Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“PENGUKURAN RISIKO”
OLEH :
KELOMPOK III
AYU DESKARANI
FIFI SRIGANTI
LIDIA SASMIKA
PUTRI INTAN
RIZKY NAZAR
SEMESTER VI KEUANGAN-A
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
DOSEN PEMBIMBING :
Gita Sari Gustika, SE., M.Si
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas softskill ini akhirnya bisa
diselesaikan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
langsung ataupun tidak terhadap terselesaikannya tugas ini.
Akhir kata, insya Allah tugas softskill ini dapat bermanfaat bagi siapa saja
yang membutuhkannya.
Penulis
i| M a n a j e m e n R i s i k o
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ........................................................................................ 17
B. Saran .................................................................................................. 17
ii| M a n a j e m e n R i s i k o
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Risiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun
organisasi. Berbagai macam risiko, seperti risiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain di jalan, risiko terkena banjir di musim hujan dan sebagainya,
dapat menyebabkan kita menanggung kerugian jika risiko-risiko tersebut
tidak kita antisipasi dari awal. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian
atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi.
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang
atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan. Dalam beberapa tahun terakhir, manajemen risiko menjadi trend
utama baik dalam perbincangan, praktik, maupun pelatihan kerja. Hal ini
secara konkret menunjukkan pentingnya manajemen risiko dalam bisnis pada
masa kini. Setelah kita mengidentifikasi resiko maka tindakan selanjutnya
adalah mengukur risiko. Dengan mengukur risiko kita bisa mengetahui
seberapa besar risiko itu. Hal ini penting, karena sebelum kita menentukan
sikap untuk mengendalikan risiko terlebih dahulu kita mengetahui kadar
resiko tersebut, hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat
bagaimana cara mengukur risiko dengan mudah.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dan prinsip pengukuran risiko ?
2. Dimensi apa saja yang diukur ?
3. Bagaimana Konsep probabilitas dalam pengukuran kerugian potensial?
4. Bagaimana Distribusi Probabilitas ?
5. Bagaimana Pengukuran Frekuensi Kerugian dan Tingkat Keparahan ?
1|Manajemen Risiko
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan prinsip pengukuran risiko
2. Untuk mengetahui apa saja dimensi apa saja yang diukur
3. Untuk mengetahui bagaimana konsep probabilitas dalam pengukuran
kerugian potensial
4. Untuk mengetahui bagaimana distribusi probabilitas
5. Untuk mengetahui bagaimana Pengukuran Frekuensi Kerugian dan
Tingkat Keparahan
2|Manajemen Risiko
BAB II
PEMBAHASAN
3|Manajemen Risiko
4. Diversifikasi
Sistem Manajemen Risiko yang baik menempatkan konsep
diversifikasi sebagai sesuatu yang penting untuk dicermati.Hal ini
menuntut pola pemantauan yang konstan dan konsisten.Asumsinya
adalah bahwa konsentrasi (Risiko) dapat muncul setiap saat seiring
dengan berbagai perubahan yang terjadi di dunia.
5. Independensi
Berdasarkan prinsip independensi, keberadaan suatu kelompok
Manajemen Risiko yang independen makin dianggap sebagai suatu
keharusan. Prinsip ini tidak sekedar berbicara tentang kewenangan dan
level tanggung jawab dari kelompok Manajemen Risiko dan kelompok
atau unit lainnya dalam perusahaan, melainkan juga tentang tentang visi
perusahaan dan kualitas interrelasi antara kelompok Manajemen Risiko
dengan kelompok atau unit lainnya, dan juga antar kelompok aatau unit
yang melaksanakan transaksi dengan mengambil risiko tertentu.
6. Pola Keputusan yang Disiplin
Porsi sains dalam konsep Manajemen Risiko memang telah
memberikan banyak kontribusi bagi kemampuan Manajemen Risiko
dalam melakukan pengukuran risiko namun kualitas keputusan tetap saja
tergantung pada bagaimana manajemen memutuskan cara terbaik untuk
menggunakan alat atau teknik tertentu dan memahami keterbatasan yang
dimiliki oleh alat atau teknik tersebut.
7. Kebijakan
Prinsip ini mensyaratkan bahwa tujuan dan strategi Manajemen
Risiko suatu perusahaan harus dirumuskan dalam sebuah Policy, Manual
& Procedure yang jelas. Policy harus secara jelas menjabarkan dan
mendefiniskan filosofi Manajemen Risiko perusahaan dan menyediakan
keseluruhan pendekatan yang digunakan serta organisasi dari proses
pengambilan Risiko. Tujuan utama dari hal tersebut adalah untuk
memberikan kejelasan mengenai proses Manajemen Risiko, baik untuk
4|Manajemen Risiko
pihak internal maupun untuk pihak eksternal seperti regulator dan para
analis.
5|Manajemen Risiko
b. Variasi nilai kerugian dari satu periode anggaran ke periode anggaran
yang lain naik-turunnya nilai kerugian dari waktu ke waktu.
3. Dampak keseluruhan dari kerugian-kerugian
Yaitu kerugian yang ditanggung sendiri (diretensi), jadi tidak hanya
nilai rupiahnya saja.
6|Manajemen Risiko
tersebut. Untuk melakukan analisa terhadap kemungkinan dari suatu kerugian
potensiil perlu memahami prinsip dasar teori probabilitas.
Contoh :
7|Manajemen Risiko
Dengan demikian probabilitas terjadinya kecelakaan mobil pribadi
adalah :
8|Manajemen Risiko
a) Probabilitas adalah suatu nilai/ angka yang terletak antara 0 dan 1
yang diberikan masing-masing event.
b) Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas dari event-
event (Set E) yang saling pilah dalam Set S adalah 1.
c) Probabilitas suatu event yang terdiri dari sekelompok event yang
saling pilah dalam suatu Set S adalah merupakan hasil
penjumlahan dari masing-masing probabilitas yang terpisah.
4. Sifat probabilitas
Probabilitas adalah merupakan aproksimasi. Sebab sangat
jarang sekali terjadi atau bahkan tidak mungkin kita dapat mengetahui
besarnya probabilitas secara mutlak (pasti sama dengan kenyataan).
Yang kita dapatkan hanyalah suatu perkiraan, yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak.
Jadi apa yang kita dapatkan dari suatu penelitian atau
perhitungan berdasarkan definisi probabilitas adalah merupakan
ekspresi, yaitu sebagai prosentase total exposure dalam rangka
mendapatkan estimasi empiris dari probabilitas. Maka dari itu
probabilitas dari sudut empiris dipandang sebagai frekuensi terjadinya
event dalam jangka panjang, yang dinyatakan dalam prosentase.
Misalnya : apabila suatu event telah terjadi x kali dari jumlah n
kasus dari kemungkinan terjadinya event tersebut, maka probabilitas
empirisnya adalah : x/n. Namun probabilitas tersebut adalah
menggambarkan data historis (apa yang telah terjadi). Sedang
kegunaannya untuk meramalkan kejadian/eventyang akan datang
merupakan approksimasi/perkiraan saja; kecuali bilaevent tersebut akan
dengan sendirinya berulang persis seperti masa lalu. Suatu situasi yang
tampaknya sangat mustahil.
Selanjutnya perlu disadari bahwa untuk probabilitas, misalnya
2/5, tidaklah berarti bahwa kejadiannya adalah sama apabila kasus atau
jumlah exposure/percobaannya kecil. Hal itu hanya akan terjadi apabila
n nya sangat besar atau mendekati tak terhingga (hukum bilangan
9|Manajemen Risiko
besar), dimana x/n akan dapat menghasilkan probabilitas empiris yang
hampir tepat.
10 | M a n a j e m e n R i s i k o
6. Event yang berulang
Apabila kita mengetahui bahwa probabilitas akan terjadinya
sesuatu dalam satu kali percobaan adalah “p” dan probabilitas tidak
terjadinya sesuatu adalah “q”, yang besarnya sama dengan 1-p. (q=1-p).
Berdasarkan prinsip ini maka kita dapat menghitung besarnya
probabilitas terjadinya suatuevent selama r kali dalam n kali percobaan,
dengan menggunakan formula binominal. Dimana formula binominal
menggunakan konsep compound probability dan addative rule. Dengan
menggunakan formula ini kita akan dapat menghitung distribusi
binominal (lihat statistik).
Distribusi binominal adalah merupakan salah satu dari teori
probabilitas yang digunakan dalam asuransi dan merupakan salah satu
cara yang terpenting.
11 | M a n a j e m e n R i s i k o
Contoh: diketahui bahwa dari 100 buah rumah kemungkinan
terbakarnya satu rumah adalah 27% (tabel binominal) dan rata-rata
kerugian untuk setiap kebakaran adalah Rp 100.000.000,-. Maka
expected valuenya adalah Rp 37.000.000,- (37% x Rp 100.000.000,-).
12 | M a n a j e m e n R i s i k o
Expected Value of Contract
Probabilitas Hasil Expected Value
80 % + Rp. 10.000.000,- Rp. 8.000.00,-
20% - Rp. 10.000.000,- Rp. 2.000.000,-
100% Rp. 6.000.000,-
c. Compound Events
Compount events adalah terjadinya dua atau lebih peristiwa
terpisah selama jangka yang sama.
13 | M a n a j e m e n R i s i k o
Dua peristiwa atau lebih dima terjadinya peristiwa yang
satu akan mempengaruhi terjadinya peristiwa yang lain. P(A dan
B) = P(A)X P(B/A)
D. Distribusi Probabilitas
Probabilitas merupakan kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu
kejadian atau kemungkinan jangka panjang terjadinya sesuatu.
Distribusi probabilitas menunjukkan probabilitas kejadian bagi masing-
masing outcome yang mungkin. Karena outcome itu merupakan mutually
exclusive, maka semua probabilitas jika dijumlahkan maka jumlahnya sama
dengan satu.
1. Distribusi Binominal
Distribusi binomial adalah distribusi probabilitas dengan variabel
diskrit, mempunyai ciri-ciri :
Dimana :
C = kombinasi
P = Probabilitas sukses
Q = Probabilitas gagal (I-p)
n = Banyaknya percobaan
x = Banyaknya keberhasilan dalam pengubah
P(X) = Probabilitas sukses x kali percobaan
2. Distribusi Poisson
14 | M a n a j e m e n R i s i k o
Distribusi poisson merupakan distribudi yang bervariabel
diskrit., yang mempunyai nilai n yang besar dan nilai p yang kecil.
P(X) =[(e^µ) . (µ^x)]/R!
Dimana:
P(X) = Probabilitas x kali
µ = Rata-rata distribusi
e = 2,71828
x = jumlah kejadian sesuai sample
n = jumlah populasi
P = peluang keberhasilan
3. Distribusi Normal
Distribusi normal mempunyai variabel kontinu. Mempunyai
ciri-ciri sbb :
a. Kurva normal berbentuk lonceng atau simetris, sisi kiri dan sisi
kanan tidak mempunyai batas
b. Distribusi normal memiliki dua parameter yaitu rata-rata dan
standar deviasi
c. Nilai tertinggi (puncak)kurve adalah rata-rata
d. Luas total kurve normal adalah 1
E. Pengukuran Frekuensi Kerugian dan Tingkat Keparahan
1. Pengukuran Frekuensi Kerugian
Pengukuran frekuensi kerugian adalah untuk mengetahui berapa
kali suatu jenis peril dapat menimpa suatu jeis objek yang bisa terkena
peril selama suatu jangka waktu terentu, umumnya satu tahun.
15 | M a n a j e m e n R i s i k o
b) Kerugian yang kemungkinan terjadinya kecil (sligth), yaitu risiko-
risiko yang tidak akan terjadi dalam waktu dekat dan dimasa yang
akan datang kemungkinannya pun kecil.
c) Kerugian yang mungkin (moderate), yaitu kerugian-kerugian yang
mungkin bisa terjadi dalam waktu yang dekat di masa yang akan
datang.
d) Kerugian yang mungkin sekali (definite), yaitu kerugian yang
biasanya terjadi secara teratur, baik dalam waktu dekat maupun
dimasa mendatang.
2. Menentukan Tingkat Keparahan
Dalam menentukan perahan kerugian manajer harus berhati-hati
untuk memasukkan semua kerugian yang mungkin bisa terjadi sebagai
akibat suatu peristiwa tertentu, sebagaimana dampaknya yang terhadap
keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai contoh misalnya, musibah kebakaran yang
menghancurkan bangunan perusahaan beserta isinya, yang menimbulkan
total kerugian sebesar Rp. 300.000.000.- untuk melaksanakan pemulihan
perusahaan perlu tutup selama enam bulan,dan menbah kerugian
penghasilan sebesar Rp. 400.000.000.-
Jumlah kerugian total sebesar Rp. 700.000.000.- jika tidak dapat
di tanggung dalam semua kerugian tersebut makan dalam waktu singkat
perusahaan bisa jatuh bangkrut.
Selain untuk menentukan relatif pentingnya, suatu kerugian
potensial perlu juga di ukur untuk menolong mendaptakan informasi
dalam penetapan cara terbaik untuk menangani risiko tersebut. Sebagai
contoh rata-rta frekuensi kerugian dikalikan rata-rata keparahan kerugian
akan sama dengan total kerugian harpan rata-rata dalam setahun.
16 | M a n a j e m e n R i s i k o
BAB III
PUNUTUP
A. KESIMPULAN
Pengukuran resiko adalah usaha untuk mengetahui besar/kecilnya
resiko yang akan terjadi. Hal ini dilakukan untuk melihat tinggi rendahnya
resiko yang dihadapi perusahaan, kemudian bisa melihat dampak dari resiko
terhadap kinerja perusahaan sekaligus bisa melakukan prioritisasi resiko,
resiko yang mana yang paling relevan.
B. SARAN
Penulis menyadari dalam makalah ini banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, demi kebaikan makalah yang akan datang. Atas saran dan
kritiknya penulis mengucapkan terima kasih.
17 | M a n a j e m e n R i s i k o
DAFTAR PUSTAKA
ririsyuanita.blogspot.com/2017/01/tugas-2-manajemen-resiko.html
http://kalisat-berbagi.blogspot.com/2017/04/manajemen-risiko-pengukuran-
risiko.html
https://gaharuchromeblogspot.wordpress.com/2010/07/19/makalah-manajemen-
resiko/
18 | M a n a j e m e n R i s i k o