Di susun oleh:
Risma Agustina (22100904492)
Amanda Margareta (221009044)
Dimas Firmansyah (22100904487)
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Pengelolaan Risiko Tingkat Proyek” ini dapat tersusun
sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1......................................................................................................................... Latar
Belakang.........................................................................................................4
1.2......................................................................................................................... Rumusan
Masalah..........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen risiko proyek adalah sebuah proses sistematis yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek. Menurut
Lavanya dan Malarvizhi (2008) dalam PMI, manajemen risiko adalah praktik manajemen
proyek yang penting untuk meminimalisir kepanikan yang tidak terduga selama proyek
berjalan.
Setiap proyek tentu akan menemui berbagai risikonya tersendiri. Sayangnya, risiko ini
umumnya tidak diketahui pasti, baik kejadiannya maupun waktu tepat kedatangannya.
Namun, jika tidak diantisipasi dengan baik sejak awal, bukan tidak mungkin risiko ini akan
membawa masalah yang lebih besar kedepannya. Bukan serta-merta tentang “risiko negatif”
yang muncul, namun juga kehilangan “risiko positif” yang dapat meningkatkan nilai dari
proyek.
Bukan tanpa tujuan, manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang
positif dan meminimalisir peluang negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi
dalam proyek kita. Bukan hanya negatif, risiko sendiri memang ada yang dikategorikan
positif, dimana risiko positif ini juga sering kali disebut peluang (opportunities). Penanganan
respon untuk jenis risiko positif dan risiko negatif pun tentu berbeda, dan inilah yang harus
dipersiapkan dengan baik lewat manajemen risiko proyek.
Pada manajemen proyek yang paling berpengaruh dari risiko adalah kegagalan
mempertahankan biaya, waktu dan mencapai mutu serta keselamatan kerja. Kegagalan ini
sering diakibatkan karena faktor risiko yang tidak diantisipasi. Memahami manajemen risiko
akan membuat tim proyek mengenal peta risiko proyek yang akan dikerjakan dan mengerti
tindakan antisipasi serta kritis terhadap prioritas yang harus dilakukan dalam mengelola dan
mengendalikan risiko. Penilaian risiko mencakup tindakan memahami, mengidentifikasi,
mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan metode pelaksanaan
proyek.
Manajemen risiko proyek adalah sebuah proses sistematis yang meliputi kegiatan
merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko proyek.
Menurut Lavanya dan Malarvizhi (2008) dalam PMI, manajemen risiko adalah praktik
manajemen proyek yang penting untuk meminimalisir kepanikan yang tidak terduga selama
proyek berjalan.
Bukan tanpa tujuan, manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang
positif dan meminimalisir peluang negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi
dalam proyek kita. Bukan hanya negatif, risiko sendiri memang ada yang dikategorikan
positif, dimana risiko positif ini juga sering kali disebut peluang (opportunities). Penanganan
respon untuk jenis risiko positif dan risiko negatif pun tentu berbeda, dan inilah yang harus
dipersiapkan dengan baik lewat manajemen risiko proyek.
Dalam penerapannya, manajemen risiko proyek memiliki berbagai proses yang harus
dilewati. Mulai dari tahapan perencanaan, identifikasi, analisis kualitatif dan kuantitatif,
perencanaan respon risiko, pengendalian, hingga monitoring
Manajemen risiko memiliki andil penting untuk kesuksesan sebuah proyek. Melalui
manajemen risiko proyek yang baik, kita dapat mengidentifikasi kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) (SWOT) dalam proyek
kita. Selain itu, ada beberapa alasan lainnya mengapa manajemen risiko penting untuk sebuah
proyek:
o Membantu kita menghindari masalah besar yang tidak terkendali di masa depan.
o Membantu kita menemukan peluang (positive risk) baru yang menguntungkan.
o Meningkatkan rasa tanggung jawab dan nilai akuntabilitas.
o Mengoptimalkan anggaran proyek karena biaya pengeluaran yang lebih terkontrol.
o Meningkatkan peluang kesuksesan proyek.
Agar dapat mengenali resiko – resiko, diperlukan untuk mengenal dan menganalisis
kualifikasi resiko berdasarkan ketidakpastiannya dan tingkat kerugian dari masing – masing
resiko, untuk itu perlu memperhatikan kategori risiko:
a. Project risks (resiko proyek), akan mengancam rencana proyek. Bila resiko proyek
benar menjadi kenyataan, maka kemungkinan jadwal proyek akan meleset dan biaya
akan membengkak. Resiko proyek mengidentifikan akan pembiayaan potensial,
penjadwalan, staff/organisasi, sumber daya, pelanggan dan requirement permintaan
dan yang berdampak pada proyek. Selain itu juga kompleksitas proyek, ukuran dan
ketidakpastian level struktural juga sebagai faktor resiko proyek.
b. Technical risks (resiko teknik), akan mengancam kualitas dan waktu pengerjaan
proyek. Bila resiko teknik ini menjadi kenyataan, maka implementasi akan
menjadisusah ataupun menjadi tidak mungkin. Resiko teknik mengidentifikasikan
akandesain potensia, implementasi, interface, verifikasi, dan pemeliharaan.
Didalamnyaspesifikasi yang ambiguitas, ketidakpastian teknik, keusangan teknik, dan
“leadingedge” teknologi juga merupakan faktor resiko. Resiko teknik terjadi
dikarenakanmasalah yang terjadi ternyata lebih sulit untuk dipecahkan daripada yang
dibayangkan.
c. Business risk (resiko bisnis), akan mengancam ketahanan dari proyek yang dibangun.
Resiko bisnis dapat membayakan proyek atau produk.
Lima resiko bisnis utama yaitu:
Resiko pasar, dimana membuat produk atau sistem tetapi tidak ada
yangmembutuhkan atau tidak ada yang mau.
Resiko strategi, dimana membuat produk yang tidak mampu untuk
menanganikeseluruhan proses bisnis yang diinginkan.
Resiko pemasaran, dimana membuat produk tetapi bagian pemasaran
bingungcara untuk memasarkannya.
Resiko menejemen, dimana tidak adanya dukungan dari menejemen
seniorsehubungan dengan perubahan focus atau perubahan manusia.
Resiko biaya, dimana kehilangan pembiayaan dan personal.
d. Kategori umum lain yang dipublikasikan oleh Charette.Known risk (resiko yang
diketahui), resiko yang ditemukan setelah evaluasi yang hati – hati dari rencana
proyek, bisnis dan lingkungan teknik saat proyek sedang dikembangkan dansumber
informasi yang reliabel lainnya (tanggal penyelesaian yang tidak mungkin, kurangnya
domentasi requirement dari batasan proyek, lingkungan pengembangyang buruk).
e. Predictable risk (resiko yang telah diprediksi), resiko dari pengalaman proyek
yangsebelumnya (perubahan staf, kurangnya komunikasi dengan customer).
f. Unpredictable risk (resiko yang tidak dapat diprediksi), resiko yang tersembunyi, bisa
benar – benar terjadi tetapi sangat sulit diidentifikasi.
3.1. Kesimpulan
https://asana.com/id/resources/project-risk-management-process
https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-dan-bagaimana-melakukannya
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/618
https://media.neliti.com/media/publications/195693-ID-manajemen-risiko-dalam-
proyek-konstruksi.docx