Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pembelanjaan Resiko” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu
Ana Mufidah selaku dosen Manajemen Resiko atas pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada tim penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah
ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari
pembaca sekalian. Tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Tim Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Risiko merupakan hal yang tidak dapat lepas dari suatu keputusan. Setiap
keputusan maupun pilihan pasti memiliki risiko yang menyertainya. Oleh
karena itu, risiko sering kali disebut sebagai bagian dari kehidupan manusia
maupun perusahaan.Sepanjang hidup manusia maupun perusahaan, mereka
akan selalu dihadapi dengan risiko. Hal tersebut semata-mata terjadi karena
manusia tidak tahu persis apa yang akan terjadi pada masa mendatang, bisa jadi
apa yang direncanakan pelaksanaannya gagal, atau tidak sesuai dengan
harapan. Ketika kegagalan terjadi akibat beberapa factor yang dapat maupun
tidak dapat diprediksi, maka kerugianlah yang akan didapatkan oleh pengambil
keputusan sebagai bentuk risiko dari keputusan mereka ambil.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Pengendalian resiko merupakan usaha untuk mengurangi kerugian potensial
dan mengusahakan agar resiko lebih dapat diramalkan. Pembelanjaan resiko
merupakan cara pengadaan dana untuk memulihkan kerugian. Pendekatan
pembelanjaan resiko dibagi menjadi risk financial transfer atau yang biasa disebut
dengan pengalihanrisiko danrisk retention (Penanggungan atau Penahanan Risiko).
A. Insurance Transfer
6
teknik atau mekanisme penaggungan. Sedangkan aliran ketiga menggabungkan kedua
aliran sebelumnya.
Resiko kerugian yang cukup besar merupakan suatu syarat kelayakan ekonomis
asuransi. Kerugian yang mungkin terjadi haruslah cukup besar bagi tertanggung,
sedangkan biaya asuransinya, relatif rendah dibandingkan kemungkinan kerugian
tersebut. Jika kemungkinan kerugian tidak cukup besar bagi tertanggung, mereka
tidak akan tertarik memindahkan resikonya kepada perusahaan asuransi. Banyak
resiko yang cukup ditangani sendiri oleh perusahaan, karena kemungkinan
kerugiannya sedemikian kecil. Contoh, jika karyawan perusahaan sakit ringan, maka
cukup di tangani oleh perusahaan sendiri.
Premi asuransi didasarkan atas ramalan tentang masa depan, sedangkan ramalan
itu didasarkan atas taksiran probabilitas. Probabilitas itu sendiri biasanya didasari
pada pengalaman masa yang lalu.
Syarat utama bagi suatu perusahan untuk dapat diasuransikan adalah massal.
Artinya, harus ada sejumlah besar unit yang terbuka untuk resiko yang sama. Dalam
hal asuransi mobil, harus ada sejumlah besar mobil. Dalam asuransi jiwa, harus ada
sejumlah besar orang. Untuk memperoleh taksiran probabilitas yang akurat,
diperlukan pengamatan terhadap sejumlah besar kejadian.
Tertanggung tidak boleh memiliki kontrol atau pengaruh terhadap kejadian yang
akan diasuransikan. Dalam kenyataannya, situasi ini hanya berlaku untuk peristiwa-
peristiwa yang tidak disengaja, misalnya gempa bumi atau cuaca.
7
Kerugian tertentu
Pertama: Kontrak itu tidak mungkin hanya memindahkan sebagian resiko daripada
resiko yang menurut pendapat manajer telah dipindahtangankan kepada pihak lain.
Oleh karena itu manajer harus mempelajari isi kontrak dengan seksama.
Kedua: bahasa yang tertulis didalamnya adalah bahasa hukum yang sangat sukar
dipahami oleh orang yang tidak ahli hukum sehingga menyebabkan salah tafsir
atau salah mengerti.
Ketiga: surat kontrak dapat dibatalkan oleh pengadilan, jika isi kontrak
bertentangan dengan undang-undang peraturan pemerintah, kebijaksanaan
pemerintah atau tidak wajar bagi transfree.
8
Pemindahan resiko juga terjadi pada kontrak pembangunan suatu bangunan,
dimana dalam kontrak disebutkan adanya pembayaran premi resiko.
SuretyBond, dalam kontrak yang disebut sureybond terlibat 3 pihak yaitu pihak
surety ( penjamin), pihak obligee (yang dijamin) dan pihak principal.
Surety
Obligee Principal
9
exposure terhadap kerugian harta benda, kerugian tanggung gugat dan kerugian
personal. Sebagai akibatnya, penanggungan resiko yang tidak terencana merupakan
hal yang umum dijumpai. Kadang-kadang dijumpai perusahaan yang telah
mengidentifikasi resiko, tetapi menaksir terlalu rendah terhadap kerugian potensial
yang mungkin dapat terjadi.
Pada keadaan lain dijumpai pula, bahwa manjerresiko memang peka terhadap
exposure, tetapi terus menerus menunda mengambil keputusan tentang bagaimana
menanganinya. Unplannedretention secara kebetulan dapat dijadikan sebagai
pendekatan yang terbaik bagi eksposur tertentu tetapi tidak pernah menjadi cara yang
rasional.
Suatu perusahaan yang menanggung sendiri resiko, dapat digolongkan kedalam salah
satu kategori sebagai berikut:
2. Biaya
· Loading yang meliputi biaya profit margin dan perkiraan pengeluaran tak terduga.
Loading dapat mencapai 30% sampai 40% dari premi. Jika perusahaan bermaksud
10
menaggung sendiri resiko, maka harus dipertimbangkan, apakah lebih murah
diasuransikan dibandingkan diasuransikan dengan penghematan pembayaran premi
tersebut ?
3. Kerugian harapan
Jika perusahaan percaya bahwa kerugian harapan yang dihitungnya lebih rendah
dari perkiraan pihak asuransi, maka perusahaan dalam jangka panjang dapat
menghemat pengeluaran sebesar selisih kedua perhitungan itu. Bahkan, jika kerugian
harapan sama dengan perhitungan pihak asuransi, maka pilihan yang tepat masih
pada retention.
Pihak tertanggung yang akan menaggungresiko dalam batas tertentu, tetapi ingin
mendapatkan perlindungan terhadap kerugian yang melebihi batas tersebut dapat
menggabungkan retention dan asuransi melalui axcessinsurance atau deductibles. Hal
tersebut, biasanya melindungi tertanggung atas kerugian perunit atau
perkejadiandiatas suatu jumlah tertentu, tetapi kadang-kadang asuransi ini melindungi
kerugian diatas jumlah kerugian pertahun.
4. Opportunitycost
11
tingkat suku bunga yang berlaku 12% pertahun, maka presentvalue-nya adalah Rp
40.000.000,00 + Rp 37.740.000,00 + Rp 33.690.000,00 = Rp 111.430.000,00. Jadi,
jika resiko ditanggung sendiri, maka akan ada keuntungan sebagai berikut:
Pengembalian investasi yang tinggi, panjang jarak waktu sebelum kerugian dan
pengeluaran, maka akan semakin penting mempertimbangkan aliran kas tersebut.
Semakin panjang time log (jarak waktu) sehubungan denga kerugian tanggung gugat,
menyebabkan faktor ini menjadi alasan lebih penting untuk menaggung sendiri rsiko
tanggung gugat dari pada resiko harta.
5. Kualitas pertanggungan
Jika biaya lebih rendah dari biaya yang dibebankan oleh asuransi.
Jika kerugian harapan lebih rendah dari perkiraan perusahaan asuransi.
Jika unit yang mengghalangiresiko jumlahnya sangat banyak, sehingga
profitabilitas resiko akan menjadi lebih rendah.
Tujuan manajemen resiko yang menerima variasi lebih besar dalam kerugian
tahunan.
Biaya dan jumlah kerugian membengkak dalam jangka panjang, sehingga
mengakibatkan opportunitycost menjadi sangat besar.
Peluang yang kuat bagi investasi dan mengakibatkan opportunitycost menjadi
besar.
Keuntungan pelayanan internal (non-insurerservicing).
Biaya yang lebih besar daripada biaya yang dibebankan pihak asuransi
Kerugian harapan lebih besar dari pada kerugian yang diperkirakan
perusahan asuransi
12
Ekspor unit sedikit, kemungkinan resiko tinggi dan perusahaan sukar untuk
meramalkan probabilitas kemungkinan kerugian secara cermat
Ketidakmampuan keuangan menopang maximumpossibleloses atau
maximumprobableloses dalam shortrun
Tujuan manajemen resiko yang ditekankan kepada ketenangan pikiran dan
variasi laba tahunan yang kecil
Pembayaran kerugian dan expense membengkak selama jangka waktu yang
pendek
Peluang investasi terbatas serta tingkat pengembalian yang rendah
Lebih menguntungkan jasa perusahaan asuransi
Peraturan perpajakan dapat pula menyebabkan retention menjadi kurang
menarik.
Penyediaan dana untuk program retention dapat dilakukan dengan salah satu cara dari
cara-cara berikut :
Dengan cara ini, dana untuk menutup resiko dapat diperoleh dari dana
cadangan yang setiap tahun dikredit dengan laba yang disisihkan. Banyaknya dana
yang disisihkan itu adalah sejumlah kerugian yang diperkirakan pertahun. Ada
perusahaan yang membentuk cadangan umum saja, ada pula yang membentuk
cadangan khusus. Misalnya, cadangan piutang tak tertagih, cadangan biaya
pengobatan, cadangan biaya kecelakaan kerja dan sebagainya.
Cadangan adalah pemindah bukuan secara accounting yang setiap hari belum
tentu tersedia uang tunai sebanyak yang tercatat dalam rekening cadangan yang
13
bersangkutan, sehingga perusahaan akan mengalami kesulitan memperoleh uang
tunai untuk menutupi resiko.
3. Selfinsurance
4. Captiveinsurer
14
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Perusahaan dapat memilih alternatif pendekatan dalam melakukan
pengendalian resiko sesuai dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan yang
bersangkutan. Karena,
tidak semua resiko usaha harus diasuransikan. Sehingga,resiko-resiko yang relatif
tidak begitu berpengaruh terhadap operasi usaha atau perusahaan, biasanya akan
ditangani oleh perusahaan itu sendiri.
15
DAFTAR PUSTAKA
16