Anda di halaman 1dari 18

PERILAKU DAN FAKTOR MEMPENGARUHINYA

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4

Helvira (2120203071)

Muhammad Fajar (2120203076)

Dosen Pengampu:

Dr. Febriyanti, s.Ag.,M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Waraahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perilaku Dan
Faktor Mempengaruhinya”ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan
Prodi Manajemen Pendidikan Islam.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada allah Swt. Kepada kedua
orang tua, kepada Ibu Dr. Febriyanti, S.Ag. M.Pd.I selaku dosen Psikologi
Pendidikan dan seluruh teman-teman yang turut mendukung dan membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempatan makalah ini.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, 19 september 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
A. Pendahuluan ..............................................................................................................
B. Pembahasan ...............................................................................................................
1. Definisi Perkembangan Psikologis .........................................................................
2. Fase-Fase Pekembangan ........................................................................................
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologis ...............................
4. Faktor Keluarga bagi Perkembangan .....................................................................
5. Faktor Lingkungan bagi Perkembangan .................................................................
C. Kesimpulan ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
A. Pendahuluan
Perkembangan adalah perubahan yang progesif dan kontinu
(berkesinambungan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati.
Perkembangan merupakan sutu perubahan, dan dan perubahan ini tidak
bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembanhagan tidak ditekankan
dari segi materi, melainkan melainkan dari segi fungsional. Perubahan sutua
fungsi adalah disebabkan oleh pertumbuhan materi yang memungkinkan
danya itu, disebabkan oleh karena perubahan tingkath laku hasil belajar.

Perkembangan merupakan suatu proses yang menggambarkan


perilaku kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis
didalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Oleh
Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang harus
dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan
hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan hidup manusia ditandai
dengan berbagai tugas perkembangan yang harus tempuh.

Apabila kita ingin mempelajari tentang perkembangan manusia


pada umumnya maka kita akan berhadapan dengan berbagai aspek ilmu
pengetahuan yakni ilmu pengetahuan tentang perkembangan biologis dari
proses terjadinya pembuahan, proses kelahiran, proses pertumbuhan
biologis yang sehat dan sempurna, sampai terjadinya proses penuaan dan
kematian seseorang. Sedangkan ilmu pengetahuan yang mempelajari
tentang perkembangan psikologis juga terdiri dari berbagai aspek seperti
tentang pengaruh psikologis ibu yang lagi hamil, factor-faktor yang
mempengaruhi perkembangna psikologi setelah dia lahir, menjadi anak,
remaja, dewasa dan setelah berkeluarga sampai pada hubungan
kemasyarakatan dan seterusnya sampai meninggal dunia masih pula
memiliki pengaruh psikologi terhadap yang masih hidup. Itulah yang
merupakan hakekat perkembangan biologis dan psikologis setiap orang.
Berdasarkan latar belakang diatas, kami akan membahas mengenai Faktor-
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Psikologis dan Teori-Teorinya.
B. Pembahasan

1. Definisi Perkembangan Psikologis


Secara singkat, perkembangan (development) adalah proses atau
tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri
(growth) berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran,
dan arti pentingnya. Menurut McLeod (1989), pertumbuhan juga dapat
berarti sebuah tahapan perkembangan a stage of development
(Muhibbin Syah, 2013)
Dalam Dictionary of psychology (1972) dan The Penguin
Dictionary of Psychology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya
adalah tahapan- tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam
rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan
aspek- aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut
(Muhibbin Syah, 2013)
Selanjutnya, Dictionary of Psychology di atas secara lebih luas
merinci pengertian perkembanagn manusia sebagai berikut.
a. Perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus
menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati
b. Perkembangan itu berarti pertumbuhan
c. Perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan
bagian-bagian yang bersifat jasmaniah ke dalam bagian- bagian
yang fungsional.
d. Perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola- pola
dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar
Pertumbuhan berarti perubahan kuantitatif yang mengacu pada
jumlah, besar, dan luas yang bersifat konkret. Perubahan seperti ini
dimanifestasikan misalnya dalam peristiwa pembesaran atau
penambahan seperti: dari kecil menjadi besar, dari pendek menjadi
panjang, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain perubahan material
yang bersifat biologis. Dengan kata lain, pertumbuhan bararti
kenaikan dan penambahan ukuran yang berangsur- angsur seperti
badan yang menjadi besar dan tegap.
Adapun perkembangan ialah proses perubahan kualitatif yang
mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ
jasmaniah itu sendiri. Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan
itu terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang
oleh organ – organ fisik

2. Fase-Fase Pekembangan
Sebelum membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan individu, terlebih dahulu kita akan membahas tentang
fase-fase perkembangan individu itu sendiri. Dalam perkembangan
individu terdapat beberapa fase, fase-fase tersebut dapat digolongkan
sebagai berikut (Tatang, 2013):
a. Periodisasi yang berdasar biologis.
Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini
didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu.
Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani
yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi,
antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai
bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.
b. Periodisasi yang berdasar psikologis.
Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada
keadaan psikologis ialah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-
masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa
perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan
inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami
oleh setiap anak dalam masa perkembangannya.
c. Periodisasi yang berdasar didaktis.
Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti
yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam
“Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B.
Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah
lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat
perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai
mati dengan pembagian periodisasinya sebagai berikut:
a. Masa Sebelum lahir
Masa ini berlangsung sejak terjadinya konsepsi atau
pertemuan sel bapak-ibu sampai lahir kira-kira 9 bulan 10 hari
atau 280 hari. Masa sebelu lahir ini terbagi dalam 3 priode
yaitu:
a) Periode telur/zygote, yang berlangsung sejak pembuahan
sampai akhir minggu kedua.
b) Periode Embrio, dari akhir minggu kedua sampai akhir
bulan kedua.
c) Periode Janin (fetus), dari akhir bulan kedua sampai bayi
lahir.
d) Masa Bayi Baru Lahir (New Born). Masa ini dimulai dari
sejak bayi lahir sampai bayi berumur kira-kira 10 atau 15 hari.
Dalam perkembangan manusia masa ini merupakan fase
pemberhentian (plateau stage) artinya masa tidak terjadi
pertumbuhan/perkembangan.
b. Masa Bayi
Masa ini dimulai dari umur 2 minggu sampai umur 2
tahun.Masa bayi ini dianggap sebagai periode kritis dalam
perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana
dasar-dasar untuk kepribadian dewasa pada masa ini diletakkan.

c Masa Kanak-kanak Awal

Awal masa kanak-kanak berlangsung dari dua sampai enam


tahun. Masa ini dikatakan usia pra kelompok karena pada masa
ini anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai
persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang
diperlukan untukpenyesuaian diri pada waktu masuk kelas 1
SD.
d. Masa Kanak-kanak Akhir
Akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini
berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya
Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak
sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap
untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya
berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini
sebagai masa timbulnya “sense of accomplishment” di mana anak-
anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat
timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan
itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini
memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
e. Masa Puber
Masa Puber merupakan periode yang tumpang tindih
Karena mencakup tahun-tahun akhir masa kanak-kanak dan tahun-
tahun awal masa remaja. Yaitu umur 11,0 atau 12,0 sampai umur
15,0 atau 16,0. Kriteria yang sering digunakan untuk menentukan
permulaan masa puber adalah haid yang pertama kali pada anak
perempuan dan basah malam pada anak laki-laki. Ada empat
perubahan tubuh yang utama pada masa puber, yaitu:
1) Perubahan besarnya tubuh.
2) Perubahan proporsi tubuh.
3) Pertumbuhan ciri-ciri seks primer.
4) Perubahan pada ciri-ciri seks sekunder

f. Masa Dewasa Awal (Early Adulthood).


Masa dewasa adalah periode yang paling penting dalam
masa khidupan, masa ini dibagi dalam 3 periode yaitu: Masa
dewasa awal dari umur 21,0 sampai umur 40,0. Masa dewasa
pertengahan, dari umur 40,0 sampai umur 60,0. dan masa akhir
atau usia lanjut, dari umur 60,0 sampai mati. Masa dewasa awal
adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu
suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan
emosional, periode isolasi sosial, periode komitmen dan masa
ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian
diri pada pola hidup yang baru.
g. Masa Dewasa Madya (Middle Adulthood).
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh
sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi
dan sosial pada masa ini antara lain:
1. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat
dari seluruh kehidupan manusia.
2. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan
wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan prilaku yang baru.
3. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson,
selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau
sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
4. Pada masa dewasa madya ini perhatian terhadap agama lebih
besar dibandingkan dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang
minat dan perhatiannya terhadap agama ini dilandasi kebutuhan
pribadi dan sosial.
h. Masa Usia Lanjut ( Later Adulthood).
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang.
Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di
tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis
yang semakin menurun.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Psikologis


Pola perkembangan dapat dipengaruhi oleh keadaan atau kondisi
di dalam diri si anak itu sendiri, ataupun oleh keadaan atau kondisi di
luar si anak. Secara umum perkembangan anak selama masa
perkembangannya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
terangkum dalam dua faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah segala sesuatu yang ada dalam diri
individu yang keberadaannya mempengaruhi dinamika
perkembangan. Termasuk ke dalam faktor-faktor internal tersebut
adalah faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kematangan
fisik (genetic) dan psikis, maupun perbedaan ras/etnik.
Anak yang terlahir dari suatu ras tertentu, misalnya ras Eropa
mempunyai ukuran tungkai yang lebih panjang daripada ras
Mongol. Wanita lebih cepat dewasa dibanding laki-laki. Pada
masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada laki-
laki, kemudian setelah melewati masa pubertas sebaliknya laki-
laki akan tumbuh lebih cepat. Adanya suatu kelainan genetik dan
kromosom dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak, seperti yang terlihat pada anak yang menderita Sindrom
Down.
2. Faktor Eskternal
Faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar diri
individu yang keberdaannya mempengaruhi terhadap dinamika
perkembangan. Yang termasuk faktor eksternal antara lain: faktor
sosial, faktor budaya, faktor lingkungan fisik, dan faktor
lingkungan non fisik.
Dengan demikian perkembangan tidak hanya dipengaruhi oleh
satu faktor saja, melainkan dari banyak faktor yang saling
berhubungan dan saling bergantung. Berikut adalah beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan individu :
a. Faktor Keturunan bagi Perkembangan
Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
individu adalah keturunan yang merupakan pembawaan sejak
lahir. Berbeda dengan faktor lingkungan, faktor keturunan pada
umumnya cenderung bersifat kodrati yang sulit untuk dimodifikasi
Kekuatannya sangat bergantung pada besarnya kualitas gen
yang dimiliki oleh orang tua. Ada beberapa asas tentang
keturunan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Asas Reproduksi
Menurut asas ini, kecakapan (achievement) dari masing-
masing ayah atau ibunya tidak dapat diturunkan kepada anak-
anaknya. Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan orang
tua kepada anaknya hanyalah bersifat reproduksi, yaitu
memunculkan kembali mengenai apa yang sudah ada pada hasil
perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang
tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi
dengan lingkungannya.
2. Asas Variasi
Penurunan sifat pembawaan dari orang tua kepada anak-
anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun
kualitasnya. Hal ini karena pada waktu terjadinya pembuahan,
komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah maupun
ibu.
3. Asas Regresi Filial
Terjadi penyurutan sifat atau ciri perilaku dari kedua orang tua
pada anaknya yang disebabkan oleh gaya arik menarik dalam
perpaduan pembawaan ayah dan ibunya, sehingga didapati
sebagian kecil dari sifat-sifat ayahnya dan sebagian kecil pula dari
sifat-sifat ibunya.
4. Asas Jenis Menyilang
Menurut asas ini, apa yang diturunkan oleh masing-masing
orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran menyilang
jenis. Seorang anak perempuan akan lebih banyak memiliki sifat-
sifat dan tingkah laku ayahnya, sedangkan anak laki-laki akan
lebih banyak memiliki sifat dan tingkah laku ibunya.
5. Asas Konformitas
Berdasarkan asas ini, seorang anak akan lebih banyak memiliki
sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku yang diturunkan oleh
kelompok rasnya atau suku bangsanya. Misalnya, orang Eropa
akan menyerupai sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku seperti orang-
orang Eropa lainnya dibandingkan dengan orang Asia.

4. Faktor Keluarga bagi Perkembangan


Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi
perkembangan individu. Sejak kecil, anak tumbuh dan berkembang
dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini, peranan orang tua menjadi
amat sentral dan sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, baik secara langsung maupun idak langsung. Ada
empat pola dasar relasi orang tua – anak yang bipolar yang
berpengaruh terhadap perkembangan anak.
1. Tolerance-Intolerance
Pengaruh yang mungkin dirasakan dari adanya sikap orang tua
yang penuh toleransi adalah anak memiliki ego yang kuat. Sebaliknya,
sikap tidak toleran cenderung menghasilkan ego yang lemah pada diri
anak.
2. Permissiveness-Strichtness
Relasi orang tua anak yang permisif dapat menunjang proses
pembentukkan control intelektual anak. Sebaliknya, kekerasan
berdampak pada pembentukkan pribadi anak ang impulsive.
3. Involvement-Detachment
Seorang anak cenderung menjadi ekstrovert, manakala orang
tua menunjukkan sikap mau terlibat dan peduli. Sebaliknya, sikap
orang tua yang terlalu membiarkan berdampak terhadap pembentukan
pribadi anak yang introvert.
4. Warmth-Coldness
Relasi orang tua-anak yang diwarnai kehangatan
memungkinkan anak memiliki kemampuan untuk melibatkan diri
dengan lingkungan sosialnya. Sebaliknya, relasi orang tua-anak yang
dingin akan menyebabkan anak senantiasa menarik diri dari
lingkungan sosialnya. Sikap dan perlakuan orang tua yang toleran,
permisif, turut terlibat, dan penuh kehangatan merupakan manifestasi
dari penerimaan orangtua terhadap anak. Adapun sikap dan perlakuan
orangtua yang tidak toleran, keras, membiarkan dan dingin merupakan
bentuk penolakan terhadap anak.

5. Faktor Lingkungan bagi Perkembangan


Kualitas seorang anak atau individu dapat di nilai dari proses
tumbuh kembang. Adapun proses tumbuh kembang merupakan hasil
interaksi factor genetik dan factor lingkungan (Chamidah, 2009).
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, termasuk didalamnya
adalah belajar. Terhadap faktor lingkungan ini, ada pula yang
menyebutnya sebagai empirik yang berarti pengalaman karena dengan
lingkungan itu, individu mulai mengalami dan mengecap alam
sekitarnya.
1. Lingkungan Membentuk Mahluk Sosial.
Lingkungan pada uraian ini hanya meliputi orang-orang atau
manusia-manusia lain yang dapat memberikan pengaruh dan dapat
dipengaruhi, sehingga menuntut suatu keharusan sebagai mahluk
sosial untuk bergaul satu dengan yang lainnya. Terputusnya
hubungan manusia dengan masyarakat manusia pada tahun-tahun
permulaan perkembangannya akan mengakibatkan berubahnya
tabiat manusia sebagai manusia.
2. Lingk Beragam kekayaan lingkungan merupakan sumber inspirasi
dan daya cipta untuk diolah menjadi kekayaan budaya bagi
individu. Adapun masa anak-anak merupakan awal kehidupan
manusia yang penuh dengan tugas-tugas perkembangan. Pada
masa ini individu relatif tidak berdaya dan begantung kepada
orang lain, sehingga anak mulai belajar segala macam
pengetahuan yang ada dari lingkungannya.ungan Membentuk
Perilaku Budaya. Menurut Hurlock, Pengetahuan yang diperoleh
melalui akulturasi, sosialisasi dan penyesuaian diri agar dirinya
mendapat pengakuan dari masyarakat akan keberadaannya
(Indriana dan Kalpikawati, 2007).
C. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis secara
umum terbagi menjadi 2 bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan factor yang berasal dari dalam diri individu
sedangkan factor eksternal berasal dari luar individu yang mempengaruhi
perkembangan psikologis. Selanjutnya factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan psikologis dijabarkan kembali dalam beberapa bagian
yaitu:
1) Faktor keturunan perkembangan
2) Faktor Keluarga bagi Perkembangan
3) Faktor Lingkungan bagi Perkembangan

2. Menurut Suryabrata (2007) pendapat yang bermacam-macam mengenai


teori-teori yang mempengaruhi perkembangan itu pada pokoknya dapat
di golongkan menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Nativisme, berpendapat bahwa


perkembangan individu itu semata mata ditentukan oleh faktor-faktor yang
di bawa sejak lahir (natur artinya lahir) jadi perkembangan individu itu
semata mata tergantung pada dasar.
2) Pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Empirisme, berpendapat
bahwa perkembangan itu semata-mata tergantung pada faktor dasar,
maka pengikut-pengikut aliran Empirisme berpendapat bahwa
perkembangan itu semata-mata tergantung pada faktor lingkungan,
sedangkan dasar tidak memainkan peran sama sekali.
3) Pendapat ahli-ahli yang mengikuti aliran Konvergensi, berpendapat
bahwa didalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan
maupun lingkungan memainkan peranan penting.
D. Saran
Salah satu kesulitan yang dialami kelompok kami dalam pembuatan
makalah ini salah satunya yaitu sumber referensi berupa jurnal-jurnal penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologi. Banyak
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis sehingga harapan
kami khususnya bagi pembaca yang akan melakukan penelitian mengenai
perkembangan psikologis agar lebih banyak melakukan penelitian mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan psikologis.

DAFTAR PUSTAKA
Chamidah, Atien Nur. 2009. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak. Jurnal Pendidikan Khusus. Volume 5, No. 2
November 2009. Tersedia:
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpk/article/download/789/613 diakses
pada 27 September 2015 pukul 20.15 WIT

Indriana, Yeniar dan Kalpikawati, Ni Luh Putu Ratih. 2007. Perbedaan


Tingkat
Emosional Berdasarkan Klasifikasi Derajat Asma di RSUP Dr. Kariadi
Semarang. Jurnal Psikologi. Volume 19, No. 1, Maret 2007. Tersedia:
http://core.ac.uk/download/pdf/11733426.pdf diakses pada 27
September 2015 pukul 20.15 WIT
Mahmud. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Martani, Wisjnu. 2012. Metode Stimulasi dan Perkembangan Emosi Anak
Usia
Dini. Jurnal Psikologi. Volume 39, No. 1, Juni 2012: 112 – 120. Tersedia:
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/183/149
diakses pada 27 September 2015 pukul 20.15 WIT
Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rodakarya Offset

Anda mungkin juga menyukai