Anda di halaman 1dari 30

CRITICAL BOOK REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DISUSUN OLEH

Nama : FELIX SYAHPUTRA BANCIN : 7231400411

Prodi : pend. Kepelatihan olahraga (PKO)

Kelas : 1 C 23

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen pengampu :

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang memberikan taufik dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Saya menyadari bahwa Critical Book Report ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak yang terkait begitu juga mungkin dalam penyajiannya jauh dari kata
sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan dalam penyusunannya.

Dengan bantuan dan dukungan yang telah saya dapatkan, semoga dapat menjadi amal baik
dan mendapat imbalan yang baik pula dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga ini
dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca khususnya di dunia pendidikan.
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................. 1

Kata Pengantar........................................................................................ 2

Daftar isi........................................................................................ 3

Bab I: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................. 4

1.2. Tujuan............................................................................... 4

1.3. Manfaat............................................................................ 4

Bab II: Isi Buku

2.1. Identitas Buku.................................................................. 5

2.2. Identitas Buku Pembanding............................................. 5

2.3. Ringkasan......................................................................... 6

Bab III: Pembahasan

3.1. Kelebihan....................................................................... 19

3.2. Kelemahan.................................................................... 19

3.3. Perbandingan................................................................ 19

Bab IV: Penutup


4.1. Kesimpulan...................................................................... 20

4.2. Saran................................................................................ 20

DARTAR PUSTAKA ..................................................................... 21

Bab I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan peserta didik ini merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi
pembangunan yang secara khusus mempelajari aspek aspek perkembangan individu yang tengah
tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan untuk dapat
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

1.2 Tujuan

 Untuk memenuhi tugas Critical Book Report mata kuliah Perkembangan Peserta Didik

 Untuk memberi tahu kelemahan dan kelebihan buku yang dikritik

 Menambah wawasan tentang perkembangan peserta didik

1.3 Manfaat

Utuk menabah wawasn dan ilmu pengetahuan kita tentang ssebuah buku yang di kritik, dan
menjadi tahu kekurangan dan kelebihan sebuah buku.
2.1 Identitas Buku

1. Judul Buku : Perkembangan Peserta Didik

2. Penulis : Dra. Rahmulyani, M.Pd., kons.

3. Penerbit : UNIMED PRESS

4. Bab : BAB IX

5. Ketebalan : 191 Halaman

6. Tahun Penerbit :

7. ISBN : 978-602-7938-39-7

BAB II

ISI BUKU

BAB I : KAKEKAT PERKEMBANGAN

a. Pengertian dan Ciri- Ciri Perkembangan

Perkembangan merupakan perubahan progressif dan berkesinambungan yang di alami


individu dari lahir sampai akhir hayatnya.

Ciri- ciri perkembangan meliputi

1. Terjadinya perubahan dalam apek fisik dan psikis


2. Terjadinya perubahan dalam proorsi aspek fisik dan aspek psikis
3. Lenyapnta tanda- tanda lama
4. Diperolehnya tanda- tanda yang baru

b. Prinsip- Prinsip perkembangan


Prinsip- Prinsip perkembangan di bagi menjadi 7 bagian, prinsip ini lah yang membatasi
individu dalam perkembangannya . Prinsip tersebut yaitu

1. Perkembagan merupakan proses yang tidak pernah berhenti


2. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
3. Perkembangan mengikuti pola
4. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
6. Setiap individu yang normal akan mengalami tahap perkembangan.
7. Prinsip kematangan

c. Fase-fase perkembangan

1. Pengertian Dan Kriteria Menentukan Fase Perkembangan

Fase fase perkembangan dapat di artikan sebagai penahapan atau pembabakan renatang
perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri khusus atau pola- pola tingkah laku
tertentu.

a) Tahap Perkembangan Berdasarkan Analisis Biologis

Fase perkembangan ditinjau dari keadaan atau proses pertumbuhan tertentu.

b) Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaksi

Fase perkembangan ditinjau dari apa Yang dapat diberikan pada anak pada usia
tertentu

C) Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologis

Fase perkembangan dintinjau dari kegoncangan yang dialami individu


pada masa peralihan dari satu fase perkembangan ke fase perkembangan
berikutnya.

2. Kriteria Pentahapan Perkembangan

a. Fase usia pra sekolah


b. Fase usia sekolah dasar
c. Fase usia sekolah menengah
d. Fase usia kemahasiswa

BAB II : TEORI PERKEMBANGAN

a. Teori- Teori Psikoanalisis

Menurut teori psikoanalisis (psychoanalytic theory) perkembangan terutama


berlangsung secara tidak disadari dan sangat diwarnai oleh emosi.

teori ini dibagi menjadi 2 yaitu:

1.Teori Frud

Menurut Freud kepribadian memiliki tiga struktur yaitu: id, ego, dan superego. Id
terdiri dari insting, Ego disebut juga “cabang eksekutif” dan kepribadian karena ego
membuat keputusan rasional, dan Superego sering kali kita juluki sebagai”hati nurani”

2. Teori Erikson

Menurut teori Erikson, kemajuan manusia dicapai melalui delapan tahap


perkembangan yang berlangsung seumur hidup. Di dalam setiap, individu dihadapkan
pada sebuah krisis yang merupakan suatu tugas perkembangan unik yang harus
diselesaikan. Semakin individu berhasil menyelesaikan krisis yang dihadapinya,
semakin sehat perkembangan individu tersebut.

Adapun kedelapan tahap itu ialah :

1. Kepercayaan versus ketidakpercayaan


2. Otonomi versus rasa malu dan keragu- raguan
3. Prakarsa versus rasa bersalah
4. Tekun versus rasa rendah diri
5. Identitas versus kebingungan identitas
6. Keintiman versus keterkucilan
7. Bangkit versus stagnasi
8. Integritas versus kekecewaan

b. Teori Kognitif

Teori ini menekankan pikiran- pikiran yang disadari.

Tiga teori kognitif yang paling penting yaitu:

1. Teori perkembangan dari Piaget

Teori Piaget menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman


mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif.

1. Tahap Sensorimotor
2. Tahap Praoperasional
3. Tahap operasional konkret
4. Tahap operasional formal

2. Teori Kognitif Sosio- budaya dari Vygotsky

Teori ini menekankan bagaimana budaya dan interaksi sosial mengarahkan


perkembangan kognitif. Teori Vygotsky telah banyak merancang minat terhadap
pandangan yang menyatakan bahwa pengetahuan itu kalaboratif. Dalam
pandangan ini, pengetahuan tidak disimpulkan dari dalam individu namun
dibangun melalui interaksi dengan orang lain dan berbagai objek dala budaya
tersebut seperti buku- buku. Vygotsky mengemukakan gagasan- gagasan yang
unik dan berpengaruh mengenai perkembangan kognitif.

3. Teori Pemrosesan informasi

Robert Siegler, seorang ahli termuka di bidang pemrossesan informasi,


menyatakan bahwa kegiatan berpikir merupakan suatu bentuk pemrossesan
informasi. Siegler menekankan bahwa aspek penting dan perkembangan
adalahmempelajari strategi-strategi yang baik untuk memproses informasi.
C. Teori- teori Perilaku dan Kognitif Sosial

Teori ini menekankan peranan pengalaman lingkungan dan perilaku yang teramati
dalam memahami perkembangan remaja. Para ahli teori sosial kognitif juga
menekankan faktor- faktor pribadi/ kognitif dalam perkembangan.

1. Behaviorisme Skinner

Behaviorisme menekankan studi ilmiah mengenai respons perilaku yang teramati


serta determinan- determinan. Bagi Skinner, perkemangan adalah perilaku

Karena para behavioris berpendapat perkembanganmerupakan hasil belajar


dan sering kali berubah seiring dengan pemerolehan pengalaman di lingkungan,
mereka juga berpendapat bahwa modifikasi lingkungan dapat mengubah
perkembangan.

2. Teori Kognitif Sosial

Teori ini menyatakan bahwa perilaku, lingkungan, dan kognisi merupakan faktor-
faktor penting dalam perkembangan.

D. Teori Kontekstual Ekologis

Teori yang dikemukakan oleh Brofenbrenner ini mengidentifikasikan lima sistem


lingkungan yang berkisar dari interaksi langsung dengan agen-agen sosial hingga input
budaya yang luas. Kelima sistem itu yakni:

 Mikrosistem “ Situasi dimana remaja hidup”


 Mesosistem “ Relasi antara mikrosistem atau lebih”
 Ekosistem “Situasi yang mempengaruhi pengalam remaja”
 Makrosistem “Budaya dimana remaja hidup”
 Kronosistem “ Pola dari peristiwa lingkungan dan transisi dari rangkaian kehidupan
sosio histori”
Beberapa kontribusi yang diberikan teori ini yakni:

1. Melakukan Kajian sistematis yang bersifat makro dan mikro terhadap dimensi dan
sistem lingkungan.
2. Memperhatikan kaitan antara berbagai situasi lingkungan
3. Mempertimbangkan pengaruh- pengaruh sosio- historis terhadap perkembangan

E. Orientasi Teoritis Eklektik

Teori ini merupakan penggabungan dari keempat teori dengan mempertimbangkan


kebaikan dan kelemahan masing- masing teori sehingga tercapai lah penjelasan yang
lebih lengkat

BAB III: PERKEMBANGAN REMAJA

a. Perkembangan Fisik

1. perkembangan fisik

Perkembangan fisik yaitu perubahan terhadap diri seorang manusia dengan kata lain,
perkembangan menunjukkan pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna.

2. Karakteristik perkembangan peserta didik

1. Keadaan berat dan tinggi badan yang berubah sesuai dengan perkembangan yang
sedang dialami
2. Mengalami masa pubertas
3. Proporsi tubuh
4. Adanya kematangan seksual
5. Perkembangan motorik

Faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan fisik

1. Faktor internal
Factor internal adalah factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.Termasuk ke
dalam faktor internal ini adalah sebagai berikut:

a. Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orangtuanya


b. kematangan

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ialah factor yang berasal dari luar diri anak. Termasuk ke dalam
factor eksternal adalah sebagai berikut :

a. Kesehatan
b. Makanan
c. Stimulasi kematangan

b. Perkembangan Intelekual

1. Pengertian

Menurut English dalam bukunya ”A Comprehensive Dictionary of Psychoanalitical


Terms” Istilah “intelect” berarti antara lain:

a. Kekuatan mental dimana manusia dapat berpikir

b. Suatu rumpun nama untuk kognitif

c. Kecakapan yang tinggi dalam berpikir.

2. Tahap –tahap perkembangan intelek

1. Tahap Sensori – Motoris

Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. pada tahapini,anak berada dalam suatu masa
pertumbuhan yang ditandai ole kecenderungan sensori- motoris yang sangat jelas.

2. Tahap Praoperasional

Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi
sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai
oleh suasana intuitif.
3. Tahap Operasional Konkret

Tahap ini berlangsung antara usia 7- 11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai
menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin
tahunya dan interaksi antar lingkungannya sudah semakin berkembang.

4. Tahap Operasional Formal

Tahap ini dialami oleh anak usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini anak telah
mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaanya yang merupakan hasil
dari berpikir logis.

Karekterisik Perkembangan Intelektual/kognitif


Perkembangan intelektual memiliki empat tahapan yang mana setiap tahap memiliki
karakteristik yang berbeda.
a. karakteristik tahap sensori- motoris
1. Segala tindakannya masih bersifat naluriah
2. Aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra.
3. Individu baru mampu melihat dan meresapi pengalaman tapi belum mampu
untuk mengategorikan pengalaman
4. Individu mulai belajar menangani objek konkret melalui skema sensori
motorisnya

b. Karakteristik Tahap Praoperasional


1. Individu telah mengkombinasikan dan mentraformasikan berbagai informasi
2. Individu telah mampu mengemukakan alasan- alasan dalam menyatakan ide
3. Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat belum tepat.

c. Karakteristik Tahap Operasional Konkret


Tahap operasional konkret ditandai dengan karakteristik menonjolbahwa segala
sesuatu dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagaimana jenyataan yang
mereka alami. Dalam memahami konsep , individu sangat terikat kepada proses
mengalami sendiri.

d. Karakteristik Tahap Operasional Formal


1. Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi
2. Individu mulai mapu memecahkan persoalan- persoalan yang bersifat hipotesis
3. Individu bahkan mulai mampu membuat perkiraan masa depan
4. Individu mulai mampu untuk mengintrospeksi diri sendiri sehingga kesadaran diri
sendiri tercapai
5. Individu mulai mampu membayangkan peranan- peranan yang akan diperankan
sebagai orang dewasa.
6. Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan
masyarakat di lingkungannya dan seseorang dalam masyarakat tersebut.

c. Perkembangan Emosi
1. Pengertian Emosi
Emosi banyak berpengaruh pada fungsi- fungsi psikis. Menurut kamus Oxford
English Dictionary memaknai bahwa emosi sebagai kegiatan atau pergolakan
pikiran, perasaa, nafsu, setiap keaddan mental yang hebat yang meluap luap.

2. Bentuk- bentuk Emosi


a. Amarah f. Terkejut
b. Kesedihan g. Jengkel
c. Rasa takut
d. Kenikmatan
e. Cinta

3. Hubungan antara emosi dan tingkah laku


Emosi memainkan peran penting dalam pola berpikir maupun tingkah laku
individu, adapun ciri- ciri utama pikiran emosional tersebut yaitu:
1. Respons yang cepat tapi ceroboh
2. Mendahulukan perasaan kemudian pikiran
3. Memperlakukan realitas sebagai realitas simbolik
4. Masa lampau diposisikan sebagai masa sekarang
5. Realitas yang ditentukan oleh keadaan

4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja


a. Perubahan jasmani
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
c. Perubahan interaksi dengan Teman sebaya
d. Faktor pandangan luar
e. Perubahan interaksi dengan sekolah
f. Kematangan emosi

D. Perkembangan Bahasa
1. Pengertian perkembangan bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang
dalam pergaulannya dengan orang lain.
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti factor
kognitif sangat berpengaruh terhadap kemampuan bahasa.
2. Tahapan perkembangan bahasa
a. Tahap pralinguistik atau meraba (0,3- 1,o tahun)
b. Tahap holofrastik atau kalimat suku kata (1,0- 1,8 tahun)
c. Tahap kalimat dua kata (1,8- 2,0 tahun)
d. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0- 5,0 tahun )
e. Tahap pengembangan tatabahasa lanjutan (5,0- 10,0 tahun )
f. Tahap kompetensi lengkap (11,0 – dewasa )

3. Hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berpikir


aktivitas berpikir individu sesungguhnys dibantu dengan menggunakan simbol
verbal dan tata bahasa. Guna menggabungkan kata demi kata seorang individu akan
berpikir dan pada saat itulah terjadi hubungan antara kemampuan berbahsa dan
kemampuan berpikir

4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa


a. Kognisi
b. Pola komunikasi dalam keluarga
d. Posisi urutan kelahiran
e. Kedwibahasaan
f. Status sosial dalam keluarga
g. Kondisi lingkungan

E. Perkembangan Bakat Khusus


1. pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, baik
yang bersifat umum ataupun khusus. Bakat khusus apabila kemampuan yang berupa
potensi tersebut bersifat khusus , misalnya bakat akademik, sosial dan seni kinestik. Bakat
khusus ini biasanya disebut talent, anak yang memiliki bakat khusus yang menonjol sering
disebut istilah talented childern.
2. Jenis- jenis bakat khusus
Ada lima jenis bakat khusus
a. Bakat akademik khusus
b. Bakat kreatif – produktf
c. Bakat seni
d. Bakat kinestik/ psikomotorik
e. Bakat sosial
3. Hubungan antara Bakat dan Prestasi
Perwujudan nyata dari bakat adalah prestasi (Utami Munandar) , karena bakat dan
kemampuan sanagat menentukan prestasi seseorang. Bakat memeng sangat menentukan
prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan sangat terwujud dan menghasilkan
suatau prestasi, masih banyak variable yang turut menentukan
4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus yakni:
a. faktor internal
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil resiko
4. Keuletan dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dlam mengatasi kesulitan yang timbul
b. faktor eksternal
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. sarana dan prasarana
3. dukungan dan dorongan
4. lingkungan tempat tinggal
5. pola asuh orang tua

BAB IV: TUGAS- TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA


A. Pengertian tugas – tugas perkembangan remaja
Seorang ahli psikologi Robert J. Havighust menyatakan, bahwa tugas perkembangan
adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar periode tertentu dari kehidupan
individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan
dalam melaksanakan tugas – tugas berikutnya, akan tetapi kalau gagal akan
menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas – tugas
berikutnya.

B. Jenis tugas perkembangan remaja


1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria
maupunn wanita
2. Mencapai peran sosial pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakannya secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5. Mencapai jaminan kebebasan ekononomis
6. Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembankan keterampilan intelektual dan konsep yang penting untuk
kompetensi kewarganegaraan
9. Memperoleh suatu himpunan nilai – nilai dan system yang beretika sebagai
pedoman tingkah laku

C. Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga


Jelas terelihat tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan
dewasa pada fase perkembangan berikutnya. Mereka disamping telah mempersiapkan
dan mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga mempersiapkan kehidupan
berkeluarga.
Dari sekian banyaknya masalah penyesuaian diri dalam kehidupan berkelluarga
atau perkawinan, ada empat unsur utama yang penting bagi kebahagiaan perkawinan,
yaitu :
1. Penyesuaian dengan pasangan
2. penyesuaian seksual
3. penyesuaian keuangan
4. penyesuaian dengan pihak keluarga masing-masing.

BAB V: KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA


A. Teori kebutuhan
Kebutuhan mempunyai peranan penting dalam menentukan menentukan tingkah laju
manusia. Teori yang berhungan dengan kebutuhan manusia dikemukakan oleh
Abraham H. Maslow melukiskan manusia sebagai mahluk yang tidak pernah berada
dalam keadaan sepenuhnya puas. Bagi manusia kepuasan itu sifatnya sementara.
Secara hierarki ada delapan kebutuhan yang paling dasar yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan
paaling jelas dari sekian banyak kebutuhan manusia karena merupakan
kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan akan
makanan,minuman, sedang, tempat tinggal, seks, tidur dan oksigen.
b. Kebutuhan rasa aman
setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi akan muncul pada diri seseorang
kebutuhan ingin rasa aman.
c. Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
setiap manusia sesungguhnya merasakan kebutuhan yang mendalam akan
kasih sayang dari orang lain dan kepada orang lain.
d. Kebutuhan penghargaan
ada dua kategori kebutuhan akan penghargaan yakni kebutuhan aka harga diri
dan kebutuhan akan penghargaan orang lain.
e. Kebutuhan rasa ingin tahu
semua manusia pasti memiliki rasa ingin tahu karena itu sudah merupakan
kebutuhan bagi setiap individu.
f. Kebutuhan estetik
kebutuhan estetik atau kebutuhan keindahan berkaitan erat dengan keadaan
lingkungan

g. Kebuthan akan pertumbuhan


kebutuhan ini merupakan hasil perluasan dan upaya memperjelas kebutuhan
dasar
h. Kebutuhan aktualisasi diri
kebetuhan yang satu ini merupaka kebutuhan yang sangat penting karena
berhubungan dengan motivasi.

B. Kebutuhan remaja dalam perkembanga


,kekhasan dalam perkembangan fase remaja dibandingkan dengan fase perkembangan
lainnya membawa konsekuensi pada kebutuhan yang khas pula pada mereka.
Ada tujuh kebutuhan khas remaja
1) Kebutuhan akan kasih sayang
2) Kebutuha akan keikutsertaan
3) Kebutuhan untuk berdiri sendiri
4) Kebutuhan untuk berpartisipasi
5) Kebutuhan akan pengakuan dari orang lain
6) Kebutuhan untuk dihargai
7) Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh.

C. Perbedaan kebutuhan remaja usia sekolah menengah


Murray mencoba memilahkan kebutuhan sosial menjadi 20 kebutuhan 7 diantaranya
dominan pada usia remaja yaitu:
1.abasemen needs, kebutuhan untuk tidak berdaya
2. need for achievement, kebutuhan berprestasi
3. need for affiliation, kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
4. need for aggression, yaitu kebutuhan untuk bertindak secara mandiri
5. autonomy needs, kebutuhan untuk melakukan tindakan dengan kekerasan
6. counteraction, seperti sebagai opsesi
7. defdance needs, kebutuhan untuk bergantung pada diri sendiri.
8. deference needs, kebutuhan untuk meniru orang lain
9. needs for dominance, kebutuhan mendominasi
10. exhibito, kebutuhan pamer diri
11. harmavoidance, kebutuhan untuk menghindari ketidaknyamanan
BAB VI: PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
A. Pengertian konsep diri
Konsep diri dapat digambarkan sebagai sistem operasi yang menjalankan komputer
mental yang memengaruhi kemampuan berpikir seseorang. Konsep diri akan akan
masuk kepikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran
seseorang pada suatu waktu.

B. Dimensi konsep diri


Ada tiga dimensi konsep diri yaitu:
a. pengetahuan
pengetahuan merupakan dimensi pertama dari konsep diri pengetahuan ini
menggambarkan tentang apa yang kita ketahui tentang diri sendiri.
b. Harapan
Dimensi kedua dari konsep diri adalah harapan atau diri yang dicita – citakan
di masa depan.
c. Penilaian

Dimensi terakhir atau dimensi ketiga dari konsep diri adalah penilaian kita
terhadap diri kita sendiri.

C. Faktor yang mempengaruhi konsep diri


Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri yakni:
1) Usia kematangan
2) Penampilan diri
3) Nama dan julukan
4) Hubungan keluarga
5) Teman – teman sebaya
6) Kreativitas
7) Cita – cita

D. Perkembangan konsep diri remaja


Konsep diri terbentuk melalui proses belajar yang berlangsung sejak masa
pertumbuhan hingga dewasa. Lingkungan dan pola asuh orang tua turut membarikan
pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan konsep diri setiap individu.

E. Karakteristik Konsep diri remaja


 Abstract and idealistik
 Differentiated
 Contradiction with in the self
 The fluctiating self
 Real and ideal
 True and false selves
 Self concius
 Self protective
 Selp integration

F. Konsep diri dan perilaku


Konsep diri memiliki peranan penting dalam membentuk tingkah laku seseorang.
Perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri.
Terdapt tiga konsep diri dalam menentukan perilaku seseorang yaitu:
1) self concept as mainter of inner consistency
2) self concept as a set of experience
3) self concept as set of expectations.
G. Konsep diri da prestasi belajar

Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Di sekolah anak yang
mempunyai konsep diri yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar yang baik dan
sebaliknya

BAB VII: PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

A. Pengertian Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebagai bentuk konformitas, dan
sebagai usaha penguasaan.
1. penyesuaian diri sebagai adptaasi
2. penyesuaian diri sebagi bentuk konfornitas
3. penyesuain diri sebagai usaha penguasaan

B. Proses Penyesuaian Diri


Ada tiga unsur tersebut yaitu;
1) Motivasi
unsur ini sama halnya dengan kebuthan, perasaan dan emosi merupakan
kekuatan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidakseimbangan

2) Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri


secara umum dapat dikatakan bahwa sikap yangsehat terhadap realitas
dan kontakyang baik terhadap realitas itu sangat diperlukan bagi proses
penyesuaian diri yang sehat
3) Pola dasar proses penyesuaian diri
dalam penyesuaian diri sehari – hari terdapat suatu pola dasar penyesuaian
diri.

C. Karakteristik penyesuaian diri remaja


Karakteristik penyesuaian diri remaja dibagi menjadi enam yakni:
1) Penyesuaian remaja terhadap peran dan identitasnya
2) penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3) penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan
4) penyesuaian diri remaja terhadap norma sosial
5) penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
6) penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan konflikdan frustasi

D.Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian remaja


1. kondisi fisik
2. kepribadian
3. edukasi/ pendidikan
4.lingkungan
5. agama dan budaya

BAB VIII: PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASAMREMAJA USIA


SEKOLAH MENENGAH

A. Masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan


psikomotorik
1) adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kepesatan laju
perkembangan fisik.
2) perkembangan ukuran tinggi dan berat badan yang kurang propersional
3) perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat menimbulkan gejala
emosional.
4) matangnya organ reproduksi membutuhkan pemuasan biologis, kalau tidak
terbimbing oleh norma remaja dapat melakukan masturbasi.

B. Masalah yang mungkin timbul berkenaan dengan perkembangan bahasa dan perilaku
kognitif
1. bagi individu tertentu mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang
menyenangkan
2. inteligensi juga merupakan kapasitas dasar
3. kadang – kadang terjadi ketidakselarasan anatra keinginan atau minat
seseorang.

C. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku sosial, moralitas dan
keagamaan
1. keterikatan hidup dalam gang yang tidak terbimbing mudah menimbulkan
kenakalan remaja
2. konflik dengan orang tua
3. melakukan perbuatan yang justru bertententangan dengan norma

D. Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku afektif, konatif, dan
kepribadian
1. mudah sekali di gerakkan untuk melakukan gerakan destruktif yang
spontan untuk melampiaskan ketegangan emosionalnya.
2. ketidak mampuan menegakkan kata hatinya membawa akibat sukar
pula menemukan terintegrasikan dan sukar menemukan identitas
pribadinya
E. Masalah tawuran remaja
Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok pelajar terhaap sekelompok pelajar lainnya.
Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya tawuran yaitu:
1. faktor internal
 lemahnya pertahanan diri
 kurangnya kemampuan menyesuaikan diri
2. faktor eksternal
 faktor lingkungan keluarga
 faktor lingkungan sekolah
 faktor teman pergaulan

ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tawuran tersebut yaitu:
1. keteladanan keluarga
2. membuat peraturan sekolah yang tegas
3. memberikan pendidikan anti tawuran
4. menjalin komunikasi dan kerjasama pelajar antar sekolah

BAB IX: IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH


TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

A. Implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik


sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan fisik pada usia
remaja terutama remaja awal berlangsung sangat cepat. kecepatan perkembangan
fisik ini sering menyebabkan kekurang seimbagan pada proporsi tinggi dan berat
badan.
Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakan yang canggung dan
kurang terkoordinasikan. perkembangan psikomotorik puteri biasanya lebih cepat
dibandingkan dengan pria.

B. Implikasi perkembangan bahasa dan perilaku kognitif


Pada usia remaja muncul keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa
asing pada kelompoknya. karakteristik tersebut membawa implikasi kedalam
pelaksanaan pembelajaran disekolah .

C. Implikasi perilaku sosial, moralitas dan keagamaaan


Karakteristik perilku sosial siswa adalah kecenderungan ambivalensi keinginan
menyendiri dengan keinginan untuk bergaul dengan banyak teman. Dalam aspek
pemahaman moral usia remaja adalah usia kristis untuk menguji kaidah – kaidah,
nilai atau normadengan kenyataa yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari orang
dewasa. Perkembangan aspek keagamaan anak usia mengah memasuki masa kritis
dan skeptis anak usia menengah mulai mempertanyakan secara skiptismengenai
keberadaaan dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan.

D. Implikasi perilaku apektif, konatif dan kepribadian


Memasuki usia menengah reaksi dan emosi masih labil dan belum terkendali dan
sering berubah denan cepat.. Masa usia menegah ini merupakan masa krisis identitas.

E. Implikasi perkembangan emosi remaja terhadap penyelengaraan pendidikan


Intervensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat
mengembangkan kecerdasan emosional salah satu diantaranya adalah dengan
menggunakan intervensi.
F. Implikasi perkembangan konsep diri
Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik, anak yangn mengalami masalah di sekolah banyak yang berhubungan dengan
konsep diri.

G. Implikasi tugas – tugas perkembangan remaja bagi pendidikan


Tugas – tugas perkembangan remaja harus dapat diselesikan dengan baik, karena
akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan.
Ada sejumlah tugas perkembangan remaja yangpenting yaitu:
1. mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
2. mencapai peran sosisal
3. menerima keadaan fisik dan menggunakannya dengan efektif
4. mencari kemandirian emosional
5. mencapai jaminan kebebasan ekonomis
6. memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
7. persiapan untuk memasuki kehidupan berkeluarga
8. mengembangkan keterampilan intelektual
9. memperoleh suatu himpunan nilai dan system.
BAB III
PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN BUKU

1. Bukunya sangat bagus untuk di baca kaum anak-anak, pelajar, dan yang lainnya.

2. sebagian katnya mudah di pahami

B. KEKURANGAN BUKU

1. Tidak ada gambar di buku tersebut

2. ada beberapa penulisan yang salah

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan Peserta Didik merupakan mata kuliah yang hakikat, teori, kebutuhan
perkembangan peserta didik. Setiap individu mengalami perkembangan yang berbeda – beda .
Perkembangan yangpaling menonjol adaalah pada saat kita berusia remaja menuju dewasa.
Setiap individu harus mampu mengendalikan diri dalam menjalnkankan tahap demi tahap
dalam perkembangan maupun pertumbuhan agar tercapai perkembangan yang baik.

B. Saran atau Rekomendasi


penulis (reviewer) memang menemukan kekurangan dalam buku ini, penulis berhadap
kelemahan atau kekurangan buku yang telah di paparkan semata – mata guna kesempurnaan
buku ini.

Mari kita budayakan hidup rajin membaca agar kita memiliki pengetahuan mengenai
perkembangan pribadi lepas pribadi.
DAFTAR PUSTAKA

Ali. M, Ansori. M, (2005), Psikhologi Remaja, Jakarta : Bumi Aksara

Sumantri. M, Nana Syaodih, 2004, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Universitas


Terbuka.

Deswita, 2009. Psikhologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Rosda Karya

Anda mungkin juga menyukai