Disusun oleh :
Deni saputra
2022
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah Subhanahu Kwa Ta’ala. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Prinsip Aspek Perkembangn ”.
Makalah ini membahas tentang aspek perkembangan fisik, aspek perkembangan bahasa,
aspek perkembangan kognitif dan implikasi terhadap perkembangan peserta didik.
Makalah ini telah dibuat dengan bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada se
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, aminn.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................... 25
B. Saran ......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam banyak buku, makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan
perkembangan sehingga kedua istilah itu penggunaannya seringkali dipertukarkan
(interchange) untuk makna yang sama. Ada penulis yang suka menggunakan istilah
pertumbuhan saja dan ada yang suka menggunakan istilah perkembangan saja. Dalam
makalah ini istilah pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar dan atau
panjang, sedang istilah perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan
terjadinya perubahan-perubahan aspek psikologis dan aspek sosial.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan aspek perkembangan fisik
2. Untuk menjelaskan aspek perkembangan bahasa
3. Untuk menjelaskan aspek perkembangan kognitif
4. Menjelaskan implikasi terhadapa perkembangan peserta didik
D. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan pembelajaran khususnya penulis dan pembaca.
Untuk menambah wawasan berfikir semua siswa baik kelompok maupun individu.
2. Dalam pembuatan makalah ini mahasiswa juga mendapat ilmu di dalam makalah ini.
3. Sebagai arsip bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang, dan prosesnya terjadi sejak anak sebelum lahir hingga ia dewasa. Pertumbuhan
adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi
tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur
tulang dan keseimbangan metabolic (M. Ali, 1988:78).
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam
kandungan). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson
mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1)
Sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2)
Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik;
(3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru,
seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) Struktur
Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi. (Hurlock, 1956: 76)
Menurut Muhammad Syafi,I di kutip dari Prof. Dani Al Hafiz, secara garis
besar tumbuh kembang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Tumbuh kembang fisik; meliputi perumahan dalam ukuran besar dan fungsi
individu
2. Tumbuh kembang intelektual; meliputi kepandaian komunikasi, bermain,
berhitung dan membaca.
3. Tumbuh kembang emosional; meliputi kemampuan membentuk ikatan batin,
berkasih saying, menangani kegelisahan, mengelola sifat agresif/marah.
(Muhammad Syafi,I, 2009: 24) Perlu diingat bahwa pertumbuhan dan
perkembangan setiap individu bersifat unik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya faktor genetik (faktor bawaan), lingkungan (baik itu biologis ataupun
psikologis) dan perilaku (keadaan/perilaku pada keluarga). Agar pertumbuhan dan
perkembangan anak optimal, harus diperhatikan :
Sejalan dengan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan
seterusnya menjadi orang dewasa itu, akan mengenal lingkungan lebih luas, mengenal
manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian
mengenal ayah dan saudara-saudaranya, dan akhrinya menenal manusia di luar
keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat
heterogen. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kehidupan bermasyarakat
atau kehidupan social. Dalam perkembangannya setiap orang akhirnya mengetahui
bahwa manusia itu saling memerlukan, membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Dalam perkembangan awal berbahasa
lisan, bayi menyampaikan isi pikiran atau perasaannya dengan tangis dan/atau ocehan.
Menurut pakar perkembangan masa hidup, Paul Baltes seperti yang dikutip
oleh Santrock bahwa perkembangan masa hidup manusia mencakup banyak
kandungan dasar: perkembangan adalah seumur hidup, multidimensional,
multidireksional, plastis, melekat secara kesejarahan, multidisiplin, dan kontekstual.
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti
mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan,dan
penggunaan pengetahuan . Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di
dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Kemampuan
kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan
syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Kognitif adalah suatu proses
berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai, dan
mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses kognitif berhubungan
dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai
minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar .
Pendapat lain mengatakan bahwa model pendidikan yang aktif adalah model
yang tidak menunggu sampai peserta didik siap sendiri. Sekolah yang sebaiknya
mengatur lingkungan belajar sedemikan rupa sehingga dapat memberi
kemungkinan maksimal pada peserta didik untuk berinteraksi dalam proses
pembelajaran. Dengan lingkungan yang penuh rangsangan untuk belajar, proses
pembelajaran aktif akan terjadi sehingga mampu membawa peserta didik untuk
maju ke tahap berikutnya. Dalam hal ini, pendidik hendaknya menyadari bahwa
perkembangan intelektual anak berada di tangannya (Pristanto, 2011).
Perkembangan intelektual pada anak usia sekolah dasar sudah cukup untuk
menjadi dasar diberikannya berbagai kecakapan yang dapat mengembangkan pola
pikir atau daya nalarnya. Perkembangan intelektual dan pengalaman belajar anak
sangat erat kaitannya. Perkembangan intelektual peserta didik akan memfasilitasi
kemampuan belajarnya. Peserta didik sudah dapat diberikan dasar-dasar keilmuan,
seperti membaca, menulis, dan berhitung. Dalam mengembangkan daya nalar,
caranya dengan melatih peserta didik untuk mengungkapkan pendapat, gagasan,
atau penilaiannya terhadap berbagai hal. Misalnya yang berkaitan dengan materi
pelajaran, tata tertib sekolah, dan sebagainya.
Selanjutnya masih menurut Yusuf (2005:182), pada usia sekolah dasar anak
sudah dapat mengikuti tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Pada
akhir usia ini, anak dapat memahami alasan yang mendasari suatu bentuk perilaku
dengan konsep baik-buruk. Misalnya, dia memandang bahwa perbuatan nakal,
berdusta, dan tidak hormat kepada orang tua merupakan suatu hal yang buruk.
Sedangkan perbuatan jujur, adil, dan sikap hormat kepada orang tua merupakan
suatu hal yang baik.
Zohar dan Marshall (Desmita, 2008:174) pertama kali meneliti secara ilmiah
tentang kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan
persoalan makna dan nilai, yang menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut :