Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PENENTUAN HARGA TRANSFER

Dosen Pengampu

Sondang Aida Silalahi SE.,M.Si

Dr.Jufri Darma SE.,M.Si,Ak,CA

OLEH

KELOMPOK 11

1. TASYA COSITA (7203342032)


2. CHATRINE B. MANIK (7203342001)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-NYA lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penentuan Harga Transfer” dapat kami selesaikan dengan bai.
Dan juga tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pada mata
kuliah sistem pengendalian manajemen yaitu Ibu Sondang Aida Silalahi
SE.,M.Si dan Bapak Dr.Jufri Darma SE.,M.,Si,Ak.CA yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sebagai pelatihan dan penambahan wawasan serta
teman-teman yang telah memberikan dukungan serta ikut berpartisipasi
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis maupun orang lain . Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.

Medan ,Oktober 2023

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga Transfer...........................................................................2

2.2 Syarat Terpenuhinya Harga Transfer...........................................................2

2.3 Tujuan Harga Transfer.................................................................................2

2.4 Metode Penentuan Harga Transfer..............................................................3

2.5 Administrasi Harga Transfer.......................................................................3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ditemukan beberapa kesulitan yang timbul jika unit organisasi yang


didesentrasikan harus berinteraksi satu sama lain sehingga tidak ada satu
tempat yang memilki potensi konflik yang lebih besar pada interaksi seperti itu
jika barang atau jasa yang diproduksi oleh satu unit ditransfer ke unit lainnya.
Jika unit-unit tersebut diperlakukan sebagai pusat laba ,harga harus ditentukan
pada transfer tersebut. Bagi divisi penjual harga transfer merupakan
pendapatan dan begitu juga sebaliknya merupakan biaya bagi divisi pembeli
Permasalahannya adalah berapa harga yang wajar yang dibebankan terhadap
produk atau jasa yang ditransfer. Satu tantangan dalam membuat suatu sistem
desentralisasi adalah menyediakan metode akuntansi yang memuaskan atas
transfer barang atau jasa dari satu pusat laba ke pusat laba lainnya. Untuk
menjamin terjadinya desentralisasi yang “fair” tersebut diperlukan mekanisme
yang bisa memuaskan masing-masing pihak yang terlibat. Harga transfer
dalam hal ini berfungsi sebagai sistem negosiasi untuk pusat laba yang
melakukan transaksi , jadi pada bab ini kita akan menguraikan beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan atas terjadinya harga transfer antarpusat laba
tersebut. Pembahasan meliputi pengertian harga transfer,syarat terpenuhinya
harga transfer,tujuan penetapan harga transfer dan metode penetapan harga
transfer yang wajar dalam kaitannya dengan penilaian kinerja pusat laba.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari harga transfer ?
2. Bagaimanakah syarat penentuan harga transfer?
3. Apakah tujuan harga transfer ?
4. Bagaimana metode penentuan harga transfer?
5. Bagaimanakah administrasi harga transfer?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian harga transfer
2. Untuk mengetahui syarat penentuan harga transfer
3. Untuk mengetahui tujuan harga transfer
4. Untuk mengetahui metode penentuan harga transfer
5. Untuk mengetahui administrasi harga transfer
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga Transfer

Pengertian harga transfer( dalam arti luas) harga transfer adalah harga
barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam satu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya.
Sedangkan (dalam arti yang sempit) harga transfer adalah harga barang atau
jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat
pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat laba. Untuk pembahasan
lebih lanjut maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian
kemampuan laba divisi

2.2 Syarat Terpenuhinya Harga Transfer

Jika dua pusat laba atau lebih bertanggung jawab bersama atas
pengembangan , pembuatan , dan pemasaran suatu produk maka masing-
masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut
terjual. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mencapai
beberapa sasaran sebagai berikut :

 Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha


untuk menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan.
 Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama maksudnya ,sistem harus
dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan
meningkatkan laba perusahaan.
 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
 Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.

2.3 Tujuan Harga Transfer

Apabila terdapat kondisi dimana dua atau lebih pusat laba secara
bersamaan bertanggungjawab terhadap kegiatan pengembangan
produk ,pembuatan, dan pemasaran produk maka pada dasarnya setiap pusat
laba tersebut berhak mendapat bagian pendapatan yang nantinya dihasilkan
oleh kegiatan tersebut. Harga transfer merupakan mekanisme penting untuk
mendistribusikan pendapatan kepada dua atau lebih pusat laba yang melakukan
transaksi, dengan demikian harga transfer harus didesain sedemikian rupa
sehingga memenuhi tujuan-tujuan berikut :

 Menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan tradeoff antara


pendapatan dan biaya.
 Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.
 Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.
 Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.

Adapun tujuan penetapan harga transfer itu sendiri adalah untuk :

1. Evaluasi prestasi divisi secara akurat artinya tidak satupun manajer


divisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan
divisi lain.
2. Keselarasan tujuan berarti bahwa para manajer mengambil keputusan
yang memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba
divisinya.
3. Tetap terjaganya otonomi divisi artinya tidak ada campur tangan
manajemen puncak terhadap kebebasan manajemen divisi mengambil
keuntungan.

2.4 Metode Penentuan Harga Transfer

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Vancil tahun 1979 menyatakan


bahwa metode yang paling banyak digunakan untuk transfer intern diantara
249 responden menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih suka
menggunakan bahwa transfer berdasar harga pokok (47%), metode harga
pasar(31%) dan metode negosiasi (22%) sedangkan studi yang dilakukan oleh
Govindarajan pada tahun 1994 menyatakan bahwa metode yang paling banyak
digunakan untuk transfer intern diantara 470 responden menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut lebih suka menggunakan metode harga transfer berdasar
harga pokok (53%) metode pasar (31%) dan metode negosiasi (16%). Berikut
akan diuraikan metode-metode yang sering dipakai dalam penentuan harga
transfer antar pusat laba.

 Harga Transfer Berdasar Harga Pasar


Sistem harga transfer berdasar harga pasar menggunakan harga yang
diterapkan oleh mekanisme permintaan dan penawaran pasar. Penggunaan
metode ini umumnya dianggap sebagai cara terbaik dalam memecahkan
masalah harga transfer ,alasannya adalah bahwa penggunaan harga pasar
cocok dengan konsep pusat laba dan menjadikan penilaian prestasi atas
dasar laba menjadi layak untuk diterapkan.
Penggunaan harga transfer ini sesuai dengan pendapat dari Anthony dan
Govindarajan bahwa harga transfer hendaknya sama dengan harga yang
ditetapkan terhadap produk tersebut jika dijual ke pelanggan luar atau dibeli
dari pemasok. Penerapan ini tanpa memperhatikan kenyataan bagaimana
phak luar tersebut menetapkan harga jualnya, sedangkan situasi ideal harus
ada dalam penetapan harga transfer berdasar harga pasar untuk mendorong
adanya keselarasan tujuan adalah :
1. Orang yang kompeten , idealnya manajer pusat laba tersebut hendaknya
tertarik pada prestasi jangka panjang tidak hanya prestasi jangka pendek
staf yang terlibat dalam negosiasi ataupun arbitrasi harga transfer
hendaknya juga kompeten.
2. Atmosfir yang baik , manajer harus menyadari tingkat keuntungan yang
diukur dalam laporan keuangannya sebagai tujuan penting dalam
penilaian prestasi mereka harus juga menyadari bahwa harga transfer
tersebut adalah adil.
3. Harga pasar , harga transfer yg ideal didasarkan atas harga pasar normal
tetap untuk produk sama yang ditransfer. Pada kondisi tersebut harga
transfer dapat dikurangi dengan biaya-biaya yang dapat dihindarkan dari
pertukaran secara intern.
4. Bebas terhadap sumber , alternatif selain harga pasar hendaknya ada dan
manajer hendaknya diizinkan memilih alternatif yang terbaik apakah
membeli dari dalam atau dari luar begitu pula menjual ke dalam atau
keluar .
5. Aliran informasi yang penuh , manajer harus tahu tentang alternatif yang
tersedia biaya serta pendapatan relevan untuk harga transfer.
6. Negosiasi , diperlukannya mekanisme kerja yang lancar untuk
menegosiasi “ kontrak” antar unit usaha.

 Kendala Sumber
Apabila seluruh kondisi ideal seperti yang dikemukakan oleh Anthony dan
Govindarajan tersebut ada ,maka sistem harga transfer berdasar harga pasar
akan memenuhi seluruh tujuan yang telah disebutkan sebelumnya. Kita
akan membahas situasi dimana manajer pusat laba pembeli tidak diberi
kebebasan terhadap pasar input dan implikasi kendala sumber pada
kebijakan penentuan harga pasar transfer yang tepat.
Pasar yang terbatas pada banyak perusahaan pasar untuk pusat laba penjual
dan pembeli biasanya terbatas , ada beberapa alasannya dapat disebutkan
sebagai berikut :
1. Kapasitas internal yang terbatas sehingga tidak memungkinkan
pengembangan penjualan produk ke pihak eksternal. Dalam kondisi
pusat laba penjual hanya boleh menjual secara internal,maka keputusan
yang dibatasi adalah keputusan penjualan.
2. Jika perusahaan merupakan produsen untuk produk yang sangat khas
(unik) saja,sehingga produk tersebut tidak dijual di pasar ekstern.
Kondisi pusat laba penjual hanya dapat menjual kepada pasar internal
maka keputusan yang dibatasi adalah keputusan sumber.
3. Jika perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan pada fasilitas
produksi untuk lebih mengoptimalkan fasilitas produksi menjadi hal
penting walaupun produk yang akan dibutuhkan ada pada pasar ekstern
dengan demikian keputusan sumber yang dibatasi.

Dalam kondisi terbatasnya pasar, harga transfer yang paling memuaskan


syarat-syarat pusat laba adalah harga kompetitif. Harga kompetitif akan
mengukur kontribusi laba setiap pusat laba terhadap laba perusahaan
secara keseluruhan. Harga tersebut dapat dicari dengan cara-cara sebagai
berikut :
1. Jika harga pasar yang dipublikasikan tersedia maka dapat digunakan
untuk penentuan harga transfer ,sehingga harga yang terjadi benar-benar
merupakan harga pasar.
2. Harga pasar dibentuk dengan penawaran (lelang). Biasanya perusahaan
memperoleh barang separuh dari produk yang dibutuhkan dari pihak luar
dan separuhnya dari dalam.
3. Jika pusat laba produksi menjual barang yang sama ke pasar ekstern
sering dilakukan dengan harga yang kompetitif atas dasar harga pasar
ekstern.
4. Jika pusat laba membeli barang yang sama dari pasar ekstern sering
dilakukan dengan harga yang kompetitif untuk produk yang dibeli.

Kelebihan atau kekurangan kapasitas industri , kelebihan kapasitas industri


akan terjadi manakala pusat laba penjual tidak dapat menjual seluruh
produknya ke pasar ekstern dan pusat laba pembeli tidak menggunakan
kapasitas yang tersedia dipusat laba penjual. Sebagai kesimpulan jika ada
kendala sumber maka harga transfer berdasar harga pasar merupakan harga
transfer terbaik. Dengan demikian ,gunakan harga pasar dapat ditaksir. Kalau
tidak ada cara untuk menaksir harga kompetitif yang valid,maka gunakan
harga transfer berdasar harga pokok.

 Harga Transfer Atas Dasar Harga Pokok


Dalam hal ini harga transfer berdasar harga pokok dapat digunakan
metode perhitungan biaya dan laba tertentu ditetapkan oleh manajemen
puncak untuk mengurangi perselisihan. Secara lebih lengkap alasan
penerapan metode ini adalah :
1. Pada dasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang
ditransfer ,keadaan ini timbul jika produk yang ditransfer merupakan
produk yang belum selesai sehingga tidak diperjual belikan dipasar
2. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh
perselisihan antar manajer divisi. Kesulitan ini timbul jika dipasar
ada beberapa macam harga dan jika produk yang ditransfer tidak
persis sama dengan yang ada dipasar
3. Jika produk yang ditransfer mengandung formula sehingga tidak
diinginkan untuk diungkapkan kepada pihak lain

Dalam metode ini komponen yang harus diperhatikan adalah defenisi


harga pokok (biaya) dan penentuan besarnya markup
1. Defenisi harga pokok
Jika pendekatan harga pokok dipakai maka harga pokok yang dimaksud
adalah harga pokok standar. Harga pokok (biaya)sesungguhnya tidak
boleh digunakan karena dalam biaya tersebut mengandung inefisiensi
yang terjadi pada pusat laba penjual yang akan ikut ditransfer ke pusat
laba pembeli.
2. Penentuan markup
Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba
(1) dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasar biaya dan
dapat dilakukan berdasar return atas investasi. Kesulitannya adalah bila
berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi yang dilakukan.
(2)besarnya laba berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah :
1. Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha
yang independen (pusat laba)
2. Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan
3. Jika divisi penjual ,selain mentransfer produknya ke divisi pembeli
juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari
presentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar
4. Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya
sama

 Biaya Tetap Dan Laba Divisi Hulu(Upstream Fixed Cost And


Profit)
Pihak yang dirugikan dalam hal ini adalah pusat laba pembeli yang akan
menjual kepada pihak luar,karena harga yang ditetapkan berdasarkan
biaya dari pusat laba penjual dan dari penambahan dia sendiri tidak
kompetitif. Masalah ini seringkali terjadi pada perusahaan yang
terintegrasi secara vertikal

Contoh :
Misalnya , PT XYZ adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal
mempunyai 3 divisi yaitu divisi X , divisi Y dan divisi Z . Divisi Z
memproduksi dan menjual kotak karton. Divisi Z membeli bahan baku
berupa karton dari divisi Y. Divisi Y membeli bahan baku berupa pulp
dari divisi X. Informasi tentang biaya dan laba kontribusi per unit.

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya variabel divisi X adalah
sebesar Rp.45.000,00 untuk dapat memproduksi bahan baku yang dapat
dipakai untuk menghasilkan satu ton kotak karton. Pulp ini kemudian dijual
kepada divisi Y dengan harga Rp75.000,00 sehingga divisi X menghasilkan
kontribusi sebesar Rp30.000,00. Untuk menghasilkan karton,divisi Y
menambahkan biaya variabel sebesar Rp25.000,00. Kemudian divisi Y
menjual karton tersebut ke divisi Z dengan harga Rp150.000,00. Divisi Z
akan menambahkan biaya variabel sebesar Rp200.000,00 dan menjual
kotak karton tersebut dengan harga Rp350.000,00 per ton.
Jika dilihat lebih cermat ,maka divisi Z sebagai divisi terakhir yang
menjual produknya ke pihak luar tidak memperoleh laba.
Untuk mengatasi masalah harga transfer tersebut dapat digunakan
beberapa cara yaitu (1)kesepakatan antar pusat laba,(2) penentuan harga
dua langkah,(3)pembagian laba,(4)penentuan harga dengan metode 2
himpunan harga. Berikut ini diuraikan cara-cara tersebut secara ringkas
1. Kesepakatan antar divisi/pusat laba, dengan langkah ini pihak-pihak
yang terlibat didalam transfer barang atau jasa melakukan negosiasi
untuk memutuskan harga jual kepada pihak luar dan menentukan
distribusi untuk produk yang mengandung upstream fixed cost and profit
2. Penentuan harga transfer dua langkah, dengan cara ini pusat laba
pembeli terakhir dapat menetapkan harga jual yang kompetitif karena
pusat laba pembeli mempunyai informasi tentang biaya dan laba pusat
laba hulu

Misalkan pusat laba penjual mentransfer secara intern semua produk A


yang dihasilkan ke pusat laba pembeli. Data-data berkaitan dengan pusat
laba penjual adalah sebagai berikut :
Dengan asumsi jumlah produk yang ditransfer sebanyak 5000 unit maka
besarnya harga transfer produk A ke divisi penjual adalah Rp 11,10 per
unit,dimana sebesar Rp 5,00 merupakan biaya variabel. Besarnya harga
transfer tersebut dihitung dengan cara sebagai berikut :

Dengan kata lain harga per unit adalah Rp 11,00 (Rp 55.000/5000 unit).
Harga inilah yang akan dibayar pusat laba pembeli ke pusat laba penjual.
Jika unit yang diproduksi dan ditransfer hanya 4000 unit, maka besarnya
harga transfer yang harus dibayar oleh pusat laba pembeli adalah Rp
44.000( 4.000 x Rp 11,00).

3. Pembagian laba ,dalam metode ini produk yang ditransfer ke pusat laba
pembeli dihargai sebesar biaya variabel standar.
4. Metode dua himpunan harga ,kondisi ini harus disadari oleh manajemen
puncak dalam menyetujui anggaran dan melakukan evaluasi prestasi
terhadap pusat laba.

2.5Administrasi Harga Transfer

Jika metode harga transfer berdasar harga pasar dan harga transfer
berdasar harga pokok (biaya)di atas belum memuaskan ,maka diperlukan
mekanisme formal yaitu aturan tentang negosiasi antar pusat laba dan arbitrasi.

Harga Transfer Negosiasi


Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga
transfer antar pusat laba yang terlibat tanpa campur tangan dari kantor pusat.
Oleh karena itu setiap pihak harus memahami pedoman yang telah ditetapkan
oleh kantor pusat secara formal.
Kebaikan metode ini adalah apabila pusat laba penjual mempunyai
kapasitas menganggur sedang pasar dari produk tersebut sempit,maka akan
menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
Kelemahannya adalah jika barang tersebut dibutuhkan oleh pusat laba
pembeli sedang di pasar bebas tidak ada ,maka pusat laba penjual menjadi
pihak yang menang dalam kompromi penentuan harga

Arbitrasi Dan Penyelesaian Konflik


Negosiasi yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan keputusan yang
memuaskan kedua pihak,sehingga perlu ditangani oleh pimpinan puncak
dengan membentuk komite arbitrasi. Orang yang ditunjuk akan membicarakan
masalah harga transfer dengan cara bijaksana pada masing-masing manajer
pusat laba yang bersangkutan.
Tugas lembaga arbitrasi ini adalah :
1. Menyelesaikan perselisihan tentang harga transfer
2. Mengkaji ulang perubahan sumber daya
3. Mengubah aturan harga transfer jika diperlukan

Arbitrasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dengan cara formal
kedua pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite arbitrasi
kemudian komite menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer
berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Jika cara informal
yang digunakan maka kedua pihak membuat laporan kepada komite arbitrasi
secara lisan kemudian komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan
harga transfer secara lisan.

Klasifikasi Produk

Jika harga pasar telah tersedia , pengadaan sumber daya bisa diawasi kantor
pusat dengan mengkaji ulang keputusan membuat atau membeli sendiri.
Beberapa perusahaan membagi produk ke dua kelas :
kelas satu , memasukkan semua produk dimana manajer puncak ingin
mengawasi sumber daya untuk alasan menjaga kerahasiaan produk tersebut
diawasi langsung oleh kantor pusat.
Kelas dua , adalah semua produk lain,umumnya ini adalah produk yang bisa
diproduksi oleh pihak luar. Produk ini umumnya relatif dalam jumlah kecil dan
diproduksi untuk umum. Produk ini ditransfer dengan dasar harga pasar.
Pengadaan produk kelas satu bisa diubah hanya dengan izin manajer
puncak,pengadaan produk kelas dua ditentukan oleh unit usaha/divisi yang
terlibat.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kami menarik suatu kesimpulan bahwa pada prinsipnya transfer pricing


(harga transfer) adalah suatu metode penentuan harga antar perusahaan
dalam satu grup yang sama. Implikasi pajak yang signifikan dari transaksi
transfer pricing adalah berkurangnya atau hilangnya potensi penerimaan
pajak yang seharusnya diperoleh. Harga transfer memiliki beberapa sasaran,
antara lain: 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit
usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan
pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan
cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan
laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha
individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola
Terdapat tiga metode penentuan harga transfer yaitu: 1. Harga transfer
berdasarkan pasar 2. Harga transfer berdasarkan biaya 3. Harga transfer
hasil negosiasi.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul,halim.(2013). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: UPP AMP


YKPN.

Anthony , Robert N.,dan Govindarajan , Management Control


System,8th ed.,(Homewood,Illinois: Richard D.Irwin,1995)

Abdul Halim dan Bambang Supomo, 1990. “Akuntansi Manajemen”, Edisi 1,


Penerbit BPFE, Yogyakarta

http://publikasi.uniska-kediri.ac.id/data/cendekia/vol10no3sep2012/Cendekia-
vol10no3Sep2012-04.Ninik%20Anggraini.pdf

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/5073

http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/12.1.01.04.0110.pdf

https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/7483

https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/2134

Anda mungkin juga menyukai