Tugas Pemasar adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan
sasaran lebih baik daripada pesaingnya. Pemasaran yang berhasil mengharuskan untuk
berhubungan dengan pelanggan, dengan memahami pelanggan-pelanggan. Bagaimana produk
yang diinginkan smapai kepada pelanggan yang tepat dengan cara yang tepat juga.
Dalam dunia bisnis pelanggan merupakan faktor utama dalam mengembangkan
usahanya. Pelanggan yang berada dalam pasar sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu Pasar
Konsumen dan Pasar Bisnis.
A. Pasar Konsumen
Yang mempengaruhi pasar konsumen adalah perilaku konsumen yang berarti bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan barang jasa, ide, atau
pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat
perbedaan diantara merek, yang terdiri dari :
1. Perilaku Pembelian Kompleks
Terjadi ketika mereka sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi yang
signifikan mengenai perbedaan diantara merek.
Terjadi ketika konsumen mempunyai keterlibatan yang tinggi dengan pembelian yang
mahal, tidak sering atau beresiko, namun melihat sedikit perbedaan antar merek.
Terjadi dalam kondisi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antar merek.
Sedangkan perilaku konsumen ini dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial, faktor
pribadi. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi faktor budaya lah yang memberikan pengaruh
yang paling luas dan besar.
a. Faktor Budaya : Dasar keinginan dan perilaku seseorang. Merancang program pemasaran
khusus yaitu pemasaran multibudaya. Adanya kelas sosial, setiap kelas sosial memiliki
karakteristik yang sama dalam berperilaku, minat dan nilai.
Contohnya masyarakat yang hidup di negara maju berbeda dengan yang hidup di
negara berkembang. Perbedaan budaya di negara maju yang cenderung individulisme,
kebebasan, kenyamanan dan budaya di negara berkembang di Indonesia yang cenderung
masih didominasi oleh adat istiadat yang berlaku seperti rasa kebersamaan, kekeluargaan.
Hal yang lebih spesifik lagi yaitu subbudaya yang meliputi kebangsaan, ras,
agama dan geografis. Di Indonesia sendiri pertumbuhan penduduk yang terpusat di pulau
Jawa dan mayoritas agama penduduk Indonesia memeluk agama Islam, dengan dominan
inilah pemasar merancang suatu program pemasaran khusus untuk memenuhi kebutuhan
dan layanan mereka.
Pemasaran multikultural tumbuh dari riset pemasaran yang teliti, mengungkapkan
bahwa ceruk etnis dan demografis yang berbeda tidak selalu memberi respon positif
terhadap iklas di pasar.
Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran
multibudaya dan mereka banyak mendapat keuntungan dengan dilakukannya itu. Banyak
negara yang memiliki keragaman budaya, serta banyak kampanye yang membidik target
budaya tertentu dapat menyebar dan berpengaruh positif terhadap budaya lain.
Kenyataan yang ada di masyarakat hampir seluruh kelompok mengalami
stratifikasi sosial yang diwujudkan ke dalam bentuk kelas sosial, dimana terdapat
tingkatan-tingkatan perbedaan yang membedakan satu dengan yang lain. Kelas sosial
tersusun dalam sebuah hirarki yang terbagi dalam nilai, minat dan perilaku yang sama.
Kelas sosial di Amerika mendefinisikan tujuh tingkat dari bawah ke atas, sebagai berikut
bawah rendah, bawah tinggi, kelas pekerja, kelas menengah, menengah atas, atas rendah
dan atas tinggi.
Contoh seperti di Indonesia terdapat kelas bawah, menengah bawah, menengah
atas, atas, konglomerat. Disetiap kelas-kelasnya terdapat sekelompok masyarakat yang
memiliki kesamaan dari gaya hidup, bahasa, nilai, pemikiran.Dan kelas satu dan yang lain
memiliki perbedaan masing-masing dalam memenuhi kebutuhannya, dapat dilihat dari
bagaimana mereka memberi preferensi akan sebuah produkdan merek.
Kelas sosial memiliki beberapa ciri.
1) Pertama, orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih
seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda.
2) Kedua, orang merasa dirinya menemati posisi yang inferior atau superior di kelas
sosial mereka.
3) Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel seperti penghasilan, pekerjaan
dan sebagainya.
4) Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada kelas sosialnya
selama masa hidup mereka.
Dengan adanya kelas-kelas sosial ini pemasar harus mampu menarik konsumen di
setiap kelasnya, menerapkan strategi yang digunakan seperti pemakaian bahasa, dialog
iklan yang disesuaikan dengan kelas sosial yang dibidik.
b. Faktor Sosial : Faktor sosial meliputi kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan
status yang mempengaruhi pembelian.
- Kelompok referensi : semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap
muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang. Orang yang memiliki
pengaruh langsung disebut kelompok keanggotaan. Kelompok primer dimana
seseorang berinteraksi dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi
seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja. Kelompok sekunder yang meliputi
agama, professional dan kelompok persatuan perdagangan yang cenderung lebih
resmi. Kelompok referensi dapat mempengaruhi orang dengan 3 cara yaitu
memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri
dan menciptakan tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi seseorang dalam
memilih sebuah produk dan merek. Selain itu juga orang dipengaruhi oleh kelompok
diluar kelompoknya. Kelompok aspirasional adalah kelompok yang ingin diikuti oleh
orang itu. Contonya seseorang wanita yang melihat komunitas wanita sosialita yang
menggunakan fashion branded, gaya mereka fashionable.Karena melihat mereka,
wanita tersebut menjadi ingin meniru gaya hidup wanita sosialita tersebut.Dengan
demikian kelompok wanita sosialita tersebut secara tidak langsung mempengaruhi si
wanita dalam menentukan produk dan merek apa yang akan dibelinya nanti.
Kelompok disosiatif adalah kelompok yang nilai dan perilakunya ditolak oleh
orang tersebut. Contohnya sekelompok orang “punk” yang memakai celana robek-
robek yang terlihat berantakan membuat orang yang melihatnya merasa risih, oleh
karena itu mereka tidak memakai style yang sama dengan kelompok orang punk
tersebut.
Dengan adanya pengaruh dari kelompok referensi tersebut para pemasar
harus menentukan strategi untuk menjangkau dan memperngaruhi pemimpin opini
dari kelompok-kelompok tersebut. Pemimpin opini sendiri adalah orang yang
menawarkan nasihat atau saran atau informasi informal tentang suatu produk atau
kategori produk tertentu, misalkan referensi produk apa yang terbaik, yang cocok
dengan mereka.
- Keluarga : Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang
tua dan anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompoj yang paling langsung
mempengaruhi perilaku seseorang. Keluarga merupakan organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan anggota keluarga
mempresentasikan kelompok referensi utama yang paling berpengaruh. Contohnya
saja dalam sebuah keluarga memakai merek sabun “lifeboy” sebagai sabun keluarga,
jika salah satu keluarga sedang pergi jauh dari rumah mereka cenderung membeli
kebutuhan mandi khususnya sabun yang sama yaitu “lifeboy”, hal ini dikarenakan
sabun itulah yang sehat untuk dirinya dan keluarganya.
Keluarga orientasi yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung dan
keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak. Dari orang tua memiliki orientasi akan
agama, politik, dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri.Pengaruh orang tua
inilah yang mempengaruhi perilaku mereka yang sangat besar. Dalam sebuah
keluarga cenderung seorang istri yang menjadi agen pembelian utama, untuk
kebutuhan makanan, kebutuhan sehari0hari, pakaian dan kebutuhan rumah tangga
yang lain. Di jaman sekarang buka hanya wanita saja yang melakukan pembelian
tetapi pria juga, dengan begitu maka pemasar harus menyesuaikan sasaran yang akan
diraih. Pria dan wanita memiliki selera dan respon yang berbeda-beda ketika
melakukan pembelian. Wanita yang menilai koneksi dan hubungan dengan keluarga,
teman dan masyarakat. Sedangkan pria lebih berhubungan dengan kompetisi dengan
memberi prioritas tinggi pada tindakan. Selain itu juga para remaja memainkan peran
yang lebih aktif dalam membantu orang tuan memilih mobil, peralatan audio, atau
tempat liburan. Dengan meliahat situasi inilah para pemasar menentukan strategi
untuk membidik mereka.
- Peran dan Status : Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang
untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa
sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh
masyarakat . Orang cenderung berpartisipasi dalam sebuah kelompok , klub, dan
organisasi. Kelompok-kelompok tersebut yang menajdi sumber informasi dan
mengidentifikasikan norma perilaku. Mendefinisikan posisi seseorang dalam tiap
kelompok dapat dilihat melalui peran dan status. Peran yang terdiri dari kegiatan
yang diharapkan dapat dilakukan seseorang. Dan disetiap peran menyandang status.
Orang cenderung memilih produk yang mencerminkan dan mengkomunika
sikan peran mereka serta status aktual yang diinginkan. Pemasar harus menyadari
potensi yang timbul dari peran dan status.
c. Faktor Pribadi : Keputusan dalam pembelian dipengaruhi juga oleh karateristik pribadi.
Faktor pribadi meliputi keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup
dan nilai.
- Usia dan tahap siklus hidup : Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi
seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle.
Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para
pelaku pasar. Selera dalam makanan, pakaian, kebutuhan pribadi, tempat hiburan
seringkali berhubungan dengan usia, di setiap tahapan usia memiliki selera yang
berbeda beda. Contohnya ketika berusia bayi barang kebutuhan berupa popok,
pakaian bayi, makanan bayi. Setelah menginjak usia tiga atau empat tahun kebutuhan
pun juga akan berubah tidak memakai popok, ukuran baju juga berubah, makanan
yang di konsumsi pun juga bukan bubur lagi. Dengan demikian pemasar membidik
manakah yang akan ditargetkan dalam faktor usia.
Siklus hidup keluarga, jenis kelamin orang dalam rumah tangga dalam waktu
tertentu. Selain itu juga pemasar harus memperhitungkan kejadian atau transisi hidup
yang penting seperti pernikahan, kelahiran, kematian, perceraian, perceraian, sakit,
pindah tempat. Kejadian ini harusnya memberi peringatan kepada penyedia jasa
seperti bank, asuransi, konsultan pernikahan, pekerjaan atas tawaran yang dapat
diberikan sebagai layanan.
- Pekerjaan dan keadaan ekonomi : Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan
jasa yang dibeli. Misalkan para eksekutif, membeli makan siang di restoran,
sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah. Pekerja kerah biru
cenderung akan membeli pakaian kerja, tas kerja, sepatu, tempat makan. Tentu
berbeda dengan jabatan presiden direktur yang akan membeli jas, transportasi udara,
keanggotaan dalam sebuah klub. Pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok
pekerjaan yang memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka dan
bahkan menghantarkan produk khusus bagi kelompok pekerja tertentu. Contonya
sebuah perusahaan yang menjual barang-barang branded mereka akan memasarkan
pada pekerja kantoran, wanita karir, pengusaha, pejabat, selebriti, dll.
Pilihan seseorang kan suatu produk dan jasa dipengaruhi juga oleh keadaan
ekonomi berupa penghasilan yang dapat dibelanjakan , tabungan dan asset(asset
likuid) utang, piutang, pengelolaan kas. Situasi ekonomi seseorang amat sangat
mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk
tertentu. Contonya pembuat barang-barang mewah dan bermerek tentu tingkat
penjualan bergantung pada keadaan ekonomi, karena mereka rentan terhadap
penurunan ekonomi. Jika indicator ekonomi mengalami resesi tentu akan
menurunkan permintaan, maka pemasar harus mengambil langkah-langkah untuk
memposisikan diri dan menentukan kembali harga produk mereka agar dapat
menawarkan nilai kepada konsumen.
- Kepribadian dan Konsep diri : Setiap orang memiliki kepribadian yang
mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian sendiri diartikan sebagai
sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respon yang relative
konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan. Kepribadian sendiri
merupakan karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan
respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang
percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi,
agresif.Kepribadian tersebut dapat mempengaruhi merek yang mereka beli, dan
konsumen akan memilih merek yang sesuai dengan kepribadiannya. Kepribadian
merek sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat dikaitkan dengan merek
tertentu.
- Gaya hidup dan Nilai : Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam
aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari
kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya
hidup yang berbeda Orang-orang yang berasal dari kelas sosial, budaya, dan
pekerjaan tentu akan memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Gaya hidup adalah
pola hidup seseorang yang tercermin melaui kegiatan, minat dan pendapat. Gaya
hidup sendiri dibatasi oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu.
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, berupa sistem
kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku.
Pemasaran dapat terlihat meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis pengalaman produk dan
pelayanan yang tepat sepoerti struktur pengenalan merek yang diciptakan dan dipertahankan
dalam memori.
Pemrograman memori menggambarkan bagaimana dan dimana informasi masuk ke dalam
memori.
Pengambilan memori. Usaha mengingat informasi merek terdapat tiga faktor yang sangat
penting.
Pertama, kehadiran informasi dari produk lain dapat menghasilkan pengaruh interferensi dan
menyebabkan kita gagal mengenali atau bingung dengan data baru.
Kedua, waktu anatara paparan terhadap informasi dan pemrograman berpengaruh semakin lama
waktu tunda, semakin lama. Ahli psikologi percaya bahwa ,memori sangat tahan lama, kekuatan
kerusakan asosiasinya sangat lambat.
Ketiga, informasi mungkin tersedia dalam memori tetapi tidak dapat diakses tanpa tanda pemulih
atau pengingat yang tepat.
Misalkan saya meliahat sebuah iklan di televisi, iklan tersebut mempromosikan sebuah minuman
teh dengan kemasan kotak karton, secara tidak langsung saya mengingat teh kotak, karena tidak
ada teh dengan kemasan kotak sebelumnya. Kemudian selang beberapa minggu saya pergi ke
minimarket dan melihat teh kotak tersebut, saya ingat dengan iklan yang ada di televisi dan saya
ingin membeli kemudian mencobanya.
Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan
besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan
mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak
mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan
dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen
tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang
tepat untuk pembelian dan penggunaan produk.
Evaluasi alternatif : Keyakinan dan sikap. Melaui pengalaman dan pembelajaran
menimbulkan keyakinan dan sikap yang akam mempengaruhi pembelian.
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat
didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman.
Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang
relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide.
Model ekspetasi nilai. Pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan
jasa dengan menggabungkan kenyakinan merek mereka berdasarkan arti pentingnya.
Model ekspetasi nilai. Pembentukan sikap menduga bahwa konsumen mengevaluasi produk dan
jasa dengan menggabungkan keyakinan merek mereka positd dan negative berdasarkan arti
pentingnya. Misalkan saya ingin membeli sebuah HP, saya memiliki 4 referensi yaitu
ASUS,Huawei,Lenovo. Saya mencari HP yang memiliki focus camera yang tinggi, memori
besar, harga. Jika saya ingin focus camera yang tinggi, saya dapat membeli ASUS, jika saya
ingin harga yang murah saya dapat membeli Huawei. Dengan membandingkan kualitas masing-
masing saya akan menentukan pilihan Hp yang akan saya beli, disamping itu saya juga akan
menanyakan beberapa referensi dari teman, penjual HP.
Keputusan pembelian : Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi
atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat
untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen
bias mengambil lima sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran.
Model non kompesantoris dari pilihan konsumen. Model kompesantoris yaitu hal-hal yang
dianggap baiksebuah produk yang dapaty membantu menutup hal-hal yang buruk. Sedangkan
model nonkompesantoris yaitu pertimbangan hal-hal positif dan hal-hal negative tentang sebuah
produk, dimaana dengan pertimbangan yang lebih rinci akan mengambil sebuah keputusan yang
berbeda. Terdapat 3 heuristik (aturan) yaitu heuristic konjungtif, konsumen menetapkan tingkat
cutoff minimum yang dpat diterima untuk setiap atribut dan memilih alternative pertama yang
memenuhi standar minimum untuk semua atribut. Heuristik leksikografis, konsumen memilih
merek terbaik berdasarkan atribut yang dianggap paling penting. Heuristik eliminasi berdasrkan
aspek, konsumen membandingkan merek berdasarkan atribut yang mereka pilih secara
probalistik dimana probabilitas pemilihan atribut berhubungan positif dengan arti pentingnya dan
menghilangkan merek yang tidak memenuhi batasan minimum yang dapat diterima.
Konsumen dalam menentukan pilihan pembeliannya tidak hanya menggunakan satu aturan
pilihan saja, terkadang dapat menggabungkan aturan tersebut. Misalkan dalam menentukan
pembelian HP terdapat beberapa referensi dan telah mengurangi sejumlah pilihan kemudian
dikelola dan mengevaluasi merek yang tersisa.
Faktor pengintervensi. Jika konsumen melakukan evaluasi dua faktor dapat mengintervensi
antara maksud pembelian dan keputusan pembelian. Yang pertama adalah sikap orang lain, batas
dimana sikap seseorang mengurangi preferensi kita untuk sebuah alternatif tergantung pada dua
hal (1) intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternative yang kita sukai (2) motivasi kita
untuk mematuhi kehendak orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak
diantisipasi, yang mungkin muncul untuk mengubah niat pembelian. Misalkan mungkin
pelayanan dari penjual mengecewakan yang membuat konsumen tidak jadi membeli, adanya
pembelian lain yang lebih penting. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, atau
menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko anggapan. Konsumen dapat
menilai jenis resiko dalam membeli dan mengkonsumsi sebuah produk : Resiko Fungsional,
produk tidak bekerja sesuai harapan ; Resiko Fisik, produk mengancam kesehatan fisik pengguna
; Resiko Keuangan, produk tidak layak untuk harga yang dibayarkan ; Resiko Sosial, produk
menimbulkan rasa malu dari orang lain ; Resiko Psikologis, produk mempengaruhi jiwa
pelanggan ; Resiko Waktu, kegagalan produk menghasilkan biaya peluang untuk menemukan
produk yang memuaskan lainnya.
Perilaku pasca pembelian : Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah
membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas. Sehingga dapat mengevaluasi alternatif lain
yang ada setelah melakukan transaksi. Setelah melakukan pembelian, kadang konsumen merasa
ragu akan kualitas dari produknya dan anggapan orang lain tentang produk tersebut serta
anggapan baik tentang produk yang lain. Pemasar harusnya menyakinkan dan evaluasi yang
dapat memperkuat keputusan konsumen dan membuat merasa nyaman dengan keputusan yang
telah diambilnya itu.
Kepuasan pasca pembelian. Kepuasan konsumen merupakan salah satu fungsi kedekatan antara
harapan dan kinerja anggapan produk. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, maka konsumen
kecewa. Misalkan sebuah toko yang cukup besar tetapi pelayanan yang diberikan oleh pegawai
toko tidak baik, seperti tidak tanggap, tidak cekatan hal ini yang membuat pelanggan merasa
tidak puas dan merasa dirinya tidak dilayani dengan baik, sehingga pelanggan merasa kecewa.
Sebaliknya jika memenuhi harapan, konsumen akan puas; dan jikan melebihi harapann,
konsumen akan sangat puas. Misalkan saja sebuah perusahaan penerbangan yang memberikan
service yang memuaskan kepada pelanggan dengan memberi salam, senyum, menawarkan
sesuatu dengan ramah, peka terhadap kemauan pelanggan, maka pelanggan akan merasa puas
dengan layanan yang diberikan. Dan tidak menutuo kemungkinan pelanggan yang merasa puas
tersebut akan memberitahu servis yang baik yang dia terima kepada orang lain. Jika semakin
besar kesenjangan antara harapan dan kinerja akan menimbulkan ketidakpuasan bagi pelanggan.
Tindakan pasca pembelian. Pelanggan yang merasa puas dengan produk yang dibelinya
cenderung akan kembali untuk melakukan pembelian kembali. Sebaliknya konsumen yang
merasa tidak puas akan cenderung memberitahukan ketidakpuasannya kepada orang lain
sehinggan orang lain secara tidak langsung akan terpengaruhi oleh kekecewaan pelanggan
tersebut tentang produk yang dibelinya. Dan mereka yang tidak puas akan mencari informasi
tentang produk lain yang memiliki kualitas kinerja maupun harapan yang lebih tinggi daripada
produk yang telah dibeli sebelumnya. Mereka yang tidak puas akan mengeluhkan keluhannya
kepada perusahaan langsung menggunakan pengacara, keluhan pelanggan, ataupun badan bisnis
lainnya.
Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian. Yang mendorong frekuensi penjualan adalah
tingkat konsumsi produk, semakin cepat produk itu dikonsumsi sebuah produk maka semakin
cepat juga pembeli akan kembali ke pasar untuk membeli produk itu lagi. Salah satu strategi
untuk mempercepat pergantian pergantian adalah mengkaitkan tindakan menggantikan produk
dengan liburan, kejadian atau waktu tertentu dalam satu tahun. Misalnya, sebuah perusahaan
minuman air putih memprediksi kebutuhan minum setiap orang perhari membutuhkan berapa
liter, dengan disesuaikan kondisi cuaca hari itu apakah panas, cerah. Karena dengan prediksi
tersebut pemasar dapat mengetahui seberapa besar tingkat pembelian kembali yang akan
dilakukan oleh pembeli untuk membelinya lagi. Sebaliknya juga ketika konsumen sudah
memakai produknya maka akan dilakukan pembuangan kemasan dari produk tersebut. Pemasar
juga harus memahami bagaimana konsumen membuangnya apakah dapat merusak lingkungan
sekitar.
Dengan adanya persaingan dalam pasar bisnis maka setiap perusahaan akan melakukan langkah-
langkah dalam melakukan proses produksi dalam menghasilkan suatu barang dan jasa yang
berkualitas dan bermutu sehingga dapat menarik minat dan keinginan para konsumen untuk
memilikinya.
Kesadaran akan keharusan berfokus pada pembeli bisnis mendorong berbagai pemasar bisnis
terus berbenah diri. Pembenahan dari sisi 3p - process, people, dan physical evidence menjadi
kecenderungan saat ini. Oleh karena hampir semua pemasar bisnis juga melakukan hal yang
sama, tampaknya semakin sulit saja upaya untuk menjadikan ke 3p tersebut sebagai sumber
diferensiasi.
Di sebagian besar negara, organisasi pemerintah adalah pembeli barang dan ajsa yang utama.
Pada umumnya mengharuskan pemasok mengajukan penawaran dan sering memberikan kontrak
kepada penawaran terendah. Pemerintah akan memberikan kompensasi atas kualitas yang baik
atau reputasi menyelesaikan kontrak tepat pada waktunya.
Misalkan dalam pembuatan jembatan Suramadu pemerintah Jawa Timur akan meminta sejumlah
vendor / konstruksi untuk menangani pembuatan jembatan tersebut. Beberapa perusahaan akan
menawarkan jasanya untuk membuat proyek tersebut. Pemerintah sendiri tidak akan menerima
begitu saja, para vendor ini terlebih dahulu harus mengisi formulir dan harus memenuhi kriteria
serta syarat-syarat tertentu. Setelah para vendor mengisi semua administrasi baru pihak dari
pemerintah melakukan penyeleksian dan kemudian hanya ada satu vendor saja yang menangani
proyek tersebut. Dalam proses pembuatn jembatan tersebut pemerintah juga melakukan
pengawasan dimana memantau selama proses pembuatan berlangsung, dari sana mereka melihat
apakah vendor telah bekerja seperti yang diharapkan atau tidak. Setelah selesai apakah sesuai
dengan target waktu penyelesaian tepat waktu.