Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK REMAJA


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DI KEC. MALEBER, KAB. KUNINGAN, JAWA BARAT

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Puji Hadiyanti, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Sinta Agustiani


No. Reg : 1515620002

PRODI PENDIDIKAN VOKASIONAL DESAIN FASHION

RUMPUN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat dan
kuasanya, Alhamdulillah penulis mampu menyelesaikan tugas Laporan Hasil
Observasi yang berjudul "Perkembangan Peserta Didik Remaja Sekolah Menengah
Kejuruan".

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. Sebagai revolusioner peradaban dunia yang telah membawa dari masa kelam
menuju masa kejayaan yang gemilang ini.

Pertama-tama Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Puji
Hadiyanti, M.Si selaku dosen mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulisan laporan ini pada dasarnya bertujuan sebagai bentuk pemenuhan tugas
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik, sekaligus penulis ingin memberikan
informasi dan pengetahuan tentang apa dan bagaimana mengimplikasikan teori
perkembangan Peserta didik di kalangan remaja dan permasalahan perkembangan
dalam kegiatan pembelajaran peserta didik.

Penulis menyadari, laporan yang di tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat dinantikan demi
kesempurnaan laporan ini.
Kuningan, 11 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I ( PENDAHULUAN ) .......................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ................................................................................................ 2
BAB II ( LANDASAN TEORI ) .................................................................... 3
2.1 Pengertian Remaja ............................................................................... 3
2.2 Tugas - Tugas Perkembangan Masa Remaja ....................................... 4
2.3 Karakteristik Perkembangan Remaja ................................................... 5
2.4 Permasalahan Perkembangan Peserta Didik Remaja ........................... 9
BAB III ( ANALISIS HASIL OBSERVASI ) .............................................. 13
3.1 Data Subjek .......................................................................................... 13
3.2 Data Hasil Observasi ............................................................................ 14
BAB IV ( Penutup ) ........................................................................................ 19
A. Kesimpulan ................................................................................................. 19
B. Saran ........................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 20


LAMPIRAN – LAMPIRAN .......................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak dan masa
dewasa, berlangsung antara usia 10 sampai 19 tahun. Masa remaja terdiri dari masa
remaja awal (10–14 tahun), masa remaja penengahan (14–17 tahun) dan masa
remaja akhir (17–9 tahun). Pada masa remaja, banyak terjadi perubahan baik
biologis psikologis maupun sosial. Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi
lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial).

Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil, tetapi belum juga dapat
dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin bebas dan mandiri, lepas dari
pengaruh orang-tua, di sisi lain pada dasarnya ia tetap membutuhkan bantuan,
dukungan serta perlindungan orang-tuanya. Perilaku remaja dalam tahapan ini
sendiri belum dapat dipahami apabila belum melakukan pengamatan secara
mendalam terhadap subjek tersebut.

Maka dari itu, saya mencoba mengamati seorang remaja yang beranjak dewasa
untuk mengetahui permasalahan yang dialaminya dari berbagai segi dan juga
laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perkembangan Peserta
Didik”. Saya berharap setelah dilakukan pengamatan ini, saya dapat mengetahui
secara spesifik tentang permasalahan perkembangan remaja secara lebih detail
serta dapat menambah informasi untuk diri saya pribadi maupun orang lain yang
membaca laporan hasil observasi ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan remaja ?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam tugas-tugas perkembangan peserta didik
remaja ?

1
3. Bagaimana karakteristik perkembangan peserta didik remaja?
4. Apa saja yang menjadi permasalahan di kalangan perkembangan peserta
didik remaja?

1.3 TUJUAN
1. Untuk memenuhi UTS mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan masa remaja.
3. Untuk mengetahui karakteristik peserta didik remaja.
4. Untuk mengetahui permasalahan perkembangan peserta didik remaja.

1.4 MANFAAT
1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca umumnya, dan khususnya untuk
penulis.

2. Untuk mengimplikasikan teori Perkembangan Peserta Didik yang sudah di


pelajari, dalam kehidupan wujud nyata sehari-hari.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN REMAJA


Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak
anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12
tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada
perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti
pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara.
Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol
(pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak
menghabiskan waktu di luar keluarga.
Dilihat dari bahasa inggris "teenager", remaja artinya yakni manusia berusia
belasan tahun. Dimana usia tersebut merupakan perkembangan untuk menjadi
dewasa. Oleh sebab itu orang tua dan pendidik sebagai bagian masyarakat yang
lebih berpengalaman memiliki peranan penting dalam membantu perkembangan
remaja menuju kedewasaan. Remaja juga berasal dari kata latin "adolensence" yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan
fisik (Hurlock, 1992). Remaja memiliki tempat di antara anak-anak dan orang tua
karena sudah tidak termasuk golongan anak tetapi belum juga berada dalam
golongan dewasa atau tua.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-
anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula
orang dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)
bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun.

3
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
• Masa remaja awal, 12 - 15 tahun
• Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
• Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun

2.2 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA


Masa remaja ditandai dengan (1) berkembangnya sikap dependen kepada
orangtua ke arah independen, (2) minat seksualitas; dan (3) kecenderungan untuk
merenung atau memperhatikan diri sendiri, nilai-nilai etika, dan isu-isu moral
(Salzman dan Pikunas, 1976).
Erikson (Adams & Gullota, 1983:36-37; Conger, 1977: 92-93) berpendapat
bahwa remaja merupakan masa remaja merupakan masa berkembangnya identity.
Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja, karena semua krisis
normatif yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada perkembangan
identitas ini. Erikson memandang pengalaman hidup remaja berada dalam keadaan
moratorium, yaitu suatu periode saat remaja diharapkan mampu mempersiapkan
dirinya untuk masa depan, dan mampu menjawab pertanyaan ‘siapa saya?’. Dia
mengingatkan bahwa kegagalan remaja untuk mengisi atau menuntaskan tugas ini
akan berdampak tidak baik bagi perkembangan dirinya.
Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka
remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas.
Dampaknya, mereka mungkin akan mengembangkan perilaku yang menyimpang
(delinquent), melakukan kriminalitas, atau menutup diri (mengisolasi diri) dari
masyarakat.

Menurut Hurlock (1991) tugas perkembangan pada masa remaja adalah sebagai
berikut:
1. Berusaha mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Berusaha mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Berusaha mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang
berlainan jenis.

4
4. Berusaha mencapai kemandirian emosional
5. Berusaha mencapai kemandirian ekonomi.
6. Berusaha mengembangkan konsep dan keterampilan-keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan untuk melukukan peran sebagai anggota masyarakat.
7. Berusaha memahami dan mengintemalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan
orang tua.
8. Berusaha mengembangkan perilaku tanggungjawab sosial yang diperlukan untuk
memasuki dunia dewasa.
9. Berusaha mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan.
10. Berusaha memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan
keluarga.
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam
sikap dan pola perilaku anak. Akibatnya, hanya sedikit anak laki-laki dan anak
perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama
awal masa remaja, apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan
ditumpukkan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakkan dasar-dasar
bagi pembentukan sikap dan pola perilaku. Penelitian singkat mengenai tugas-tugas
perkembangan masa remaja yang penting akan menggambarkan seberapa jauh
perubahan yang harus dilakukan dan masalah yang timbul dari perubahan itu
sendiri. Pada dasarnya, pentingnya menguasai tugas-tugas perkembangan dalam
waktu yang relatif singkat yang dimiliki oleh remaja Amerika sebagai akibat
perubahan usia kematangan yang sah menjadi delapan belas tahun, menyebabkan
banyak tekanan yang mengganggu para remaja.

2.3 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN REMAJA

1. Perubahan fisik
Perubahan fisik adalah karakteristik utama remaja. Praremaja akan mengalami
lonjakan pertumbuhan, perubahan struktur kerangka, perkembangan otot dan otak,
serta perkembangan seksual dan hormonal.

5
Perbedaan jenis kelamin berperan ketika perubahan ini terjadi. Untuk anak
perempuan, perubahan fisik mulai terjadi pada sekitar usia 12, sementara anak laki-
laki biasanya mulai melihat perubahan pada sekitar usia 14 tahun.
Gangguan makan, penggunaan narkoba dan aktivitas seksual dapat menimbulkan
risiko kesehatan yang serius jika remaja terlibat dalam perilaku ini selama
perubahan fisik yang cepat ini.

2. Sosialisasi
Sosialisasi adalah karakteristik lain dari remaja, ketika mereka mulai bersosialisasi
lebih banyak dengan teman sebaya mereka dan memisahkan diri dari keluarga
mereka. Selama masa kanak-kanak, anak-anak memiliki loyalitas kepada panutan
orang dewasa mereka, seperti orang tua atau guru.
Namun, selama masa remaja, kesetiaan ini bergeser, membuat praremaja lebih loyal
kepada teman dan rekan mereka. Bagi remaja, harga diri sangat tergantung pada
kehidupan sosial mereka.
Anak perempuan cenderung menempel pada kelompok kecil teman dekat,
sementara anak laki-laki membangun jejaring sosial yang lebih besar. Remaja
sangat menyadari orang lain dan bagaimana mereka dipersepsikan selama tahap ini.

3. Perkembangan Kognitif
Perubahan dalam proses kognitif adalah karakteristik selama remaja. Praremaja
mengalami pemikiran yang lebih tinggi, penalaran, dan pemikiran abstrak.
Praremaja mengembangkan keterampilan bahasa yang lebih maju dan verbalisasi,
memungkinkan komunikasi yang lebih maju.
Pemikiran abstrak memungkinkan remaja untuk mengembangkan tujuan, keadilan,
dan kesadaran sosial. Remaja juga memutuskan bagaimana pilihan moral dan etis
akan memandu perilaku mereka selama ini.
Proses kognitif dipengaruhi oleh sosialisasi keseluruhan, yang berarti bahwa remaja
akan berkembang secara berbeda selama tahap ini berdasarkan faktor individu.

4. Karakteristik Pribadi dan Emosional

6
Masa remaja adalah masa ketika emosi mulai meninggi. Orang tua dan guru
mungkin mulai memperhatikan perilaku argumentatif dan agresif karena emosi
yang tiba-tiba dan intens. Remaja juga memiliki sifat mementingkan diri sendiri.
Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri karena mereka mulai mengembangkan
rasa diri, tetapi mereka juga meneliti proses pemikiran dan kepribadian mereka
sendiri. Kemungkinan mulai terlihat tak berujung selama remaja, membuat
beberapa remaja menjadi terlalu idealis.
Mereka juga percaya bahwa pikiran dan perasaan mereka unik, meragukan bahwa
orang lain mungkin dapat memahami apa yang mereka alami.

5. Independen, Emosional dan Pemberontak


Pemberontakan remaja yang khas dapat bertahan hingga enam tahun dan dapat
mencakup perilaku menantang dan suasana hati yang berubah dengan cepat,
menurut Dr. Barton D. Schmitt melaporkan dalam sebuah artikel "Remaja:
Berurusan dengan Pemberontakan Normal," di situs web Children's Physician
Network dilansir dari How to Adult.
Meskipun tidak semua remaja menjadi pemberontak, banyak yang menjadi lebih
menentang otoritas, seringkali memiliki dampak besar pada dinamika keluarga dan
hubungan pribadi. Remaja membentuk konsep diri dan rasa identitas mereka
dengan membangun kemandirian dari orang tua, kadang-kadang terlibat dalam
konflik verbal emosional dengan keluarga atau perilaku pemberontak lainnya.

6. Moodiness Ekstrim pada Remaja


Remaja terkenal karena perubahan suasana hati yang sering dan serangan lekas
marah. Moodiness pada remaja seringkali merupakan bagian normal dari
perkembangan remaja.
Remaja menghadapi perubahan yang konstan dan cepat, tekanan sosial, dan
masalah-masalah yang berkaitan dengan identitas, sehingga tidak mengherankan
jika mereka merasa murung lebih sering daripada tidak.

7
Suasana hati tidak selalu memprihatinkan dan biasanya tidak memerlukan intervensi
profesional. Tetapi karena kemurungan yang ekstrem dapat menimbulkan masalah yang
lebih besar, penting bagi orang tua untuk belajar membedakannya.

7. Identitas diri
Masa remaja adalah masa ketika remaja mulai mengeksplorasi dan menegaskan identitas
pribadi mereka. Selama periode perkembangan ini, remaja terlibat dalam proses mencari
di mana mereka cocok dengan teman sebaya dan masyarakat pada umumnya. Adalah
umum bagi remaja untuk memiliki perasaan diri yang tidak stabil dan mencoba label
pribadi baru dan bergaul dengan berbagai kelompok teman sebaya. Selain itu, remaja
mungkin berjuang untuk mendefinisikan identitas seksual dan gender mereka selama masa
remaja.
Sementara masalah identitas yang tidak stabil ini adalah bagian umum dari remaja awal,
mereka cenderung stabil antara usia 19 dan 21 tahun, menurut Akademi Anak Amerika dan
“Fakta untuk Keluarga” Remaja, seperti dikutip oleh Early Head Start National Resource
Center.

8. Hubungan Sebaya
Selama masa remaja, hubungan dengan teman sebaya mulai lebih diutamakan daripada
hubungan dengan keluarga. Meskipun interaksi keluarga masih penting dan penting untuk
perkembangan remaja, remaja sering lebih menekankan pada persepsi dan nilai-nilai
teman-teman mereka.
Demikian juga, selama masa remaja, remaja mungkin sangat dipengaruhi oleh kepercayaan
dan perilaku teman sebaya mereka. Dipasangkan dengan pengalaman hidup remaja yang
terbatas dan keterampilan pengambilan keputusan yang kurang berkembang, remaja sering
rentan terhadap tekanan teman sebaya yang negatif.

9. Kemandirian dan Batas Pengujian


Remaja sering menguji aturan dan batasan orang tua dan guru. Meskipun perilaku
memberontak ini mungkin tampak bertentangan dengan orang tua, dalam banyak kasus,
perilaku ini didorong oleh kebutuhan remaja untuk mengembangkan otonomi, mengalami
kegiatan baru dan mendapatkan lebih banyak kemandirian, jelas American Psychological
Association.

8
Meskipun remaja dapat mengambil manfaat dari menguji batasan selama masa remaja,
mereka masih memerlukan aturan dan batasan jika mereka ingin menghindari pengaruh
negatif dan mencapai potensi mereka.

10. Sikap egois


Seringkali sulit bagi remaja untuk melihat keadaan dari sudut pandang orang lain. Ini
sebagian disebabkan oleh struktur otak mereka yang masih berkembang. Dengan demikian,
remaja mungkin menjadi egois dan fokus pada kebutuhan mereka sendiri tanpa
mempertimbangkan bagaimana kebutuhan itu mempengaruhi orang lain.
Kurangnya empati yang tampak ini adalah normal dan biasanya hilang dengan sendirinya
begitu seorang remaja mencapai akhir masa remaja. Namun, kurangnya empati pada remaja
dapat berarti ada masalah kesehatan mental mendasar yang lebih signifikan. Jika itu
masalahnya, berkonsultasilah dengan petugas kesehatan mental.

2.4 MASALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK REMAJA


• Masalah Fisik

Masalah Fisik Masa remaja merupakan salah satu diantara dua masa
rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang
sangat pesat. Bagian-bagian tubuh tertentu pada tahun-ketahun permulaan
kehidupan secara proporsional terlalu kecil, namun pada masa remaja
proporsionalnya menjadi terlalu besar, karena terlebih dahulu mencapai
kematangan daripada bagian-bagian yang lain.

• Masalah Psikologis

Perkembangan psikologis atau intelektual pada remaja berkembang dimulai


dari umur sekitar 12 tahun sampai 21 tahun bagi perempuan dan umur
sekitar 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi laki-laki. Secara mental
remaja telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak.
Sebagaimana dunia terbentuk ini tidak lagi dilihat sebagai satu-satunya
alternatif yang mungkin terjadi, misalnya norma masyarakat, norma
keluarga, bahkan norma sekolah. Kebanyakan remaja lebih mementingkan
norma yang berlaku diantara teman sebanyanya , adapun norma yang lain
tidak lagi dipandang sebagai aturan yang dapat mengatur kehidupannya.

9
Salah satu permasalahan psikologis remaja adalah emosi yang masih labil.
Mereka belum bisa mengontrol emosi dengan baik. Dalam satu waktu
mereka akan kelihatan sangat senang sekali tetapi mereka tiba-tiba langsung
bisa menjadi sedih atau marah. Emosi remaja lebih kuat dan lebih
menguasai diri mereka daripada pikiran yang realistis. Saat melakukan
sesuatu mereka hanya menuruti ego dalam diri tanpa memikirkan resiko
yang akan terjadi.

• Masalah Sosial

Gejolak emosi remaja dan masalah remaja lain pada umumnya disebakan
antara lain oleh adanya konflik peran sosial. Konflik peran yang dapat
menimbulkan gejolak emosi dan kesulitan-kesulitan lain pada masa remaja
dapat dikurangi dengan memberi latihan-latihan agar anak dapat mandiri
sedini mungkin. Dengan kemandiriannya anak dapat memilih jalannya
sendiri dan ia akan berkembang lebih mantap. Oleh karena ia tahu dengan
tepat saat-saat yang berbahaya di mana ia harus kembali berkonsultasi
dengan orang tuanya atau dengan orang dewasa lain yang lebih tahu dari
dirinya sendiri.

• Masalah Pribadi

Kehidupan pribadi sukar untuk di rumuskan karena sangat kompleks dan


unik. Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki
sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam
kedudukannya sebagai makhluk individu seseorang menyadari bahwa
dalam kehidupannya memiliki kebutuhan penting bagi diri pribadi, baik
fisik maupun nonfisik. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan
kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya.
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan pribadi berbagai aspek,
yang akan di tujukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang
menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk didalam
lingkungan.

10
• Masalah Religius

Religi yaitu kepercayaan terhadap kekuasaan suatu zat yang mengatur alam
semesta ini adalah sebagian dari moral, sebab dalam moral sebenarnya
diatur segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan suatu
perbuatan yang dinilai tidak baik sehingga perlu dihindari. Agama, oleh
karena mengatur juga tingkah laku baik-buruk, secara psikologik termasuk
dalam moral. Hal lain yang termasuk dalam moral adalah sopan-santun, tata
krama, dan norma-norma masyarakat lain.

• Masalah Kebutuhan

Beberapa masalah yang dihadapi remaja sehubungan dengan kebutuhan-


kebutuhannya dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mengubah sikap dan perilaku kekanak-kanakan menjadi sikap dan


perilaku dewasa.

2. Kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.

3. Perkembangan fungsi seks dapat menimbulkan kebingungan remaja


untuk memahaminya. Bagi remaja laki-laki dapat menyebabkan perilaku
yang menentang norma dan bagi remaja perempuan akan berperilaku
mengurung diri atau menjauhi pergaulan dengan sebaya lain jenis. Apabila
kematangan seksual itu tidak mendapatkan arahan atau penyaluran yang
tepat, dapat berakibat negatif yaitu seperti homoseksual, lari ke kehidupan
hitam atau melacur dan sebagainya.

4. Penyesuaian emosional. Contohnya seperti perilaku yang over acting,


lancing, dan semacamnya yang timbul karena remaja terlalu mendambakan
kemandirian untuk mampu mengatasi problema kehidupan yang
mengakibatkan ketidakselarasan antara pola hidup masyarakat dan perilaku
yang menurut para remaja baik. Akibatnya remaja merasa selalu disalahkan
dan mereka frustasi dengan tingkah lakunya sendiri.

5. Penyesuaian sosial. Remaja akan menghadapi arah kehidupan yang


beragam norma dalam kehidupan bersama dalam masyarakat dan juga
norma baru dalam kehidupan sebaya remaja serta kuatnya pengaruh
kelompok sebaya remaja.

11
6. Norma dan nilai yang berlaku di dalam bermasyarakat. Dalam kehidupan
remaja mereka merasa memiliki norma dan nilai kehidupannya yang dirasa
lebih sesuai. Dalam hal ini remaja menghadapi perbedaan norma dan nilai
yang berlaku dengan norma yang dianutnya sehingga akan menyebabkan
dirinya dikatakan nakal.

12
BAB III
ANALISIS HASIL OBSERVASI
3.1 DATA SUBJEK

3.1.1 IDENTITAS SUBJEK

Nama Lengkap : Maya Saroh


Tempat, Tanggal Lahir : Kuningan, 22 Maret 2003
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 17 Tahun
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Luragung
Anak ke- : 1 dari 2 Bersaudara

3.1.2 LATAR BELAKANG KELUARGA

Jumlah Saudara : 1 Orang (Adik laki-laki)


Status : Anak Kandung
Nama Orang tua : Ayah ( Jajang) & Ibu (Neneng)
Hubungan dengan Keluarga : Cukup Dekat (7/10)
Tingkat Ekonomi Keluarga : Menengah ke Bawah

13
3.2 TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Subjek menerima kondisi fisiknya. Ia bersyukur atas apa yang telah dianugerahkan
kondisi fisik yang sedemikan itu dan merawat kondisi fisik tersebut.

Subjek mampu menjalin hubungan yang lebih matang dengan sebaya dan jenis
kelamin lain yang sesuai dengan keyakinan dan etika moral yang berlaku di
masyarakat. Akan tetapi dalam kehidupan itu tidak selamanya bahagia dan sedih.
Di sini subjek pernah merasakan problem yang rumit dengan teman sebayanya.
Karena tingkat keegoisan mereka yang masih belum stabil. Subjek menerima
kondisi jasmaninya dan mampu menggunakannya dengan efektif.

Subjek masih belajar menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang
bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakatnya.
Subjek memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertinngkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan
kewarganegaraannya. Tetapi hal ini masih dalam tahap belajar. Misalnya ia mulai
aktif dan peduli dengan organisasinya. Subjek sudah menyukai lawan jenis. Subjek
dapat merealisasikan sikap menghargai dalam pembicaraan dengan teman sebaya.
Subjek sudah mempunyai cita-cita akan profesinya kelak.

3.3 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Setelah saya melakukan pengamatan dan wawancara kepada subjek, saya


mendapatkan hasil pengamatan permasalahan perkembangan dari berbagai segi
yaitu sebagai berikut:
A. Perkembangan Fisik
Subjek mempunyai tinggi 152 cm dan berat badan 50 kg. Kulitnya berwarna
kuning langsat dan pubertas subjek di mulai pada usia 12 tahun yang mana subjek
sudah mengalami menstruasi pertama.

B. Perkembangan Psikologi
Diketahui bahwa subjek memiliki minat dalam bidang keperawatan dan
fhotograpi, dikarenakan terkendala biaya untuk masuk jurusan keperawatan

14
akhirnya dia lebih memilih masuk SMK di jurusan Multimedia. Meskipun dia
merasa tidak begitu berbakat dalam bidang multimedia dan dia merasa memiliki
intelegensi yang cukup sehingga hanya mendapatkan nilai yang pas-pasan. Dia
bercita cita menjadi seorang dokter tapi jurusan smk nya sekarang tidak searah
dengan cita-citanya. Dan dia juga terkadang merasa cemas memikirkan masa depan
dan merasa belum mantap ingin menggeluti profesi apa di masa depan. Saat
ditanyakan juga terkait lebih memilih apa ketika lulus SMK nanti, mau kerja atau
kuliah, dia lebih memilih kerja dan orang tua nya pun mendukungnya. Selain
dikarenakan terkendala ekonomi, dia juga motivasi untuk lanjut kuliahnya kurang.

C. Perkembangan Sosial
Diketahui bahwa dalam berteman, Subjek tidak memiliki kendala, mudah
mengenal orang. Dia juga sudah mampu menjaga hubungan baik dengan temannya,
yang ditandai dengan adanya perdebatan dengan temannya, dia memilih untuk diam
dan mengganggap tidak ada apa-apa. Dia mudah dekat dengan sehingga dia
memiliki banyak teman, baik sejenis maupun lawan jenis. Hal ini dikarenakan pada
usia ini, berkeinginan untuk bergaul dan diterima oleh lingkungan teman
sebayanya, sehingga dia berusaha menjaga hubungan baik dengan teman
sebayanya.

D. Perkembangan Pribadi
Diketahui bahwa Subjek tidak suka dekat-dekat dengan orang yang berkata
kasar karena dia merasa tersinggung apabila menerima perkataan kasar
terhadapnya. Dan hal ini akan mengganggu aspek emosionalnya, yang apabila
terlalu banyak memendam rasa tersinggung, apalagi Subjek belum dapat
mengendalikan emosi, maka akan mengakibatkan perasaan dendam dalam hatinya.

E. Masalah Perkembangan Religius


Diketahui bahwa Subjek sudah mengenal agamanya dengan baik, hanya
saja dalam pelaksanaan ibadah belum rutin. Hal ini dikarenakan Subjek terpengaruh
oleh lingkungan sekitar dan juga perubahan emosi yang belum stabil, sehingga akan
mempengaruhi pelaksanaan ibadahnya.

15
F. Perkembangan Kebutuhan
Berdasarkan data observasi yang telah dilakukan, Subjek merasa semua
kebutuhannya terpenuhi, seperti makan, minum, baju, pendidikan, dan kebutuhan
yang lain. Selain itu, dia juga merasa cukup dengan perhatian yang diberikan oleh
keluarganya, sehingga tidak ditemukan adanya masalah terhadap kebutuhan dasar
akan kebutuhan pokoknya dan kasih sayang dari keluarga.
Selain itu, dia juga mendapatkan kebutuhan akan diperhatikan oleh teman-
teman sebayanya yang ditunjukan dengan adanya kepedulian teman-temannya
terhadap dirinya ketika mendapat kesusahan. Sehingga tidak ditemukan masalah
terhadap kebutuhannya.

3.4 IDENTIFIKASI MASALAH PERKEMBANGAN PESERTA


DIDIK REMAJA
Masalah Fisik

Dalam perkembangan masalah fisiknya, Subjek tidak mengalami


gangguan yang serius di anggota tubuhnya karena ia rutin menjaga
pola hidup sehat. Berdasarkan ciri-ciri bentuk fisiknya, subjek
memiliki tubuh ideal, tinggi, rambut hitam, kulit kuning langsat,
dan warna mata cokelat. Dan tidak memiliki penyakit menular atau
akut. Hal ini dikarenakan keluarga siswi memperhatikan asupan
gizi makanan dengan baik meskipun dengan kondisi seadanya,
sederhana.

Pada dasarnya Siswi ini memiliki bakat pidato dan matematika, ia


pernah memperoleh juara 1 Pidato tingkat Kecamatan pada saat
masih SD, selain itu ia juga pernah memperoleh juara 1 Olimpiade
Matematika tingkat kecamatan saat di SD, dan sering masuk

16
peringkat 5 besar kelasnya. akan tetapi ia mengakui prestasinya itu
menurun semenjak SMP hingga SMK dikarenakan pengaruh
lingkungan, gadget yang semakin canggih hingga menjadikan
motivasi belajarnya menurun.

Dari hasil observasi dan wawancara terhadap siswi tersebut, bisa di


simpulkan bahwa perkembangan masalah fisik yang dialaminya
meliputi lima faktor, yaitu kecacatan tubuh, ciri fisik umum, bakat,
lingkungan serta syaraf motorik yang baik.

Masalah Psikologi

Perkembangan masalah psikologis yang dialami siswi tersebut


adalah siswi ini memiliki kepribadian lebih condong ke introvert
dibanding ektrovert. Namun hampir seimbang diantara keduanya.
Selain itu, siswi berperilaku baik dalam sopan santun disekolah, hal
ini terlihat dari caranya berpakaian rapi, mengikuti peraturan
sekolah dengan cukup baik dan mengikuti ekstrakulikuler yang
disediakan oleh sekolah walaupun tidak banyak yang ia ikuti , ia
hanya mengikuti ekstrakurikuler kesenian karena itu merupakan
minat barunya dan ia ingin belajar mendalaminya.

Masalah Sosial

Dalam perkembangan masalah sosial yang dihadapi oleh siswi


tersebut diantaranya adalah kurang dalam berinteraksi dengan
orang orang baru, di karenakan malu, dia lebih memilih menunggu
untuk di ajak bicara dibanding memulai pembicaraan dan
memperkenalkan diri terlebih dahulu.

17
Di rumah, siswi ini juga baik dalam berkomunikasi dengan orang
tuanya, namun untuk masalah pribadi yang dia lakukan dengan
teman sebayanya dia jarang mengkomunikasikannya. juga, siswa
cukup patuh terhadap aturan yang diberikan orang tua dan guru.
Dalam diskusi kelas, siswa cukup aktif, dan baik dalam
menuntaskan masalah.

Masalah Pribadi

Perkembangan masalah pribadi yang terjadi pada siswa ini


kurang dalam berinteraksi dengan orang orang yang baru ia
kenal. memiliki sifat mudah bosan dan terkadang merasa malas
belajar, namun cukup pintar dalam pembelajaran di sekolah. Hal
ini sudah dijelaskan seperti yang terjadi pada masalah psikologi
dan sosialnya.

Masalah Religius

Perkembangan masalah religius yang dialami oleh siswa ini


cukup baik, dia sudah bisa membaca Alquran dengan lancar, dan
dia sering terlibat dalam kegiatan kegiatan keagamaan di sekolah
maupun di daerahnya, akan tetapi Sampai umur ke 17 tahun,
siswi ini terkadang bolong-bolong dalam menunaikan ibadah
sholatnya.

Masalah Kebutuhan

Dalam masalah kebutuhan, siswi ini memiliki kebutuhan


finansial yang sederhana namun cukup. Dengan kecukupan ini
siswi tidak pernah boros dalam membelanjakan uang jajannya.
Dia mempergunakan dengan sebaik baiknya dan secukupnya.

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
Remaja dibagi menjadi 3 kategori, yaitu remaja mula/awal, remaja madya, dan
remaja akhir (dewasa). Pengamatan ini dilakukan pada subjek yang tergolong
remaja akhir. Perlunya pengamatan mengenai tugas perkembangan dan
karakteristiknya agar mengetahui segala informasi dan pemecahan dari
permasalahan di kalangan remaja.

4.2 SARAN
Penyusunan laporan ini meyakini masih banyak kekurangan yang terdapat
dalam penulisan laporan observasi ini. Oleh kerena itu penulis berharap saran yang
membangun, guna menyempurnakan laporan ini baik dalam penulisan atau dalam
observasinya. Selanjutnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA

M. Perdana Putra. 2019. Perkembangan peserta didik remaja.


https://www.academia.edu/41370400/TUGAS_AKHIR_PERKEMBANGAN_PE
SERTA_DIDIK_OBSERVASI_REMAJA_SMKN_4_MALANG

(Diakses pada tanggal 11 Desember 2020)

Ani matdatila. 2020. karakteristik remaja.

//m.merdeka.com/sumut/10-ciri-ciri-remaja-dan-karakter-khasnya-yang-
perlu-dipahami-orang-tua-kln.html?page=all (Diakses pada tanggal 13
Desember 2020)

20
LAMPIRAN - LAMPIRAN

DOKUMENTASI

21
SUSUNAN INSTRUMEN WAWANCARA
Saya mengajukan beberapa pertanyaan mendasar ke peserta didik remaja dan
orang tua nya. Berkaitan dengan aspek perkembangan peserta didik, kepribadian-
nya, Identitas dan masih banyak lagi yang lainnya. Berikut Pemaparan pertanyaan
yang diajukan dan jawaban yang diberikan.

Pertanyaan Kepada Orang Tua Peserta Didik :

I. Identitas Responden
a. Nama Orang Tua
Ayah : Jajang
Ibu : Neneng
b. Alamat : RT. 12, RW. 03 Desa Parakan Kec. Maleber Kab.Kuningan
c. Pekerjaan :
Ayah : Buruh Pabrik
Ibu : Ibu Rumah Tangga
e. Pendidikan terakhir
Ayah : Tamat SD
Ibu : Tamat SMP
II. Daftar Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan 1 : Bagaimana Perkembangan si Anak sejak dari Bayi -
Sekarang ? Berjalan Normal atau Mengalami Gangguan?
Jawab : Alhamdulillah Normal.
Pertanyaan 2 : Seperti Apa Karakter yang Dimiliki oleh Si Anak?
Karakter baik maupun Karakter buruk nya.
Jawab : Karakter baik nya Rajin & Jujur, Karakter Buruknya itu
Pemarah
Pertanyaan 3 : Menurut ibu, si Anak mempunya sikap pemalu / percaya
diri ?

22
Jawab : Tergantung, terkadang si anak merasa pemalu ketika tampil di
depan umum tapi dia mudah berbaur, akrab dan merasa percaya diri
ketika bersama orang yang sudah lama dikenalnya.
Pertanyaan 4 Apa yang dilakukan ibu sebagai orang tua ketika si anak
merasa malu untuk tampil di depan umum ?
Jawab : Hal yang dilakukan adalah menasehati anak dan mencoba
memberikannya pemahaman bahwasanya jangan pernah malu
melakukan sesuatu, Selama itu baik, lakukan.
Pertanyaan 5 :Bagaimana sikap si anak ketika marah, emosinya lebih
kuat atau lebih rendah ?
Jawab : emosinya lebih kuat.
Pertanyaan 6 :Bagaimana sikap si anak jika hendak di perintah orang
tua ? Penurut atau pembangkang?
Jawab : Penurut, karena dia itu rajin.
Pertanyaan Kepada Peserta Didik :

I. Identitas Responden

a. Nama Lengkap. : Maya Saroh


b. Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 22 Maret 2003
c. Umur : 17 tahun
d. Anak ke - : 1 dari 2 Bersaudara
e.Alamat : RT. 12, RW. 03 Desa Parakan Kec. Maleber Kab.Kuningan
f. Asal Sekolah : SMKN 1 luragung
g. Jurusan : Multimedia

II. Daftar Pertanyaan Wawancara


a. Aspek fisik-psikomotorik
Pertanyaan 1: Apakah kamu memiliki hambatan fisik yang berbeda sehingga
mempengaruhi kepercayaan diri dalam belajar di sekolah?

23
Jawaban. : Tidak
Alasan : Merasa memiliki tubuh yang sehat dan normal.
Analisis : Subjek merasa tidak memiliki hambatan fisik vang dapat mengurangi
kepercayaan diri dalam pembelajaran di sekolah sehingga subjek besar dapat
percaya diri dalam pembelajaran di sekolah.

Pertanyaan 2 : Apakah kamu memiliki tubuh yang ideal?


Jawaban : Ya
Alasan : Karena Perbandingan Tinggi Badan dengan Berat Badan saya ideal, tidak
terlalu gemuk atau kurus.
Analisis : Subjek memaparkan data tinggi badan yang mencapai 152 cm dengan
berat badan 50 kg, dan menurut standar internasional BMI mengatakan bahwa
tubuh yang dimiliki subjek memang ideal dengan perbandingan tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.

b. Aspek kognitif-bahasa
Pertanyaan 3:Pilih apa kecenderungan minat yang sesuai dengan diri Anda ?
Jawaban : Kecerdasan interpersonal, Seni, moral, linguistik verbal, dan logika
matematika.
Analisis : Subjek memiliki kemampuan yang sama bagusnya dalam memahami diri
sendiri juga berbaur di dalam masyarakat, juga lebih lanjut pola asuh dari orangtua
yang ia dukung di rumah membuat subjek memiliki moral yang baik dan sangat
sopan. Subjek juga mengikuti ekstrakulikuler kesenian untuk terus mengasuh
kemampuan dan minat yang ia miliki terhadap bidang seni. Dan di SMKN 1
Luragung, ia mengambil jurusan Multimedia yang cukup sejalur dengan minatnya
di bidang seni karena di multimedia ia bisa mempelajari seni desain grafis, seni
fotografi dan sebagainya.

Pertanyaan 4 : Apakah Anda merasa pelajaran di sekolah sangat sulit?


Jawaban: Tidak
Alasan : Tidak begitu sulit jika punya keinginan kuat untuk mmpelajari dan
menjadikannya tantangan tersendiri.

24
Analisis : Subjek merasa cukup mampu dalam mengimbangi kegiatan belajar
mengajar di sekolah, hanya saja ada beberapa guru yang kurang ia sukai dalam hal
cara mengajarnya sehingga terkadang ada pula materi pelajaran yang belum bisa
diterapkan langsung saat itu juga.
Pertanyaan : Kegiatan apa yang menjadi hobi / kesukaan kamu dan apa cita cita
kamu?
Jawab : Hobi Membaca , Cita Cita Dokter
c. Aspek sosial-emosi
Pertanyaan : Apa tanggapan Anda ketika bertemu dengan orang baru?
Jawaban : Menunggu diajak bicara
Analisis : Hal ini menunjukkan bahwa subjek merupakan seorang introvert yang
cenderung memiliki kepribadian yang tertutup. Subjek harus diajak bicara terlebih
dahulu agar dapat berkomunikasi lebih lanjut.

Pertanyaan : Apakah Anda memiliki seseorang yang Anda benci ?


Jawaban : Tidak
Alasan: Karena bagi saya membenci seseorang itu tidak baik, jika seseorang
berbuat kesalahan kepada kita, hadapi dengan sabar dan pahami karakter dia. Jika
dia minta maaf, kita maafkan. Membenci hanyalah memperpanjang masalah dan
membuat hati tidak tenang.
Analisis : Dari alasan subjek tidak memiliki orang yang dibenci, dapat menyatakan
bahwa jikapun terdapat orang yang tidak ia sukai ia akan memaafkannya. Subjek
akan instrospeksi jika memang berbuat kesalahan dan meminta maaf begitupun jika
ada org yang ia tidak sukai karena tingkah lakunya subjek memilih diam, dan
memaafkan

d. Aspek moral-spiritual

Pertanyaan : Seberapa Anda taat dengan agama Anda?


Jawaban : 7/10 (cukup bagus)
Pertanyaan : Seberapa baik hubungan Anda dengan orangtua?

25
Jawaban : 7/10 (cukup bagus)
Pertanyaan : Seberapa baik hubungan Anda dengan teman-teman?
Jawaban : 7/10 (Cukup Bagus)

e. Peristiwa khusus :
Pertanyaan : Sebutkan Prestasi yang pernah anda raih di bidang apapun !
Jawab :
- Peringkat 5 besar di kelas waktu SD
- Juara 1 Lomba Matematika tingkat kecamatan waktu SD
- Juara 1 Lomba Pidato se-kecamatan Maleber waktu SD
( Peserta didik mengakui motivasi belajarnya turun selama di SMP
& SMK , karena faktor lingkungan dan gadget yang melalaikan,
ditambah saingan teman sekelas banyak yang lebih pintar)
Pertanyaan : Mengalami Menstruasi Sejak Usia Berapa ?
Jawab : Umur 12 tahun (Kelas 6 SD)
Pertanyaan : Sudah menyukai lawan jenis ? Sudah punya pacar ?
Jawab : rasa suka itu ada, tapi belum punya pacar.

26

Anda mungkin juga menyukai