Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERKEMBANGAN INDIVIDU
Di susun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengampu : Dwi Haryanti, M. Pd. I

Disusun oleh Kelompok 4 :


Amel Gita (2112033)
Maryana (2212036)
Muhammad Septiwan (2212004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahNya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul: Perkembangan Individu dengan tepat
waktu.
Makalah ini kami buat khusus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Perkembangan Individu.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dwi Haryanti, M. Pd. I, selaku dosen Mata
Kuliah. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun menyadar makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkal Pinang, 29-Maret-2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar belakang masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................................. 2
C. Tujuan penulisan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
A. Fase Perkembangan Individu ............................................................................ 3
1. Pengertian perkembangan individu ............................................................ 3
2. Proses perkembangan ................................................................................. 4
3. Fase-fase perkembangan ............................................................................ 5
B. Tugas perkembangan ........................................................................................ 7
C. Ciri-ciri atau karakteristik perkembangan ........................................................ 7
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Individu yang berkualitas sebagai makhluk yang paling menakjubkan dan paling tinggi
derajatnya diantara para makhluk Allah serta mempunyai perkembangan yang optimal dari empat
dimensi kemanusiaan, yaitu dimensi keindividualan, dimensi kesosialan, dimensi kesusilaan dan
dimensi keberagamaan itulah yang disebut manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya mampu
menciptakan dan mampu memperoleh kesenangan dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya berkat pengembangan optimal segenap potensi yang ada pada dirinya (dimensi
keindividualan), seiring dengan perkembangan suasana kebersamaan dengan lingkungan sosialnya
(dimensi kesosialan), sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku (dimensi kesusilaan), dan
segala sesuatuya itu dikaitkan dengan pertanggungjawaban atas segenap aspek kehidupannya di
dunia terhadap kehidupan di akhirat kelak kemudian hari (dimensi keberagamaan).1
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui
beberapa periode perkembangan. Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan
yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Sebab kegagalan menyelesaikan tugas-
tugas perkemangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada kehdupan fase berikutnya.
Sebaliknya, keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan pada fase tertentu akan
memperlancar pelaksanaan tugas-tugas perkembangan dan fase berikutnya.2
Setiap individu akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dapat
didefinisikan sebagai perubahan yang progresif dan kontinyu dari mulai masa konsepsi sampai
meninggal.. perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti dalam kehidupan
individu.
Berkenaan dengan proses perkembangan ini, ada beberapa hal yang perlu dipahami,
diantaranya sejak kapan dimulai dan berakhirnya, bagaimana kecenderungan arah

1
Prayitno dan Erman Amti, 2004, dasar-dasar bimbingan dan konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta), hal. 20
2
Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori, 2006, Psikologi Remaja: Perkembangan peserta didik (Jakarta: PT
Bumi Aksara)., hal. 164
1
perkembangannya, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Selain itu, kematangan
belajar dan juga memainkan peranan penting dalam perkembangan. Hal-hal tersebut sangat
penting untuk diketahui, terutama bagi pendidik di sekolah maupun di rumah.
Pemahaman seorang guru akan setiap tahapan proses perkembangan suatu individu dapat
menentukan keberhasilan individu tersebut dalam rangka pencapaiannya menjadi manusia yang
ideal. Atas dasar itulah, maka penulis akan membahas lebih dalam tentang perkembangan
individu.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses perkembangan individu?
2. Apa saja tugas perkembangan?
3. Apa saja ciri khas atau karakteristik perkembangan?

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, maka diperoleh tujuan penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan individu,
2. Untuk mengetahui apa saja tugas perkembangan,
3. Untuk mengetahui apa saja ciri khas atau karakteristik perkembangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Perkembangan Individu
1. Pengertian perkembangan individu
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif
individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-
kanak, masa remaja sampai masa dewasa. Perkembangan dapat diartikan juga sebagai suatu
proses perubahan dalam diri individu atau organisme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis
(rohaniah) menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,
progresif, dan bekesinambungan.3
Para ahli psikologi juga telah mengkaji bahwa perkembangan manusia itu kompleks,
merupakan teka twki dan tantangan untuk digali informasunya. Untuk memahaminya terlebih
dahulu harus dipahami bahwa psikologi adalah kajian ilmiah tentang perilaku terutama
perilaku manusia. Lalu apakah yang dimaksud oleh para ahli psikolohi dengan perkembangan
individu? Menurut Santrok dan Yusen, perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan
yang dimulai pada saat terjadi pertumbungan dan berlangsung trus menerus selama siklus
kehidupan.4
Psikologi perkembangan memusatkan perhatiannya pada perubahan-perubahan
perilaku dan kemampuan yang terjadi pada saat terjadinya pekembangan. Para peneliti
perkembangan mencari jawaban atas pertanyaan: apa perubahan itu dan mengapa terjadi.
Tujuan penelitian perkembangan yaitu pertama menjelaskan perilaku anak dalam
perkembangannya. Bilakah bayi mulai berjalan? Keterampilan sosial khusus apa yang dialami
anak umur 4 tahun? Bagaimana anak umur 6 tahun mengatasi konflik dengan temannya?
Kedua, bertujuan untuk mengidentifikasi sebab-sebab da proses-proses yang menghasilkan
perubahan pada perilaku dari suatu kondisi kepada kondisi lainnya.
Para ahli psikologi perkembangan mempelajari perubahan-perubahan perilaku yang
terjadi sejak masa konsepsi sampai akhir hayat manusia. Walaupun kebanyakan diantara

3
Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan
perkembangannya. Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185-196.
4
Rahmat, P. S. (2021). Perkembangan peserta didik. Bumi Aksara.
3
mereka folus penelitiannya pada periode yang dilalui anak sampai masa adolesen.

2. Proses perkembangan
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari proses pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik5:
a. Masa perkembangan yang cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan pertumbuhan yang
dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada
tahun-tahun berikutnya. Hal yang sama terjadi pada perubahan yang menyangkut
Interaksi sosial, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat, serta
berbagai fungsi lainnya.
b. Pengaruh yang lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peritiwa-peristiwa dan
pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal memberikan pengaruh yang lama dan
kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli
teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangat banyak ditentukan
oleh perkembangan ketika masa kanak-kanak.
c. Proses yang kompleks
Para peneliti yang mencoba memahami perilaku orang dewasa yang kompleks,
berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana perilaku itu pada saat masih sederhana
akan sangat berguna, contohnya yaitu bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat
yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain.
d. Nilai yang diterapkan
Kebanyakan ahli psikologi perkembangan melakukan penelitiannya dalam laboratorium
dan sering kali mengkaji pertanyaan-pertanyaan teoritis berdasarkan hasil penelitiannya.
Produk penelitian ini kadang-kadang dapat diterapkan di dunia nyata.
e. Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan peruh teka-teki serta menarik untuk

5
Ibid.,
4
dikaji. Kemudian anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas
anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang
sedang berkembang. Contohnya banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan
perkembangan anak yang merupakan misteri dan menarik.

3. Fase-fase perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hamper sepanjang waktu
perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagian manusia, berkembang melalui
tahap-tahap umum. Misalnya mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, tenggelam pada
permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Sebagaimana pengertian di atas dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola
gerakan itu kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses, yaitu proses biologis
dalam perkembangan. Proses kognitif meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada
individu mengenai pemikiran, kecerdasan, dan bahasa, mengamati gerakan mainan bayi yang
digantung, menghubungkan dua kata menjadi kalimat, menghafal puisi dan memecahkan soal-
soal matematik, mencerminkan peranan proses-proses kognitif dalam perkembangan anak.
Hendaknya selalu diingat bahwa antara ketiga proses, yaitu biologis, kognitif, dan
sosial terdapat jalinan yang erat. Anda akan mengetahui bagaimana proses sosial membentuk
proses-proses kognitif. Akan sangat membantu dan memudahkan untuk memperlajari
berbagai proses yang mempengaruhi perkembangan anak dengan tetap mengingat bahwa anda
sedang mempelajari perkembangan anak yang terintegrasi sebagai manusia setuhnya dan
memiliki kesatuan jiwa dan raga.
Perubahan pada perkembangan merupakan produk dari proses-proses biologis,
kognitif dan sosial. Proses-proses itu terjadi pada perkembangan manusia yang berlangsung
pada keseluruhan siklus hidupnya.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian
berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan yussen
membaginya atas lima fase yaitu sebagai berikut:

5
a. Fase prantal (saat dalam kandungan)
Adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat
ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang
lengkap dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang
Sembilan bulan.
b. Fase bayi
Adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.
Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-
kegiatan psikologis yang baru dimulai.
c. Fase kanak-kanak awal
Yaitu fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6
tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah.. selama fase ini mereka belajar
melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang
berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memandaatkan waktu selama
beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya.
d. Fase kanak-kanak tengah dan akhir
Adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6-11 tahun,
sama degan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-
keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung. Secara formal, mereka
mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi
menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah
pula.
e. Fase remaja
Yaitu masa perkembangan yang merupaka transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10-12 tahun dan berakhir kira-kira umur
18-12 tahun. Remaja mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat cepat,
perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya
karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada
bagian tertentu, dan perubaga suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk

6
mandiri dan pencarian identitas diri.

B. Tugas Perkembangan
Remaja mempunyai tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik.
Adapun tugas-tugas perkembangan fase remaja menurut Hurlock diantaranya sebagai
berikut6:
1. Mampu menerima keadaan fisiknya,
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa,
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis,
4. Mampu mencapai kemandirian emosional,
5. Mampu mencapai kemandirian ekonomi,
6. Mampu mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat,
7. Mampu memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua,
8. Mampu mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa,
9. Mempersiapkan untuk memasuki perkawinan,
10. Memahami dan mempersiapka berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

C. Ciri Khas atau Karakteristik perkembangan


Sebelum membahas bagaimana karakteristik perkembangan anak secara lebih lanjut
maka perlu dilakukan pemahaman terhadap makna perkembangan itu sendiri.7 Perkembangan
(development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang
lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
organorgan, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing
dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku

6
Log., Cit, Hal. 10
7
Rahman, U. (2009). Karakteristik perkembangan anak usia dini. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, 12(1), 46-57.
7
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.8 Menurut Santrock dalam Soetjiningsih
mengatakan bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan
terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu.9
Secara umum anak usia dini dikelompokkan dalam usia (0-1 tahun), (2-3 tahun), (4-
6 tahun); dengan karakteristik masing-masing sebagai berikut10:
a. Usia 0-1 tahun
Usia ini merupakan masa bayi, tetapi perkembangan fisik mengalami kecepatan yang
sangat luar biasa, paling cepat dibandingkan usia selanjutnya. Berbagai karakteristik
anak usia bayi dapat ijelaskan sebagai berikut:
- Mempelajari keterampilan motorik mulai dari berguling, merangkak, duduk, berdiri,
dan berjalan.
- Mempelajari keterampilan menggunakan panca indra seperti melihat, mengamati,
meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke
mulutnya.
- Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan
kontak sosial dengan lingkungannya . komunikasi responsive dari orang dewasa
akan mendorong dan memperluas respon verbal dan non verbal bayi.
b. Usia 2-3 tahun
Pada usia ini terdapat beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya, yang secara
fisik masih mengalami pertumbuhan yang pesat. Beberapa karakteristik khusus untuk anak usia
2-3 tahun adalah sebagai berikut:
- Sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada di sekitarnya. Ia memiliki
kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar luar biasa. Eksplorasi yang
dilakukan anak terhadap benda apa saja yang dia temui merupakan proses belajar
yang sangat efektif. Motivasi belajar anak pada usia usia tersebut menempati grafik
tertinggi disbanding sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.
- Mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan berceloteh,

8
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2011), hal. 28-29.
9
Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan Kanak-Kanak Terakhir,
(Jakarta: Kencana, 2014), hal. 2
10
H. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), hal. 22
8
kemudian satu dua kata dan kalimat yang belum jelasmaknanya. Anak terus belajar
dan berkomunikasi, memahami pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan
isi hati dan pikiran.
- Mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak didasarkan pada
bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab emosi bukan ditentukan oleh
bawaan, namun lebih banyak pada lingkungan.
c. Usia 4-6 tahun
Usia 4-6 tahun memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan berbagai
kegiatan. Hal itu ermanfaat untuk pengembangan otot-otot kecil maupun besar,
seperti manjat, melompat dan berlari
- Perkembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu memahami
pembicaraan orang lain dan mampu mengungkapkan pikirannya dalam batas-batas
tertentu, seperti meniru, mengulang pembicaraan.
- Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukkan dengan rasa ingin tahu
anak yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari seringnya anak
menanyakan segala sesuatu yang dilihat.
- Bentuk permainan anak sudah bersifat individu, bukan permainan sosial, walaupun
aktivitas bermain dilakukan anak secara bersama.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan kualitatif
individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa bayi, masa kanak-
kanak, masa remaja sampai masa dewasa.
Fase perkembangan individu itu sendiri dibagi menjadi 5 yaitu: fase frantal, fase bayi,
fase kanak-kanak awal, fase kanak-kanak tengah tengah/akhir, fase remaja.
Adapun tugas perekembangan ada 10, yaitu: mampu menerima keadaan fisiknya,
mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa, mampu membina hubungan baik
dengan anggota kelompok yang berlainan jenis, mampu mencapai kemandirian emosional,
mampu mencapai kemandirian ekonomi, mampu mengembangkan konsep dan keterampilan
intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat,
mampu memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua, mampu
mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperluka untuk memasuki dunia
dewasa, mempersiapkan untuk memasuki perkawinan, memahami dan mempersiapkan
berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis mengaku banyak kekurangan, oleh sebab itu
kepada pembaca yang budiman diharapkan kritik dan saran yang membangun.

10
Daftar Pustaka

Ali, Muhammad dan Muhammad Asrori, 2006, Psikologi Remaja: Perkembangan peserta didik
(Jakarta: PT Bumi Aksara)

Prayitno dan Erman Amti, 2004, dasar-dasar bimbingan dan konseling, (Jakarta: PT Rineka Cipta)

Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan
perkembangannya. Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2)

Rahmat, P. S. (2021). Perkembangan peserta didik. Bumi Aksara.

Rahman, U. (2009). Karakteristik perkembangan anak usia dini. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, 12(1)

Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2011)

Christiana Hari Soetjiningsih, Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan Kanak-Kanak
Terakhir, (Jakarta: Kencana, 2014)

H. E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012)

11

Anda mungkin juga menyukai