PERTUMBUHAN FISIK
Disusun oleh :
Futri Nur Ahyuni (2110410056)
Fifit Yuliana (2110410069)
Nurul Hidayah Febriyana (2110410078)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah pertumbuhan fisik masa prenatal dan natal.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas perkembangan
fisik dan motorik anak serta memberikan pengetahuan baru bagi penulis dan pembaca
mengenai pertumbuhan fisik masa prenatal dan natal. Semoga makalah ini dapat lebih
membuka wawasan berpikir bagi kami dan orang lain yang telah membacanya..
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian
atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Nursalam yang mengatakan bahwa pertumbuhan
bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya
karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena
bertambahnya besarnya sel seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi badan dan
lingkar kepala. Pertumbuhan bersikap kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan
berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang dan keseimbangan
metabolik. Sedangkan menurut Herawati berpendapat bahwa pertumbuhan adalah
perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari kematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal dalam waktu tertentu. Pertumbuhan (growth) berkaitan
dengan perubahan yang bersifat kuantitatif yang mengacu pada jumlah, besar, dan
luas, serta bersifat konkret yang biasanya menyangkut ukuran dan struktur biologis.
Selanjutnya menurut Narendra adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel
serta jaringan interceluler, yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau keseluruhan. Pertumbuhan juga mempunyai ciri-ciri khusus
yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama serta munculnya
ciri-ciri baru. Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-
beda tiap kelompok umur dan masing-masing organ juga mempunyai pola
pertumbuhan yang berbeda. Terdapat tiga periode pertumbuhan cepat, yaitu masa
janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Menurut Elizabeth B. Hurlock
pertumbuhan (growth) dan perkembangan (development) sebenarnya memiliki makna
yang berbeda, tetapi antara keduanya tidak dapat terpisahkan. Pertumbuhan
menunjukkan arti perubahan kuantitatif, pertambahan dalam ukuran dan struktur
sejalan dengan pertumbuhan otak anak, dia memiliki kapasitas belajar lebih besar
untuk mengingat dan bernalar.1
B. Tahap-Tahap Pertumbuhan
1. Para ahli membagi pertumbuhan masa prenatal menjadi tiga tahap :
2
Tri Sunarsih, Tumbuh Kembang Anak Implementasi dan Cara Pengukurannya, cetakan pertama,
Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2018, hal. 18-20
Post natal merupakan masa sesudah kelahiran atau masa dimana bayi
sudah keluar dari dalam kandungan. Setelah bayi lahir keluar dari kandungan akan
mengalami perkembangan yang meliputi masa bayi, masa awal anak-anak, masa
pertengahan dan akhir anak-anak ,masa remaja, masa awal dewasa, masa dewasa,
masa akhir dewasa, dan sampai masa post-natal (sesudah lahir ) terdapat juga
masa neonatus yaitu dimulai pada waktu lahir sampai akhir minggu kedua setelah
bayi lahir ,dan masa partunatus yaitu berlangsung sejak bayi lahir sampai dipotong
tali pusarnya. Sesudah di potong tali pusarnya bayi akan memasuki masa
neonatus, jadi masa partunatus ini sangat pendek sekali sehingga dalam seluruh
masa partunatus biasa dianggap masa neonatus saja.
C. Hukum-Hukum Pertumbuha dan Perkembangan
Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi 5, diantaranya:
1) Hukum Cephalocoudal
Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik yang menyatakan bahwa pertumbuhan
fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih
dahulu daripada bagian-bagian lain. Hal ini sudah terlihat pada pertumbuhan
prenatal, yaitu pada janin. Seorang bayi yang baru dilahirkan mempunyai bagian-
bagian dan alat-alat pada kepala yang lebih “matang” daripada bagian-bagian
tubuh lainnya. Bayi bisa menggunakan mulut dan matanya lebih cepat daripada
anggota badan lainnya. Baik pada masa perkembangan prenatal, neonatal, maupun
anak-anak, proporsi bagian kepala dengan rangka batang tubuhnya mula-mula
kecil dan makin lama perbandingan ini makin besar.
2) Hukum Proximodistal
Hukum proximodistal adalah hukum yang berlaku pada pertumbuhan fisik, dan
menurut hukum ini pertumbuhan fisik perpusat pada sumbu dan mengarah ke tepi.
Alat-alat tubuh yang terdapat dipusat, seperti jantung, hati dan alat-alat
pencernaan lebih dahulu berfungsi daripada anggota tubuh yang ada ditepi. Hal ini
tentu saja karena alat-alat tubuh yang terdapat pada daerah itu lebih vital daripada
misalnya anggota gerak seperti tangan dan kaki. Anak masih bisa melangsungkan
kehidupannya bila terjadi kelainan-kelainan pada anggota gerak, akan tetapi bila
terjadi kelainan sedikit saja pada jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.
3) Hukum Tempo dan Ritmen Perkembangan
Tahap perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam
tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum. Justru
perbedaan-perbedaan waktu, yaitu cepat-lambatnya sesuatu penahapan
perkembangan terjadi, atau sesuatu masa perkembangan dijalani, menampilkan
adanya perbedaan-perbedaan individu.
Dalam praktek sering terlihat dua hal sebagai petunjuk keterlambatan pada
keseluruhan perkembangan mental, yakni;
a) Jika perkembangan kemampuan fisiknya untuk berjalan jauh tertinggal
dari patokan umum, tanpa ada sebab khusus pada fungsionalitas fisiknya
yang terganggu.
b) Jika perkembangan kemampuan berbicara sangat terlambat dibandingkan
dengan anak-anak lain pada masa perkembangan yang sama. Seorang anak
yang pada umur empat tahun misalnya masih mengalami kesulitan dalam
berbicara, mengemukakan sesuatu dan terbatan perbendaharaan kata,
mudah diramalkan anak itu akan mengalami kelambatan pada seluruh
aspek perkembangannya.
4) Hukum Konvergensi Perkembangan
Pandangan pendidikan tradisional di masa lalu berpendapat bahwa hasil
pendidikan yang dicapai anak selalu dihubung-hubungkan dengan status
pendidikan orang tuanya. Menurut kenyataan yang ada sekarang ternyata bahwa
pendapat lama itu tidak sesuai lagi dengan keadaan. Pandangan lama ini dikuasai
oleh aliran nativisme yang di pelopori Schopen Hauer yang berpendapat bahwa
manusia adalah hasil bentukan dari ppembawaan.
5) Hukum Rekapitulasi
Perkembangan jiwa anak adalah ulangan kembali secara singkat dari
perkembngan manusia di dunia dati masa berburu hingga masa industri. Teori ini
berlangsung dengan lambat secara berabad-abad. Jika pengertian rekapitulasi ini
ditransfer ke psikologi perkembangan, dapat dikatakan bahwa perkembangan jiwa
anak mengalami ulangan ringkas dari sejarah kehidupan umat manusia.
Selanjutnya hukum rekapitulasi ini membagi masa seorang anak itu menjadi 4
masa, yaitu;
1. Masa memburu dan menyamun, masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 8
tahun. Tanda-tandanya, misalnya anak senang menangkap-nangkap dalam
permainannya, memanah dan menembaki binatang. Dan tanda-tanda yang
lainnya misalnya, senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan, dan
bermain panah-panahan.
2. Masa menggembala, masa ini dialami ketika anak berusia sekitar 10 tahun.
Tanda-tandanya misalnya, anak senang memelihara binatang seperti ayam,
kambing, kelinci dan sebagainya
3. Masa bercocok tanam, masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 12
tahun. Tanda-tandanya misalnya, senang berkebun dan menyiram kembang.
4. Masa berdagang, masa ini dialami anak ketika ia berusia sekitar 14 tahun.
Tanda-tandanya misalnya, senang bertukar-tukaran perangko dengan teman,
berkirim-kiriman foto dengan sesama sahabat pena, dan lain sebagainya.3
D. Faktor-Faktor Pertumbuhan
Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
sebagai berikut.
a) Genetik
Faktor genetik akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan kematangan
tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar dalam
mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang. Manusia memiliki gen yang
berfungsi menurunkan sifat ke keturunannnya. Gen tersebut tersimpan di
dalam kromosom. Gen sangat dominan dalam menentukan ciri dan sifat
manusia, misalnya bentuk tubuh, tinggi, warna kulit, alis dan mata. Disamping
itu gen juga, memengaruhi sistem metabolisme manusia sehingga
memengaruhi Aisyah pertumbuhan dan perkembangan manusia. Manusia yang
mempunyai gen yang baik akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
sesuai umurnya. Akan tetapi, jika terjadi kelainan pada gennya dapat
menyebabkan tumbuh dan kembangnya terganggu. Contoh kelainan genetik
pada manusia yaitu albino. Ciri orang yang mengidap albino yaitu mata dan
rambutnya berwarna terang. Hingga saat ini kelainan albino ini belum dapat
disembuhkan. Sementara itu, janin dalam rahim bisa saja mempunyai kelainan
kromosom sebelum lahir. Kelainan kromosom tersebut dapat disebabkan oleh
adanya kesalahan pada saat pembelahan sel-sel embrio. Kesalahan
pembelahan sel tersebut dapat menyebabkan jumlah kromosom bertambah
sehingga menyebabkan down syndrome.
3
Nur Aisyah Aini, Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan, personal blok, 11 April 16:05.
b) Perbedaan Ras, Etnis atau Bangsa
Selain genetik, faktor lain yang dapat menentukan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu ras. Manusia akan tumbuh dan berkembang
sesuai dengan rasnya masing-masing. Tiap ras memiliki ciri yang berbeda-
beda. Misalnya, tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang
Indonesia, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan. Di samping
itu, warna kulit orang Asia cenderung lebih gelap daripada orang Amerika.
Warna rambut orang Asia juga berbeda dengan orang Amerika, yaitu orang
Asia cenderung berwarna hitam dan gelap, sedangkan orang Amerika
berwarna pirang.
c) Umur
Masa prenatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap yang mengalami
pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya. Manusia tidak
selamanya mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan. Ada masanya
tumbuh kembang manusia berhenti pada umur tertentu. Ketika manusia sudah
dewasa maka manusia sudah tidak lagi berada dalam fase tumbuh dan
kembang lagi. Tumbuh dan kembang manusia dimulai dari dalam rahim
sampai dengan usia 18 tahun untuk perempuan dan 20 tahun untuk laki-laki.
Pada kisaran umur tersebut, pertumbuhan dan perkembangan terasa lebih
cepat daripada umur lebih dari itu.
d) Jenis Kelamin
Jenis kelamin juga dapat menjadi faktor penentu pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Ketika masih bayi sampai anak-anak, pertumbuhan
pada anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki. Oleh karena itu,
tidak heran jika anak perempuan lebih cepat berbicara dan berjalan daripada
anak laki-laki. Akan tetapi, ketika masa pubertas, keadaannya terbalik, yaitu
pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan. Biasanya
anak laki-laki akan memiliki gestur tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan
anak perempuan yang seumuran dengannya.
e) Pengaruh Hormon
Hormon merupakan faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal,
yaiyu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang
cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
sumatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar
tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme
serta maturasi tulang, gigi dan otak.
Pada masa remaja, hormon yang mengatur reproduksi mulai aktif. Pada masa
ini trrjadi menstruasi pada perempuan. Di samping itu, hormon tersebut juga
memengaruhi perubahan bentuk tubuh, seperti payudara yang semakin
membesar, pinggang semakin terbentuk, tubuh semakin tinggi dan suara
menjadi halus. Hormon tersebut juga membuat perempuan mulai menyukai
lawan jenisnya. Sementara itu, perubahan bentuk tubuh yang terjadi pada laki-
laki yang telah memasuki masa remaja yaitu tumbuhnya jakun di leher,
tumbuh kumis dan jenggot, tumbuh rambut ketiak dan rambut kemaluan, dada
semakin bidang dan suaranya menjadi lebih berat.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, ada juga faktor dari luar yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan manusia. Adapun berbagai macam faktor lingkungan yang
dapat memengaruhi tumbuh dan kembang manusia di kelompokkan menjadi tiga,
yaitu prenatal, kelahiran dan pascanatal.
a. Faktor Prenatal
Faktor prenatal (selama kehamilan) meliputi:
gizi, nutrisi untuk ibu hamil akan memengaruhi pertumbuhan janin,
terutama selama trimester akhir kehamilan;
mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat
menyebabkan kelainan congenital, misalnya club foot;
toksin, zat kimia, radiasi;
kelainan endrokin;
infeksi torch atau penyakit menular seksual;
kainan imunologi;
psikologi ibu
b. Faktor Kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat menyebabkan
trauma pada kepala bayi sehingga beresiko terjadinya kerusakan jaringan
ootak.
c. Faktor Pascanatal
Seperti halnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak adalah gizi, penyakit kronis/ kelainan kongenital, lingkungan
fisik dan kimia, psikologis, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan, stimulasi
dan obat-obatan.4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
4
Pupu Saeful Rahmad, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2018, hal. 10-13
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian
atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, maka
pertumbuhan menunjukkan arti perubahan kuantitatif, pertambahan dalam ukuran dan
struktur sejalan dengan pertumbuhan otak anak, dia memiliki kapasitas belajar lebih besar
untuk mengingat dan bernalar.
Tahapan-tahapan pertumbuhan, yakni pertumbuhan prenatal dan post natal. Para
ahli membagi pertumbuhan masa prenatal menjadi tiga tahap yaitu; a.tahap germinal, dan
b.tahap embrio. Sedangkan tahap post natal merupakan masa sesudah kelahiran atau masa
dimana bayi sudah keluar dari dalam kandungan.
Hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan dapat dibagi menjadi 5,
diantaranya: 1).Hukum Cephalocoudal, 2).Hukum Proximodistal, 3).Hukum Tempo dan
Ritmen Perkembangan, 4).Hukum Konvergensi Perkembangan, 5).Hukum Rekapitulasi.
Faktor yang memengaruhi tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan eksternal.
B. SARAN
Saya sebagai penulis menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dalam
penulisan makalah ini dan sangat jauh dari kata sempurna. Tentunyavpenulis akan terus
memperbaiki makalah dengan memerhatikan pedoman penulisan yang benar dan
isyaallah dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca mengenai pembaca mengenai
pembahasan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarsih Tri. 2018, Tumbuh Kembang Anak Implementasi dan Cara Pengukurannya,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Aini, Nur Aisyah. Hukum Pertumbuhan dan Perkembangan, personal blok, 11 April
16:05.
Rahmad, Pupu Saeful. 2018, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: PT Bumi Aksara.