Anda di halaman 1dari 31

CRITICAL BOOK REPORT

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA
: AKBAR SIDIK

NIM : 6192411007

KELAS : PKJR 1 (B)

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU :
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahamatnya saya bisa menyelesaikan Critical Book Report Perkembangan Peserta
Didik.

Penyusunan Critical Book Report ini saya menyadari bahwa kelancaran


penulisan Critical Book Report adalah berkat bantuan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran Critical Book Report ini.

Dalam penulisan Critical Book Report ini, saya telah berusaha menyajikan
yang terbaik. Saya berharap semoga Critical Book Report ini dapat memberikan
informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.

Medan, 27 September 2019

Penulis

AKBAR SIDIK

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………....
DAFTAR ISI ………………………………………………………….............

BAB I…………………………………………………………………...............

PENDAHULUAN…………………………………………………....………….

A. Latar Belakang……………………………………………………….

B. Tujuan………………………………………..………………………....

C. Manfaat ………………………………………………………………..

D. Identitas Buku………………………………………………………..

BAB II…………………………………………………....………………..........

ISI BUKU………………………………………………….....……………….....

A. Buku Utama…………………………………………………………….

B. Buku Pembanding …………………………………………………

BAB III…………………………………………………………………..........

PEMBAHASAN………………………………………………………………..

A. Kelemahan dan Kelebihan Buku Utama

…………………………………………………………………...
B. Kelemahan dan Keleihan Buku Pembanding

…………………………………………………………………...........
C. Perbandingan

buku………………………………………………………………….....

BAB IV…………………………………………………………………...........
PENUTUP………………………………………………………………….......

A. Kesimpulan ………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………….....

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia
membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang
utuh. Dalam pekembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah
karena interaksi dan
2
saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan
sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat
memahami pengertian dan proses sosialisasi Peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial dalam artian belum
emiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak
diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
yang dilingkungannya. Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan
yang layak agar mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya lingkungan
sekitarnya. Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan,
seiring dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada anak usia dini,
mengalami peningkatan yang pesat pada fase tertentu. Proses belajar sangat
penting untuk menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang.
Perkembangan adalah salah satu proses yng harus dialami oleh setiap
peserta didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa
sebuah dari perkembangan peserta didik, maka perkembangan suatu negara tidak
akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus
mengetahui konsep-konsep dan prinsip-prinsip dari perkembangan belajar peserta
didik untuk memudahkan proses belajar mengajar. Jadi, perkemangan peserta
didik adalah suatu perubahan yang terjadi pada setiap individu yang berawal
pada masa konsepsi baik dalam struktur maupun fungsi yang terjadi secara
teratur dan berorganisasi dan berlangsung sepanjang hayat.

B. Tujuan
1. Menambah wawasan kita mengenai arti pentingnya memahami
2. perkembangan peserta didik.
3. Untuk meningkatkan wawasan kita dalam mempelajari atau mengenal lebih
jauh apakah perkembangan peserta didik itu.
C. Manfaat
1. Melatih penulis dalam mengkritik suatu buku
2. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan suatu buku
D. Identitas Buku
Buku Utama
 Judul: Psikologi Perkembangan
 Penyusun: Elizabeth B. Hurlock
 Penerbit: Erlangga
 Kota Terbit: Jakarta
 Tahun Terbit: 2002:
 Bab: 1-14
 Hal: 1-44

Buku Pembanding

 Judul: Perkembangan Peserta Didik


 Penyusun: Dra. Rahmulyani, M.Pd.,Kons
 Penerbit: Unimed Press
 Kota Terbit: Medan
 Tahun Terbit: 2015
 Bab 1-9
 Hal 1-191

BAB II

ISI BUKU

BUKU I

BAB I

PERTUMBUHAN DAN KEMUNDURAN

 Arti Perubahan Dalam Perkembangan


Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi
sebagai akibat dari progresif kematangan dan pengalaman.
 Fakta-fakta Yang Penting Tentang Perkembangan
1. Dasar-dasar permulaan adalah sikap kritis
2. Peran kematangan dan Belajar dalam perkembangan
3. Perkembangan mengikuti pola yang tertentu dan yang dapat diramaikan
4. Semua individu berbeda

5. Setiap tahap perkembangan mempunyai perilaku karakteristik


6. Setiap tahap perkembangan mempunyai risiko
7. Perkembangan dibantu rangsangan
8. Perkembangan dipengaruhi oleh perubahan budaya
9. Harapan social pada setiap tahap perkembangan
10. Keyakinan tradisional akan manusia pada semua tingkat manusia

 Rentang Kehidupan
1. Titik berat pada orang-orang muda tidak ada lagi.
2. Pria dan wanita amerika rata-rata hidup lebih lama ketimbang pria dan
wanita Negara lain manapun
 Hambatan-hambatan Dalam Menelaah Perkembangan Rentang Kehidupan
1. Membina hubungan dengan para subjek
2. Sampel subjek yang representative
3. Metodologi
4. Keakuratan data yang diperoleh
5. Aspek-aspek etis riset

BAB II

PERIODE PRANATAL

 Ciri-ciri Periode Pranatal


1. Pada saat ini sifat-sifat baruan, yang berfungsi sebagai dasar bagi
perkembangan selanjutnya yang diturunkan sekali untuk selamanya.
2. Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang
perkembangan sifat bawaan sedangkan kondisi yang tidak baik dapat
menghambat perkembangannya bahkan sampai menggangku pola perkembangan
yang akan dating.
3. Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada
saat pembuahan dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan
mempengaruhinya, sam halnya dengan sifat bawaan.
4. Perkembangan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama
periode prenatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh
kehidupan individu.
5. Periode prenatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik
fisik maupun psikologis.
6. Periode prantal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap pada diri individu yang baru diciptakan.
 Bagaimana kehidupan Dimulai
1. Pematangan
Pematangan adalah proses pengurangan krosom melalui pembelahan sel
2. Ovulasi
Ovulasi adalah tahap pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada
sel-sel seks wanita.
3. Pembuahan
Pembuahan (fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan
tahap ketiga dari permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan
baru.
 Pentingnya Kehamilan
Pada saar kehamilan, ada 4 kondisi penting yang mempengaruhi
perkembangan individual selanjutnya, yaitu:
1. Sifat bawaan
2. Jenis kelamin
3. Jumlah anak
4. Posisi urutan anak
 Periode-periode Perkembangan Pranatal
Periode prenatal berlangsung selama sepuluh bulan berdasarkan
perhitungan bulan yang masing-masing panjangnya dua puluh delapan hari
atau Sembilan bulan kalender. Tetapi periode ini dapat dan memang
berbeda-beda panjangnya, berkisar dari 180-344 hari. Bayi-bayi yang
dilahirkan sebelum waktunya kira-kira tiga kali lebih banyak daripada
bayi-bayi yang dilahirkan melebihi waktunya.
 Sikap Orang-orang Yang Berarti
1. Sumber timbulnya sikap
2. Kondisi yang mempengaruhi sikap

3. Mapannya sikap
4. Efek sikap pada anak-anak
5. Efek sikap dan hubungan keluarga

BAB III

MASA BAYI BARU LAHIR

 Ciri-ciri Bayi Neonatal


1. Masa bayi neonatal merupakan periode yang tersingkat dari semua
periode perkembangan
2. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya penyesuaian yang
radikal
3. Masa bayi neonatal merupakan masa terjadinya perkembangan
4. Masa bayi neonatal merupakan pendahuluan dari perkembangan
selanjutnya
5. Masa bayi neonatal merupakan periode yang berbahaya
 Berbagai Penyesuaian Pokok Yang Dilakukan Bayi Neonatal
Bayi neonatal harus melakukan empat penyesuaian pokok sebelum mereka
dapat melanjutkan kemajuan perkembangan mereka.
1. Perubahan suhu
2. Bernapas
3. Mengisap dan munelan
4. Pembuangan
 Kondisi Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Pada Kehidupan
Pascanatal
1. Lingkungan prenatal
2. Jenis persalinan
3. Pengalaman yang berhubungan dengan persalinan
4. Lamanya periode kehamilan
5. Sikap orang tua
6. Perawatan pascanatal
 Ciri-ciri Bayi
1. Perkembangan fisik
2. Aktivitas bayi
3. Vokalisasi bayi
4. Kepekaan bayi
5. Kesadaran
6. Kemampuan belajar
7. Emosi bayi neonatal
8. Permulaan kepribadian

BAB IV

MASA BAYI

 Ciri-ciri Bayi
1. Masa bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya
2. Masa bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan
pesat
3. Masa bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan
4. Ms bayi adalah masa meningkatnya individualitas
5. Masa bayi adalah permulan sosialisasi
6. Masa bayi adalah masa yang menarik
 Tugas Dalam Perkembangan Bayi
1. Semua bayi diharapkan belajar berjalan
2. Memakan makanan yang padat
3. Sedikit mengendalikan alat-alat pembuangan
4. Mencapai stabilitas fisiologis yang baik
5. Mempelajari dasar-dasar berbicara

BAB V

AWAL MASA KANAK-KANAK

 Ciri-ciri Awal Masa Kanak-Kanak


1. Sebutan yang digunakan orang tua
2. Sebutan yang digunakan para pendidik
3. Sebutan yang digunakan para ahli psikolog
 Tugas Dalam Perkembangan Pada Awal Masa Kanak-Kanak
Pada saat masa bayi berakhir, semua bayi normal telah belajar berjalan
meskipun dalam tingkat kecakapan yang berbed-beda: telah beljar makan
makanan keras: dan telah mencapai tingkat stabilitas fisiologis yang
cukup baik. Tugas pokok dalam belajar mengendalikan pembuangan kotoran
sudah hamper sempurna dan akan sepenuhnya dikuasai dalam setahun atau
dua tahun lagi.
 Keterampilan Pada Masa Awal Kanak-kanak
1. Keterampilan khusus awal masa kanak-kanak
a. Keterampilan tangan
b. Keterampilan kaki
2. Pilihan penggunan tangan
 Kemajuan Berbicara Dalam Awal Masa Kanak-Kanak
1. Peningkatan dalam pengertian
Untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang lain, anak harus
mengerti apa yang dikatakan orang lain.
2. Peningkatan dalam keterampilan berbicara
Awal masa kanak-kanak umumnya merupakan saat berkembang pesatnya
penguasaan tugas pokok dalam berbicara, yaitu menambah kosa kata,
menguasai pengucapan kata-kata dn menggabungkan kata-kata menjadi
kalimat.
3. Isi pembicara
Pada mulanya, pembicaraan anak-anak bersifat egosentris dalam arti ia
terutama bicara tentang dirinya sendiri.
4. Jumlah bicara
Awal masa anak-anak terkenal sebagai masa tukang ngobrol, karena
sekali anak-anak dapat berbicara dengan mudah, ia tak putus-putusnya
bicara.

BAB VI

AKHIR MASA KANAK-KANAK

 Ciri-ciri Masa Kanak-Kanak


Orang tua, pendidik, dan ahli psikologimemberikan berbagai label kepada
periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dalam
periode akhir masa kanak-kanak ini.
 Minat Dan Kegiatan Bermain Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
1. Bermain konstruktif
2. Menjelajah
3. Menumpulkan
4. Permainan dan olah raga
5. Hiburan
 Sikap Dan Perilaku Moral
1. Perkembangan kode moral
2. Peranan disiplin dalam perkembangan moral
3. Perkembangan suara hati
4. Pelanggaran hukum pada akhir masa kanak-kanak
 Perubahan-perubahan Kepribadian
Perubahan tidak hanya terjadi pada konsep diri, tetapi juga pada sifat-
sifat orang lain yang dinilai dan dikagumi dan juga sifat-sifat pada
diri anak sendiri.

BAB VII

MASA PUBER

Pubertas adalah periode dalam rentang perkembangan ketika anak-anak


berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk seksual.

 Ciri-ciri Masa Puber


1. Masa puber adalah periode tumpang tindih
2. Masa puber adalah periode yang singkat
3. Masa puber dibagi dalam tahap-tahap
4. Masa puber merupakan fase negative
5. Pubertas terjadi pada berbagai usia
 Kriteria Pubertas
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menetukan timbulnya pubertas
tertentu yang telah dicapai adalah haid, basah malam.
 Usia Pada Masa Puber
Kira-kira 50% anak perempuan menjadi matang antara 12,5 dan 14,5 tahun
dengan kemtangan rata-rata berusia 13 tahun. Dan rata-rata anak laki-
laki menjadi matang secara seksual antara usia 14 dan 16,5 tahun, dengan
50% anak laki-laki yang matang antara 14 dan 15,5 tahun.
 Perubahan Tubuh Pada Masa Puber
1. Perubahan ukuran tubuh
2. Perubahan proporsi tubuh
 Akibat Perubahan Masa Puber
1. Akibat terhadap keadaan fisik
2. Akibat pada sikap dan perilaku

BAB VIII

MASA REMAJA

Secara psikologi msa remaja adalah usia dimana individu dengan


masyarakat

dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang
lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam
masalah bak integrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyai banyak aspek
efektif, kurang lebih berhubungan pada masa puber.

 Ciri-ciri Masa Remaja


1. Mas remaja sebagai periode yang penting
2. Masa remaja sebagai masa periode peralihan
3. Masa remaja sebagai masa periode perubahan
4. Masa remaja sebagai masa usia bermasalah
5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas
 Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap
dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak
perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut
selama awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat.

BAB IX

MASA DEWASA DINI: PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL


Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira umur 40
tahun. Saat perubahan fisik dan psikologi dan menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif.

 Ciri-ciri Masa Dewasa Dini


1. Masa pengaturan
2. Usia reproduktif
3. Masa bermasalah
4. Masa ketegangan emosional
5. Masa keterasingan social
 Tuga Perkembangan Masa Dewasa Dini
Tugas-tugas perkembangan masa dewasa dini dipusatkan pada harapan-
harapan masyarakat dan mencakup mendapatkan suatu pekerjaan, memilih
sesorang teman hidup, belajar hidup bersama dengan suami atau istri
membentuk suatu keluarga, membesarkan anak-anak, mengelola sebuah rumah
tangga, menerima tanggung jawab sebagai warga negara dan bergabung dalam
suatu kelompok social yang cocok.

BAB X

MASA DEWASA DINI: PENYESUAIAN PEKERJAAN DAN KELUARGA

Tugas yang berkaitan dengan pekerjaan dan hidup keluarga merupakan tugas
yang sangat penting, dan sang sulit diatasi.

 Penyesuaian Pekerjaan
1. Pilihan pekerjaan
2. Stabilitas pilihan pekerjaan
3. Penyesuaian diri dengan pekerjaan
4. Penilaian terhadap penyesuaian pekerjaan
 Penyesuaian Perkawinan
1. Penyesuaian dengan pasangan
2. Penyesuaian seksual
3. Penyesuaian keuangan
4. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
 Penyesuaian Diri Terhadap Masa Keorangtuaan
1. Sukarel untuk tidak punya anak
2. Masa orang tua dengan satu pasangan
3. Keragaman penyesuaian diri terhadap masa orang tua

BAB XI

USIA MADYA: PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya di pandang sebagai masa
usia antara 40 sampai 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai oleh
adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental.

 Karakteristik Usia Madya


1. Usia madya merupakan periode yang sangat ditakuti
2. Usia madya merupakan masa transisi
3. Usia madya adalah masa stress
4. Usia madya adalah usia yang berbahaya
5. Usia madya adalah masa berprestasi
 Tugas Perkembangan Usia Madya
Tugas-tugas dari usia madya tidak seluruhnya dikuasai dalam waktu yang
sama atau dengan cara yang sama oleh setiap orang.

BAB XII
USIA MADYA: PENYESUAIAN PEKERJAAN DAN KELUARGA
 Penyesuaian Pekerjaan
1. Perbedaan jenis kelamin dan penyesuaian pekerjaan
2. Penilaian terhadap penyesuaian pekerjaan
 Penyesuaian Terhadap Perubahan Pola Keluarga
1. Penyesuaian terhadap perubahan peran
2. Penyesuaian diri dengan pasangan
3. Penyesuaian terhadap pihak keluarga pasangan
4. Penyesuaian diri dengan masa kakek/nenek

BAB VIII

USIA LANJUT: PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL

Usia tua adalah periode penutup dalam rentang hidup sesorang, yaitu
suatu periode dimana seseorang telah “beranjak jauh” dari periode terdahulu
yang leih menyenangkan atau bergerak dari waktu yang penuh dengan manfaat.

 Ciri-ciri Usia Lanjut


Ciri-ciri usia lanjut cenderung menuju dan membawa penyesuaian diri yang
buruk dari pada yang baik dan kepada kesengsaraan daripada kebhagiaan.
1. Usia lanjut merupakan periode kemunduran
2. Perbedaan individual pada efek menua
3. Usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda
4. Berbagai stereotype orang lanjut usia
5. Sikap social terhadap usia lanjut
6. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok-minoritas
7. Menua membutuhkan perubahan peran
8. Penyesuaian yang buruk merupakan cirri-ciri usia lanjut
9. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat pada usia lanjut

 Tugas Perkembangan Usia Lanjut


Sebgaian besar tugas perkembangan usia lanjut lebih banyak berkaitan
dengan kehidupan pribadi seseorang daripada kehidupan orang lain.
 Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Bagi Usia Lanjut
1. Perubahan penampilan
2. Perubahan bagian dalam tubuh
3. Perubahan pada fungsi fisiologis
4. Perubahan panca indera
 Perubahan Mental pada Usia Lanjut
1. Belajar
2. Kretivitas
3. Ingatan
4. Mengingat kembali
5. Mengenang
6. Rasa humor
7. Perbendaharaan kata
8. Kekerasan mental

BAB XIV

USIA LANJUT: PENYESUAIAN PEKERJAAN DAN KELUARGA

Penyesuaian diri terhadap pekerjaan dan keluarga bagi orang usia lanjut
adalah sulit karena hambatan ekonomis yang dewasa ini sangat menghambat
ekonomis yang dewasa ini sangat pentingketimbang masa sebelumnya.

 Penyesuaian Pekerjaan Pada Usia Lanjut


1. Sikap terhadap kerja
2. Kesempatan kerja bagi pekerja usia lanjut
3. Penilaian pekerja usia lanjut
 Penyesuaian Diri Terhadap Masa Pensiun
Schwartz berkata bahwa pensiundapat merupakan akhir pola hidup atau masa
transisi kepola hidup baru.
1. Jenis pension
Pensiun dapat saja berupa sukarela atau kewajiban yang terjadi secara
reguler atau lebih awal.
2. Sikap terhadap pension
Sampai saat ini, pensiun masih merupakan masalah yang mempengaruhi
sebagian kecil pekerja.
 Penyesuaian Diri Terhadap Berbagai Perubahan Dalam Kehidupan Keluarga
Pada Usia Lanjut
Perubahan ini lebih terasakan oleh para pensiunan, karena pengaruh
berkurangnya pendapatan, atau kematian suami atau isteri di masa usia
lanjut.

BUKU II

BAB I

HAKIKAT PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan perubahan progressif dan berkesinambungan yang dialami


individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya
setiap individu dibatasi oleh prinsip-prinsip perkembangan yaitu:

1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti


2. Semua aspek yang saling mempengaruhi
3. Mengikuti pola tertentu
4. Terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6. Setiap individu normal akan mengalami fase perkembangan
7. Perkembangan ditentukan oleh kematangan

BAB II
TEORI PERKEMBANGAN

Teori perkembangan yang diuraikan dalam bab ini sebagai berikut:

Teori perkembangan terbagi menjadi 5, yaitu:

1. Teori-teori psikoanalisis
2. Teori-teori perilaku dan kognisi social
3. Suatu orientasi teoritis elektik
4. Teori-teori kognitif
5. Teori kontekstual ekologis
Menurut teori psikoanalisa struktur kepribadian manusia terdiri dari
tiga struktur yaitu id, ego, dan super ego.
Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketenangan dan konflik. Remaja berusaha
menekan ketegangan yang dialami dengan cara meredam konflik tersebut dalam
pikiran yang tidak sadar. Perilaku-perilaku yang tampaknya sepele sekalipun,
sebenarnya merupakan segi yang penting apabila kekuatan tidak sadar yang
melatarbelakangi perilaku yang diungkapkan.
Menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat social berbeda dengan
freud yang menyatakan motivasi utama manusia bersifat seksual. Manusia
perkembang sepanjang hidupnya melalu 8 tahap perkembangan. Kedelapan tahap
perkembangan menurut erikson tersebut adalah intiegeritas, versus, kekecewaan,
bangkit versus stagnasi, keintiman versus keterkucilan, identitas versus
kebingungan, identitas, tekun versus rasa rendah diri, prakarsa versus Rsa
bersalah, otonomi versus mau dan ragu-ragu dan kepercayaan versus ketidak
percayaan.
Teori kognitif menekankan pikiran-pikiran yang disadari: tiga teori
kognitif yang
paling penting adalah teori yang dikemukakan oleh piaget, teori kognitif
socialbudaya yang dikemukakan oleh Vygotsky dan teori pemerosesan informasi.
Teori-teori perilaku dan kognitif social yaitu:
1. Behviorisme skinner
2. Teori kognitif social
3. Teori kontektual ekologis
4. Orientasi teoritis elektik

BAB III

PERKEMBANGAN REMAJA

Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik dari


segi tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan
intelektual/kognitif remaja berada pada tahap operasional formal artinya
mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat kemasa depan.
Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-
kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir
mereka telah mencapai kematangan emosinya. Perkembangan bahasa remaja sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa
sandi untuk kelompok mereka disebut dengan bahasa prokem dan juga sering
dikenal dengan bahasa gaul.
Perkebangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih lateb sehingga
memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya. Bakat khusus mencakup
kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya
akademik, bakat musik, dan sebagainya.
BAB IV
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGANREMAJA
Dalam perkembangannya setiap individu mengikuti tahapan perkembangan
dimana setiap fase memiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus
diselesaikan dengan baik oleh setiap individu.

Kegagalan dalam menyelsaikan tugas perkembangan pada fase tetentu


berakibat tidak baik pada kehidupan berikut demikian sebaliknya. J.Havnghust
membagi tugas perkembangan remaja menjadi 10 bagian, yaitu:

1. Mencapai hubugan baru yang lebih matang dengan teman sebaya


2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menunggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5. Mencapai jamina kebebasan ekonomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab
10. Memperoleh system etika sebagai pedoman hidup
Jelas terlihat tugas perkembangan remaja mengantrkan mereka pada
kehidupan dewasa pada fase perkembangan berikutnya. Mereka disamping
telah mempersiapkan dan mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah
mempersiapkan kehidupan berkeluarga.

BAB V

KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan tingkah


laku manusia. Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya satu kebutuhan,
dab semua tingkah laku manusia diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan
kebutuhannya. Begitulah seterusnya setelah terpenuhinya satu kebutuhan maka
muncul lagi kebutuhan berikutnya dan individu berusaha untuk memenuhi atau
memuaskan kebutuhan tersebut.

Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang dasar sampai yang paling
tinggi, yaitu:

1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhanestetik
7. Kebutuhan pertumbuhan dan
8. Kebutuhan aktualisasi diri
Murray membagi kebutuhan manusia atas 2 kebutuhan yaitu kebutuhan
Viscerogenic yaitu kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, bernafas, dan
kainnya dan psychogenik adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial merupakan
sumbangan yang sangat berpengaruh hingga saat ini yang berjumlah 20 kebutuhan.
Namun kemungkinan besar dari 20 kebutuhan tersebut ada 7 kebutuhan yang
dominan pada usia remaja yaitu:
1. Need for affiliation yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
2. Need for aggresion
3. Autonomy needs yaitu kebutuhan untuk bebas dan mandiri
4. Counteraction yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk
5. Needs for dominance
6. Exhibition yaitu kebutuhan untuk pamer dan
7. Sex yaitu ketuhan yang bersifat erotis
Dari segi kebutuhan bagi remaja indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan
kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman remaja itu sendiri

BAB VI

PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup


keyakinan, pandangan dan penilaian seseorag terhadap dirinya sendiri. Konsep
diri seseorang dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana
seorang anak dibesarkan. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak sangat
menentukan pembentukan konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang sangat
menentukan konsep diriaak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat berperan
dalam membentuk konsep diri anda.

Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran (self image),


dimensi penilaian diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self
ideal). Perkembangan konep diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika
mereka pertama masuk sekolah. Namun pada perkembangan berikutnya mereka
menjadi lebih stabil. Setelah mereka memahami bagaimana kelbihan dan
keistimewaan yang mereka punyai dalam lingkup pergaulan sosialnya disekolah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia


kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubugan keluarga, teman-teman
sebaya dan kreatifitas.

Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang


melibatkan berbagai aspek oleh diri mereka. Karakteristik penting dari
perkembangan diri remaja adalah:

a. Abstract and idealistik


b. Differentiated
c. Contracdition within the self
d. The fluctiating self
e. Real and ideal, true and false selves
f. Self – concius
g. Self protective
h. In concius
i. Self integration
Konsep diri mememgang peranan penting dalam menentukan perilau
seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam
keseluruhan perilakunya.
Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar.
Disekolah anak yang mempunyai konsep diri yang baik dari biasanya akan
memperoleh prestasi belajar yang baik dan sebaliknya.
BAB VII

PENYESEUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk


konformitas, dan sebagai usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri
berarti kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk
penyesuaian secara fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri dalam
arti komformitas artinya penyesuaian terhadap norma.

Sebagai komformitas, individu mendapat tekanan dari kelompok untuk


selalu mengikuti norma kelompok, ia akan ditolak kalau berprilaku tidak sesuai
dengan norma kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan
sebagai kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respon dengan cara
trtentu

sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi.

Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi.

BAB VIII

PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH

Hampir semua remaja dalam perkembanganya mengalami masalah, hanya saja


masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat.

Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara psilologis
masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya masalah. Masalah
taraf menengah ini timbul karena ketidakmampuan remaja menyesuaikan diri
dengan perubahan yang terjadi pada perkembangannya dengan adanya tekanan dari
lingkungan. Biasanya ditandai dengan tingkah laku agressif atau witdrowal:
mereka merasa tidak aman, melamun, ada kalanya kekanak-kanakkan.

Remaja yang mengalami masalah berat/kuat disebabkan oleh dorongan yang


saling bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan
diri atau agressif bahkan dapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang
secara sosial, seperti mencuri, merusak ada juga yang mengalami kelainan skes.
Tingkah laku mengundurkan diri dapat berujud kecenderungan putus asa, merasa
tidak aman, sangat peka, mudah terluka, cepat tersinggung dan membesarkan
kekurangannya sendiri.

Tawura atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang


dilakukan oleh sekelompok pelajar terhadap sekelompok pelajar lainnya, yang
secara psikologs dapat digolongkan kedalam kenakalan remaja. Faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya tawuran terdiri dari faktor internal yaitu lemahnya
pertahanan diri, kurangnya kemampuan dalam menyesuaikan diri, kurangnya dasar-
dasar keimanan didalam diri

pelajar, faktor eksternal yaitu ligkungan yang tidak kondusif, lungkungan


sekolah seperti faktor guru, fasilitas pendidikan, dan juga faktor geng dan
faktor ekonomi.

Upaya mencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga sebagai


teladan, aturan yang tegas di sekolah, memberikan pendidkan anti tawuran,
mendeteksi dan menangani pelajar yang berotak criminal, menjalin komunikasi
dan kerjasama pelajar antar sekolah, membuat program ekstrakurikuler tawuran,
dan adanya program pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tawuran
secara serius.

BAB IX

IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN


PENDIDIKAN

Implikasi perkembangan anak usia sekolah menengah terhadap penyelesaian


pendidikan terbagi menjadi 7, yaitu:

1. Implikasi perkembangan fisik dan psikomotorik


Sebagaiamana telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan fisik pada
usia remaja terutama remaja awal (usia SLTP) berlangsung sangapt cepat
Prilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakkan-gerakkan yang
vanggung dan kurang terkoordinasikan.
2. Implikasi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
Pada usia remaja tumbuh keinginan untuk mempelajari dan menggunakan
bahasa asing pada kelompoknya. Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif
remaja ini membawa implikasi terhadap pendidikan disekolah.
3. Implikasi perilaku apektif, konatif dan kepribadian
Memasuki masa usia sekolah menengah, lima kebutuhan dari maslow, yaitu
kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, afiliasi sosial, pemghargaan dan
perwujudan diri, mulaimeunjukkan kecenderungan-kecenderungannya.
4. Implikasi perkembangan emodi remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan
a. Perkembangan kterampilan emosional
b. Perkembangan keterampilan kognitif
c. Perkembangan keterampilan perilaku
5. Implikasi perkembangan konsep diri
Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan prestasi belajar
peserta didik, anak yang mengalami masalah disekolah banyak yang
berhubungan dengan konsep diri: dan pada umumnya mereka mempunyai konsep
diri yang rendah.
6. Implikasi tugas-tugas perkembangan remaja bagi pendidikan
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik,
karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan
dalam rangka membantu remaja tersebut.
Ada sejumlah tugas perkembangan remaja yang paling penting, yaitu:
a. Mencapai hubungan yang baru yang lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita.
b. Mencapai peran sosial dan wanita.
c. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis.
d. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan.
BAB IV

PEMBAHASAN

BUKU UTAMA

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN

A. KELEBIHAN
1. Cover bukunya menarik, sehingga dapat menarik perhatian pembaca
2. Dimana didalam buku ini sudah menjelaskan tentang Psikologi
Perkembangan
3. Memuat data, informasi mengenai Psikologi Perkembangan yang mengikuti
perkembangan zaman
4. Buku ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan di mengerti
B. KELEMAHAN
1. Tidak ada buku yang sempurna, pasti setiap buku mempunyai kelebihan
dan kekurangan
2. Terdapat bebrapa penulisan yang salah dalam pengetikkannya
3. Tulisannya yang terlalu kecil
4. Dan ada satu pembahsan yang tercetak 2 kali

BUKU II (PEMBANDING)

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


A. KELEBIHAN
1. Cover buku yang menarik
2. Bahasa yang mudah untuk di pahami
3. Penulisan yang bagus dan rapi
B. KELEMAHAN
1. Setiap buku tidal luput dari kesempurnaan pasti ada buku yang masih
ada kekurangannya
2. Ada pengetikkan yang didalamnya kurang huruf

PERBANDINGAN KETIGA BUKU

1. Pada buku 1 membahas tentang psikologi perkembangan dan pada buku 2


membahas Student Development In College(Pengembangan Siswa Di Perguruan
tinggi) dan buku ke 3 membahas tentang Perkembangan Peserta Didik.
2. Didalam buku 1 penjelasannya mudah dipahami tetapi tulisannya terlalu
kecil sedngankan buku 2 sulit untuk dipahami dan buku ke 3 penulisan dan
pembahasan mudah untuk di mengerti.
3. Buku 1 dan buku 3 saling berhubngan isinya, tetapi kalau buku ke 2 ada
yang berhubungan ada yang tida dan disitu yang sulit untuk dipahami.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Psikologi Perkembangan adalah psikologi yang sebgai cabang ilmu psikolog yang
menelaah berbagai perubahan intraindividual dan perubahan-perubahan interindividual
yang terjadi dalam perubahan intraindividual.
Student Development In College adalah Pengembangan Siswa Di Perguruan Tinggi.
istilah perguruan tinggi adalahorganisasi suatu pendidikan, yang
menyelenggarakan pendidikan dijenjang pendidikan tinggi, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
Perkembangan Peserta Didik adalah suatu perubahan yang terjadi setiap individu
yang berawal pada masa konsepsi baik dalam struktur maupun fungsi yang terjadi secara
teratur dan berorganisasi dan berlangsung sepanjang hayat.
B. SARAN
Dengan adanya pembahasan dengan ketiga buku ini, pembaca diharapkan mampu
mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh peserta didik serta memberi
wawasan yang lebih dalam mengenal karakteristik peserta didik dan mampu
mengaplikasikan dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

B.Hurlock,Elizabeth.2002.Psikologi Perkembangan. Jakarta, Erlangga


Dra. Rahmultani,M.Pd., Kons.2018. Perkembangan Peserta Didik. Medan, Unimed Press

Evans. J. nancy. 2010.Student Development In College. Amerika, Jossey-Bass

Anda mungkin juga menyukai