KELOMPOK 9
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 9
Alhamdulillah, Puji syukur saya ucapkan pada Allah Swt., karena berkat rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang
berjudul “critical book report”. Saya berterima kasih kepada Dosen pengampu saya ibu
Rahmulyani atas bimbingannya.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga makalah yang saya selesaikan ini dapat
bermanfaat bagi banyak orang.
2|Pag
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
IDENTITAS BUKU.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................4
A. Buku Utama................................................................................................................................5
Buku Pembanding………………………………………………………………………………5
A. Perbedaan Buku......................................................................................................................20
B. Kelebihan Buku......................................................................................................................20
C. Kekurangan Buku...................................................................................................................20
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................................................................22
B. Saran.......................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................23
3|Pag
IDENTITAS BUKU
A. Buku Utama
Judul Buku :Psikologi Perkembangan Edisi 5
ISBN :-
Penulis : Elizabeth B. Hurlock
Penerbit Buku : Erlangga
Tahun Terbit : 2003
Jumlah Halaman : 12 + 447
B. Buku Pembanding
Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik
ISBN :-
Penulis : Rahmulyani dkk.
Penerbit Buku : Unimed Press
Tahun Terbit 2019
Tempat Terbit : Medan
Jumlah Halaman : halaman
4|Pag
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang
lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling
berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan
proses sosialisasi peserta didik.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta didik
baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari
peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan
lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip –
prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar
mengajar.Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan
pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan
untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial,
setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia
lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku
individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas
merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-
prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu.
B. Tujuan Pennulisan
1. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Perkembangan
Psikologi Manusia.
2. Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Mengenal Lebih Jauh Apakah Perkembangan
Itu.
3. Menguatkan Pemahaman Pembaca Mengenai Betapa Pentingnya Mempelajari
Perkembangan Psikologi Sejak Dini.
C. Manfaat Penulisan
A. Bagi Penulis
1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Melatih Kemampuan Penulis Dalam Mengkritisi Suatu Buku.
3. Menumbuhkan Pola Pikir Kreatif Dalam Membandingkan Buku Yang Satu Dengan
Yang Lain.
B. Bagi Pembaca :
1. Untuk Menambah Pengetahuan Dan Wawasan Mengenai Perkembangan Psikologi
Dalam Kaitannya Dengan Kehidupan Sehari-Hari.
5|Pag
BAB II
j) Ada Kepercayaan Tradisional tentang Individu pada Semua Tingkatan Usia
7|Pag
1) RENTANG KEHIDUPAN
· Walaupun semua individu berbeda, namun mereka mengikuti pola perkembangan yang pasti dan dapat
diramalkan yang berlaku sama bagi semua.
· Tugas-tugas perkembangan memenuhi tiga macam tujuan yang bermanfaat
Ø Sebagai petunjuk sehingga individu mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Ø Sebagai pendorong individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh masyarakat
Ø Menunjukkan individu apa yang akan terjadi dan apa yang diharapkan dari mereka di kemudian hari.
· Tiga bahaya umum dan mendasar yang berkaitan dengan tugas-tugas perkembangan
Harapan-harapan yang tidak sesuai
Melangkahi tahapan tertentu karena tidak berhasil menguasai tugas-tugas perkembangan pada tahap sebelumnya
Krisis individu ketika melewati suatu tahapan perkembangan ke tahapan yang lain
· Rentang kehidupan dapat dibagi menjadi sepuh periode:
1. Sebelum kelahiran
2. Baru dilahirkan
3. Masa bayi
4. Awal masa kanak-kanak
5. Akhir masa kanak-kanak
6. Pubertas
7. Remaja
8. Awal dewasa
9. Masa pertengahan
10. Usia lanjut
8|Pag
BAB VI AKHIR MASA KANAK-KANAK
Dalam bab ini dijelaskan ciri dari kanak-kanak adalah dari 6 tahun sampai kematangan seksual, yaitu
sekitar tiga belas tahun bagi anak perempuan dan empat belas tahun bagi anak laki laki. Pada bab ini
juga disebutkan apa saja yang berubah dari masa kanak-kanak sampai pada masa akir kanak-kanak,
diantaranya adalah perubahan pada obrolan yang sudah mulai reamja, dan perubahan emosi.
9|Pag
BAB III
ISI BUKU PEMBANDING
PERKEMBANGAN REMAJA
Perkembangan emosi pada awal remaja terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang
cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir mereka telah
mencapai kematangan emosinya. Perkembangan bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok
mereka yang disebut dengan bahasa gaul.
Perkembangan bakat khusus. Bakat khusus adalah seseorang yang memiliki bakat
bawaan untuk bidang tertentu. Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah anak
itu sendiri dan linkungan anak. Upaya mengembangkan bakat khusus remaja dan implikasi
implikasi dalam penyelenggaraan berada pada kondisi lingkungan yang bersifat memupuk
bakat anak
Perkembangan bahasa adalah perkembangan kognitif yang berarti faktor
intelek/kognisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan bahasa dan
meningkatnya kemampuan penguasaan alat komunikasi,baik alat komunikasi dengan cara
10 | P a g
lisan,tulisan maupun tanda tanda dan isyarat. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Bahasa
Umur anak
Kondidi lingkungan
Kecerdasan anak
Status sosial ekonomi dan keluarga
BAB IV
BAB V
11 | P a g
4. Menjelaskan perbedaan individual kebutuhan remaja
III. Materi Pembelajaran
A. Teori Kebutuhan
Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh
Abraham A. Maslow. Maslow (1970) melukiskan manusia sebagai makhluk yang
tidak pernah berada dalam keadaan sepenuhnya puas.
Dalam kontes ini Maslow (Gable, 1987) mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang
paling dasar sampai yang paling tinggi, yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan, minuman, sandang, tempat tinggal, tidur, dan oksigen.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Goble, dalam penelitiannya 1987, mendapati psikologi dan para pendidik
menemukan bahwa anak-anak membuthkan dunia yang jelas dan dapat
diramalkan.
3. Kebutuhan Rasa Memiliki dan Kasi Sayang
Seseorang akan merasa sedih kalau dirinya merasa tidak memiliki dan tidak
dimiliki orang lain atau kelompoknya, karana dirinya tidak diterima atau tidak
mendapat tempat pada diri orang lain atau kelompoknya.
Bagi Maslaw, cinta dan kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat
berharga kehidupan manusia, karena didalamnya menyangkut suatu hubungan
erat, sehat, dan penuh kasih antara dua orang atau lebih serta menumbuhkan sikap
saling percaya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia, yaitu:
a. Kebutuhan akan harga diri
b. Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain yang meliputi:
1. Kepercayaan diri
2. Kempetensi
3. Penguasaan
4. Kecukupan
5. Prestasi
6. Ketiktergantungan, dan
7. Kebebasan.
5. Kebutuhan Rasa Ingin Tahu
a. Rasa ingin tahu seringkali tampak pada binatang apalagi manusia
b. Pada anak-anak memiliki rasa igngi tahu yang bersifat alamiah
c. Sejarah mencatat orang memenuhi rasa ingin tahunya dengan memburu
pengetahuan
d. Orang-orang yang matang secara psikologis sangat tertarik pada hal-hal yang
penuh rahasia.
e. Orang-orang dewasa kemudian mendekati kebosanan, karena menjalani
hidup yang secara rutin, bahkan konyol.
6. Kebutuhan Estetik
Teori Maslow menunjukkan hasil bahwa lingkungan yang kotor sangat cepat
menimbulkan kebosanan dan melemahkan semangat sedangkan lingkungan yang
indah dapat menimbulkan perasaan yang nyaman, semangat dan kegairahan, serta
membuat mereka merasa lebih sehat.
12 | P a g
7. Kebutuhan akan pertumbuhan atau dikenal dengan Being Values
a. Sifat menyeluruh
b. Kesempurnaan
c. Penyelesaian
d. Keadilan
e. Sifat hidup
f. Sifat kaya
g. Kesederhanaan
h. Keindahan
i. Kebaikan
j. Keunikan
k. Sifat tanpa kesyukuran
l. Sifat penuh permainan
m. Kebenaran kejujuran dan kenyataan
n. Sifat merasa cukup
8. Kebuthan Aktualisasi Diri
a. Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement)
b. Kebutuhan untuk berkuasa (need for power)
c. Kebutuhan untuk beravialisasi (need for affiliation).
B. Kebutuhan Remaja dalam Perkembangannya
Ada 7 kasus remaja yaitu:
1. Kebutuhan akan kasih sayang
2. Kebutuhan akan keikutsertaan dan diterima dalam kelompok
3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4. Kebutuhan untuk beprestasi
5. Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6. Kebutuhan untuk dihargai
7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh
C. Perbedaan Kebutuhan Remaja Usia Sekolah Menengah
Murray mengelompokkan kebutuhan menjadi dua kelompok besar, yaitu viscerogenic
dan physicogenic. Kebutuhan viscerogenik adalah kebutuhan secara fiiologis, yaitu
kebutuhan untuk makan, minum, bernafas, dan lain sebagainya yang berorientasi
pada kebutuhan untuk mempertahankan hidup.
Kebutuhan physicogenic:
1. Kebutuhan untuk tidak berdaya
2. Kebutuhan berprestasi
3. Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
4. Kebutuhan untuk melakukan tindakan kekerasan
5. Kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
6. Kebutuhan unruk mencari bentuk yang berbeda
7. Kebutuhan untuk bergantung pada diri senidiri
8. Kebutuhan untuk meniru orang lain
9. Kebutuhan mendominasi
10. Kebutuhan pamer diri
11. Kebutuhan untuk menhindari ketidak nyamanan
12. Kebutuhan untuk menghindari kegagalan
13. Kebutuhan untuk membantu orang yang membutuhkan bantuan
14. Kebutujan teratur
13 | P a g
15. Kebutuhan untuk bermain
16. Kebutuhan untuk menolak orang lain
17. Kebuthan untuk mencari dan menikmati
18. Kebutuhan untuk membangun hubungan
19. Kebutahan untuk mencari bantuan dari orang lain
20. Kebutuhan untuk menganalisis untuk mencari kebutuhan samemtara
BAB VI
Konsep diri merupakan salah satu aspek perkembangan peserta didik yang sangat
penting. Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri dapat digambarkan
sebagai sistem operasi yang menjalankan komputer mental yang memengaruhi kemampuan
berfikir seseorang.
Terdapat tiga dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image), dimensi
penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self ideal). Perkembangan konsep
diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika mereka pertama masuk sekolah. Namun
pada perkembangan berikutnya mereka menjadi lebih stabil. Setelah mereka memahami
Bagaimana kelebihan dan keistimewaan yang mereka punyai dalam kehidupan pergaulan
sosial nya di sekolah.
Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan
berbagai aspek oleh diri mereka. Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah
abstrak dan idealistik, differentiated, contradiction Within the self, the fluctuating self, real an
ideal, true and false selves, self conscious, self protektive, in conscious self integration.
Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Di sekolah
anak yang mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar yang
baik dan sebaliknya.
BAB VII
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan
sebagai usaha penguasaan. Penyesuaian diri sebagai penguasaan diartikan sebagai
kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga
tidak terjadi konflik dan frustasi. Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi.
Proses penyesuaian diri menurut Sehmenders setidaknya melibatkan tiga unsur yaitu
14 | P a g
1. Motivasi
Faktor motivasi dapat dikatakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian
diri. Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan kekuatan
internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam organisme.
Berbagai aspek penyesuaian diri ditentukan oleh sikap dan cara individu bereaksi
terhadap manusia di sekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk
realitas.
Dalam proses penyesuaian diri sehari-hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian diri
misalnya, seorang anak membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya selalu sibuk. Dalam
situasi ini anak akan frustasi dan berusaha menemukan pemecahan yang berguna mengurangi
ketegangan antara kebutuhan dan kasih sayang dengan prestasi yang dinamis.
Dalam konteks ini, penyesuaian diri remaja secara harus berupaya untuk dapat berperan
sebagai subjek yang kepribadiannya memang berbeda dengan anak ataupun orang dewasa.
Penyesuaian diri remaja dalam konteks ini adalah mereka ingin memahami kondisi seksual
dirinya dan lawan jenisnya serta mampu bertindak untuk menyalurkan dorongan seksualnya
yang dapat dimengerti dan dibenarkan oleh norma sosial dan agama.
Dalam konteks ini penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial mengarah pada dua
dimensi, pertama : remaja ingin diakui keberadaannya dalam masyarakat luas. Kedua remaja
ingin bebas menciptakan aturan aturan tersendiri yang lebih sesuai untuk kelompoknya tetapi
menuntut agar dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat dewasa.
15 | P a g
5) Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
Dalam konteks ini, upaya penyesuaian diri remaja adalah melakukan penyesuaian antara
dorongan kebebasannya serta inisiatif dan kreativitas nya dengan kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses penyesuaian remaja. Dalam hal ini
menurut Schneides setidaknya ada lima faktor yaitu :
1) Kondisi fisik
Aspek-aspek berkaitan dengan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
remaja yaitu hereditas dan konstitusi fisik, sistem utama tubuh dan kesehatan fisik.
2) Kepribadian
3) Edukasi / pendidikan
Adapun unsur-unsur penting dalam edukasi yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri
individu adalah belajar, pengalaman, latihan dan determinasi diri.
4) Lingkungan
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang snagat penting aau bahkan tidakada
yang lebih penting dalam kaitannya
Agama berkaitan erta dengan faktor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai
keyakinan, praktik-praktik yang memberi makna sangat mendalam, tujuan serta kestabilan
dan keseimbangan hidup individu.
BAB VIII
16 | P a g
Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara psikologis masih
dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya. Bertaraf menengah adalah remaja
yang mengalami masalah yang juga masih berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Masalah taraf menengah ini ini timbul karena ketidakmampuan remaja
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada perkembangannya dan adanya
tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai dengan tingkah laku agresif atau Witdrowal ;
merasa tidak aman, melamun, ada kalanya kekanak-kanakan.
Remaja yang mengalami masalah berat disebabkan oleh dorongan yang saling
bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan diri atau agresif
bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara sosial, seperti mencuri,
merusak, ada juga yang mengalami kelainan seks. Tingkah laku mengundurkan diri dapat
berwujud kecenderungan putus asa, merasa tidak aman, sangat peka, mudah terluka cepat
tersinggung dan membesarkan kekurangannya sendiri.
Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok pelajar terhadap sekelompok pelajar lainnya, yang secara psikologis dapat
digolongkan ke dalam kenakalan remaja. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya tawuran
terdiri dari faktor internal yaitu lemahnya pertahanan diri, kurangnya kemampuan dalam
menyesuaikan diri, kurangnya dasar-dasar keimanan dalam diri pelajar. Sedangkan faktor
eksternal yaitu lingkungan yang tidak kondusif, lingkungan sekolah seperti faktor guru,
fasilitas pendidikan, dan juga faktor geng dan faktor ekonomi.
Upaya mencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga sebagai teladan,
aturan yang tegas di sekolah, memberikan pendidikan anti tawuran, mendeteksi dan
menangani pelajar yang berotak kriminal, menjalin komunikasi dan kerjasama pelajar antar
sekolah, membuat program ekstrakurikuler tawuran, dan adanya program pemerintah untuk
mencegah dan menangani masalah tawuran secara serius.
BAB IX
Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja ini membawa implikasi terhadap
pendidikan di sekolah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang
17 | P a g
memperhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah. Guru sebaiknya menerapkan
pendekatan pembelajaran individual atau dalam kelompok-kelompok kecil untuk siswa-siswa
yang unggul dan siswa-siswa yang lambat.
Implikasi dari perkembangan perilaku sosial, moral dan keagamaan anak usia sekolah
menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelompok-kelompok
belajar atau perkumpulan remaja yang positif.
Karakteristik ini menuntut pemberian contoh perilaku keteladanan dari orang tua,
pendidik, para elit politik, para pejabat dan tokoh tokoh idola anak usia menengah.
Ambivalensi penerapan nilai dalam berbagai tatanan masyarakat dengan di sekolah akan
menambah kebingungan anak remaja Oleh karena itu guru hendaknya memberikan peluang
bagi anak usia sekolah menengah untuk belajar bertanggung jawab.
Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik. Anak yang mengalami masalah di sekolah banyak yang berhubungan dengan konsep
diri dan pada umumnya mereka mempunyai konsep diri yang rendah. Oleh karena itu guru
perlu melakukan berbagai usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak.
18 | P a g
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbedaan
Pada buku utama ini yaitu buku Perkembangan Peserta didik memaparkan
materi-materi tentang Perkembangan Peserta Didik secara lengkap per sub bab dan terperinci
serta contoh-contoh penerapannya secara jelas serta mudah dipahami.
Sedangkan pada buku kedua yaitu buku instrumen mini riset hanya
menjelaskan sistematika penulisan dan cara dalam pembuatan tugas tugas yang harus
diselesaikan pada mata kuliah perkembangan peserta didik.
B. Keunggulan buku
1. Buku Utama
- Menjelaskan dengan sangat jelas pada sub-sub bahasan pada setiap bab.
- Ada indikator yang harus dicapai oleh pembaca pada setiap awal bab.
- Ada banyak ganbar dalam buku ini sehingga tidak membosan kan ketika dibaca
walaupun sangat tebal halamannya.
- Ada rangkuman hal-hal penting disetiap akhir bab.\
- Pewnulisan referensi yang jelas.
- Ada kotak-kotak yang berisi fakta-fakta penting yang sangat membantu bagi
- pembaca.
2. Buku Pendamping
- Banyak dilampirkan instrumen-instrumen yang memudahkan mahasiswa
untuk melakukan mini riset dan juga pernjelasan tugas tugas lainnya.
- Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan bahasa yang digunakan adalah
- ejaan yang sudah disempurnakan
- Tampilan buku menarik serta cover yang cukup bagus dan ukuran font sudah
sesuai dengan yang dianjurkan
- Penyajian instrumen-instrumen mini riset yang cukup jelas dan sangat
dipahami oleh pembaca
C. Kelemahan buku
1. Buku Utama
- Tulisannya terlalu kecil sehingga menyakitkan mata.
- Karena banyaknya buku – buku referensi, pembahasan di buku ini jadi kurang
detail.
- Terlalu minimnya penjelasan tentang bagan dan gambar.
2. Buku Pembanding
- Tidak terdapat nomor halaman sehingga sedikit susah untuk menemukan
bagian buku yang ingin dibaca
- Penjelasan materi perkembangan peserta didik yang kurang lengkap
- Kurangnya pembahasan maupun kurangnya evaluasi yang ada pada buku
pendamping
19 | P a g
20 | P a g
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan saya dapat menyimpulkan bahwa buku
pertama kajian teorinya lebih terfokus pada perkembangan suatu anak dari lahir sampai
remaja dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya yang dapat kita lihat dari keseluruhan
babnya yang terkesan simpel tetapi mudah dimengerti. Dan buku yang kedua yang saya pakai
sebagai pembanding kajian teorinya nya lebih terfokus pada instrumen instrumen penugasan
mini riset perkembangan peserta didik saja.
Kedua buku ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin
mempelajari perkembangan psikologi secara serius,meskipun kedua buku ini memiliki
perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya
memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti
dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam kehidupan
sehari-hari melalui kedua buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.
B. Saran
Saran untuk buku Perkembangan Peserta Didik menurut saya adalah haruslah
lebih mengembangkan isi materi-materi yang ada dan serta meningkatkan kreatifitas
editor dan penulis terhadap isi buku tersebut misalnya penulis dan editor
menambahkan gambar atau pengaplikasian warna pada buku agar pembaca lebih
tertarik untuk membaca buku tersebut
21 | P a g
Daftar Pustaka
22 | P a g