Anda di halaman 1dari 14

Makalah Psikologi Perkembangan

Karakteristik Perkembangan Masa Remaja

Disusun oleh:

Naila Lia Dewi Anjani (22800007)

Dosen pemgampu:

Dr. Dra. Istiyani, M.M

Progam Study Pendidikan Bahasa Inggris


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tama Jagakarsa
Jakarta, 2023
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3

A. Latar Belakang.................................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................4

BAB II...........................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4

2. Perkembagan Kognitif (intelektual).............................................................................................6

3. Perkembangan Emosi..................................................................................................................7

4. Perkembangan sosial...................................................................................................................8

5. Perkembangan moral..................................................................................................................8

6. Perkembangan kepribadian.........................................................................................................9

BAB III........................................................................................................................................................11

KESIMPULAN.............................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………11
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Masa remaja remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju
dewasa, dimana pada masa ini remaja ditandai oleh adanya perubahan seperti fisik,
psikis, dan psikososial. Masa ini berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun.
Setiap tahap perkembangan manusia biasanya disertai dengan berbagai tuntutan
psikologis yang harus dipenuhi, demikian pula pada masa remaja. Sebagian besar pakar
psikologi setuju, bahwa berbagai tuntutan psikologis yang muncul pada tahap
perkembangan manusia tidak berhasil dipenuhi, maka akan muncul dampak yang secara
signifikan dapat menghambat kematangan psikologisnya di tahap tahap yang lebih lanjut.
Dalam masa remaja, banyak di antara mereka yang psikisnya terganggu, tak
jarang di antara mereka membutuhkan bantuan psikiater untuk berobat. Pada masa remaja
ia mulai mencari jati dirinya, dan tak jarang untuk memberontak sehingga harus orangtua
perhatikan.
Psikologi remaja sangat menarik karena bentuk tingkah yang dimunculkan pada
masa remaja adalah bentuk tingkah laku peralihan, antara tingkah laku anak-anak dengan
tingkah laku oranng dewasa.
Dalam makalah yang saya buat ini, saya membahas tentang perkembangan
karakteristik remaja pada masa remaja dilihat dari aspek perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, perkembangan moral, perkembangan sosial dan masih banyak
lagi.

2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan remaja?


2. Karakteristik perkembangan masa remaja?
3. Bagaimana perkmbangan kognitif masa remaja?
4. Apa saja perkembangan psikososial masa remaja?
3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui karakteristik perkembangan remaja


2. Mengetahui perkembangan kognitif masa remaja
3. Mengetahui perkembangan psikososial pada masa remaja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk dalam


rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014,
remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24
tahun dan belum menikah. Remaja adalah seseorang yang tumbuh menjadi dewasa,
mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Dimana remaja
mempunyai rasa keingintahuan yang besar dan sedang mengalami proses
perkembangan sebagai persiapan memasuki masa remaja.

Masa remaja adalah masa dimana berkembangnya identity (jati diri).


Perkembangan “identity” merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan
dasar bagi masa dewasa. Eriskon meyakini bahwa perkembangan identity pada masa
remaja berkaitan erat dengan komitmen terhadap okupasi masa depan.

Menurut John W. Santrock dalam buku Life-span Development: Perkembangan


Masa Hidup (2001), remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa kanak-
kanak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologi, kognitif, dan sosial
emosional.
Pada perkembangan remaja, seseorang tidak mau diperlakukan sebagai anak-
anak. Namun, belum memiliki kematangan seorang dewasa. Pada masa remaja,
kematangan seksual seseorang mulai berkembang hingga benar-benar matang.
Perubahan fisik, intelektual, dan juga emosi dalam masa ini merupakan persiapan
seseorang untuk masuk ke dalam masa dewasa.

Terdapat beberapa perkembangan pada masa remaja, diantaranya:


1. Perkembangan Fisik
Perubahan fisik pasti akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Namun, perubahan yang paling nyata terlihat adalah saat seseorang memasuki
usia remaja atau pubertas. Sebelumnya perlu diketahui, pubertas merupakan suatu
tahap perkembangan seorang anak menjadi dewasa secara seksual.

Salah satu perubahan yang akan terlihat adalah bentuk fisik yang mulai
menyerupai orang dewasa. Umumnya, pubertas pada perempuan akan terjadi pada
rentang usia 10–14 tahun dan usia 12–16 tahun pada laki-laki. Perubahan tubuh
pada masa ini terjadi karena peran hormon, salah satunya hormon pertumbuhan di
masa pubertas. 

Sangat penting bagi orangtua untuk mendampingi perkembangan dan


perubahan fisik remaja. Dengan begitu, ibu dan ayah bisa memberikan pengertian
yang baik, sehingga anak  bisa mengerti dengan baik apa yang tengah terjadi pada
tubuhnya. Berikut perkembangan dan perubahan fisik remaja yang perlu
diketahui, yaitu:

a. Perubahan fisik pada perempuan

Remaja perempuan akan mengalami berbagai macam perubahan pada tubuh,


mulai dari payudara yang tumbuh, bulu halus pada ketiak dan area kemaluan,
hingga terjadi menstruasi.

b. Perubahan fisik pada lati-laki


Remaja laki-laki yang memasuki pubertas juga akan mengalami perubahan
fisik. Hal ini membuat anak mengalami  perubahan ukuran testikel dan penis
yang membesar. Berbeda dengan perempuan,  tidak ada patokan pada usia
berapa perubahan ukuran dan bentuk fisik anak laki-laki akan terjadi.
Bertambahnya ukuran Mr. P bisa terjadi sejak usia 9 tahun atau lebih dewasa,
meski sebagian remaja berusia 15 tahun yang masih belum mengalaminya.
Dan hal itu normal. 

Remaja laki-laki juga mengalami pertumbuhan bulu halus pada area ketiak
dan kemaluan. Selain itu, pubertas juga membuat suara remaja laki-laki
menjadi lebih berat. Hal ini  terjadi karena pembesaran ukuran laring, yaitu
organ di mana pita suara terletak, akan membuat suara remaja laki-laki
terdengar lebih berat. Hal ini normal dan lagi-lagi tidak ada patokan pada usia
berapa perubahan ini akan terjadi.

2. Perkembagan Kognitif (intelektual)

Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti


belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa (Jahja, 2012). Menurut Piaget
(dalam Santrock, 2001; dalam Jahja, 2012), seorang remaja termotivasi untuk
memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka.

Perkembangan kognitif pada remaja adalah proses tumbuhnya


kemampuan mereka dalam berpikir dan bernalar. Tergantung pada usianya karena
pertumbuhan masing-masing anak akan berbeda.

Remaja umumnya memiliki pemikiran yang lebih rumit dan kompleks.


Jenis pemikiran tersebut adalah operasi logis formal, termasuk berpikir abstrak
atau memikirkan tentang kemungkinan yang terjadi.
Mereka juga cenderung menemukan sebuah prinsip, seperti ide atau
pernyataan yang belum tentu benar. Selain itu, perkembangan kognitifnya banyak
membandingkan atau memperdebatkan sesuatu yang mereka anggap benar.

Tahap perkembangan kognitif pada remaja meliputi:

a. Remaja awal usia pada 11 hingga 14 tahun

Ciri-cirinya:

1) Cara berpikir yang lebih kompleks. Mereka ingin mengambil alih tentang
keputusan pribadinya.

2) Menunjukkan penggunaan operasi logika formal dalam tugas sekolah.

3) Mempertanyakan standar atau peraturan yang berlaku di masyarakat.

4) Membentuk dan mengungkapkan pemikiran atau pandangannya sendiri. 

b. Remaja pertengahan usia 14 hingga 18 tahun

Ciri-cirinya:
1) Sudah berpengalaman dalam menggunakan proses berpikir yang lebih
kompleks

2) Memperluas pemikiran terkait dengan pengetahuan mengenai sebab


akibat.

3) Kritis dalam mempertanyakan sesuatu yang ingin mereka ketahui.

4) Memiliki kemampuan menganalisa yang lebih dalam.

5) Mulai berpikir tentang diri sendiri dan kebenaran terkait dengan keputusan
yang diambil.

6) Mulai mempertanyakan dan mencari identitas diri.

7) Mempertimbangkan tujuan di masa depan.


8) Membuat perencanaan terkait dengan apa yang ingin dicapai di kemudian
hari.

c. Remaja akhir usia 18 hingga 24 tahun

Ciri-cirinya:
1) Sudah tidak lagi mementingkan diri sendiri dalam mengambil keputusan
pribadi.

2) Memikirkan tentang konsep yang lebih luas, seperti keadilan, sejarah dan
politik.

3) Mengembangkan pandangan idealis terkait dengan masalah yang dihadapi.

4) Memperdebatkan intoleransi terhadap pandangan yang berlawanan


dengannya.

5) Mulai fokus untuk menjalani karier di masa depan.

bangan kognitif di usia remaja melatih mereka dalam mempersiapkan diri


untuk menghadapi masa depan. Jika berhasil, mereka sudah memiliki
persiapan dalam meraih kesuksesannya sendiri. Dalam hal ini, orang tua bisa
mendukung ide dan pemikiran remaja jika tidak melenceng dari aturan dan
norma yang berlaku.

3. Perkembangan Emosi

Seperti yang kita ketahui bahwa perkembangan emosional, selalu


mengalami perubahan pada setiap masanya. Peralihan emosi paling signifikan
terjadi pada masa anak usia 12-17 tahun atau perpindahan masa sekolah dasar
dengan sekolah menengah keatas. Pada masa ini emosi anak tidak stabil,
terkadang cenderung seperti anak-anak terkadang seperti anak dewasa.
Masa remaja merupakan puncak emosional, karena masa anak tersebut
adalah masa dimana anak tersebut mulai merasakan emosi yang baru. Emosi yang
dirasakan seperti berikut:

a. Amarah, meliputi sensitif, ngamuk, tersinggung.

b. Kesedihan, meliputi kesepian, melankonis, depresi.

c. Malu, meliputi menyesal, rasa bersalah.

d. Cinta, meliputi kasmaran, kasih sayang.

e. Ketakutan, meliputi gugup, cemas, waswas.

f. Kenikmatan, meliputi Bahagia, gembira, ngeri.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi:

a. Perubahan jasmani, diakibatkan hormone.


b. Pola interaksi lingkungan
c. Perubahan pandangan luar, globalisasi yang terjadi sangat terpengaruh oleh
internet.

4. Perkembangan sosial

Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang dalam kemampuan


untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-
sifat pribadi, minat, nilai-nilai, atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat
melalui persahabatan atau keluarga. Perkembangan sosial adalah proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi.

5. Perkembangan moral

Penting bagi remaja untuk memiliki moral yang kuat. Moral merupakan
aspek kepribadian seseorang yang diperlukan untuk menciptakan kehidupan sosial
yang harmonis. Terdapat tiga tahapan perkembangan moral, yaitu tingkat
prakonvensional, tingkat konvensional dan tingkat pascakonvensional.
Pada tingkat prakonvensional, perkembangan moral masih ditafsirkan oleh
seseorang berdasarkan akibat fisik yang akan diterimanya. Seseorang yang berada
dalam tingkat prakonvensional menilai moralitas dari tindakannya yang
mendapatkan konsekuansi secara langsung, baik itu hukuman maupun reward.
Sedangkan pada tingkat konvensional, aturan-aturan moral dipatuhi atas dasar
memenuhi harapan keluarga, maupun masyarakat. Seseorang yang berada di
tahap ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan membandingkannya
dengan pandangan dan harapan oranglain. Pada tingkat pascakonvensional,
moralitas menjadi pendirian pribadi. Baik dan buruk sudah dipertimbangkan
secara personal, sehingga tidak terlalu pusing oleh komentar negatif masyarakat.

6. Perkembangan kepribadian

Salah satu kata kunci dari definisi kepribadian adalah penyesuaian


(adjusment). E.B. Hurlock mengemukakan bahwa penyesuaian yang sehat atau
kepribadian yang sehat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mampu menilai diri secara realistis.
b. Mampu melihat situasi secara realistik.
c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistis.
d. Menerima tanggung jawab. Individu yang sehat adalah individu yang
bertanggung jawab.
e. Kemandirian. Individu memiliki sikap mandiri dalam cara berpikir dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan
diri serta menyesuaikan diri secara konstruktif dengan norma yang berlaku di
lingkungannya.
f. Dapat mengontrol emosi.
g. Berorientasi tujuan.
h. Berorientasi keluar.
i. Penerimaan sosial. Mau berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial, dan
memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan orang lain.
j. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat
hidup yang berakar dari keyakinan agama.
k. Berbahagia. Kebahagiaan itu didukung oleh faktor-faktor pencapaian
prestasi, penerimaan dari orang lain, perasaan dicintai atau disayangi orang
lain.

B. Perkembangan Psikososial Remaja

Perkembangan psikososial remaja adalah perkembangan untuk mencapai identitas diri


yang meliputi peran, tujuan pribadi, keunikan, ciri khas diri, dan kemampuan remaja
untuk menyelesaikan tugas perkembangan psikososialnya.
Tahap perkembangan psikososial pada remaja:
1. Perkembangan Psikososial Remaja Tahap Awal (10 –   14 Tahun)
a. Tahap perkembangan:
1) Merasa cemas terhadap penampilan badan/fisik
2) Adanya perubahan hormonal
3) Adanya perilaku pemberontakan dan juga perlawanan
4) Adanya perasaan membutuhkan keadilan, dan cenderung lebih serig
menuntut jika ia merasa dipelakukan tidak adil.

b. Dampak/pengaruh terhadap anak:


1) Kesadaran diri seorang anak akan meningkat (self consciousness).
2) Perubahan fisik, wajah seorang anak yang tadinya mulus dan bersoh
ditanda dengan adanya atau muncunya jerawat, atau pertumbuhan kumis
pada anak laki –  laki serta adanya jangkung yang menonjol di lehernya.
3) Bersikap lebih kasar.
4) Menuntut lebih banyak dari yang seharusnya.
5) Menuntut untuk lebih sama dengan teman sebayanya.

2. Perkembangan Psikososial Remaja Pertengahan (15 –  16 Tahun)


a. Tahap perkembangan:
1) Lebih mampu berkompromi.

2) Belajar berpikir secara independen dan membuat keputusan sendiri.

3) Merasa perlu mengumpulkan pengalaman baru , mengujinya walaupun


beresiko.

b. Dampak/pengaruh terhadap anak:


1) Lebih tenang, sabar dan lebih ber toleransi.

2) Dapat menerima pendapat orang lain meskipun berbeda dengan


pendapatnya sendiri.

3) Cenderung merasa dirinya mampu akan sesuatu yang dihadapinnya. 

3. Perkembangan Psikososial Remaja Tahap Akhir (17 – 19 Tahun)


a. Tahap perkembangan:
1) Kepribadian seorang remaja lebih ideal.

2) Terlibat dalam kehidupan, pekerjaan dan hubungan diantara keluarganya.

3) Lebih mampu membuat hubungan yang lebih stabil dengan lawan jenisnya.

4) Hampir siap untuk menjadi pribadi yang dewasa dan mandiri.

b. Dampak/pengaruh terhadap anak:


1) Cenderung menggeluti masalah sosial atau politik , dan bisa juga menggeluti
nilai – nilai agama bahkan bisa memutuskan untuk pindah agama.

2) Mempunyai pasangan hidup yang lebih serius terhadap lawan jenisnya, dan
cenderung menghabiskan waktu dengannya.

3) Cenderung merasa pengalamannya berbeda dari orang tuanya.

4) Ada kecenderungan untuk hidup mandiri dan pisah rumah dari orang tuanya.
BAB III

KESIMPULAN

Masa remaja awal merupakan masa pembelajaran untuk menentukan kepribadian


yang akan datang. Pada masa remaja, mereka sering membangkang perintah orang tua.
Konflik yang ditimbulkan oleh remaja kepada orang tua mereka bisa merangsang adanya
perilaku agresif yang berakibat serius. orangtua seharusnya memiliki peran yang sangat
penting dalam pencarian jati diri anak remaja mereka. Mereka menjadi contoh utama,
atau tempat belajar pertama seorang anak remaja untuk memahami tentang tanggung
jawab menjadi seseorang yang dewasa sekaligus sebagai penuntun serta penolong utama
dalam anak mencari jati diri. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, orangtua sibuk sendiri
dengan pekerjaan mereka, sehingga mereka cenderung acuh tak acuh dengan
perkembangan anak mereka, kemudian anak yang tidak bisa menemukan panutan (role
model) yang mereka butuhkan di rumah, mulai mencarinya di luar yang dapat dikatakan
tidak ada penyaringnya.
Konflik yang terus menerus tanpa adanya penanggulangan, membuat remaja
semakin meremehkan dan menghilangkan rasa hormat mereka kepada orang tua. Faktor
yang mendukung hal ini terjadi bisa dari dalam, yaitu kurangnya perhatian orang tua
kepada anaknya, dan dari luar, yaitu usia remaja lebih tertarik untuk menghabiskan waktu
dengan lingkungan sebayanya. Apabila faktor tersebut tidak dapat diseimbangkan, tentu
tidak menutup kemungkinan remaja akan lebih mendengarkan lingkungan mereka
daripada keluarga sendiri. Peran orang tua disini sangat penting, tak sedikit dari mereka
yang membutuhkan pendengar.

DAFTAR PUSTAKA
Fadli, Rizal. 2020. “Perkembangan Fisik Remaja Yang Perlu Diketahui”,
https://www.halodoc.com/artikel/perkembangan-fisik-remaja-yang-perlu-diketahui, di
akses pada 11 maret 2023, 15.33 WIB.
Pratama, Sarah Putri. 2022. “Perkembangan Emosional Pada Masa Remaja.”,
https://www.indonesiana.id/read/154581/perkembangan-emosional-pada-masa-
remaja#:~:text=Masa%20remaja%20merupakan%20puncak%20emosional,meliputi
%20kesepian%2C%20melankonis%2C%20depresi, di akses pada 11 maret 2023 16.03
WIB.
Fadli, Rizal. 2022. “Perkembangan Kognitif Pada Remaja”,
https://www.halodoc.com/artikel/ibu-ini-3-tahap-perkembangan-kognitif-pada-remaja, di
akses pada 11 maret 2023, 18.11 WIB.
Megawati, Shinta Putri. 2017. “Perkembangan Moral Pada Remaja”,
https://psikologi-metamorfosa.com/perkembangan-moral-pada-remaja/, diakses pada 11
maret 2023, 18.27 WIB.
Sari, Ethica. 2015. “Perkembangan Psikososial, Remaja”,
https://jurnal.stikeswilliambooth.ac.id/index.php/d3kep/article/view/
29#:~:text=Perkembangan%20psikososial%20remaja%20adalah
%20perkembangan,untuk%20menyelesaikan%20tugas%20perkembangan
%20psikososialnya, diakses pada 11 maret 2023, 18.57 WIB.

Anda mungkin juga menyukai