Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KELOMPOK 10

Masa Adolesensi (Remaja)

Disusun Oleh:

1. Salsabila Fatimatuzzahra 2106010056


2. Utari Nur Setiyati 2106010064
3. Qotrunnada Salma 2106010069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2002
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, nikmat, dan
hidayah-Nya. Shalawat serta salam tak lupa tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Masa Adolesensi”,
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan mengenai masa adolesensi
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Makhful, M.Ag selaku dosen
pengampu mata kuliah Psikologi Perkembangan, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk
perbaikan yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Terimakasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Purwokerto, 27 November 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………….................
.
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………….........................
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………….....................
A. Latar Belakang…………………………………………….
…………………......................
B. Rumusan
Masalah……………………………………………………………...................
C.
Tujuan………………………………………………………………………...................
........
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………......................
Pembahasan ...............……………………………………………………...................

BAB III PENUTUP…………………………………………………………….


………......................
A.
Kesimpulan……………………………………………….............................................
B.
Saran………………………………………………………………………….................
..........
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………........................
BAB I

PENDAHUALUAN

A. Latar Belakang
Remaja (adolesensi) adalah suatu periode dalam pertumbuhan manusia antara
pubertas dan kematangan (maturity), dan berlangsung biasanya antara usia 12 sampai 18
tahun. Dalam perkembangan kepribadian seorang ramaja mempunyai arti yang khusus,
namun begitu masa remaja mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian proses
perkembangan seseorang. Secara jelas maka anak dapat dibedakan dari masa dewasa dan
masa tua. Anak masih banyak belajar untuk dapat memperoleh tempat dalam masyarakat
sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan bahagia. Anak belajar berbagai hal ini
melelui enkulturasi, sosialisasi dan adaprasi aktif. Orang dewasa dengan kemampuan-
kemampuannya yang sudah dapat menemukan tempatnya dalam masyarakat; orang tua makin
manarik diri dari masyarakat meskipun sukar ditentukan pada usia berapa betul-betul tidak
akif sama sekali; hal ini banyak ditentukan oleh factor-faktor kebudayaan, factor-faktor
genetika dan sejarah hidup orang itu sendiri.
Anak remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Ia tidak termasuk
golongan anak, tetapi ia tidak pula termasuk golongan orang dewasa atau golongan tua.
Remaja ada di antara anak dan orang dewasa. Remaja masih belum mampu unutk menguasai
fungsi-fungsi fisik maupun psikis.
Remaja ada dalam tempat marginal (Lewin, 1939). Berhubungan ada macam-macam
persyaratan untuk dapat dikatakan dewasa, maka lebih mudah untuk dimasukan dalam
kategori anak daripada kategori dewasa. Baru pada akhir abad ke 18 maka masa remaja
dipandang sebagai periode tertentu lepas dari periode kanak- kanak. Meskipun begiitu
kedudukan dan status remaja berbeda daripada anak. Masa remaja menunjukan dengan jelas-
jelas sifat transisi atau peralihan (Calon, 1953) karena remaja belum memperoleh status oleh
dewasa tetapi tidak lagi memiliki status kanak-kanak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu adoesensi?
2. Apa saja aspek yang mempengaruhi perkembangan remaja?
3. Apa saja bentuk-bentuk prilaku remaja dan penyesuaiannya?
4. Apa saja tugas seorang remaja?
C. Tujuan
1. Mengetahui adolisensi
2. Mengetahui yang mempengaruhi perkembangan remaja
3. Mengetahui bentuk-bentuk prilaku remaja dan penyesuaiannya
4. Mengetaui tugas seorang remaja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Adolescence
Istilah adolescence atau remaja, berasal dari bahasa latin Adolescere, yang artinya “tumbuh
atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Perkembangan lebih lanjut, istilah Adolescence
seperti yang dipergunakan saat ini sesungguhnya memiliki arti yang luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik.
Adelesen merupakan masa transisi dari anak anak menjadi dewasa pada periode ini
berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial.
Perubahan ini terjadi dengan sangat cepat dan terkadang tanpa kita sadari. Perubahan fisik
yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda seks sekunder, terjadinya pacu tumbuh,
serta perubahan perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan
tersebut dapat mengakibatkan kelainan maupun penyakit tertentu bila tidak diperhatikan
dengan seksama. Maturasi seksual terjadi melalui tahapan-tahapan yang teratur yang
akhirnya mengantarkan anak siap dengan fungsi fertilitasnya, laki-laki dewasa dengan
spermatogenesis, sedangkan anak perempuan dengan ovulasi. Di samping itu, juga terjadi
perubahan psikososial anak baik dalam tingkah laku, hubungan dengan lingkungan serta
ketertarikan dengan lawan jenis. Perubahan-perubahan tersebut juga dapat menyebabkan
hubungan antara orangtua dengan remaja menjadi sulit apabila orangtua tidak memahami
proses yang terjadi. Perubahan perkembangan remaja ini yang dapat diatasi jika kita
mempelajari proses perkembangan seorang anak menjadi dewasa.
Diperlukan teknik komunikasi klinik khusus untuk melakukan anamnesis terhadap
remaja, sedangkan pada pemeriksaan fisik diperlukan ruangan khusus terutama untuk
melakukan penilaian pubertas. Untuk melakukan pengobatan yang efektif tentunya dokter
memerlukan pengetahuan tentang proses perkembangan remaja, seperti integritas,
kerahasiaan serta pola hubungan anak dengan keluarganya agar kepatuhan dalam pengobatan
dapat dicapai.
Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat menentukan karena pada masa ini
seseorang banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Terjadinya banyak
perubahan tersebut sering menimbulkan kebingungan-kebingunngan atau kegoncangan-
kegoncangan jiwa remaja, sehingga ada orang yang menyebutnya sebagai periode “sturm und
drang” atau pubertas. Mereka bingung karena pikiran dan emosinya berjuang untuk
menemukan diri, memahami dan menyeleksi serta melaksanakan nilai-nilai yang ditemui
dimasyarakat, disamping perasaan ingin bebas dari segala ikatanpun muncul dengankuatnya.
Sementara fisiknya sudah cukup besar, sehingga disebut anak tidak mau dan disebut orang
dewasa tidak mampu. Tepatlah kiranya kalau ada ahli yang menyebutnya sebagai “masa
peralihan”. Di lain pihak Hurlock menyebutnya dengan dua istilah terpisah tapi berdekatan,
yaitu puberty dan adolescence. Memang masa remaja tidak seluruhnya berada dalam
kegoncangan, tapi pada bagian akhir dari masa ini kebanyakan individu sudah berada dalam
kondisi yang stabil. Ciri utama bahwa seseorang itu memasuki masa remaja adalah terjadinya
‘manarche’ (menstruasi pertama) bagi wanita, dan ‘noctural emissions’ (memimpikan jimak
pertama kalinya) bagi laki-laki.

B. Aspek-Aspek Perkembangan Remaja


Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun
psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.

1. PERKEMBANGAN FISIK

Dalam perkembangan remaja, perubahan yang tampak jelas adalah perubahan fisik.
Tubuh berkembang pesat sehingga mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai
dengan berkembangnya kapasitas reproduktif. Dalam perkembangan seksualitas
remaja, ditandai dengan ciri-ciri seks primer dan ciri-ciri seks sekunder.

1) Hormon – Hormon Seksual


Dalam perkembangan hormon – hormon seksual remaja, ditandai dengan cirri-ciri
yaitu cirri-ciri seks rpimer dan sekunder.
a) Ciri-Ciri Seks Primer

Pada masa remaja primer ditandai dengan sangat cepatnya pertumbuhan testis yaitu
pada tahun pertama dan kedua. Kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencpai
ukuran matangnya pada usia 20 tahun. Lalu penis luai bertambah panjang, pembuluh
mani dan kelenjar prostate semakin membesar. Matangnya organ-organ seks tersebut
memungkinkan remaja pria (sekitar 14-15 tahun) mengalami “mimpi basah”. Pada
remaja wanita, kematangan orga-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim
vagina dan ovarium secara cepat pada masa sekitar 11-15 tahun untuk pertama
kalinya mengalami “menarche” (menstruaasi pertama). Menstruasi awal sering disetai
dengan sakit kepala, sakit punggung dan kadang-kadang kejang serta merasa lelah,
depresi dan mudah tersinggung.

b) Ciri-Ciri Seks Sekunder

Pada remaja ditandai dengan tumbuhnya rambut pubik/bulu kopak disekitar kemaluan
dan ketiak, terjadi prubahan suara, tumbuh kumis dan tumbuh gondok laki / jakun.
Sedangakan pada wanita ditandai dengan tumbuh rambut pubik/ bulu kapok disekitar
kemaluan dan ketiak, bertambah besar buah dada danbertambah besarnya pinggul.

2) Pubertas
a) Perubahan eksternal

 Tinggi badan

Rata – rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usis 17
tahun dan 18 tahun dan rata – rata anak laki – laki kira – kira setahun
sesudahnya.Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih
tinggi dari usia ke usia,dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi
imunisasi,yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga
cenderung memperlambat pertumbuhan.

 Berat badan

Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan


tinggi.Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian – bagian tubuh yang
tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak
sama sekali.

 Proporsi tubuh

Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang


baik.Misalnya,badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan
tidak lagi kelihatan terlalu pangjang.

 Organ seks

Baik organ seks pria maupun organ seks wanita,mencapai ukuran yang
matang pada akhir masa remaja,tetapi fungsinya belum matang sampai
beberapa tahun kemudian.

b) Perubahan internal
 Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus
bertambah besar, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah
panjang.
 Sistem Peredaran Darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia 17-18 tahun beratnya
12 kali berat pada waktu lahir.
 Sistem Pernapasan
Kapasitas paru-paru remaja perempuan hamper matang pada usia 17 tahun,
remaja laki-laki mencapai tingkat kematnagn beberapa tahun kemudian .
 Jaringan Tubuh
Perkemngan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun Jaringan.
Selain tulang terusberkembang sampai tulang mencapai umuran matang,
khususnya bagi perkembangan jaringan otot.

2. Perkembangan Psikis

Tugas perkembangan psikososial pada masa ini adalah pencarian identitas.


Kekhawatiran pada tahap ini adalah kebingungan peran. Remaja harus
membentuk hubungan sebaya yang dekat atau terisolasi secara sosial. Remaja
bekerjaman diri secara emosional dari orang tua, sambil mempertahankan ikatan
keluarga. Mereka juga mengembangkan system etisnya sendiri berdasarkan nilai-
nilai personal. Pilihan tentang pekerjaan, pendidikan, masadepan, dan gaya hidup
harus dibuat.
Remaja biasanya lebih memikirkan tentang dirinya, penampilan, serta
kemampuan fisiknya. Perawatan kulit, dan pakaian menjadi sangat penting.
Perilaku yang menunjukan resolusi negative pada tugas perkembangan usia ini
adalah kebimbangan dan ketidakmampuan menentukan pilihan.

3. Perkembangan moral
Tahapan Psikomoral menurut Kohlberg meliputi:
1. Tahap orientasi hukum kepatuhan pada tingkat pemikiran prakonvensional.
 Perkembangan:
 Peka terhadap peraturan yang berlatar budaya.
 Menghindari hukuman dan patuh pada hokum.
 Bukan atas dasar norma pada peraturan moral yang mendasarinya.
2. Tahap orientasi realita dan instrumental pada tingkat pemikiran
prakonvensional.
 Perkembangan:
Tindakan dilakukan hanya untuk memuaskan individu akan tetapi
kadang-kadang untuk orang lain, kesetiaan, penghargaan, kebijakan
diambil untuk diperhitungkan.
3. Tahap orientasi masuk kelompok (hubungan dengan orang lain). Pada tingkat
pemikiran konvensional.
 Perkembangan: Bertingkahlaku yang dapat menyenangkan dan dapat
diterima orang lain.
4. Tahap orientasi hokum dan ketertiban pada tingkat pemikiran konvensional.
 Perkembangan:
 Membuat keputusan yang benar mengerjakan tugas
 Berorientasi pada otoritas yang sudah pasti dan usaha untuk
memelihara ketertiban sosial.
5. Tahap orientasi kontrak social tingkat pemikiran post konvensional
otonom/berprinsip.
 Perkembangan:
 Mementingkankegunaannya
 Adanya kesadaran yang jelas bahwa nilai dan pandangan pribadi
adalah relative.
 Menekankanbahwahukum yang diambil atas dasar rasional.
6. Tahap orientasi asas etika universal pada tingkat pemikiran post
konvensional/berprinsip.
 Perkembangan:
 Keputusan yang diambil berdasarkan suasana hati.
 Prinsip dan etika dipilih sendiri.
 Berpedoman kepada pedoman-pedoman yang umum dimasyarakat.

4. Perkambangan Kognitif
Kematangan kemampuan kognitif terjadi selama usia adolescence.
Keistimewaan utama pada tahap ini adalah remaja dapat berfikir abstrak. Remaja
memiliki imajinatif tinggi dan idealistik. Remaja menjadi lebih banyak tahu
tentang dunia dan lingkungan.
Remaja menggunakan informasi baru untuk memecahkan masalah sehari-hari
dan dapat berkomunikasi dengan orang dewasa tentang berbagai hal.
Perkembangan kognitif yang dapat ditemukan pada adolescence:
a. Kapasitas melakukan proses informasi.
Remaja lebih superior dibandingkan dengan anak yang lebih muda
dalam hal kapasitas proses informasi, tapi belum diketahui apakah hal ini
merupakan refleksi peningkatan struktural yang ada hubungannya dengan
umur.

b. Pengetahuan domain spesifik.


Semasa kecil mereka akan menimbun/ menyimpan berbagai
pengetahuan yang makin lama makin terorganisasi dalam berbagai bidang
dengan domain spesifik, yang akan memungkinkan pemecahan masalah
melalui proses memori yang tidak terdapat pada anak dengan umur lebih
muda.
c. Peningkatan kemampuan yang ada.
d. Menggali kemampuan baru untuk pikiran abstrak yang terbatas (remaja awal)
e. Mencari-cari nilai dan energi baru.
f. Perbandingan terhadap “normalitas “ dengan sebaya yang jenis kelaminnya
sama.
g. Menikmati kekuatan intelektual.
h. Prihatin dengan filosofis, politis, dan masalah social.
i. Dapat menerima dan bertindak pada pelaksanaan jangka panjang.
j. Mampu memandang masalah secara komprehensif.
k. Identitas intelektual dan fungsional terbentuk.
C. Perilaku Sosial Remaja dan Penyesuaiannya.
a. Di Lingkungan Keluarga

Menjalin hubungan yang baik dengan orang tua dan saudaranya


Menerima otoritas orang tua (menaati peraturan orang tua)
Menerima tanggung jawab dan batasan (norma) keluarga
Berusaha membantu anggaran kalau sebagai individu atau kelompok
b. Di Lingkungan Sekolah
Bersikap respek dan mentaati peraturan
Berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sekolah
Menjalin persahabatan dengan teman sebaya
Hormat kepada guru, pemimpin sekolah atau staf lain
Berprestasi di sekolah
c. Di Lingkungan Masyarakat

Respek terhadap hak-hak orang lain


Menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain
Bersikap simpati dan menghormati terhadap kesejahteraan orang lain
Respek terhadap hukum, tradisi dan kebijakan-kebijakan masyarakat.

D. Tugas-tugas perkembangan masa remaja Tugas perkembangan masa remaja


difokuskan pada upaya sikap dan meninggalkan perilaku kekanak-kanakan serta
berusaha untuk kemampuan bersikap dan perilaku secara dewasa. Adapun tugas-tugas
perkembangan masa remaja, menurut Hurlock (Asrori, 2004:10) adalah berusaha:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis
d. Mencapai kemandirian emosional
e. Mencapai kemandirian ekonomi
f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk
melakukan peran sebagai anggota anggota masyarakat
g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua
h. Mengembakan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki
dunia dewasa
i. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
j. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.

KESIMPULAN

Masa remaja adalah suatu periode peralihan diri dari masa kanak-kanak kepada masa
dewasa.
Semua individu khususnya remaja akan mengalami perkembangan baik fisik maupun
psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama.
Terjadinya peningkatan perhatian remaja terhadap kehidupan sexual ini sangat
dipengaruhi oleh faktor perubahan-perubahan fisik selama pubertas. Terutama
kematangan organ-organ seksual dan perubahan-perubahan hormonal, mengakibatkan
munculnya dorongan-dorongan seksual dalam diri remaja.
Ada beberapa bentuk berprilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja,
diantaranya pesta malam yang menimbulkan sisi negative remaja, minum- minuman
keras dan obat-obat terlarang.
SARAN

Dalam perkembangan remaja merupakan salah satu perjalanan yang bisa


mempengaruhi dalam kehidupannya, oleh sebab itu butuh arahan serta didikan agar
bisa melewati masa-masa transisi itu dengan baik dalam fisik maupun psikis sehingga
bisa mengatasi dan mengaplikasikan perubahan-perubahan itu dalam kehidupan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai