Dosen Pengampu :
Masnawati Sangkala, S.E. M.SI. PH.D. AK. CAP. CPA
Disusun Oleh :
TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman
dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah Sistem Informasi Akuntansi tentang “Pengauditan
Sistem Informasi Berbasis Komputer”. Selanjutnya kami menyampaikan rasa terimakasih yang
setulus- tulusnya kepada :
Dosen pengampu Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi kami yaitu Ibu Masnawati
Sangkala, S.E. M.SI. PH.D. AK. CAP. CPAI yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada
kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga berharap agar makalah ini bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan
sekaligus wawasan pembaca terkait dengan materi yang kita bahas yaitu tentang “Pengauditan
Sistem Informasi Berbasis Komputer”. Selain itu kami juga menyadari bahwa pada makalah
kami terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah selanjutnya.
Penulia
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 PENDAHULUAN.................................................................................................................3
2.2 SIFAT PENGAUDITAN.......................................................................................................4
2.3 AUDIT SISTEM INFORMASI.............................................................................................6
2.4 PERANGKAT LUNAK AUDIT.........................................................................................10
2.5 AUDIT OPERASIONAL SIA.............................................................................................10
CONTOH KASUS.........................................................................................................................12
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1
c. Bagaimana perangkat lunak audit yang sering disebut generalized audit software (GAS)
dapat menjalankan proses audit ?
d. Jelaskan tahap-tahap dari audit operasional SIA !
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui prosedur proses pengauditan sistem informasi berbasis komputer.
b. Untuk mengetahui tujuan-tujuan audit sistem informasi.
c. Untuk mengetahui perangkat lunak GAS dapat menjalankan fungsi audit.
d. Untuk mengetahui tahap-tahap dari audit operasional SIA.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN
Pengauditan (auditing) adalah proses sistematik atas pemerolehan dan pengevaluasian
bukti mengenai tindakan dan kejadian ekonomi dalam rangka menentukan seberapa baik
kesesuainnya dengan kriteria yang ditetapkan. Pengauditan internal (internal auditing)
adalah sebuah aktivitas independen, menjamin objektivitas serta konsultasi yang didesain
untuk menambah nilai serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi termasuk
membantu dalam desain dan implementasi dari sebuah sistem informasi akuntansi.
Pengauditan internal membantu sebuah organisasi mencapai tujuannya dengan mengadakan
sebuah pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan
efektivitas dari proses manajemen, pengendalian, dan tata kelola resiko.
Ada beberapa jenis berbeda dari audit internal :
1. Sebuah audit keuangan (financial audit) memeriksa keterandalan dan integritas dari
transaksi-transaksi keuangan, catatan akuntansi, dan laporan keuangan.
2. Sebuah sistem informasi (information system) atau audit pengendalian internal (internal
control audit) memeriksa pengendalian dari sebuah SIA untuk menilai kepatuhannya
dengan kebijakan dan prosedur pengendalian internal serta efektivitas dalam
pengamanan aset.
3. Sebuah audit operasional (operational audit) berkaitan dengan penggunaan secara
ekonomis dan efisien atas sumber daya dan pencapaian tujuan serta sasaran yang
ditetapkan.
4. Sebuah audit kepatuhan (compliance audit) menentukan apakah entitas mematuhi
hukum, peraturan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku.
5. Sebuah audit investigatif (investigative audit) menguji kejadian-kejadian dari penipuan
(fraud) yang mungkin terjadi, penggunaan aset yang tidak tepat, pemborosan dan
penyalahgunaa, atau aktivitas tata kelola yang buruk.
2.2 SIFAT PENGAUDITAN
A. TINJAUAN MENYELURUH PROSES AUDIT
Audit dapat dibagi ke dalam empat tahap perencanaan, antara lain pengumpulan
bukti, pengevaluasian bukti, dan pengomunikasian hasil audit.
B. PERENCANAAN AUDIT
Audit direncanakan sehingga jumlah terbesar pekerjaan audit berfokus pada area
dengan faktor-faktor risiko tinggi. Terdapat tiga jenis risiko audit :
1. Risiko bawaan (inherent risk) adalah kelemahan terhadap risiko material karena
tidak tersedianya pengendalian internal.
2. Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko saat suatu salah saji material akan
melampaui struktur pengendalian internal ke dalam laporan keuangan.
3. Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko saat para auditor dan prosedur auditnya
akan gagal mendeteksi sebuah kesalahan atau salah saji yang material.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengauditan merupakan proses sistematik atas pemerolehan dan pengevaluasian bukti
mengenai asersi-asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi dalam rangka menentukan
seberapa baik kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Tujuan dari audit adalah untuk
mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan. Juga
menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan. Ada
beberapa jenis audit diantaranya, Audit keuangan yang memeriksa keandalan dan integritas
catatan-catatan akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional), Audit sistem
informasi yang melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai kesesuaiannya
dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam menjaga aset
perusahaan, Audit operasional atau manajemen yang berkaitan dengan penggunaan secara
ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Ada beberapa teknik audit yang dilakukan dan para auditor biasanya menggunakan
kelima audit berikut, : Integrated test facility (ITF), Teknik snapshot (snapshot technique),
System control audit review file (SCARF), Log audit (audit log), Audit hooks, dan
Continous and intermittent simulation (CIS). Ketika melakukan sebuah audit sistem
informasi, para auditor seharusnya memastikan bahwa enam tujaun berikut telah dicapai: 1).
Ketentuan keamanan untuk melindungi peralatan komputer, program, komunikasi, dan data-
data dari akses, modifikasi, atau penghancuran yang tidak diotorisasi, 2). Pengembangan dan
akuisisi program dilakukan sesuai dengan otorisasi umum dan spesifikasi manajemen,
3).Modifikasi program mendapatkan otorisasi dan persetujuan manajemen, 4).
Pemrosesan transaksi, file, laporan, catatan, dan catatan komputer lainnya tepat dan
lengkap, 5). Data sumber yang tidak diotorisasi dengan benar diidentifikasi dan ditangani
berdasaekan kebijakan manajerial yang telah ditentukan, 6). File-file data komputer tepat,
lengkap, dan rahasia.
3.2 Saran
Pelaksanaan audit membutuhkan perencanaan yang matag dan koleksi, review, serta
dokumentasi dari bukti audit yang lengkap. Maka dari itu penulis menyarankan bahwa
dalam
mengembangkan rekomendasi, seorang auditor harus menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan, seperti prinsio-prinsip pengendalian sebagai dasar bagian dari pelaksanaan
evaluasi. Pengauditan sistem informasi khususnya berbasis computer sangat penting bagi
perusahaan karena dengan adanya audit ini, sebuah perusahaan akan mengetahui tercapai
atau tidaknya suatu tujuan dan misi prosedur pengendalian internal perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Romney, Marshall B., and Steinbart, Paul John. Accounting Information Systems. 13th edition.
Pearson Education, Inc., New Jersey (RS)