Disampaikan pada
Program Studi Diploma III
Pengurusan Piutang dan Lelang Negara
(Manajemen Aset)
Semester VI (enam) Tahun 2015/2016
Oleh
Drs. Pardiman, M.Si.
Ditetapkan di Tangerang
Di Pengumuman-II/PKN/2016
Tanggal 29 Januari 2016
Direktur,
Kusmanadji
NIP. 196009151981121001
3
No. Materi Pembelajaran Estimasi Waktu
Tahap I , 21 Maret sd 29 April 2016, 8 pertemuan:
1 Pengertian Manajemen RIsiko dan jenis-jenis rIsiko 2 x 50
2 Proses Manajemen RIsiko 2 x 50
3 Metode dan alat (tools) untuk mengidentifikasi risiko,
untuk melakukan analisis dan evaluasi hubungan sebab
akibat antar rIsiko dan kejadian pemicu rIsiko dan 2 x 50
untuk mengukur dampak dan peluang terjadiny rIsiko.
4 Mitigasi Risiko 2 X 50
5 Monitoring dan Pengendalian Atas Implementasi Risiko 2 x 50
6 Manajemen RIsiko Pengelolaan Kekayaan Negara I
2 x 50
Studi Kasus Untuk Bisnis dan BLU selama 3 pertemuan
4
MATERI PEMBELAJARAN
MANAJEMEN RISIKO PKN, SEMESTER VI / 2016
5
Line Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Manajemen Risiko Pengelolaan Kekayaan
Negara, Semester VI (Enam) Program Diploma III
Jurusan Manajemen Aset PKN STAN Tahun 2016
Tahap I (satu), terdiri 8 Pertemuan
PERTEMUAN MEMBAHAS MATERI / POKOK BAHASAN / KAJIAN TENTANG
7
Deskripsi Presentasi (%)
8
a) Merupakan kemungkinan terjadinya suatu peristiwa,
situasi/keadaan yang berdampak negatif dan/atau mengancam
pencapaian tujuan serta sasaran organisasi/ perusahaan/
individu;
b) Merupakan hal yang tidak akan pernah dihindari pada suatu
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh manusia, karena
dalam setiap kegiatan pasti ada berbagai ketidak pastian
(uncertainty) ;
c) Selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu
yang merugikan yang tidak diduga atau tidak diinginkan.
10
adalah pendekatan sistematis yang meliputi budaya, proses dan struktur
untuk menentukan tindakan terbaik terkait resiko (Psl 1 ayat 2)
Manajemen Resiko dimaksudkan untuk mengurangi ketidak pastian yang
bisa menimbulkan kerugian atau dalam rangka memperkecil tingkat
deviasi standar antara harapan dan realita;
Manajemen Resiko bertujuan untuk mengelola resiko sehingga organisasi
bisa bertahan.
Low
13
RISIKO dapat dikategorikan menjadi:
14
RISIKO dapat dikategorikan menjadi:
15
Type of Risk Description of the Risk Organizations Objectives
Business Risk Effect of uncertainly to Increased profitability,
the organizations bigger market share,
busisess objectives higher competitiveness
Investment Effect of uncertainty to Higher Return on
Risk the organization,s Investment (ROI), Internal
investment objectives Rate Return (IRR)
Quility Risk Effect of uncertainty Lower cost of quality,
the organizations acceptable pass through
quality objectives rate
Operational Effect of uncertainty to Effective recruitment for
Risk the organizations best talent, effective
operational objectives internal control
Technology Effect of uncertainty to High software realibility ,
Risk the organizations high process stability, low
technology objectives energy process
Financial Risk Effect of uncrtainty to High liquidity, Zero
the organizations default, low interest risk 16
financial obyektives
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
17
18
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
19
20
1. Menentukan sumber risiko adalah langkah yang
penting karena mempengaruhi cara penanganan
risiko tersebut.
21
1. Hasil riset George Allayannis dan James Watson
(1990-1995), dari Universitas Virginia AS
menyimpulkan bahwa, Manajemen Risiko akan
meningkatkan nilai perusahaan sekaligus
mendukung pertumbuhan ekonomi dengan
menurunkan biaya modal serta mengurangi
ketidakpastian aktivitas sosial.
22
1. PENGERTIAN
adalah penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik
manajemen yang bersifat sistematis atas aktivitas
komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks,
identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
mitigasi risiko, serta pemantauan dan reviu. (PMK
12/PMK.09/2016 tentang Penerapan Manajemen
Risiko di Lingkungan Kementerian Keuangan)
2. RISIKO KUNCI
adalah risiko yang sangat penting untuk dikelola bagi
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. (PMK
12/PMK.09/2016)
23
24
25
26
27
28
29
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
30
1. Mengembangkan daftar komprehensif dan
menyeluruh tentang sumber risiko, dan
kejadian yang mempunyai pengaruh terhadap
pencapaian sasaran Unit Pengelola Risiko
(UPR).
32
1. KAJIAN DOKUMEN:
RJPP, RKAP, Rencana Strategis, Target Fungsi dsb.
2. TEKNIK PENCARIAN INFORMASI:
Kuesioner
Brainstrorming
Teknik Delphi
Wawancara
Root Cause Analysis
3. ANALISIS STAKEHOLDER:
Menggunakan Pendekatan Analysis Power dan
Interes Terhadap Pemangku Kepentingan yang
memiliki espektasi terhadap Operasi
Perusahaan
33
Threats (Ancaman-Ancaman) : Risiko yang akan
berdampak negatif pada pencapaian target jika
risiko tersebut terjadi
34
RISIKO INHEREN: RISIKO RESIDUAL: RESIKO SEKUNDER:
35
METODE
INPUT DAN
TEKNIK
OUTPUT
36
TOOLS &
INPUTS OUTPUTS
TECHNIQUES
37
1. Faktor Lingkungan Perusahaan
38
4. Rencana Manajemen Risiko : membutuhkan Identifikasi Risiko
tentang pemahaman misi proyek, ruang lingkup, dan tujuan dari
pemilik, sponsor atau stakeholder. Dokumen perencanaan proyek
harus ditinjau untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin
terjadi.
39
G. TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO
40
2. TAHAPAN DALAM IDENTIFIKASI RISIKO
Identifikasi Risiko, dapat dilakukan dengan:
What can happen, Where, When, Why dan
How it can happen?
Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi
risiko yang akan dikelola.
Identifikasi seharusnya termasuk risiko
tersebut dibawah kendali organisasi / tidak.
Adapun teknik identifikasi dapat berupa
checklist, pengalaman, catatan, flowchart,
brainstorming, analisis sistem dan teknik
enjinering
41
PROSES IDENTIFIKASI RISIKO AKAN
MENGHASILKAN RISK REGISTER
42
Dampak
Akar Faktor Positif
Kualitatif/
Penyebab saat ini
Kuantitatif
Gejala
Penentuan
Resiko Membuat
Probabilitas
Dampak Rencana
Resiko Menentukan
Peluang Respons
Inherent
Dampak Risiko
Residual
43
1. BRAINSTRORMING
2. DELPHI
3. CHECK LIST
4. ROOT CAUSE ANALYSIS
5. CAUSE AND EFFECT DIAGRAM
Penjelasannya:
44
2. Delphi adalah suatu teknik untuk mencapai
konsensus pendapat yg diminta dari para ahli
dalam bidang topik tertentu.
45
Cause And Effect Diagram atau Fishbone Diagram
digunakan untuk mengindentifikasi kemungkinan
penyebab masalah dan terutama ketika suatu
Tim cenderung terlibat aktif pada rutinitas;
46
Daftar Risiko (Risk Register) Umum, terdiri:
1. Risiko SDM, contohnya kualitas SDM rendah,
jobdesk tidak jelas, lambat kaderisasi SDM dll;
2. Risiko Operasional, contohnya peralatan kerja
rusak/usang, pekerja tidak terampil, dll;
3. Risiko Akuntansi dan Keuangan, contohnya RKA
tidak akurat, lemahnya manajemen aset/utang dll.
4. Risiko Legal dan Regulasi, seperti regulasi yang
menghambat, wan prestasi kontrak, tuntutan
hukum dari pihak eksternal dll.
5. Risiko Teknologi Informasi, contohnya sistem
informasi yang tidak memadai, rusaknya
perangkat teknologi informasi, data base tidak
tersedia dll.
47
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
48
Jika Risiko adalah merupakan suatu potensi
(Potential Event) yang dapat berdampak secara
langsung (Direct Impact) terhadap perusahaan
dalam suatu periode tertentu.
Dan Manajemen Risiko (Risk Management) adalah
upaya terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan perusahaan terhadap
risiko (ISO 31000:2009)
Setelah risiko diidentifikasi dan diklasifikasi
selanjutnya perlu dianalisis, seberapa besar
probabilitas terjadinya suatu risiko dan apa
dampaknya terhadap operasi perusahaan.
Usaha memperkirakan konsekuensi dari
kemungkinan terjadinya risiko tersebut yang
dikenal dengan ->Analisis Dampak Risiko
49
Risk Appetite didefinisikan sbg jumlah risiko
yang bersedia diambil perusahaan untuk
mencapai Visi dan Misinya.
Pernyataan perusahaan mengenai suatu target
keuntungan atau beban tertentu bisa diartikan
sebagai Risk Appetite.
Sedang Toleransi Risiko adalah tingkat variasi
relatif yang dpt diterima terhadap pencapaian
suatu tujuan.
Toleransi Risiko ini akan digunakan Direksi
untuk memetakan & memformulasikan dampak
dari suatu risiko, apakah berdampak berbahaya
atau ringan bagi pencapaian sasaran perusahaan
50
Risk Appetite Statement berisi risiko-risiko
yang diambil perusahaan dlm rangka
mencapai tujuan strategis dan memenuhi
kewajiban kepada stakeholder.
Laporan tsb dapat memberikan kepastian
kepada Stakeholder bhw perusahaan telah
memahami risiko yg ada, dan resiko tsb
berada dlm kendali manajemen.
Setelah risiko didefinisikan, risk appetite
dapat diterjemahkan menjadi risk tolerance
atau risk limit (batas toleransi risiko) menurut
unit pengelola bisnis perusahaan ybs.
51
Index Dampak Deskripsi BTR (5% dari Laba
Bersih)
5 Catastrophic Sangat Besar > 0,8 BTR
52
KRITERIA PROBABILITAS RISIKO
Index Probabilitas Deskripsi Presentase (%)
53
BTR atas perkiraan
Index Dampak Deskripsi Kehilangan Pendapatan
5% dari Pendapatan
54
BTR atas perkiraan
Index Dampak Deskripsi Berlebihnya Beban 10%
dari Beban
55
Dampak Terhadap Sasaran
Index Dampak Deskripsi Strategis dan Kinerja
(Kualitatif)
5 Catastrophic Sangat Besar Tdk tercapainya sasaran
terjadi kegagalan dlm
mencapai kinerja
4 Significant Besar Tertundanya pencapaian
(signifikan) sasaran sangat signifikan
dan pencapaian kinerja jauh
dibawah target
3 Moderate Sedang Tertundanya pencapaian
sasaran cukup besar &
pencapaian kinerja dibawah
target
2 Minor Kecil Tdk tercapainya sasaran &
kinerja hanya sedikit
dibawah target
1 Insignificant Sangat Kecil Berdampak sangat kecil thd
(tidak tdk tercapainya sasaran& 56
Dampak Terhadap Reputasi
Index Dampak Deskripsi Reaksi Publik(Kualitatif )
58
Dampak Terhadap SDM /
Index Dampak Deskripsi Reaksi Pekerja (Kualitatif)
59
VISI & MISI VALUE SASARAN STRATEGI SASARAN RISK
STRATEGIS TERKAIT APPETITE
RISK CRITERIA
KRITERIA DAMPAK FINANCIAL KRITERIA DAMPAK KUALITATIF
Risk Evaluation menjd dasar atau basis di dlm menentukan jenis risk
treatment (jenis tindakan penanganan risiko) yang akan dilakukan
perusahaan.
61
Bila Merah (high risk), maka resiko tsb tidak
dapait ditoleransi sehingga harus dg segera
diambil tindakan.
Bila menemukan risiko merah, pastikan bhw
risiko tsb benar-benar berbahaya (berdampak
sangat berat) sbg membutuhkan prioritas
treatment dan perhatian khusus organisasi.
Bila Kuning (medium risk), maka penanganan
risiko akan didasarkan pada cost and benefit
analysis.
Bila Hijau (low risk), maka risiko dianggap
kecil dan treatment tidak diperlukan lagi,
62
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
63
MITIGASI RISIKO (PENANGANAN RISIKO)
64
Beberapa opsi tersebut antara lain:
a. Menghindari risiko dengan tidak
memulai atau melanjutkan aktivitas
yang memungkinkan timbulnya
risiko;
b. Mengurangi terjadinya peristiwa;
c. Mengurangi akibat;
d. Memindahkan risiko ke pihak lain;
e. Menahan risiko atau mengelola risiko.
Setelah risiko dikurangi/ditransfer, jika masih
ada risiko sisa yang ditahan, maka harus ada
perencanaan untuk mengelola akibat risiko.
65
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
66
Pemantauan dan Pengendalian Perlakuan
Risiko, diperlukan untuk memonitor
keefektifan setiap langkah proses
manajemen risiko. Memeriksa kembali
proses yang sedang berjalan sangat
penting untuk menjamin rencana
manajemen tetap relevan.
67
3. Komunikasi dan Konsultasi, merupakan
hal penting pada setiap langkah proses
manajemen risiko yang melibatkan stake
holder dan pengambil keputusan.
Stakeholder mungkin berpendapat
tentang risiko yang berdasar pada
persepsi mereka dan bervariasi karena
perbedaan dalam nilai, kebutuhan,
asumsi, konsep dan kepedulian terhadap
risiko atau masalah-masalah pokok.
Selama persepsi stakeholder bisa
berdampak signifikan dalam pengambilan
keputusan, maka risiko tersebut harus
diidentifikasi dan dicatat untuk proses
pembuatan keputusan.
68
Politeknik Keuangan Negara
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
Tahun 2016
69