Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

DISUSUN

OLEH

NAMA : FEBRIANI JESSYCA MELITHAH NUBA

NIM : 2101050079

KELAS : C

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ende, 17 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………………1

Pendahuluan

Latar belakang …………………………………………………………………………………………………………………3

Rumusan masalah …………………………………………………………………………………………………………..3

Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………………….3

Pembahasan

Pengertian pertumbuhan dan perkembangan manusia ……………………………………………………4

Fase-fase perkembangan manusia ………………………………………………………………………………….5

Aspek yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan ……………………………………………...7

Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia ……………………………………………8

Penutup ………………………………………………………………………………………………………………………………………9

Daftar pustaka ………………………………………………………………………………………………………………………………10


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan
pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam
pengertian periode atau fase perkembangan.Fase perkembangan dapat di artikan sebagai
tahapan atau pembentukan tentang perjalanan kehidupan individu yang di warnai ciri ciri
khusus atau pola pola tingkah laku tertentu.

Pada manusia perkembangan fisik dan mental setiap kali mencapai kematangan terjadi pada
waktu dan tempo yang berbeda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Setiap individu yang
normal akan mengalami tahapan atau fase perkembangan, hal ini berarti bahwa dalam
menjalani hidupnya yang normal dan berusia panjang individu akan mengalami fase-fase
perkembangan yang secara umum dibagi ke dalam lima tahapan yaitu: bayi, anak-anak, remaja,
dewasa, dan masa tua.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian perkembangan manusia?
2. Bagaimana fase-fase perkembangan manusia?
3. Aspek apa saja yang mengalami perubahan dalam perkembangan?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan manusia
2. Untuk mengetahui fase-fase perkembangan manusia
3. Untuk mengetahui aspek apa saja yang mengalami perubahan dalam perkembangan
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Manusia


Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat tetap dan tidak
dapat diputar kembali (Werner, 1969). Beberapa psikolog membedakan arti kata ‘pertumbuhan’
dengan ‘perkembangan’, namun beberapa tidak. Pertumbuhan bisa diartikan sebagai
bertambah besarnya ukuran badan dan fungsi fisik yang murni, sedangkan perkembangan lebih
dapat mencerminkan sifat yang khas mengenai gejala psikologis yang muncul (Monks, Knoers,
Haditono, 1982).[1] Ada juga yang mengartikan perkembangan sebagai perubahan yang
sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat
kedewasaan atau kematangannya.

Perkembangan merujuk pada pola kelanjutan dan perubahan yang mungkin terjadi pada
seseorang manusia selama perjalanan hidupnya. Sebagian besar perkembangan meliputi
perubahan, sekali pun kemunduran menjadi bagian di dalamnya (misalnya, kemampuan
mengolah informasi menjadi lebih lambat pada orang dewasa yang lebih tua). Para peneliti yang
mempelajari perkembangan merasa tergugah keingintahuannya pada sifat perkembagan yang
universal dan variasi yang terjadi pada tiap-tiap individu. Pola dari perkembangan menjadi
kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses:
1) Proses Fisik (physical process)
Proses Fisik (physical process) meliputi perubahan yang bersifat biologis individu. Gen yang
diwariskan pada orangtua, perubahan hormone selama masa pubertas dan menopause, serta
perubahan yang terjadi sepanjang hayat pada otak, tinggi badan dan berat badan, dan
kemampuan motorik, semua mencerminkan peran perkembangan dari proses biologis.
2) Proses Kognitif (cognitive process)
Proses Kognitif (cognitive process) meliputi perubahan yang terjadi dalam pikiran, kecerdasan
dan bahasa individu. Mengamati benda-benda berwarna-warni yang terayun di atas ranjang
bayi, menyusun kalimat tentang masa depan, membayangkan diri sendiri sebagai seorang
bintang film, serta mengingat nomor telepon baru, semua itu menunjukkan peranan proses
kognitif dalam perkembangan.
3) Proses Sosial-Emosional (socioemotional process)
Proses Sosial-Emosional (socioemotional process) meliputi perubahan dalam hubungan
individu dengan orang lain, perubahan pada emosi, dan perubahan dalam kepribadian.
Senyuman bayi sebagai respons atas sentuhan ibunya, kegembiraan seorang remaja
menghadiri acara kelulusan, keagresifan seorang pria dalan berolahraga, serta kasih sayang
yang saling ditunjukkan oleh pasangan yang lebih tua, semua itu menunjukkan peranan
proses sosial-emosional.
B. Fase- fase Perkembangan Manusia
Tahap-tahap perkembangan manusia secara umum terbagi menjadi dua fase yaitu fase
embrionik (dalam kandungan/sebelum dilahirkan) dan fase pasca embrionik (setelah dilahirkan).
1. Fase Embrionik (dalam Kandungan/sebelum Dilahirkan)
Perkembangan pada manusia pada fase embrionik diawali dengan proses pembuahan.
Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma
yang berasal dari pria (ayah). Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan
terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2
sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi
banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim
ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, dari mulai
proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan 10 hari.
Perkembangan janin selama di dalam kandungan/rahim dibagi dalam tiga tahapan.
Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.
a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5
cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di
akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan
kakinya.
b. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah
mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh
memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa
dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.
c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah
proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu
leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah
mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah
dengan sebutan bayi.
2. Fase Pasca Embrionik (setelah Dilahirkan)
Fase pasca embrionik dalam perkembangan manusia merupakan masa dimana manusia
telah dilahirkan didunia. Dalam fase ini, perkembangan manusia terbagi menjadi 5 fase,
yaitu fase balitam anak-anak, remaja, dewasa, dan tua.
a. Balita
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum
dapat memegang dengan baik. Bayi memperoleh makanan dan minuman dari ASI (air
susu ibu). Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan
berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan
mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ-organ
tersebut akan semakin matang pada saat usia anakanak. Pada saat usia masuk sekolah
(sekitar usia 5 tahun).
b. Anak- anak
Masa anak-anak, yaitu usia 5 hingga 12 tahun. Dalam periode ini, pertumbuhan fisik
mulai meningkat baik tinggi badan maupun berat badan disertai perkembangan
koordinasi otot-otot dan kemampuan mental. Beberapa anak dapat membaca angka-
angka dan huruf-huruf tertentu. Di atas usia ini, anak telah berkembang dalam
kemampuan berbicara, menulis, membaca, dan beralasan. Pada usia yang sama, anak
telah matang emosinya dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.
c. Remaja
Masa remaja ditandai dengan kematangan organ reproduksi. Perubahan fisik yang
terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ
reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak
laki-laki. Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah
tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi
menstruasi. Adapun pada anak laki-laki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga
suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi
yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah). Penyebab munculnya pubertas
adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan
testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ
reproduksi berfungsi dan tubuh mengalami perubahan. Salah satu ciri pubertas pada
anak perempuan adalah menstruasi.
d. Dewasa
Setelah melewati masa remaja, akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan
selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuh mencapai
ukuran maksimal. Tinggi badan akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan.
Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk
terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja,
membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.
e. Masa Tua
Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa
tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Tubuh semakin rentan, wajah dan tangan
mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun. Bahkan pada usia lanjut orang
mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit
melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan aktivitas seperti biasanya.
Secara garis besarnya para ahli memberikan periodisasi/ pentahapan didasarkan atas
periodisasi biologis, psikologis, dan didaktis. Pembagian perkembangan ke dalam masa-
masa perkembangan ini hanyalah untuk memudahkan kita mempelajari dan memahami
jiwa anak dari sisi biologis, psikologis, maupun didaktis. Meskipun dibagi-bagi akan
tetapi merupakan kesatuan yang hanya dapat dipahami dalam hubungannya secara
keseluruhan.
1. Periodisasi Berdasarkan Biologis
Merupakan pembagian fase perkembangan berdasarkan perubahan fungsi fisik atau
perubahan proses biologis tertentu. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain
Aristoteles yang membagi masa perkembangan menjadi tiga yaitu:
a. Periode anak kecil (kleuter), usia sampai 7 tahun
b. Periode anak sekolah, usia 7 sampai 14 tahun
c. Periode pubertas (remaja) usia 14 sampai 21 tahun
Peralihan masa pertama dengan masa kedua ditandai dengan pergantian gigi. Peralihan
antara masa kedua dengan ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar
kelengkapan kelamin.[5]

2. Periodisasi Berdasarkan Psikologis


Periodisasi ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak pada suatu masa
tertentu. Tokoh yang berpendapat demikian antara lain Oswald Kroh. Dia menemukan
bahwa setiap anak dalam masa perkembangannya mengalami kegoncangan-
kegoncangan psikis yang disebut sebagai masa trotz. Periodisasi perkembangan yang
disusun sebagai berikut:
a. Fase trotz I, usia 0 - 3 tahun atau biasa disebut masa anak- anak awal.
b. Fase trotz II, usia 3 - 13 tahun biasa disebut masa keserasian sekolah.
c. Fase trotz III, usia 13 tahun sampai akhir remaja biasa disebut masa kematangan.
Sifat – sifat anak trotz ini ialah meraja- raja, egosentris, keras kepala, pembangkang, dan
sebagainya. Yang kesemua itu ia lakukan dengan tujuan untuk memperoleh kebebasan
dan perhatian.

3. Periodisasi Berdasarkan Didaktis


Dasar yang digunakan untuk menentukan pembagian fase-fase perkembangan ini
adalah materi dan cara bagaimana mendidik anak pada masa-masa tertentu. Tokoh
yang berpendapat demikian antara lain Jean Jacques Rousseau, dia berpendapat bahwa
dalam perkembangannya, anak- anak mengalami bermacam- macam sifat dan ciri
perkembangan yang berbeda-beda dari satu fase ke fase yang lain. Oleh karena itu,
pendidikan harus disesuaikan dengan sifat- sifat masa- masa tertentu itu.

Masa –masa perkembangan itu adalah sebagai berikut:


a. Masa I, masa asuhan (usia 0 – 2 tahun)
b. Masa II, masa pendidikan jasmani dan latihan panca indera (usia 2 – 12 tahun)
c. Masa III, masa pembentukan watak dan pendidikan agama (usia 15 – 20 tahun)
C. Aspek Yang Mengalami Perubahan dalam Perkembangan
Ada 3 aspek perubahan yang tak lepas dari perkembangan maupun pertumbuhan, diantaranya :
1) Aspek Fisik
Proses perkembangan fisik ditandai dengan perubahan ukuran organ fisik eksternal (tangan,
kaki, badan) yang makin membesar, memanjang, melebar, tinggi. Sedangkan perubahan internal
ditandai dengan makin matangnya sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin kompleks,
sehingga mampu menaikan fungsi hormon, kelenjar maupun keterampilan motoriknya.
Aspek-aspek yang mempengaruhi perubahan fisik adalah kesehatan, gizi dan nutrisi. Terjadinya
perubahan fisik sangat mendasar dan prinsipil karena mempengaruhi perkembangan yang lain
(kognitif maupun psikososial).

2) Aspek Kognitif
Perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir (thinking),
memecahkan masalah (problem Solving), mengambil keputusan (decision making), kecerdasan
(intelegence), bakat (aptittude). Para ahli psikologi perkembangan memperluas dan
mempertajam pandangan tersebut dengan mengungkapkan perkembangan kognitif (Jean
Piaget, 1896-1980).
Optimalisasi perkembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh kematangan fisiologis, terutama
pada bayi dan anak. Sehingga perkembangan kognitif makin baik dan koordinatif.

3) Aspek Psikososio – Emosional


Manusia di kenal sebagai mahluk sosial (homosocio-politicon). Ia tidak akan mampu hidup
seorang diri, tanpa kehadiran orang lain. Pergaulan dengan orang lain akan mampu mengubah
persepsi, pandangan, sikap dan perilaku seseorang, sebab dalam pergaulan terjadi interaksi
antar individu yang di tandai dengan pertukaran (transfer) informasi tentang pengetahuan,
adat-istiadat, kebiasaan, budaya dan dapat menyesuaikan dengan tuntutan lingkungan
sosialnya. Sebaliknya, ketidakmampuan menyesuaikan diri akan membuat seseorang mengalami
kehidupan yang terasing, rendah diri, pesimis, apatis, merasa cemas, kuatir atau takut.
Akibatnya akan mempengaruhi krisis kepribadian (personality crisis).

D. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia


Perkembangan yang terjadi pada diri seseorang, ternyata menyangkut berbagai aspek, tidaklah
masalah fisik semata. Tetapi juga berkaitan dengan masalah kognitif, moral, agama mapun
psikososial.

Terjadinya perkembangan manusia dipengaruhi oleh :


1) Hereditas / Genetitas / Keturunan
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis / herediter yang dibawa melalui aliran
darah dalam kromosom. Sehingga faktor genetis cenderung bersifat statis yang merupakan
predisposisi untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan (Papalia, Olds & Feldman,
1998.2004) mengatakan bahwa aspek psikis yang dapat diturunkan ke generasi berikutnya
adalah intelegensi, bakat, kemampuan, minat dan kepribadian.

2) Lingkungan
yaitu tempat dan kondisi sosial di mana individu tumbuh dan berkembang. Lingkungan memiliki
peran besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada individu dan hal ini sangat
bergantung pada karakteristik lingkungan itu sendiri.
3) Interaksionisme Antara Genetis dan Lingkungan
Perpaduan antara faktor genetis maupun faktor lingkungan menyatakan bahwa perkembangan
seseorang tidak akan maksimal kalau hanya mengandalkan salah satu faktor pengaruh saja.
Sehingga keduanya harus dipersatukan demi mengupayakan maksimalisasi perkembangan
seseorang. Faktor genetis harus di topang dengan faktor lingkungan atau sebaliknya. Sehingga
memungkinkan perkembangan fisiologis maupun psikologis (potensi, bakat, kecerdasan dan
kepribadian) seseorang tidak akan terjadi kesinambungan.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah bahwa periodisasi perkembangan tidak
terbatas pada pengertian pertumbuhan, melainkan di dalamnya juga terkandung tahap / periodisasi
yang berlangsung secara terus-menerus, sehingga perkembangan itu bergerak secara berangsur-angsur
tetapi pasti, melalui suatu tahap ke tahap berikutnya, dari masa pembuahan sampai dengan kematian.
Adapun Aspek-aspek yang mengalami perubahan diantaranya yaitu: aspek fisik, aspek kognitif dan
Aspek Psikososio – Emosional. faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia diantaranya
yaitu: Hereditas / Genetitas / Keturunan, lingkungan, dan Interaksionisme Antara Genetis dan
Lingkungan.

Daftar Pusaka
a. Ali, Hasan (19 Februari 2016). “Fase- fase Perkembangan ”. http://
pekalonganbatiktv.blogspot.co.id.
b. Armansyah, Wawang (19 Februari 2016). “Tahap – tahap Perkembangan pada Manusia”.
http:// www.belajarbagus.com.
c. Maemunah, Imey (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”.
http://imeymaemunah.blogspot.co.id .
d. Marianha, Anha (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”.
http://cintafenha.wordpress.com.
e. Mubin (2006). Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Ciputat: Quantum Teaching.
f. Ndeso, Bocah (12 Februari 2016). “Makalah Tahapan- tahapan Perkembangan”.
http://arsippendidikan.blogspot.co.id.
g. Ratna (19 Februari 2016). “Makalah Perkembangan Manusia”. http://
ratnakarlina.blogspot.co.id.
h. Rochmah, Elfi Yuliani (2005). Psikologi Perkembangan. Cetakan I. Ponorogo: STAIN
Ponorogo Press.
i. https://www.muttaqin.id/2017/11/makalah-materi-fase-perkembangan-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai