Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Rini Ramdhania, S.Pd., M.Pd

Penyusun :

Auliya Nurmillaty 20201510081

Gyta Puspitasari 20211510088

Muhammad Sulthon 20211510118

Oktaviona 20211510113

Syintia Agustine 20211510002

Kelompok 6 PGSD 2B
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS KUNINGAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. atas rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Masa
Remaja” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan


Peserta Didik. Selain itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rini
Ramdhania, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kuningan, 2 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Definisi Perkembangan Masa Remaja ............................................................... 3

B. Aspek-Aspek Perkembangan Masa Remaja ...................................................... 4

C. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Remaja .............................................................. 7

D. Tugas Perkembangan Remaja ............................................................................ 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 12

A. . Kesimpulan ...................................................................................................... 12

B. Saran................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam


struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
yang berkembang sedemikian rupa per- kembangan emosi, intelektual dan
tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek– aspek
perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir
dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir
merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situas baru
atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi
dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi
merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku
individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang
lain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan
peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan
kepercayaan yang dianut oleh individu.
Dalam makalah ini penulis membatasi penulisan makalah pada
perkembangan anak khususnya siswa fase remaja . Karena Masa remaja
merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat. Masa remaja adalah suatu periode
peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maslaah di atas, permasalahan yang akan
dibahas dapat dirumuskan dengan rumusan masalah berikut ini :
1. Apa definisi dari perkembangan masa remaja?
2. Apa saja aspek-aspek pada perkembangan masa remaja?
3. Apa saja ciri-ciri dari perkembangan masa remaja?
4. Apa saja tugas perkembangan remaja ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari perkembangan masa remaja.
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pada perkembangan masa remaja.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri dari perkembangan masa remaja.
4. Untuk mengetahui apa saja tugas perkembangan pada masa remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Perkembangan Masa Remaja


Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke
masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai
tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12
pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun
menurut klasifikasi World Health Organization (WHO) “Remaja”. Kata itu
menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas yang punya warna
tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang
tua. Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya,
adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang cukup luas:
mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. (Piaget).
Dengan mengatakan poin- poin sebagai berikut secara psikologis masa
remaja :
2. Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.
3. Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang –orang yang
lebih tua melainkan berada pada tingkatan yang sama, sekurang –
kurangnya masalah hak.
4. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyalah aspek
afektif.
5. Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
6. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini
memungkinkan untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang
dewasa.

3
Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock
(1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak
mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia
dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa
remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada
saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai
dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode
setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang
dinyatakan dewasa secara hukum.

B. Aspek-Aspek Perkembangan Masa Remaja


(Marwoko, 2019) mengemukakan beberapa aspek yang memengaruhi
perkembangan masa remaja yaitu sebagai berikut :
2. Perkembangan dan pertumbuhan fisik pada masa remaja
Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja, yang berdampak terhadap perubahan-perubahan
psikologis. Pada mulanya, tanda-tanda perubahan fisik dari masa
remaja terjadi dalam konteks pubertas. Baik anak laki-laki ataupun
perempuan mengalami pertumbuhan yang cepat, yang di sebut
“growuth spurt” (percepatan pertumbuhan), di mana terjadi perubahan
dan percepatan pertumbuhan di seluruh bagian dan dimensi badan.
3. Perkembangan emosi pada masa remaja
Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode badai
dan tekanan, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai
akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan pada tahun-
tahun awal masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat.
Pertumbuhan yang terjadi terutama bersifat melengkapi pola
yang sudah terbentuk pada masa puber. Oleh karena itu, perlu dicari
keterangan lain yang menjelaskan ketegangan emosi yang sangat khas

4
pada usia ini. Sikap, perasaan atau emosi seseorang telah ada dan
berkembang semenjak ia bergal dengan lingkungannya. Timbulnya
sikap, perasaan atau emosi itu (positif atau negatif) merupakan produk
pengamatan dari pengalaman individu secara unik dengan benda-
benda fisik lingkungannya, dengan orang tua dan saudara-saudara,
serta pergaulan sosial yang lebih luas. Sebagai suatu produk dari
lingkungan (lingkungan internal dan eksternal) yang juga berkembang,
maka sudah tentu sikap, perasaan/emosi itu juga berkembang.
Bentuk-bentuk emosi yang sering nampak dalam masa remaja
awal antara lain adalah marah, malu, takut, cemas, cemburu, iri-hati,
sedih, gembira, kasih sayang dan ingin tahu. Dalam hal emosi yang
negatif, umumnya remaja belum dapat mengontrolnya dengan baik.
Sebagai remaja dalam bertingkah laku sangat dikuasai oleh emosinya.
4. Perkembangan intelegensi dan kognitif pada masa remaja
Remaja adalah suatu periode kehidupan dimana kapasitas
untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien
mencapai puncaknya. Disamping itu, masa remaja ini juga terjadi
reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe. Prontal lobe ini berfungsi
dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi. Perkembangan prontal lobe
tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif remaja,
sehingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang
memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial
yang baru. Kemudian, dalam kekuatan baru dalam penalaran yang
dimilikinya, menjadikan remaja mampu membuat pertimbangan dan
melakukan perdebatan.
a. Perkembangan kognitif menurut teori Piaget
Ditinjau dari prespektif teori kognitif Piaget maka pemikiran
masa remaja telah mencapai tahap pemikiran operasional formal

5
yakni suatu tahap perkembangan kognitif yang dimulai pada usia
kira – kira antara 11 – 12 tahun dan terus berlanjut sampai remaja
mencapai masa tenang atau dewasa. Disamping itu, remaja pada
masa ini juga mampu berpikir secara sistematik, mampu
memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk
memecahkan suatu permasalah.
b. Perkembangan pengambilan keputusan
Remaja adalah masa dimana terjadi peningkatan pengambilan
keputusan. Dalam hal ini, mulai mengambil keputusan-keputusan
tentang masa depan, memilih teman, dll. Dalam hal pengambilan
keputusan ini, remaja lebih tua ternyata lebih kompeten dibanding
anak-anak. Apabila dibandingkan dengan remaja yang lebih tua,
remaja yang lebih muda mempunyai kemampuan yang kurang
dalam ketrampilan pengambilan keputusan. Tidak jarang remaja
terpaksa mengambil keputusan-keputusan salah oleh orientasi
masyarakat.
c. Perkembangan kognisi sosial
Menurut Dacey dan Kenny, yang dimaksud dengan kognisi
sosial adalah kemampuan untuk berpikir secara kritis mengenai
isu-isu dalam hubungan interpersonal yang berkembang dalam
usia dan sejalan dengan pengalaman serta berguna untuk
memahami orang lain dan menentukan bagaimana melakukan
interaksi dengan mereka.
Menurut sejumlah ahli psikologi perkembangan, ketrampilan-
ketrampilan kognitif yang muncul pada masa remaja ini
mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan kognisi sosial
mereka. Salah satu bagian penting dari perubahan perkembangan
aspek kognisi sosial remaja ini adalah apa yang diistilahkan oleh

6
Psikolog David Elkind dengan “egosentrisme”, yaitu
kecenderungan remaja untuk menerima dunia. Mereka
menganggap semua mata terpaku pada penampilannya.
5. Perkembangan sosial remaja
Pada masa remaja ini berkembang social cognition, yaitu
kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang
lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat,
nilai-nilai, maupun perasaannya sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan
masyarakat melalui persahabatan. Pada masa ini juga berkembang
sikap conformity, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau megikuti
opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain
atau teman sebayanya (Fauziah & Rusli, 2013).

C. Ciri-Ciri Perkembangan Masa Remaja


(Putro, 2017) mengemukakan bahsawannya masa remaja adalah suatu
masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secra
fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama
masa remaja yang sekaligus sebagai ciri-ciri masa remaja yaitu :
1. Peningkatan emosional
Yang dimana terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini
merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi
pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini
merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi bari yang
berbeda dari masa-masa yang sebelumnya. Pada fase ini banyak
tuntutan dan tekanan yang ditujukan kepada remaja, misalnya mereka
diharapkan untuk tidak lagi bertingkah laku seperti anak-anak, mereka
harus lebih mandiri, dan bertanggung jawab. Kemandirian dan

7
tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan
akan tampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa
kuliah di Perguruan Tinggi.

2. Perubahan yang cepat secara fisik


Yang dimana perubahan secara fisik juga disertai dengan
kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja
merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri.
Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal
seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun
perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi
tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
3. Cara Berfikir Kausalitas
Yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat, remaja mulai
berfikir kritis sehingga dia akan melawan bila orang tua, guru, dan
lingkungan masih menganggapnya sebagai anak kecil. Bila guru dan
orang tua tidak tahu cara berpikir remaja, akibatnya timbulah
kenakalan remaja. Perubahan nilai
4. Menarik Perhatian Lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dalam
lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan seperti
kegitan remaja di kampung-kampung yang diberi peranan, pasti ia
akan melaksanakan dengan baik. Bila tidak diberi peranan maka ia
akan melakukan perbuatan untuk menarik perhatian masyarakat, bila
perlu maka akan melakukan perkelahian dan kenakalan lainnya.
Remaja akan berusha mencari peranan di luar rumah bila orang tua
tidak memberi peranan kepadanya karena menganggapnya sebagai
anak kecil

8
D. Tugas Perkembangan Remaja
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa
ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan
individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada
perkembangan masa dewasa yang sehat. Untuk dapat melakukan sosialisasi
dengan baik, remaja harus menjalankan tugas-tugas perkembangan pada
usianya dengan baik.

Apabila tugas pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik,


remaja tidak akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosialnya serta akan
membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
perkembangan untuk fase-fase berikutnya. Sebaliknya, manakala remaja gagal
menjalankan tugas-tugas perkembangannya akan membawa akibat negatif
dalam kehidupan sosial fase-fase berikutnya, menyebabkan ketidakbahagiaan
pada remaja yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan
kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan
berikutnya.

Tugas-tugas perkembangan masa remaja menurut


Havighurst,sebagaimana dikutip Gunarsa sebagai berikut:

1. Menerima kenyataan terjadinya perubahan fisik yang dialaminya dan


dapat melakukan peran sesuai dengan jenisnya secara efektif dan merasa
puas terhadap keadaan tersebut.
2. Belajar memiliki peranan sosial dengan teman sebaya, baik teman sejenis
maupun lawan jenis sesuai dengan jenis kelamin masing-masing.
3. Mencapai kebebasan dari ketergantungan terhadap orangtua dan orang
dewasa lainnya.
4. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep tentang
kehidupan bermasyarakat.

9
5. Mencari jaminan bahwa suatu saat harus mampu berdiri sendiri dalam
bidang ekonomi guna mencapai kebebasan ekonomi.
6. Mempersiapkan diri untuk menentukan suatu pekerjaan yang sesuai
dengan bakat dan kesanggupannya.
7. Memahami dan mampu bertingkah laku yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan normanorma dan nilai-nilai yang
berlaku.
8. Memperoleh informasi tentang pernikahan dan mempersiapkan diri untuk
berkeluarga.
9. Mendapatkan penilaian bahwa dirinya mampu bersikap tepat sesuai
dengan pandangan ilmiah

Mengingat tugas-tugas perkembangan tersebut sangat kompleks dan


relatif berat bagi remaja, maka untuk dapat melaksanakan tugas-tugas
tersebut dengan baik, remaja masih sangat membutuhkan bimbingan dan
pengarahan supaya dapat mengambil langkah yang tepat sesuai dengan
kondisinya. Di samping tugas-tugas perkembangan, remaja masih
mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang tentu saja menuntut pemenuhan
secepatnya sesuai darah mudanya yang bergejolak. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut, menurut Edward, sebagaimana dikutip Hafsah,19 adalah meliputi:
(1) kebutuhan untuk mencapai sesuatu, (2) kebutuhan akan rasa superior,
ingin menonjol, ingin terkenal, (3) kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan, (4) kebutuhan akan keteraturan, (5) kebutuhan akan adanya
kebebasan untuk menentukan sikap sesuai dengan kehendaknya, (6)
kebutuhan untuk menciptakan hubungan persahabatan, (7) adanya keinginan
ikut berempati, (8) kebutuhan mencari bantuan dan simpati, (9) keinginan
menguasai tetapi tidak ingin dikuasai, (10) menganggap diri sendiri rendah,
(11) adanya kesediaan untuk membantu orang lain, (12) kebutuhan adanya
variasi dalam kehidupan, (13) adanya keuletan dalam melaksanakan tugas,

10
(14) kebutuhan untuk betgaul dengan lawan jenis, dan (15) adanya sikap
suka mengkritik orang lain.

Intensitas kebutuhan-kebutuhan ini tidak semua sama antara individu


yang satu dengan yang lain, karena kondisi pribadi yang berbeda, situasi
lingkungan yang berlainan, dan ada individu yang ingin segera kebutuhannya
terpenuhi, namun kenyataannya banyak yang tidak terpenuhi. Dari uraian ini
nampak bahwa tugas perkembangan dan kebutuhan merupakan sesuatu yang
muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan remaja. Apabila tugas
dan kebutuhan dapat terpenuhi, maka membawa kebahagiaan dan kesuksesan
dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Sebaliknya
apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada remaja yang
bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan
dalam menuntaskan tugas-tugas perkembangan peridodeperiode berikutnya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan Masa Remaja Remaja didefinisikan sebagai masa
peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Batasan remaja dalam hal ini
adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi World Health
Organization Remaja. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok
minoritas yang punya warna tersendiri, yang punya dunia tersendiri yang sukar
dijamah oleh orang tua.Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu adolescere
yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk
mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa. Perkembangan
prontal lobe tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif
remaja, sehingga mereka mengembangkan kemampuan penalaran yang
memberinya suatu tingkat pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang
baru. Kemudian, dalam kekuatan baru dalam penalaran yang
dimilikinya, menjadikan remaja mampu membuat pertimbangan dan melakukan
perdebatan.

Disamping itu, remaja pada masa ini juga mampu berpikir secara
sistematik, mampu memikirkan semua kemungkinan secara sistematik untuk
memecahkan suatu permasalah. Pada fase ini banyak tuntutan dan tekanan yang
ditujukan kepada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi
bertingkah laku seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri, dan
bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk
seiring berjalannya waktu, dan akan tampak jelas pada remaja akhir yang duduk
di awal-awal masa kuliah di Perguruan Tinggi. Terkadang perubahan ini
membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal

12
seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan
eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat
berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

B. Saran
Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa
mempengaruhi dalam kehidupannya,oleh sebab itu butuh arahan serta didikan
agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun
psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu
dalam kehidupan sehari-hari.

13
DAFTAR PUSTAKA

Argiati, Siti Hafsah Budi, Perilaku Agresif Ditinjau dari Persepsi Pola
Asuh
Authoritarian, Asertivitas dan Tahap Perkembangan Remaja Pada
Anak Binaan
Fauziah, R. S. P., & Rusli, R. (2013). Pertumbuhan dan Perkembangan
Peserta Didik Secara Sosial Students’ Development On Social Aspect. Jurnal
Sosial Humaniora, 4(2), 101–107.

Gunarsa, S.D., dan Gunarsa, Y.S., Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001

Lembaga Pemasyarakata Anak Kutoarjo, Jawa Tengah, Tesis, tidak


diterbitkan, Yogyakarta: Sekolah Pascasarjana UGM, 2008

Marwoko, G. (2019). Psikologi Perkembangan Masa Remaja. Jurnal


Tabbiyah Syari’ah Islam, 26(1), 60–75.

Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa


Remaja. 17, 25–32.

14

Anda mungkin juga menyukai