Manajemen Pemasaran
1. Sebutkan factor utama yang mempengaruhi pembelian konsumen dan berikan contoh
pengaruh dari masing-masing factor tersebut.
Factor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen:
a. Factor Budaya
Di dalam factor budaya terdapat budaya, subbudaya dan kelas sosial:
1. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku
seseorang karena budaya tumbuh dalam suatu masyarakat sejak kecil.
Pengertian budaya adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan
tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga
dan Lembaga penting lainnya (Philip Kotler, 1997). Setiap masyarakat
mempunyai budaya dan pengaruh budaya pada tingkah laku pembelian
bervariasi amat besar, oleh karena itu pemasar sesalu mencoba menemukan
pergeseran budaya agar dapat mengetahui produk baru yang mungkin
diinginkan.
Contohnya: pergeseran dalam hal pakaian yang menunjukkan keimformalitas
maka menghasilkan meningkatnya permintaan pakaian-pakaian santai dan
munulnya perusahaan garmen dan UKM dimana-mana.
2. Subbudaya adalah sekelompok orang yang mempunyai system nilai sama
berdasarkan pengalaman hidup dan situasi, termasuk juga agama, kelompok
ras, dan wilayah geografi (Philip Kotler, 1997). Banyak subbudaya
membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan
program pemasaran yang di sesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Contoh: Wal Mart di Seatlle, dimana orang Asia-Amerika mencangkup lebih
dari 13% populasi menyediakan CD dan Video artis Asia, produk
kesehatandan kecantikan yang disukai orang Asia yang bertujuan untuk
menjual barang untuk melayani bangsa Asia.
3. Kelas Sosial adalah dividi masyarakat yang relative permanen dan teratur
dengan para angota yang menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku
serupanya (Philip Kotler, 1997). Kelas sosial menentukan pemilihan produk
dan merek tertentu. Salah satu gambaran kelasik tentang kelas sosial di
Amerika yaitu terdapat tujug tingkat dari bawah ke atas, yaitu:
1. Bawah Rendah
2. Bawah Tinggi
Mahi Datun Soliha 1810103071
Manajemen Pemasaran
3. Kelas Pekerja
4. Kelas Menengah
5. Menengah Atas
6. Atas Rendah
7. Atas Tinggi
Contoh: suatu perusahaan membuat berbagai desain produk dan variasi harga
mahal untuk memenuhi kepuasan orang-orang yang sangat memperhatikan
selera dan merek (misalnya mobil mewah, rumah elit, handphone, dll).
b. Factor sosial
Factor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status
mempengaruhi perilaku pembelian konsumen:
1. Kelompok Referensi adalah semua kelompok yang mempuntai pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut.
Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
keanggotaan. Beberapa dari kelompok ini merupakan kelompok primer yang
mempunyai interaksi regular tapi informal, seperti keluarga, teman , tetangga,
dan rekan kerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, mempunyai
interaksi lebih formal dan kurang regular, mencakup kelompok keagamaan,
asosiasi professional dan serikat pekerja. Kelompk acuan berfungsi sebagai
titik perbandingan atau acuan langsung (tatap muka) atau tidak langsung
dalam bentuk sikap dan tingkah lanku seseorang (Philip Kotler, 1997).
Kelompok referensi mempengaruhi anggotanya setidaknya dengan tiga cara,
yaitu:
Pemimpin opini, seseorang didalam kelompok referensi, yang karena
mamilih keahlian khusus, pengetahuan, kepribadian atau karakteristik lain,
mempunyai sosial terhadap anggota lainnya.
Pemasaran gossip, strategi pemsaran dengan cara melibatkan atau
menciptakan pemimpin opini untuk menyebarkan berita tentang merek-
merek.
Jaringan sosial online, pemakai internet di situs ososila yang membentuk
sebuah komunitas.
Mahi Datun Soliha 1810103071
Manajemen Pemasaran
Contoh: seorang ibu yang bekerja disebuah perusahaan sebagai manajer, secara
otomatis akan membeli pakaian yang sesuai dengan perannya yang rapih, maka
muncullah seragam kerja dll.
c. Factor Pribadi
Usia dan tahap siklus hidup. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup
keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah tangga
pada satu waktu tertentu. Pe,asar harus memperhitungkan kejadian atau
transisi hidup yang penting seperti pernikahan, kelahiran, sakit, pindah
rumah, perceraian, perunahan karir, menjadi janda, dll akan memunculkan
Mahi Datun Soliha 1810103071
Manajemen Pemasaran
Contoh: Ketika ada orang yang ingin bercerai, mereka akan membutuhkan
pengacara dalam mengurus proses perceraiannya.
2. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses tunggal yang digunakan oleh konsumen dalam semua situasi
pembelian. Ada beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-model terbaru
memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi kognitif,
yaitu model tersebut menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk
Mahi Datun Soliha 1810103071
Manajemen Pemasaran
dengan sangat sabra dan rasional. Beberapa konsep dapat membantu proses evaluasi
konsumen. Pertama konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen
mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-
masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu. Atribut
yang diminati oleh pembeli berbeda-beda tergantung jenis produknya.
3. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi konsumen telah membentuk preferensi antar merek dalam
kumpulan pilihan. Konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli merek
yang paling disukai. Disinilah keputusan pembelian dilakukan oleh konsumen
tersebut dengan mempertimbangkan merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode
pembayaran. Namun, dua factor yang berada diantara niat pembeli dan keputusan
pembelian, yaitu:
Sikap orang lain semakin gencar sikap negative orang lain dan semakin dekat
orang lain tersebut dengan konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat
pembeliannya. Keadaan sebaliknya juga berlaku.
Factor situasi yang tidak terantisipasi
Factor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian. Hal ini terjadi
mungkin karena konsumen kehilangan pekerjaan, beberapa pembelian lain
yang lebih mendesak, atau pelayanan took yang mengurungkan niat
pembelian.
4. Perilaku pasca pembelian
Setelah pembelian konsumen mungkin merasa akan puas atau tidak puas dan akan
terjadi perilaku pasca pembelian. Kepuasan konsumen terletak pada hubungan antara
ekspektasi konsumen dengan kinerja produk. Setelah membeli produk konsumen akan
mengalami level kepuasan atau level ketidakpuasan tertentu.
Ketidakpuasan pasca pembelian
Kepuasan pembeli merupakan suatu fungsi dari seberapa dekat harapan
pembeli atas produk dengan kinerja produk yang dipikirkan konsumen. Jika
kinerka produk lebih rendah dari harapan, pelanggan akan kecewa, jika sesuai
harapan pelanggan akan puas dan jika melebihi harapan pelanggan akan
sangat puas.
Tindakan pasca pembelian
Mahi Datun Soliha 1810103071
Manajemen Pemasaran