Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PSIKOLOGI

TENTANG

PERKEMBANGAN INDIVIDU DALAM DAUR KEHIDUPAN

[ Fase Perkembangan Individu dan Unsur yang Memepengaruhi


Perkembangan]

Dosen Pengampu : Ismanilda, S.Pd, M. Pd

Nama Kelompok 5:

1. Aminatul Husna [ 212110042]

2. Fezi Omna Septiani [ 212110051]

3. Lani Antasari [ 212110057]

D3 GIZI 1A

POLTEKKES KEMENKES PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perkembangan Individu Dalam Daur Kehidupannya”  ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ismanilda,
S.Pd, M.Pd.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang penulis peroleh dari buku
panduan yang berkaitan dengan Psikologi, serta infomasi dari media massa yang berhubungan
dengan Psikologi dalam Perkembangan Individu Dalam Daur Kehidupannya, tak lupa penyusun
ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah Psikologi atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut dalam penyusunan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Perkembangan Individu Dalam Daur
Kehidupannya, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.

Padang, 13 Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1

I. Latar Belakang.......................................................................................................1
II. Rumusan Masalah..................................................................................................1
III. Tujuan.....................................................................................................................1

BAB PEMBAHASAN.............................................................................................................2

A. Fase – fase Perkembangan Individu.............................................................................2


1. Perkembanagan Pada Masa Pranatal dan Pasca Natal...........................................2
2. Perkembangan Pada Masa Bayi.............................................................................7
3. Periode Kanak-kanak Awal [ Early Childhood].....................................................10
4. Periode Kanak-kanak Akhir [Late Childhood]......................................................12
5. Periode Pubertas [ Akhir Balik].............................................................................14
6. Periode Remaja [ Adolescene ]..............................................................................14
7. Periode Dewasa Awal [ Early Adulthood ]............................................................16
8. Periode Dewasa Madya [ Middle Adulhood ]........................................................16
9. Masa Dewasa Lanjut [ Masa Tua/Older Adult ]....................................................17
B. Unsur-unsur yang Mempengaruhi Perkembangan......................................................18

BAB III PENUTUP..................................................................................................................23

I. Kesimpulan.............................................................................................................23
II. Saran ......................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................24

SOAL........................................................................................................................................25

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam daur kehidupan, manusia pasti mengalami proses perkembangan, baik
dari segi fisik maupun psikologinya. Dalam proses perkembangan, jelas adanya
perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa,
emosi, perasaan, minat, motivasi sikap, kepribadian, bakat,dan kreatifitas.
Psikologi perkembangan adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari
secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara organoleptic, yaitu
mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental
manusia sepanjang hidupnya.
Seorang filosof Inggris John Locke (1632-1704), menyatakan bahwa
pengalaman dan pendidikan merupakan faktor yang paling menentukan dalam
perkembangan anak, dia tidak mengakui adanya kemampuan bawaan (innate
knowledge). Menurut Santrok (2007), perkembangan adalah pola perubahan sejak
perubahan dan terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu.
Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbuhan dan dalam beberapa
tahap. Hurlock (1980) menuliskan bahwa perkembangan merupakan serangkaian
perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan
pengalaman.
Psikologi Perkembangan pendapat dari Linda L. Daidoff (1991) yaitu cabang
psikologi yang memepelajari perubahan dan perkembangan struktur jasmani,
perilaku, dan fungsi mental manusia yang dimulai sejak terbentuknya makhluk ini
melalui pembuahan hingga menjelang mati.
Pada dasarnya bahwa psikologi perkembangan adalah sebuah studi yang
mempelajari sistematis perkembangan prilaku manusia sepanjang rentang hidupnya
dari masa konsepsi hingga menjelang akhir ayat.
II. Rumusan Masalah
A. Jelaskan fase-fase perkembangan individu?
B. Jelaskan unsur-unsur yang mempengaruhi perkembangan?

III. Tujuan
A. Memahami apa-apa saja tahapan atau fase perkembagan individu
B. Memahami unsur-unsur yang mempengaruhi perkembangan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fase-fase Perkembangan Individu


1. Perkembangan Pada Masa Pranatal dan Pasca Natal
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal
berkaitan dengan system reproduksi, serta fungsi dan prosesnya. Indonesia adalah
salah satu Negara yang berpatisipasi dalam perkembangan program kesehatan
reproduksi, untuk menindak lanjutinya sebagai warga Negara Indonesia telah saatnya
untuk memiliki pengetahuan tentang proses terjadinya kehamilan dan perkembangan
kandungan agar dapat meningkatkan kesehatan serta mengurangi angka kematian ibu
yang meninggal akibat persalinan.
Dalam masyarakat, dalam medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi
tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan
janin.Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio
atau janin), Adapun pada masa triwulan kedua perkembangan janin dapat dimonitor
dan didiagnosis. Triwulan ketiga menandakan awal viabilitas, yang berarti janin dapat
tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
1) Periode Pranatal
Periode prenatal adalah periode yang pertama dilalui oleh setiap
individu dan yang paling singkat dari periode sebelumnya. Periode ini mulai pada
saat pembuahan dan berakhir pada saat kelahiran yang berlangsung 270 sampai
280 hari atau sembilan bulan.
Priode yang sangat penting selama kandungan terjadi pembentukan
wujud manusia yang akibatnya terus berpengaruh sepanjang hidup. Pertama
terjadi pengalihan ciri-ciri genetis dari kedua orang tua. Bila terjadi gangguan
dalam proses ini, maka baik ciri-ciri fisik maupun psikologinya dimasa mendatang
juga akan terpengaruh. Kedua, pembentukan semua organ tubuh, termasuk yang
menentukan jenis kelamin seseorang. Gangguan dalam proses ini akan
mengakibatkan cacat bawaan. Ketiga, lingkungan dalam perut yang banyak
dipengaruhi oleh kondisi psikologis dan fisik ibu ketika mengandung mempunyai
dampak psikologis tertentu. Peneriamaanatau penolakan anak dalam kandungan,
misalnya akan berpengaruh terhadap kecenderungan psikologi tertentu pada anak
di masa mendatang.
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi priode prenatal
atas beberapa fase yaitu:
a) Masa Ovulasi (Masa Subur)
Pada wanita, ovariumnya memilki ribuan sel telur. Proses
pengeluaran ovum ini dimulai sejak masa pubertas. Setiap bulan,
2
sebuah sel telur dikeluarkan melalui dinding luar ovarium. Proses ini
disebut masa ovulasi.
Usia kehamilan dihitung berdasarkan rumus Naegele, yaitu
hari pertama kehamilan sama dengan hari pertama haid terakhir.
Adapun untuk menentukan masa lahiran ialah dengan cara
menambahkan tanggal dengan tujuh dan bulannya dengan sembilan, di
mana umur kehamilan cukup bulan ialah sembilan bulan tujuh hari.
Sehingga jangan kaget jika pasangan yang baru menikah satu minggu
ternyata dokter mengatakan usia kandungan istrinya tiga minggu.
b) Tahap Geminal / Pre-Embrionik
Tahap Germinal disebut dengan priode zigot atau priode
nutfhah adalah periode yang berlangsung kira-kira dua minggu pertama
dari kehidupan yaitu, sejak pertemuan sel sperma dan sel telur yang
dinamakan pembuahan. Hal ini akan membentuk satu sel baru yang
disebut dengan zigot kemudian membelah-belah menjadi sel yang
berbentuk bulatanbulatan kecil yang disebut blaskotis.
Blaskotis yang berisikan cairan dengan cepat mengalami
sejumlah perubahan penting. Blaskotis dibedakan atas tiga lapisan,
yaitu lapisan atas (ectoderm), lampisan tengah (mesoderm) dan
lampisan bawah (endoderm).
Dari ecroderm berkembang rambut, gigi dan kuku, kulit
lapisan luar ( kulit ari), kelenjar-kelenjar kulit panca indra dan system
saraf. Mesoderm berkembang otot, tulang atau rangka, sistem
pembungan kotoran dan sistem peredaran darah serta kulit lampisan
dalam. Endoderm menjadi sistem pencernaan, hati, pankreas, kelenjar
ludah dan system pernafasan.
c) Tahap Embrionik
Masa embrio berlangsung dari perkembangan minggu
keempat hingga minggu kedelapan dan merupakan masa terbentuk
jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan madigah.
Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh
mulai jelas terlihat.
Lapisan madigah terdiri dari lapisan ektoderm, mesoderm,
dan endoderma. Pada perkembangan ini lapisan madigah ectoderm
membentuk organ dan strukturstruktur yang memelihara hubungan
dengan dunia luar:
 Susunan saraf pusat
 Sistem saraf tepi
 Epitel sensoris telinga, hidung, dan mata.

3
 Kulit termasuk rambut dan kuku
 Kelenjer hipofisis, mammne,keringat, serta email gigi.
Lapisan madigah endoderma menghasilkan lapisan epitel
saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan kandung kemih. Lapisan
ini juga membentuk perenkim ratiroid, kelenjer paratiroid hati, dan
kelenjer pancreas. Lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachius
juga berasal dari lapisan ini.
d) Tahap Fetus / Janin
Tahap ini dimulai sejak kehamilan bulan kedelapan dan
berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini ialah
terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan,
dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, ke
semua organnya telah tampak. Tahap ini berlangsung selama kurang
lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu
kelahiran.

2) Faktor – fakor yang mempengaruhi Perkembangan Prenatal


Rahim merupakan lingkungan yang sangat menentukan
perkembangan janin. Pada umumnya kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi
janin dan terlindungi dari setiap gangguan. Sebagian besar proses
pertumbuhan janin bergantung pada kondisi internal ibu, baik kondisi fisik
maupun psikisnya.
Oleh sebab itu, kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta
kondisi emosional ibu dapat menimbulkan pengaruh yang berakibat
kerusakan sel. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal,
yaitu:
 Kesehatan Ibu
Seorang ibu harus menjaga kehamilannya pada saat-saat yang rentan.
Bagi ibu yang sedang hamil para dokter menganjurkan untuk banyak
berolahraga supaya janin yang berada dalam kandungan tumbuh dan
berkembang dengan baik tanpa adanya cacat. Ibu yang terserang
campak rubella maka 60 % akan dipastikan bayi lahir dalam keadaan
cacat.
 Gizi Ibu
Faktor yang mempengaruhi perkembangan adalah gizi. Janin yang
sedang berkembang bergantung pada gizi ibunya yang di peroleh
melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan yang di konsumsi bagi
ibu hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan
karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
 Pemakaian Bahan Kimia Oleh Ibu

4
Bahan-bahan kimia yang terdapat dalam obatobatan atau makanan
yang di konsumsi ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan
janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping,
baik fisik maupun sistem kimiawidalam tubuh janin.
 Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan mempunyai pengaruh besar
terhadap perkembangan masa prenatal. Ketika ibu hamil mengalami
ketakutan, kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam maka
terjadi perubahan psikologis, anatara lain meningkatnya pernapasan
dan sekresi oleh kelenjar
Wajar jika dalam kondisi hamil seorang ibu hamil akan muncul proses
yang bermacam-macam seperti
 Timbul keinginan yang aneh-aneh atau kita sebut ngidam.
 Merasakan kebahagiaan atau kepuasan, karena merasa dirinya
subur, calon ibu sejati maka ada keinginan menyambut bayi
dengan gairah.
 Muncul perasaan cemas, tegangan emosi, dan khawatir.
3) Priode Pasca Natal
Masa perkembangan janin dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir
kehidupan Rahim dikenal sebagai masa janin.
Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang puncak kepala
bokong (PBB) sebagai panjang puncak kepala tumit (PPT), ukuran dari vertex
kepala ke tumit (tinggi berdiri) ukuran dinyatakan dalam cm, kemudian
dihubungkan dengan umur janin yang dinyatakan dalam minggu/bulan.
Salah satu perubahan paling mencolok selama masa janin ialah
pembentukan kepala relative lambat dibandingkan bagian tubuh lainya, Selama
bulan ketiga wajah semakin menyerupai manusia. Mata yang mulai menghadap ke
lateral, menjadi terletak di permukaan ventral wajah dan telinga mendekati letak
definitnya di samping kepala.
Pada bulan keempat, kelima, PBB- nya kira-kira 15 cm, yakni rata-rata
setengah hari dari total panjang bayi baru lahir, akan tetapi berat badan janin
hanya sedikit bertambah pada masa ini menjelang akhir bulan kelima masing-
masing kurang dari 500 g.
Pada bulan keenam, kulit janin kemerahan dan tampak keriput, karena
tidak ada jaringan ikat dibawah kulit. Janin yang dilahirkan pada bulan ke-enam
atau paruh pertama bulan ketujuh sukar untuk hidup. Selama dua bulan terakhir,
janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak di bawah
kulit.
Pada akhir bulan kesembilan kepala telah mendapat ukuran-ukuran
lingkaran terbesar pada semua bagian tubuh. Pada saat berakhir, berat badan janin

5
3.000-3.400 g. PBB-nya kira-kira 36 ons, dan PPT kira-kira 50 cm, ciri-cirinya
jelas, dan testis seharusnya telah ada dalam skrotum.
Dalam proses kelahiran bayi pergerakan bayi menjelang kelahiran.
Apakah bayi bersifat aktif atau bersifat pasif. Dalam kondisi normal bayi bersifat
aktif, sehingga siap untuk lahir, bukan di lahirkan. Setelah lahir, bayi
menunjukkan banyak gerak-gerak refleks. Orang dahulu berpendapat bahwa masa
ini kurang ada perkembangan psikologi yang menarik karena anak hanya
melakukan tingkah laku-tingkah laku yang instinktif.
Ellizabeth B. Hurlock dalam bukunya child development menjelaskan
bahwa ada 5 tipe atau model kelahiran seorang bayi yaitu:
a. Natural or Spontaneous Birth
Yakni kelahiran bayi secara spontan atau biasanya disebut dengan
kelahiran bayi secara alami “natural” sebab prosesnya tanpa adanya
pertolongan atau tanpa adanya obat perangsang.
b. Instrument birth
Yakni kelahiran bayi dengan alat-alat, jika bayi tampak berukuran
besar dari (saluran kelahiran) badan ibunya.
c. Breech birth
Kelahiran ini biasanya di sebut dengan kelahiran “sungsang” yakni
yang Nampak dari bayi adalah pantatnya dulu lalu diikuti kaki, kedua
tangan serta kepala. Jika posisi bayi tidak berubah maka
menggunakan alat untuk menolong bayi tersebut.
d. Transvers-presentation birth
Yakni kelahiran dikarenakan keberadaan bayi melintang pada rahim
ibu.
e. Caesarean-Section birth
Yakni kelahiran dengan pembedahan, hal ini jika kondisi bayi
badanya terlalu besar untuk melewati atau menembus saluran
kelahiran, terlalu lama dan sulit untuk diupayakan.
Selebihnya kegiatan bayi adalah mengadakan gerakan-gerakan. Pendapat
diatas dapat dengan mudah dipahami, karena keduanya dapat dikatakan ada
kesamaannya.
 Reaksi positif, yaitu gerakan-gerakan bayi yang sesuai atau searah
dengan rangsangan (stimulus) yang dating pada dirinya. Contoh,
melihat, tersenyum, mendengarkan suara, makan, minum, dan lain-
lain.
 Reaksi negatif, yaitu kebalikan dari reaksi positif reaksi ini sebagai
perwujudan adanya stimulus yang datang pada dirinya. Contoh,
menangis, terkejut, menolak, dan makan.
 Reaksi spontan (aksi), yaitu gerakan-gerakan bayi tidak di sebabkan
adanya rangsangan dari luar namun kehendak sendiri. Contoh,
6
sendirian tanpa sebab menggerakkan tangan, kaki, kepala
menggelepar.
4) Perubahan Psikologi
a) Trimester Pertama
Biasanya, masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi
di trimester pertama, yakni ketika perubahan aktivitas hormonal
ibu sedang besar-besarnya. Perubahan inilah yang dapat dengan
mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu, selain menyebabkan
keluhan mual-muntah, terutama di pagi hari (morning sickness)
selama dua bulan pertama. Akibatnya, beban psikologis pun
semakin bertambah. Makanya, wajar bila di usia kehamilan ini
banyak ibu rentan terhadap trauma. Selain itu, ibu hamil pun
sering mengalami kecemasan berkaitan dengan penampilan
isiknya, kehamilan kerap dipersepsikan sebagai keadaan yang
mengancam.
b) Trimester Kedua
Usai trimester pertama, biasanya beban kehamilan telah dapat
diantisipasi lebih baik. Selain perubahan hormonal lebih stabil
ibu pun telah mulai terbiasa dengan kondisi tubuhnya.
Perubahan yang terjadi selama trimester kedua di antaranya:
pertambahan berat badannya makin nyata, sering pegal-pegal,
sakit punggung, lelah, kejang otot kaki, pinggang linu, kaki
kram, kaki bengkak.
c) Trimester Ketiga
Semakin dekat dengan hari kelahiran, biasanya dia merasa
semakin takut dan cemas. Merasa penampilannya tidak menarik
karena perubahan bentuk isiknya. Sering mengeluh sakit, pegal,
ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama
pada punggung dan panggul, karena bayi telah semakin besar
dan telah mulai menyiapkan diri untuk lahir, mengeluh sakit.
2. Perkembangan Pada Masa Bayi
1) Pengertian Masa Bayi
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar
periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola
perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk. Masabayi disebut juga:
a. Masa dasar yang sesungguhnya.
b. Masa dimana perubahan berjalan pesat.
c. Masa berkurangnya keterngantungan.
d. Masa meningkatnya individualitas.
e. Masa Permulaan berkembangnya penggolongn peram seks.
f. Masa yang menarik.
7
g. Masa permulaaan kreatfitas.
h. Masa berbahaya.
2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan pada Masa Bayi
Pada masa ini, faktor yang memengaruhi perkembangan dibagi
menjadi dua yaitu :
a. Faktor Intern
 Tempo/kecepatan dan irama perkembangan tersebut
berbeda-beda pada setiap fase dan setiap anak.
 Bakat, temperamen, dan pekembangan anak yang tidak
sama.
b. Faktor Ekstern
 Perawatan jasmani.
 Sikap pendidik / pengasuh orang tua.
3) Perkembangan Pada Masa Bayi
a. Fisik
Pada masa bayi perkembangan fisik secara jelas dilihat pada enam
bulan pertumbuhannya terus bertambah pesat. Tahun pertama
peningkatan lebih kepada berat dan tinggi.Selama tahun kedua
terjadi penurunan. Selain itu, yang berkembang ialah proporsi,
tulang, otot, dan lemak, bangun tubuh, gig, susunan saraf, dan
organ perasa.
b. Perkembangan Motorik
Tingkah laku instingtif pada bayi beberapa hari baru lahir sebagian
besar waktunya digunakan untuk tidur. Sekitar 88% untuk tidur,
sekitar 7% untuk minum susu, 1% untuk tingkah laku spontan.
Waktu yang sedikit digunakan untuk melakukan hal-hal refleks
diantaranya:
 Refleks Moro atau Refleks Peluk
Refleks ini timbul karena anak terkejut dan mulai hilang
pada sekitar bayi berumur 4-5 bulan.
 Refleks Genggam atau Refleks Darwin
Telapak tangan menggenggam kalau mendapat setuhan dan
menghilang saat bayi berusia 6 bulan.
 Refleks Babinski
Apabila telapak kaki dirangsang ibu jari akan bergerak
keatas, jari kaki yang lain membuka dan menghilang saat
bayi berusia 6 bulan.
 Refleks Mencium-Cium atau Rooting Refleks

8
Jika pipi atau daerah mulut bayi diransang, kepala memutr
seolah-olah mencari putting susu dan ini akan menghilang
saat bayi berusia 6 bulan.
 Refleks Hisap
Mulut bayi akan bergerak-gerak seolah-olah akan
menghisap, kalau pipinya dirangsang atau haus.
c. Psikologis
Secara psikologis, pada masa bayi terjadi pembentukan polapola
fundamentalis dan kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang
berarti bagi dirinya. Mulai merasakan sentuhan ‘touching’ oleh
orang-orang tertentu.
d. Perkembangan Bicara
Sebelum mampu berbicara, bayi lebih dahulu dapat mengerti apa
yang dikatakan tanpa dapat bereaksi dengan kata hanya dengan
ekspresi dan gerakan. Oleh karena itu, mimik dan ekspresi bayi
juga dapat dimengerti setelah usia tiga bulan. Menurut Terman dan
Merril, rata-rata bayi dapat bereaksi terhadap perintah-pe rintah
pada usia kurang lebih dua tahun. Rata-rata bayi belajar
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia
tahun-tahun pertama yang disebut dengan komunikasi prabicara.
Bentuk-bentuk prabicara ini antara lain: menangis, berceloteh,
isyarat, dan ungkapanungkapan emosi.
e. Perkembangan Emosi
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti
kemarahan (menjerit, meronta, menendang, mengibaskan tangan,
memukul), ketakutan (takut terhadap ruang gelap, tempat tinggi,
dan binatang), rasa ingin tahu tentang mainan baru, menjulurkan
lidah, membuka mulut, memegang, melempar, membolak-balik),
kegembiraan (tersenyum, tertawa, menggerakkan lengan serta
kakinya), afeksi (memeluk mainan kesayangannya, mencium
barangbarang kesayangannya).
f. Perkembangan Kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan
benda dan orang-orang. Piaget menamakan tahap perkembangan
ini tahap “sensomotorik” dalam perkembangan konsep. Pada akhir
masa perkembangan ini bayi mulai menyusun kata-kata menjadi
kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa” “apa” dan “di
mana”.
g. Perkembangan Moral

9
Bayi belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi
mempelajari kode moral dari orang tuanya dan orang-orang yang
dekat dengannya. Bayi menilai benar atau salah suatu perbuatan
berdasarkan kesakitan atau kesenangan yang dirasakannya.
4) Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama yang
diharapakan dapat:
a. Memberikan ransangan agar sensomotoriknya dapat bereaksi.
b. Memerhatikan kesehatan dan gizi karena bayi belum dapat
menolong diri sendiri.
c. Menciptakan linkungan yang kondusif untuk bekembangnya
kemampuan berbicara.
d. Memberikan model tentang konsep moral dan nilai yang benar
dan salah.
e. Memberikan pujian atas kemajuan yang mereka capai.
f. Memberikan kebisaan bermain yang konstuktif.
3. Periode Kanak-kanak Awal [ Early Childhood]
Periode ini dihitung sejak anak sudah berusia dua tahun sampai berusia enam
tahun. Orang tua sering memendang priode ini sebagai masa-masa yang sangat sulit.
Ciri perilaku yang menonjol dalam usia ini adalah semakin baiknya peguasaan
terhadapa tangan dan kakinya. Bahkan sudah cenderung secara teapa menggunkan
satu tangan untuk melakukan satu pekerjaan.
Para psikolog berbendapat bahwa periode ini adalah masa umur berkelompok.
Anak-anak cenderung bekumpul dengan sebayanya ynag berjenis kelamin yang sama,
dengan gaya bahasa yang sama.
1) Perkembangan Fisik
a. Tinggi dan Berat
Anak-anak dengan usia sebaya dapat memperlihatkan tinggi
tu buh yang sangat berbeda, tetapi pola pertumbuhan tinggi tubuh
me reka tetap mengikuti aturan yang sama.
b. Perkembangan Otak
Salah satu perkembangan isik yang paling penting selama masa
perkembangan awal anak-anak ialah perkembangan otak. Pertumbuhan
otak selama masa awal anak-anak disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukur an urat saraf yang berujung di dalam dan di antara
daerah otak.
c. Perkembangan Motorik
Perkembangan isik pada masa anakanak ditandai dengan
berkembangnya keterampilan motorik, baik kasar maupun halus.

Perkembangan Motorik Masa Anak-anak Awal


10
(Roberton dan Halverson)

Usia/ Tahun Motorik Kasar Motorik Halus


2,5–3,5 Berjalan dengan baik, berlari Meniru sebuah lingkaran,
lurus ke depan, melompat. tulisan cakar ayam, dapat
makan menggunakan sendok,
menyusun beberapa kotak.
3,5–4,5 Berjalan dengan 80% langkah Mengancingkan baju, meniru
orang dewasa, berlari 1/3 bentuk sederhana, membuat
kecepatan orang gambar sederhana.
dewasa, melempar dan
menangkap bola besar, tetapi
lengan masih kaku.
4,5–5,5 Menyeimbangkan badan di Mengguning, menggambar
atas satu kaki, berlari jauh orang, meniru angka dan
tanpa jatuh, dapat huruf sederhana, membuat
berenang dalam air yang susunan yang kompleks
dangkal. dengan kotak-kotak.

2) Perkembangan Emosi
Menurut English and English emosi adalah “A complex feeling
state accompanied by characteristic motor and glandular activities”
(suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik
kegiatan kelenjar dan motoris).
Pengaruh emosi terhadap perilaku individu di antaranya:
a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas
atas hasil yang dicapai.
b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa
putus asa (frustrasi).
c. Menghambat konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami
ketegangan emosi dan dapat juga menimbulkan sikap gugup dan
gagap dalam berbicara.
d. Terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu
dan iri hati.
e. Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa
kecilnya akan mempengaruhi sikapnya di kemudian hari, baik
terhadap dirinya maupun orang lain.

Emosi memilki beberapa ciri yaitu :

a. Lebih bersifat subjektif seperti pengamatan dan berpikir.


b. Bersifat luktuatif (tidak tetap).
c. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan pancaindra.
11
Ada dua kelompok dalam emosi yaitu:

a. Emosi sensoris, yaitu ditimbulkan oleh rangsangan dari luar


terhadap tubuh.
b. Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan,
yang termasuk emosi ini di antaranya sebagai berikut:
 Perasaan intelektual, yaitu yang berhubungan dengan ruang
lingkup kebenaran.
 Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan
dengan orang lain, bersifat perorangan maupun berkelompok.
 Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan
nilai-nilai baik dan buruk atau moral (etika).
 Perasaan keindahan (estetika), yaitu perasaan yang berkaitan
erat dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat
kebendaan maupun kerohanian.
 Perasaan ketuhanan, yaitu salah satu kelebihan manusia
sebagai makhluk Tuhan, dianugerahi itrah (kemampuan atau
perasaan) untuk mengenal Tuhannya.

4. Periode Kanak-kanak Akhir [Late Childhood]


Periode ini dimulai sejak anak-anak berusia enam tahun sampai organ-organ
seksualnya masak. Kemasakan seksual ini sangat bervariasi baik antar jenis kelamin
maupun antar budaya yang berbeda. Tetapi pada umumnya dapat diambil patokan 12-
13 tahun untuk wanita, da 14-15 tahun untuk laki-laki.
Dalam usia sekolah, anak-anak sudah jauh lebih mandiri. Anak mulai
membandingkan segala suatu di rumahnya dengan yang ia temui di luar, baik di
sekolah maupu di rumah teman-temannya.
1) Perkembangan Fisik pada Akhir masa kanak-kanak
a. Tinggi
Rata-rata anak perempuan 11 tahun mempunyai tinggi badan 58
inci dan laki-laki 57,5 inci.
b. Berat
Kenaikan berat lebih bervariasi daripada kenaikan tinggi badan
yang berkisar tiga sampai lima pon per tahun. Rata-rata anak
perempuan 11 tahun mempunyai berat badan 88,5 pon dan anak
laki-laki 85,5 pon.
c. Perbandingan Tubuh
Beberapa perbandingan wajah yang kurang baik menghilang dengan
bertambah besarnya mulut dan rahang, dahi melebar dan
merata, bibir semakin berisi, hidung menjadi lebih besar dan lebih
berbentuk dll.
12
d. Kesedehanaan
Perbandingan tubuh yang kurang baik yang sangat mencolok pada
masa akhir kanak-kanak menyebabkan meningkatnya kesederhanaan
pada saat ini.
e. Perbandingan Otak-Lemak
Selama akhir masa kanak-kanak, jaringan lemak berkembang
lebih cepat daripada jaringan otot yang perkembangannya baru
mulai melejit pada awal pubertas.
f. Gigi
Pada permulaan pubertas umumnya seorang anak telah mempunyai 22
gigi tetap. Keempat gigi terakhir yang disebut gigi kebijaksanaan,
muncul selama masa remaja.
2) Kemajuan Berbicara
a. Penambahan kosa kata
Umumnya anak yang berasal dari keluarga yang berpendidikan baik
peningkatan kosakatanya lebih banyak daripada anak yang berasal dari
keluarga yang orang tuanya berpendidikan tidak tinggi.
Anak laki-laki maupun perempuan dari kelompok sosial
yang lebih rendah juga lebih mempunyai kosakata uang karena
lebih sering ditugaskan berbelanja oleh ibunya sehingga terbiasa
dengan uang.
b. Pengucapan
Kesalahan dalam pengucapan kata-kata lebih sedikit pada usia
ini daripada sebelumnya.
c. Pembentukan Kalimat
Dari usia 6 sampai 9 atau 10 tahun, panjang kalimat akan bertambah,
kalimat panjang biasanya tidak teratur dan terpotong potong.
d. Kemajuan dalam pengertian
Peningkatan dalam pengertian juga dibantu oleh pelatihan konsentrasi
di sekolah. Seperti halnya dengan anak yang lebih muda
konsentrasi ditingkatkan dengan mendengarkan radio.
3) Emosi
Pola emosi yang umum pada akhir masa kanak-kanak:
a. Periode Meningginya Emosi
Meningginya emosi pada anak-anak dapat disebabkan karena
keadaan isik atau lingkungan. Namun pada umumnya akhir masa
kanak-kanak merupakan periode yang relatif tenang yang
berlangsung sampai mulainya masa puber.
b. Permulaan Katarsis Emosional
Cara meredakan emosi yang tidak tersalurkan ini ditemukan,
yang disebut kartasis emosional, maka akan timbul cara baru bagi
13
anak untuk mengatasi ungkapan emosional agar sesuai dengan
harap an sosial.
5. Periode Pubertas [ Akhir Balik]
Hurlock mengatakan bahwa pubertas adalah masa dalam perkembangan
manusia ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi seksual.
Masa pubertas ditandai dengan masaknya organ-organ reproduksi sehingga
secara fisik-biologis remaja sudah siap beranak-pinak. Kemaasukan organ seksual ini
juga mengubah pola sosialisasi anak.
Peride pubertas meupakan suatau periode tumpang tindih yaitu saat-saat di
akhir masa kanak-kanak dan awal msa remaja. Periode pubertas merupakan masa-
masa yang cukup sult bagi individu. Timblnya tanda-tanda seksual sekunder pada
bagian tubuh tertentu tidak jarang cuku mengejutkan. Menstruasi pertama pada
wanita atau mimpibasah pada pria, bila dipersiapkan atau dijelaskan membat individu
malu dan merasa rendah diri.
Ciri-ciri utama periode pubertas adalah selain tumbuhnya tanda-tanda seksual
sekunder, tubuh mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Selain itu perilaku
ditandai dengan negativisme, yaitu sering menyendiri, bosan dengan berbagai
aktivitas yang digemari, menentang kehendak orang-oarang yang di hormati. dan
lain-lain.
Penerimaan dan penolakan terhadap berbagai perubahan dalam tubuhnya akn
sangat mmpengaruhi kesiapannya memasuki dunia dewasa dalam masa remaja.
6. Periode Remaja [ Adolescene ]
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju
masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai perubahan, baik fisik
maupun psikis. Perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik, dimana tubuh
berkembang pesat sehinggaa mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai pula
dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Selain itu remaja juga berubah secara
kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa. Pada periode ini
pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional dari orang tua dalam rangka
menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai orang dewasa.
Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1) Masa remaja awal (12-15 tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan
berusaha mengembangkan diri sebagai individu yang unik dan tidak
tergantung pada orang tua.
2) Masa remaja pertengahan (15-18 tahun)
Pada masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku,
belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat keputusan-keputusan
awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional yang ingin dicapai. Selain
itu penerimaan dari lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3) Masa remaja akhir (19-22 tahun
14
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang
dewasa. Selama periode ini remaja berusaha memantapkan tujuan
vokasional dan mengembangkan sense of personal identity. Keinginan
yang kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok teman
sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dari tahap ini.
Ciri – ciri masa remaja:
a. Masa remaja sebagai periode peralihan dari kanakkanak ke dewasa.
b. Masa remaja sebagai periode perubahan (terjadi peningkatan emosi).
c. Masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi, tidak hati-
hati
d. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan (merasa
banyak masalah)
e. Masa remaja cenderung memaksakan seperti yang ia inginkan (tidak
realistis).
f. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (mencari hingga
menemukan identitas diri sendiri)
1) Perubahan Fisik
Rangkaian perubahan yang paling jelas yang nampak dialami oleh
remaja adalah perubahan biologis dan fisiologis yang berlangsung
pada awal masa remaja, yaitu sekitar umur 11-15 tahun pada wanita
dan 12-16 tahun pada pria. Hormon-hormon baru di produksi oleh
kelenjar endokrin, dan ini membawa perubahan dalam ciri-ciri seks
primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder.
2) Perubahan Emosionalitas
Akibat langsung dari perubahan fisik dan hormonal adalah perubahan
dalam aspek emosionalitas pada remaja sebagai akibat dari perubahan
fisik dan hormonal, dan juga pengaruh lingkungan yang terkait dengan
perubahan badaniah tersebut.
Hormonal menyebabkan perubahan seksual dan menimbulkan
dorongan-dorongan dan perasaan-perasaan baru. Keseimbangan
hormonal yang baru menyebabkan individu merasakan hal-hal yang
belum pernah dirasakan sebelumnya.
3) Perubahan Kognitif
Perubahan dalam kemampuan berpikir ini diungkapkan oleh Piaget
(1972) sebagai tahap terakhir yang disebut sebagai tahap formal
operation dalam perkembangan kognitifnya. Dalam 127 tahapan yang
bermula pada umur 11 atau 12 tahun ini, remaja tidak lagi terikat pada
realitas fisik yang konkrit dari apa yang ada, remaja mulai mampu
berhadapan dengan aspek-aspek yang hipotesis dan abstrak dari
realitas.
4) Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja
15
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis.
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonomi.
f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat
diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orangtua.
h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan
untuk memasuki dunia dewasa
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga.

7. Periode Dewasa Awal [ Early Adulthood ]


Periode dewasa ini secara umum berkisar antara usia 18-40 tahun. Bila masa-
masa sebelumnya dapat dianggap sebagai umur-umur pembentukan(formative years,
maka periode dewasa secara umum adalah umur-umur pemantapan diri terhadap pola
hidup baru.
Sikap-sikap dan nilai-nilai remaja yang kadang-kadang ekstremmulai belajar
berbagai peranan yang sudah menetap seperti, sebagai orangtua, sebagai dosen,
pemimpin perusahaan, pemuka masyarakat.
8. Periode Dewasa Madya [ Middle Adulhood ]
Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur 40 sam pai 60 tahun. Ciri-ciri
yang menyangkut pribadi dan sosial antara lain; masa dewasa madya merupakan
masa transisi, di mana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku
masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri
jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan
dengan masa sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap
agama ini dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial.

9. Masa Dewasa Lanjut [ Masa Tua/Older Adult ]


Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur 60 tahun sampai akhir hayat, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat isik dan psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri
yang berkaitan dengan penyesuaian pribadi dan sosialnya sebagai berikut: perubahan

16
yang menyangkut kemampuan motorik, kekuatan isik, perubahan dalam fungsi
psikologis, perubahan dalam sistem saraf, dan penampilan.
Ciri-ciri manusia dewasa ialah :
a. Masa Pengaturan (Settle Down)
Ketika ia telah menemukan pola hidup yang diyakini dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan polapola perilaku,
sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi
kekhasannya selama sisa hidupnya.
b. Masa Usia Produktivitas
Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia
ini merupakan masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan
hidup, menikah, dan berproduksi/menghasilkan anak.
c. Masa Bermasalah
Masa dewasa dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah.
Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran
barunya (perkawinan vs. pekerjaan). Jika ia tidak dapat
mengatasinya, maka akan menimbulkan masalah.
d. Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur 20-an (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak
terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora
dan mudah tegang.
e. Masa Keterkaitan Sosial
f. Masa Komitmen
g. Masa Ketergantungan
h. Masa Perubahan nilai
i. Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
j. Masa Kreatif

B. Unsur unsur yang Mempengaruhi Perkembangan


 Unsur yang mempengaruhi perkembangan individu
1. Nativisme

17
Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer. Aliran ini menyatakan bahwa
perkembangan individu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh factor-
faktor yang dibawa sejak lahir (natus = lahir). Jadi ditentukan oleh
dasar/bawaan/natur/konstitusi/keturunan. Oleh karena itumanusia yang baru
dilahirkan telah memiliki bakat dan pembawaan baikkarena berasal dari
keturunan orang tuanya maupun karena memang ditakdirkan demikian. Jika
individu pembawaan nya baik, maka akan baik pula individu tersebut begitu juga
sebaliknya. Menurut aliran ini, Pendidikan tidak dapat diubah dan senantiasa
berkembang dengan sendirinya.
2. Empirisme
Tokoh dalam aliran ini adalah John Locke, yang mengembangkan
teori“tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan “tabula rasa”, yakni meja lilin
yang putih bersih belum tergoreskan apapun. Mau dijadikan gambar-gambar apa
saja meja lilin tersebut terserah pelukisnya. Meja lilin disini diibaratkan sebagai
bayi yang baru lahir yang akan berkembang. Sedangkan pelukis adalah
lingkungan yang akan membentuk jadi apapun anak yang baru lahir ini. Dengan
kata lain, perkembangan individu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh
faktor-faktor lingkungan/ nurture (empiria= lingkungan). Aliran besar ini
pengaruhnya di Amerika Serikat (disebut environmentalisme). Aliran
environmentalisme tidak eksplisit menolak “dasar”, tetapi dasar itu sukar
ditentukan maka yang dibicarakan adalah lingkungan. Menurut J. Watson, yang
terkenal sebagai behaviorist dari Amerika Serikat, pernah sesumbar “Beri aku
bayi, lalu mintalah kepadan ku mau dijadikan apa pun bayi itu. Mau dijadikan
dokter, lawyer, guru, bahkan dijadikan criminal. Mintalah kepadaku”.
3. Konvergensi
Tokoh aliran ini adalah William Stern. Perkembangan individu
dipengaruhi oleh nature (dasar) dan nurture (lingkungan). Antara bawaan (dasar)
dan lingkungan saling mempengaruhi. Pendapat ini memunculkan kelompok
interaksionis yang menekankan adanya interaksi antara keturunan dan
lingkungan. Menurut Anastasi (Gunarsa, 1997), pengaruh keturunan terhadap
tingkah laku selalu tejadi tidak langsung, tetapi membutuhkan perantara ata
perangsang yang terdapat dalam lingkungan.
4. Asuh
Nutrisi yang seimbang dan adekuat terutama pada pertama kehidupan
adanya tumbuh kembang otak pada bayi karena faktor diberikannya asi eklusif
pada awal kelahiran. Kemudian diberikan juga makanan seimbang sesuai umur
sebagai pendamping asi eklusif. Dimana berguna sebagai sumber
tenaga,pembangun sel baru dan pengatur untuk perlindungan tubuh untuk tumbuh
berkembang.
Perawatan kesehatan dasar seperti memberikan imunisasi kepada balita,
mengurangi morbiditas dan moralitas terhadap penyakit menular. Memberikan
18
perawatan baik itu kebersihan pakaian tempat tinggal dan tidak lupa melatih
kesegaran jasmani dengan rekreasi.
5. Asih
asih merupakan bagaimana memepercayakan dan mengasihi untuk
memberikan rasa aman kepada anak. Lebih kepada ikatan emosional yang
biasanya terjadi antara orang tua dan anak. kelembutan hati dan kasih sayang
memberikan rasa aman kepada anak. Adapun beberapa bentuk asih orang tua
kepada anaknya:
 Kasih sayang / emosi, dengan hidup rukun bahagia terutama dalam
lingkungan keluarga.
 Rasa Aman, memberikan perhatian akan kepentingan seorang anak.
 Harga Diri, anak ingin mendapat tempat dalam keluarga, ingin didengar
orang tua.
 Kebutuahan akan sukses, dengan menghindari pemaksaan, hilangnya rasa
kepercayaan diri, dan juga menarik diri pada lingkungan sosial.
 Mandiri, sesuaikan dengan perkembangan anak, bila melampuai batas
timbul rasa tertekan.
 Dorongan, sangat dibutuhkan agar anak mampu menghadapi masalah dan
bersemangat.
 Butuh mendapat kesempatan, dorongan orangtua dan lingkungan agar
anak dapat menunjukkan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.
 Rasa Memiliki, penghargaan orang tua pada benda milik anak sangat
diperlukan anak. Asih ikatan ibu dengan anak yang mungkin akan turut
menentukan perilaku anak dikemudian hari, meransang perkembangan
otak anak, meransang perhatian anak kepada dunia luar
 Pemenuhan kebutuhan emosi dapat dilakukan sedini mungkin, melalui
IMD (kontak kulit), psikis (kontak mata).
6. Asah
Asah atau Stimulus adalah proses pembelajaran seperti pendidikan adan
pelatihan yaitu, perangsangan yang datang dari lingkungan luar yang
dilaksanakan dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Yangberfungsi untuk
mempercepat perkembangan dan penguat perkembangan sperti bermain dan
berbicara.
Asah memilki tujuan untuk belajar mengendalikan didri sendiri,
mengkoordinasi otot, belajar melibatkan perasaan emosi dengan benar, belajar
melibatkan pikiran, hubungan yang akrab akan mengetahui segera
dengnanakjiaka ada gangguan, diperoleh pengalaman semasa proses asah ini.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

1. Faktor sosial

19
Pengaruh sosial sangat berpengaruh terhadap individu dan dapat membuat
individu mengubah suatu sikap, kepercayaan, persepsi atau tingkah lakunya sehingga
diterima oleh lingkungan sosialnya. Pengaruh sosial dapat mempengaruhi individu dalam
mengambil sebuah keputusan agar dapat diterima oleh kelompok sosialnya. Sarwono dan
Meinarno (2012) mengidentifikasikan tiga aspek penting dalam pengaruh sosial, yaitu
sebagai berikut.

a. Konformitas (conformity)
Konformitas adalah bentuk pengaruh sosial yang menyebabkan individu
mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial.
Konformitas dapat dipengaruhi oleh kultur karena perbedaan kultur dapat
memberikan makna yang berbeda terhadap konformitas sehingga kultur orang
tersebut dapat mempengaruhi tindakan konformitas pada diri individu tersebut.
b. Kesepakatan (compliance)
Dalam kehidupan sehari-hari,tanpa kita sadari perilaku kita dipengaruhi oleh
permintaan langsung dari orang lain. Alasan utama terjadinya perilaku
compliance adalah kemauan kita untuk merespons ucapan orang lain, seperti
permintaan orang lain terhadap kita.
c. Bentuk-bentuk ekstrem dari pengaruh sosial
 Kepatuhan (obedience)
Dalam perilaku kepatuhan, seseorang menaati dan mematuhi permintaan
orang lain untuk melakukan tindakan atau tingkah laku tertentu karena adanya
unsur kekuasaan,
 Indoktrinasi insentif (intensive indoctrination)
Indoktrinasi intensif, menurut Baron(2002) adalah proses yang dilalui oleh
individu untuk menjadi anggota kelompok ekstrem dan menerima belief serta
aturan dari kelompok tanpa bertanya-tanya dengan disertai komitmen yang
tinggi. Hal ini merupakan suatu bentuk pengaruh sosial yang yang dipaksakan.

2. Faktor keturunan (hereditas)

Faktor hereditas adalah sifat atau ciri yang diperoleh pada seorang anak atas
dasar keturunan atau pewarisan dari generasi kegenerasi melalui sel benih. Beberapa hal
dari proses hereditas adalah sebagai berikut:

a. Sifat-sifat pribadi manusia pada umumnya bergantung pada pengaruh


kombinasi-kombinasi genes.
b. Sel-sel benih dari masing-masing orang tua berisikan bermacam-macam
kombinasi genes sebagai akibat dari adanya pembiakan sel.

20
c. Sel-sel dari ayah dan ibu bertemu dan berinteraksi menghasilkan organisme
baru yang membentuk sebagai kombinasi.
3. Faktor lingkungan

Lingkungan terdiri dari atas sesama manusia yang membentuk sistem pergaulan
yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorng.

 Lingkungan keluarga
a. Hubungan antar orangtua, antar saudara, antar anak dengan orangtua. Hubungan
anak dengan orangtua ataupun saudara akan terjalin rasa kasih sayang, dimana anak
akan lebih terbuka dalam melakukan interaksi karena tejalinnya hubungan yang baik
yang ditunjang oleh komunikasi yang tepat. Peran orangtua akan membimbing sang
anak untuk mengenal lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

b. Urutan anak dalam keluarga (sulung/tengah/bungsu). Urutan posisi anak dalam


keluarga berpengaruh pada anak misalnya sang anak merupakan anak terakhir maka
dipastikan sang anak selalu bergantung pada orangtua dan saudaranya. Jika hal ini te
jadi akan berpengaruh pada tingkat kemandirian anak tersebut.

c. Jumlah anggota keluarga. Pada dasarnya jumlah anggota yang besar berbeda
dengan jumlah anggota yang sedikit. Jika dalam suatu keluarga mempunyai anak
yang sedikit, maka perhatian, waktu dan kasih sayang lebih banyak tercurahkan,
dimana segala bentuk aktifitas dapat di temani ataupun dibantu, Hal ini berbeda
dengan anak dengan keluarga yang besar.

d. Perlakukan keluarga terhadap anak. Adanya perlakuan keluarga terhadap anak


prasekolah secara langsung mempengaruhi pribadi dan gerakan sang anak, dimana
dalam keluarga tertanam rasa saling perhatian, tidak kasar dan selalu merespon setiap
kegiatan anak, maka dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak yang lebih baik
dan terarah.
e. Harapan orangtua terhadap anak. Setiap orangtua memiliki harapan mempunyai
anak yang baik, cerdas dan terarah dalam masa depannya. Harapan orang tua adalah
mempunyai anak yang memiliki perkembangan sesuai dengan pertumbuhannya.
Artinya bahwa perkembangan anak pra sekolah yang sekolah bertujuan mempunyai
arah sesuai perkembangannya.
 Lingkungan sosial/masyarakat
Keadaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Sebagai contoh anak-anak di desa lebih menyayangi keadaan
yang tenang, sedangkan anak-anak kota lebih menyenangi keramaian. Dengan
demikian, lingkungan sekitar anak berpengaruh terhadap perkembangannya.

21
 Teman sebaya lingkungan sosial
Kelompok sebaya merupakan lingkungan bagi remaja untuk melakukan sosialisasi
dengan nilai yang berlaku di kalangan mereka dan tempat ia menentukan jati dirinya.

4. Faktor diri sendiri

Yaitu mencakup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya


sendiri. Artinya perilaku individu akan selaras dengan cara ia memandang dirinya.

BAB III

PENUTUP
I. Kesimpulan

22
Jadi, dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan adalah sebuah studi yang
mempelajari sistematis perkembangan prilaku manusia sepanjang rentang hidupnya dari masa
konsepsi hingga menjelang akhir ayat. Fase-fase perkembangan dimulai dari perkembangan pada
masa pranatal dan pasca natal, kemudian perkembangan pada masa bayi, periode kanak-kanak
awal (Early Childhood), periode kanak-kanak akhir (Late Childhood), periode pubertas (akhir
balik), periode remaja (adolescene), periode dewasa awal (Early Adulthood), periode dewasa
madya (Middle Adulhood), dan terakhirmasa dewasa lanjut (Masa Tua/Older Adult). Dapat
disimpilkan juga unsur-unsur perkembangan individu yaitu nativisme, empirisme, konvergensi.
Sedangkan unsur yang mempengaruhi perkembangan social anak yaitu adanya kesempatan untuk
bergaul, adanya minat dan motivasi untuk bergaul, adanya bimbingan dan pengajaran dari orang
lain. dan faktor lain menurut Hurlock berasal dari keluarga dan diluar keluarga.

II. Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat mengatahui dan
memahami tentang perkembangan individu dalam daur kehidupan dengan benar.

 dal











 i

Daftar Pustaka

Amseke, Fredericksen Victoranto dkk. 2021. Teori dan Aplikasi Psikologi Perkembangan. Aceh:
Yayasan Penerbit Muhammad Zainal.

B.P Dwi Rianti, Hendra Prabowo dkk. 1996. Psikologi Umum. Penerbit Universitas Gunadarma

23
Yudrik Jahja. 2011. Psikologi Perkembangan. Penerbit Premedia Grup Kencana.

Dra. Desmita, M. (2017). Psikologi Perkembangan . Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rosley Marliani (2016). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Puataka setia Bandung

Soal

24
1. Triwulan yang dapat membawa risiko tertinggi keguguran, kematian alami embrio atau
janin adalah….
A. Triwulan pertama
B. Triwulan kedua
C. Triwulan ketiga
D. Triwulan keempat
E. Triwulan kelima

Jawaban: A

2. Apakah yang dimaksud dengan periode prenatal?


A. periode yang pertama dilalui oleh setiap individu dan yang paling singkat dari periode
sebelumnya.
B. Periode yang secara umum berkisar antara usia 18-40 tahun.
C. Masa dalam perkembangan manusia ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual
menjadi seksual.
D. Periode yang dimulai sejak anak-anak berusia enam tahun sampai organ-organ
seksualnya masak.
E. Periode penutup dalam rentang hidup seseorang.

Jawaban: A

3. Perkembangan motorik masa anak-anak awal umur 3,5 sampai 4,5 tahun yang benar
adalah…
A. Mengguning, menggambar orang, meniru angka dan huruf sederhana, membuat
susunan yang kompleks dengan kotak-kotak.
B. Menyeimbangkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat
berenang dalam air yang dangkal.
C. Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, berlari 1/3 kecepatan orang
dewasa, melempar dan menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku.
D. Menyeimbangkan badan di atas satu kaki, berlari jauh tanpa jatuh, dapat
berenang dalam air yang dangkal
E. Berjalan dengan baik, berlari lurus ke depan, melompat.

Jawaban: C

4. Perubahan dalam kemampuan berpikir pada remaja sebagai tahap terakhir yang disebut
sebagai tahap formal operation dalam perkembangan kognitifnya adalah…
A. Perubahan fisik
B. Perubahan emosionalitas
C. Perubahan umur
D. Perubahan rasa
E. Perubahan kognitif

25
Jawaban: E

5. Perkembangan pada masa bayi terjadi pembentukan polapola fundamentalis dan


kebiasaan mengenali wajah orang-orang yang berarti bagi dirinya. Artinys bayi mulai
merasakan sentuhan ‘touching’ oleh orang-orang tertentu. Tahap ini disebut
perkembangan?
A. Fisik
B. Motorik
C. Bicara
D. Psikologis
E. Emosi

Jawaban: D

6. Tokoh yang mengembangkan teori“tabula rasa”. Menurutnya manusia bagaikan “tabula


rasa”, yakni meja lilin yang putih bersih belum tergoreskan apapun adalah…
A. John Locke
B. Schopenhauer
C. Marcos
D. William Stern
E. Elbert

Jawaban: A

7. Pengaruh emosi terhadap perilaku individu adalah, kecuali….


A. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas
atas hasil yang dicapai.
B. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai
puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa
putus asa (frustrasi).
C. Menghambat konsentrasi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan
dapat juga menimbulkan sikap gugup dan
gagap dalam berbicara.
D. Terganggunya penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu
dan iri hati.
E. Tidak suka marah marah

Jawaban: E

8. Faktor perkembangan yang berasa dari dalam keluarga adalah…


A. Jumlah anggota keluarga.

26
B. Interaksi dengan teman sebaya.
C. Hubungan dengan orang dewasa diluar rumah.
D. Interaksi dengan guru.
E. Interaksi dengan tetangga.

Jawaban: A

9. Ellizabeth B. Hurlock dalam bukunya child development menjelaskan bahwa ada 5 tipe
atau model kelahiran seorang bayi yaitu, kecuali…
A. Natural or Spontaneous Birth
B. Instrument birth
C. Membelah diri
D. Transvers-presentation birth
E. Caesarean-Section birth

Jawaban: C

10. Rata-rata anak perempuan 11 tahun mempunyai tinggi badan… inci


A. 54
B. 58
C. 50
D. 42
E. 45

Jawaban: B

27

Anda mungkin juga menyukai