Anda di halaman 1dari 22

YAYASAN PENDIDIKAN LANCANG KUNING

LAKSAMANA RAJA DI LAUT


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTASI (STIA)
LANCANG KUNING DUMAI

MANAJEMEN RISIKO PROYEK

MAKALAH
Dosen Pengampu :E Masnah Hijeriah S.Sos.,M.Si

Oleh:
Bella Safitri (2010090812018)
Nadira Putri Siregar (2010090812038)
Nirmala Ningsih (2010090812015)
Nurul Triyeni (2010090812037)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA


TAHUN 2023
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat

pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah “Manajemen Proyek”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Adm.Dan Manajemen Proyek

Pada kesempatan ini pemakalah mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah

memberikan tugas terhadap kami. kami ingin mengucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini

yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

kami sebagai penyusun makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini

merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena

itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang

membangun senantiasa kami harapakan semoga makalah ini berguna bagi

pemakalah pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan

dikemudian hari.

Dumai, 19 November 2023

Pemakalah

Kelompok 4
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1 1 Latar Belakang ................................................................................... 2

1 2 Rumusan Masalah.............................................................................. 2

1 3 Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 4

2 1 Definisi manajemen risiko proyek ....................................................... 4

2 2 Tujuan dari manajemen risiko proyek ................................................. 6

2 3 Risiko di dalam proyek ....................................................................... 7

2 4 Sumber risiko dalam proyek kontruksi ................................................ 8

2 5 Tahapan manejemen risiko Proyek .................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................... 18

3 1 Kesimpulan ......................................................................................... 18

3 2 Saran ................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 19


1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Salah satu kunci keberhasilan suatu proyek adalah dengan

menerapkan manajemen proyek atau Project Management, dengan

begitu bisnis atau tim-tim yang terkait dapat memaksimalkan kinerja

proyek dan tercapainya tujuan serta hasil yang diinginkan. Manjemen

proyek adalah suatu proses yang menggunakan sumber daya manusia

dan fungsi-fungsi manjemen dengan memaksimalkan waktu yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan.

Setiap proyek dilakukan oleh banyak pihak dan terjadi banyak proses

yang kompleks pasti mengandung risiko yang mungkin terjadi. Risiko

dapat dikatakan merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak

terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin,

namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan

sepenuhnya sesuai rencana.

Masing-masing kegiatan memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda,

tergantung pada jenis kegiatan yang dilakukan. Apabila skala

suatu proyek makin besar potensi risiko maka akan semakin

besarpula risiko yang ditimbulkan yang bila tidak ditangani dengan

benar maka akan menghambat pelaksanaan proyek

Risiko dapat memberi pengaruh besar terhadap kinerja,

produktifitas, kualitas kinerja, penambahan biaya dan keterlambatan


2

waktu dari proyek. Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah

memahami & mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi,

mengevaluasi bagaimana risiko ini mempengaruhi keberhasilan proyek,

monitoring dan penanganan risiko.

Penerapan manajemen risiko berguna untuk meningkatkan

pemahaman tentang proyek, memahami risiko termasuk dampak yang

ditimbulkan oleh proyek tersebut, dapat memberikan alasan yang tepat

dalam pengambilan keputusan dan kemampuan untuk mengelola

risiko tersebut secara efektif dan efisien. Tujuan penerapan

manajemen risiko dalam proyek konstruksi adalah pemilihan

tindakan mitigasi risiko, pengalihan risiko dan pemulihan akibat risiko

1. 2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dalam penulisan

makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut,

1. Apa definisi manajemen risiko proyek?

2. Apa tujuan dari manajemen risiko proyek?

3. Apa saja risiko di dalam proyek?

4. Apa saja sumber risiko dalam proyek kontruksi?

5. Apa saja tahapan manejemen risiko Proyek?

1. 3 Tujuan Penulis

1. Untuk Mengetahui definisi manajemen risiko proyek

2. Untuk Mengetahui tujuan dari manajemen risiko proyek

3. Untuk Mengetahui saja risiko di dalam proyek


3

4. Untuk Mengetahui sumber risiko dalam proyek kontruksi

5. Untuk Mengetahui tahapan manejemen risiko Proyek


4

BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Definisi Manajemen Risiko proyek

Beberapa ahli mendefinisikan arti dari manajemen, diantaranya yaitu

menurut Hitt, Black, & Porter (2012) Manajemen adalah proses

mengumpulkan dan menggunakan sekumpulan sumber daya dengan

cara diarahkan pada tujuan untuk menyelesaikan tugas dalam suatu

organisasi.

Menurut Griffin (2013) Manajemen adalah seperangkat kegiatan

(termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan,

pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan) diarahkan pada

sumber daya organisasi (manusia, keuangan, fisik, dan informasi),

dengan tujuan untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang

efisien dan efektif Sedangkan menurut Gulati, Mayo, & Nohria (2017)

manajemen adalah Tindakan bekerja dengan dan melalui sekelompok

orang untuk mencapai tujuan atau sasaran yang diinginkan dengan cara

yang efisien dan efektif.

Sedangkan pengertian risiko menurut pendapat ahli sebagai berikut.

 Menurut Arthur Williams dan Richard, M. H, pengertian risiko

adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama

periode tertentu.
5

 Menurut Griffin pengertian risiko adalah ketidakpastian tentang

peristiwa masa depan atas hasil yang diinginkan atau tidak

diinginkan.

 Menurut Soemarno pengertian risiko adalah suatu kondisi yang

timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak

menguntungkan yang mungkin terjadi.

 Menurut Subekti pengertian risiko adalah kewajiban memikul

kerugian yang disebabkan karena suatu kejadian diluar

kesalahan salah satu pihak.

 Menurut Hanafi (2006:1), pengertian risiko adalah bahaya, akibat

atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang

sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

Manajemen risiko proyek merangkum proses yang berhubungan

dengan mengarahkan perencanaan manajemen risiko, identifikasi,

analisis, respon, dan monitoring dan kontrol pada proyek; kebanyakan

dari proses ini adalah pembaruan seluruh proyek. Sasaran dari

manajemen risiko proyek adalah untuk meningkatkan kemungkinan dan

pengaruh dari peristiwa positif dan menurunkan kemungkinan dan

pengaruh dari peristiwa yang merugikan proyek.

Menurut Smith, (1990) Manajemen Resiko proyek didefinisikan

sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari

sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah


6

perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau

kerugian pada perusahaan tersebut.

Sedangkan menurut Clough and Sears (1994) Manajemen Risiko

proyek adalah suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani

semua kejadian yang menimbulkan kerugian.

Menurut santosa dalam Wibowo (2023:150) Manajemen risiko

proyek adalah mengidentifikasi, menganalisis dan merespon terhadap

risiko yang ada selama proyek agar bisa efektif.

2. 2 Tujuan Manajemen Risiko Proyek

Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam

sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau

bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk

memaksimalkan peluang yang ada. Tujuan dari manajemen resiko

proyek antara lain:

1. Membatasi kemungkinan-kemungkinan dari ketidakpastian

2. Membuat langkah-langkah yang lebih mengarah pada tindakan

proaktif dibandingkan reaktif dalam memandang kemungkinan

ancaman dan kerugian yang besar.

3. Membatasi kerugian dan ketidakpastian pada stake holder

4. Menjaga kesinambungan program operasi, sehingga tidak

terganggu dengan kejadiankejadian yang belum terantisipasi

sebelumnya.
7

5. Menjalankan program manajemen risiko secara efektif sehingga

mempunyai pengaruh yang menguntungkan dan bukan

menimbulkan biaya baru.

2. 3 Risiko yang dihadapi Proyek Kontruksi

Menurut Flanagan & Norman (1993), risiko-risiko dalam proyek

konstruksi adalah :

a. Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang telah

ditentukan/penetapan waktu konstruksi

b. Kegagalan untuk memperoleh gambar perencanaan, detail

perencanaan/izin dengan waktu yang tersedia.

c. Kondisi tanah yang tak terduga

d. Cuaca yang sangat buruk.

e. Pemogokan tenaga kerja.

f. Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja dan

bahan.

g. Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang menyebabkan luka.

h. Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat cara kerja yang

jelek.

i. Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bumi, dan lain–lain)

j. Klaim dari kontraktor akibat kehilangan dan biaya akibat

keterlambatan produksi karena detail desain oleh tim desain.

Di bawah ini adalah sebagian daftar dari risiko yang dihadapi

kontraktor
8

a. Risiko yang berhubungan dengan konstruksi, seperti

ketidakmampuan dari subkontraktor untuk mengerjakan.

b. Tersedianya tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja

c. Pemogokan

d. Risiko ekonomi, seperti ekskalasi harga

e. Risiko publik dan politik, seperti tidak disetujuinya izin yang

diperlukan proyek

f. Risiko fisik, seperti kondisi di bawah permukaan

g. Cuaca

h. Risiko Kontrak dan Legal, seperti risiko yang diberikan oleh

kontrak lebih kearah kontraktor tidak memiliki kontrol

i. Risiko desain, seperti suatu desain proyek yang tidak

bersifat konstruktif

j. Risiko keselamatan, seperti cedera pekerja atau sebuah

kerusakan pada suatu anggota masyarakat

k. Kecelakaan kendaraan konstruksi

2. 4 Sumber Risiko dalam Proyek Konstruksi

Menurut Barkley (2004) Risiko proyek dapat muncul dari

beberapa sumber, yaitu:

a. Internal, Risiko internal adalah risiko bahwa organisasi dan

system berhubungan, dan merupakan tantangaan kepada

kontraktor itu sendiri untuk mendukung keberhasilan manajemen

proyek.
9

b. Teknikal, Risiko teknikal dan teknologi dan dikelola

menggunakan keandalan dan metode pengujian, dimana harus

dimasukan kedalam proyek itu sendiri. Risiko teknikal ditangani

dengan mencocokkan pengujian pada disain dan pengembangan

dari produk.

c. Nonteknikal, Risiko nonteknikal adalah personil, organisasi dan

risiko proses yang dihadapi oleh manajer proyek. Beberapa

literatur mengatakan risiko nonteknikal adalah yang paling

endemis karena mereka berakar dari individu dan kinerja tenaga

kerja.

d. Eksternal. Risiko eksternal adalah risiko diakibatkan oleh

lingkungan dan pasar, dan dapat diantisipasi melalui

environmental scanning dan perencanaan strategis

e. Predictable. Uncertainty yang dapat diprediksi menjadi risiko

karena itu dapat diantisipasi, didimensikan, dan dikurangi.

f. Unpredictable. Risiko yang tidak dapat diprediksi adalah

uncertainty yang tidak dapat diantisipasi dan dikelola.

g. Hukum. Risiko hukum adalah probabilitas bahwa suatu proyek

akan memunculkan aksi hukum yang difokuskan pada

deliverable atau informasi yang dimiliki.

h. Peristiwa. Suatu peristiwa risiko memicu aksi, kejadian penting

(milestone), atau hasil pekerjaan yang memunculkan risiko dan

petunjuk bahwa sebuah antisipasi risiko sedang berlangsung.


10

Sedangkan menurut Sholeh (2023:13-14) ada lima sumber

dalam proyek konstruksi yaitu:

1. Faktor teknis dan desain

Faktor-faktor teknis dan desain dapat menjadi sumber risiko yang

signifikan dalam proyek konstruksi. Ini termasuk perubahan

dalam spesifikasi teknis, kegagalan desain, atau kurangnya

pemahaman yang mendalam tentang teknologi yang digunakan.

Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan mendadak dalam

jadwal proyek atau biaya yang tidak terduga.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan fisik dan alamiah juga dapat menjadi sumber risiko

dalam proyek konstruksi. Cuaca ekstrem, bencana alam seperti

gempa bumi atau banjir, dan geologi lokasi proyek dapat

mempengaruhi jalannya proyek dengan cara yang sulit

diprediksi. Memahami dan memperhitungkan faktor-faktor

lingkungan ini adalah penting dalam mengembangkan strategi

mitigasi yang efektif.

3. Faktor manusia dan organisasi

Keterampilan, pengetahuan, dan kinerja individu dalam tim

proyek dapat menjadi sumber risiko. Kurangnya koordinasi,

komunikasi yang buruk. atau perubahan personel dalam tim

dapat mengganggu kelancaran proyek. Selain itu, konflik

antarpihak yang terlibat dalam proyek, seperti kontraktor,


11

subkontraktor, dan pemilik proyek, juga dapat memunculkan

risiko yang harus dikelola dengan hati-hati.

4. Faktor Keuangan dan Ekonomi

Fluktuasi harga bahan bangunan, biaya tenaga kerja, dan

perubahan dalam kondisi ekonomi dapat berdampak pada biaya

proyek dan kemampuan untuk memenuhi anggaran.

Ketidakpastian ekonomi juga dapat mempengaruhi ketersediaan

sumber daya dan pendanaan proyek.

5. Faktor Hukum dan Regulasi

Perubahan dalam regulasi pemerintah ata perubahan hukum

yang berkaitan dengan industri konstruksi dapat menjadi sumber

risiko yang signifikan. Masalah perizinan, persyaratan

lingkungan, atau masalah hukum lainnya dapat memicu

tantangan yang tidak terduga.

2. 5 Tahapan Manajemen Risiko

Tahapan yang terdiri dari siklus manajemen risiko menurut

Sholeh (2023:4-6) sebagai berikut.

1. Identifikasi risiko

Langkah pertama dalam siklus ini adalah mengidentifikasi semua

risiko potensial yang mungkin mempengaruhi proyek konstruksi.

Hal ini melibatkan pengumpulan informasi tentang faktor-faktor

internal dan eksternal yang dapat berkontribusi terhadap risiko.

2. Analisis risiko
12

Setelah risiko diidentifikasi, langkah berikutnya adalah

menganalisis risiko secara lebih mendalam. Ini melibatkan

penilaian terhadap probabilitas terjadinya risiko dan dampaknya

pada proyek. Analisis ini membantu mengutamakan risiko mana

yang paling signifikan dan memerlukan tindakan lebih lanjut.

3. Evaluasi risiko

Pada tahap ini, risiko dinilai berdasarkan tingkat keparahan dan

probabilitasnya. Hasil evaluasi ini membantu dalam menentukan

pendekatan terbaik untuk mengatasi risiko, apakah itu

menghindari, mengurangi, memindahkan, menerima, atau

mengendalikan risiko.

4. Pengembangan strategi penanganan risiko

Langkah ini melibatkan pengembangan rencana tindakan yang

spesifik untuk mengatasi risiko. Ini dapat mencakup perubahan

dalamperencanaan proyek, pengalokasian sumber daya

tambahan, atau pembuatan rencana kontingensi.

5. Implementasi strategi penanganan risiko

Setelah strategi penanganan risiko dikembangkan, langkah

selanjutnya adalah menerapkannya dalam proyek. Ini melibatkan

koordinasi dengan tim proyek, pelaksanaan perubahan yang

diperlukan, dan memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai

dengan rencana

6. Pemantauan dan pengendalian risiko


13

Siklus manajemen tidak berakhir risiko setelah strategi

diimplementasikan. Penting untuk terus memantau dan

mengendalikan risiko selama proyek berlangsung. Jika risiko

teridentifikasi atau berubah, tindakan korektif dapat diambil untuk

memastikan proyek tetap berada pada jalur yang benar.

Adapaun tahapan atau proses manajemen risiko menurut

Heryanto dan Triwibowo dalam Wibowo (2023:151-152) sebagai

berikut.

1. Perencanaan Manajemen Risiko

Memutuskan bagaiman cara merencanakan atau pendekatan untuk

melakukan aktifitas manjemen risiko. Pada tahap ini manjemen

memastikan tingkat, tipe, dan vasibilitas manjemen risiko yang

setara dengan risiko dan kepentingan proyek bagi organisasi dengan

menyediakan sumber daya dan waktu yang memadai untuk

aktifitasnya.

Output dari rencana manajemen risiko adalah Risk management

plan yang berisi bagaimana identifikasi risiko, analisis kualitatif dan

kuantitatif, rencana respon, monitoring dan pengendalian akan

disusun dan dikerjakan selama siklus hidup proyek.

Hal-hal yang tercakup dalam Risk management plan adalah

a. Metodologi. Mendefinisikan alat, pendekatan dan sumber

data yang mungkin digunakan dalam manajemen risiko

proyek tertentu. Peran dan tanggungjawab. Definisikan


14

tanggungjawab dan peran utama, pendukung dan

keanggotaan tim manajemen risiko untuk setiap tindakan

dalam risk management plan.

b. Budget. Berisi rencana anggaran untuk manajemen risiko

proyek

c. Waktu. Berisi rencana waktu pelaksanaan proses manajemen

akan dilakukan selama siklus hidup proyek,

d. Scoring dan interpretasi. Metode scoring dan interpretasi

yang sesuai untuk tipe dan dan waktu untuk aralisis risiko

kualitatif dan kuantitatif yang akan dilakukan.

2. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah Menetukan atau mengidentifikasikan risiko-

risiko yang dapat berdampak pada proyek. Identifikasi risiko

merupakan proses iteratif karena risiko-risiko baru mungkin diketahui

sebagai kemajuan proyek melalui siklus hidupnyaAnalisi Kualitatif,

prioritaskan risiko berdasarkan peluang dan dampaknya terjadi risiko

tersebut. Metode Identifikasi risiko yang umum adalah:

a. Identifikasi Risiko berdasarkan Tujuan Perusahaan dan tim

proyek mempunyai tujuan. Setiap kejadian yang

membahayakan pencapaian tujuan secara perbagian atau

menyeluruh diidentifikasikan sebagai risiko.

b. Identifikasi Risiko berdasarkan Skenario Dalam analisa

skenario, skenarioskenario yang berbeda diciptakan.


15

Skenario-skenario mungkin menjadi jalan alternatif untuk

mencapai tujuan, atau sebuah analisa dari hubungan

kekuatan, sebagai contoh/ pasar atau perang. Setiap kejadian

yang memicu sebuah skenario yang tidak diinginkan

diidentifikasikan sebagai risiko.

c. Identifikasi risiko berdasarkan Taksonomi. Taksonomi di sini

adalah breakdown sumber risiko yang mungkin. Berdasarkan

taksonomi dan pengetahuan praktik yang ada, daftar

pertanyaan disusun. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

menunjukkan risiko yang ada.

3. Analisis Kualitatif

Analisis risiko kualitatif adalah proritas risiko berdasarkan peluang

dan dampak terjadinya risiko tersebut. Pada tahapan ini dilakukan

dengan cara menilai faktor-faktor lain seperti kerangka waktu dan

toleransi risiko dari kendala biaya, jadwal, ruang lingkup, dan mutu.

4. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah estimasi secara numerik efek daripada

risiko pada tujuan proyek. Pada prosesnya menggunakan teknik

seperti simulasi Montecarlo dan pohon keputusan untuk:

 Menghitung hasil yang mungkin dan peluangnya Menilai

peluang untuk mencapai tujuan proyek


16

 Mengidentifikasi risiko yang membutuhkan perhatian paling

besar dengan menghitung kontrubisi relatifnya terhadap

keseluruhan risiko proyek

 Mengidentifikasi biaya, jadwal, dan target ruang lingkup yang

realistik dan dapat dicapai

 Menentukan keputusan manajemen proyek ketika beberapa

kondisi atau hasil tidak pasti

5. Perencanaan respon terhadap risiko

Perencanaan respon terhadap risiko adalah langkah-langkah untuk

meningkatkan peluang dan mereduksi ancaman untuk dapat

mencapai tujuan proyek. Proses mengembangkan pilihan dan

menentukan tindakan untuk meningkatkan kesempatan dan

mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek. Ini mengikuti analisis

risiko kualitatif dan kuantitatif.

6. Pengawasan dan pengendalian risiko

Pengawasan dan pengendalian risiko adalah Proses

mengidentifikasi, menganalisis, dan merencanakan risiko-risiko yang

baru muncul, melacak risiko teridentifikasi, menganalisis ulang risiko

sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi,

memonitor sisa risiko, dan mereview pelaksanaan respon risiko saat

mengevaluasi keefektivannya.

Tujuan lainnya adalah untuk memastikan bila: asumsi proyek masih

valid, risiko (sebagaimana telah dinilai) berubah dari sebelumnya,


17

kebijakan dan prosedur manajemen risiko diikuti, cadangan biaya

dan jadwal kontingensi dimodifikasi sesuai risiko proyek.

Cara-cara yang dapat digunakan dalam melaksanakan pengawasan

dan kontrol terhadap risiko, yaitu:

a. Risk Reassessment (Menaksir Risiko), pengawasan dan

kontrol terhadap risiko umumnya memerlukan identifikasi

risiko baru dan perkiraan risiko tersebut dapat terjadi.

b. Risk Audits

c. Variance and Trend Analysis, kecenderungan dalam

pelaksanaan proyek harus ditampilkan dalam bentuk data,

Earned value analysis dan metode lainnya dari variance and

trend analysis mungkin dapat digunakan untuk mengawasi

kinerja proyekk secara keseluruhan. Hasil dari analisis ini

adalah ramalan penyimpangan pekerjaan proyek pada

penyelesaian mulai dari biaya dan target waktu yang telah

ditentukan.

d. Status Meetings, project risk managment (manajemen risiko

proyek) dapat dijadikan sebagai agenda dalam rapat

diadakan secara berkala. Risk managment (manajemen

risiko) akan menjadi lebih mudah jika lebih sering dipraktikan

dan diskusi tentang risiko tersebut secara berkala dilakukan.


18

BAB III

PENUTUP

3. 1 Kesimpulan

Suatu proyek tidak lepas dari resiko yang bersumber dari internal

dan external organisasi karena adanya ketidakpastian. Manajemen

risiko sangat bermanfaat untuk proyek karena dapat membantu

menghindari kerugian besar dan memastikan keberhasilan

proyek. Apabila sutau proyek di lakukan manjemen risiko yang baik,

proyek dapat dijalankan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga dapat

mencapai tujuan yang diinginkan.

3. 2 Saran

Setiap kegiatan yang dilakukan manusia menimbulkan risiko, begitu

pula dengan proyek. Kontraktor dan tim yang berhubungan proyek harus

memikirkan risko yang akan dihadapi dalam proyek supaya tercapainya

sasaran yang diinginkan dan tidak menganggu proses proyek tersebut.


19

DAFTAR PUSTAKA

Sholeh. 2023. Manajemen Risiko Proyek Kontruksi. Yogyakarta: Pustaka

Pranala

Wibowo. 2022. Manajeman Proyek Teknologi Informatika. Padang: Global

Eksekutif Teknologi.

Clough, Richard. (1994). Construction contracting (5thed.). USA: John

Wiley and Sons.

Labombang, M. (2011). Manajemen risiko dalam proyek

konstruksi. SMARTek, 9(1).

Pertiwi, I. G. A. I. M., Kristinayanti, W. S., & Aryawan, I. G. M. O. (2016).

Manajemen Risiko Proyek Pembangunan Underpass Gatot Subroto

Denpasar. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, 4(1),

1-6.

Wena, M. (2015). Manajemen risiko dalam proyek konstruksi. Jurnal

bangunan, 20(1-12).

Prasetyo, A., Setyaning, L. B. T., & Riyanto, E. (2023). Literature Review:

Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek. Renovasi: Rekayasa Dan

Inovasi Teknik Sipil, 8(1).

Yuliana, C. (2017). Manajemen Risiko Kontrak Untuk Proyek

Konstruksi. Rekayasa Sipil, 11(1), 9-16.

Anda mungkin juga menyukai