Anda di halaman 1dari 21

NAMA : BENNY HAMONANGAN

NPM : 21700014
TUGAS : BUKU PSIKOLOGI KONSUMEN
DOSEN : AHMAD SETIABUDI, M.Si
BAB 10 KELOMPOK RUJUKAN YANG BERKAITAN DENGAN
KONSUMEN YANG DIPILIH

KELOMPOK PERSAHABATAN

Kelompok persahabatan secara khas diklasifikasikan sebagai


kelompok informal karena biasanya tidak terstruktur dan kurang mempunyai
tingkat kewenangan yang khusus Dari segi pengaruh relatif, sesudah
keluarga, teman-teman yang paling mungkin mempengaruhi keputusan
pembelian individu. Mencari dan memelihara persahabatan merupakan
keinginan utama kebanyakan orang. Teman-teman memenuhi berbagai
macam kebutuhan mereka memberikan kebersamaan, rasa aman, dan
kesempatan pada individu untuk membicarakan berbagai masalah yang
enggan dibicarakan dengan anggota keluarga. Persahabatan juga
merupakan suatu tanda kematangan dan kebebasan, karena
menggambarkan pelepasan diri dari keluarga dan membentuk berbagai
ikatan sosial dengan dunia luar.
KELOMPOK BELANJA

Dua orang atau lebih yang berbelanja bersama-sama, baik berbelanja makanan,
pakaian, atau hanya untuk melewatkan waktu, dapat disebut kelompok belanja.
Kelompok-kelompok seperti ini sering merupakan cabang keluarga atau
kelompok persahabatan, dan karena itu mereka berfungsi sebagai teman
membeli. Motivasi untuk berbelanja dengan teman membeli beragam terutama
dari motif sosial (melewatkan waktu bersama-sama dan menikmati makan siang
setelah berbelanja), sampai membantu mengurangi resiko ketika mengambil
keputusan yang penting (bersama-sama dengan seseorang yang ahli akan
mengurangi kemungkinan salah dalam melakukan pembelian).
KELOMPOK KERJA
Waktu yang mutlak harus digunakan orang di tempat pekerjaan mereka, yang
sering lebih dari 35 jam per minggu, memberikan banyak kesempatan pada
kelompok kerja untuk mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku
konsumsi para anggota Baik kelompok kerja formal maupun kelompok
persahabatan kerja (findshi work group) informal dapat mempengaruhi perilaku
konsumen.

Para anggota kelompok kerja informal dapat mempengaruhi perilaku konsumsi


para anggota lain selama istirahat minum kopi atau makan siang atau pada
berbagai pertemuan sesudah jam kerja.
KELOMPOK ATAU MASYARAKAT MAYA
Berkat komputer dan Internet, kita menyaksikan
awal terbentuknya tipe kelompok baru, kelompok
atau masyarakat maya. Baik orang dewasa
maupun anak-anak membuka komputer mereka,
mencatat Web, dan mengunjungi berbagai situs
Weh khusus yang sering mempunyai chat room.

Ketika mengunjungi masyarakat tersebut, tidak


peduli Anda tinggi atau pendek. kurus atau gemuk,
gagah atau biasa-biasa saja. Di Internet, orang
bebas menyatakan pikiran mereka, penuh
perasaan dan akrab dengan orang-orang yang
tidak mereka kenal dan belum pernah bertemu,
atau bahkan menghindarkan diri dari orang-orang
yang biasa berinteraksi dengan kita dengan
menghabiskan waktu di Internet.
KELOMPOK AKSI-KONSUMEN

Jenis khusus kelompok konsumen kelompok aksi


konsumen muncul sebagai reaksi terhadap gerakan
konsumen. Sekarang ini terdapat banyak sekali
kelompok sejenis yang dimaksudkan untuk memberi
bantuan pada konsumen dalam usaha mereka
mengambil keputusan pembelian yang tepat,
menggunakan produk dan jasa dengan cara yang
sehat dan bertanggung jawab, dan biasanya
menambah kualitas hidup mereka secara
keseluruhan.
DAYA TARIK SELEBRITI DAN KELOMPOK
RUJUKAN
Daya tarik selebriti dan kelompok rujukan yang
serupa lainnya digunakan dengan sangat efektif
oleh para pemasang iklan untuk berkomunikasi
dengan pasar-pasar mereka. Para selebriti dapat
menjadi kekuatan yang berpengaruh dalam
menimbulkan minat atau tindakan yang
berhubungan dengan pembelian atau penggunaan
barang-barang dan jasa-jasa yang dipilih.
SELEBRITI

Para selebriti, terutama bintang film, tokoh TV, penghibur yang populer, tokoh
olah raga, merupakan daya tarik kelompok rujukan yang sudah sangat lazim.
Bagi para pendukung mereka yang setia dan bagi kebanyakan masyakat
umum, para selebriti mewakili usaha untuk mencapai kehidupan ideal yang
dibayangkan kebanyakan orang bahwa mereka cinta pada kehidupan. Para
pemasang iklan mengeluarkan biaya yang jumlahnya besar untuk meminta
selebriti mempromosikan produk mereka, dengan harapan agar audien yang
membaca atau menonton akan memberikan reaksi positif terhadap kaitan
selebriti dengan produk mereka.
KARAKTER DAGANG ATAU JURU BICARA

Karakter (tokoh) dagang atau jurubicara (sebagai contoh, Mr Peanut, Tony the
Tiger atau Cap'n Crunch) seperti juga karakter kartun yang terkenal (Ninja
Turtles Mr.Magoo, Bart Simpson) digunakan sebagai pendukung quasi selebriti,
Karakter dagang sebagai jurubicara ini memberikan suatu citra yang dibuat ideal
das menyalurkan informasi yang sangat penting bagi produk atau jasa yang
mereka "dukung."

Dengan sedikit pengecualian, berbagai karakter dagang digunakan sebagai


juru- bicara ekslusif bagi suatu produk atau jasa tertentu. Kadang-kadang
mereka memberikan semacam kepribadian padá produk atau jasa dan
menjadikan produk itu terasa lebih bersahabat (Ronald McDonald) atau tidak
terlalu kompleks (ketika komputer IBM menggunakan petualang kecil).
DINAMIKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SUAMI-ISTERI

Para pemasar tertarik pada besarnya pengaruh yang dipunyai isteri dan suami
ketika sampai pada pilihan konsumsi keluarga. Kebanyakan studi mengenai
pengaruh suami isteri menggolongkan keputusan konsumsi keluarga sebagai
didominasi suami, didominasi isteri, bersama (sederajat maupun tidak).

Pengaruh relatif suami dan isteri terhadap keputusan konsumsi tertentu


sebagian tergantung pada kategori produk dan jasa. Misalnya, selama tahun
1950-an, pembelian mobil baru sangat didominasi suami, sedangkan keputusan
mengenai makanan dan keuangan-perbankan lebih sering didominasi isteri.
Empat puluh tahun kemudian, pembelian mobil keluarga yang utama masih
sering didominasi suami pada kebanyakan rumah tangga.
RINGKASAN
Hampir setiap orang secara tetap melakukan interaksi dengan orang lain yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi keputusan membeli mereka. Dengan demikian, studi
mengenai kelompok dan dampaknya terhadap individu sangat penting bagi para pemasar yang
berkepentingan untuk mempengaruhi perilaku para konsumen.

Kelompok rujukan konsumen merupakan kelompok yang bertindak sebagai kerangka rujukan
bagi kelompok rujukan konsumen telalt diperluas meliputi kelompok-kelompok yang tidak
mempunyai kontak langsung di mana konsumen, seperti para selebriti tokoh politik, dan kelas
sosial.

Kredibilitas, daya tarik, dan kekuatan kelompok rujukan mempengaruhi tingkat pengaruh yang
dimilikinya. Daya tarik kelompok rujukan sangat efektif digunakan oleh beberapa pemasang
iklan dalam mempromosikan barang dan jasa mereka. karena dengan cara yang tidak kentara
mereka dapat membujuk calon konsumen untuk mengidentifikasi diri dengan pemakai produk
yang digambarkan.
BAB 11 Kelas Sosial dan Perilaku Konsumen

Beberapa bentuk struktur kelas atau stratifikasi sosial sudah ada pada semua
masyarakat di sepanjang sejarah keberadaan manusia. Dalam masyarakat
modern, petunjuk adanya kelas sosial adalah adanya kenyataan yang umum
bahwa orang yang berpendidikan lebih baik atau mempunyai pekerjaan yang
lebih bermartabat seperti dokter dan pengacara sering lebih dihargai daripada
mereka yang menjadi pengemudi truk dan buruh tani. Hal ini terjadi walaupun
keempat pekerjaan. itu penting bagi kesejahteraan masyarakat. Tambahan lagi,
sebagaimana akan dibicarakan kemudian, ada berbagai macam perbedaan
dalam nilai, sikap, dan peri- laku di antara para anggota berbagai kelas sosial
yang berbeda.
KELAS SOSIAL DAN STATUS SOSIAL
Para peneliti sering mengukur kelas sosial dari
sudut status sosial, yaitu, dengan membatasi
setiap kelas sosial dengan banyaknya status yang
dipunyai para anggota dibandingkan dengan yang
dipunyai para anggota kelas sosial lainnya. Dalam
penelitian kelas sosial (kadang-kadang disebut
stratifikasi sosial), status sering dianggap sebagai
penggolongan relatif para anggota setiap kelas
sosial dari segi faktor-faktor status tertentu.
Sebagai contoh, kekayaan relatif (banyaknya aset
ekonomi kekuasaan (tingkat pilihan atau pengaruh
pribadi terhadap orang lain) dan martab (tingkat
pengakuan yang diperoleh dari orang lain)
merupakan tiga faktor yang sering digunakan
ketika menilai kelas sosial.
PROFIL GAYA HIDUP KELAS SOSIAL

Peneliti konsumen telah menemukan bukti bahwa di


setiap kelas sosial, ada faktor- faktor gaya hidup
tertentu (kepercayaan, sikap, kegiatan, dan perilaku
bersama yang cenderung membedakan anggota
setiap kelas dari anggota kelas sosial lainnya
KONSUMEN YANG KAYA

Rumah tangga yang kaya merupakan segmen


target yang sangat menarik karena
anggotanya mempunyai penghasilan yang
dapat memberikan bagian yang lebih besar
dari semua penghasilan mereka yang bebas
mereka pergunakan menurut kemauan
mereka sendiri pengeluaran-pengeluaran
tambahan yang memungkinkan pembelian
kapal pesiar mewah, mobil sport luar negeri,
kondominium untuk Sburan sambil main ski
bersama, perhiasan yang bagus, siap
mengoperasikan komputer pribadi, laptop,
dan menikmati fasilitas Internet.
PENGUNGKAPAN MEDIA PADA KONSUMEN KAYA

Seperti yang diduga, kebiasaan-kebiasaan media orang kaya berbeda dengan


kebiasaan-kebiasaan media penduduk biasa. Sebagai contoh, rumah tangga
yang mempunyai penghasilan lebih dari $70.000 setahun menonton TV lebih
sedikit dibandingkan rumah tangga yang kurang kaya.
MEMBAGI PASAR KAYA

Pasar kaya bukanlah satu pasar tunggal. Berbeda dengan stereotip yang
populer, orang kaya di Amerika tidak hanya ditemukan di belakang "dinding-
dinding tinggi berbagai country club yang menyendiri di pinggir-pinggir kota.
Orang kaya tersebar di berbagai bagian diantaranya adalah di kalangan imigran
Asia, wanita lajang, dan orang-orang Amerika-Kuba muda.

Karena tidak semua konsumen kaya mempunyai gaya hidup (yaitu, kegiatan.
minat, dan pendapat) yang sama, pemasar telah berusaha memisahkan
berbagai segmen yang penting dalam pasar kaya ini.
KONSUMEN YANG TIDAK KAYA

Walaupun banyak pemasang iklan yang lebih suka memperlihatkan produk


mereka sebagai bagian dari gaya hidup yang makmur, pekerja kantor dan orang-
orang yang bukan profesional lainnya merupakan kelompok konsumen yang
besar yang tidak dapat diabaikan oleh para pemasar. Kenyataannya, rumah
tangga yang berpenghasilan $34.000 atau kurang menguasai lebih dari 30% dari
total penghasilan di Amerika Serikat. Orang yang berpenghasilan rendah, atau
konsumen kelas bawah (sering dibatasi sebagai yang mempunyai penghasilan
rumah tangga $30.000 atau kurang) mungkin merupakan orang-orang yang setia
kepada merk daripada para konsumen yang lebih kaya karena mereka khawatir
akan membuat kesalahan denga beralih ke merk yang belum dikenal.
SIMPANAN, PENGELUARAN, DAN KREDIT

Simpanan, pengeluaran, dan pemakaian kartu kredit


tampaknya ada hubungannya dengan kedudukan kelas
sosial. Para konsumen kelas atas lebih berorientasi ke
masa depan dan yakin terhadap kepandaian mereka
dalam mengatur keuangan mereka lebih bersedia
menanam uang mereka dalam asuransi, saham, dan
perumahan. Sebagai perbandingan, para konsumen kelas
bawah lebih memperhatikan kepuasan yang langsung
dirasakan, jika mereka menabung, mereka terutama lebih
memperhatikan keamanan dan jaminan. Karena itu,
tidaklah mengherankan jika sampai pada pemakaian kartu
kredit bank, para anggota kelas sosial yang lebih rendah
cenderung menggunakan kartu kredit bank mereka untuk
pembelian dengan cicilan, sedangkan para anggota kelas
sosial atas membayar tagihan kartu kredit mereka secara
penuh setiap bulan
RINGKASAN
Stratifikasi sosial, yang merupakan pembagian anggota asyarakat ke dalam hierarki
berbagai kelas sosial yang berbeda, terdapat dalam semua masyarakat dan budaya kelas
sosial hiasanya ditentukan oleh jumlah status yang dimiliki para anggota kelas tertentu
datangkan dengan para anggota berbagai kelas lain yang keanggotaan kelas sosial sering
berlaku sebagai kerangka rujukan (kelompok rujukan) untuk pengembangan sikap dan
perilaku komsumen.
Ukuran kelas sosial berkaitan dengan penggo longan individu ke dalam berbagai kelompok
kelas sosial. Pengelompokan ini sangat berharga bagi para pemasar, yang menggunakan
klasifikasi sosial seba- alat yang efektif untuk mengenali dan membagi Pasar-pasar yang
ditargetkan Ada tiga metode pokok untuk mengukur kelas sosial: ukuran subyektif, ukuran
reputasi, dan ukuran obyektif.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai