Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

“tugas-tugas perkembangan pada masa remaja”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 11

DEWI FADILA (A1S121033)

AHMAD YUSRIL ( A1S121032)

MUH. ILHAM BAHTIAR ( A1S121038)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT, berkat segala limpahan
rahmat,hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini hingga
selesai.

Pada kesempatan ini sudah sepantasnya kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, baik berupa materi maupun jasa.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal dengan alam kebaikan
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………...

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………

BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………

2.1 Pengertian Masa


Remaja………………………………………………………...

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan


Remaja……………………………………………

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lancarnya Pelaksanaan Tugas-Tugas


Perkembangan Remaja……………………………………………………………...

2.4 Masalah Tugas-Tugas Perkembangan


Remaja………………………………….

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

3.1
Kesimpulan……………………………………………………………………...

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa


dewasa, masa setengah baya dan masa tua. Dimana masa remaja memiliki
kematangan emosi, sosial, pisik dan psikis. Remaja juga merupakan tahapan
perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Remaja dalam
tugas perkembangannya memiliki beberapa fase, dengan melihat semakin sulit
permaslahannya sehingga dengan mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja
dapat mencegah konflik yang di timbulkan oleh remaja dalam keseharian yang
sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah persepsi dalam menangani
permasalahan tersebut.

Ada hal yang diharapkan dimiliki oleh remaja dalam mempersiapkan diri
memasuki alam kehidupan masa dewasa, serta memiliki kebutuhan pribadi dalam
arti luas. Dari segi individu dikaitkan dengan perkembangan piker, sikap,
perasaan, kemauan dan perlakuan nyata. Dari segi lingkungan ada semacam
“tuntutan” dari factor sosial, religius, nilai-nilai dan norma yang hidup
didalamnya. Tuntutan itu “dikenakan” bagi individu Sebagai bagian dari
lingkungan itu juga.
Dalam tugas perkembangannya, remaja akan melewati beberapa fase
dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan mengetahui
tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan oleh
remaja dalam keseharian yang sangat menyulitkan masyarakat, agar tidak salah
persepsi dalam menangani permasalahan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian masa remaja?
2. Apa tugas-tugas perkembangan remaja?
3. Apa factor-faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas
perkembangan remaja?
4. Apa masalah tugas-tugas perkembangan remaja?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Masa Remaja

Remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, istilah
ini menunjukan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan,
biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada Wanita. Batasan remaja
dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19 tahun menurut klasifikasi world health
organization (WHO). Salah satu pakar psikologi perkembangan Hurlock (2002)
menyatakan masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual
dan berakhir pada saat mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi
menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Mas remaja awal
dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13
sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelah
sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara
hukum. Masa ini bertepatan dengan masa remaja yang merupakan masa yang
banyak menarik perhatian karena sifat-sifat khasnya dan peranannya yang
menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat orang dewasa. Menurut
Hurlock bahwa masa remaja dapat dikategorikan:

1. Masa remaja awal : 13 tahun atau 14 tahun sampai 17 tahun


Terjadi perubahan fisik yang sangat cepat dan mencapai puncaknya.
Terjadi juga ketidak seimbangan emosional dan ketidak stabilan dalam
banyak hal. Mencari identitas diri dan hubungan sosial yang berubah.
2. Masa remaja akhir : 17 tahun sampai 20 tahun
Ingin selalu jadi pusat perhatian, ingin menonjolkan diri, idealis,
mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang
besar, ingin memantapkan identitas diri dan ingin mencapai ketidak
tergantungan emosional. Ini biasanya hanya berlangsung hanya dalam
waktu relatif singkat. Masa ini ditandai oleh sifat-sifat negative pada
remaja sehingga seringkali masa ini disebut masa negatif dengan gejalanya
seperti tidak tenang, kurang suka bekerja pesimistik dan sebagainya.
Setelah remaja dapat menentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah
tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas
perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup dan
masuklah individu ke dalam masa dewasa.
Beberapa ahli menyatakan bahwa masa pubertas ini dimulai pada usia
kurang lebih 14 tahun dan akan berakhir pada usia 17 tahun untuk anak
laki-laki. Namun, pubertas pada anak perempuan pada umumnya
berlangsung lebih awal dari pada anak laki-laki. Adapun fase adolesensi
diperkirakan sekitar usia 17 tahun dan berakhir pada usia 19-21 tahun.
Pada intinya, anak pada usia ini masi bersifat kekanak-kanakan. Umunya,
pada usia puber ini muncul unsur-unsur baru, yaitu (1) kesadaran terhadap
kepribadian dan kehidupan batiniah; dan (2) penguatan rasa aku.
Anak yang mengalami masa pubertas selama dua tahun atau kurang
dianggap sebagai anak yang cepat matang, sedangkan anak yang
memerlukan tiga sampai empat tahun untuk menyelesaikan peralihan
menjadi dewasa dianggap sebagai anak yang lambat matang. Anak
perempuan cenderung lebih cepat matang dibandingkan anak laki-laki.
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi
perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja
awal yang dikenal dengan sebagai masa strom dan stress. Peningkatan
emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon
yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan
emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru
yang berbeda dari masa sebelumnya.
b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan
seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin
akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi
secara cepat, baik perubahan internal seperti system sirkulasi,
pencernaan dan system respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh
terhadap konsep diri remaja.
c. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan
orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi
dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik
yang baru dan lebih matang. Perubahan juga terjadi dalam hubungan
dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan hanyan dengan
individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan jenis,
dan dengan orang dewasa.
d. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
e. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan
yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di
sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan
tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul
tanggung jawab tersebut.

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


Remaja merupakan individu-individu yang sedang berada dalam proses
perkembangan. Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman.
Perkembangan merupakan perubahan secara kualitatif, artinyanya bahwa
perkembangan bukan hanya sekedar penambahan ukuran pada tinggi badan
seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses
integragi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks.

Perubahan dalam perkembangan, tertuju pada pencapaian tujuan


perkembangan, yaitu kemungkinan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan dalam kehidupannya. Artinya, untuk mencapai tujuan perkembangan
seseorang harus melaksanakan tugas-tugas perkembangan tertentu sesuai dengan
tingkat dan usia perkembangannya. Setiap tahap perkembangan, individu
mempunyai tugas-tugas perkembangan yaitu sikap atau perilaku yang oleh
lingkungan sosial diharapkan dapat dilakukan dengan baik dan menentukan
keberhasilan dalam penyesuaian sosialnya.

Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar suatu
periode tertentu dari kehidupan individu, yang jika berhasil akan menimbulkan
rasa Bahagia dan membawa kearah keberhasilan dalam melaksanakan tugas-
tugas berikutnya. Sebaliknya apabila gagal, menimbulkan rasa tidak Bahagia dan
kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.

Tujuan dari tugas-tugas perkembangan bagi remaja adalah sebagai petunjuk


bagi remaja untuk mengatahui apa yang diharapkan masyarakat dari remaja pada
usianya. Tugas perkembangan juga dapat memberi motivasi kapada setiap
remaja untuk melakukan apa yang diharapkan dari remaja oleh kelompok sosial
sepanjang rentang kehidupan. Selain itu, tugas perkembangan ini sangat penting
dalam menunjukan kapada setiap remaja tentang sesuatu hal yang akan dihadapi
dan Tindakan yang diharapkan jika sampai pada tinkat perkembangan
berikutnya.
Periode masa remaja adalah dimana orang muda posisi menggantung antara
masa kanak-kanak dan masa dewasa, ketidak matangan dan kematangan. Hal ini
merupakan tahapan perkembangan yang terkenal dengan periode strom and
stress (badai dan tekanan), artinya dalam satu kesempatan yang sangat pendek
remaja akan mengalami hal-hal sebagai berikut:

1.) Mencapai kematangan fisik dan seksual


2.) Mengembangkan identitas diri
3.) Mempunyai konsep kongkret tentang diri
4.) Memiliki gagasan yang jelas mengenai tujuan hidup yang harus di
capai,dan
5.) Mempunyai konsep yang jelas tentang hubungan sosial,aturan, serta nilai
yang berhubungan dengan keluarga dan budaya.

Masa remaja dikatakan sebagai periode badai dan tekanan adalah suatu
masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubaha fisik.
Meningginya emosi terutama karena remaja berada di bawah tekanan sosial dan
menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak, remaja tersebut
kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi itu. Pada banyak hal, intensitas
emosinya melebihi proporsi peristiwa yang menggambarkannya. Remaja sering
merajuk, tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaannya. Remaja akan
mara kepada orangtua dan saudaranya serta memperhitungkan perasaan yang
tidak menyenangkan pada orang lain, baik dengan dorongan maupun tanpa
dorongan. Namun demukian, meskipun emosi remaja sering kali sangat kuat,
tidak terkendali, dan irasional, namun pada umunya dari tahun ke tahun terjadi
perbaikan perilaku emosional.

Menurut karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan


yang berbeda yaitu:

a. Menerima keadaan jasmani

Pada periode pra-remaja (periode pubertas), anak tumbuh cepat yang


mengarahkannya pada bentuk orang dewasa. Pertumbuhan ini diiringi juga oleh
perkembangan sikap dan citra diri. Mereka memiliki gambaran diri seolah-olah
sebagai model pujaannya. Mereka sering membandingkan dirinya dengan teman-
teman sebayanya, sehingga akan cemas bila kondisinya tidak seperti model
pujaannya atau teman-teman sebayanya. Pada masa remaja, hal ini semakin
berkurang, dan mereka mulai menerima kondisi jasmaninya, serta memelihara dan
memanfaatkannya seoptimal mungkin.

b. Memperoleh hubungan baru lebih matang dengan teman sebaya lawan


jenis

Kematangan seksual yang dicapai sejak awal masa remaja mendorong


remaja untuk menjalin hubungan sosial, terutama dengan lawan jenis. Remaja
diharapkan bisa mencari dan mendapatkan teman baru yang berlainan jenis.
Mereka ingin mendapatkan penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis
ataupun sesame jenis agar merasa dibutuhkan dan dihargai. Kematangan fisik dan
psikis banyak mempengaruhi penerimaan teman-teman sekelompok remaja dalam
pergaulannya. Tanpa penerimaan teman sebaya, dia akan mengalami berbagai
gangguan perkembangan psikis dan social, seperti membentuk geng sendiri yang
berperilaku mengganggu orang lain.

c. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya

Sejak masa puber, apabila bentuk tubuhnya tidak memuaskan, mereka


menyesali diri sebagai laki-laki atau Wanita. Padahal, mereka seharusnya
menerima kondisinya dengan penuh tanggung jawab. Remaja laki-laki harus
brsifat maskulin,lebih banyak memikirkan soal pekerjaan sedangkan remaja
Wanita harus bersifat feminine, memikirkan pekerjaan yang berkaitan dengan
urusan rumah tangga dan pola asuh anak.

d. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa


lainnya

Bebas dari kebergantungan emosional merupakan tugas perkembangan


penting yang dihadapi remaja. Apabila tidak memiliki kebebasan emosional,
mereka akan menemui berbagai kesukaran dalam masa dewasa, tidak bisa
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab atas pilihan yang
ditempuhnya.

e. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang berkaitan


dengan masalah ekonomi.

Tugas lainnya adalah kesanggupan berdiri sendiri dalam masalah ekonomi


karena kelak mereka akan hidup sebagai orang dewasa. Kesanggupan disini
mencakup dua tugas:

1. Mencari sumber keuangan atau pemasukan.


2. Pengelolaan keuangan.
f. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa masalah yang berkaitan dengan


kehidupan dan falsafah hidup seperti tujuan hidup, perilaku dirinya, keluarganya
dan orang lain, serta soal keagamaan menjadi daya Tarik tersendiri bagi remaja.
Para remaja memang diharapkan memiliki pola pikir, sikap perasaan, dan perilaku
yang menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya dimasa dewasa
kelak. Dengan demikian mereka memiliki kepastian diri, tidak mudah bingung,
tidak mudah terbawa arus kehidupan yang terus berubah yang pada akhirnya tidak
mendapatkan kebahagiaan.

1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi lancarnya pelaksanaan tugas-tugas


perkembangan remaja .

Dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangan bagi remaja, ada beberapa


kemungkinan yang dapat terjadi, apakah lancar atau tidak lancar dan berhasil atau
gagal. Beberapa factor penting yang berpengaruh demi kelancaran pelaksanaan
tugas-tugas perkembangan bagi remaja sebagai berikut.

1. Pertumbuhan Fisik Remaja

Pertumbuhan fisik yang dialami seorang remaja berjalan dengan


sewajarnya atau tidak. Jika pertumbuhan fisik seseorang berjalan kurang wajar,
terdapat kelainan-kelainan yang mencolok. Oleh sebab itu, remaja tersebut
mungkin akan mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas
perkembangannya.

2. Perkembangan Fisik Remaja

Aspek-aspek yang menyangkut psikis ( misalnya, mental, sikap dan


perasaan) mengalami perkembangan yang wajar atau terdapat hambatan-hambatan
ataupun kelainan-kelainan yang bersumber dari permbawaan. Seseorang yang
lambat perkembangan mentalnya, akan sangat mungkin mengalami hambatan
dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.

3. Kedudukan/urutan Anak Dalam Keluarga

Kedudukan anak di dalam keluarga memengaruhi kelancaran pelaksanaan


tugas-tugas perkembangannya. Dalam hal ini, anak remaja tersebut sebagai anak
tunggal atau bukan, anak kandung atau anak angkat, anak dalam urutan pertama
atau terakhir menentukan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.
Misalnya, anak tunggal biasanya mengalami hambatan dalam pelaksanaan tugas-
tugas perkembangannya.

4. Kesempatan Bagi Remaja Untuk Mempelajari Tugas-Tugas


Perkembangan.

Ada atau tidak adanya kesempatan akan memperlancar atau menghambat


pelaksanaan tugas-tugas perkembangan bagi seorang remaja. Remaja yang hidup
dalam suatu asmara dengan peraturan yang sangat kaku sering mengalami
hambatan dalam pelaksanaan tugas-tugas perkembangannya.

5. Motivasi Pada Seseorang

Ada atau tidaknya dan kuat atau lemahnya motivasi atau faktor pendorong
yang ada dalam diri seorang remaja akan memperlancar ataupun memperlambat
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan remaja yang bersangkutan. Motivasi dapat
bersumber dari luar diri ( ekstriksik) dan dari dalam diri (intrinsik). Remaja yang
hidup dalam suatu keluarga atau suatu masyarakat yang memberikan penghargaan
kepada remaja, akan mendorong remaja-remaja dalam kelompok masyarakat
tersebut untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

6. Kelancaran Tugas-Tugas Perkembangan Sebelumnya

Terjadi atau tidaknya kelambatan pelaksanaan tugas-tugas perkembangan


seorang remaja dalam masa-masa sebelumnya (seperti masa kanak-kanak) akan
memengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas-tugas perkembangan dalam masa
remaja ini.

2.4 Masalah Tugas-Tugas Perkembangan Remaja

Menurut Hurlock (1973) ada beberapa masalah yang dialami remaja dalam
memenuhi tugas-tugas tersebut,yaitu:

1. Masalah pribadi, yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi


dan kondisi dirumah, sekolah, kondisi fisik, penampilan,emosi,
penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
2. Masalah khas remaja, yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak
jelas pada remaja, seperti masalah pencapaian kemandirian,
kesalapahaman atau penilaian berdasarkan stereotip yang keliru, adanya
hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban dibebankan oleh
orang tua.

Masalah Remaja Yang Lebih Serius di Antaranya:

a. Social Anxiety and Phobia

Social anxiety phobia ditandai oleh munculnya rasa takut yang selalu
muncul Ketika dihadapkan dengan situasi sosial dan orang atau pengawasan
dari orang yang tidak dikenal (APA dalam Ivanti, 2016). Kondisi ini lebih
banyak terjadi Ketika masa remaja namun penelitian lainnya menemukan
bahwa social anxiety and phobia juga dapat ditemui pada anak-anak yang
lebih muda.
Menurut Ivanti (2016) dalam jurnal ilmiah psikologi terapan, social
anxiety and phobia pada masa anak-anak termanifestasi dalam bentuk sikap
malu yang berlebihan, menangis, menempel terus-menerus kepada pengasuh,
tantrum, dan menutup diri dengan tidak mau berbicara Ketika dihadapkan
pada situasi sosial yang tidak dikenali, dengan demikian, mereka akan
menolak bermain dengan teman sebaya, terlibat dalam kegiatan belajar dalam
situasi sosial,serta meminta orang dewasa untuk terus menemani Ketika
mereka akhirnya terlibat dalam proses interaksi sosial.

Lebih lanjut dijelaskan oleh kerig & Wenar dalam Ivanti, 2016 bahwa
social anxiety and phobia juga muncul dalam reaksi emosonal juga muncul
melalui gejala fisik, seperti timbulnya sakit kepala dan sakit perut, tangan
dingin dan berkeringat, mual, serangan panik tiba-tiba dan lain sebagainya.
Bila tidak ditangani lebih cepat dan lebih lanjut, hal ini akan berdampak pada
performa mereka dibidang akademik, perkembangan emosi maupun sosial di
masa remaja.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masa remaja awal : 13 tahun atau 14 tahun sampai 17 tahun

Terjadi perubahan fisik yang sangat cepat dan mencapai puncaknya. Terjadi juga
ketidak seimbangan emosional dan ketidak stabilan dalam banyak hal. Mencari
identitas diri dan hubungan sosial yang berubah

Masa remaja akhir : 17 tahun sampai 20 tahun


Ingin selalu jadi pusat perhatian, ingin menonjolkan diri, idealis, mempunyai cita-
cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar, ingin memantapkan
identitas diri dan ingin mencapai ketidak tergantungan emosional.

Menurut karl C.Garrison ada 6 kelompok pembagian tugas perkembangan


yang berbeda yaitu:

1. Menerima keadaan jasmani


2. Memperoleh hubungan baru lebih matang dengan teman sebaya lawan
jenis
3. Menerima kondisi dan belajar hidup sesuai jenis kelaminnya
4. Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya
5. Mendapatkan kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang
berkaitan dengan masalah ekonomi
6. Memperoleh nilai-nilai dan falsafah hidup

Tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap


dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan
bersikap dan berperilaku secara dewasa.

DAFTAR PUSTAKA

Octavia, shilphy A. 2012. Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja.


Yogyakarta:Deepublish

Rahmat, pupu saeful. 2018.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:PT Bumi


Aksara

Akbar, zarina. 2019. Tinjauan Pandemu Covid-19 Dalam Psikologi


Perkembangan.aceh: syiah kuala university press

Pratiwi, kurniasari. 2020. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Dalam Hidup


Siklus Wanita. Yogyakarta: Deepublish

Anda mungkin juga menyukai