TENTANG
Nama Kelompok 5:
D3 GIZI 1A
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Individu Dalam Daur Kehidupannya” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ismanilda,
S.Pd, M.Pd.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan Psikologi, serta infomasi dari media massa yang berhubungan
dengan Psikologi dalam Perkembangan Individu Dalam Daur Kehidupannya, tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Psikologi atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Perkembangan Individu Dalam Daur
Kehidupannya, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
I. Latar Belakang.......................................................................................................1
II. Rumusan Masalah..................................................................................................1
III. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB PEMBAHASAN.............................................................................................................2
I. Kesimpulan.............................................................................................................23
II. Saran ......................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................24
SOAL........................................................................................................................................25
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam daur kehidupan, manusia pasti mengalami proses perkembangan, baik
dari segi fisik maupun psikologinya. Dalam proses perkembangan, jelas adanya
perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa,
emosi, perasaan, minat, motivasi sikap, kepribadian, bakat,dan kreatifitas.
Psikologi perkembangan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari
secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara organoleptic, yaitu
mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental
manusia sepanjang hidupnya.
Seorang filosof Inggris John Locke (1632-1704), menyatakan bahwa
pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan dalam
perkembangan anak, dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate
knowledge). Menurut Santrok (2007), perkembangan adalah pola perubahan sejak
perubahan dan terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu.
Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbuhan dan dalam beberapa
tahap. Hurlock (1980) menuliskan bahwa perkembangan merupakan serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman.
Psikologi Perkembangan pendapat dari Linda L. Daidoff (1991) yaitu cabang
psikologi yang memepelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani,
perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk ini
melalui pembuahan hingga menjelang mati.
Pada dasarnya bahwa psikologi perkembangan adalah sebuah studi yang
mempelajari sistematis perkembangan prilaku manusia sepanjang rentang hidupnya
dari masa konsepsi hingga menjelang akhir ayat.
II. Rumusan Masalah
A. Jelaskan fase-fase perkembangan individu?
B. Jelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi perkembangan?
III. Tujuan
A. Memahami apa-apa saja tahapan atau fase perkembagan individu
B. Memahami unsur-unsur yang mempengaruhi perkembangan
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kulit termasuk rambut dan kuku
Kelenjer hipofisis, mammne,keringat, serta email gigi.
Lapisan madigah endoderma menghasilkan lapisan epitel
saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan kandung kemih. Lapisan
ini juga membentuk perenkim ratiroid, kelenjer paratiroid hati, dan
kelenjer pancreas. Lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachius
juga berasal dari lapisan ini.
d) Tahap Fetus / Janin
Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan
berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini ialah
terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan,
dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, ke
semua organnya telah tampak. Tahap ini berlangsung selama kurang
lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu
kelahiran.
4
Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam obatobatan atau makanan
yang di konsumsi ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan
janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping,
baik fisik maupun sistem kimiawidalam tubuh janin.
Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Ketika ibu hamil mengalami
ketakutan, kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam maka
terjadi perubahan psikologis, anatara lain meningkatnya pernapasan
dan sekresi oleh kelenjar
Wajar jika dalam kondisi hamil seorang ibu hamil akan muncul proses
yang bermacam-macam seperti
Timbul keinginan yang aneh-aneh atau kita sebut ngidam.
Merasakan kebahagiaan atau kepuasan, karena merasa dirinya
subur, calon ibu sejati maka ada keinginan menyambut bayi
dengan gairah.
Muncul perasaan cemas, tegangan emosi, dan khawatir.
3) Priode Pasca Natal
Masa perkembangan janin dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir
kehidupan Rahim dikenal sebagai masa janin.
Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang puncak kepala
bokong (PBB) sebagai panjang puncak kepala tumit (PPT), ukuran dari vertex
kepala ke tumit (tinggi berdiri) ukuran dinyatakan dalam cm, kemudian
dihubungkan dengan umur janin yang dinyatakan dalam minggu/bulan.
Salah satu perubahan paling mencolok selama masa janin ialah
pembentukan kepala relative lambat dibandingkan bagian tubuh lainya, Selama
bulan ketiga wajah semakin menyerupai manusia. Mata yang mulai menghadap ke
lateral, menjadi terletak di permukaan ventral wajah dan telinga mendekati letak
definitnya di samping kepala.
Pada bulan keempat, kelima, PBB- nya kira-kira 15 cm, yakni rata-rata
setengah hari dari total panjang bayi baru lahir, akan tetapi berat badan janin
hanya sedikit bertambah pada masa ini menjelang akhir bulan kelima masing-
masing kurang dari 500 g.
Pada bulan keenam, kulit janin kemerahan dan tampak keriput, karena
tidak ada jaringan ikat dibawah kulit. Janin yang dilahirkan pada bulan ke-enam
atau paruh pertama bulan ketujuh sukar untuk hidup. Selama dua bulan terakhir,
janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah
kulit.
Pada akhir bulan kesembilan kepala telah mendapat ukuran-ukuran
lingkaran terbesar pada semua bagian tubuh. Pada saat berakhir, berat badan janin
5
3.000-3.400 g. PBB-nya kira-kira 36 ons, dan PPT kira-kira 50 cm, ciri-cirinya
jelas, dan testis seharusnya telah ada dalam skrotum.
Dalam proses kelahiran bayi pergerakan bayi menjelang kelahiran.
Apakah bayi bersifat aktif atau bersifat pasif. Dalam kondisi normal bayi bersifat
aktif, sehingga siap untuk lahir, bukan di lahirkan. Setelah lahir, bayi
menunjukkan banyak gerak-gerak refleks. Orang dahulu berpendapat bahwa masa
ini kurang ada perkembangan psikologi yang menarik karena anak hanya
melakukan tingkah laku-tingkah laku yang instinktif.
Ellizabeth B. Hurlock dalam bukunya child development menjelaskan
bahwa ada 5 tipe atau model kelahiran seorang bayi yaitu:
a. Natural or Spontaneous Birth
Yakni kelahiran bayi secara spontan atau biasanya disebut dengan
kelahiran bayi secara alami “natural” sebab prosesnya tanpa adanya
pertolongan atau tanpa adanya obat perangsang.
b. Instrument birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat, jika bayi tampak berukuran
besar dari (saluran kelahiran) badan ibunya.
c. Breech birth
Kelahiran ini biasanya di sebut dengan kelahiran “sungsang” yakni
yang Nampak dari bayi adalah pantatnya dulu lalu diikuti kaki, kedua
tangan serta kepala. Jika posisi bayi tidak berubah maka
menggunakan alat untuk menolong bayi tersebut.
d. Transvers-presentation birth
Yakni kelahiran dikarenakan keberadaan bayi melintang pada rahim
ibu.
e. Caesarean-Section birth
Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi
badanya terlalu besar untuk melewati atau menembus saluran
kelahiran, terlalu lama dan sulit untuk diupayakan.
Selebihnya kegiatan bayi adalah mengadakan gerakan-gerakan. Pendapat
diatas dapat dengan mudah dipahami, karena keduanya dapat dikatakan ada
kesamaannya.
Reaksi positif, yaitu gerakan-gerakan bayi yang sesuai atau searah
dengan rangsangan (stimulus) yang dating pada dirinya. Contoh,
melihat, tersenyum, mendengarkan suara, makan, minum, dan lain-
lain.
Reaksi negatif, yaitu kebalikan dari reaksi positif reaksi ini sebagai
perwujudan adanya stimulus yang datang pada dirinya. Contoh,
menangis, terkejut, menolak, dan makan.
Reaksi spontan (aksi), yaitu gerakan-gerakan bayi tidak di sebabkan
adanya rangsangan dari luar namun kehendak sendiri. Contoh,
6
sendirian tanpa sebab menggerakkan tangan, kaki, kepala
menggelepar.
4) Perubahan Psikologi
a) Trimester Pertama
Biasanya, masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi
di trimester pertama, yakni ketika perubahan aktivitas hormonal
ibu sedang besar-besarnya. Perubahan inilah yang dapat dengan
mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu, selain menyebabkan
keluhan mual-muntah, terutama di pagi hari (morning sickness)
selama dua bulan pertama. Akibatnya, beban psikologis pun
semakin bertambah. Makanya, wajar bila di usia kehamilan ini
banyak ibu rentan terhadap trauma. Selain itu, ibu hamil pun
sering mengalami kecemasan berkaitan dengan penampilan
isiknya, kehamilan kerap dipersepsikan sebagai keadaan yang
mengancam.
b) Trimester Kedua
Usai trimester pertama, biasanya beban kehamilan telah dapat
diantisipasi lebih baik. Selain perubahan hormonal lebih stabil
ibu pun telah mulai terbiasa dengan kondisi tubuhnya.
Perubahan yang terjadi selama trimester kedua di antaranya:
pertambahan berat badannya makin nyata, sering pegal-pegal,
sakit punggung, lelah, kejang otot kaki, pinggang linu, kaki
kram, kaki bengkak.
c) Trimester Ketiga
Semakin dekat dengan hari kelahiran, biasanya dia merasa
semakin takut dan cemas. Merasa penampilannya tidak menarik
karena perubahan bentuk isiknya. Sering mengeluh sakit, pegal,
ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama
pada punggung dan panggul, karena bayi telah semakin besar
dan telah mulai menyiapkan diri untuk lahir, mengeluh sakit.
2. Perkembangan Pada Masa Bayi
1) Pengertian Masa Bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola
perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk. Masabayi disebut juga:
a. Masa dasar yang sesungguhnya.
b. Masa dimana perubahan berjalan pesat.
c. Masa berkurangnya keterngantungan.
d. Masa meningkatnya individualitas.
e. Masa Permulaan berkembangnya penggolongn peram seks.
f. Masa yang menarik.
7
g. Masa permulaaan kreatfitas.
h. Masa berbahaya.
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan pada Masa Bayi
Pada masa ini, faktor yang memengaruhi perkembangan dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Faktor Intern
Tempo/kecepatan dan irama perkembangan tersebut
berbeda-beda pada setiap fase dan setiap anak.
Bakat, temperamen, dan pekembangan anak yang tidak
sama.
b. Faktor Ekstern
Perawatan jasmani.
Sikap pendidik / pengasuh orang tua.
3) Perkembangan Pada Masa Bayi
a. Fisik
Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dilihat pada enam
bulan pertumbuhannya terus bertambah pesat. Tahun pertama
peningkatan lebih kepada berat dan tinggi.Selama tahun kedua
terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proporsi,
tulang, otot, dan lemak, bangun tubuh, gig, susunan saraf, dan
organ perasa.
b. Perkembangan Motorik
Tingkah laku instingtif pada bayi beberapa hari baru lahir sebagian
besar waktunya digunakan untuk tidur. Sekitar 88% untuk tidur,
sekitar 7% untuk minum susu, 1% untuk tingkah laku spontan.
Waktu yang sedikit digunakan untuk melakukan hal-hal refleks
diantaranya:
Refleks Moro atau Refleks Peluk
Refleks ini timbul karena anak terkejut dan mulai hilang
pada sekitar bayi berumur 4-5 bulan.
Refleks Genggam atau Refleks Darwin
Telapak tangan menggenggam kalau mendapat setuhan dan
menghilang saat bayi berusia 6 bulan.
Refleks Babinski
Apabila telapak kaki dirangsang ibu jari akan bergerak
keatas, jari kaki yang lain membuka dan menghilang saat
bayi berusia 6 bulan.
Refleks Mencium-Cium atau Rooting Refleks
8
Jika pipi atau daerah mulut bayi diransang, kepala memutr
seolah-olah mencari putting susu dan ini akan menghilang
saat bayi berusia 6 bulan.
Refleks Hisap
Mulut bayi akan bergerak-gerak seolah-olah akan
menghisap, kalau pipinya dirangsang atau haus.
c. Psikologis
Secara psikologis, pada masa bayi terjadi pembentukan polapola
fundamentalis dan kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang
berarti bagi dirinya. Mulai merasakan sentuhan ‘touching’ oleh
orang-orang tertentu.
d. Perkembangan Bicara
Sebelum mampu berbicara, bayi lebih dahulu dapat mengerti apa
yang dikatakan tanpa dapat bereaksi dengan kata hanya dengan
ekspresi dan gerakan. Oleh karena itu, mimik dan ekspresi bayi
juga dapat dimengerti setelah usia tiga bulan. Menurut Terman dan
Merril, rata-rata bayi dapat bereaksi terhadap perintah-pe rintah
pada usia kurang lebih dua tahun. Rata-rata bayi belajar
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia
tahun-tahun pertama yang disebut dengan komunikasi prabicara.
Bentuk-bentuk prabicara ini antara lain: menangis, berceloteh,
isyarat, dan ungkapanungkapan emosi.
e. Perkembangan Emosi
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti
kemarahan (menjerit, meronta, menendang, mengibaskan tangan,
memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, tempat tinggi,
dan binatang), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan
lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak-balik),
kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakkan lengan serta
kakinya), afeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium
barangbarang kesayangannya).
f. Perkembangan Kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan
benda dan orang-orang. Piaget menamakan tahap perkembangan
ini tahap “sensomotorik” dalam perkembangan konsep. Pada akhir
masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi
kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa” dan “di
mana”.
g. Perkembangan Moral
9
Bayi belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi
mempelajari kode moral dari orang tuanya dan orang-orang yang
dekat dengannya. Bayi menilai benar atau salah suatu perbuatan
berdasarkan kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.
4) Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang
diharapakan dapat:
a. Memberikan ransangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi.
b. Memerhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat
menolong diri sendiri.
c. Menciptakan linkungan yang kondusif untuk bekembangnya
kemampuan berbicara.
d. Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar
dan salah.
e. Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai.
f. Memberikan kebisaan bermain yang konstuktif.
3. Periode Kanak-kanak Awal [ Early Childhood]
Periode ini dihitung sejak anak sudah berusia dua tahun sampai berusia enam
tahun. Orang tua sering memendang priode ini sebagai masa-masa yang sangat sulit.
Ciri perilaku yang menonjol dalam usia ini adalah semakin baiknya peguasaan
terhadapa tangan dan kakinya. Bahkan sudah cenderung secara teapa menggunkan
satu tangan untuk melakukan satu pekerjaan.
Para psikolog berbendapat bahwa periode ini adalah masa umur berkelompok.
Anak-anak cenderung bekumpul dengan sebayanya ynag berjenis kelamin yang sama,
dengan gaya bahasa yang sama.
1) Perkembangan Fisik
a. Tinggi dan Berat
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi
tu buh yang sangat berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh
me reka tetap mengikuti aturan yang sama.
b. Perkembangan Otak
Salah satu perkembangan isik yang paling penting selama masa
perkembangan awal anak-anak ialah perkembangan otak. Pertumbuhan
otak selama masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukur an urat saraf yang berujung di dalam dan di antara
daerah otak.
c. Perkembangan Motorik
Perkembangan isik pada masa anakanak ditandai dengan
berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus.
2) Perkembangan Emosi
Menurut English and English emosi adalah “A complex feeling
state accompanied by characteristic motor and glandular activities”
(suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik
kegiatan kelenjar dan motoris).
Pengaruh emosi terhadap perilaku individu di antaranya:
a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas
atas hasil yang dicapai.
b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa
putus asa (frustrasi).
c. Menghambat konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup dan
gagap dalam berbicara.
d. Terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu
dan iri hati.
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa
kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik
terhadap dirinya maupun orang lain.
16
yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan isik, perubahan dalam fungsi
psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
Ciri-ciri manusia dewasa ialah :
a. Masa Pengaturan (Settle Down)
Ketika ia telah menemukan pola hidup yang diyakini dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan polapola perilaku,
sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi
kekhasannya selama sisa hidupnya.
b. Masa Usia Produktivitas
Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia
ini merupakan masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan
hidup, menikah, dan berproduksi/menghasilkan anak.
c. Masa Bermasalah
Masa dewasa dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah.
Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran
barunya (perkawinan vs. pekerjaan). Jika ia tidak dapat
mengatasinya, maka akan menimbulkan masalah.
d. Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak
terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora
dan mudah tegang.
e. Masa Keterkaitan Sosial
f. Masa Komitmen
g. Masa Ketergantungan
h. Masa Perubahan nilai
i. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
j. Masa Kreatif
17
Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer. Aliran ini menyatakan bahwa
perkembangan individu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh factor-
faktor yang dibawa sejak lahir (natus = lahir). Jadi ditentukan oleh
dasar/bawaan/natur/konstitusi/keturunan. Oleh karena itumanusia yang baru
dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan baikkarena berasal dari
keturunan orang tuanya maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jika
individu pembawaan nya baik, maka akan baik pula individu tersebut begitu juga
sebaliknya. Menurut aliran ini, Pendidikan tidak dapat diubah dan senantiasa
berkembang dengan sendirinya.
2. Empirisme
Tokoh dalam aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan
teori“tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan “tabula rasa”, yakni meja lilin
yang putih bersih belum tergoreskan apapun. Mau dijadikan gambar-gambar apa
saja meja lilin tersebut terserah pelukisnya. Meja lilin disini diibaratkan sebagai
bayi yang baru lahir yang akan berkembang. Sedangkan pelukis adalah
lingkungan yang akan membentuk jadi apapun anak yang baru lahir ini. Dengan
kata lain, perkembangan individu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh
faktor-faktor lingkungan/ nurture (empiria= lingkungan). Aliran besar ini
pengaruhnya di Amerika Serikat (disebut environmentalisme). Aliran
environmentalisme tidak eksplisit menolak “dasar”, tetapi dasar itu sukar
ditentukan maka yang dibicarakan adalah lingkungan. Menurut J. Watson, yang
terkenal sebagai behaviorist dari Amerika Serikat, pernah sesumbar “Beri aku
bayi, lalu mintalah kepadan ku mau dijadikan apa pun bayi itu. Mau dijadikan
dokter, lawyer, guru, bahkan dijadikan criminal. Mintalah kepadaku”.
3. Konvergensi
Tokoh aliran ini adalah William Stern. Perkembangan individu
dipengaruhi oleh nature (dasar) dan nurture (lingkungan). Antara bawaan (dasar)
dan lingkungan saling mempengaruhi. Pendapat ini memunculkan kelompok
interaksionis yang menekankan adanya interaksi antara keturunan dan
lingkungan. Menurut Anastasi (Gunarsa, 1997), pengaruh keturunan terhadap
tingkah laku selalu tejadi tidak langsung, tetapi membutuhkan perantara ata
perangsang yang terdapat dalam lingkungan.
4. Asuh
Nutrisi yang seimbang dan adekuat terutama pada pertama kehidupan
adanya tumbuh kembang otak pada bayi karena faktor diberikannya asi eklusif
pada awal kelahiran. Kemudian diberikan juga makanan seimbang sesuai umur
sebagai pendamping asi eklusif. Dimana berguna sebagai sumber
tenaga,pembangun sel baru dan pengatur untuk perlindungan tubuh untuk tumbuh
berkembang.
Perawatan kesehatan dasar seperti memberikan imunisasi kepada balita,
mengurangi morbiditas dan moralitas terhadap penyakit menular. Memberikan
18
perawatan baik itu kebersihan pakaian tempat tinggal dan tidak lupa melatih
kesegaran jasmani dengan rekreasi.
5. Asih
asih merupakan bagaimana memepercayakan dan mengasihi untuk
memberikan rasa aman kepada anak. Lebih kepada ikatan emosional yang
biasanya terjadi antara orang tua dan anak. kelembutan hati dan kasih sayang
memberikan rasa aman kepada anak. Adapun beberapa bentuk asih orang tua
kepada anaknya:
Kasih sayang / emosi, dengan hidup rukun bahagia terutama dalam
lingkungan keluarga.
Rasa Aman, memberikan perhatian akan kepentingan seorang anak.
Harga Diri, anak ingin mendapat tempat dalam keluarga, ingin didengar
orang tua.
Kebutuahan akan sukses, dengan menghindari pemaksaan, hilangnya rasa
kepercayaan diri, dan juga menarik diri pada lingkungan sosial.
Mandiri, sesuaikan dengan perkembangan anak, bila melampuai batas
timbul rasa tertekan.
Dorongan, sangat dibutuhkan agar anak mampu menghadapi masalah dan
bersemangat.
Butuh mendapat kesempatan, dorongan orangtua dan lingkungan agar
anak dapat menunjukkan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.
Rasa Memiliki, penghargaan orang tua pada benda milik anak sangat
diperlukan anak. Asih ikatan ibu dengan anak yang mungkin akan turut
menentukan perilaku anak dikemudian hari, meransang perkembangan
otak anak, meransang perhatian anak kepada dunia luar
Pemenuhan kebutuhan emosi dapat dilakukan sedini mungkin, melalui
IMD (kontak kulit), psikis (kontak mata).
6. Asah
Asah atau Stimulus adalah proses pembelajaran seperti pendidikan adan
pelatihan yaitu, perangsangan yang datang dari lingkungan luar yang
dilaksanakan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Yangberfungsi untuk
mempercepat perkembangan dan penguat perkembangan sperti bermain dan
berbicara.
Asah memilki tujuan untuk belajar mengendalikan didri sendiri,
mengkoordinasi otot, belajar melibatkan perasaan emosi dengan benar, belajar
melibatkan pikiran, hubungan yang akrab akan mengetahui segera
dengnanakjiaka ada gangguan, diperoleh pengalaman semasa proses asah ini.
1. Faktor sosial
19
Pengaruh sosial sangat berpengaruh terhadap individu dan dapat membuat
individu mengubah suatu sikap, kepercayaan, persepsi atau tingkah lakunya sehingga
diterima oleh lingkungan sosialnya. Pengaruh sosial dapat mempengaruhi individu dalam
mengambil sebuah keputusan agar dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Sarwono dan
Meinarno (2012) mengidentifikasikan tiga aspek penting dalam pengaruh sosial, yaitu
sebagai berikut.
a. Konformitas (conformity)
Konformitas adalah bentuk pengaruh sosial yang menyebabkan individu
mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial.
Konformitas dapat dipengaruhi oleh kultur karena perbedaan kultur dapat
memberikan makna yang berbeda terhadap konformitas sehingga kultur orang
tersebut dapat mempengaruhi tindakan konformitas pada diri individu tersebut.
b. Kesepakatan (compliance)
Dalam kehidupan sehari-hari,tanpa kita sadari perilaku kita dipengaruhi oleh
permintaan langsung dari orang lain. Alasan utama terjadinya perilaku
compliance adalah kemauan kita untuk merespons ucapan orang lain, seperti
permintaan orang lain terhadap kita.
c. Bentuk-bentuk ekstrem dari pengaruh sosial
Kepatuhan (obedience)
Dalam perilaku kepatuhan, seseorang menaati dan mematuhi permintaan
orang lain untuk melakukan tindakan atau tingkah laku tertentu karena adanya
unsur kekuasaan,
Indoktrinasi insentif (intensive indoctrination)
Indoktrinasi intensif, menurut Baron(2002) adalah proses yang dilalui oleh
individu untuk menjadi anggota kelompok ekstrem dan menerima belief serta
aturan dari kelompok tanpa bertanya-tanya dengan disertai komitmen yang
tinggi. Hal ini merupakan suatu bentuk pengaruh sosial yang yang dipaksakan.
Faktor hereditas adalah sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang anak atas
dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Beberapa hal
dari proses hereditas adalah sebagai berikut:
20
c. Sel-sel dari ayah dan ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme
baru yang membentuk sebagai kombinasi.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan terdiri dari atas sesama manusia yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorng.
Lingkungan keluarga
a. Hubungan antar orangtua, antar saudara, antar anak dengan orangtua. Hubungan
anak dengan orangtua ataupun saudara akan terjalin rasa kasih sayang, dimana anak
akan lebih terbuka dalam melakukan interaksi karena tejalinnya hubungan yang baik
yang ditunjang oleh komunikasi yang tepat. Peran orangtua akan membimbing sang
anak untuk mengenal lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
c. Jumlah anggota keluarga. Pada dasarnya jumlah anggota yang besar berbeda
dengan jumlah anggota yang sedikit. Jika dalam suatu keluarga mempunyai anak
yang sedikit, maka perhatian, waktu dan kasih sayang lebih banyak tercurahkan,
dimana segala bentuk aktifitas dapat di temani ataupun dibantu, Hal ini berbeda
dengan anak dengan keluarga yang besar.
21
Teman sebaya lingkungan sosial
Kelompok sebaya merupakan lingkungan bagi remaja untuk melakukan sosialisasi
dengan nilai yang berlaku di kalangan mereka dan tempat ia menentukan jati dirinya.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
22
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah sebuah studi yang
mempelajari sistematis perkembangan prilaku manusia sepanjang rentang hidupnya dari masa
konsepsi hingga menjelang akhir ayat. Fase-fase perkembangan dimulai dari perkembangan pada
masa pranatal dan pasca natal, kemudian perkembangan pada masa bayi, periode kanak-kanak
awal (Early Childhood), periode kanak-kanak akhir (Late Childhood), periode pubertas (akhir
balik), periode remaja (adolescene), periode dewasa awal (Early Adulthood), periode dewasa
madya (Middle Adulhood), dan terakhirmasa dewasa lanjut (Masa Tua/Older Adult). Dapat
disimpilkan juga unsur-unsur perkembangan individu yaitu nativisme, empirisme, konvergensi.
Sedangkan unsur yang mempengaruhi perkembangan social anak yaitu adanya kesempatan untuk
bergaul, adanya minat dan motivasi untuk bergaul, adanya bimbingan dan pengajaran dari orang
lain. dan faktor lain menurut Hurlock berasal dari keluarga dan diluar keluarga.
II. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat mengatahui dan
memahami tentang perkembangan individu dalam daur kehidupan dengan benar.
dal
i
Daftar Pustaka
Amseke, Fredericksen Victoranto dkk. 2021. Teori dan Aplikasi Psikologi Perkembangan. Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zainal.
B.P Dwi Rianti, Hendra Prabowo dkk. 1996. Psikologi Umum. Penerbit Universitas Gunadarma
23
Yudrik Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Penerbit Premedia Grup Kencana.
Rosley Marliani (2016). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Puataka setia Bandung
Soal
24
1. Triwulan yang dapat membawa risiko tertinggi keguguran, kematian alami embrio atau
janin adalah….
A. Triwulan pertama
B. Triwulan kedua
C. Triwulan ketiga
D. Triwulan keempat
E. Triwulan kelima
Jawaban: A
Jawaban: A
3. Perkembangan motorik masa anak-anak awal umur 3,5 sampai 4,5 tahun yang benar
adalah…
A. Mengguning, menggambar orang, meniru angka dan huruf sederhana, membuat
susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.
B. Menyeimbangkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat
berenang dalam air yang dangkal.
C. Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang
dewasa, melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku.
D. Menyeimbangkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat
berenang dalam air yang dangkal
E. Berjalan dengan baik, berlari lurus ke depan, melompat.
Jawaban: C
4. Perubahan dalam kemampuan berpikir pada remaja sebagai tahap terakhir yang disebut
sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya adalah…
A. Perubahan fisik
B. Perubahan emosionalitas
C. Perubahan umur
D. Perubahan rasa
E. Perubahan kognitif
25
Jawaban: E
Jawaban: D
Jawaban: A
Jawaban: E
26
B. Interaksi dengan teman sebaya.
C. Hubungan dengan orang dewasa diluar rumah.
D. Interaksi dengan guru.
E. Interaksi dengan tetangga.
Jawaban: A
9. Ellizabeth B. Hurlock dalam bukunya child development menjelaskan bahwa ada 5 tipe
atau model kelahiran seorang bayi yaitu, kecuali…
A. Natural or Spontaneous Birth
B. Instrument birth
C. Membelah diri
D. Transvers-presentation birth
E. Caesarean-Section birth
Jawaban: C
Jawaban: B
27