OLEH :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG..............................................................1
1.2. TUJUAN...................................................................................2
1.3. MANFAAT...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN BUKU UTAMA ................................................2
2.1 IDENTITAS BUKU..................................................................2
2.2 RINGKASAN ISI BUKU.........................................................3
2.3 PENILAIAN TERHADAP BUKU...........................................9
BAB III PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING..................................10
3.1 IDENTITAS BUKU.................................................................10
3.2 RINGKASAN ISI BUKU........................................................10
3.3 PENILAIAN TERHADAP BUKU..........................................10
BAB IV PENUTUP....................................................................................11
4.1 KESIMPULAN........................................................................11
4.2 SARAN....................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. TUJUAN
1. Mengulas dua buku materi dengan cara meringkas buku tersebut
2. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik tersebut yang
terkandung dalam buku
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informsi yang diberikan
pada buku
4. Mengetahui isi pokok dari sebuah pembahasan tanpa membaca semua isi
buku.
1.3. MANFAAT
1. Mengetahui penyesuaian diri pada remaja
2. Menjadi pegangan dalam menerapkan penyesuain diri
3. Lebih mudah memahami materi dengan cepat
4. Dapat mengingat materi lebih mudah sehingga tidak mudah lupa.
BAB II
PEMBAHASAN BUKU UTAMA
BAB III
Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik
dari segi tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual.
Perkembangan intelektual atu kognitif remaja berada pada tahap
operasional formal artinya mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir
dengan melihat kemasa depan.
Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang
kadang kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak ledak. Namun
pada remaja akhir mereka telah mencapai kematangan emosinya.
Perkembangan bahsa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan
teman sebayanya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk
kelompok mereka yang disebut dengan bahasa prokem dan juga sering
dikenal denhan bahasa gaul.
Perkembangan bakat khusus menunjukan kemampuan yang masih laten
sehungga memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkannya. Bakat
khusus mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus
misalnya bakat akademik, bakat musik, dan sebagainya.
4
BAB IV
Dalam perkembangannya setiap individu mengikuti tahapan
perkembangan dimana setiap fase memiliki serangkaian tugas
perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu.
Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu
berakibat tidak baik pada kehidupan berikutnya demikian sebaliknya. J
Havinghust membagi tugas perkembang remaja menjadi 10 yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosionak dari orang tua dan dewasa lainya
5. Memcapai jaminan kebebasan ekonomis.
6. Memilih dan menyiapkan lapangan keja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan ketrampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung
jawab
10. Memperoleh dan system etika sebagai pedoam hidup.
BAB V
Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan
tingkah laku manusia. Bahkan tingkah laku manusia diarahkan untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhanya. Begitulah seterusnya setelah
terpenuhinya satu kebutuhan maka muncul lagi kebutuhan berikutnya dan
individu berusaha untuk memenuhi atau memuasakan kebutuhan tersebut.
Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang dasar sampai yang
paling tinggi yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan memiliki rasa kasih sayang
5
4. Kebutuhan penghargaan
5. Kebutuhan rasa ingin tahu
6. Kebutuhan estetik
7. Kebutuhan pertumbuhan
8. Kebutuhan aktualisasi diri.
Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja indonesia dapat pula dikelompokkan
menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan
kebutuhan yang menuntut kebutuhanya dari teman remaja itu sendiri.
BAB VI
Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup
keyakinan, pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep
diri seseorang dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana
seorang anak dibesarkan. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak
menentukan pembentukan konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang
sangat menentukan konsep diri anak adalah lingkungan sekolah. Guru sangat
berperan membentuk konsep diri anda.
Faktor faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia,
kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, teman
teman sebaya dan kreatifitas. Konsep diri remaja mengalami perekembangan
yang sangat kompleks yang melibatka berbagai aspek oleh diri mereka.
Karakteristik penting daei perkembanga diri remaja adalah :
a. Abstract and idealistik
b. Differentianted
c. Contradiction within the self
d. The fluctiating self
6
e. Real and ideal, true and fakse selves
f. self - concius
g. Self – protective
h. In concious
BAB VII
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagi bentuk konfornitas
dan sebagai usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti
kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk
penyesuaian secara fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri dalam arti
konfromitas arti ya penyesuaian dir terhadap norma. Sebagai usaha konfromitas,
individu mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu mengikuti norma
kelompok, ia akan ditolak kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma
kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai
kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara
terntentu sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi. Proses penyesuaian diri
dimulai dengan adanya motivasi.
BAB VIII
Hampir semua remaja dalam perkembangan mengalami masalah, hanya saja
masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat. Remaja yang
bermasalah wajar adalah tingkahlaku yang secara psikogogis masih dalam batsa
ciri ciri pertumbuhan dan perkembangnya masalah. Bertaraf tengah adalah remaja
yang mengalami masalah yang masih berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Masalah taraf menengah ini timbuk karena ketidakmampuan
remaja menyesuaikan diri dengan perubahan yangv terjadi pada
perkembangannya dan adanya tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai dengan
tingkah laku agressif atau witdrowal mereka merasa tidak amam, malamun.
Adakalanya kekanak- kanakkan. Remaja yang mengalami masalah berat
disebabkan oleh dorongan yang saling bertentangan dalm diri mereka.
7
Mereka menjadi anak yang mengurungkan diri atau agresif bahkan dapat
memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara sosial seperti mencuri,
merusak dan lainya. Tingkah laku mengurungkan diri dapat berwujud
kecendrungan putus asa, merasa tidak aman, sangat peka, mudah terluka, cepat
tersinggung dan membesarkan kekurangan nya sendiri.
Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan
oleh sekelompok pelajar terhadap sekelompk pelajar lainya, yang secara
psiokologis dapat digolongkan kedalam kenakalan remaja. Upaya mencegah dan
mengatasi tawuran yaitu menjadikan keluarga sebagai teladan, aturan tegas di
sekolah, memberikan pendidikan anti tawuran, mendeteksi dan menangani
pelajaran yang berotak kriminal, menjalim komunikasi dan kerjasama pelajar
antar sekolah, membuat program ekstrakulikuler anti tawuran, dan adanya
program pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tawuran secara
serius.
8
2.3. PENILAIAN TERHADAP BUKU
KELEBIHAN BUKU
Buku ini sudah bagus jika ditinjau dari segi cover, layout, dan ketata
bahasanya yang sudah mengikuti keinginan pembaca pada masa sekarang
ini, buku ini juga sangat unik dan menarik, mengapa saya katakan seperti
itu karena pada setiap babnya penulis sudah memberikan overview atau
gambaran dari setiap akhir babnya. Dan pada setiap bab juga terdapat
rangkuman agar pembaca memahami setiap point dari babnya jika tidak
ingin panjang lebar memahami materi perbabnya.
KEKURANGAN BUKU
Buku ini lebih terfokus pada materi psikologi, yaitu berkaitan dengan
pola perilaku peserta didik bukan mengenai perkembangnya disamping itu buku
ini cakupan materinya sangat luas sehingga terkesan membosankan jika pembaca
ingin memahaminya dengan cepat, buku ini juga tidak dilengkapi dengan cara
dan solusi dalam mengaplikasikan materinya yang ada dalam buku ini kedalam
kehidupan sehari hari pembaca. Buku ini juga memiliki pengetikan kata yang
salah(tyfo).
9
BAB III
PEMBAHASAN BUKU PEMBANDING
KEKURANGAN
Buku ini kurang mengandung materi atau pembelajaran karena isinya
yang hanya mengenai tugas tugas.
10
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku yang sudah saya bandingkan dapat saya simpulkan bahwa kedua buku
ini sangatlah bagus dan sangat cocok bagi seseorang yang ingin mempelajari perkembangan
psikologi secara serius, meskipun kedua buku ini memiliki perbedaan serta kelebihan dan
kekurangan yang terdapat di dalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta
mengaplikasikan setiap materi yang sudan dibacanya dalam kehidupan sehari-hari melalui ketiga
buku yang bertemakan perkembangan peserta didik ini.
4.2 Saran
Kepada saya sendiri, semoga dalam tulisan selanjutnya, saya mampu meningkatkan
kualitas karya tulis saya, memberikan definisi secara lebih jelas dan terperinci serta
menggunakan tulisan yang mudah dimengerti oleh pembaca.
Dan kepada mahasiswa terutama jurusan bahasa dan sastra Indonesia disarankan untuk
mengkaji lebih dalam mengenai perkembangan peserta didik dari berbagai sumber referensi yang
ada, seperti buku, artikel, atau jurnal.
11