersebut bersifat universal – beberapa adalah resiko yang biasa

Pengelolaan resiko sebenarnya penting untuk proyek software karena melekat di


dalamnya ada ketidakpastian yang dihadapi oleh proyek. Hal ini merupakan pengertian
yang lepas dari kebutuhan, kesulitan dalam mengistimasikan waktu dan sumberdaya yang
diperlukan untuk pengembangan software, tergantung pada keterampilan individu dan
kebutuhan perubahan, karena perubahan dari kebutuhan pelanggan. Anda harus
mengantisipasi resiko, mamahami dampak dari resiko ini pada proyek, produk dan bisnis.
Dan ambil langkah untuk menghindari resiko. Anda harus menggambarkan rencana
contingency sehingga apabila resiko terjadi, anda dapat megambil tinbdakan secepatnya.

Proses pengelolaan resiko termasuk beberapa tahap:


 Identifikasi resiko. Proyek, produk, bisnis yang memungkinkan diidentifikasi
resikonya
 Analisis resiko. Dikaji kemungkinan dan konsekuensi dari resiko
 Perencanaan resiko. Rencana yang menyatakan resiko baik untuk menghindarinya
maupun untuk meminimisasi dampaknya pada proyek yang akan digambarkan
 Monitoring resiko. Resiko secara terus menerus dikaji dan direncanakan untuk
meringankan resiko dan dirubah melalui tersedianya informasi mengenai
resikonya

D. Risk Identification
Resiko proyek, produk dan bisnis yang mungkin terjadi diidentifikasi. tahap pertama dari
pengelolaan resiko. Diarahkan perhatian pada penemuan resiko yang mungkin terjadi ke
proyek. Dalam prinsip, hal tersebut tidak seharusnya dikaji atau diprioritaskan pada tahap
ini, meskipun dalam praktek, resiko dengan konsekuensi kecil atau probabilitas resikonya
sangat rendah tidak biasanya diperhatikan.
Identifikasi resiko harus dilaksanakan sebagai suatu proses team dengan menggunakan
pendekatan brainstorming atau mudahnya didasarkan pada pengalaman.

Identifikasi resiko dilakukan sebagai proses team dengan menggunakan pendekatan


brainstorming atau mungkin sekedar didasarkan pada pengalaman. Untuk mendukung
prosesnya, suatu checklist dari berbagai resiko dapat digunakan. Terdapat enam jenis
resiko yang dapat timbul:
 Resiko teknologi, resiko yang berasal dari teknologi software atau hardware yang
digunakan untuk membangun sistem
 Resiko manusia, resiko yang berhubungan dengan manusia dalam team
pembangunan
 Resiko organisasi, resiko yang berasal dari lingkungan organisasi dimana
software sedang dibangun
 Resiko alat, resiko yang berasal dari alat CASE dan dukungan software yang
digunakan untuk membangun sistem
 Resiko kebutuhan, resiko yang berasal dari perubahan ke kebutuhan pelanggan
dan proses dari mengelola kebutuhan perubahan
 Resiko estimasi/perkiraan, resiko yang berasal dari estimasi pengelolaan ciri-ciri
sistem dan sumberdaya yang diperlukan guna membangun sistem
Apabila anda menyelesaikan proses identifikasi resiko, anda seharusnya mempunyai
daftar resiko yang panjang yang dapat terjadi dan dapat mempengaruhi produk, proses
dan bisnis

E. Analisis Resiko
Selama proses analisis resiko, maka harus diperhatikan setiap resiko yang teridentifikasi
dan membuat keputusan tentang probabilitas dan keseriusannya. Tidak ada cara mudah
untuk melakukan hal tersebut – maka harus tergantung pada keputusan dan
pengalamannya sendiri, itulah sebabnya manajer proyek yang berpengalaman umumnya
adalah manusia yang terbaik untuk menolong dengan mengelola resiko. Resiko ini
mengestimasikan bahwa tidak seharusnya pengkajian numerik yang tepat, tetapi
seharusnya didasarkan pada sekitar jumlah kumpulannya (a number of bands):
 Probabilitas resiko mungkin dikaji sebagai yang sangat rendah (<10%), rendah (10-25%),
menengah (25-50%), tinggi (50-75%) atau sangat tinggi (>75%)
 Dampak dari resiko mungkin dikaji sebagai bencana yang besar, serius, bisa ditolerir atau
penting
 Kemudian ditabulasi hasil dari proses analisis dengan menggunakan tabel yang disusun
berdasar keseriusan dari resiko. Ternyata, pengkajian dari probabilitas dan keseriusan
berubah-rubah disini. Dalam praktek, untuk membuat pengkajian diperlukan informasi
rinci mengenai proyek, proses, pengembangan team dan organisasinya.
 Ke duanya probabilitas dan pengkajian dari dampak resiko bisa berubah dengan begitu
banyak informasi mengenai resiko tersedia dan begitu rencana pengelolaan resiko
diimplementasikan. Oleh karena itu, seharusnya tabel tadi diperbaharui (update) selama
tiap keragu-raguan dari proses resiko.
 Begitu resiko dianalisis dan diberi peringkat (rank), maka seharusnya dikaji, dan hal
tersebut sangat penting. Keputusannya harus tergantung pada kombinasi dari probabilitas
dari resiko yang timbul dan dampak dari resiko tad. Pada umumnya, resiko yang berupa
bencana selalu harus diperhatikan seperti pada semua resiko yang serius yang
mempunyai lebih dari probabilitas menengah terjadi.
 Boehm (boehm, 1988) merekomendasikan untuk mengidentifikasi dan memonitor “10
top” resiko. Tetapi angkanya berubah-rubah. Angka yang benar dari resiko untuk
memonitor harus tergantung pada proyeknya. Mungkin 5 atau mungkin juga 15.
Meskipun demikian angka resiko yang dipilih untuk memonitor masih dapat dikelola
(manageable). Sejumlah angka yang besar sekali dari resiko sebenarnya memerlukan
terlalu banyak informasi yang dikumpulkan. Dari resiko yang teridentifikasi tersebut di
atas, sebaiknya diperhatikan 8 resikosemuanya yangmembahayakan atau mempunyai
konsekuensi yang serius

Contoh Tabel resiko dan jenis resiko


F. Perencanaan resiko
Proses perencanaan resiko memperhatikan setiap resiko kunci yang telah diidentifikasi
dan mengidentifikasi strategi untuk mengelola resiko. Kembali lagi tidak ada proses
mudah yang dapat diikuti untuk membangun rencana pengelolaan resiko. Tergantung
pada penilaan dan pengalaman dari manajer proyek. Gambar di bawah ini men unjukkan
strategi yang memungkinkan untuk yang dapat diidentifikasi untuk resiko kunci.

Analisis Resik o
G. Strategi Resiko
Strategi tersebut dapat dijabarkan ke dalam 3 kategori, yaitu:
1. Strategi Menghindari : mengikuti strategi ini berarti bahwa probabilitasnya untuk
timbulnya resiko akan berkurang. Contoh: strategi menghindari resiko adaah
strategi yang berhubungan dengan komponen rusak
2. Strategi Meminimisasi. Mengikuti strategi ini berarti bahwa dampak dari resiko
akan berkurang. Contoh: strategi minimisasi adalah staff yang sakit
3. Rencana Contingency. Mengikuti strategi ini berarti anda bersiap untuk yang
terburuk dan tersedia strategi untuk menghadapinya. Contoh: strategi contingency
adalah strategi untuk masalah keuangan organisasi.
Strategi Pengelolaan resiko Faktor Resiko
H. Monitoring Resiko
 Monitoring Resiko termasuk secara rutin mengkaji setiap resiko yang teridentifikasi
untuk menentukan apakah resiko akan menjadi lebih atau kurang kemungkinannya atau
tidak dan apakah dampak dari resiko telah berubah. Hal tersebut tidak dapat diobservasi
secara langsung, maka anda harus melihat faktor lainnya yang akan memberikan
petunjuk tentang probabilitas resiko dan dampaknya. Faktor tersebut tergantung padea
janis resikonya.
 Monitoring Resiko seharusnya merupakan proses, dan pada setiap kemajuan peninjauan
pengelolaan, harus dperhatikan dan mendiskusikan setiap resiko kunci secara terpisah.

Faktor Resiko
Pentup
(Bab III)

Kesimpulan :
Dapat mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan pengelolaan resiko, seperti
defenisi pengelolaan resiko, proses pengelolahan resiko, Risk Identification, analisis
resiko, perencanaan resiko dan sbb.

Daftar Pustaka :
http://awangaliakbar.blogspot.com/2013/11/pengelolaan-resiko.html
https://www.academia.edu/8811578/Makalah_Manajemen_Risiko_BAB_1_2_3
MAKALAH

PENGELOLAAN RESIKO

KELOMPOK 1

NAMA :

SIBARANDUS PATTIRUHU
TELTIN LATUPEIRISSA
BRIGITA FUTWEMBUN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
(UKIM)

2019 - 2020

Anda mungkin juga menyukai