Anda di halaman 1dari 25

MINIRISET MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Media Pembelajaran

Dosen Pengampu : Rini Herliani, SE., M.Si., Ak / Jabal Ahsan, S.Pd., M.Pd

Oleh :

1. Anggi Fitria Rizkiani 7203142010

2. Febi Anggraini Dalimunthe 7203342015

3. Fencen Halim Simbolon 7203142030

4. Tasya Cosita 7203342032

KELAS B

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STAMBUK 2020

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah Miniriset ini
bisa selesai pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah “Media Pembelajaran” ini dengan baik.

Kami berharap semoga makalah Miniriset ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.

Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah Miniriset
ini, supaya makalah Miniriset ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah Miniriset ini kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah Miniriset ini dapat bermanfaat.
Terimakasih.

Medan, Oktober 2022

Tim Penyaji

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

A.Latar Belakang ................................................................................................................... 4

B.Rumusan Masalah............................................................................................................... 5

C.Tujuan Mini Riset ............................................................................................................... 5

BAB II ....................................................................................................................................... 6

KAJIAN TEORITIS ................................................................................................................ 6

A.Pengertian Media Pembelajaran ......................................................................................... 6

B.Macam-macam Media Pembelajaran ................................................................................. 6

C.Fungsi dan Peran Media Pembelajaran ............................................................................ 11

BAB III.................................................................................................................................... 15

METODE MINI RISET ........................................................................................................ 15

A.Lokasi dan Waktu ............................................................................................................. 15

B.Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................... 15

C.Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 17

BAB IV .................................................................................................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................................. 18

BAB V ..................................................................................................................................... 24

PENUTUP............................................................................................................................... 24

A.KESIMPULAN ................................................................................................................ 24

B.SARAN............................................................................................................................. 24

LAMPIRAN............................................................................................................................ 25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Selaras dengan tuntutan kompetensi yang harus dimiliki guru (kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi), pengembangan media
merupakan salah satu kewajiban yang diemban guru untuk mengembangkan kompetensi yang
dimiliki, pada gilirannya dapat meningkatkan eksistensinya sebagai guru yang profesional.

Pemilihan media pembelajaran terkait erat dengan pengembangan silabus, yang di


dalamnya terdapat standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pokok, pengalaman
belajar, metoda, evaluasi dan sumber. Selaras dengan pengembangan silabus maka materi
pembelajaran yang akan dikembangkan sudah semestinya tetap memperhatikan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar, kesesuaian dengan materi pokok yang diajarkan,
mendukung pengalaman belajar, ketepatan metoda dan media pembelajaran, dan sesuai dengan
indikator untuk mengembangkan assesment.

Guru dituntut memberikan motivasi pada peserta didik melalui pemanfaatan media
yang tidak hanya ada di dalam kelas, akan tetapi juga yang ada di luar kelas jika hal itu
memungkinkan untuk dimanfaatkan. Hal yang demikian, akan mempunyai dampak positif
terutama dalam membantu peserta didik dalam mencapai sasaran atau tujuan pendidikan yang
diinginkan. Karena pada dasarnya, media pembelajaran menurut Arif Sardiman (1993:7)
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi. Sesuai dengan fungsinya, media pembelajaran pada
dasarnya untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar. Oleh karena itu, di dalam proses
belajar mengajar di sekolah media pembelajaran mempunyai manfaat yang sangat penting.

Media pembelajaran memiliki fungsi meningkatan motivasi belajar siswa. Dengan


demikian semakin menarik media pembelajaran yang digunakan oleh guru akan semakin tinggi
pula tingkat motivasi belajar siswa. Namun dalam prakteknya, masih banyak dijumpai guru-
guru yang belum menerepankan media pembelajaran inovatif. Kurangnya penerapan media
pembelajaran yang inovatif dapat terjadi karena:

4
1. di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan
untuk membuat media pembelajaran
2. guru tidak memahami arti penting penggunaan media pembelajaran
3. guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri
media pembelajaran
4. guru tidak memiliki keterampilan mempergunakan media pembelajaran
5. guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk membuat media pembelajaran

Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru dan
murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan kunci
yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman menunjukkan, bahwa
dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai sebab, di antaranya
kecenderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan sebagainya. Dengan
bertambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan bertambahnya jumlah murid,
maka bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau ekonomi, maka harus ada jalan
keluar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Sehingga
dengan adanya media pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran di sekolah, akan
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

B.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah dalam mini riset ini adalah:

1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan pembuatan media
pembelajaran?
2. Bagaimana penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN?
3. Media apa saja yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khususnya guru
Akuntansi?

C.Tujuan Mini Riset


Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah maka tujuan mini riset adalah:

1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan guru dalam pemilihan dan
pembuatan media pembelajaran
2. Untuk menganalisis penggunaan media pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN
3. Untuk menganalisis media yang digunakan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN
khususnya guru Akuntansi

5
BAB II

KAJIAN TEORITIS
A.Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arif Sadiman (1993:7) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1994:12) media pembelajaran merupakan
alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan
interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

Hal ini senada dengan pendapat Rustiyah NK (dalam Zakiah Darajat 1992:80), bahwa
media pembelajaran adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antar guru dan siswa dalam proses
pengajaran di sekolah. Begitu pula dengan pendapat Mudhofir (1993:81) yang mengatakan
bahwa media adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda
atau pun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk lebih memungkinkan memperoleh
pengetahuan keterampilan atau pun sikap.

Dari definisi-definisi tentang media pembelajaran seperti yang telah dikemukakan di


atas, dapatlah ditarik pengertian pokok tentang media pembelajaran, yaitu:

1. Media pembelajaran identik dengan peragaan


2. Media pembelajaran merupakan suatu sarana untuk terciptanya suatu proses belajar
mengajar yang dapat menunjang efektivitas keberhasilan belajar siswa
3. Media pembelajaran tidak hanya digunakan dalam kelas saja, akan tetapi tidak menutup
kemungkinan digunakan di luar proses belajar mengajar

B.Macam-macam Media Pembelajaran


Seiring dengan kemajuan teknologi, maka perkembangan media pembelajaran begitu
cepat, di mana masing-masing media yang ada punya ciri-ciri dan kemampuan sendiri. Dari
hal ini, kemudian timbul usaha-usaha penataannya yaitu pengelompokkan atau klasifikasi
menurut kesamaan ciri-ciri atau karakteristiknya. Ciri-ciri umum dari media pembelajaran
menurut Oemar Hamalik (1994:11-12), adalah:

6
1. Media pembelajaran identik dengan pengertian peragaan yang berasal dari kata “raga”,
artinya suatu benda yang dapat diraba, dilihat dan didengar dan yang dapat diamati
melalui panca indera
2. Tekanan utama terletak pada benda atau hal-hal yang dapat dilihat dan didengar
3. Media pembelajaran digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam
pengajaran antara guru dan siswa
4. Media pembelajaran adalah semacam alat bantu belajar mengajar, baik di dalam
maupun di luar kelas
5. Media pembelajaran merupakan suatu “perantara” (medium, media) dan digunakan
dalam rangka belajar
6. Media pembelajaran mengandung aspek, sebagai alat dan sebagi teknik yang erat
pertaliannya dengan metode belajar
7. Karena itu, sebagai tindakan operasional, dalam buku ini digunakan pengertian “media
pembelajaran”. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
mengidentifikasikan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses
pembelajaran di sekolah

Taksomi media menurut Rudi Bretz sebagaimana dikutip oleh Arif Sadiman (1993:20)
yang membagi ke dalam 8 klasifikasi, yakni:

1. Media audio visual gerak


2. Media audio visual diam
3. Media audio semi gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak

Sedangkan menurut Briggs, (dalam Arif Sadiman 1993:23) bahwa terdapat 13 macam
media, yaitu sebagai berikut:

1. Obyek
2. Model
3. Suara langsung

7
4. Rekaman audio
5. Media cetak
6. Pembelajaran terprogram
7. Papan tulis
8. Media transparansi
9. Film rangkai
10. Film bingkai
11. Film
12. Televisi
13. Gambar

Perkembangan pendidikan yang sangat pesat, berpengaruh pada perkembangan psikologi


belajar dan sistem internasional. Keadaan tersebut, mendorong dan berakibat juga pada
kemajuan teknologi pembelajaran dan penambahan baru pada media pembelajaran. Pemikiran-
pemikiran dan penemuan baru itu, terjadi antara lain dalam penggunaan multi media dan pusat
sumber belajar. Kedua media ini, dianggap sebagai suatu kemajuan besar dan mempunyai
peranan yang penting dalam bidang media pembelajaran, yang berfungsi untuk menunjang
pelaksanaan sistem intruksional yang lebih efektif.

Jenis media yang termasuk dalam katagori multi media menurut Oemar Hamalik
(1994:188) adalah:

1. Gambar
2. Slide
3. Film strip
4. Rekaman
5. Transparan
6. Video tape

Sedangkan media yang termasuk katagori pusat sumber belajar, menurut Oemar
Hamalik (1994:195), adalah suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja disiapkan atau
diciptakan dengan maksud memungkinkan atau (memberi kesempatan) siswa belajar. Sumber
belajar adalah semua sumber yang dapat dipakai oleh siswa (sendiri-sendiri atau bersama-sama
dengan siswa lainnya) untuk memudahkan belajar. Pusat sumber adalah suatu tempat sebagai
bagian dari suatu ruangan kamar sampai pada suatu kompleks bangunan yang disiapkan secara
khusus dengan maksud penyimpanan dan penggunaan suatu kumpulan sumber-sumber, dalam

8
bentuk tercetak dan tak tercetak. Belajar berdasarkan suatu sumber adalah sistem belajar yang
terpusat pada siswa, diindividualisasikan dan sangat berstruktur yang menggunakan
sepenuhnya sumber-sumber yang bermakna, yakni benda dan manusia, dalam rangka
menciptakan situasi belajar yang efektif. Pusat sumber belajar adalah suatu nama alternatif bagi
suatu pusat pada sumber. Belajar dilakukan oleh individu. Dalam konteks pendidikan nasional,
pusat sumber belajar pada hakekatnya adalah suatu institusi dalam lingkungan lembaga
pendidikan yang berfungsi menyediakan dan melayani berbagai media untuk kepentingan
proses belajar mengajar”.

Menurut AECT (dalam Ahmad Rohani, 1991:155-156), mengklasifikasikan tentang


sumber belajar media menjadi enam macam, yaitu:

1. Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain yang
dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam kelompok pesan adalah
semua bidang studi/mata kuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta
didik, dan sebagainya.
2. People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah dan
penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya guru/dosen, tutor peserta didik dan
sebaginya.
3. Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat perangkat keras atau pun oleh dirinya sendiri. Berbagai
program media termasuk media materials seperti transportasi, slide, film, audio, video,
modul, majalah, buku dan sebagainya.
4. Device (alat), yakni (suatu perangkat keras) yang digunakan untuk menyampaikan
pesan yang tersimpan dalam bahan, misalnya OHP, slide, video, tape recorder, dan
sebagainya.
5. Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan
bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan. Misalnya pengajaran
terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, CBSA, dan sebagainya.
6. Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar di mana pesan disampaikan.
Baik lingkungan fisik ruang kelas, gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, taman,
lapangan, dan sebagainya. Juga lingkungan non fisik, misalnya suasana belajar itu
sendiri, tenang, lelah, ramai dan sebagainya.

9
Media pembelajaran kalau dilihat dari sudut pandang yang lebih luas, maka tidak hanya
terbatas ada alat-alat audio visual saja yang dapat dilihat dan dapat didengar, melainkan sampai
pada kondisi pribadi siswa dan tingkah laku guru. Secara lebih lengkap Oemar Hamalik
(1994:36-37), mengklasifikasikan media pembelajaran sebagai berikut:

1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan (supplementary materials), berupa bahan bacaan


seperti: buku, komik, koran, majalah, bulletin, pamphlet dan lain-lain. Bahan-bahan ini
lebih mengutamakan kegiatan bacaan dan menggunakan simbol-simbol kata atau
visual.
2. Alat-alat audio-visual, alat-alat yang tergolong ke dalam kategori ini, terdiri atas:
a) Media pembelajaran tanpa proyeksi, seperti papan tulis. Papan tempel, papan
flannel, bagan, diagram, grafik, poster, kartun, komik, gambar.
b) Media pembelajaran tiga dimensi, alat-alat yang tergolong kepada kategori ini
terdiri model benda asli, contoh, benda tiruan, diaroma, boneka, topeng, ritatun,
lembar balik, peta, globe, pameran dan museum sekolah.
c) Media pembelajaran yang menggunakan teknik atau mesinal, alat-alat yang
tergolong dalam kategori ini antara lain, slide, film, setrip, kaset rekaman, radio,
televisi, laboratorium elektronik, perkakas oto instruktif, ruang kelas otomatis,
sistem interkomunikasi dan komputer.
3. Sumber-sumber masyarakat berupa obyek-obyek peninggalan sejarah, dokumentasi,
bahan-bahan makalah dan sebagainya. Dari berbagai bidang meliputi daerah penduduk,
sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan,
pemerintah, kebudayaan, politik dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut,
diperlukan berbagai metode yakni, karya wisata, manusia, sumber, survey, berkemah,
pengambilan sosial kerja pengalaman dan lain-lain.
4. Kumpulan benda-benda (materials collection), berupa benda atau barang- barang yang
dibawa dari masyarakat ke sekolah untuk dipelajari seperti, potongan kaca, potongan
sendok, daun, benih, bibit, bahan kimia, dan lain-lain.
5. Contoh-contoh kelakuan yang dicontohkan oleh guru, meliputi semua contoh kelakuan
yang dipertunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya, dengan tangan, dengan
kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Peragaan yang tergolong dalam kategori ini
tak mungkin kita sebutkan satu-satu, karena sangat banyak macamnya dan sangat
tergantung kepada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri, tetapi pada pokoknya jenis
media ini hanya dapat dilihat, didengarkan, dan ditiru oleh siswa.

10
C.Fungsi dan Peran Media Pembelajaran
1. Fungsi Media Pembelajaran
Pada dasarnya, media adalah sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses
belajar mengajar. Sebagai alat komunikasi, media pembelajaran menurut Oemar
Hamalik (1994:54) memiliki fungsi yang luas di antaranya:
a) Fungsi edukatif media komunikasi, yakni bahwa setiap kegiatan media
komunikasi mengandung sifat mendidik karena di dalamnya memberikan
pengaruh pendidikan.
b) Fungsi sosial media komunikasi, media komunikasi memberikan informasi
aktual dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial orang.
c) Fungsi ekonomis media komunikasi, media komunikasi dapat digunakan secara
intensif pada bidang-bidang pedagang dan industri.
d) Fungsi politis media komunikasi, dalam bidang politik media komunikasi dapat
berfungsi terutama politik pembangunan baik material maupun spiritual.
e) Fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan ke bidang seni dan
budaya dapat tersebar lewat media komunikasi.
Sedangkan menurut Arif Sadiman, (1993:16-17), media pembelajaran memiliki
fungsi sebagai berikut:
a) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
b) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti misalnya:
• Obyek yang terlalu besar bisa digantikan oleh realita, gambar, film, atau
model
• Obyek yang kecil dibantu oleh proyektor mikro, film bingkai, film atau
gambar
• Gerak yang terlalu lamban atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau hagh speed photograpy.
• Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto atau pun secara verbal.
• Obyek yang terlalu kompleks (missal mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram dan lain-lain.

11
• Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-
lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan
lain-lain.
c) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik, dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
• Menimbulkan kegairahan belajar
• Memungkinkan belajar interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan
• Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan
dan minatnya.
d) Dengan sifatnya yang unik pada tiap siswa, ditambah lagi dengan lingkungan
dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa, maka akan banyak mengalami kesulitan
bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri, apalagi bila latar belakang
lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini, dapat diatasi dengan
kemampuan dalam:
• Memberikan rangsangan yang sama
• Mempersamakan pengalaman
• Menimbulkan persepsi yang sama
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa fungsi media pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam pendidikan.
2. Peran Media Pembelajaran
Untuk mengetahui peranan media dalam pembelajaran. Kita dapat menganalisis
model sistem pengembangan pembelajaran. Dalam model pengembangan
pembelajaran, interaksi guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-
sumber belajar siswa (media) dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengajaran dilakukan untuk memfasilitasi pembelajaran, melalui penataan
informasi dan lingkungan. Proses transmisi informasi dari suatu sumber ke suatu tujuan
disebut komunikasi. Karena pembelajaran biasanya bergantung pada penyerapan
informasi baru, pengajaran yang efektif tidak akan terlaksana kecuali terjadi
komunikasi. Oleh karena itu kita perlu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
komunikasi sehingga media pengajaran dapat digunakan secara efektif.

12
Banyak model visual dan matematis telah dikembangkan untuk menjelaskan
proses komunkasi. Model yang disederhanakan berguna untuk mengidentifikasi dan
menganalisis tahap-tahap penting komunikasi pengajaran. Model tersebut adalah
sebagai berikut: suatu pesan (misalnya ciri-ciri fisik gelombang transversal) dipilih oleh
sumber informasi (guru atau siswa). Pesan itu dikirim melalui saluran atau medium
(misalnya kata-kata yang diucapkan, gambar gelombang di papan tulis, atau bahan
tercetak). Pesan itu kemudian diterima siswa atau guru, merangsang pikirannya, lalu ia
melakukan interpretasi terhadap pesan itu.
Model di atas berlaku juga dalam situasi saat siswa sendiri yang memilih isi
pesan. Sebagai contoh, bila siswa pergi ke perpustakaan untuk memilih bahan yang
akan dipelajari, pesan itu ada di dalam bahan itu, selanjutnya diterima dan
diinterpretasikan siswa.
Hal penting dalam proses komunikasi, khususnya komunikasi pengajaran
adalah umpan balik, yakni respon penerima terhadap pesan yang dikirim. Setelah
menerima dan menginterpretasi pesan itu, penerima itu menjadi sumber dan
mengirimkan pesannya sendiri kembali ke sumber aslinya, yang menjadi penerima.
Kita umumnya berpikir umpan balik dalam kaitannya dengan evaluasi. Namun tersedia
berbagai metode lain bagi guru untuk mengetahui bagaimana siswa menerima
pelajaran. Pengamatan terhadap ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan jawaban-jawaban
diskusi, di samping pekerjaan rumah dan jawaban tes harian, seluruhnya merupakan
bentuk umpan balik. Guru seringkali cenderung menyalahkan siswa apabila
pengajarannya kurang berhasil. Padahal masalah sebenarnya mungkin karena
pengajarannya tidak dirancang dan/atau tidak disampaikan dengan baik.
Pada tahun 1964, Edgar Dale mengembangkan “kerucut pengalaman”. Kerucut
pengalaman itu dimulai dari pebelajar sebagai partisipan dalam pengalaman
sesungguhnya, menuju pebelajar sebagai pengamat atas suatu kejadian tak langsung
(melalui beberapa medium), dan akhirnya pebelajar itu mengamati simbul-simbul yang
mewakili kejadian itu (Nur, 2000). Dale menyatakan bahwa pebelajar dapat mengambil
manfaat dari kegiatan yang lebih abstrak, asalkan mereka telah membangun sejumlah
pengalaman lebih konkrit untuk memaknai penyajian realitas yang lebih abstrak
tersebut.
Berdasarkan penjelasan di atas sangat jelas terlihat bahwa media mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap

13
peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor- faktor yang menentukan kekayaan
pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya.
Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak
mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa
ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun
bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. Selain
itu, media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu
obyek, yang disebabkan, karena :
a) obyek terlalu besar
b) obyek terlalu kecil
c) obyek yang bergerak terlalu lambat
d) obyek yang bergerak terlalu cepat
e) obyek yang terlalu kompleks
f) obyek yang bunyinya terlalu halus
g) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi

Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan
kepada peserta didik. Peranan yang lain dari media dalam pembelajaran adalah:

a) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta


didik dengan lingkungannya
b) Media menghasilkan keseragaman pengamatan
c) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis
d) Media membangkitkan keinginan dan minat baru
e) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
f) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak

14
BAB III

METODE MINI RISET


A.Lokasi dan Waktu
Lokasi mini riset di SMK NEGERI 6 MEDAN Jl. Jambi No. 23 D Medan, Pandau Hilir,
Medan Perjuangan, Medan 20232 . Waktu mini riset dilaksanakan pada 14 Oktober 2022.

B.Teknik Pengumpulan Data


Pada mini riset ini teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan
wawancara dengan guru di SMK NEGERI 6 MEDAN.

Tabel 3.1.Lembar Observasi dan Wawancara Penggunaan Media di SMK NEGERI 6


MEDAN.

NO PERTANYAAN PENGAMATAN KETERANGAN

YA TIDAK

1. Apakah pada pelajaran PPKN


menggunakan media
pembelajaran?

2. Apakah pada pelajaran


Matematika menggunakan
media pembelajaran?

3. Apakah pada pelajaran kimia


menggunakan media
pembelajaran?

4. Apakah Biologi
menggunakan media
pembelajaran?

5. Apakah pada pelajaran fisika


menggunakan media
pembelajaran

15
6. Apakah pada pelajaran
B.inggris menggunakan
media pembelajaran?

7. Apakah pada pelajaran


geografi menggunakan
median pembelajaran?

8. Apakah pada pelajaran


sosiologi menggunakan
media pembelajaran?

9. Apakah pada pelajaran


ekonomi menggunakan media
pembelajaran?

10. Apakah pada pelajaran


sejarah menggunakan media
pembelajaran?

11. Apakah pada pelajaran


B.Indonesia menggunakan
media pembelajaran?

12. Apakah pada pelajaran SKI


menggunakan media
pembelajaran?

13. Apakah pada pelajaran akidah


menggunakan media
pembelajaran?

14. Apakah pada pelajaran quran


menggunakan media
pembelajaran?

15. Apakah pada pelajaran fiqih


menggunakan media

16
pembelajaran?

16. Apakah pada pelajaran B.arab


menggunakan media
pembelajaran?

17. Apakah pada pelajaran ilmu


agama menggunakan media
pembelajaran?

18. Apakah pada pelajaran ilmu


umum menggunakan media
pembelajaran?

Tabel 3.2 Lembar wawancara dengan guru kimia pada penggunaan media pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ibu menggunakan media dalam proses


pembelajaran?

2 Apa media yang digunakan dalam proses pembelajaran?

3 Bagaimana pengaruh media terhadap motivasi siswa ?

4 Apakah media tersebut dapat mempengaruhi hasil


belajar siswaa?

5 Bagaimana pendapat ibu tentang penggunaan media


pada proses pembelajaran/

C.Teknik Analisis Data


Data dianalisis dengan metode deskriptif.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam Pemilihan dan Pembuatan Media


Pembelajaran yaitu:

1. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan Media Pembelajaran


Menurut Arif Sardiman (1993:84) ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan media, antara lain:
• Tujuan intruksional yang akan dicapai
• Karakteristik siswa atau sasaran
• Jenis rangsangan belajar yang diinginkan
• Keadaan latar belakang atau lingkungan
• Kondisi tempat
• Luasnya jangkuan yang ingin dicapai
Sedangkan menurut Oemar Hamalik (1993:6), dalam memilih dan menggunakan
media pembelajaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni:
• Tujuan mengajar
• Bahan pelajaran
• Metode mengajar
• Tersedianya alat yang dibutuhkan
• Jalan pelajaran
• Penilaian hasil belajar
• Pribadi guru
• Minat dan kemampuan siswa
• Situasi pengajaran yang sedang berlangsung
Hal ini sebagaimana ungkapan Ely (Arif Sadiman, 1994:85), bahwa pemilihan
media seyogyanya tidak terlepas dari konteksnya, bahwasannya media merupakan
komponen dari sistem intruksional secara keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan
isinya sudah diketahui, tetapi faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi
belajar mengajar, organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber serta
prosedur penilaiannya juga perlu dipertimbangkan, media apa saja yang ada, berapa

18
harganya, berapa lama diperlukan untuk mendapatkannya dan format apa yang
memenuhi selera pemakai (missal siswa dan guru).
2. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Media Pembelajaran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan media pembelajaran, antara lain:
• Penataan unsur Visual
Prinsip-prinsip pembuatan media visual dasar atau media grafis (semua bahan
ilustratif yang digunakan untuk menyampaikan pesan) yang digunakan
baik untuk untuk media visual yang tidak diproyeksikan maupun diproyeksikan
yaitu kesederhanaan, kesatuan, penekanan, dan keseimbangan serta dilengkapi
dengan garis, bentuk, warna, tekstur, dan ruang.
• Kesederhanaan
Isi media sebaiknya ringkas, sederhana, dan dibatasi pada hal-hal yang penting
saja. Konsep tergambar dengan jelas, tulisan jelas, sederhana, dan mudah
dibaca.
• Kesatuan
Maksud kesatuan di sini adalah adanya hubungan antara unsur-unsur visual
dalam kesatuan fungsional secara keseluruhan. Kesatuan ini dapat dinyatakan
dengan unsur-unsur yang saling menunjang. Kesatuan dapat pula ditunjukkan
dengan alur-alur tertentu, seperti garis, anak panah, bentuk, warna, dan
sebagainya.
• Penekanan
Penekanan pada bagian-bagian tertentu diperlukan untuk memusatkan
perhatian. Penekanan dapat ditunjukkan melalui penggunaan ukuran tertentu,
warna tertentu, dan sebagainya.
• Keseimbangan
Ada dua macam keseimbangan, yakni keseimbangan formal (ditunjukkan
dengan pembagian secara simetris) dan keseimbangan informal (ditunjukkan
dengan pembagian asimetris).Penerapan prinsip-prinsip di atas dapat lebih
berhasil jika ditunjang dengan unsur-unsur visual seperti: garis, bentuk, tekstur,
ruang, dan warna.Garis dalam media visual dapat menghubungkan unsur-unsur
bersama dan akan membimbing siswa untuk mempelajari media dalam urutan
tertentu. Bentuk yang tidak biasa dapat menimbulkan suatu perhatian khusus
pada sesuatu yang divisualkan. Ruang terbuka diiringi dengan unsur-unsur

19
visual dan kata-kata akan mencegah rasa berjejal dalam suatu media. Tekstur,
memberi sentuhan rasa tertentu, dapat dipakai sebagai pengganti warna,
memberi penekanan, pemisahan, atau untuk meningkatkan kesatuan. Warna
merupakan unsur tambahan yang sangat penting dalam media visual, dapat
memberikan penekanan, pemisahan,atau kesatuan. Akan tetapi pemilihan warna
harus digunakan dengan hati-hati untuk memberikan pengaruh terbaik.
Penggunaan terlalu banyak warna akan mengganggu pandangan dan dapat
menimbulkan salah persepsi pada pesan yang dibawakan.
• Optimalkan Komponen Pemicu (Triger)
Apa yang dimaksud dengan komponen pemicu (triger)? Yang dimaksud dengan
komponen pemicu dalam multimedia pembelajaran meliputi judul, tujuan
pembelajaran dan appersepsi yang menarik dan menantang.
• Sulap Judul menjadi Lebih Menarik dan Menantang
Judul, merupakan titik awal sebagai penarik perhatian pengguna. Tapi, banyak
pembuat multimedia pembelajaran yang kurang memperhatikan hal ini. Sering
dijumpai, judul dinyatakan dengan kalimat yang kaku. Padahal, judul dapat
dirumuskan dalam kalimat yang lebih menantang dan menarik.
• Berikan Appersepsi yang Kontekstual
Konstektual memiliki makna, mengaitkan apa yang telah diketahui atau dialami
pengguna dengan apa yang akan dipelajari dalam multimedia pembelajaran.
Kontekstualitas dalam apersepsi menjadi penting, karena kita mencoba
‘menarik’ mereka ke dunia yang kita ciptakan dalam media, melalui hal- hal
yang dianggap paling ‘akrab’ dengan pengguna. Disinilah diperlukan kalimat
atau narasi penghubung dari ‘dua dunia’ yang mungkin berbeda. Dengan
menyatukan kedua dunia ini, maka pengguna ‘merasa diajak’ berkomunikasi
dengan media kita.

20
Penggunaan Media Pembelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN

Tabel 3.3. Hasil Observasi dan Wawancara

No Pertanyaan Pengamatan Keterangan

Ya Tidak

1 Apakah pada pelajaran PPKN menggunakan ✓ -


media pembelajaran?

2 Apakah pada pelajaran matematika ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

3 Apakah pada pelajaran kimia ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

4 Apakah pada pelajaran biologi ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

5 Apakah pada pelajaran fisika ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

6 Apakah pada pelajaran B.inggris ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

7 Apakah pada pelajaran geografi ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

8 Apakah pada pelajaran sosiologi - ✓ Belum bisa memilih dan

menggunakan media pembelajaran? membuat media yang sesuai

9 Apakah pada pelajaran ekonomi - ✓ Belum bisa memilih dan

menggunakan media pembelajaran? membuat media yang sesuai

10 Apakah pada pelajaran sejarah ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

11 Apakah pada pelajaran B.indonesia ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

12 Apakah pada pelajaran SKI ✓ -

21
menggunakan media pembelajaran?

13 Apakah pada pelajaran AKIDAH ✓ - Belum bisa memilih dan

AKHLAK menggunakan media membuat media yang sesuai

pembelajaran?

14 Apakah pada pelajaran quran hadist -


menggunakan media pembelajaran?

15 Apakah pada pelajaran fiqih ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

16 Apakah pada pelajaran B.arab ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

17 Apakah pada pelajaran ilmu agama ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

18 Apakah pada pelajaran ilmu umum ✓ -


menggunakan media pembelajaran?

Dari data di atas, 3 dari 18 mata pelajaran di SMK NEGERI 6 MEDAN belum
menggunakan media dalam proses pembelajaran. Kurangnya penerapan media pembelajaran
yang inovatif dapat terjadi karena:

1) Di sekolah tidak tersedia media tersebut, sekolah tidak memiliki peralatan dan bahan
untuk membuat media pembelajaran
2) Guru tidak memahami arti penting penggunaan media pembelajaran
3) Guru tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan mengenai cara membuat sendiri
media pembelajaran
4) Guru tidak memiliki keterampilan mempergunakan media pembelajaran
5) Guru tidak memiliki peluang (waktu) untuk membuat media pembelajaran

Ditinjau dari komunikasi, kelas merupakan dunia komunikasi terkecil, dimana guru dan
murid berinteraksi saling mengembangkan ide dan pengertian. Guru memegang peranan kunci
yang dapat mengontrol efektivitas dan efisiensi komunikasi. Pengalaman menunjukkan, bahwa
dalam komunikasi banyak terjadi penyimpangan karena berbagai sebab, di antaranya
kecenderungan verbalisame, ketidakpuasan murid, kurangnya minat dan sebagainya. Dengan

22
bertambahnya isi pengetahuan yang harus diberikan guru dan bertambahnya jumlah murid,
maka bertambah pula tugas guru baik karena alasan sosial atau ekonomi, maka harus ada jalan
keluar. Salah satu jalan keluarnya, adalah penggunaan media dalam pembelajaran. Sehingga
dengan adanya media pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran di sekolah, akan
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

Media yang Digunakan Guru di SMK NEGERI 6 MEDAN khususnya Guru Akuntansi

Tabel 3.4. Hasil Wawancara dengan Guru Akuntansi pada Penggunaan Media Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah ibu menggunakan media dalam proses Ya, saya menggunakan media
pembelajaran? dalam proses pembelajaran, namun
harus disesuaikan dengan materi
pelajaran

2 Apa media yang digunakan dalam proses pembelajaran? Media power point, media video,
media display dan realia

3 Bagaimana pengaruh media terhadap motivasi siswa? Dengan menggunakan media


dalam proses pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar

4 Apakah media tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar Ya,dengan penggunaan media
siswa ? dalam proses pembelajaran dapat
mempengaruhi hasil belajar
siswa.Hasil belajar siswa
mengalami peningkatan

5 Bagaimana pendapat ibu tentang pengunaan media pada Media sangat dibutuhkan dalam
proses pembelajaran? proses pembelajaran. Karena
media dapat membantu dalam
menyampaikan materi pelajaran
dengan lebih praktis.

23
BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN
Media pembelajaran merupakan penyalur dari pendidik ke peserta didik terkait materi
ajar. Media dilihat dari keberadaannya terbagi menjadi dua yaitu media jadi dan media
rancangan ,media jadi adalah media yang dibuat oleh pendidik sendiri terkait dengan materi
yang diajarkan . Dalam penelitian yang telah kami lakukan kami memfokuskan media pada
media rancangan .

B.SARAN
Berdasarkan pembahasan dari hasil mini riset kami, maka beberapa saran diajukan
untuk guru, mahasiswa, dan peneliti berguna untuk perbaikan dan penelitian lebih lanjut
diantaranya, yaitu :

1) Sebaiknya proses belajar mengajar disekolah harus didukung dengan menggunakan


media pembelajaran agar siswa cenderung lebih aktif dan tidak cepat bosan ,materi
pelajaran juga dapat dengan mudah diterima oleh siswa
2) Guru disekolah harus membangkitkan kreativitasnya dalam membuat media
pembelajaran untuk siswa dan lebih memanfaatkan media pembelajaran,baik itu video
edukatif,animasi,powerpoint,maupun media pembelajaran interaktif.

24
LAMPIRAN

25

Anda mungkin juga menyukai