OLEH :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. TUJUAN
1.3. MANFAAT
BAB II PEMBAHASAN BUKU UTAMA .................................
2.1 IDENTITAS BUKU
2.2 RINGKASAN ISI BUKU
2.3 PENILAIAN TERHADAP BUKU
BAB III PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING
3.1 IDENTITAS BUKU
3.2 RINGKASAN ISI BUKU
3.3 PENILAIAN TERHADAP BUKU
BAB IV PEMBAHASAN / ANALISIS
4.1 PEMBAHASAN KEDUA ISI BUKU
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN BUKU UTAMA
BAB II
Menurut teori psikonalis struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga
struktur yaitu ide, ego, dan super ego. Kehidupannremaja dipenuhi dengan
ketegangan dan konflik. Remaja berusaha menekan ketegangan yang
dialami dengan cara meredam konflik tersebut dalam pikiran yang tidak
sadar. Perilaku perilaku yang tampaknya sepele sekalipun, sebenanrnya
merupakan segi yang penting apabila kekuatan tidak sadar yang melatar
belakangi perilaku yang diungkapkan.
Mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak disadari untuk
mendistorsikan realitas, yang digunakan oleh ego untuk melindungi
dirinya dari kecemadan yang disebabkan oleh adanya konflik antara ketiga
struktur kepbribadian. Masalah msalah yang dialamai individu bersumber
dari pengalaman pengalaman awal pada masa kecil. Menurut Freud setiap
manusia akan mengalami 5 tahap perkembangan psikoseksual dalam
hidupnya yaitu tahap oral, tahap anal, tahap falik, tahap laten, dan tahap
genital.
BAB III
Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik
dari segi tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual.
Perkembangan intelektual atu kognitif remaja berada pada tahap
operasional formal artinya mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir
dengan melihat kemasa depan.
Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang
kadang kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak ledak. Namun
pada remaja akhir mereka telah mencapai kematangan emosinya.
Perkembangan bahsa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan
teman sebayanya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk
kelompok mereka yang disebut dengan bahasa prokem dan juga sering
dikenal denhan bahasa gaul.
Perkembangan bakat khusus menunjukan kemampuan yang masih laten
sehungga memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya. Bakat
khusus mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus
misalnya bakat akademik, bakat musik, dan sebagainya.
BAB IV
Dalam perkembangannya setiap individu mengikuti tahapan
perkembangan dimana setiap fase memiliki serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu.
Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu
berakibat tidak baik pada kehidupan berikutnya demikian sebaliknya. J
Havinghust membagi tugas perkembang remaja menjadi 10 yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosionak dari orang tua dan dewasa lainya
5. Memcapai jaminan kebebasan ekonomis.
6. Memilih dan menyiapkan lapangan keja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan ketrampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung
jawab
10. Memperoleh dan system etika sebagai pedoam hidup.
BAB V
Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan
tingkah laku manusia. Bahkan tingkah laku manusia diarahkan untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhanya. Begitulah seterusnya setelah
terpenuhinya satu kebutuhan maka muncul lagi kebutuhan berikutnya dan
individu berusaha untuk memenuhi atau memuasakan kebutuhan tersebut.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang dasar sampai yang
paling tinggi yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan memiliki rasa kasih sayang
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan
kebutuhan yang menuntut kebutuhanya dari teman remaja itu sendiri.
BAB VI
Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup
keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep
diri seseorang dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana
seorang anak dibesarkan. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak
menentukan pembentukan konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang
sangat menentukan konsep diri anak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat
berperan membentuk konsep diri anda.
Faktor faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia,
kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman
teman sebaya dan kreatifitas. Konsep diri remaja mengalami perekembangan
yang sangat kompleks yang melibatka berbagai aspek oleh diri mereka.
Karakteristik penting daei perkembanga diri remaja adalah :
a. Abstract and idealistik
b. Differentianted
c. Contradiction within the self
d. The fluctiating self
e. Real and ideal, true and fakse selves
f. self - concius
g. Self – protective
h. In concious
BAB VII
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagi bentuk konfornitas
dan sebagai usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk
penyesuaian secara fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri dalam arti
konfromitas arti ya penyesuaian dir terhadap norma. Sebagai usaha konfromitas,
individu mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu mengikuti norma
kelompok, ia akan ditolak kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma
kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai
kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara
terntentu sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi. Proses penyesuaian diri
dimulai dengan adanya motivasi.
BAB VIII
Hampir semua remaja dalam perkembangan mengalami masalah, hanya saja
masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat. Remaja yang
bermasalah wajar adalah tingkahlaku yang secara psikogogis masih dalam batsa
ciri ciri pertumbuhan dan perkembangnya masalah. Bertaraf tengah adalah remaja
yang mengalami masalah yang masih berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Masalah taraf menengah ini timbuk karena ketidakmampuan
remaja menyesuaikan diri dengan perubahan yangv terjadi pada
perkembangannya dan adanya tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai dengan
tingkah laku agressif atau witdrowal mereka merasa tidak amam, malamun.
Adakalanya kekanak- kanakkan. Remaja yang mengalami masalah berat
disebabkan oleh dorongan yang saling bertentangan dalm diri mereka.
Mereka menjadi anak yang mengurungkan diri atau agresif bahkan dapat
memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara sosial seperti mencuri,
merusak dan lainya. Tingkah laku mengurungkan diri dapat berwujud
kecendrungan putus asa, merasa tidak aman, sangat peka, mudah terluka, cepat
tersinggung dan membesarkan kekurangan nya sendiri.
Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan
oleh sekelompok pelajar terhadap sekelompk pelajar lainya, yang secara
psiokologis dapat digolongkan kedalam kenakalan remaja. Upaya mencegah dan
mengatasi tawuran yaitu menjadikan keluarga sebagai teladan, aturan tegas di
sekolah, memberikan pendidikan anti tawuran, mendeteksi dan menangani
pelajaran yang berotak kriminal, menjalim komunikasi dan kerjasama pelajar
antar sekolah, membuat program ekstrakulikuler anti tawuran, dan adanya
program pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tawuran secara
serius.