Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MASA REMAJA

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik

Dosen Mata Kuliah :


DOLOK HUWAYAN. S.Pd. M.Pd

Disusun Kelompok 4 :

1. ARONI CHRISTOFER NDRURU 210012016


2. YUSUF HASAN AMIN NAULI DALIMUNTHE 210012019
3. HARIS ANUGRAH PERDAMAIAN GULO 210012018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


UNIVERISTAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan kata pengantar ini dengan baik.

Makalah ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja yang merupakan
periode yang penting dalam kehidupan manusia. Pada masa ini terjadi banyak perubahan baik fisik maupun
psikologis yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari remaja. Penulis menyadari bahwa pembahasan
mengenai pertumbuhan dan perkembangan masa remaja sangat luas dan kompleks, oleh karena itu makalah
ini tidak mencakup semua aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Namun, penulis berusaha menyajikan
informasi yang akurat dan terkini yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi
mahasiswa yang sedang mempelajari ilmu psikologi dan pendidikan. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi sumbangan kecil dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan.

Akhir kata, penulis mohon maaf jika terdapat kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini. Penulis
sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini ke
depannya.

Terimakasih.

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………............................................…......1
Daftar Isi…………………………………………………………………................................................2
Bab 1 Pendahuluan

1.1. Latar Belakang………………………………..............................................…………..........3


1.2. Tujuan …………….………………………………................................................................3
1.3. Rumusan Masalah....………....……………………………...................................................4

Bab 2 Pembahasan

2.1 Pengertian Masa Remaja…………………………………………………………………….5


2.2 Aspek – Aspek Perkembangan dan Pertumbuhan Remaja ……………………………....…5
2.3 Perubahan Selama Masa Remaja ……………………………………………………………9
2.4 Minat Remaja ……………………………………………………………………………….10
2.5 Bahaya- Bahaya Yang Umum Pada Masa Remaja …………………………………………11

Bab 3 Penutup

3.1. Kesimpulan …………............................................................................................................12


3.2 Saran ………………………………………………………………………………………..12

Daftar Pustaka ...........................................................................................................................................13

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latar belakang masa remaja sangat beragam tergantung pada individu dan lingkungan sosial di
sekitarnya. Secara umum, masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa, yang
ditandai dengan banyak perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Beberapa perubahan penting yang terjadi
selama masa remaja antara lain:

1. Perubahan fisik: Selama masa remaja, tubuh mengalami banyak perubahan fisik, termasuk
peningkatan tinggi badan, perubahan suara pada laki-laki, dan perkembangan seksual seperti
menstruasi pada perempuan dan pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh pada laki-laki.
2. Perubahan psikologis: Remaja mengalami perubahan emosional dan psikologis yang signifikan
selama masa remaja, seperti peningkatan rasa ingin tahu, eksplorasi identitas, dan perubahan mood
yang cepat.
3. Perubahan sosial: Masa remaja sering kali dianggap sebagai masa penting dalam pembentukan
identitas sosial individu, dengan banyak remaja yang mencari tempat di dalam kelompok sosial dan
merasa perlu untuk mengekspresikan diri melalui gaya berpakaian, musik, dan budaya populer.

Namun, latar belakang masa remaja dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang
keluarga, lingkungan sosial, budaya, dan pengalaman hidup individu. Beberapa remaja mungkin mengalami
masalah seperti tekanan dari orang tua atau teman sebaya, isolasi sosial, masalah kesehatan mental, atau
pengaruh buruk dari narkoba atau alkohol. Sementara yang lain mungkin memiliki pengalaman yang lebih
positif, seperti dukungan dari keluarga dan teman-teman, keterlibatan dalam kegiatan positif, dan
kesempatan untuk belajar dan tumbuh secara pribadi dan sosial.

1.2 Tujuan

Tujuan pertumbuhan dan perkembangan masa remaja adalah untuk membantu individu
mempersiapkan diri untuk masa dewasa dan memenuhi tuntutan tugas perkembangan yang harus
diselesaikan selama periode ini. Beberapa tujuan utama dari masa remaja meliputi:

1. Membangun identitas: Masa remaja adalah masa di mana individu mulai mencari identitas mereka.
Tujuannya adalah untuk membantu individu menemukan siapa diri mereka dan apa yang ingin
mereka capai dalam hidup mereka.
2. Mengembangkan keterampilan sosial: Masa remaja juga adalah saat di mana individu mulai belajar
keterampilan sosial yang penting seperti berkomunikasi, berkolaborasi, dan bekerja dalam kelompok.
Ini membantu mereka membangun hubungan yang sehat dan sukses di masa depan.
3. Meningkatkan kemandirian: Masa remaja adalah waktu di mana individu mulai belajar untuk
mandiri dan mengambil tanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri. Ini meliputi belajar
mengatur waktu, mengambil keputusan yang tepat, dan menangani uang mereka sendiri.
4. Menjalin hubungan interpersonal yang sehat: Masa remaja juga penting untuk belajar tentang
hubungan interpersonal yang sehat dan bagaimana menjalin hubungan yang positif dengan orang
lain. Ini membantu individu membangun hubungan yang sehat dan bahagia dalam hidup mereka.
5. Memahami seksualitas: Masa remaja juga penting untuk memahami seksualitas dan kesehatan
reproduksi. Ini membantu individu membuat keputusan yang cerdas tentang kesehatan seksual
mereka dan mempersiapkan diri untuk hubungan romantis di masa depan.

Secara keseluruhan, tujuan utama pertumbuhan dan perkembangan masa remaja adalah untuk membantu
individu mencapai kemandirian dan mempersiapkan diri untuk masa dewasa, termasuk mengembangkan
3
identitas yang sehat, keterampilan sosial, hubungan interpersonal yang sehat, dan pemahaman yang baik
tentang kesehatan seksual dan reproduksi.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan fisik, psikologis, dan sosial pada masa remaja mempengaruhi perkembangan
individu?
2. Apa saja tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada masa remaja, dan bagaimana orang tua,
teman sebaya, dan lingkungan sosial dapat membantu individu dalam menyelesaikan tugas-tugas
tersebut?
3. Bagaimana pengaruh teknologi, media sosial, dan budaya populer mempengaruhi perkembangan
individu pada masa remaja?
4. Apa dampak masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan pada masa
remaja, dan bagaimana individu dan keluarga dapat mengatasi masalah tersebut?
5. Bagaimana individu pada masa remaja dapat membangun hubungan yang sehat dan positif dengan
orang lain, termasuk teman sebaya, keluarga, dan pasangan romantis?
6. Bagaimana individu dapat mempersiapkan diri untuk masa dewasa selama masa remaja, termasuk
membangun keterampilan sosial, kemandirian, dan mengambil keputusan yang tepat?

4
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MASA REMAJA

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Istilah ini
menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan, biasanya mulai dari usia 14 pada pria
dan usia 12 pada wanita. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi
World Health Organization (WHO)..“Remaja”. Kata itu menurut remaja sendiri adalah kelompok minoritas
yang punya warna tersendiri, yang punya “dunia” tersendiri yang sukar dijamah oleh orang tua. Kata remaja
berasal dari bahasa latin yaitu adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja) yang berarti
“tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang cukup luas: mencakup
kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. ( Piaget ). Dengan mengatakan poin- poin sebagai berikut
secara psikologis masa remaja :

1. Usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa.


2. Usia dimana anak tidak merasa dibawah tingkat orang –orang yang lebih tua melainkan berada pada
tingkatan yang sama, sekurang –kurangnya masalah hak.
3. Integrasi dalam masyarakat dewasa mempunyai banyalah aspek afektif.
4. Kurang lebih berhubungan dengan masa puber.
5. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkinkan untuk mencapai
integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa.

Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini
dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara
hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal
dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun,
sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana
seseorang dinyatakan dewasa secara hukum.

2.2 ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN REMAJA

Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi
aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.

1. PERKEMBANGAN FISIK

Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik. Tubuh berkembang
pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan berkembangnya kapasitas
reproduktif. Dalam perkembangan seksualitas remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks
sekunder.

1. Hormon – Hormon Seksual


Dalam perkembangan hormon – hormon seksual remaja, ditandai dengan cirri-ciri yaitu cirri-ciri
seks rpimer dan sekunder.

a) Ciri-Ciri Seks Primer

Pada masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis yaitu pada tahun
pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencpai ukuran matangnya pada usia 20
tahun. Lalu penis luai bertambah panjang, pembuluh mani dan kelenjar prostate semakin membesar.
Matangnya organ-organ seks tersebut memungkinkan remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi
5
basah”. Pada remaja wanita, kematangan orga-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim vagina dan
ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama kalinya mengalami “menarche”
(menstruaasi pertama). Menstruasi awal sering disetai dengan sakit kepala, sakit punggung dan kadang-
kadang kejang serta merasa lelah, depresi dan mudah tersinggung.

b) Ciri-Ciri Seks Sekunder

Pada remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu kopak disekitar kemaluan dan ketiak,
terjadi prubahan suara, tumbuh kumis dan tumbuh gondok laki / jakun. Sedangakan pada wanita ditandai
dengan tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada
danbertambah besarnya pinggul.

2) Pubertas.

a) Perubahan eksternal

b) Perubahan internal

 Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah besar, hati
bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

 Sistem Peredaran Darah


Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun beratnya 12 kali berat pada waktu
lahir.
6
 Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17 tahun, remaja laki-laki
mencapai tingkat kematnagn beberapa tahun kemudian .

 Jaringan Tubuh
Perkemngan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun Jaringan. Selain tulang terusberkembang
sampai tulang mencapai umuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

2. PERKEMBANGAN PSIKIS

1) Aspek Intektual

Perkembangan intelektual (kognitif) pada remaja bermula pada umur 11 atau 12 tahun. Remaja tidak
lagi terikat pada realitas fisik yang konkrit, remaja mulai mampu berhadapan dengan aspek-aspek yang
hipotesis dan abstrak dari realitas. Bagaimana dunia ini tersusun tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya
alternatif yang mungkin terjadi, misalnya aturan-aturan dari orang tua, status remaja dalam kelompok
sebayanya dan aturan-aturan yang diberlakukan padanya tidak lagi dipandang sebagai hal-hal yang mungkin
berubah. Kemampuan-kemampuan berpikir yang baru ini memungkinkan individu untuk berpikir secara
abstrak, hipotesis dan kontrafaktual, yang nantinya akan memberikan peluang pada individu untuk
mengimajinasikan kemungkinan lain untuk segala hal.

2) Aspek Sosial

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial atau proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi. Meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Aspek ini meliputi kepercayaan akan diri sendiri,
berpandangan objektif, keberanian menghadapi orang lain, dan lain-lain. Perkembangan sosial pada masa
remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut
sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih
akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan.
Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan,
kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap
dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-
lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya,
seperti : mencuri, free sex, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial
yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik
di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Berikut ini ciri-ciri penyesuaian sosial remaja, diantaranya :

a. Di Lingkungan Keluarga

 Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan saudaranya


 Menerima otoritas orang tua (menaati peraturan orang tua)
 Menerima tanggung jawab dan batasan (norma) keluarga
 Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok

b. Di Lingkungan Sekolah

 Bersikap respek dan mentaati peraturan


 Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah
 Menjalin persahabatan dengan teman sebaya
 Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf lain
7
 Berprestasi di sekolah

c. Di Lingkungan Masyarakat

 Respek terhadap hak-hak orang lain


 Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
 Bersikap simpati dan menghormati terhadap kesejahteraan orang lain
 Respek terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.

3) Aspek Emosi (Afektif)

Perkembangan aspek emosi berjalan konstan, kecuali pada masa remaja awal (13-14 tahun) dan
remaja tengah (15-16 tahun) pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam
hidupnya, diselingi rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa
remaja tengah rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan,
rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir
(18– 21 tahun). Pada masa remaja tengah anak terombang-ambing dalam sikap mendua (ambivalensi) maka
pada masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap yang relatif mapan. Mencapai kematangan
emosial merupakan tugas yang sulit bagi remaja.

Proses pencapaiannya sangat dipengaruhi oleh kondisi sosio-emosional lingkungannya, terutama


lingkungan-lingkungan keluarga dan teman sebaya. Apabila lingkungan tersebut kondusif maka akan
cenderung dapat mencapai kematangan emosional yang baik, seperti adolesensi emosi (cinta, kasih, simpati,
senang menolong orang lain, hormat dan menghargai orang lain, ramah) mengendalikan emosi (tidak mudah
tersinggung, tidak agresif, optimis dan dapat menghadapi situasi frustasi secara wajar). Tapi sebaliknya, jika
seorang remaja kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tua atau pengakuan dari teman sebaya, maka
cenderung mengalami perasaan tertekan atau ketidaknyamanan emosional, sehingga remaja bisa berealisi
agresif (melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi, senang mengganggu) dan melarikan diri dari
kenyataan (melamun, pendiam, senang menyendiri, meminum miras dan narkoba).

4) Aspek Bahasa

Perkembangan bahasa adalah meningkatnya kemampuan penguasaan alat berkomunikasi baik alat
komunikasi lisan, tulisan, maupun menggunakan tanda-tanda dan isyarat. Bahasa remaja adalah bahasa yang
telah berkembang, baik di lingkungan keluarga, masyarakat dan khususnya lingkungan teman sebaya sedikit
banyak lebih membentuk pola perkembangan bahasa remaja. Pola bahasa remaja lebih diwarnai pola bahasa
pergaulan yang berkembang di dalam kelompok sebaya.

Pada umumnya remaja akhir lebih memantapkan diri pada bahasa asing tertentu, menggemari
literatur yang mengandung nilai-nilai filosofis, etnis dan religius. Penggunaan bahasa oleh remaja lebih
sempurna serta perbendaharaan kata lebih banyak. Kemampuan menggunakan bahasa ilmiah mulai tumbuh
dan mampu diajak berdialog seperti ilmuwan.

5) Aspek Moral

Perkembangan moral pada remaja menurut teori Kohlberg menempati tingkat III: pasca
konvensional stadium 5, merupakan tahap orientasi terhadap perjanjian antara remaja dengan lingkungan
sosial. Ada hubungan timbal balik antara dirinya dengan lingkungan sosial dan masyarakat. Pada tahap ini
remaja lebih mengenal tentang nilai-nilai moral, kejujuran, keadilan kesopanan dan kedisiplinan. Oleh
karena itu moral remaja harus sesuai dengan tuntutan norma-norma sosial. Selain itu peranan orang tua
sangat penting. Dalam membantu moral remaja, orang tua harus konsisten dalam mendidik anaknya,
bersikap terbuka serta dialogis, tidak otoriter atau memaksakan kehendak.

8
6) Aspek Agama

Pemahaman remaja dalam beragama sudah semakin matang, kemampuan berfikir abstrak
memungkinkan remaja untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragama serta mengapresiasikan
kualitas keabstrakan Tuhan

2.3 PERUBAHAN SELAMA MASA REMAJA

Ciri utama pada masa remaja ditandai dengan adanya berbagai perubahan. Perubahan-perubahan
tersebut antara lain:
1. Perubahan Fisik
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik yang cepat dan proses kematangan seksual. Beberapa
kelenjar yang mengatur fungsi seksualitas pada masa ini telah mulai matang dan berfungsi. Disamping itu
tanda-tanda seksualitas sekunder juga mulai nampak pada diri remaja.

2. Perubahan Intelek
Menurut perkembangan kognitif yang dibuat oleh Jean Piaget, seorang remaja telah beralih dari masa
konkrit-operasional ke masa formal-operasional. Pada masa konkrit-operasional, seseorang mampu berpikir
sistematis terhadap hal-hal atau obyek-obyek yang bersifat konkrit, sedang pada masa formal operasional ia
sudah mampu berpikir se-cara sistematis terhadap hal-hal yang bersifat abstrak dan hipotetis. Pada masa
remaja, seseorang juga sudah dapat berpikir secara kritis.

3. Perubahan Emosi
Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah menjadi labil. Menurut aliran
tradisionil yang dipelopori oleh G. Stanley Hall, perubahan ini terutama disebabkan oleh perubahan yang
terjadi pada kelenjar-kelenjar hor-monal. Namun penelitian-penelitian ilmiah selanjutnya menolak pendapat
ini. Sebagai contoh, Elizabeth B. Hurlock menyatakan bahwa pengaruh lingkungan sosial terhadap per-
ubahan emosi pada masa remaja lebih besar artinya bila dibandingkan dengan pengaruh hormonal.

4. Perubahan Sosial
Pada masa remaja, seseorang memasuki status sosial yang baru. Ia dianggap bukan lagi anak-anak.
Karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang sangat cepat sehingga menyerupai orang dewasa,
maka seorang remaja juga sering diharapkan bersikap dan bertingkahlaku seperti orang dewasa. Pada masa
remaja, seseorang cenderung untuk meng-gabungkan diri dalam ‘kelompok teman sebaya’. Kelompok so-
sial yang baru ini merupakan tempat yang aman bagi remaja. Pengaruh kelompok ini bagi kehidupan mereka
juga sangat kuat, bahkan seringkali melebihi pengaruh keluarga.
Menurut Y. Singgih D. Gunarsa & Singgih D. Gunarsa, kelompok remaja bersifat positif dalam hal
memberikan kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih cara mereka bersikap, bertingkahlaku dan
melakukan hubungan sosial. Namun kelompok ini juga dapat bersifat negatif bila ikatan antar mereka
menjadi sangat kuat sehingga kelakuan mereka menjadi “overacting’ dan energi mereka disalurkan ke tujuan
yang bersifat merusak.

5. Perubahan Moral
Pada masa remaja terjadi perubahan kontrol tingkahlaku moral: dari luar menjadi dari dalam. Pada
masa ini terjadi juga perubahan dari konsep moral khusus menjadi prinsip moral umum pada remaja. Karena
itu pada masa ini seorang remaja sudah dapat diharapkan untuk mempunyai nilai-nilai moral yang dapat
melandasi tingkahlaku moralnya. Walaupun demikian, pada masa remaja, seseorang juga mengalami
kegoyahan tingkah laku moral. Hal ini dapat dikatakan wajar, sejauh kegoyahan ini tidak terlalu

9
menyimpang dari moraliatas yang berlaku, tidak terlalu merugikan masyarakat, serta tidak berkelanjutan
setelah masa remaja berakhir.

6. Perubahan Kepribadian Masa Remaja


Kepribadian pada masa remaja cenderung untuk memeperbaikinya, remaja berpandangan bahwa
kepribadian yang baik akan memudahkan mereka untuk berhubungan sosial dan bisa lebih diterima. Kondisi
– kondisi yang mempengaruhi konsep diri : usia kematangan pada remaja, penampilan diri, kepatutan seks,
nama dan julukan, hubungan keluarga, teman-teman sebaya, kreativitas dan cita-cita.

2.4 MINAT REMAJA

Minat remaja adalah fokus atau ketertarikan pada suatu aktivitas atau topik tertentu yang menjadi
prioritas atau keinginan remaja. Minat remaja dapat beragam, tergantung pada pengalaman, lingkungan, dan
kebutuhan individu. Berikut beberapa jenis minat remaja:

1. Minat akademik: Remaja dapat memiliki minat pada mata pelajaran tertentu, seperti matematika,
sains, bahasa, atau seni. Minat akademik yang kuat dapat memotivasi remaja untuk belajar dan
mencapai prestasi akademik yang baik.
2. Minat olahraga: Remaja dapat memiliki minat pada olahraga tertentu, seperti sepak bola, basket, atau
voli. Olahraga dapat membantu remaja membangun keterampilan sosial dan fisik, serta membantu
meningkatkan kesehatan fisik dan kesejahteraan emosional.
3. Minat seni: Remaja dapat memiliki minat pada seni visual atau seni pertunjukan, seperti lukisan, tari,
musik, atau teater. Seni dapat membantu remaja mengembangkan kreativitas, ekspresi diri, dan
keterampilan sosial.
4. Minat teknologi: Remaja dapat memiliki minat pada teknologi dan komputer, seperti pemrograman,
game, atau desain grafis. Minat ini dapat membantu remaja membangun keterampilan teknologi yang
kuat dan relevan dengan zaman sekarang.
5. Minat sosial: Remaja dapat memiliki minat pada isu-isu sosial, seperti hak asasi manusia,
lingkungan, atau kesehatan mental. Minat ini dapat membantu remaja menjadi lebih sadar dan
terlibat dalam isu-isu yang penting bagi masyarakat.

Minat remaja dapat berubah-ubah seiring waktu dan pengalaman. Penting bagi remaja untuk
mengeksplorasi minat mereka dan menemukan kegiatan yang bermanfaat dan memuaskan bagi diri mereka
sendiri. Minat yang kuat dapat membantu remaja membangun identitas diri yang sehat dan bahagia.

2.5 Bahaya- Bahaya Yang Umum Pada Masa Remaja

Masa remaja adalah masa transisi yang penuh tantangan dan perubahan yang signifikan dalam
kehidupan seseorang. Selama masa ini, remaja dapat terkena berbagai bahaya yang dapat mengancam
kesehatan dan kesejahteraan mereka. Berikut ini adalah beberapa bahaya umum yang dihadapi remaja:

1. Kecanduan narkoba dan alkohol: Remaja rentan terkena pengaruh dari teman sebaya dan mungkin
mencoba narkoba dan alkohol sebagai bagian dari eksplorasi identitas mereka. Namun, kecanduan
narkoba dan alkohol dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius, termasuk
kecanduan dan kerusakan otak.
2. Gangguan makan: Remaja dapat mengalami masalah dengan pola makan mereka, seperti anoreksia
atau bulimia, karena tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kecantikan yang tidak realistis
atau tekanan dari teman sebaya.

10
3. Kekerasan dan kejahatan: Remaja dapat terlibat dalam perilaku kekerasan atau kejahatan, baik
sebagai pelaku maupun korban. Ini dapat terjadi karena masalah di rumah atau tekanan dari
lingkungan sekitar mereka.
4. Seks bebas dan tidak aman: Remaja dapat tergoda untuk melakukan hubungan seksual pada usia
muda. Hal ini dapat menyebabkan risiko kehamilan pada remaja, penyebaran penyakit menular
seksual (PMS), dan masalah psikologis.
5. Kejahatan siber: Remaja dapat terlibat dalam kejahatan siber seperti penipuan, intimidasi, atau
pelecehan online. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan, depresi,
dan stres.
6. Depresi dan kecemasan: Remaja dapat mengalami depresi dan kecemasan yang serius pada usia
muda, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius dan bahkan menyebabkan
bunuh diri.
7. Perilaku berbahaya: Remaja dapat terlibat dalam perilaku berbahaya seperti mengemudi dalam
keadaan mabuk atau bermain dengan senjata api. Hal ini dapat menyebabkan cedera atau kematian.

Penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dan bimbingan yang memadai dari orang tua,
keluarga, guru, atau konselor untuk membantu mereka menghindari bahaya-bahaya tersebut dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang sehat dan positif.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa dewasa.
2. Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun psikis yang
meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
3. Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan sexual ini sangat dipengaruhi oleh
faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama kematangan organ-organ seksual dan
perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri
remaja.
4. Ada beberapa bentuk berprilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja, diantaranya pesta malam
yang menimbulkan sisi negative remaja, minum- minuman keras dan obat-obat terlarang.

3.2 SARAN

Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa mempengaruhi dalam
kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan agar bisa melewati masa-masa transisi itu dengan
baik dalam fisik maupun psikis sehingga bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu
dalam kehidupan sehari-hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

"Adolescence" oleh Laurence Steinberg (2014): Buku ini membahas perubahan


biologis, psikologis, dan sosial yang terjadi selama masa remaja dan membantu
membuka wawasan tentang tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada periode
ini.

"The Teenage Brain" oleh Frances E. Jensen (2015): Buku ini menjelaskan bagaimana
otak remaja berfungsi dan bagaimana perubahan dalam otak mempengaruhi perilaku
dan keputusan pada masa remaja.

"Parenting Teens with Love and Logic" oleh Foster Cline dan Jim Fay (2006): Buku
ini membantu orang tua memahami cara mengasuh anak remaja dengan cara yang
menghargai dan mempromosikan kemandirian dan tanggung jawab.

"Reviving Ophelia" oleh Mary Pipher (2005): Buku ini membahas tekanan sosial dan
budaya yang dihadapi oleh anak perempuan pada masa remaja dan memberikan saran
tentang cara membantu anak perempuan tumbuh dengan percaya diri dan mandiri.

"The 7 Habits of Highly Effective Teens" oleh Sean Covey (2014): Buku ini membantu
remaja belajar bagaimana menjadi mandiri, bertanggung jawab, dan mencapai tujuan
mereka.

"The Mindful Teen" oleh Dzung X. Vo (2015): Buku ini memberikan pengantar
tentang praktik meditasi dan kesadaran diri bagi remaja untuk membantu mereka
mengatasi stres, kecemasan, dan depresi.

"Inside Out" (2015): Film animasi yang menggambarkan emosi pada masa remaja.

13

Anda mungkin juga menyukai