Dosen Pengampu
OLEH
KELOMPOK 11
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayah-NYA lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Penentuan Harga Transfer” dapat kami selesaikan dengan bai.
Dan juga tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pada mata
kuliah sistem pengendalian manajemen yaitu Ibu Sondang Aida Silalahi
SE.,M.Si dan Bapak Dr.Jufri Darma SE.,M.,Si,Ak.CA yang telah memberikan
tugas ini kepada kami sebagai pelatihan dan penambahan wawasan serta
teman-teman yang telah memberikan dukungan serta ikut berpartisipasi
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penulis maupun orang lain . Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang
akan datang.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengertian harga transfer( dalam arti luas) harga transfer adalah harga
barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam satu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawabannya.
Sedangkan (dalam arti yang sempit) harga transfer adalah harga barang atau
jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat
pertanggungjawaban yang terlibat merupakan pusat laba. Untuk pembahasan
lebih lanjut maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian
kemampuan laba divisi
Jika dua pusat laba atau lebih bertanggung jawab bersama atas
pengembangan , pembuatan , dan pemasaran suatu produk maka masing-
masing harus berbagi pendapatan yang dihasilkan ketika produk tersebut
terjual. Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mencapai
beberapa sasaran sebagai berikut :
Apabila terdapat kondisi dimana dua atau lebih pusat laba secara
bersamaan bertanggungjawab terhadap kegiatan pengembangan
produk ,pembuatan, dan pemasaran produk maka pada dasarnya setiap pusat
laba tersebut berhak mendapat bagian pendapatan yang nantinya dihasilkan
oleh kegiatan tersebut. Harga transfer merupakan mekanisme penting untuk
mendistribusikan pendapatan kepada dua atau lebih pusat laba yang melakukan
transaksi, dengan demikian harga transfer harus didesain sedemikian rupa
sehingga memenuhi tujuan-tujuan berikut :
Kendala Sumber
Apabila seluruh kondisi ideal seperti yang dikemukakan oleh Anthony dan
Govindarajan tersebut ada ,maka sistem harga transfer berdasar harga pasar
akan memenuhi seluruh tujuan yang telah disebutkan sebelumnya. Kita
akan membahas situasi dimana manajer pusat laba pembeli tidak diberi
kebebasan terhadap pasar input dan implikasi kendala sumber pada
kebijakan penentuan harga pasar transfer yang tepat.
Pasar yang terbatas pada banyak perusahaan pasar untuk pusat laba penjual
dan pembeli biasanya terbatas , ada beberapa alasannya dapat disebutkan
sebagai berikut :
1. Kapasitas internal yang terbatas sehingga tidak memungkinkan
pengembangan penjualan produk ke pihak eksternal. Dalam kondisi
pusat laba penjual hanya boleh menjual secara internal,maka keputusan
yang dibatasi adalah keputusan penjualan.
2. Jika perusahaan merupakan produsen untuk produk yang sangat khas
(unik) saja,sehingga produk tersebut tidak dijual di pasar ekstern.
Kondisi pusat laba penjual hanya dapat menjual kepada pasar internal
maka keputusan yang dibatasi adalah keputusan sumber.
3. Jika perusahaan telah melakukan investasi yang signifikan pada fasilitas
produksi untuk lebih mengoptimalkan fasilitas produksi menjadi hal
penting walaupun produk yang akan dibutuhkan ada pada pasar ekstern
dengan demikian keputusan sumber yang dibatasi.
Contoh :
Misalnya , PT XYZ adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal
mempunyai 3 divisi yaitu divisi X , divisi Y dan divisi Z . Divisi Z
memproduksi dan menjual kotak karton. Divisi Z membeli bahan baku
berupa karton dari divisi Y. Divisi Y membeli bahan baku berupa pulp
dari divisi X. Informasi tentang biaya dan laba kontribusi per unit.
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa biaya variabel divisi X adalah
sebesar Rp.45.000,00 untuk dapat memproduksi bahan baku yang dapat
dipakai untuk menghasilkan satu ton kotak karton. Pulp ini kemudian dijual
kepada divisi Y dengan harga Rp75.000,00 sehingga divisi X menghasilkan
kontribusi sebesar Rp30.000,00. Untuk menghasilkan karton,divisi Y
menambahkan biaya variabel sebesar Rp25.000,00. Kemudian divisi Y
menjual karton tersebut ke divisi Z dengan harga Rp150.000,00. Divisi Z
akan menambahkan biaya variabel sebesar Rp200.000,00 dan menjual
kotak karton tersebut dengan harga Rp350.000,00 per ton.
Jika dilihat lebih cermat ,maka divisi Z sebagai divisi terakhir yang
menjual produknya ke pihak luar tidak memperoleh laba.
Untuk mengatasi masalah harga transfer tersebut dapat digunakan
beberapa cara yaitu (1)kesepakatan antar pusat laba,(2) penentuan harga
dua langkah,(3)pembagian laba,(4)penentuan harga dengan metode 2
himpunan harga. Berikut ini diuraikan cara-cara tersebut secara ringkas
1. Kesepakatan antar divisi/pusat laba, dengan langkah ini pihak-pihak
yang terlibat didalam transfer barang atau jasa melakukan negosiasi
untuk memutuskan harga jual kepada pihak luar dan menentukan
distribusi untuk produk yang mengandung upstream fixed cost and profit
2. Penentuan harga transfer dua langkah, dengan cara ini pusat laba
pembeli terakhir dapat menetapkan harga jual yang kompetitif karena
pusat laba pembeli mempunyai informasi tentang biaya dan laba pusat
laba hulu
Dengan kata lain harga per unit adalah Rp 11,00 (Rp 55.000/5000 unit).
Harga inilah yang akan dibayar pusat laba pembeli ke pusat laba penjual.
Jika unit yang diproduksi dan ditransfer hanya 4000 unit, maka besarnya
harga transfer yang harus dibayar oleh pusat laba pembeli adalah Rp
44.000( 4.000 x Rp 11,00).
3. Pembagian laba ,dalam metode ini produk yang ditransfer ke pusat laba
pembeli dihargai sebesar biaya variabel standar.
4. Metode dua himpunan harga ,kondisi ini harus disadari oleh manajemen
puncak dalam menyetujui anggaran dan melakukan evaluasi prestasi
terhadap pusat laba.
Jika metode harga transfer berdasar harga pasar dan harga transfer
berdasar harga pokok (biaya)di atas belum memuaskan ,maka diperlukan
mekanisme formal yaitu aturan tentang negosiasi antar pusat laba dan arbitrasi.
Arbitrasi dapat dilakukan secara formal maupun informal. Dengan cara formal
kedua pihak membuat laporan kasus secara tertulis kepada komite arbitrasi
kemudian komite menelaah laporan tersebut dan menetapkan harga transfer
berdasarkan kepentingan perusahaan secara keseluruhan. Jika cara informal
yang digunakan maka kedua pihak membuat laporan kepada komite arbitrasi
secara lisan kemudian komite ini menelaah laporan tersebut dan menetapkan
harga transfer secara lisan.
Klasifikasi Produk
Jika harga pasar telah tersedia , pengadaan sumber daya bisa diawasi kantor
pusat dengan mengkaji ulang keputusan membuat atau membeli sendiri.
Beberapa perusahaan membagi produk ke dua kelas :
kelas satu , memasukkan semua produk dimana manajer puncak ingin
mengawasi sumber daya untuk alasan menjaga kerahasiaan produk tersebut
diawasi langsung oleh kantor pusat.
Kelas dua , adalah semua produk lain,umumnya ini adalah produk yang bisa
diproduksi oleh pihak luar. Produk ini umumnya relatif dalam jumlah kecil dan
diproduksi untuk umum. Produk ini ditransfer dengan dasar harga pasar.
Pengadaan produk kelas satu bisa diubah hanya dengan izin manajer
puncak,pengadaan produk kelas dua ditentukan oleh unit usaha/divisi yang
terlibat.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
http://publikasi.uniska-kediri.ac.id/data/cendekia/vol10no3sep2012/Cendekia-
vol10no3Sep2012-04.Ninik%20Anggraini.pdf
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/5073
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2017/12.1.01.04.0110.pdf
https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/7483
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/2134