Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, FASE DAN

TAHAPAN PERKEMBANGAN, DAN FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu :
DIANA DWI JAYANTI, M.Psi,. Psikolog

Disusun Oleh Kelompok 1.TM.3:


1. SEPTIA FITROTUN NUFUS (012210030)
2. DZURROTUL AINI (012210012)
3. JANU ANDIKA EDI SAPUTRA (012210018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Karena Berkat nikmat dan Rahmat-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan tidak lupa sholawat dan salam
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membebaskan kita dari zaman
kebodohan.
Dalam makalah ini penulis membahas tentang “Macam Metode Belajar, Serta
Menganalisis Kelebihan Dan Kekurangan Metode Belajar”. Makalah ini
diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi yang membutuhkan baik dunia
pendidikan ataupun para akademis yang ingin meningkatkan pengetahuannya.
Apabila ada kesalahan dalam makalah ini penyusun minta maaf. Karena kealpaan
dan kekhilafan itu adalah sifat manusia yang nyata di dunia. Apabila ada kritik
dan saran membangun dalam penulisan maupun dalam pembahasan makalah ini
demi kemajuan pendidikan, sangat diharapkan.
Akhir kata dari penyusun mengucapkan terima kasih banyak.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi dan Karakteristik Pertumbuhan Manusia............................ 3
B. Definisi dan Karakteristik Perkembangan Manusia.......................... 4
C. Persamaan serta Perbedaan antara Pertumbuhan dan Perkembangan
Manusia dalam Psikologi 8
Perkembangan.............................................
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan 9
Perkembangan 1
Anak............................................................................ 1
E. Pola Pertumbuhan dan 1
Perkembangan.................................................. 3
F. Prinsip-Prinsip Perkembangan Secara
Umum......................................

1
BAB III PENUTUP 9
A. Kesimpulan............................................................................................... 1
B. Saran..............................................................................................................
9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 2
0

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia merupakan


usaha yang terus berlangsung dan berkembang. Seiring dengan
perkembangannya, studi tentang perkembangan dan pertumbuhan manusia
telah menjadi sebuah disiplin ilmu dengan tujuan untuk memahami lebih dalam
tentang apa dan bagaimana proses perkembangan dan pertumbuhan manusia
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Sampai dengan saat ini kajian mengenai perkembangan dan
pertumbuhan manusia telah banyak menunjukkan manfaat yang signifikan.
Dan salah satu manfaat dari berkembangnya disiplin ilmu tentang
perkembangan manusia ini adalah pendidikan. Dan jika kita berbicara
pendidikan tentunya unsur yang mutlak ada ialah manusia itu sendiri. Dalam
hal ini kajian ataupun teori-teori mengenai perkembangan dan pertumbuhan
manusia sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan.
Pendidikan ialah usaha sadar orang dewasa / pendidik untuk membantu
membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak kearah kedewasaan.
Definisi pendidikan diatas mengisyaratkan bahwa agar setiap pendidik baik
orang tua maupun guru memahami benar hakikat pertumbuhan dan
perkembangan anak agar dapat membimbing atau mengarahkan mereka kearah
kedewasaan yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian konsep Pertumbuhan dan Perkembangan ?


2. Apa prinsip-prinsip dasar perkembangan ?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ?

1
C. Tujuan

1. Dapat menjelaskan Pengertian konsep Pertumbuhan dan Perkembangan ?


2. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip dasar perkembangan ?
3. Dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Karakteristik Pertumbuhan Manusia


Pertumbuhan memiliki kata asal “tumbuh”. Dalam KBBI sendiri,
tumbuh memiliki arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna.
Sehingga secara istilah, pertumbuhan memiliki pengertian perubahan
secara kuantitatif pada fisik manusia karena beberapa faktor (faktor
internal dan eksternal). Perubahan kuantitaif sendiri dapat di ukur atau
dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati secara jelas. Misalnya berupa
pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak
ada menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek
menjadi tinggi, serta kurus menjadi gemuk.1

Telah disebutkan diatas, bahwa faktor pertumbuhan ada dua yakni


faktor internal meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi. Kemudia
yang kedua adalah faktor ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola
hidup maupun olahraga. Kedua faktir tersebut sama-sama berpengaruh
dalam proses pertumbuhan seseorang. Ketika yang optimal hanya salah
satu faktor, maka hasil pertumbuhan akan kurang maksimal. Sedangkan
ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan beriringan dan maksimal,
maka pertumbuhan seseorang juga akan berjalan maksimal.

Karakteristik pertumbuhan adalah adanya perubahan secara kuantitas


yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas, tinggi serta berat pada fisisk
seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami pertumbuhan
sejak bertemunya se telur dengan sel ovum dalam kandungan ibu sampai

1
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan),
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 1990) hal 41.

3
batas usia tertentu, secara berangsur-angsur. Setiap anak mengalami fase-
fase pertumbuhan yang berbeda tetapi perbedaan tersebut tidak terlalu
mencolok ketika sang anak masuk kategori “normal” atau tidak
berkebutuhan khusus terkait gen atau sel. Perubahan pada pertumbuhan
dapat diamati atau dianalisis menggunakan alat ukur (timbangan untuk
berat badan, alat ukur tinggi badan untuk mengetahui perubahan tinggi
badan) serta dapat dinyatakan dalam bentuk huruf atau satuan.

B. Definisi dan Karakteristik Perkembangan Manusia


Perkembangan tentu memiliki perbedaan dengan peertumbuhan.
Ketika pertumbuhan identik dengan perubahan secara kuantitatif, maka
perkembangan sendiri identik dengan perubahan secara kualitatif.
Berdasarkan KBBI, perkembangan memiliki arti perihal berkembang.
Kemudian arti bekembang sendiri berdasarkan KBBI ialah pertambah,
memekar atau membentang.2

Dengan demikian dalam ilmu psikologi, perkembangan memiliki


arti perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani dan rohani manusia
yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik atau ke
arah yang sempurna. Yang dimaksud perubahan fisik pada perkembangan
manusia ialah mengacu pada optimaliasasi fungsi-fungsi organ jasmaniah
manusia, bukan pada pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari
sini dapat terlihat bahwa pertumbuhan dan perkembangan adalah sesuatu
yang berbeda tetapi saling berkesinambungan atau berhubungan.3

Karakteristik dari perkembangan ialah meliputi perubahan fungsi-


fungsi organ fisik, fungsi psikologis atau kepribadian, menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, perkembangan bahasa, perkembangan
pemikiran dan perkembangan sosioemosi. Perkembangan memiliki 2

2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal 41.
3
Ibid., 42.
4
faktor yang mempengaruhi, yakni fator internal yang terdiri dari usia dan
bakat atau kemampuan yang dimiliki seseorang. Kemudian ada faktor
eksternal yang terdiri dari tentang proses pematangan (khususnya
pematangan kognitif), proses belajar seseorang dalam kehidupan
(pengalaman), serta lingkungan sekitar.4

Proses belajar seseorang dalam kehidupan serta lingkungan adalah


salah satu faktor terpenting dalam perkembangan, karena dengan belajar
atau aktivitas di dalam kehidupan seseorang pasti menemukan sebuah
masalah yang membutuhkan penyelesaian, sehingga disitu pengalaman
baru akan muncul, maka pengalaman dapat dijadikan sebagai „guru‟
untuk pendewasaan seseorang kearah yang lebih baik atau sempurna. Di
dalam pengalam sendiri terdapat pengetahuan, keamampua mengatasi
masalah atau keterampilan serta sikap.5

Perkembangan dalam diri seseorang sendiri berlangsung sejak


anak mulai lahir kedunia, karena ia belajar mengoptimalkan fungsi-fungsi
organ tubuhnya, meskipun dengan bantuan orang disekitarnya atau
orangtua sampai si anak meningal dunia. Dengan kata lain,
perkembangan seseorang berlangsung sepanjang hayat. Tetapi tiap anak
memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda. Bisa saja si A usia
biologisnya adalah 10 tahun tetapi usia psikologis atau usia
perkembangannya masih 9 tahun atau 11 tahun atau mungkin sesuai,
yakni sama 10 tahun. Usia perkembangan seseorang dapat lebih cepat
atau lebih lambat dari usia biologisnya, hal ini terjadi karena berbedanya
faktor-faktor perkembangan yang memhampiri seseorang.6

Perkembangan memiliki sifat multidimensi, yakni integrasi


anatara fikiran, sosioemosi, kognitif, fungsi biologis serta intelegensi
sosial. Karena beberapa hal tersebut tidak berjalan dengan semestinya,

4
Ibid., 43
5
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan, hal 56
6
Ibid., 57.
5
maka perkembangan secara psikologis akan terganggu, sehingga ada
beberapa orang yang stres karena tekanan fikiran atau terganggunya
sosioemosi, fikiran dan intelegensi sosialnya. Selain itu, perkembangan
juga bersifat plastis atau kapasitas untuk berubah. Perubahan dapat kearah
yang lebih baik atu bahkan ke arah yang lebih buruk tergantung faktor
yang mendasari dan penyikapan seseorang terhadap masalah yang
dihapai. Misalnya (perubahan ke arah yang lebih baik) Si B anak yang
pemalu, kemudia ia menyadari akan hal ini, maka ia ingin merubahnya
untuk menjadi lebih baik lagi melalui pelatihan (public speaking), dan
adanya strategi yang baik diterapkan. Sehingga dengan berjalannya
beberapa waktu, ia menjadi anak yang lebih pecaya diri. Sedangkan si C
adalah anak yang sangat percaya diri, kemudian ia berubah menjadi
pemalu dan pesimis karena ada masalah yang menghampiri dan cukup
mengoyak psikologisnya (perubahna ke arah yang tidak baik).7

Perkembangan manusia bersifat konsektual maksudnya semua


perkembangan berlangsung dalam sebuah konteks atau setting atau latar
tempat. Misalnya di lingkungan sekolah, universitas, lingkungan kerja,
keluarga, masyarakat, kelompok teman sebaya, tempat ibadah, sebuah
perkumpulan atau komunitas, dan sebagainya. Manusia adalah makhluk
yang sedang mengalami peubahan di dalam dunia atau tempat yang
mengalami perubahan. Dari sini akan berpenaruh normatif berdasarkan
usia, sejarah dan non normatif atau sangat individual. dalam pengaruh
normatif usia ialah adanya masa pubertas dan manepous yang berakibat
pada psikologis seseorang (pubertas remaja anak lebih cenderung ke
teman sebaya dan masa manepous orangtua memiliki sifat sedikit
kekanak-kanakan), serta mencakup sosiobudaya dimana usia 6 tahun anak
mulai masuk usia sekolah atau masuk ke lembaga pendidikan formal dn
orangtua usia 50 atau 60 tahun mengalami pensiun kerja. Sedangkan
pengaruh normatif berdasarkan sejarah, misalnya pada tahun sebelum
1945 mengalami masa penjajahan, kemudian dari sini akan menjadi

7
John W. Santrock, Life Span Development-Perkembangan Masa Hidup, terj.
Benedictine Widyasinta, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal 8.
6
pembelajaran bagi generasi masa itu, bahkan menjadi pelajaran juga bagi
generasi selanjutnya. Kemudian pengaruh non-normatif atau sangat
individual, misalnya adanya tragedi yang sangat pribadi (kematian orang
tercinta atau orangtua ketika sang anak pada masa kecil, kebakaran
rumah, dan memenangkan undian). Dari peristiwa individual ini
tergantung setiap individu dalam mengatasi atau menyikapinya. Serta
tidak semua individu mengalami hal tersebut.8

Perkembangan bersifat abstrak, tetapi dapat diketahui dari


perubahan tingkah laku atau perilaku. Ada beberapa cara untuk
mengetahui perubahan perilaku tersebut, diantaramya yaitu:9

a. Metode pengamatan (observasi), dengan cara mengamati


tingkah laku dari seseorang, karena didalamnya merupakan
manifestasi dari pemikiran atau bentuk psikologisnya. Di
dalam metode ini ada beberapa jeni, diantaranya:
i. Introspeksi, dimana seseorang melakukan pengamatan
terhadap tingkah laknya sendiri. Hal ini biasa dilakukan
remaja atau orang dewasa dan tidak mungkin dilakukan
oleh anak- anak.
ii. Ekstrospeksi, dimana seseorang melakukan pengamatan
terhadap tingkah laku orang lain. Misalmya dengan
memperhatikan raut muka atau perbuatan yang
dilakukannya.
b. Metode eksperimen dan tes, eksperimen terbatas hanya pada
penyelidikan yang dapat dilihat oelh alat indera, karena
gejalanya bersifat rohani dan samar-samar atau bahkan abstrak.
Kita sulit mengetahui eksperimen tersebut tulus (asli) ataukah
palsu (dibuat- buat). Sedangkan tes dapat dilakukan dengan
menggunakan alat pengukur kecerdasan atau kemampuan

8
Ibid., 9.
9
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003),
hal 8-12.
7
intelegensi seorang anak yang dikenal dengan istilah tes IQ.

c. Metode klinis, metode ini menggabungkan antara observasi


dengan eksperimen, karena si objek akan diamati, dilihat,
diteliti, diajak bercakap-cakap atau bicara dari hati ke hati dan
tanya jawab. Hal ini dilakukan agar kita mengetahui jalan
fikirannya dan bagimana perkembnagan psikologisnya.
d. Metode pengumpulan, yakni dengan cara mengumpulkan
beberapa data atau dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

i. Angket, dengan cara menyusun beberapa pertanyaan


yang akan dijawab oleh responden. Hal ini dilakukan
dengan beberapa tujuan atau untuk mengetahui
beberapa aspek. Sehingga informasi bisa didapatkan
dari data-data atau respon tersebut.

ii. Biografi, atau dikenal dengan daftar riwayat hidup,


yang memiliki fungsi untuk mengetahui latar belakang,
pengalaman, cita-cita dan beberapa dsata pribadi
lainnya.

iii. Buku harian, adalah sebuah buku yang biasanya


digunakan beberapa anak untuk mencurahkan isi
hatinya atau dikatakan curhat secara tertulis. Buku ini
biasanya bersifat pribadi atau rahasia.

C. Persamaan serta Perbedaan antara Pertumbuhan dan Perkembangan


Manusia dalam Psikologi Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki persamaan, yakni objeknya


(manusia), keduanya sama-sama berakibat perubahan pada manusia, serta
keduanya sama-sama berpengaruh dalam setiap jenjang kehidupan
seseorang kedepannya (berpengaruh ke masa depan). Keduanya sama-sama
dipengaruhi faktor internal dan eksternal, tetapi jika dilihat secara eksplisit

8
faktor internal dan eksetrenalnya berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya.

Pebedaan dari pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat dari


pemaparan tabel dibawah ini:

No Perbedaan Pertumbuhan Perkembangan


.
1. Sifat Kuantitatif Kualitatif
2. Objek Fisik Fungsional fisik dan
Psikologis
3. Waktu Sampai usia tertentu, Sampai akhir hayat
biasanya 20-22 tahun

4. Kenampakan Konkret Abstrak


5. Perubahan Bersifat Irreversible Bersifat Reversible
(tidak dapat kembali (dapat kembali ke
ke bentuk awal) bentuk awal)
6. Indikator Perubahan pada fisik Terlihat dari sifat dan
(dapat dinyatakan dalam kemmapuan (melalui
bentuk satuan dan di ukur pengamatan, tanpa
secara kurat menggunakan adanya alat ukur yang akurat
alat ukur) dan tidak dapat
dinyatakn dalam satuan
Persamaan dari pertumbuhan hanya sedikit (lebih banyak
perbedaannya), tetapi meskipun demikian, pertumbuhan dan
perkembangan saling berintegrasi atau berhubungan antara satu
dengan yang lainnya, saling melengkapi serta berjalan beriringan.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan


Anak
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak selamanya berjalan
sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, baik faktor yang dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor

9
keturunan, maupun faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan gangguan
terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor tersebut perlu diubah
(dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Faktor Keturunan (herediter)
a. Seks
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan pada seorang anak wanita
berbeda dengan anak laki-laki
b. Ras
Anak keturunan bangsa Eropa lebih tinggi dan besar dibandingkan dengan
anak keturunan bangsa Asia.

2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan eksternal
1) Kebudayaan
Kebudayaan suatu daerah akan mempengaruhi kepercayaan adat
kebiasaan dan tingkah laku dalam merawat dan mendidik anak.
2) Status sosial ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat mempengaruhi pola asuhan
terhadap anak. Misalnya orang tua yang mempunyai pendidikan
cukup mudah menerima dan menerapkan ide-ide utuk pemberian
asuhan terhadap anak
3) Nutrisi
Untuk tumbuh kembang, anak memerlukan nutrisi yang adekuat yang
didapat dari makan yang bergizi. Kekurangan nutrisi dapat
diakibatkan karena pemasukan nutrisi yang kurang baik kualitas
maupun kuantitas, aktivitas fisik yang terlalu aktif, penyakit-
penyakit fisik yang menyebabkan nafsu makan berkurang,
gangguan absorpsi usus serata keadaan emosi yang menyebabkan
berkurangnya nafsu makan.

10
4) Penyimpangan dari keadaan normal
Disebabkan karena adanya penyakit atau kecelakaan yang dapat
menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Olahraga
Olahraga dapat meningkatkan sirkulasi, aktivitas fisiologi, dan
menstimulasi terhadap perkembangan otot-otot.
6) Urutan anak dalam keluarganya
kelahiran anak pertama menjadi pusat perhatian keluarga, sehingga
semua kebutuhan terpenuhi baik fisik, ekonomi, maupun sosial.
b. Lingkungan internal
1) Intelegensi
Pada umumnya anak yang mempunyai intelegensi tinggi,
perkembangannya akan lebih baik jika dibandingkan dengan yang
mempunyai intelegensi kurang.

2) Hormon
Ada tiga hormon yang mempengaruhi pertumbuhan anak yaitu:
somatotropin, hormon yang mempengaruhi jumlah sel untuk
merangsang sel otak pada masa pertumbuhan, berkuragnya
hormon ini dapat menyebabkan gigantisme; hormon tiroid,
mempengaruhi pertumbuhan, kurangnya hormon ini apat
menyebabkan kreatinisme; hormon gonadotropin, merangsang
testosteron dan merangsang perkembangan seks laki-laki dan
memproduksi spermatozoa. Sedangkan estrogen merangsang
perkembangan seks sekunder wanita dan produksi sel
telur.kekurangan hormon gonadotropin ini dapat menyebabkan
terhambatnya perkembangan seks.
3) Emosi
Hubungan yang hangat dengan ornag lain seperti ayah, ibu, saudara,
teman sebaya serta guru akan memberi pengaruh pada
perkembangan emosi, sosial dan intelektual anak. Pada saat
anakberinteraksi dengan keluarga maka kan mempengaruhi

11
interaksi anak di luar rumah. Apabila kebutuhan emosi anak tidak
dapat terpenuhi

E. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan


Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus menerus. Pola
ini dapat merupakan dasar bagi semua kehidupan manusia, petunjuk urutan
dan langkah dalam perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap
orang mempunyai keunikan secara individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun sebenarnya
disertai pula dengan pertumbuhan psikososial anak dan diikuti dengan hal-
hal dibawah ini:
1. Directional Trends
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur, berhubungan dengan
petunjuk atau gradien atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi
dari fungsi neuromuscular. Prinsip-prinsip ini meliputi:
a. Cephalocandal atau Head to tail direction (dari arah kepala ke kaki)
misalnya: mengangkat kepala, duduk kemudian mengangkat dada dan
menggerakkan ekstremitas bagian bawah.
b. Proximadistal atau near to far direction (menggerakkan anggota gerak
yang paling dekat dengan pusat dan pada anggota gerak yang lebih
jauh dari pusat) misalnya: bahu dulu baru jari-jari
c. Mass to specific atau simple to complex (menggerakkan daerah yang
lebih sederhana dulu baru kemudian yang lebih komplex)
misalnya: mengangkat nahu dulu baru kemudian menggerakkan jari – jari
yang lebih sulit atau melambaikan tangan baru bisa memainkan jari.
2. Sequential Trends
Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence
dari tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan
secara teratur dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap
ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya. Misal : tengkurap –
merangkak – berdiri – berjalan.
3. Masa Sensitif

12
Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang
dimana anak berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada, kejadian
yang spesifik. Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a) Masa kritis yaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang
maka hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.
b) Masa sensitif mengarah pada perkembangan dan mikroorganisme.
Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka
kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
c) Masa optimal yaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka
akan mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat
perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang
tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang
optimal. Perkembangan ini berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak
sama untuk setiap anak. Misalnya:
1) ada yang lebih dulu bicar baru jalan atau sebaliknya
2) ada yang badannya lebih dulu berkembang kemudian
subsistemnya dan sebaliknya dan sebagainya.

F. Prinsip-Prinsip Perkembangan Secara Umum


Prinsip-prinsip yang akan dikemukakan di sini adalah prinsip yang
mempunyai arti praktek-praktek pendidikan di sekolah, dan karena sering juga
dimuat dalam buku-buku mengenai psikologi pendidikan. Prinsip-prinsip yang
telah dirumuskan oleh para ahli itu dapay dijadikan untuk memberikan
bimbingan pada anak didik.
a. Prinsip Kesatuan Organis
Anak adalah kesatuan organ bukan kumpulan elemen-elemen atau
unsur-unsur yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada
hubungan satu sama lain. Perkembangan fungsi itu bersangkut paut saling
mempengaruhi, dan merupakan suatu keseluruhan atau suatu kebulatan.
Tiap-tiap fungsi tidak tumbah dan berkembang terlepas dari fungsi-fungsi
yang lain. Masing-masing fungsi dan unsur-unsur baru mempunyai arti
dalam hubungannya dalam keseluruhan.

13
Prisip ini menyarankan agar supaya pelajaran yang diberikan di
sekolah ada hubungannya satu sama lain. Integrated Kurikulum yang
dianjurkan dalam pendidikan modern sebenarnya bersendi kepada prinsip-
prinsip kesatuan organis dari perkembangan individu. Dan prinsip
kesatuan organis ini menentang pandangan psikologi daya yang
menganggap jiwa manusia terdiri dari bermacam daya atau fakulti-fakulti
yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya satu
sama lain, sehingga masing-masing daya itu dilatih secara terpisah-pisah
tanpa mempengaruhi daya-daya yang lain.
b. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Menurut prinsip ini tiap-tiap anak memikili irama
perkembangannnya sendiri-sendiri. Ada anak yang memiliki tempo
perkembangan cepat ada anak yang memiliki tempo perkembangan
lambat. Ada anak yang tetap berjiwa anak, tetapi ada pula yang lekas
berfikir dan bertindak seperti orang dewasa.
Ada anak lancar jalan perkembangannya pada masa kecil, ada pula
anak yang lancar perkembangannya pada masa kemudian. Lagi pula garis
perkembangan itu menunjukkan sifat yang menggelombang bukan sifat
yang lurus. Dengan demikian terdapat adanya irama dalam
perkembangan, dimana pada suatu saat anak memiliki sifat-sifat yang
tenang, kemudian disusul adanya sifat memberontak, goncang akhirnya
tenang lagi demikian selanjutnya.
Prinsip ini menganjurkan adanya bimbingn yang bersifat
indidvidual disamping bersifat klasikal. Anak yang memiliki umur
kronologis yang sama tidak selalu mengalami taraf perkembangan yang
sama, dan memiliki sifat-sifat perkembangan yang sama.
Walaupun pada umumnya anak umur enam tahun telau matang
untuk mengikuti pelajaran di sekolah dasr pada tingkat permulaan, tetapi
terjadi juga anak umur tujuh tahun belum matang mengikuti pelajaran di
sekolah tersebut karena perkembangannya terlambat. Anak mungkin
bukan anak lemah jiwa, tetapi akren aperkembangannya dalam saat yang
lambat.

14
c. Tiap-tiap golongan atau spesies mengikuti pola perkembangan
umum yang sama
Proses pertumbuhan perkembangan dalah suatu perubahan yang
pada garis besarnya sama pada semua anak dari segala bangsa di dunia.
Memang tidak dapat disangkal bahwa di antara mereka terdapat
perbedaan-perbedaan dan variasi-variasi individual akibat pengaruh
lingkungan hidup dan pembawaan yang berbeda-beda, akan tetapi di
antara mereka itu terdapat ciri-ciri umum atau ciri-ciri pokok yang
menunjukkan kesamaan-kesamaan yang besar.
Anak tidak akan bisa berjalan sebelum dapat berdiri tegak, badn
pada umur yang sama pada umumnya terdapat minat yang sama.
Masatrotz atau masa kemratu-ratuan pada umumnya dialami oleh anak
dimana saja pada umur sekitar tiga tahun.
Demikian juga semua anak mengalami masa pubertas (dalam arti
mengalami perubahan alat kelamin sekunder) dalam waktu yang tidak
jauh berbeda. Semua anak umur enam tahun telah dianggap matang
masuk sekolah dasar, dan semua orang yang berumur 22 tahun dianggap
matang perkembangan jasmaninya.
Sesuai dengan prinsip ini sekolah melaksanakan penddikan
klasikal. Lain daripada itu dengan adanya pola umum yang sama itu
memungkinkan diadakannya unformitas pendidikan bagi anak-anak
normal dalam timgkatan umum umur tertentu. Dan prinsip itu juga
memungkinkan adanya pendidikan yang dapay dipergunakan secara terus
menerus dari generasi yang satu ke generasi berikutnya bagi anak-anak
yang umurnya sebaya. Misalnya kita dapat menyediakan bangku, papan
tulis, ruang kelas yang dapat ditempati oleh setiap anak umur enam tahun
yang masuk sekolah dasr pertama kali.
d. Prinsip Konvergensi
Prinsip ini menyatakan heridited dan ingkungan sama pentingnya
bagi perkembangan individu. Hanya dengan adanya kerja sama yang
sebaik-baiknya antara faktor pembawaan dan lingkungan akan
memungkinkan terjadinya perkembangan yang memuaskan.

15
Perkembangan adalah hasi interaksi antara kedua faktor itu. Faktor alam
sekitar tidak akan memberikan hasil yang memuaskan, bila pembawaan
tidak baik. Begitu pula pembawaabn baik tidak akan berkembang dengan
baik bila berkembang dalam lingkungan hidu yang jelek. Setiap saat
perkembangan dalam kedua faktor itu. Tak akan yang satu meniadakan
yang lain.
Prinsip konvergensi berlaku untuk semua makhluk hidup, tumbuh-
tumbuhan, hewan dan manusia. Namun demikian terdapat perbedaan
besar antara perkembangan tumbuhan-tumbuhan dan hewan dengan
pertumbuhan manusia. Tumbuh-tumbuhan dan hewan tidak dapat
memnetukan proses perkembangan. Kedua jenis makhluk itu tdidak dapat
secara sadar mengarahkan proses perkembangannya ke suatu arah
tertentu.
Manusia dapat menentukan arah perkembangannya sendiri.
Mungkin hakl ini tidak akan terjadi pada masa kecil tetapi bila ia sudah
besar, si anak dengan kemaunnya sendiri dapat memberi pengaruh
terhadap arah perkembangan dirinya. Anak tidaka akan menyerahkan diri
begitu saja kepada kekuasaan lingkungan dan pembawaan. Ia dapat
menjauhkan diri dari kawan-kawannya yang jelek dan berusaha menekan
sifat-sifat sendiri yang buruk, serta berusaha dengan sekuat tenaga
mengembangkan pembawaan-pembawaan yang luhur.
Dengan adanya kemauan manusia daat secara sadar menentukan
hari kemudiannya. Hal ini tidak dimiliki oleh binatang, sebab binatang
tidk terdapat kemauannya. Itulah salah satu lelebihan manusia
dibandingkan dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan.
Dengan adanya unsur kemauan ini berarti menyangkut soal
tanggung jawab. Artinya bila tersesat perkembangannya manusia tidaj
dapat mengatakan bahwa itu semata-mata kesalahan pembawaan dan
lingkungan hidup tempat ia dibesarkan dan dididik.
Memang kedua faktor itu ada pengaruhnya yang mungkin
pembawa ke arah kejelekan namun pengruaruh tersebuttidak dapat
meniadakan tanggung jawab.

16
Prinsip Konvergensi memiliki implikasi yang jelas:
a) Implikasi Pertama
Ialah bahwa pendidikan harus berusaha memberikan laingkungan
kepada anak yang sebanyak mungkin dan beraneka ragam supaya
seluruh pembawaan anak –anak didiknya dapat diberi kemungkinan
berkembang secara maksimal, dan sebaliknya pembawaan-pembawaan
yang tidak baikdapat dicegah perkembangannya.
b) Implikasi Kedua
Implikasi kedua ini adalah pengaruh pendidikan itu dibatasi oleh
pembawaan anak. Maka dari itu bimbingan yang diberikan kepada
anak harus memperhatikan pada sifat-sifat yang terdapat pada anak itu
sendiri.
c) Implikasi Ketiga
Implikasi ketiga ialah bahwa anak tidak boleh dianggap sebagai
makhluk yang pasif, yang menerima apa saja yang datang dari luar,
akan tetapikita harus berpendapat bahwa anak adalah organisme yang
aktif bisa menemukan dan memilih segala sesuatu mana yang kiranya
baik bagi dirinya dan mana yang kiranyan yang tidak baik bagi dirinya.
Aktivitas itu harus dipupuk dalam pendidikan.
e. Prinsip Kematangan
Prinsip kematangan mengatakan bahwa efek usaha belajar
tergantung pada tingkat kematangan yang telah dicapai oleh anak. Prinsip
ini mengandung arti bahwa tidak ada gunanya memaksa individu
melaksnakan usaha itu. Kita tidak akan berhasil bila anak umur enam
bulan kita latih untuk belajar berjalan, karen aanak tersebut belum matang
untuk melakukan tugas itu. Usaha yang demikian itu bukan mingkin
menimbulkan akibat yang mengecewakan. Anak tidak mendapatkan
perkembangan yang lebih cepat namun bahkan sebaliknya.
Prinsip kematangan mempunyai implikasi pendididkan yang
penting. Pendidikan tidak boleh memaksa atau memperkosa
perkembangan anak. Mengajar fungsi-fungsi yang belum masanya
merupakan usaha yang sia-sia.

17
Semua bahan pelajaran yang diberikan kepada anak harus sesuai
dengan taraf perkembangan yang telah dicapai. Sampai saat ini bahan
pelajaran pada sekolah-sekolah kita masih banyak yang tidak cocok
dengan taraf perkembangan anak yang diberinya. Untuk kepentingan
pendidikan perlu kiranya diadakan penelitain yang sebaik-baiknya guna
mengetahui dengan tepat waktu untuk memberikan berbagai bahan
pelajaran.
f. Setiap proses perkembangan terdapat hasrat mempertahankan diri
Dengan terbukti adanya nafsu makan, tidur, minum, istirahat dan
menghindarkan diri dari segala macam bahaya. Hasrat mengembangkan
diri tampak dengan adanya nafsu bermain, nafsu bergerak dan
menyelidiki atan mengetahui segala sesuatu.
g. Sifat psikis tidak timbul secara berturut-turut tetapi dalam waktu
yang bersamaan
Dalam lapangan psikologi ada teori perkembangan yang dikenak
dengan nama teori rekapitulasi. Menurut teori ini, perkembangan individu
merupakan ulangan dari jenisnya.
Akibat pengaruh teori rekapitulasi, orang sering beranggapan
fungsi psikis tumbuh dan berkembang secara berturut-turut. Anak dari
lahir sampai dewasa dapat dibagi-bagi pertumbuhannya menjadi beberapa
fase atau periode dan masing-masing dianggap merupakan saat
munculnya fungsi-fungsi tertentu.
h. Perkembangan Meliputi Differensiasi dan Integral
Pola-pola perkembangan selalu menunjukkan sifat-sifat yang
umum dan total. Perkembangan yang mulai dengan siafat-sifat umum dan
total ini tidak hanya mengenai perkembangan jasmani akan tetapai
mengenai perkembangan rohani. Dengan bertambahnya umur anak maka
makin mahu pula perkembangannya dan terjadilan proses differensiasi.
Bersamaan dengan proses differensiasi itu terjadi proses integrasi.
Dengan demikian seluruh perkembangan merupakan proses differnsiasi
dan integrasi.
i. Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan yang

18
dilakukan secara sadar
Pertumbuhan bukan sesuatu yang timbul dengan sendirinya tanpa
adanya pengaruh luar. Langeveld seorang ahli pendidik belanda
mengatakan bahwa anak adalah animal educandum. Artinya anak adalah
binatang yang dapat dididik. Bahkan sebetulnya anak bukan hanya
makhluk yang dapat dididik, tetapi harus dididk, sebab bila tidak, ia akan
mencapai pertumbuhan yang biasanya kita namakan tidak normal, bahkan
mungkun tidak dapat tumbauh sama sekali.

Prinsip ini mengambil implikasi bahwa pendidikan hanya dilakukan secara


sadar. Pendidikan bukan suatu peristiwa yang terjadi secara insidentail, tanpa
adanya rencana-rencana yang tertentu.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan Pertumbuhan adalah
bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan
dan belajar.
Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan kualitatif akibat dari
perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik. Perubahan
kualitatif tersebut sering disebut dengan “PERKEMBANGAN”, seperti perubahan
dari tidak mengetahui menjadi mengetahuinya, dari kekenak-kanakan menjadi dewasa,
dst. Sedangkan perubahan kuantitatif sering disebut dengan “PERTUMBUHAN”,
seperti perubahan tinggi dan berat badan.
Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan
kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati.
Pengertian lain dari perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang alami individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang berlangsung
secara sistematis, progresif dan berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah)
maupun psikis (rohaniah)”.

19
B. Saran
Perkembangan anak masih sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.
Sebagai orang tua harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anaknya
terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-anak sangat pesat yang harus
diimbangi dengan pemberiannutrisi dan gizi yang seimbang.
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Kami akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di
atas.

DAFTAR PUSTAKA

Fahyuni. Eni Fariyatul. Efektivitas Media Cerita Bergambar dalam


Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa. Skripsi:
dipublikasikan. Universitas Islam Negeri Surabaya. 2011.

Fariyatul Eni Fariyatul & Istikomah. 2016. Psikologi Belajar &


Mengajar Kunci Sukses Guru dan Peserta Didik dalam Interaksi
Edukatif. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

L, Zulkifli. 2003. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya. Soemanto, W. 1990. Psikologi Pendidikan (Landasan

Kerja Pemimpin

Pendidikan). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi


Revisi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya..

W. Santrock, J. 2012 Life Span Development-Perkembangan Masa


Hidup. terj. Benedictine Widyasinta. Jakarta: Erlangga, 2012.

20
H Sunarto, Ny. B. Agung Hartono, 2006, Perkembangan Peserta Didik,
Penerbit : Rineka Cipta

Lee Salk dan Rita Karmer, 1981, Cara Membimbing Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak, Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Sudarman Danim, Perkembangan Peserta Didik, Penerbit Alfabeta

http://www.bayisehat.com/child-development-mainmenu-35/256-
pertumbuhan-dan-perkembangan-anak.html

http://syacom.blogspot.com/2012/04/faktor-faktor-pengaruh-
perkembangan.html

21

Anda mungkin juga menyukai