Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

Nama Mahasiswa : DINDA NURUL KHOLIFAH NASUTION

NIM : 5183131027

Kelas : Pendidikan Teknik Elektro B

Matakuliah : Perkemangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : FAUZI KURNIAWAN, S. Psi, M.Psi.

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan CBR (Critical Book Report) ini.
Dalam CBR ini saya membahas tentang Perkembangan Peserta Didik.

CBR ini dibuat dengan semaksimal mungkin oleh saya dan pihak pihak yang telah
membantu. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu terselesaikannya CBR ini.

Namun, saya menyadari masih terdapat kesalahan didalam pembuatan CBR ini. Untuk
itu, dengan sangat terbuka saya menerima kritik dan saran yang membangun agar kedepannya
saya dapat membuat CBR yang lebih baik.

Akhirnya saya mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
wawasan dan menginspirasi pembaca.

                                                                        

Medan,  17 September 2018


                                                                       
 
Penyusun
DINDA NURUL KHOLIFAH
NASUTION

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..……....i

DAFTAR ISI ………………………………………………………….….…………..ii

BAB I PENDAHULUAN...…………………………………………..……….....…...1

A. Latar Belakang..…………………….……………………………………....…1
B. Tujuan Penulisan CBR..………………………………………………….......1
C. Manfaat Penulisan CBR.….…………………………….……………………...…1

BAB II RINGKASAN BUKU……..……………………………..……………..…...2

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………11

BAB IV PENUTUP.………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari ini diharapkan
dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.

Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap  peserta didik baik
dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah perkembangan dari peserta
didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan pernah berjalan dengan lancar. Untuk itu,
sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan prinsip – prinsip dasar dari
perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan proses belajar mengajar.

B. TUJUAN PENULISAN CBR


1. Memenuhi tugas CBR yang diberikan oleh dosen
2. Mengkritisi isi materi Perkembangan Peserta Didik
3. Menguraikan isi buku
4. Melatih mahasiswa agar lebih kritis dan berani berargumentasi berdasarkan materi
Perkembangan Peserta Didik
C. MANFAAT CBR
1. Untuk menambah wawasan tentang materi Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan memahami materi dalam buku
Perkembangan Peserta Didik

1
BAB II

RINGKASAN BUKU

Judul Buku : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Penulis naskah : Dra. Rahmulyani, M.pd..,Kons
Penerbit : UNIMED PRESS
Tahun Terbit : 2018
Kota Terbit : MEDAN
Cetakan : Keenam
No ISBN :978-602-7938-39-7

Ringkasan buku

BAB 1

HAKEKAT PERKEMBANGAN

1.1 Pengertian Dan Ciri – Ciri Perkembangan


Perkembangan merupakan serangkaian perubahan- perubahan progressif dan
berkesinambungan akibat dari proses kematangan dan pengalaman yang dialami individu
dari lahir sampai akhir hayatnya.
1.2 Prinsip-Prinsip Perkembangan
Dalam menjalani perkembangannya setiap individu dibatasi oleh prinsip-prinsip
perkembangan yaitu:
 Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti
 Semua aspek saling mempengaruhi
 Mengikuti pola tertentu
1.3 Fase-Fase Perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan
kehidupan individu yang diwarnai cirri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan yang
dijalaninya

2
1.4 Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis
Tahap perkembangan berdasarkan Analisis Biologis yaitu fase perkembangan berdasarkan
keadaan atau proses pertumbuhan tertentu.
1.5 Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktis (Intruksional)
Analisis Didaktis didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada masa tertentu
dan bagaimana mengajar anak pada usia tertentu.
1.6 Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis
Pembagian fase perkembangan berdasarkan tinjauan Psikologis membagi fase perkembangan
berdasarkan kegoncangan yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase
perkembangan ke fase perkembangan berikutnya.
1.7 Kriteria Pentahapan Perkembangan
Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada:
 Fase Usia Pra Sekolah
Pada masa ini, individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menentukan
berbagai hal dalam dunianya.
Pada masa ini dianggap sebagai masa perkembangan masa keindahan.
 Fase Usia Sekolah Dasar
Masa ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah.
 Fase Usia Sekolah Menengah
Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat
khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam
masyarakat orang dewasa.

BAB 2

TEORI PERKEMBANGAN

2.1 Teori-teori Psikoanalisis


Menurut teori ini struktur kepribadian manusia terdiri dari tiga struktur yaitu id, ego, dan
super ego.
Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketegangan dan konflik. Remaja berusaha menekan
ketegangan yang dialami dengan cara meredam konflik tersebut kedalam pikiran yang tidak

3
sadar. Prilaku-prilaku yang tampaknya sepele sekalipun, sebenarnya merupakan segi yang
penting apabila kekuatan tidak sadar yang melatar belakangi prilaku yang diungkapkan.
Mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidak disadari untuk mendistorsikan
realitas, yang digunakan oleh ego untuk melindungi dirinya dari kecemasan yang disebabkan
oleh adanya konflik antara ketiga struktur kepribadian. Masalah-masalah yang dialami
individu bersumber dari pengalaman-pengalaman awal masa kecil. Menurut Freud setiap
manusia akan mengalami 5 tahap perkembangan psikoseksualdalam hidupnya yaitu:
- Tahap Oral, di mana kenikmatan bayi dipusatkan di daerah mulut
- Tahap Anal, di mana kenikmatan terbesar diperoleh anak di daerah anus atau fungsi
pengeluaran yang terhubung dengan anus.

Menurut Erikson motivasimanusia bersifat social. Manusia berkembang sepanjang hidupnya


melalui delapan tahap perkembangan yaitu: Integritas versus Kekecewaaan, Bangkit versus
Stagnasi, Keintiman versus Keterkucilan, Identitas versus Kebingungan identitas, Tekun
versus Rasa Rendah diri, Prakarsa vesus Rasa Bersalah, Otonomi versus Malu dan Ragu-ragu
dan Kepercayaan versus Ketidak Percayaan.

2.2 Teori-teori Kognititif


Menekankan pikiran-pikiran yang disadari tiga teori kognitif yang paling penting
dikemukakan oleh piaget, teori kognitif social budaya yang dikemukakan oleh Vygotsky dan
teori Pemrosesan informasi. Tahap perkembangan ini atas 4 tahap yaitu tahap Sensoris,
tahap Praoperasional, tahap Konkrit, dan tahap Operasional Formal.
2.3 Teori-teori Perilaku dan Kognitif Sosial

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh
lingkungan. Tori ini menyatakan bahwa individu ketika lahir telah membawa sesuatu yang
merupakan hereditas dari kedua orang tuanya. Bandura pencetus teori kognitif social
menyatakan bahwa prilaku, lingkungan dan kondisi merupakan factor yang penting dalam
perkembangan.

2.4 Teori Kontekstual Ekologis


Menekankan bahwa pentingnya pengaruh lingkungan terhadap perkembangan melalui lima
sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsug dengan agen-agen social budaya

4
yang luas. Brofen Brenner pencetus teori ini mengemukakan bahwa kelima sistem tersebut
adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem, makrosistem, dan kronosistem.
2.5 Orientasi Teoritis Eklektik
Diperlukan pendekatan eklektif dalam mempelajariperkembangan manusia

BAB 3

PERKEMBANGAN REMAJA

3.1 Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat, baik dari segi tinggi dan
berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembanganintelektual/ kognitif remaja
berada pada tahap operasional formal artinya mereka telah dapat berfikir abstrak dan
berpikir dengan melihat kemasa depan.

3.2 Perkembangan Emosi

Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang cukup
kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir mereka telah mencapai
kematangan emosinya. Perkembangan bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan
dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok mereka yang
disebut dengan bahasa prokem dan sering dikenal dengan bahasa gaul.

3.3 Perkembangan Bakat Khusus

Menunjukkan kemampuan yang masih laten sehingga memerlukan bantuan lingkungan


untuk mewujudkannya. Bakat khusus mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang
bersifat khusus misalnya bakat akademik, music, dan sebagainya.

3.4 Perkembangan Intelektual

Ditandai dengan mulai mampu melihat (berfikir) tentang kemungkinan-kemungkinan.


Mampu berfikir ilmiah dan remaja mampu memadukanide-ide secara logis.

3.5 Perkembangan Bahasa

Kemampuan berpikir anak berbeda-beda sedangkan kemampuan berpikir dan bahasa


mempunyai korelasi tinggi; anak dengan IQ tinggi akan berkemampuan bahasa yang tinggi.

5
Nlai IQ menggambarkan adanya perbedaan individual anak dan dengan demikian
kemampuan mereka dalam bahasa juga bervariasi sesuai dengan variasi nilai IQ mereka.

BAB 4

TUGAS – TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

4.1 Pengertian Tugas – Tugas Perkembangan


Dalam perkembangannya setiap individu mengikuti tahapan perkembangan dimana setiap
fase memiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh
setiap individu. Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat
tidak baik pada kehidupan berikutnya demikian sebaliknya.
4.2 Jenis Tugas – Tugas Perkembangan Remaja
a) Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
b) Mencapai peran sosisal pria dan wanita
c) Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif

BAB 5

KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA

5.1 Teori Kebutuhan

Kebutuhan mempunyaiperan yang sangat penting dan menentukan tigkah laku manusia.
Setelah terpenuhinya satu kebutuhan maka muncul lagi kebutuhan berikutnya dan individu
berusaha untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut.

Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang dasar sampai yang paling tinggi yaitu

a) Kebutuhan fisiologis
b) Kebutuhan rasa aman
c) Kebutuhan rasa memiliki dan kasih saying

Murray membagi kebutuhan manusia menjadi dua yaitu: Viscerogenic yaitu kebutuhan
fisiologis seperti makan, minum, bernafas dll dan Psychgenik adalah kebutuhan social.
kebutuhan social sangat berpengaruh hingga berjumlah 20 kebutuhan. Dari 20 kebutuhan,
ada 3 yang dominan (1) Need for affliation kebutuhan untuk berhubungan dengan orang

6
lain, (2) Need for aggression, (3)Autonomy Needs yaitu kebutuhan untuk bebas dan
mandiri.

5.2 Kebutuhan Remaja Dalam Perkembangannya

Dari segi pemenuhannya remaja Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi 2 yaitu
kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman sebaya dan kebutuhan yang menuntut
kebutuhannya dari teman remaja itu sendiri.

BAB 6

PERKEMBANGAN KONSEP DIRI

6.1 Pengertian Konsep Diri

Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan,
pandangan dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri.

6.2 Dimesi Konsep

Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image), dimensi penilaian
diri (self evaluation) dan dimensi cita-cita diri (self ideal).

6.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi konsep diri

Yang mempengaruhi adalah usia kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan
keluarga, teman-teman sebaya dan kreatifitas.

6.4 Karakteristik Konsep Diri Remaja

Karakteristik penting bagi perkembangan remaja adalah (a) abstract and idealistic (b)
differentiated (c) contradiction within the self (d) real and deal (e) true and false selves (f)
self – concius (g) self protective (h) in conscious (i) self- integration.

6.5 Konsep Diri dan Perilaku

Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku seseorang. Bagaimana
seseorang memandang dirinya akan tercermin dalam keseluruhan perilakunya.

6.6 Konsep Diri dan Prestasi Belajar

Di sekolah anak mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi
belajar yang baik dan sebaliknya.
7
BAB 7

PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHINYA

7.1 Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan sebagai
usaha penguasaaan.

Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti kemampuan individu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan termasuk penyesuaian secara fisik, fisiologis, atau biologis.

Penyesuaian diri dalam arti komformitas artinya menyesuaikan terhadap norma.


Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai kemampuan untuk
merencanakan dengan cara tertentu sehigga tidak terjadi konflik dan frustasi.

Proses penyesuaian diri dimulai dari adanya motivasi.

BAB 8

PERMASALAHANYANG TIMBUL PADA MASA RENAJA

USIA SEKOLAH MENENGAH

8.1 Masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan
psikomotorik

Adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kepesatan laju perkembangan
fisik antara individual atau kelompok

8.2 Masalah-masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan bahasa dan
prilaku kognitif

bagi individu tertentu mempelajari bahasa asing nukanlah merupakan hal yang
menyenangkan. Kelemahan-kelemahan dalam fonetik misalnya juga dapat merupakan bahan
cemoohan, yang bukan mustahil berakibat sikap negative terhadap pelajaran guru bahasa
asing yang bersangkutan, bencigurunya dan pelajarannya.
8
8.3 Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan pilaku social, moralitas dan
keagamaan

Melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat atau


agamanya, seperti mabuk, terlihat penyalahgunaaan narkoba dll.

8.4 Masalah Tawuran Remaja

Tawuran adalah perkelahian atau kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar
terhadap sekelompok pelajar lainnya, yang secara psikologis dapat digolongkan kedalam
kenakalan remaja.

BAB 9

IMPLIKASI PERKEMBANGAN USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP


PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN

9.1 Implikasi perkembangan fisik dan prilaku psikomotorik

Kecepatan perkembangan fisik ini sering menyebabkan kekurang seimbangan pada proporsi
tinggi dan berat badan.

Prilaku psikomotorik pada remaja menunjukkan gerakan-gerakan yang canggung dan


kurang terkoordinasikan.

9.2 Implikasi perkembangan bahasa dan prilaku kognitif

Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan perbedaan


individual siswa/i.

9.3 Implikasi perilaku social, moralitas dan keagamaan

Prilaku social siswa adalah adanya kecenderungan keingin menyendiri dengan keinginan
untuk bergaul dengan banyak teman.

Pemahaman moral, remaja adalah masa kritis untuk menguji kaidah-kaidah, nilai-nilai etika
atau norma dengan kenyataan sehari-hari

9
9.4 Implikasi perilaku apektif, konatif, dan kepribadian

Kecenderungan tipe kepribadian sudah menunjukkan pola, meskipun belum begitu terpadu.
Kecenderungan minat dan pilihan karier sudah relative lebih jelas.

9.5 Implikasi perkembangan emosional remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan

Pengembangan keterampilan emosional yaitu mengungkapkan perasaan, mengolah


perasaan, Pengembangan keterampilan kognitif dan pengembangan keterampilan perilaku.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU
1. Buku ini sesuai dengan implementasi pendidikan kurikulum 2013 dan KTSP
2. Membawa kemajuan-kemajuan yang pesat bagi ilmu pengetahuan

B. KEKURANGAN BUKU
1. Kurang menarik untuk dibaca karena tidak terdapat warna warni tulisan.
2. Sedikit terdapat gambar di dalam buku sehingga membuat pembaca bosan dan minat
membaca menjadi kurang.
3. Masih terdapat banyak typo seperti halaman 153 rangkuman pada kata “dddiartikan”
seharusnya “diartikan”

11
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis buku Perkembangan Peserta Didik kajian teorinya lebih terfokus
pada perkembangan remaja dan berbagai factor yang mempengaruhinya.
Buku ini sangat bagus dan cocok untuk seseorsng yang ingin mempelajari perkembangan
psikologi. Buku ini memiliki tujuan yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah
mengerti dan memahami serta mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibaca dalam
kehidupan sehari-hari
B. SARAN
Buku ini pada dasarnya sangat bai sebagaimana panduan memahami materi Perkembangan
Peserta Didik, tetapi ada baiknya buku ini lebi diperbanyak bagian aspek pendukungnya
seperti table, diagram, gambar, dan masih banyak lagi sebagai panduan untuk pembaca
mudah memahami dan mengaplikasikan setiap teor yang ada didalam buku ini

12
DAFTAR PUSTAKA

Rahmulyani, dkk. 2018. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Unimed Press

13

Anda mungkin juga menyukai