Penyusun :
Oktaviona 20211510113
Kelompok 6 PGSD 2B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS KUNINGAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Masa
Remaja” dengan tepat waktu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
A. . Kesimpulan ...................................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslaah di atas, permasalahan yang akan
dibahas dapat dirumuskan dengan rumusan masalah berikut ini :
1. Apa definisi dari perkembangan masa remaja?
2. Apa saja aspek-aspek pada perkembangan masa remaja?
3. Apa saja ciri-ciri dari perkembangan masa remaja?
4. Apa saja tugas perkembangan remaja ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan masa remaja.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pada perkembangan masa remaja.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perkembangan masa remaja.
4. Untuk mengetahui apa saja tugas perkembangan pada masa remaja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock
(1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak
mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia
dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa
remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada
saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai
dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode
setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang
dinyatakan dewasa secara hukum.
4
pada usia ini. Sikap, perasaan atau emosi seseorang telah ada dan
berkembang semenjak ia bergal dengan lingkungannya. Timbulnya
sikap, perasaan atau emosi itu (positif atau negatif) merupakan produk
pengamatan dari pengalaman individu secara unik dengan benda-
benda fisik lingkungannya, dengan orang tua dan saudara-saudara,
serta pergaulan sosial yang lebih luas. Sebagai suatu produk dari
lingkungan (lingkungan internal dan eksternal) yang juga berkembang,
maka sudah tentu sikap, perasaan/emosi itu juga berkembang.
Bentuk-bentuk emosi yang sering nampak dalam masa remaja
awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri-hati,
sedih, gembira, kasih sayang dan ingin tahu. Dalam hal emosi yang
negatif, umumnya remaja belum dapat mengontrolnya dengan baik.
Sebagai remaja dalam bertingkah laku sangat dikuasai oleh emosinya.
4. Perkembangan intelegensi dan kognitif pada masa remaja
Remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien
mencapai puncaknya. Disamping itu, masa remaja ini juga terjadi
reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe. Prontal lobe ini berfungsi
dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi. Perkembangan prontal lobe
tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif remaja,
sehingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang
memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial
yang baru. Kemudian, dalam kekuatan baru dalam penalaran yang
dimilikinya, menjadikan remaja mampu membuat pertimbangan dan
melakukan perdebatan.
a. Perkembangan kognitif menurut teori Piaget
Ditinjau dari prespektif teori kognitif Piaget maka pemikiran
masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal
5
yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia
kira – kira antara 11 – 12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja
mencapai masa tenang atau dewasa. Disamping itu, remaja pada
masa ini juga mampu berpikir secara sistematik, mampu
memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk
memecahkan suatu permasalah.
b. Perkembangan pengambilan keputusan
Remaja adalah masa dimana terjadi peningkatan pengambilan
keputusan. Dalam hal ini, mulai mengambil keputusan-keputusan
tentang masa depan, memilih teman, dll. Dalam hal pengambilan
keputusan ini, remaja lebih tua ternyata lebih kompeten dibanding
anak-anak. Apabila dibandingkan dengan remaja yang lebih tua,
remaja yang lebih muda mempunyai kemampuan yang kurang
dalam ketrampilan pengambilan keputusan. Tidak jarang remaja
terpaksa mengambil keputusan-keputusan salah oleh orientasi
masyarakat.
c. Perkembangan kognisi sosial
Menurut Dacey dan Kenny, yang dimaksud dengan kognisi
sosial adalah kemampuan untuk berpikir secara kritis mengenai
isu-isu dalam hubungan interpersonal yang berkembang dalam
usia dan sejalan dengan pengalaman serta berguna untuk
memahami orang lain dan menentukan bagaimana melakukan
interaksi dengan mereka.
Menurut sejumlah ahli psikologi perkembangan, ketrampilan-
ketrampilan kognitif yang muncul pada masa remaja ini
mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan kognisi sosial
mereka. Salah satu bagian penting dari perubahan perkembangan
aspek kognisi sosial remaja ini adalah apa yang diistilahkan oleh
6
Psikolog David Elkind dengan “egosentrisme”, yaitu
kecenderungan remaja untuk menerima dunia. Mereka
menganggap semua mata terpaku pada penampilannya.
5. Perkembangan sosial remaja
Pada masa remaja ini berkembang social cognition, yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang
lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat,
nilai-nilai, maupun perasaannya sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan
masyarakat melalui persahabatan. Pada masa ini juga berkembang
sikap conformity, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau megikuti
opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain
atau teman sebayanya (Fauziah & Rusli, 2013).
7
tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan
akan tampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa
kuliah di Perguruan Tinggi.
8
D. Tugas Perkembangan Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa
ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi
dengan baik, remaja harus menjalankan tugas-tugas perkembangan pada
usianya dengan baik.
9
5. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam
bidang ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupannya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan normanorma dan nilai-nilai yang
berlaku.
8. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai
dengan pandangan ilmiah
10
(14) kebutuhan untuk betgaul dengan lawan jenis, dan (15) adanya sikap
suka mengkritik orang lain.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Masa Remaja Remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Batasan remaja dalam hal ini
adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health
Organization Remaja. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok
minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya dunia tersendiri yang sukar
dijamah oleh orang tua.Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk
mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa. Perkembangan
prontal lobe tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
remaja, sehingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang
memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang
baru. Kemudian, dalam kekuatan baru dalam penalaran yang
dimilikinya, menjadikan remaja mampu membuat pertimbangan dan melakukan
perdebatan.
Disamping itu, remaja pada masa ini juga mampu berpikir secara
sistematik, mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk
memecahkan suatu permasalah. Pada fase ini banyak tuntutan dan tekanan yang
ditujukan kepada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi
bertingkah laku seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri, dan
bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk
seiring berjalannya waktu, dan akan tampak jelas pada remaja akhir yang duduk
di awal-awal masa kuliah di Perguruan Tinggi. Terkadang perubahan ini
membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal
12
seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan
eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat
berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
B. Saran
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya,oleh sebab itu butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun
psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu
dalam kehidupan sehari-hari.
13
DAFTAR PUSTAKA
Argiati, Siti Hafsah Budi, Perilaku Agresif Ditinjau dari Persepsi Pola
Asuh
Authoritarian, Asertivitas dan Tahap Perkembangan Remaja Pada
Anak Binaan
Fauziah, R. S. P., & Rusli, R. (2013). Pertumbuhan dan Perkembangan
Peserta Didik Secara Sosial Students’ Development On Social Aspect. Jurnal
Sosial Humaniora, 4(2), 101–107.
Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001
14