Anda di halaman 1dari 69

MANAJEMEN RISIKO

PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA

Disampaikan pada
Program Studi Diploma III
Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
(Manajemen Aset)
Semester VI (enam) Tahun 2015/2016

Oleh
Drs. Pardiman, M.Si.

Politeknik Keuangan Negara


Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
1
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
2
No. Kegiatan Waktu Mulai Berakhir

1 Kuliah Tahap I 6 Minggu 21-03-2016 29-04-2016


2 UTS Genap 1 Minggu 02-05-2016 06-05-2016
3 Kuliah Tahap II 6 Minggu 09-05-2016 17-06-2016
4 UAS Genap 1 Minggu 20-06-2016 24-06-2016

Ditetapkan di Tangerang
Di Pengumuman-II/PKN/2016
Tanggal 29 Januari 2016
Direktur,

Kusmanadji
NIP. 196009151981121001

3
No. Materi Pembelajaran Estimasi Waktu
Tahap I , 21 Maret sd 29 April 2016, 8 pertemuan:
1 Pengertian Manajemen RIsiko dan jenis-jenis rIsiko 2 x 50
2 Proses Manajemen RIsiko 2 x 50
3 Metode dan alat (tools) untuk mengidentifikasi risiko,
untuk melakukan analisis dan evaluasi hubungan sebab
akibat antar rIsiko dan kejadian pemicu rIsiko dan 2 x 50
untuk mengukur dampak dan peluang terjadiny rIsiko.
4 Mitigasi Risiko 2 X 50
5 Monitoring dan Pengendalian Atas Implementasi Risiko 2 x 50
6 Manajemen RIsiko Pengelolaan Kekayaan Negara I
2 x 50
Studi Kasus Untuk Bisnis dan BLU selama 3 pertemuan

Tahap II, 9 Mei sd 17 Juni 2016, 8 pertemuan:


Manajemen RIsiko Pengelolaan Kekayaan Negara II, III,
IV, V, VI untuk 8 (delapan) pertemuan Studi Kasus di 6 x 2 x 50
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara & Kemkeu

4
MATERI PEMBELAJARAN
MANAJEMEN RISIKO PKN, SEMESTER VI / 2016

Perkenalan dengan para mahasiswa


1. Penjelasan Kalender Akademik
(diambil dari Pengumuman, Direktur PKN STAN No. Peng-11/PKN/2016 tanggal
20 Januari 2016
3. Pertemuan ke 1 sd. 8 (tanggal 21-3-2016 sd. 29-4-2016)
a. UTS Genap 2-5-2016 sd. 6-5-2016
b. Buat Bahan Ajar 27-4-2016
Evaluasi kegiatan belajar mengajar (Tahap I) untuk menambah hasil UTS.
c. Problem solving/case study Manajemen Risiko PKN
Pertemuan ke 9 sd 16 (tanggal 9-5-2016 sd. 17-6-2016)
d. UAS Genap 20-24 Juni 2016
e. Dibuat kelompok ,3 (tiga) kelompok 7-8 orang

5
Line Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Risiko Pengelolaan Kekayaan
Negara, Semester VI (Enam) Program Diploma III
Jurusan Manajemen Aset PKN STAN Tahun 2016
Tahap I (satu), terdiri 8 Pertemuan
PERTEMUAN MEMBAHAS MATERI / POKOK BAHASAN / KAJIAN TENTANG

1. Pengertian Manajemen Risiko, Ruang Lingkup Pengelolaan Kekayaan Negara,


Jenis-jenis Risiko dan Komponen Risiko;
2. Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprice Risk Management/ERM), membahas
tentang Filosofy, Karakteristik, Standar Manajemen Risiko AS/NZS 4360,
Tujuan dan Manfaat ERM, serta Sistem Manajemen Risiko.
3. Arsitek Manajemen Risiko, membahas tentag ISO 31000: 2009 Manajemen
Risiko, Prinsip MR, Kerangka Kerja Untuk Mengelola Risiko, dan Proses
Manajemen Risiko.
4. Identifikasi Risiko, membahas tentang Memahami Risiko, Teknik-teknik
Identifikasi Risiko, Teknik Mendapatkan Informasi, dan Daftar Risiko Umum.
5. Analisis dan Evaluasi Risiko, membahas tentang Analisis Dampak Risiko, Risk
Tolerance, Kriteria Probablitas dan Dampak Risiko, dan Evaluasi Risiko.
6. Penanganan Risiko, membahas tentang Tahapan Penanganan (Perlakuan)
Risiko, Bagan Perlakuan Risiko, Jenis-jenis Perlakuan Risiko, dan Memilih Jenis
Perlakuan Yang Tepat.
7. Pemantauan dan Kaji Ulang Risiko (Monitoring dan Reviu) membahas Tujuan
Unit Pemantauan dan Kaji Ulang Resiko, serta Tata Kelola Risiko.
8. Standar Kompetensi Kerja, meliputi bahasan tentang Peta Kompetensi Para
Pelaku MR, Daftar Unit Kompetensi dan Uraian Unit Kompetensi .

Materi Pembelajaran Tahap I, mulai Pertemuan 1 sampai dengan 8 (yang


ditentukan Sekretariat) pokok bahasannya disesuaikan dengan bahan dari Daftar
Pustaka Manajemen Risiko Bisnis, sebagai bahan UTS;
6
Daftar Pustaka:
1. Manajemen Risiko Bisnis, Tony Pramana, Sinar Ilmu
Publising, November 2011, Cetakan 1;
2. Manajemen Strategik, Ismail Solihin, Erlangga, 2012,
Cetakan Pertama;
3. Manajemen Risiko Bisnis, Hery, PT Grasindo, Jakarta
2015, Cetakan Pertama;
4. Corporate Tax Risk Management, Nur Hidayat,
Gramedia, Februari 2015, Cetakan Pertama;
5. Enterprise Risk Management, Amin Widjaja Tunggal,
Harvarindo, 2016, Cetakan 1;
6. Standar Manajemen Risiko Pemerintah Australia (AS/NZS:
2004);
7. RICS Public Sector Asset Management Guidelines.
Peraturan Pendukung Terkait:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK09/2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko di Lingkungan
Kementerian Keuangan.

7
Deskripsi Presentasi (%)

1. Kehadiran, partisipasi & quiz 20


2. Ujian Tengah Semester (UTS) 40
3. Ujian Akhir Semester (UAS) 40
Total 100

Presensi, minimum 80% dari jumlah kuliah

Penugasan dari Dosen akan membantu


penilaian dari UTS dan UAS Mahasiswa ybs

8
a) Merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa,
situasi/keadaan yang berdampak negatif dan/atau mengancam
pencapaian tujuan serta sasaran organisasi/ perusahaan/
individu;
b) Merupakan hal yang tidak akan pernah dihindari pada suatu
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh manusia, karena
dalam setiap kegiatan pasti ada berbagai ketidak pastian
(uncertainty) ;
c) Selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu
yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan.

Jadi RISIKO adalah kemungkinan terjadinya suatu

! peristiwa yang berdampak negatif terhadap


pencapaian tujuan.
(Psl. 1 ayat 1 PMK.12/PMK.09/2016)
9
Deskripsi Presentasi (%)

1. Kehadiran, partisipasi & quiz 20


2. Ujian Tengah Semester (UTS) 40
3. Ujian Akhir Semester (UAS) 40
Total 100

Presensi, minimum 80% dari jumlah kuliah

Penugasan dari Dosen akan membantu


penilaian dari UTS dan UAS Mahasiswa ybs

10
adalah pendekatan sistematis yang meliputi budaya, proses dan struktur
untuk menentukan tindakan terbaik terkait resiko (Psl 1 ayat 2)
Manajemen Resiko dimaksudkan untuk mengurangi ketidak pastian yang
bisa menimbulkan kerugian atau dalam rangka memperkecil tingkat
deviasi standar antara harapan dan realita;
Manajemen Resiko bertujuan untuk mengelola resiko sehingga organisasi
bisa bertahan.

Lingkup Kekayaan Negara, dpt dikatergorikan menjd 2 kelompok yaitu


Kekayaan Negara Yg Dimiliki Pemerintah ( Domein Privat) dan Kekayaan
Negara Yang Dikuasai (Domein Publik)
Kekayaan Negara Yang Dimiliki Pemerintah (domein privat): BMN/Aset
Negara ---> digunakan oleh K/L (Psl 23 UUD 1945);
Kekayaan Negara Yang Dipisahkan (domein privat): Penyertaan Modal
Pemerintah pada BUMN --> saham pemerintah mini 51% (Psl 23 UUD 1945)
Kekayaan Negara Yang Dikuasai Negara (Domein Publik) yg diwujudkan
dengan kewenangan mengatur, diberikan kepada Menteri/Pimpinan K/L
selaku regulator SDA (Psl 33 UUD 1945).
Piutang Negara, Lelang, Penilaian dan Hukum Humas, supporting 11
Kemungkinan Terjadinya Risiko
(Likelihood)
RISIKO
Dampak Terjadinya Risiko
(Impact)

Dua komponen risiko dapat High


dikombinasikan dalam satu
bagan yang dinamakan
The Likelihood-Impact Medium
Matrix
zzz

Low

Low Medium High


RISIKO dapat dikategorikan menjadi:

1. Risiko berdasarkan sifat:


a. Risiko Spekulatif (Speculative Risk), contohnya risiko yang
disebabkan dalam hutang piutang, membangun proyek dsb;
b. Risiko Murni (Pure Risk), adalah risiko yang tidak disengaja.
Contohnya risiko kebakaran, perampokan, pencurian dsb.

2. Risiko berdasarkan kemungkinan untuk dialihkan:


a. Risiko yang dapat dialihkan. Ini adalah risiko yang dapat
dipertanggung jawabkan sebagai obyek yang terkena risiko,
contohnya premi asuransi;
b. Risiko yang tidak dapat dialihkan, adalah merupakan risiko
spekulatif yang tidak dapat dipertanggung jawabkan pada
perusahaan asuransi.

13
RISIKO dapat dikategorikan menjadi:

3. Risiko berdasarkan muasal kemunculannya:


a. Risiko Internal, adalah resiko yang berasal dari dalam organisasi/
perusahaan itu sendiri. Misalnya risiko missmanagement, risiko
kecelakaan kerja dsb.
b. Risiko Eksternal, adalah risiko yang berasal dari luar organisasi/
perusahaan. Misalnya resiko pencurian, perubahan politik, f
luktuasi harga dsb.

4. Risiko berdasarkan ketidakpastian perubahan waktu:


a. Risiko Statis, bersifat murni spekulatif, risiko ketidak pastian
yang terjadi seperti angin topan, sambaran petir dsb;
b. Risiko Dinamis, yang timbul karena terjadinya perubahan dalam
masyarakat. Contohnya perkembangan teknologi, perubahan
Undang- Undang, urbanisasi dsb.

14
RISIKO dapat dikategorikan menjadi:

5. Risiko Subyektif dan Resiko Obyektif:


a. Risiko Subyektif, resiko yang berkaitan dengan mental seseorang.
Misalnya cemas, ragu-ragu dsb.
b. Risiko Obyektif, adalah probabilitas penyimpangan aktual
dari yang diharuskan atau dari rata rata sesuai pengalaman.

15
Type of Risk Description of the Risk Organizations Objectives
Business Risk Effect of uncertainly to Increased profitability,
the organizations bigger market share,
busisess objectives higher competitiveness
Investment Effect of uncertainty to Higher Return on
Risk the organization,s Investment (ROI), Internal
investment objectives Rate Return (IRR)
Quility Risk Effect of uncertainty Lower cost of quality,
the organizations acceptable pass through
quality objectives rate
Operational Effect of uncertainty to Effective recruitment for
Risk the organizations best talent, effective
operational objectives internal control
Technology Effect of uncertainty to High software realibility ,
Risk the organizations high process stability, low
technology objectives energy process
Financial Risk Effect of uncrtainty to High liquidity, Zero
the organizations default, low interest risk 16
financial obyektives
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
17
18
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
19
20
1. Menentukan sumber risiko adalah langkah yang
penting karena mempengaruhi cara penanganan
risiko tersebut.

2. Sumber penyebab kerugian dan risiko, yaitu:


a. Risiko Sosial, adalah masyarakat, artinya
tindakan orang-orang menciptakan kejadian
yang menyebabkan penyimpangan yang
merugikan dari harapan kita;
b. Risiko Fisik, umumnya disebabkan oleh
kesalahan manusia. Contohnya kebakaran, tanah
longsor, petir dlsb.
c. Risiko Ekonomi, misalnya inflasi, fluktuasi lokal,
ketidak stabilan perusahaan.

21
1. Hasil riset George Allayannis dan James Watson
(1990-1995), dari Universitas Virginia AS
menyimpulkan bahwa, Manajemen Risiko akan
meningkatkan nilai perusahaan sekaligus
mendukung pertumbuhan ekonomi dengan
menurunkan biaya modal serta mengurangi
ketidakpastian aktivitas sosial.

2. Penerapan Manajemen Risiko oleh organisasi /


perusahaan ini bertujuan mengidentifikasi,
mengukur, dan mengatasi resiko organisasi /
perusahaan pada level tolerasi tertentu.

22
1. PENGERTIAN
adalah penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik
manajemen yang bersifat sistematis atas aktivitas
komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks,
identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
mitigasi risiko, serta pemantauan dan reviu. (PMK
12/PMK.09/2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan)

2. RISIKO KUNCI
adalah risiko yang sangat penting untuk dikelola bagi
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. (PMK
12/PMK.09/2016)

23
24
25
26
27
28
29
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
30
1. Mengembangkan daftar komprehensif dan
menyeluruh tentang sumber risiko, dan
kejadian yang mempunyai pengaruh terhadap
pencapaian sasaran Unit Pengelola Risiko
(UPR).

2. Melakukan formulasi dan kategorisasi risiko


dengan komponen: apa yang mungkin terjadi
(event identification), penyebab terjadinya
risiko, waktu terjadinya dan dampak negatif dari
risiko tersebut.

3. Melakukan penggolongan atau kategorisasi


risiko menurut penyebabnya ke dalam jenis
risiko sesuai dengan kategori risiko yang
tertuang dalam PMK 191 Tahun 2008.
31
Seolah olah menjadi seseorang yg pesimis;
Bertujuan mengidentifikasikan risiko,
kemudian menganalisis dampak dari risiko
tsb terhadap kegiatan operasional
perusahaan/divisi tsb;
Lebih cepat lebih baik;
Lebih banyak lebih baik
Usahakan untuk specifik;
Jangan sekali saja;
Berkesinambungan.

32
1. KAJIAN DOKUMEN:
RJPP, RKAP, Rencana Strategis, Target Fungsi dsb.
2. TEKNIK PENCARIAN INFORMASI:
Kuesioner
Brainstrorming
Teknik Delphi
Wawancara
Root Cause Analysis
3. ANALISIS STAKEHOLDER:
Menggunakan Pendekatan Analysis Power dan
Interes Terhadap Pemangku Kepentingan yang
memiliki espektasi terhadap Operasi
Perusahaan
33
Threats (Ancaman-Ancaman) : Risiko yang akan
berdampak negatif pada pencapaian target jika
risiko tersebut terjadi

RISK TRIGGERS (Pemicu Risiko) : Gejala atau tanda


bahaya yang mengidentifikasikan apakah suatu
potensi risiko akan terjadi dan suatu contingency
plan / response plan harus diimplementasikan.

34
RISIKO INHEREN: RISIKO RESIDUAL: RESIKO SEKUNDER:

Inherent Risk Residual Risk Secondary Risk


adalah risiko yang adalah risiko- adalah risiko-
belum risiko yang tetap risiko yang
mendapatkan ada setelah disebabkan oleh
penanganan yang tindakan tindakan
diharapkan dapat penanganan penanganan yang
memperkecil (responses plan) dilakukan pada
probabilitas atau dilakukan pada Risiko Inheren
dampak dari risiko inheren
suatu risiko

35
METODE
INPUT DAN
TEKNIK

OUTPUT

36
TOOLS &
INPUTS OUTPUTS
TECHNIQUES

1. Enterprise 1. Documentation 1. Risk register


environmental reviews
factors 2. Information
2. Organizational gathering
process assets techniques
3. Project scope 3. Checklist
statement analysis
4. Risk 4. Assumption
Management plan analysis
5. Project 5. Diagramming
Management Plan techniques

37
1. Faktor Lingkungan Perusahaan

Penerbit Informasi : database komersial, akademik penelitian,


benchmarking dan studi lainnya yang dipublikasikan yang tersedia.

2. Aset Proses Organisasi

Informasi historis dari proyek-proyek sebelumnya (file proyek)


organisasi yang terlibat dalam proyek dapat memelihara catatan hasil
proyek sebelumnya yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
risiko.

3. Pernyataan Lingkup Proyek

Lingkup Proyek perlu dibatasi dengan jelas sehingga batas


kegiatan/proyek tersebut tidak melebar atau lebih fokus.

38
4. Rencana Manajemen Risiko : membutuhkan Identifikasi Risiko
tentang pemahaman misi proyek, ruang lingkup, dan tujuan dari
pemilik, sponsor atau stakeholder. Dokumen perencanaan proyek
harus ditinjau untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin
terjadi.

Dokumen tersebut meliputi:

Lingkup Proyek; struktur rincian kerja; jadwal proyek; perkiraan


biaya; rencana Sumber Daya; rencana pengadaan; daftar asumsi;
daftar kendala.

5. Rencana Manajemen Proyek

Penugasan peran dan tanggung jawab, anggaran dan jadwal


untuk kegiatan manajemen risiko, kategori risiko (Risk
Breakdown Structure -RBS)

39
G. TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

1. Menurut Trieschmann, Gustavon, Hoyt


(1995) tahapan manajemen risiko adalah
sbb.:
a. Identifikasi risiko;
b. Evaluasi risiko;
c. Memilih teknik manajemen risiko;
d. Mengimplementasikan dan meninjau
kembali keputusan yang dibuat.

40
2. TAHAPAN DALAM IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi Risiko, dapat dilakukan dengan:
What can happen, Where, When, Why dan
How it can happen?
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi
risiko yang akan dikelola.
Identifikasi seharusnya termasuk risiko
tersebut dibawah kendali organisasi / tidak.
Adapun teknik identifikasi dapat berupa
checklist, pengalaman, catatan, flowchart,
brainstorming, analisis sistem dan teknik
enjinering

41
PROSES IDENTIFIKASI RISIKO AKAN
MENGHASILKAN RISK REGISTER

RISK REGISTER (Daftar Risiko) adalah sebuah


dokumenyang berisi hasil identifikasi risiko
dan proses manajemen risiko lainnya yang
ketika dilakukan akan semakin melengkapi
risk register informasi dari waktu ke waktu.

42
Dampak
Akar Faktor Positif
Kualitatif/
Penyebab saat ini
Kuantitatif
Gejala
Penentuan
Resiko Membuat
Probabilitas
Dampak Rencana
Resiko Menentukan
Peluang Respons
Inherent
Dampak Risiko
Residual

43
1. BRAINSTRORMING
2. DELPHI
3. CHECK LIST
4. ROOT CAUSE ANALYSIS
5. CAUSE AND EFFECT DIAGRAM

Penjelasannya:

1. Brainstorming adalah perangkat perencanaan


yang dapat menampung kreativitas kelompok dan
sering digunakan sbg alat pembentukan
konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide
sebanyak mungkin dalam kelompok.

44
2. Delphi adalah suatu teknik untuk mencapai
konsensus pendapat yg diminta dari para ahli
dalam bidang topik tertentu.

3. Check List adalah adalah metode yang dapat


digunakan untuk mengidentifikasi risiko dan
efektivitas pengendalian internal sesuai dengan
kebutuhan unit atau organisasi.

4. Root Cause Analysis (RCA) adalah salah satu alat


(tool) yang digunakan dalam inisiatif problem
solving untuk membantu tim menemukan akar
penyebab (root cause) dari masalah yang kini
sedang dihadapi atau potensi permasalahan.

45
Cause And Effect Diagram atau Fishbone Diagram
digunakan untuk mengindentifikasi kemungkinan
penyebab masalah dan terutama ketika suatu
Tim cenderung terlibat aktif pada rutinitas;

Diagram ini akan mengidentifikasi berbagai


penyebab potensial suatu efek atau masalah
tersebut melalui brainstorming;

Masalah dipecah dalam setiap kategori dan setiap


kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu
diuraikan melalui sesi brainstorming

46
Daftar Risiko (Risk Register) Umum, terdiri:
1. Risiko SDM, contohnya kualitas SDM rendah,
jobdesk tidak jelas, lambat kaderisasi SDM dll;
2. Risiko Operasional, contohnya peralatan kerja
rusak/usang, pekerja tidak terampil, dll;
3. Risiko Akuntansi dan Keuangan, contohnya RKA
tidak akurat, lemahnya manajemen aset/utang dll.
4. Risiko Legal dan Regulasi, seperti regulasi yang
menghambat, wan prestasi kontrak, tuntutan
hukum dari pihak eksternal dll.
5. Risiko Teknologi Informasi, contohnya sistem
informasi yang tidak memadai, rusaknya
perangkat teknologi informasi, data base tidak
tersedia dll.

47
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
48
Jika Risiko adalah merupakan suatu potensi
(Potential Event) yang dapat berdampak secara
langsung (Direct Impact) terhadap perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
Dan Manajemen Risiko (Risk Management) adalah
upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan perusahaan terhadap
risiko (ISO 31000:2009)
Setelah risiko diidentifikasi dan diklasifikasi
selanjutnya perlu dianalisis, seberapa besar
probabilitas terjadinya suatu risiko dan apa
dampaknya terhadap operasi perusahaan.
Usaha memperkirakan konsekuensi dari
kemungkinan terjadinya risiko tersebut yang
dikenal dengan ->Analisis Dampak Risiko

49
Risk Appetite didefinisikan sbg jumlah risiko
yang bersedia diambil perusahaan untuk
mencapai Visi dan Misinya.
Pernyataan perusahaan mengenai suatu target
keuntungan atau beban tertentu bisa diartikan
sebagai Risk Appetite.
Sedang Toleransi Risiko adalah tingkat variasi
relatif yang dpt diterima terhadap pencapaian
suatu tujuan.
Toleransi Risiko ini akan digunakan Direksi
untuk memetakan & memformulasikan dampak
dari suatu risiko, apakah berdampak berbahaya
atau ringan bagi pencapaian sasaran perusahaan
50
Risk Appetite Statement berisi risiko-risiko
yang diambil perusahaan dlm rangka
mencapai tujuan strategis dan memenuhi
kewajiban kepada stakeholder.
Laporan tsb dapat memberikan kepastian
kepada Stakeholder bhw perusahaan telah
memahami risiko yg ada, dan resiko tsb
berada dlm kendali manajemen.
Setelah risiko didefinisikan, risk appetite
dapat diterjemahkan menjadi risk tolerance
atau risk limit (batas toleransi risiko) menurut
unit pengelola bisnis perusahaan ybs.

51
Index Dampak Deskripsi BTR (5% dari Laba
Bersih)
5 Catastrophic Sangat Besar > 0,8 BTR

4 Signifcant Besar 0,6 BTR <x< 0,8 BTR

3 Moderate Sedang 0,4 BTR <x< 0,6 BTR

2 Minor Kecil 0,2 BTR <x< 0,4 BTR

1 Insignificant Sangat Kecil <0,2 BTR

52
KRITERIA PROBABILITAS RISIKO
Index Probabilitas Deskripsi Presentase (%)

5 Sangat Besar Sangat mungkin pasti > 80%


terjadi
4 Besar Kemungkinan besar terjadi 60% < p < 80%

3 Sedang Sama Kemungkinannya 40% < p < 60%


antara terjadi dan tidak
2 Kecil Kemungkinan kecil terjadi 10% < p < 40%

1 Sangat Kecil Cenderung tidak mungkin < 10%


terjadi

53
BTR atas perkiraan
Index Dampak Deskripsi Kehilangan Pendapatan
5% dari Pendapatan

5 Catastrophic Sangat Besar > 0,8 BTR

4 Significant Besar (significant) 0,6 BTR < x < 0,8 BTR

3 Moderate Sedang 0,4 BTR < x < 0,6 BTR

2 Minor Kecil 0,2 BTR < x < 0,4 BTR

1 Insignificant Sangat Kecil (tidak < 0,2 BTR


significant)

54
BTR atas perkiraan
Index Dampak Deskripsi Berlebihnya Beban 10%
dari Beban

5 Catastrophic Sangat Besar > 0,8 BTR

4 Significant Besar (significant) 0,6 BTR < x < 0,8 BTR

3 Moderate Sedang 0,4 BTR < x < 0,6 BTR

2 Minor Kecil 0,2 BTR < x < 0,4 BTR

1 Insignificant Sangat Kecil (tidak < 0,2 BTR


significant)

55
Dampak Terhadap Sasaran
Index Dampak Deskripsi Strategis dan Kinerja
(Kualitatif)
5 Catastrophic Sangat Besar Tdk tercapainya sasaran
terjadi kegagalan dlm
mencapai kinerja
4 Significant Besar Tertundanya pencapaian
(signifikan) sasaran sangat signifikan
dan pencapaian kinerja jauh
dibawah target
3 Moderate Sedang Tertundanya pencapaian
sasaran cukup besar &
pencapaian kinerja dibawah
target
2 Minor Kecil Tdk tercapainya sasaran &
kinerja hanya sedikit
dibawah target
1 Insignificant Sangat Kecil Berdampak sangat kecil thd
(tidak tdk tercapainya sasaran& 56
Dampak Terhadap Reputasi
Index Dampak Deskripsi Reaksi Publik(Kualitatif )

5 Catastrophic Sangat Besar Pemegang saham menegur


keras manajemen, Regulator
memberi sanksi, Headline
4 Significant Besar Dekom menegur Manajemen
(signifikan) scr tertulis, Regulator
menegur keras Manajemen
3 Moderate Sedang Masyarakat/LSM/DPRD/Peme
gang Saham berkomentar,
masuk berita lokal
2 Minor Kecil Sbgan masyarakat kecewa,
dan berkomentar, ada surat
pembaca dan running text tv
1 Insignificant Sangat Kecil Hampir tidak ada reaksi
(tidak yang berarti dari stakeholder
signifikan) dan tidak masuk berita
57
Dampak Terhadap Lingkungan
Index Dampak Deskripsi (Kualitatif)

5 Catastrophic Sangat Besar Berpengaruh sangat serius dan


jangka panjang, baik thd lingk
maupun fungsi ekosisem
4 Significant Besar Berpengaruh serius dan jangka
(signifikan) menengah thd lingkungan
3 Moderate Sedang Berpengaruh sedang & jangka
pendek, ttp tdk berpengaruh
terhadap fungsi ekosistem
2 Minor Kecil Berpengaruh kecil terhadap
lingkungan fisik dan biologi
1 Insignificant Sangat Kecil Berdampak terbatas / sangat
(tidak kecil terhadap lingkungan
signifikan)

58
Dampak Terhadap SDM /
Index Dampak Deskripsi Reaksi Pekerja (Kualitatif)

5 Catastrophic Sangat Besar Karyawan Mogok Kerja

4 Significant Besar Sbgan besar karyawan tdk puas


(signifikan) kpd manajemen dan karyawan
demo di internal perusahaan
3 Moderate Sedang Sbgan besar karyawan kecewa &
berkomentar negatif, membuat
berita negartif, Pengaduan dll
2 Minor Kecil Sebagian karyawan kecewa dan
berkomentar negatif
1 Insignificant Sangat Kecil Reaksi individual karyawan
(tidak terkait dengan permasalahan
signifikan) yang ada

59
VISI & MISI VALUE SASARAN STRATEGI SASARAN RISK
STRATEGIS TERKAIT APPETITE

RISK TOLERANCE / RISK LIMIT


UKURAN TARGET KISARAN DITERIMA

RISK CRITERIA
KRITERIA DAMPAK FINANCIAL KRITERIA DAMPAK KUALITATIF

KRITRIA DMPAK KANTOR PUSAT


KRITERIADAMPAK KRITERIADAMPAK KRITERIADAMPAK
KANTOR CABANG I KANTOR CABANG II KANTOR CABANG III
60
M.EVALUASI RESIKO
Maksud dari evaluasi risiko adalah untuk membuat keputusan
berdasar pada hasil analisis risiko tentang perlunya perlakuan dan
prioritas perlakuan terhadap risiko.

Setiap risiko akan diukur dg menggunakan kriteria yg telah dibuat


(risk criteria)

Penilaian atas kemungkinan (probabilitas) dan dampak risiko harus


didasarkan pd risk criteria yang telah ditetapkan;

Risk Evaluation mencakup perbandingan antara hasil risk analysis dg


risk criteria yg telag ditetapkan utk menetapkan apakah suatu risiko
masih ditoleransi atau tidak

Setelah tingkat risiko ditentukan berdasarkan hasil analisis risiko


(hasil perkalian antara probabilitas dg dampak risiko), guna
menentukan risiko mana yg membutuhkan penanganan, dg skala
prioritas maupun opsi yang dipilih;

Risk Evaluation menjd dasar atau basis di dlm menentukan jenis risk
treatment (jenis tindakan penanganan risiko) yang akan dilakukan
perusahaan.
61
Bila Merah (high risk), maka resiko tsb tidak
dapait ditoleransi sehingga harus dg segera
diambil tindakan.
Bila menemukan risiko merah, pastikan bhw
risiko tsb benar-benar berbahaya (berdampak
sangat berat) sbg membutuhkan prioritas
treatment dan perhatian khusus organisasi.
Bila Kuning (medium risk), maka penanganan
risiko akan didasarkan pada cost and benefit
analysis.
Bila Hijau (low risk), maka risiko dianggap
kecil dan treatment tidak diperlukan lagi,
62
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
63
MITIGASI RISIKO (PENANGANAN RISIKO)

Perlakuan Terhadap Risiko meliputi opsi-opsi


untuk memperlakukan risiko, menilai
opsi tersebut, persiapan dan implementasi
rencana perlakuannya.

64
Beberapa opsi tersebut antara lain:
a. Menghindari risiko dengan tidak
memulai atau melanjutkan aktivitas
yang memungkinkan timbulnya
risiko;
b. Mengurangi terjadinya peristiwa;
c. Mengurangi akibat;
d. Memindahkan risiko ke pihak lain;
e. Menahan risiko atau mengelola risiko.
Setelah risiko dikurangi/ditransfer, jika masih
ada risiko sisa yang ditahan, maka harus ada
perencanaan untuk mengelola akibat risiko.
65
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
66
Pemantauan dan Pengendalian Perlakuan
Risiko, diperlukan untuk memonitor
keefektifan setiap langkah proses
manajemen risiko. Memeriksa kembali
proses yang sedang berjalan sangat
penting untuk menjamin rencana
manajemen tetap relevan.

67
3. Komunikasi dan Konsultasi, merupakan
hal penting pada setiap langkah proses
manajemen risiko yang melibatkan stake
holder dan pengambil keputusan.
Stakeholder mungkin berpendapat
tentang risiko yang berdasar pada
persepsi mereka dan bervariasi karena
perbedaan dalam nilai, kebutuhan,
asumsi, konsep dan kepedulian terhadap
risiko atau masalah-masalah pokok.
Selama persepsi stakeholder bisa
berdampak signifikan dalam pengambilan
keputusan, maka risiko tersebut harus
diidentifikasi dan dicatat untuk proses
pembuatan keputusan.
68
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
69

Anda mungkin juga menyukai