OLEH :
KELOMPOK 4
SEMESTER II B KARYAWAN
2021-2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt. Dzat pencipta alam semesta, sholawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Nabi akhir
zaman, juga kepada para sahabat dan kaum kerabatnya termasuk kita semua.
Aamiin YaAllah Yarobbal’alamiin.
Demikian makalah ini penulis susun, apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan dan terdapat banyak kekurangan , mohon dimaafkan dengan lapang dada
yang terbuka. Semoga bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Aamiin
YaAllah Yarobbal’alamiin.
i
DAFTAR ISI
Table of Content
s
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan...................................................2
B. Ciri-ciri Perkembangan dan Pertumbuhan.......................................................5
C. Aspek-aspek yang Memengaruhi Pertumbuhan................................................6
D. Fase-fase Pertumbuhan Anak.............................................................................8
E. Fase-fase Psikoseksual.......................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................15
PENUTUP.......................................................................................................................15
A. Kesimpulan.........................................................................................................15
B. Saran...................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan merupakan perubahan-perubahan yang dialami individu
atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya yang
berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik
menyangkut fisik (jasmani) maupun psikis (rohani). Manusia secara terus
menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalam atau
belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan berlangsung secara terus menerus
sejak masa konsepsi sampai masa kematangan atau masa tua.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu perkembangan dan pertumbuhan?
2. Apa saja ciri-ciri perekembangn dan pertumbuhan?
3. Apa saja aspek-aspek yang memengaruhi pertumbuhan?
4. Ada fase-fase apa saja dalam pertumbuhan anak?
5. Apa itu fase psikoseksual?
C. Tujuan Masalah
1. Lebih memahami pengertian perkembangan dan pertumbuhan
2. Mengetahui ciri-ciri perkembangan dan pertumbuhan
3. Mengetahui aspek-aspek yang memengaruhi pertumbuhan
4. Mengetahui dan memahami fase-fase perkembangan dan pertumbuhan.
5. Mengetahui dan memahami bagian-bagian fase
D.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Semua yang berkembang menuju pada bentuk dan keadaan yang lebih baik
dan lebih maju, artinya progresif. Manusia terus berkembang maju secara fisik
dari kekuatan tubuhnya dan fungsi-fungsinya. Perkembangan itu pun dialaminya
secara berkesinambungan atau bertahap, seperti dari merangkak menjadi berdiri,
dari berdiri menjadi berjalan, dan seterusnya.
2
Selain konsep perkembangan, ada pula yang disebut dengan pertumbuhan.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materiil sesuatu
sebagai akibat adanya pengaruh lingkungan. Dalam pribadi manusia, baik yang
jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai
kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju ke arah kesempurnaan.
Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi:
Menurut F.J. Monk, Knoers, dan Siti Rahayu Haditono (1992: 1), ada ahli
psikologi yang tidak membedakan antara perkembangan dengan pertumbuhan,
bahkan ada yang lebih mengutamakan pertumbuhan. Pandangan itu menunjukkan
bahwa perkembangan berarti bertambahnya kemampuan dalam berbagai hal yang
3
melibatkan makna adanya pertumbuhan yang lebih integratif dan perbedaan-
perbedaan keadaan yang pertama dengan keadaan berikutnya.
4
melahirkan anak yang memiliki postur tubuh yang sama. Jika ada anak yang
tinggi badannya melebihi ayahnya, mungkin dari ibunya, mungkin dari kakeknya,
dan seterusnya. Artinya sangat jarang perkembangan fisiknya melewati keadaan
fisik orangtuanya. Pandangan ini yang dikenal sebagai hukum hereditas, yang
menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan manusia bersifat pewarisan
genetis.
5
5. Perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda. Perkembangan
berlangsung dalam kecepatan yang berbeda-beda. Kaki dan tangan
berkembang pesat pada masa lainnya.
6. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan. Pada saat pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, ingatan, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
6
2. usia dan mental anak
Kondisi kepribadian anak adalah bakat bawaan yang sudah ada yang
merupakan anugerah langsung dari Sang Pencipta. Orangtua anak tidak
mengetahui secara konkret bakat anak yang sesungguhnya apabila aktivitas
anaknya tidak diamati dengan serius. Bakat itu akan menunjukkan polanya yang
serius dalam tahapan kognisi anak dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
7
selalu pindah tugas. Ada pula yang ibunya bekerja di pabrik. Apabila kedua
orangtuanya tidak ada di rumah, anak itu sudah biasa melayani dirinya sendiri.
Orang tua serta suasana emosional yang diciptakan oleh orangtua jelas
berpengaruh nyata pada pembentukan kepribadian anak, terutama pada anak yang
berusia di bawah 5 atau 6 tahun. Secara bertahap, anak mengadakan pembentukan
kepribadian menuju kepribadian dewasa. Unsur yang didapat sejak lahir beserta
keadaan lingkungan memegang peranan dalam perkembangan dan pematangan
kepribadian selanjutnya. Unsur yang dibawa sejak lahir merupakan berkah
genetik, sementara keadaan lingkungan mencakup bagaimana pengasuhan yang ia
terima (dipengaruhi oleh sikap dan perhatian orangtua, suasana emosional dalam
keluarga, norma, dan etika yang berlaku, kehidupan beragama dalam keluarga,
tingkat sosial ekonomi, serta tingkat pendidikan orangtua).
Fakta yang diungkap oleh ahli jiwa Sigmund Freud menunjukkan bahwa
kesehatan kejiwaan pada masa sekarang sangat mungkin ditentukan oleh fase fase
yang dialami seseorang pada masa kecilnya. Sikap-sikap yang (agak)
menyimpang bisa saja berawal dari kegagalan satu atau lebih fase yang dilalui
semasa bayi dan balita. Oleh karena itu, kepekaan terhadap perkembangan
kejiwaan seorang anak akan membentuk anak tersebut menjadi seorang yang
berjiwa dan berkepribadian baik (lihat dalam http://analisadaily.com/ index.php?
option=com).
8
a. fase oral merupakan fase paling awal yang berlangsung sejak lahir sampai 18
bulan;
c. rangsangan pada daerah tersebut, misalnya dengan menggunakan dot susu botol
atau puting susu akan menimbulkan sensasi yang menyebabkan anak mengisap
dan mendatangkan kesenangan;
e. pada fase ini, mental anak sangat dipengaruhi oleh kepuasan oralitasnya. Jika
berlebihan akan berdampak pada mentalnya, misalnya anak menjadi sangat
bergantung dan manja.
2. Fase anal, ciri-cirinya adalah: fase ini berlangsung ketika usia anak memasuki 1
tahun dan mulai
b. perkembangan pada fase ini ditandai dengan kematangan saraf dan otot di
sekitar anus yang memungkinkannya untuk mengendalikan dan menahan buang
kotoran;
c. terjadi klimaks ketika orangtua mengajarkan cara-cara buang air kecil ke kamar
mandi dan cara-cara membuka celana, sehingga anak akan terbiasa dan lebih
mandiri;
e. apabila pola pengajaran orangtua tidak efektif, anak akan lebih rewel, tidak
rapi, dan tidak menyukai bercelana atau berpakaian rapi.
a. fase ini berlangsung mulai usia 3 tahun dan berakhir saat berusia 5 tahun;
9
b. ditandai dengan adanya minat, ketertarikan, dan kesenangan pada area genital;
c. kurang berkembang pada anak yang tidak memiliki saudara dengan jenis
kelamin yang berbeda;
d. ditandai dengan penis envy pada wanita (kecemburuan pada anak wanita karena
mereka tidak memiliki penis) serta penis anxiety pada pria (kekhawatiran anak
laki-laki akan kehilangan penis); anak perempuan cenderung menginginkan
perhatian dari ayahnya
e.dan menganggap ibunya sebagai saingan, hal yang sebaliknya juga terjadi pada
anak lelaki;
a. terjadi sampai seseorang memasuki usia pubertas (mulai usia 5-6 tahun hingga
11-13 tahun);
g. Pada fase awal (0-2 tahun), anak mempelajari cara berkomunikasi dan
menyerap dasar-dasar kepercayaan melalui pengetahuan yang diterimanya.
Pada fase prastudi (2-7 tahun), anak mulai memperluas wawasan dan pergaulan,
mulai mengembangkan berbagai perlengkapan dasar yang ia perlukan dalam
membangun kapasitas hidup. Pada fase belajar (7-11 tahun), anak bersemangat
mencari tahu, mengembangkan segala aspek dirinya, baik rasional, emosional
10
maupun keterampilan. Mulai usia 11 tahun, anak memasuki fase dewasa, saat ia
masuk ke tengah masyarakat dan menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan.
E. Fase-fase Psikoseksual
Ada fase-fase psikologis yang harus dilalui tiap individu, antara lain fase
psikoseksual, yaitu tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan fungsi seksual
yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis individu tersebut. Tiap
individu akan mengalami fase (tahap) psikoseksual dalam tiap tahap
perkembangan umumnya (0-18 tahun). Bila gagal melewati suatu masa yang
harus dilaluinya sesuai dengan tahap perkembangannya, akan terjadi gangguan
pada diri orang tersebut (http://gusrukhin.files.wordpress.com/2008/08/
faseremaja).
c. sensorinya sangat dekat dengan puting dan benda yang menyerupainya seperti
dot;
g. dorongan oral terdiri atas 2 komponen, yaitu dorongan libido dan dorongan
agresif. Dorongan libido, yaitu dorongan seksual pada anak, yang berbeda dengan
libido pada orang dewasa. Dorongan libido merupakan dorongan primer dalam
kehidupan yang merupakan sumber energi dari ego dalam mengadakan hubungan
dengan lingkungan, sehingga memungkinkan pertumbuhan ego. Ketegangan oral
akan membawa pada pencarian kepuasan oral yang ditandai dengan diamnya bayi
pada akhir menyusui. Adapun dorongan agresif dapat terlihat dalam perilaku
menggigit, mengunyah, meludah, dan menangis;
11
h. memerlukan curahan kasih sayang sedalam-dalamnya dari ibu;
d. anak semula dibiarkan buang air kecil sesuai kebiasaannya dan tidak dimarahi
orangtuanya;
e. orangtua mengajarkan tata cara buang air kecil sehingga anak mengerti dan
membiasakan diri;
b. erotik uretral mengacu pada kenikmatan dalam pengeluaran dan penahanan air
seni seperti pada fase anal;
c. jika fase uretral tidak dapat diselesaikan dengan baik, anak akan
mengembangkan sifat uretral yang menonjol, yaitu persaingan dan ambisi sebagai
akibat timbulnya rasa malu karena kehilangan kontrol terhadap uretra;
d. jika fase ini dapat diselesaikan dengan baik, anak akan mengembangkan
persaingan sehat yang menimbulkan rasa bangga akan kemampuan diri. Anak
laki-laki meniru dan membandingkan dengan ayahnya.
12
b. sering mempermainkan kelaminnya dan merasakan kenikmatan bagi dirinya;
a. pada fase ini, semua aktivitas dan fantasi seksual seakan-akan tertekan;
d. tulang dan organ seks menampakkan diri, remaja putri mencapai kecepatan
pertumbuhan maksimal pada usia sekitar 12-13 tahun, sedangkan remaja putra
sekitar 14-15 tahun;
e. postur tubuh anak gadis tampak lebih tinggi daripada anak laki-laki (usia 11-
14);
13
g. terjadi mimpi basah, yaitu keluarnya air mani ketika tidur (mimpi basah);
a. masa remaja dikenal dengan masa storm and stress, yaitu terjadi pergolakan
emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara
psikis yang bervariasi;
b. pada masa remaja (usia 12 sampai dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase:
c. fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dari usia 11-16 tahun;
e. masa pubertas terjadi tumpang tindih antara masa anak dan masa remaja;
g. berdampak pada bentuk fisik (organ seks) dan psikis, terutama emosi (mental).
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Penulis sangat mengharapkan tinjauan dan revisi dari Ibu Dosen D.Siska
Amaliyah, M.Pd.I. dan teman-teman atau pembaca. Kritik dan saran inshaAllah
akan penulis terima, dan apabila penulis kurang tepat dalam segi pembahasan
maupun penulisan makalah ini, mohon teman-teman semuanya bisa
memaafkannya.
Semoga adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
yaAllah Yarobbal’alamiin.
13
DAFTAR PUSTAKA
Rosleny Marliani. Psikilogi Umum. Bandung: Pustaka Setia. 2014
14
14