Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT

KELOMPOK 9

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 9

AL MUNAWIR MUBAROK (7213342003)


TASYA COSITA (7203342032)
ORELIA RASPINKA GINTING (7213342002)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
1|Pag
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur saya ucapkan pada Allah Swt., karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang
berjudul “critical book report”. Saya berterima kasih kepada Dosen pengampu saya ibu
Rahmulyani atas bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah yang saya selesaikan ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang.

Medan, 5 Oktober 2021

2|Pag
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2

IDENTITAS BUKU.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................................................4

B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4

C. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................4

BAB II RINGKASAN BUKU

A. Buku Utama................................................................................................................................5
Buku Pembanding………………………………………………………………………………5

BAB III PEMBAHASAN

A. Perbedaan Buku......................................................................................................................20

B. Kelebihan Buku......................................................................................................................20

C. Kekurangan Buku...................................................................................................................20

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan.................................................................................................................................22

B. Saran.......................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................23

3|Pag
IDENTITAS BUKU

A. Buku Utama
 Judul Buku :Psikologi Perkembangan Edisi 5
 ISBN :-
 Penulis : Elizabeth B. Hurlock
 Penerbit Buku : Erlangga
 Tahun Terbit : 2003
 Jumlah Halaman : 12 + 447

B. Buku Pembanding
 Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
 ISBN :-
 Penulis : Rahmulyani dkk.
 Penerbit Buku : Unimed Press
 Tahun Terbit 2019
 Tempat Terbit : Medan
 Jumlah Halaman : halaman

4|Pag
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling
berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan
proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik
baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari
peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan
lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip –
prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar
mengajar.Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan
pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial,
setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku
individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-
prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.

B. Tujuan Pennulisan
1. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Perkembangan
Psikologi Manusia.
2. Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Mengenal Lebih Jauh Apakah Perkembangan
Itu.
3. Menguatkan Pemahaman Pembaca Mengenai Betapa Pentingnya Mempelajari
Perkembangan Psikologi Sejak Dini.

C. Manfaat Penulisan
A. Bagi Penulis
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengkritisi Suatu Buku.
3. Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif Dalam Membandingkan Buku Yang Satu Dengan
Yang Lain.
B. Bagi Pembaca :
1. Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Perkembangan Psikologi
Dalam Kaitannya Dengan Kehidupan Sehari-Hari.

5|Pag
BAB II

ISI BUKU UTAMA

BAB I.     PERTUMBUHAN DAN KEMUNDURAN


Psikologi perkembangan, tugasnya seperti yang dikatakan oleh La Bouvie, “tidak hanya mendeskripsikan tetapi
juga menjelaskan atau mengeksplikasikan perubahan-perubahan perilaku menurut tingkat usia sebagi masalah
hubungan antesseden (gejala yang mendahului) dan konsekuensinya”.
Kata Siegel, “psikologi perkembangan mengkhususkan diri pada masalah usia dan tahapan-tahapan. Para
penyelidik terdorong untuk mempelajari usia yang khas dan tertentu di mana terjadi berbagai tahapan
perkembangan”.
Sebagian riset dipusatkan pada usia anak prasekolah, sekolah dan remaja. Baru kemuadian pada usia dewasa,lanjut
usia dan akhirnya usia pertengahan.

Ada 2 alasan utama terjadinya penekanan pada psikologi perkembangan, yaitu:


a. Penelitian terhadap periode tertentu sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk memecahkan beberapa masalah
praktis dan yang berkaitan dengan periode itu.
b. Lebih sulit mempelajari manusia pada beberapa tahap kehidupan tertentu daripada tahap-tahap kehidupan yang
lain.Enam tujuan pokok ahli psikologi perkembangan, yaitu:
·    Menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada usia umum dan khas dalam penampilan, perilaku, minat,
dan tujuan dari masing-masing periode perkembangan
·    Menemukan kapan perubahan-perubahan ini terjadi
·    Menemukan sebab-sebabnya
·    Menemukan bagaimana perubahan-perubahan itu mempengaruhi perilaku
·    Menemukan dapat atau tidaknya perubahan-perubahan itu diramalkan, dan Menemukan apakah perubahan-
perubahan itu bersifat individual atau universal

1) ARTI PERUBAHAN DALAM PERKEMBANGAN


Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi abikat proses kematangan dan pengalaman,
serta proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Menurut Van den Daele “perkembangan
berarti perubahan secara kualitatif”.
Dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak dalam kehidupan adalah
pertumbuhan (evolusi) dan kemunduran (involusi).
Manusia tidak pernah statis. Maksudnya semenjak pembuahan hingga ajal selalu terjadi perubahan, baik dalm
kemampuan fisik maupun psikologis.
a) Tujuan Perubahan dalam Perkembangan
Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk orang menyesuaikan diri dengan lingkungan di mana ia hidup.
Dan orang tersebut harus dapat mengaktualisasikan dirinya dalam lingkungan.
Orang yang berhasil menyesuaikan dengan baik secara pribadi maupun sosial, harus mempunyai kesempatan
mengungkapkan minat dan keinginan dirinya, tetapi juga harus menyesuaikan dengan standart-standart yang ada.
Kurangnya kesempatan akan menimbulakan kekecewaan dan sikap negatif pada diri sendiri maupun orang lain.

b) Telaah tentang Perubahan Perkembangan


Terjadinya ketidakseimbangan tentang telaah perubahan dalam perkembangan selama masa anak-anak dan remaja
yang telah dilakukan secara luas dan mendalam dibandingkan dengan telaah pada usia lanjut. Perubahan yang
terjadi pada usia lanjut hanya dialami oleh sebagian kecil populasi, sehaingga dianggap tidak terlalu penting
dibanding dengan perubahan yang terjadi pada usia muda.
Tetapi saat ini, diakui perubahan yang terjadi pada setiap tingkat perkembangan bermanfaat untuk ditelaah.

c)    Sikap terhadap Perubahan dalam Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap perubahan-perubahan dalam perkembangan antara lain:
·    Penampilan diri
Perubahan yang meningkatkan penampilan diri seseorang akan diterima dengan senang hato dan akan
teraktualisasi pada sikap menyenangkan, begitu pula sebaliknya.
·    Perilaku
Contoh: perilaku yang memalukan akan berpengaruh terhadap sikap yang kurang menyanangkan, begitu pula
sebaliknya.
·    Stereotip Budaya
·    Nilai-nilai Budaya
·         Setiap kebudayaan memiliki nilai-nilai tertentu yang dikaitkan dengan usia-usia yang berbeda. Contoh: pada
6|Pag
kebudayaan Amerika, sikap terhadap kelompok usia muda lebih menyenangkan daripada usia-usia lainnya. 
Perubahan Peranan
Contoh: masyarakat akan menunjukkan sikap simpatik terhadap kelompok berstatus menikah dan bekerja daripada
mereka yang menyandang peran/status pensiun atau menjanda.
·    Pengalaman Pribadi
Berpengaruh besar dalam menghadapi  perubahan yang terjadi dalam perkembangan.
2)   FAKTA-FAKTA YANG PENTING TENTANG PERKEMBANGAN
a)    Dasar-dasar Permulaan Adalah Sikap Kritis
Fakta pertama yang penting tentang perkembangan bahwa dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis. Sikap,
kebiasaan dan pola perilaku yang dibentuk tahun-tahun pertama,sangat menentukan seberapa jauh individu
berhasil menyesuaikan diri ketika bertambah tua dalam kehidupan.
Kedua, perubahan terjadi apabila orang-orang yang dihargai memperlakukan individu dengan car-cara yang baru
atau berbeda.Kondisi ketiga adalah apabila ada motivasi yang kuat dari pihak individu sendiri untuk membuat
perubahan.
b)    Peran Kematangan dan Belajar dalam Perkembangan
Kematangan dan belajar merupakan peranan penting dalam perkembangan. Kematangan adalah terbukanya sifat-
sifat bawaan individu. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha pada pihak individu.Ada
tiga fakta yang mengatakan kematangan dan belajar saling berhubungan sebagai penyebab perkembangan:
1.      Karena manusia mampu belajar
2.      Kemataangan memberi batasan
3.      Kesiapan perkembangan atau kesiapan untuk belajar
c)    Perkembangan Mengikuti Pola yang Tertentu dan yang Dapat Diramalkan
Hukum arah perkembangan atau “hukum cephalocaudal” mengatakan bahwa perkembangan menyebar ke seluruh
tubuh dari kepala ke kaki.
Sedangkan hukum proximodistal menerangkan bahwa perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral
tubuh ke anggota-anggota tubuh.

d)   Semua Individu Berbeda


Seseorang tidak dapat mengharapkan hasil yang sama dengan orang dengan perkembangan usia dan intelektual
yang sama. Perbedaan individual diperukan dalam pembentukan kepribadian. Individualitas bukan hanya
menyenangkan, tetapi juga memungkinkan kemajuan sosial.

e)    Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Perilaku Karakteristik


    Periode equilibrium adalah saat ketika individu dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan
baik. Periode disequilibrium adalah saat ketika individu kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
menghasilkan pribadi serta sosial yang buruk.

f)    Setiap Tahap Perkembangan Mempunyai Resiko


Setiap periode dalam rentang kehidupan memiliki resiko baik dari fisik, psikologis ataupun lingkungan. Sebaiknya
individu dan mereka yang melatih anak memiliki kesadaran untuk mencegah resiko itu terjadi. Kesadaran akan
mengurangi resiko tersebut.

g)   Perkembangan Dibantu Rangsangan


Walaupun sebagian besar perkembangan itu akan terjadi karena kematangan dan pengalaman-pengalaman dari
lingkungan, rangsangan juga membantu perkembangan seoptimal mungkin. Contohnya, pada bayi prematur
apabila orang tua aktif merangsang tubuh bayi mereka dengan cara menggerakkan anggota tubuh, membalikkan ke
posisi yang lain dan mengajaknya bicara akan tumbuh lebih pesat ketimbang bayi prematur yang didiamkan dan
ditelantarkan.
h)    Perkembangan Dipengaruhi oleh Perubahan Budaya
   Perkembangan individu dibentuk untuk menyesuaikan diri dengan standar-standar budaya dan segala hal ideal,
maka perubahan-perubahan dalam standar-standar tersebut akan mempengaruhi pola perkembangan

i)    Pada Setiap Tahapan Perkembangan Ada Harapan-Harapan dari Masyarakat

j)    Ada Kepercayaan Tradisional tentang Individu pada Semua Tingkatan Usia

7|Pag
1)   RENTANG KEHIDUPAN
·      Walaupun semua individu berbeda, namun mereka mengikuti pola perkembangan yang pasti dan dapat
diramalkan yang berlaku sama bagi semua.
·      Tugas-tugas perkembangan memenuhi tiga macam tujuan yang bermanfaat
Ø Sebagai petunjuk sehingga individu mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Ø Sebagai pendorong individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh masyarakat
Ø Menunjukkan individu apa yang akan terjadi dan apa yang diharapkan dari mereka di kemudian hari.
·     Tiga bahaya umum dan mendasar yang berkaitan dengan tugas-tugas perkembangan
 Harapan-harapan yang tidak sesuai
  Melangkahi tahapan tertentu karena tidak berhasil menguasai tugas-tugas perkembangan pada tahap sebelumnya
 Krisis individu ketika melewati suatu tahapan perkembangan ke tahapan yang lain
·         Rentang kehidupan dapat dibagi menjadi sepuh periode:
1.      Sebelum kelahiran
2.      Baru dilahirkan
3.      Masa bayi
4.      Awal masa kanak-kanak
5.      Akhir masa kanak-kanak
6.      Pubertas
7.      Remaja
8.      Awal dewasa
9.      Masa pertengahan
10.  Usia lanjut

BAB II PERIODE PRANATAL


Dalam bab ini penulis menjelaskan perkembangan ketika pembuahan sampai 9 bulan (masa dalam
kandungan sebelum kelahiran). Dalam bab ke 2 ini penulis menjelaskan dengan dengan sangat detil
mulai dari ketika sperma XY bertemu dengan ovum XX maka bayi yang dihasilkan akan menjadi laki-
laki atau pun perempuan, perkembangan selama pranatal yang meliputi bentuk-bentuk tubuh selama
bulan ke 3, ke 5, sampai bulan ke 9 saat bayi siap untuk dilahirkan. hal yang perlu digaris bawahi
adalah bahaya psikologi yang paling umum dan paling berat adalah kepercayyan masarakat pada masa
pranatal adalah adanya hal-hal yang dapat mempengaruhi keadan bayi yang belum lahir hal ini msih
dipengarauhi kepercayaan masrakat seperti mitos dan sebagainya.

BAB III MASA BAYI BARU LAHIR


Pada bab 3 ini menjelaskan tentang keadaan bayi ketika dilahirkan dan dijelaskan pula bagaimanakah
ciri-ciri bayi neonotal. Dijelaskan pula seperti apakh kondisi yang mempengaruhi penyesuaina diri
pada kehidupan pscanatal diantaranya adalah lingkungan pranatal, jenis persalinan, pengalaman yang
berhubungan denga persalinan, lamanya periode kehamilan, sikap orang tua, perawatan pasca natal.
Penulis juga menjelaskan seperti apakah ciri-ciri bayi pada umumnya.

BAB IV MASA BAYI


Pada masa bayi dijelaskan seperti apakah masa bayi tersebut. dijelaskan juga bahwa  pada masa empat
bualn bayi hanya dapat melihat tanpa bisa menyentuh, pada masa 5 bulan bayi dapat melakukan
gerakan menyendok, pada masa 8 bulan bayi dapat mengenggam balok dengan satu tangan pada 9
bulan bayi dapat memegang dengan cara dicepit yang sudah sempurnakan.

BAB V AWAL MASA KANAK-KANAK


Salah satu ciri tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan periode-periode
lain dalam rentang kehidupan. Demikian pula halnya dengan ciri tertentu dari periode awal masa
kanak-kanak. ciri ini tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan oleh para orang tua, pendidik
dan ahli psikologi. Dalam bab ini juga dijelas kan perkembanagn kanan\k-kanak antara lain kemajuan
fisik kanak-kanak, perkembangan berbicara kanak-kanak sampai pada perkembangan emosi pada
kanak-kanak.

8|Pag
BAB VI AKHIR MASA KANAK-KANAK
Dalam bab ini dijelaskan ciri dari kanak-kanak adalah dari 6 tahun sampai kematangan seksual, yaitu
sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak laki laki. Pada bab ini
juga disebutkan apa saja yang berubah dari masa kanak-kanak sampai pada masa akir kanak-kanak,
diantaranya adalah perubahan pada obrolan yang sudah mulai reamja, dan perubahan emosi.

BAB VII MASA PUBER


Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih Karena mencakup tahun- tahun akhir masa
kanak-kanak dan tahun-tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur 15,0 atau
16,0. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan permulaan masa puber adalah haid yang
pertama kali pada anak perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada empat perubahan tubuh
yang utama pada masa puber, yaitu:
-Perubahan besarnya tubuh.
-Perubahan proporsi tubuh.
-Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
-Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder

BAB VIII MASA REMAJA


Pada bab ini penulis menjelaskan hal-hal apakah yang terjadi pda individu reamja pada umunya, baik
dari segi psikologi maupun dari tingkah laku. Dalam bab ini juga disewbutkan hal-hal apakah yang
menyebapkab seorang remaja mengalami keterlambatan perkembangan fisik amupun perkembangan
mental. Pada bab ini juga dijelaskan secara jelas tentang perilaku remaja , bik dari perilaku yang berbau
seks, maupun perilaku yang berhubungan dengan sosial.

BAB IX MASA DEWASA DINI : PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL


Dalam bab ini dijelaskan hal-hal terkait dengan masa dewasa, baik dari pekerjaan, sampai dengan
perkawinan dan perceraian.

9|Pag
BAB III
ISI BUKU PEMBANDING

PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik dari segi


tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan ini ditandai dengan
munculnya ciri-ciri kelamin primer dan sekunder. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisik adalah sebagai berikut :
1. Faktor internal seperti, sifat jasmaniah yang diwariskan dari orangtuanya,
kematangan.
2. Faktor eksternal seperti, kesehatan, makanan dan stimulasi lingkungan.
Perkembangan intelektual. Intelek adalah kekuatan mental dimana manusia dapat
berpikir,suatu rumpun nama untuk proses kognitif
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual adalah :
 Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang sehingga ia mampu
berfikir reflektif
 Banyaknya pengalaman dan latihan latihan memecahkan masalah sehingga
seseorangdapat berfikir proporsonal
 Adanya kebebasan berfikir

Perkembangan emosi pada awal remaja terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang
cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir mereka telah
mencapai kematangan emosinya. Perkembangan bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok
mereka yang disebut dengan bahasa gaul.
Perkembangan bakat khusus. Bakat khusus adalah seseorang yang memiliki bakat
bawaan untuk bidang tertentu. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah anak
itu sendiri dan linkungan anak. Upaya mengembangkan bakat khusus remaja dan implikasi
implikasi dalam penyelenggaraan berada pada kondisi lingkungan yang bersifat memupuk
bakat anak
Perkembangan bahasa adalah perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan bahasa dan
meningkatnya kemampuan penguasaan alat komunikasi,baik alat komunikasi dengan cara

10 | P a g
lisan,tulisan maupun tanda tanda dan isyarat. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa
 Umur anak
 Kondidi lingkungan
 Kecerdasan anak
 Status sosial ekonomi dan keluarga

BAB IV

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui


beberapa periode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan memiliki
serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu.
Kegagalan menjalankan tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada
kehidupan berikutnya. J Havinghust membagi tugas perkembangan remaja menjadi 10
bagian, yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai peran sosial pria dan wnaita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif.
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi
kewarganegaraan
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
10. Memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah
laku.
Jelas terlihat tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa
pada fase perkembangan berikutnya. Mereka disamping telah mempersiapkan dan
mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

BAB V

KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

I. Tujuan Umum Pembelajaran


Mahasiswa mampu menguraikan teori-teori kebutuhan remaja, membedakan
menguraikan perbedaan indivudual kebutuhan remaja.
II. Tujuan Khusus Pembelajaran
Mahasiswa mampu:
1. Menguraikan teori kebutuhan remaja
2. Membedakan teori kebutuhan Maslaw dengan teori kebutuhan Garison
3. Membedakan teori kebutuhan Maslaw dengan teori kebutuhan Murray

11 | P a g
4. Menjelaskan perbedaan individual kebutuhan remaja
III. Materi Pembelajaran
A. Teori Kebutuhan
Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh
Abraham A. Maslow. Maslow (1970) melukiskan manusia sebagai makhluk yang
tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas.
Dalam kontes ini Maslow (Gable, 1987) mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang
paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan, minuman, sandang, tempat tinggal, tidur, dan oksigen.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Goble, dalam penelitiannya 1987, mendapati psikologi dan para pendidik
menemukan bahwa anak-anak membuthkan dunia yang jelas dan dapat
diramalkan.
3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasi Sayang
Seseorang akan merasa sedih kalau dirinya merasa tidak memiliki dan tidak
dimiliki orang lain atau kelompoknya, karana dirinya tidak diterima atau tidak
mendapat tempat pada diri orang lain atau kelompoknya.
Bagi Maslaw, cinta dan kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat
berharga kehidupan manusia, karena didalamnya menyangkut suatu hubungan
erat, sehat, dan penuh kasih antara dua orang atau lebih serta menumbuhkan sikap
saling percaya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia, yaitu:
a. Kebutuhan akan harga diri
b. Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain yang meliputi:
1. Kepercayaan diri
2. Kempetensi
3. Penguasaan
4. Kecukupan
5. Prestasi
6. Ketiktergantungan, dan
7. Kebebasan.
5. Kebutuhan Rasa Ingin Tahu
a. Rasa ingin tahu seringkali tampak pada binatang apalagi manusia
b. Pada anak-anak memiliki rasa igngi tahu yang bersifat alamiah
c. Sejarah mencatat orang memenuhi rasa ingin tahunya dengan memburu
pengetahuan
d. Orang-orang yang matang secara psikologis sangat tertarik pada hal-hal yang
penuh rahasia.
e. Orang-orang dewasa kemudian mendekati kebosanan, karena menjalani
hidup yang secara rutin, bahkan konyol.
6. Kebutuhan Estetik
Teori Maslow menunjukkan hasil bahwa lingkungan yang kotor sangat cepat
menimbulkan kebosanan dan melemahkan semangat sedangkan lingkungan yang
indah dapat menimbulkan perasaan yang nyaman, semangat dan kegairahan, serta
membuat mereka merasa lebih sehat.

12 | P a g
7. Kebutuhan akan pertumbuhan atau dikenal dengan Being Values
a. Sifat menyeluruh
b. Kesempurnaan
c. Penyelesaian
d. Keadilan
e. Sifat hidup
f. Sifat kaya
g. Kesederhanaan
h. Keindahan
i. Kebaikan
j. Keunikan
k. Sifat tanpa kesyukuran
l. Sifat penuh permainan
m. Kebenaran kejujuran dan kenyataan
n. Sifat merasa cukup
8. Kebuthan Aktualisasi Diri
a. Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement)
b. Kebutuhan untuk berkuasa (need for power)
c. Kebutuhan untuk beravialisasi (need for affiliation).
B. Kebutuhan Remaja dalam Perkembangannya
Ada 7 kasus remaja yaitu:
1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4. Kebutuhan untuk beprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh
C. Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah
Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu viscerogenic
dan physicogenic. Kebutuhan viscerogenik adalah kebutuhan secara fiiologis, yaitu
kebutuhan untuk makan, minum, bernafas, dan lain sebagainya yang berorientasi
pada kebutuhan untuk mempertahankan hidup.
Kebutuhan physicogenic:
1. Kebutuhan untuk tidak berdaya
2. Kebutuhan berprestasi
3. Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
4. Kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan
5. Kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
6. Kebutuhan unruk mencari bentuk yang berbeda
7. Kebutuhan untuk bergantung pada diri senidiri
8. Kebutuhan untuk meniru orang lain
9. Kebutuhan mendominasi
10. Kebutuhan pamer diri
11. Kebutuhan untuk menhindari ketidak nyamanan
12. Kebutuhan untuk menghindari kegagalan
13. Kebutuhan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan
14. Kebutujan teratur

13 | P a g
15. Kebutuhan untuk bermain
16. Kebutuhan untuk menolak orang lain
17. Kebuthan untuk mencari dan menikmati
18. Kebutuhan untuk membangun hubungan
19. Kebutahan untuk mencari bantuan dari orang lain
20. Kebutuhan untuk menganalisis untuk mencari kebutuhan samemtara

BAB VI

PEERKEMBANGAN KONSEP DIRI

Konsep diri merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik yang sangat
penting. Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri dapat digambarkan
sebagai sistem operasi yang menjalankan komputer mental yang memengaruhi kemampuan
berfikir seseorang.

Terdapat tiga dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image), dimensi
penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self ideal). Perkembangan konsep
diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika mereka pertama masuk sekolah. Namun
pada perkembangan berikutnya mereka menjadi lebih stabil. Setelah mereka memahami
Bagaimana kelebihan dan keistimewaan yang mereka punyai dalam kehidupan pergaulan
sosial nya di sekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia kematangan,


penampilan diri, Nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya dan kreativitas.

Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan
berbagai aspek oleh diri mereka. Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah
abstrak dan idealistik, differentiated, contradiction Within the self, the fluctuating self, real an
ideal, true and false selves, self conscious, self protektive, in conscious self integration.

Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku seseorang.


Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam keseluruhan perilaku.

Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Di sekolah
anak yang mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar yang
baik dan sebaliknya.

BAB VII

PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan
sebagai usaha penguasaan. Penyesuaian diri sebagai penguasaan diartikan sebagai
kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga
tidak terjadi konflik dan frustasi. Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi.

Proses penyesuaian diri menurut Sehmenders setidaknya melibatkan tiga unsur yaitu

14 | P a g
1. Motivasi

Faktor motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian
diri. Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan
internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam organisme.

2. Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri

Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi
terhadap manusia di sekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk
realitas.

3. Pola dasar proses penyesuaian diri

Dalam proses penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri
misalnya, seorang anak membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya selalu sibuk. Dalam
situasi ini anak akan frustasi dan berusaha menemukan pemecahan yang berguna mengurangi
ketegangan antara kebutuhan dan kasih sayang dengan prestasi yang dinamis.

Penyesuaian diri di kalangan remaja memiliki karakteristik yang khas. Adapun


karakteristik penyesuaian diri remaja tersebut adalah sebagai berikut:

1) Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya

Dalam konteks ini, penyesuaian diri remaja secara harus berupaya untuk dapat berperan
sebagai subjek yang kepribadiannya memang berbeda dengan anak ataupun orang dewasa.

2) Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan


Dalam konteks ini, penyesuaian diri remaja secara harus berjuang ingin meraih sukses dalam
studi tetapi dengan cara-cara yang menimbulkan perasaan bebas dan senang terhindar dari
tekanan dan konflik atau bukan prestasi.

3) Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan

Penyesuaian diri remaja dalam konteks ini adalah mereka ingin memahami kondisi seksual
dirinya dan lawan jenisnya serta mampu bertindak untuk menyalurkan dorongan seksualnya
yang dapat dimengerti dan dibenarkan oleh norma sosial dan agama.

4) Penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial

Dalam konteks ini penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial mengarah pada dua
dimensi, pertama : remaja ingin diakui keberadaannya dalam masyarakat luas. Kedua remaja
ingin bebas menciptakan aturan aturan tersendiri yang lebih sesuai untuk kelompoknya tetapi
menuntut agar dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat dewasa.

15 | P a g
5) Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
Dalam konteks ini, upaya penyesuaian diri remaja adalah melakukan penyesuaian antara
dorongan kebebasannya serta inisiatif dan kreativitas nya dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat.

6) penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang


Dalam konteks ini, perjuangan penyesuaian diri remaja adalah berusaha untuk mampu
bertindak secara profesional, melakukan penyesuaian antara kelayakan pemenuhan
kebutuhannya dengan kondisi ekonomi orang tuanya.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian remaja. Dalam hal ini
menurut Schneides setidaknya ada lima faktor yaitu :

1) Kondisi fisik

Aspek-aspek berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
remaja yaitu hereditas dan konstitusi fisik, sistem utama tubuh dan kesehatan fisik.

2) Kepribadian

Unsur-unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah


kemauan dan kemampuan untuk merubah, pengaturan diri, realisasi diri dan intelegensi.

3) Edukasi / pendidikan

Adapun unsur-unsur penting dalam edukasi yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
individu adalah belajar, pengalaman, latihan dan determinasi diri.

4) Lingkungan

Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang snagat penting aau bahkan tidakada
yang lebih penting dalam kaitannya

5) Agama dan budaya

Agama berkaitan erta dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai
keyakinan, praktik-praktik yang memberi makna sangat mendalam, tujuan serta kestabilan
dan keseimbangan hidup individu.

BAB VIII

PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH

Hampir semua remaja dalam perkembangannya mengalami masalah, hanya saja


masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat.

16 | P a g
Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara psikologis masih
dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya. Bertaraf menengah adalah remaja
yang mengalami masalah yang juga masih berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Masalah taraf menengah ini ini timbul karena ketidakmampuan remaja
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada perkembangannya dan adanya
tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai dengan tingkah laku agresif atau Witdrowal ;
merasa tidak aman, melamun, ada kalanya kekanak-kanakan.

Remaja yang mengalami masalah berat disebabkan oleh dorongan yang saling
bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan diri atau agresif
bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara sosial, seperti mencuri,
merusak, ada juga yang mengalami kelainan seks. Tingkah laku mengundurkan diri dapat
berwujud kecenderungan putus asa, merasa tidak aman, sangat peka, mudah terluka cepat
tersinggung dan membesarkan kekurangannya sendiri.

Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok pelajar terhadap sekelompok pelajar lainnya, yang secara psikologis dapat
digolongkan ke dalam kenakalan remaja. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tawuran
terdiri dari faktor internal yaitu lemahnya pertahanan diri, kurangnya kemampuan dalam
menyesuaikan diri, kurangnya dasar-dasar keimanan dalam diri pelajar. Sedangkan faktor
eksternal yaitu lingkungan yang tidak kondusif, lingkungan sekolah seperti faktor guru,
fasilitas pendidikan, dan juga faktor geng dan faktor ekonomi.

Upaya mencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga sebagai teladan,
aturan yang tegas di sekolah, memberikan pendidikan anti tawuran, mendeteksi dan
menangani pelajar yang berotak kriminal, menjalin komunikasi dan kerjasama pelajar antar
sekolah, membuat program ekstrakurikuler tawuran, dan adanya program pemerintah untuk
mencegah dan menangani masalah tawuran secara serius.

BAB IX

IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. Implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik

Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakan gerakan yang


canggung dan kurang terkoordinasikan. Pada masa ini terjadi perbedaan perkembangan
psikomotor antara perkembangan remaja putri dengan remaja pria. Remaja putri biasanya
lebih cepat berkembang sekitar 1 sampai 2 tahun dibandingkan dengan remaja pria. Hal ini
menyebabkan terjadinya kecanggungan- kecanggungan bergaul di antara mereka.

B. Implikasi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif

Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja ini membawa implikasi terhadap
pendidikan di sekolah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang

17 | P a g
memperhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah. Guru sebaiknya menerapkan
pendekatan pembelajaran individual atau dalam kelompok-kelompok kecil untuk siswa-siswa
yang unggul dan siswa-siswa yang lambat.

C. Implikasi perilaku sosial, moralitas dan keagamaan

Implikasi dari perkembangan perilaku sosial, moral dan keagamaan anak usia sekolah
menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelompok-kelompok
belajar atau perkumpulan remaja yang positif.

D. Implikasi perilaku afektif konatif dan kepribadian

Karakteristik ini menuntut pemberian contoh perilaku keteladanan dari orang tua,
pendidik, para elit politik, para pejabat dan tokoh tokoh idola anak usia menengah.
Ambivalensi penerapan nilai dalam berbagai tatanan masyarakat dengan di sekolah akan
menambah kebingungan anak remaja Oleh karena itu guru hendaknya memberikan peluang
bagi anak usia sekolah menengah untuk belajar bertanggung jawab.

E. Implikasi perkembangan emosi remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan

Interferensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat


mengembangkan kecerdasan emosional salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan
interferensi yang dikemukakan oleh W. T. Grant Consortium tentang unsur-unsur aktif
program pencegahan yaitu

 Pengembangan keterampilan emosional


 .Pengembangan keterampilan kognitif
 Perkembangan keterampilan perilaku

F. Implikasi perkembangan konsep diri

Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik. Anak yang mengalami masalah di sekolah banyak yang berhubungan dengan konsep
diri dan pada umumnya mereka mempunyai konsep diri yang rendah. Oleh karena itu guru
perlu melakukan berbagai usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak.

G. Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja bagi pendidikan

Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan


kegiatan non akademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya perkumpulan penggemar
olahraga sejenis kesenian dan lain-lain.

18 | P a g
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perbedaan
Pada buku utama ini yaitu buku Perkembangan Peserta didik memaparkan
materi-materi tentang Perkembangan Peserta Didik secara lengkap per sub bab dan terperinci
serta contoh-contoh penerapannya secara jelas serta mudah dipahami.
Sedangkan pada buku kedua yaitu buku instrumen mini riset hanya
menjelaskan sistematika penulisan dan cara dalam pembuatan tugas tugas yang harus
diselesaikan pada mata kuliah perkembangan peserta didik.

B. Keunggulan buku
1. Buku Utama
- Menjelaskan dengan sangat jelas pada sub-sub bahasan pada setiap bab.
- Ada indikator yang harus dicapai oleh pembaca pada setiap awal bab.
- Ada banyak ganbar dalam buku ini sehingga tidak membosan kan ketika dibaca
walaupun sangat tebal halamannya.
- Ada rangkuman hal-hal penting disetiap akhir bab.\
- Pewnulisan referensi yang jelas.
- Ada kotak-kotak yang berisi fakta-fakta penting yang sangat membantu bagi
-    pembaca.
2. Buku Pendamping
- Banyak dilampirkan instrumen-instrumen yang memudahkan mahasiswa
untuk melakukan mini riset dan juga pernjelasan tugas tugas lainnya.
- Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan bahasa yang digunakan adalah
- ejaan yang sudah disempurnakan
- Tampilan buku menarik serta cover yang cukup bagus dan ukuran font sudah
sesuai dengan yang dianjurkan
- Penyajian instrumen-instrumen mini riset yang cukup jelas dan sangat
dipahami oleh pembaca

C. Kelemahan buku
1. Buku Utama
- Tulisannya terlalu kecil sehingga menyakitkan mata.
- Karena banyaknya buku – buku referensi, pembahasan di buku ini jadi kurang
detail.
- Terlalu minimnya penjelasan tentang bagan dan gambar.
2. Buku Pembanding
- Tidak terdapat nomor halaman sehingga sedikit susah untuk menemukan
bagian buku yang ingin dibaca
- Penjelasan materi perkembangan peserta didik yang kurang lengkap
- Kurangnya pembahasan maupun kurangnya evaluasi yang ada pada buku
pendamping

19 | P a g
20 | P a g
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa buku
pertama kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan suatu anak dari lahir sampai
remaja dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan
babnya yang terkesan simpel tetapi mudah dimengerti. Dan buku yang kedua yang saya pakai
sebagai pembanding kajian teorinya nya lebih terfokus pada instrumen instrumen penugasan
mini riset perkembangan peserta didik saja.
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari perkembangan psikologi secara serius,meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti
dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam kehidupan
sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.

B. Saran
Saran untuk buku Perkembangan Peserta Didik menurut saya adalah haruslah
lebih mengembangkan isi materi-materi yang ada dan serta meningkatkan kreatifitas
editor dan penulis terhadap isi buku tersebut misalnya penulis dan editor
menambahkan gambar atau pengaplikasian warna pada buku agar pembaca lebih
tertarik untuk membaca buku tersebut

21 | P a g
Daftar Pustaka

B. Hurlock, Elizabet. Edisi kelima. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta. Erlangga

Rahmulyani dkk. 2019. Perkembangan Peserta Didik. Medan : Unimed Press

22 | P a g

Anda mungkin juga menyukai