PENGUKURAN RISIKO
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko
Dosen pengampu: Lukman Fadhiliya, M.Pd
Disusun oleh
Tahun 2023
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Puji Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah saya terima, serta petunjuk-Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi saya dalam penyusunan MAKALAH
Pengukuran Risiko. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi
Agung Muhammad SAW yang selalu kita nanti-nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Makalah ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang saya peroleh setelah mengikuti
pembelajaran Manajemen Risiko juga dari sumber informasi lain. Kami selaku penyusun hanya
memiliki sebatas ilmu yang bisa saya sajikan, sebagai tugas mata kuliah Manajemen Risiko.
Saya menyadari bahwa pengetahuan dan pemahaman kami tentang makalah ini
menjadikan keterbatasan saya pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam tentang
Pengukuran Risiko. Oleh karena itu,kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu saya harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Terutama kepada dosen yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah Pengukuran Risiko
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Konsep Pengukuran Risiko...................................................................................................6
1. Pengertian Pengukuran Risiko..........................................................................................6
2. Jenis Risiko Pada Leverge................................................................................................7
3. Dimensi Risiko yang Diukur.............................................................................................8
4. Menentukan Tingkat Kerugian (Keparahan)....................................................................9
B. Pengukuran Risiko dengan Distribusi Probabilitas............................................................10
1. Macam Distribusi Probabilitas........................................................................................10
2. Teknik Pengukuran Risiko..............................................................................................11
3. Konsep Probabilitas........................................................................................................13
C. Pengukuran Risiko dengan Pendekatan Statistika..............................................................14
1. Pengukuran Risiko Bisnis...............................................................................................14
2. Pengukuran Risiko Pendanaan........................................................................................15
3. Pengukuran Risiko Total.................................................................................................15
D. Pengukuran Risiko dengan Pendekatan Pasar....................................................................16
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
A. Kesimpulan.........................................................................................................................18
3
B. Saran...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
1. Untuk mengetahui konsep pengukuran risiko
2. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran risiko dengan Distribusi Probabilitas
3. Untuk mengetahaui bagaimana pengukran risiko dengan Pendekatan Statistika
4. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran risiko dengan Pendekatan Pasar
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
biaya tetap, semakin besar pula kemungkinan laba yang ada untuk membayar
biaya atau beban tetap tersebut. Jika perusahaan menderita kerugian (atau apa
yang terjadi tidak sesuai dengan yang diharapkan) yang ditimbulkan oleh adanya
penggunaan biaya tetap, penggunaan biaya tetap tersebut mengandung risiko.
Oleh karena itu, pengukuran risiko yang ditimbulkan karena adanya
penggunaan leverage menjadi sangat penting agar dalam mengambil keputusan
penggunaan leverage manajemen mendapat informasi yang memadai dan
seimbang, tidak hanya mengenai labanya, tetapi juga risiko yang ditimbulkannya.
8
berupa bunga untuk pendanaan dengan utang, dan dividen untuk
pendanaan dengan saham preferen.
c. Risiko Leverge Total
Leverage total merupakan kombinasi antara leverage operasi dan
leverage pendanaan. Leverage total digunakan untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam penggunaan biaya tetap, baik biaya tetap operasi
maupun biaya tetap pendanaan. Dengan demikian, leverage total dapat
dipandang sebagai refleksi keseluruhan dari biaya tetap operasi dan
pendanaan. Analisis leverage total membantu manajemen keuangan atau
CFO dalam menganalisis persentase perubahan EPS yang disebabkan oleh
adanya persentase perubahan pada volume penjualan.
Risiko total merupakan penggabungan risiko bisnis dan risiko
pendanaan. Untuk menganalisis pengaruh keputusan leverage total
terhadap laba, kita dapat menggunakan degree of total leverage (DTL)
Dimensi yang harus diukur yang berkenaan dengan dua dimensi risiko, yaitu:
9
Kedua dimensi ini sangat penting untuk menilai relatif pentingnya suatu exposure
terhadap kerugian potensial
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam dimensi pengukuran tersebut, antara lain:
Kerugian rata-rata ini dapat dibandingkan dengan premi asuransi yang harus
dibayar jika perusahaan itu meminta perlindungan asuransi.
10
B. Pengukuran Risiko dengan Distribusi Probabilitas
a. Total kerugian harta langsung (tidak termasuk kerugian net income, liability loss,
atau personal) yang mungkin akan dialami perusahaan yang disebabkan oleh
tabrakan armada atau pengangkutan.
b. Banyaknya tabrakan
c. Total kerugian harta per tabrakan.
Contoh kerugian ini berkenaan dengan satu jenis kerugian untuk semua unit yang
dihadapkan pada kerugian dengan satu penyebab (tabrakan).
a. jenis kerugian;
b. unit-unit yang mengalami exposure kemungkinan merugi)
c. penyebab kerugian
11
2. Teknik Pengukuran Risiko
b. Konsep Probabilitas
Dalam menjelaskan konsep mengenai konsep probabilitas kita awali
dengan konsep mengenai sample space (lingkup kejadian) dan event suatu
kejadian atau peristiwa. Bayangkanlah sub set, S dari kemungkinan kejadian atau
hasil dari kejadian tertentu. Set, S tersebut mungkin saja berupa daftar dari jumlah
tabrakan kendaraan di wilayah tertentu, tahun tertentuSet seperti ini disebut
sample space.
Untuk mengetahui besar kemungkinan terjadinya suatu peristiwa,
digunakan rumus:
W(E)
P(E) = di mana S = Peristiwa yang diamati
W(S) E = Sub set
W(S) = Jumlah keseluruhan bobot S
W(E) = Jumlah keseluruhan bobot dalam subset E.
12
aset keuangan atau sekuritas, yang diukur berdasarkan sensitivitas tingkat
pengembalian (return) aset yang bersangkutan terhadap perubahan tingkat
pengembalian pasar. Ukuran ini dikenal sebagai Beta Pasar. Contoh lain
adalah degree of operating leverage (DOL) yang mengukur sensitivitas
laba operasi terhadap perubahan penjualan. DOL digunakan sebagai
ukuran risiko bisnis.
2. Volatilitas risiko diukur berdasarkan seberapa besar nilai eksposur
berfluktuasiUkuran yang umum adalah standar deviasi. Semakin besar
standar deviasi suatu eksposur, semakin berfluktuasi nilai eksposur
tersebut, yang berarti semakin berisiko eksposur atau aset tersebut.
3. Pendekatan VaR (value at risk), risiko diukur berdasarkan kerugian
maksimum yang bisa terjadi pada suatu aset atau investasi selama periode
tertentu, dengan tingkat keyakinan (level of confidence) tertentu. Untuk
mengukur risiko dengan pendekatan VaR, diperlukan data standar deviasi
dan skor Z dari tabel distribusi normal. Contoh: diketahui standar deviasi
dari suatu aset bernilai Rp1 juta adalah 2,4%. Pada tingkat keyakinan
95%, skor Z-nya adalah 1,645. Besarnya risiko (dalam nilai Z) adalah
0,024 x 1,645 = 0,040. Jika nilai Z tersebut dikembalikan ke nilai awalnya
menjadi 0,040 x Rp1 juta = Rp40 ribu.
4. Matriks frekuensi dan signifikansi risiko; teknik pengukuran yang cukup
sederhana (tidak terlalu melibatkan kuantifikasi yang rumit) adalah
mengelompokkan risiko berdasarkan dua dimensi, yaitu frekuensi dan
signifikansi.
Ada dua hal dalam proses tersebut, yaitu sebagai berikut.
a) Mengembangkan Standar Risiko
Menerapkan standar tersebut untuk risiko yang telah diidentifikasi.
Analisis skenario; kemampuan manajer/perusahaan untuk
memprediksi sesuatu yang akan terjadi, dan besarnya kerugian
yang diperoleh.
b) Example
13
Teknik pengukuran berbeda tingkat kecanggihannya (tingkat
kuantifikasi), dalam arti berbeda tipe risiko, berbeda juga teknik
yang digunakan.
3. Konsep Probabilitas
Suatu Set S biasanya terdiri atas beberapa segmen yang disebut sub set
atau event (Set E). Misalnya, jumlah kecelakaan mobil terdiri atas segmen mobil
pribadi dan mobil penumpang umum.
14
space (Set S) adalah 1. Probabilitas suatu event yang terdiri atas sekelompok
event yang saling pilah dalam suatu set (sample space) merupakan hasil
penjumlahan dari tiap-tiap probabilitas yang terpisah.
c. Nilai Harapan
Expected value dari suatu event dapat ditentukan dengan membuat tabel
(tabel binomial) untuk hasil-hasil yang mungkin diperoleh dari menilai masing-
masing hasil tersebut berdasarkan probabilitasnya. Dengan menjumlahkan hasil
dari masing-masing event akan diperoleh expected value-nya.
Contoh: bahwa dari 100 buah rumah kemungkinan terbakarnya satu rumah
adalah 27% dan rata-rata kerugian untuk setiap kebakaran adalah
Rp100.000.000,-.
15
Risiko bisnis ini diukur dengan menggunakan koefisien variasi laba operasi
(KVEBIT). KVEBIT adalah deviasi standar laba operasi dibagi dengan laba
operasi yang diharapkan atau laba operasi rata-rata.
Risiko total sama dengan risiko bisnis ditambah risiko pendanaan. Jumlah risiko
bisnis dan pendanaan membentuk risiko keseluruhan perusahaan. Risiko perusahaan
yang tinggi mengarahkan perusahaan ke dalam insolvency. Insolvency yang terjadi
pada suatu perusahaan dapat mengakibatkan perusahaan tersebut dilikuidasi.
Risiko total dicari dengan menggunakan koefisien variasi EPS (KVEPS). KVEPS
adalah sebagai ukuran risiko relatif risiko perusahaan secara total. KVEPS merupakan
16
deviasi standar EPS dibagi dengan EPS yang diharapkan atau EPS rata-rata. Apabila
diketahui risiko total dan risiko bisnis, risiko pendanaan dapat dicari dengan rumus:
KVEPS- KVEBITApabila diketahui koefisien variasi EBIT dan tingkat leverage
pendanaan (DFL) dari EBIT yang diharapkan, risiko total dapat dicari dengan cara
mengalikan KVEBIT dengan DFL-nya.
Total risiko portofolio terdiri atas dua komponen, yaitu risiko sistematis
(systematic risk, market risk, atau nondiversifiable risk) dan risiko tidak sistematis
(unsystematic risk, company-specific risk, atau diversifiable risk)Beta adalah
menunjukkan risiko sistematis. Beta perusahaan dapat digunakan untuk mengukur risiko
bisnis, risiko pendanaan, risiko dalam kaitan dengan penggunaan leverage risiko dan
risiko total leverage, terlebih risiko sistematis. Gambar 6.1 menunjukkan hubungan risiko
total, risiko sistematis, dan risiko tidak sistematis pada portofolio.
17
perekonomian secara umum, pengaruh kebijakan fiskal dan moneter, inflasi, dan
perubahan situasi pasar minyak.
Risiko sistematis adalah bagian dari total risiko sekuritas-sekuritas yang tidak
dapat dihilangkan dengan diversifikasi portofolio. Dengan dilakukan diversifikasi
portofolio secara optimal, risiko tersebut juga risiko pasar yang diukur dengan beta.
Adapun risiko tidak sistematis adalah risiko yang unik terdapat pada suatu perusahaan
atau industri tertentu. Risiko tidak sistematis meliputi faktor pada suatu perusahaan,
misalnya gagap teknologi, pengembangan produk baru, dan kegiatan-kegiatan lain yang
unik pada suatu perusahaan.
Risiko tidak sistematis adalah bagian dari total risiko sekuritas- sekuritas yang
dapat dihilangkan dengan diversifikasi portofolio risiko disebut juga diversifiable risk.
Oleh karena itu, risiko tidak sistematis harus diatasi dengan melakukan diversifikasi,
investor tidak dapat mengharapkan adanya keuntungan tidak disengaja dari menanggung
risiko yang dapat dihindari ini, sedangkan dalam risiko sistematis, investor dapat
mengharapkan keuntungan tidak disengaja dari keadaan perekonomian yang membaik.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20