PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen pengampu :
OLEH
KELOMPOK 04
Nada Barokah T.MPI.1.2021.039
Delvi Hendri T.MPI.1.2021.055
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karuniaNya lah,
makalah yang berjudul “Perkembangan peserta didik” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ‘’psikologi pendidikan’’ pada semester
IV tahun ajaran 2023.
Dalam makalah ini, dijelaskan tentang semua yang berkaitan dengan perkembangan
peserta didik.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Tentu banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dalam penyusunan makalah ke
depannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
terjadi perubahan perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan perubahan tersebut terjadi
Setelah mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu akan
untuk berkecimpung dengan masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan
dengan masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu yang paling lama dalam rentang
hidup yang ditandai dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa
Masa dewasa dini biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira usia 40 tahun
dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan pubertas dan organ kelamin anak telah
berkembang dan mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami perubahan fisik
dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah penyesuaian diri dan harapan-
harapan terhadap perubahan tersebut. Masa dewasa madya sejak usia 40-60 tahun sedangkan
masa dewasa akhir yang disebut lanjut usia pada rentang usia diatas 60 tahun. Terdapat beberapa
tahap pada masa dewasa, mulai dari batasan usia, ciri khas perkembangan dewasa, tugas
Dalam hal ini proses perkembangan peserta didik memiliki tahapan tahapan, diantaranya tahap
secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari
tahapan tersebut memiliki keseinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka
kita menguraikannya dalam bentuk yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2. Untuk memahami aspek aspek yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik
PEMBAHASAN
Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari
proses kematangan dan pengalaman, bekerja dalam suatu proses perubahan yang
berkenaan dengan aspek aspek fisik atau psikhis atau perubahan tingkah laku dan
kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi sampai
mati.
1. Heriditas
2. Lingkungan
Dalam arti anak bias mengadakan seleksi, bias menolak dan menyetujui serta mempunyai
emosi.
adalah:
a. Reni akbar hawardi (2001) mengartikan perkembangan secara luas menunjuk pada
keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam
dalam ukuran dari bagian bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
c. F.j monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses kearah yang lebih
sempurna tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diulang atau diputar kembali.
Sejak awal tahun 1980 an semakin diakuinya pengaruh keturunan (ginetik) terhadap
perbedaan individu berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetic yang
lingkungan perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (minsalnya
Aspek apa saja kah yang mempengaruhi faktor ginetik? Menurut santrok (1992) banyak
aspek yang dipengaruhi faktor ginetik para ahli ginetik menaruh minat yang sangat besar
untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh
faktor ginetik, kecerdasan dan temperamen merupakan aspek aspek yang paling banyak
a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan manusia merupakan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih
panjang dan proses nya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa masa
kompleks karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ organ tubuh dan
lahir proses pertumbuhan fisik manusia dan langsung sampai masa dewasa selama
sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah
menjadi sekitar tiga kalinya.sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun. Perbandingan
ukuran badan manusia dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal
b. Kecerdasan (intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir, berkembang sejalan dengan pertumbuhan syaraf
otak karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan
intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berfikir, dipengaruhi
Adapun tahap tahap perkembangan kognitif menurut piaget yaitu sebagai berikut;
a. Tahap pertama;
Masa sensori motor (0.00-2.50 th) yaitu masa ketika bayi mempergunakan
b. Tahap kedua;
Masa pra-operasional(2.00-7.00th)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili
pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat
Masa dewasa dini dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira 40 tahun, saat perubahan-
Masa Dewasa madya masa dimulai pada umur 40 tahun sampai pada umur 60 tahun, yakni saat
baik menurutnya kemampuan fisik dan psikologis yang jelas nampak pada setiap orang.
Masa Dewasa Lanjut – senescence, atau usia lanjut dimulai pada umur 60 tahun sampai
kematian. Pada waktu ini baik kemampuan fisik maupun psikologis cepat menurun, tetapi teknik
pengobatan modern, serta upaya dalam hal berpakaian dan dandanan, memungkinkan pria dan
wanita berpenampilan, bertindak, dan berperasaan seperti kala mereka masih lebih muda.
a. Mulai bekerja.
e. Mengasuh anak.
a. Memperoleh tanggung jawab sebagai orang dewasa yang berkewarganegaraan dan hidup
bermasyarakat.
c. Membantu anak-anak remajanya untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
bahagia.
dewasa.
e. Menciptakan hubungan diri dengan suami atau istri sebagai pribadi yang baik.
g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan orang tua yang sudah lanjut usia.
bermasyarakat.
Orang dewasa dini secara umum berada di puncak kebugaran fisiknya. Meski demikian, proses
penuaan telah dimulai: tubuh mulai bertambah tua, tetapi setelah mencapai usia paruh baya
(madya) barulah mulai melihat efek-efek penuaan tersebut. Hanya perubahan-perubahan fisik
kecil yang tampak pada usia 20-30 tahun, tetapi setelah mencapai usia 40 tahun banyak orang
mulai menampakkan perubahan-perubahan fisik. Salah satu efek yang paling nyata adalah
hilangnya elastisitas kulit, terutama pada wajah. Ini mengakibatkan garis-garis dan kerutan-
kerutan yang dipandang sebagai salah satu tanda pertama penuaan. Kedua jender mulai sedikit
beruban atau perlahan mengalami penipisan rambut, kekuatan dan fleksibilitas juga mulai
menurun. Meski demikian, menghindari gaya hidup yang tidak sehat tampaknya akan
Seperti halnya setiap periode dalam rentang kehidupan, usia madya pun diasosiasikan dengan
karakteristik tertentu yang membuatnya berbeda. Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur
40-60 tahun. Dewasa madya adalah masa transisi seorang individu, dimana pria dan wanita
meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam
kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Masa tersebut pada akhirnya akan
ditandai oleh perubahan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan
kekuatan fisik, sering pula diikuti oleh penurunan daya ingat. Ada beberapa pendapat tentang
a. Usia dewasa madya atau yang popular dengan istilah setengah baya, dari sudut posisi usia dan
terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak kesamaan dengan masa remaja.
b. Bila masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak tetapi
belum bisa disebut dewasa, maka pada setengah baya, tidak dapat lagi disebut muda, tetapi juga
c. Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang demikian pesat (menuju ke arah
individu setengah baya juga mengalami perubahan kondisi fisik, namun dalam pengertian terjadi
Pada masa dewasa madya terjadi perubahan fungsi fisik yang tak mampu berfungsi seperti sedia
kala, dan beberapa organ tubuh tertentu mulai kehilangan (menurun) fungsinya. Melihat dan
mendengar merupakan dua perubahan yang paling menyusahkan paling banyak tampak dalam
dewasa tengah. Daya akomodasi mata untuk memfokuskan dan mempertahankan gambar pada
retina akan mengalami penurunan tajam antara usia 40 tahun keatas. Karena pada usia tersebut
aliran darah pada mata juga berkurang. Pendengaran mungkin juga mulai menurun pada usia ini
yaitu mulai memasuki usia 40. Meskipun kemampuan untuk mendengar suara-suara bernada
rendah tidak begitu kelihatan. Selain itu perubahan fisik pada masa ini antara lain: tumbuhnya
uban, kulit mulai keriput, gigi yang menguning, tulang-tulang bergeser lebih dekat antara yang
satu dengan yang lainnya, sulit melihat objek-objek yang dekat, penurunan pada sensitivitas
(lanjut usia).
Sama seperti setiap periode lainnya dalam dalam rentang kehidupan seseorang, usia lanjut
ditandai dengan perubahan fisik dan psikologis tertentu. Perkembangan fisik pada masa ini
terlihat pada perubahan perubahan fisiologis yang bisa dikatakan sangat mengalami kemunduran,
perubahan perubahan biologis yang dialami pada masa lansia yang terlihat adanya kemunduran
tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan terhadap kondisi psikologis.
Perkembangan masa dewasa akhir atau usia lanjut, membawa penurunan fisik yang lebih besar
Pada umumnya perubahan pada masa lansia meliputi perubahan dari tingkat sel sampai kesemua
sistem organ tubuh, diantaranya sistem pernafasan, pendengaran, penglihatan, sistem persendian,
sistem metabolisme, sistem reproduksi, sistem pencernaan, kekebalan tubuh dan lain-lain.
Beberapa ahli psikologi dan pengukuran menyatakan bahwa pada masa dewasa muda tidak ada
peningkatan IQ yang berarti, paling tinggi pada masa ini hanya meningkat 5 point saja.
Walaupun demikian, kualitas kemampuan berpikir kelompok dewasa masih terus berkembang
Menurut anggapan Piaget, kapasitas intelek dewasa dini tergolong masa operasional formal,
bahkan kadang-kadang mencapai masa post-operasi formal. Taraf ini menyebabkan masa dewasa
dini mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan kapasitas berpikir abstrak, logis, dan
rasional.
Orang dewasa madya mampu memasuki dunia logis yang berlaku secara mutlak dan universal
yaitu dunia idealitas paling tinggi. Orang dewasa madya mampu menyadari keterbatasan baik
yang ada pada dirinya maupun yang berhubungan dengan realitas di lingkungan hidupnya. Orang
menganalisis masalahnya dengan penyelesaian berbagai hipotesis yang mungkin ada. Atas dasar
analisanya ini, orang dewasa lalu membuat sesuatu strategi penyelesaian secara verbal. Yang
kemudian mencari sintesa dan relasi antara proporsi yang berbeda-beda tadi.
Kemerosotan intelektual pada lansia pada umumnya merupakan sesuatu yang tidap dapat
dihindarkan, disebabkan berbagai faktor, seperti penyakit, kecemasan, atau depresi. Timbulnya
penyakit pikun pada orang dewasa lanjut, membuat individu itu dalam kehidupannya mengalami
ketidakteraturan. Pada usia inilah diperlukan perhatian yang lebih dari orang-orang terdekat
untuk mengarahkan dan menuntun orang dewasa lanjut dalam melakukan suatu hal, seperti
mengarahkan dalam menaruh benda sesuai dengan tempatnya dan mengingatkannya menaruh
benda itu dimana ketika dibutuhkan. Tetapi kemampuan intelektual lansia tersebut pada dasarnya
dapat dipertahankan. Salah satu faktor untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut adalah
keadaan mental dan fisik serta berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Orang yang dewasa
secara emosional dapat memiliki kemampuan menerima emosi, cara menguasai emosi, serta
emosi pada masa dewasa dini, dewasa madya, dan dewasa lansia:
Pada masa dewasa dini perkembangan emosi akan nampak cenderung mengalami masa
ketegangan emosional yaitu berupa tak terkendalinya emosi, cenderung labil, mudah resah,
mudah memberontak. Masa dewasa awal adalah masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu
sangat besar yang didukung oleh kekuatan fisik yang prima. Sehingga, ada steriotipe yang
mengatakan bahwa masa remaja dan masa dewasa awal merupakan masa yang lebih mengutakan
Pada masa dewasa madya terjadi perbedaan pola emosi antara laki-laki dan perempuan. Pada
laki-laki, masa karirnya telah habis (memasuki pensiun) dalam hal ini akan mengalami frustasi
dan beban pikiran sehingga berpengaruh pada emosinya. Sedangkan emosi pada perempuan akan
Kaku dan canggung karena penampilannya ingin menyerupai pemuda, tapi kondisi fisiknya
sudah tua
Bersifat introvert, kritis dalam mendidik anak, sering cemas, serta suka tidur.
Usia berbahaya, karena sering terjadi percekcokan dan krisis dalam kehidupan keluarga
Terjadi proses penyesuaian dan penyeimbangan atas perubahan fisik berkat kematangan cara
berfikir, dengan itu mereka mampu mencapai titik puncak dalam usaha dan karirnya
Usia dewasa akhir lebih temperamen dari segi emosi. Perihal tersebut disebabkan oleh faktor
fisik yang semakin mengalami kemunduran sehingga berpengaruh pada segi psikis termasuk
emosionalnya. Sebagian besar lansia kurang siap dalam memasuki masa tua. Yang menyebabkan
para lansia kurang dapat menyesuaikan diri. Munculnya rasa tersisih, tidak dibutuhkan lagi,
ketidak-ikhlasan menerima kenyataan baru seperti penyakit yang tak kunjung sembuh, kematian
pasangan, merupakan sebagaian kecil dari keseluruhan perasaan yang tidak enak yang harus
Lansia yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri akan cenderung menjadi semakin sulit
menyesuaikan diri pada masa-masa selanjutnya. Yang dimaksud penyesuaian diri pada lansia
adalah kemampuan orang yang berusia lanjut untuk menghadapi tekanan akibat perubahan-
perubahan fisik, psikologis yang dialaminya serta kemampuan untuk mencapai keselarasan
antara tuntutan dari dalam diri dengan tuntutan dari lingkungan, yang disertai dengan
Untuk perkembangan sosialnya pada masa ini disebut masa krisis sosial. Hal ini dikarenakan
adanya tekanan pekerjaan dan keluarga. Peran sosial sering terbatas sehingga mempengaruhi
persahabatan, pengelompokkan sosial serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu.
Perkembangan moral dewasa dini juga tidak lepas dari keterkaitan dengan penguasaan tugas
perkembangan yang menitikberatkan pada harapan sosial. Tuntutan untuk melakukan tanggung
jawab secara moral atas segala perilaku dan keputusan hidup merupakan suatu hal yang menjadi
pegangan individu dalam hidup di masyarakat. Perkembangan sosial masa dewasa dini ini dibagi
-Trait Model
-Typological Models
Menurut Fowler, pada masa ini individu mampu mengambil dan melakukan tanggung jawab
secara penuh terhadap yang diyakininya. Sering kali konsekuensi yang paling buruk akibat dari
keyakinan tersebut harus ditanggungnya. Masa dewasa ini telah memasuki masa post-
conventional yaitu mampu menguji secara mandiri keyakinan atau kepercayaan yang terlepas
dari pengaruh orang lain atau kelompok masyarakat. Ciri-ciri yang menyangkut sosial dan moral
b) Pada masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa
dewasanya memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku yang
baru.
c) Masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses
masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial, dan moral yang menjadi titik
perhatian pada masa ini adalah berkenaan dengan beberapa hal, yaitu :
Hubungan dengan saudara semakin meningkat pada usia ini. Pada masa ini biasanya individu
dengan beberapa teman, pada masa ini mengalami peningkatan. Berbagai aktivitas sosial
Individu pada masa dewasa madya atau tengah pelu menyiapkan diri untuk masa pensiun, baik
secara keuangan maupun psikologis. Membangun dan memenuhi aktivitas-aktivitas waktu luang
merupakan bagian yang penting untuk persiapan masa pensiun, sehingga peralihan ke masa usia
Keterdekatan antar generasi terlihat semakin dekatnya anak-anak yang beranjak dewasa dengan
Selain hal-hal yang sudah Hurlock (1991) menambahkan bahwa tingkat keberhasilan pria dan
wanita dalam menyesuaikan diri pada masa dewasa madya dapat dinilai dari empat kriteria, yaitu
pada usia ini, pengaruh perubahan fisik, dan rasa bahagia pada usia tersebut.
3. Pada Masa Dewasa Lansia
Secara segi moral, usia dewasa akhir lebih cenderung tidak peduli lagi dengan norma-norma atau
aturan-aturan yang ada di lingkungan tersebut. Hal ini dikarenakan banyaknya terjadi
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial para lansia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitasnya sehingga hal ini secara perlahan mengakibatkan terjadinya kehilangan dalam
berbagai hal yaitu: kehilangan peran ditengah masyarakat, hambatan kontak fisik, dan
berkurangnya komitmen.
Menurut Erikson, perkembangan psikososial masa dewasa akhir ditandai dengan tiga gejala
Pendidikan orang dewasa telah dirumuskan dan diorganisasikan secara sistematis sejak tahun
1920. Pendidikan orang dewasa menurut Pannen (dalam Suprijanto, 2007: 11) dirumuskan
sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan belajar secara
berkelanjutan sepanjang hidup. Belajar bagi orang dewasa berhubungan dengan bagaimana
mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya. Menurut Suprijanto (2007:
11) mengungkapkan bahwa pendidikan orang dewasa (andragogy) berbeda dengan pendidikan
peniruan, sedangkan pendidikan orang dewasa berlangsung dalam bentuk pengarahan diri sendiri
untuk memecahkan masalah. Knowles (dalam Basleman dan Mappa, 2011: 126), menegaskan
bahwa pembelajaran orang dewasa akan berhasil dengan baik jika melibatkan baik fisik maupun
mental emosionalnya. Karena itu, pelaksanaan pembelajaran yang bersifat andragogi sebaiknya
mengikuti langkah-langkah:
1. Menciptakan suasana belajar yang cocok untuk orang dewasa
tingkatan, yaitu:
Mempelajari pengetahuan dan keterampilan dasar. Kegiatan pendidikan ini ditujukan bagi
masyarakat yang buta huruf, dan memiliki keterampilan kerja yang sangat sederhana.
Kedudukan pendidikan ini menjadi dasar untuk mengikuti program belajar yang lebih tinggi.
Pendidikan dasar ini mempunyai perkembangan di beberapa Negara, termasuk Negara Indonesia,
yang pada awalnya pendidikan dasar ini hanya ditujukan untuk memberikan pelayanan bagi
masyarakat yang buta huruf latin, sehingga pendekatan dan bentuk penyelenggaraannya
ditekankan untuk membebaskan buta huruf latin. Kemudian setelah diperoleh data bahwa
ternyata anggota masyarakat yang sudah selesai mengikuti program pendidikan dasar ini banyak
yang mengalami buta huruf kembali, dan tidak mempunyai dampak terhadap kehidupan. Maka
pendidikan dasar ini ditingkatkan menjadi Program Pemberantasan Buta Huruf Fungsional.
Program ini merubah dan mengembangkan dari kegiatan awal, dengan menetapkan bahwa
memberikan pelayanan pendidikan yang memiliki dua misi dalam satu usaha.
belajar pada diri orang dewasa. Pendidikan berkelanjutan ini ditujukan pada kegiatan pendidikan,
dapat dijadikan fasilitas dalam peningkatan diri dan produktivitas kerja (Unesco, 2000: 4).
Didasarkan atas jenis ini, maka lahirlah berbagai macam paket-paket keterampilan atau bahan-
bahan yang dikembangkan dan dapat dipelajari setiap orang dewasa sesuai dengan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan peserta didik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang guru denga
tujuan untuk mengembangkan bakat dan minat pada siswa tersebut baik dalam mengikuti
kurikulumnya maupun visi dan misi. Perkembangan peserta didik bertujuan untuk
peserta didik sejak dini, sekolah dasar, menengah dan dewasa. Memahami aspek aspek
pertumbuhan dan perkembangan berdasarkan tahap tahap perkembangan nya (anak, remaja, dan
dewasa.
Aspek moral; ada nilai nilai penting yang terkandung dalam pendidikan moral diantaranya
Aspek karakter;
Aspek emosi
Aspek social;
Masa madya ; atau yang disebut juga usia setengah baya dalam terminology kronologis yaitu
pada umumnya berkisar antara usia 40-60 tahun, merupakan periode yang panjang dalam rentang
kehidupan manusia. Dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai perbuhan fisik maupun
kematian). Ketiga masa ini memiliki tugas perkembangannya masing-masing, semakin tua usia
seseorang maka perkembangan dan hal yang dapat dilakukannya semakin berkurang. Hal itu
terjadi karena disebabkan oleh beberapa hal seperti fungsi fisik, intelektual, emosi, dan sosial,
mereka yang semakin menurun. Oleh sebab itu, agar pembelajaran pada orang dewasa berhasil
maka sebaiknya memperhatikan; suasana yang cocok untuk mereka, bersifat partisipatif,