Anda di halaman 1dari 20

HALAMAN JUDUL

LAPORAN STUDI KASUS

“MANAJEMEN PERUBAHAN PADA PT GOJEK INDONESIA”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan II


Dosen Pengampu : Dian Marlina V, SE., MM.
Khairul Ikhwan, S.Pt., M.Si.

Disusun Oleh:

1. Adam Rizki Pratama 1810103068


2. Mahi Datun Soliha 1810103071
3. Naufal Haydar Ridho 1810103083
4. Ugi Setyaningsih N 1810103096
5. Tsabita Amandari 1810103103

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TIDAR
2020
KATA PENGANTAR
Assalamulaikum wr. wb.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Puji
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kami sehingga dapat mengerjakan tugas ini dengan baik. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang
kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti amin.

Pada makalah ini kami membahas tentang “Manajemen Perubahan pada PT Gojek
Indonesia”. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan, Ibu Dian Marlina V, SE., MM. dan Bapak
Khairul Ikhwan, S.Pt., M.Si. yang telah memberikan tugas ini kepada kami agar kami lebih
memahami materi yang disampaikan.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak yang bersangkutan. Meski
kami sadar jika masih banyak hal yang perlu dikoreksi dari makalah ini. Mohon maaf apabila
terdapat hal yang tidak berkenan atau makalah ini kurang sempurna. Karena kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Magelang, 24 September 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1

1 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................3

1.4 Maanfaat Penelitian.....................................................................................................4

2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................5

2.1 Definisi Manajemen Perubahan..................................................................................5

2.2 Tujuan Manajemen Perubahan....................................................................................5

2.3 Pendekatan- Pendekatan Perubahan............................................................................5

2.4 Tipe – Tipe Perubahan.................................................................................................6

2.5 Langkah-Langkah Perubahan......................................................................................7

3 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................10

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................11

4.1 Profil Singkat Perusahaan..........................................................................................11

4.2 Pendekatan-Pendekatan Manajemen Perubahan Pada PT. Gojek.............................11

4.2.1 Pendekatan Visi..................................................................................................11

4.2.2 Struktur Organisasi.............................................................................................11

4.2.3 Proses Organisasi Tim Business Intelegence Gojek..........................................12

4.3. Manajemen Perubahan Perkembangan Gojek..............................................................13

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................16


5.1 Kesimpulan................................................................................................................16

5.2 Saran..........................................................................................................................16

6 Daftar Pustaka..................................................................................................................17

Lampiran..................................................................................................................................18
1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi, perubahan tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia.
Perubahan mulai disadari telah menjadi bagian yang penting dalam suatu organisasi.
Dimulai dari dunia usaha yang mulai menyadari pentingnya perubahan bagi
peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah
dilakukan untuk memecahkan masalah yang ditimbulkan akibat adanya perubahan. Di
dunia bisnis telah terjadi perubahan secara besar-besaran dari sector computer hingga
jasa keuangan, dari sector teknologi hingga layanan Kesehatan. Saat ini banyak
organisasi sepakat bahwa dunia bisnis akan terus mengalami perubahan yang semakin
cepat dan arah perubahannya tidak dapat diprediksi. Perubaha mempunyai banyak
manfaat bagi kelangsungan hidup organisasi, tanpa adanya perubahan maka akan
dipastikan bahwa kelangsungan organisasi tidak akan bertahan lama. perubahan
bertujuan agar organisasi tidak diam ditempat melainkan dapat menyesuaikan diri
dalam menghadapi perkembangan jaman.
Manajemen perubahan adalah proses berkesinambungan yang menyelaraskan
organisasi bisnis sehingga lebih responsive dan efektif dibandingkan pesaingnya.
Dengan melakukan manajemen perubahan akan membuat organisasi yag didasarka
pada kompetisi, akan mejadi lebih baik dalam melayani pelanggan. Manajemen
perubahan dapat dipahami sebagai relationship management karena keunggulan
organisasi dibangun lewat relasi pelanggan. Dalam dunia bisnis yang terus berubah,
manajemen perubahan sangat diperlukan untuk menyelaraskan aspek strategi,
persaingan perkembangan teknologi, politik, pergeseran ciri-ciri demografis, operasi,
budaya dan kompensasi organisasi dengan pasar sebagai pemicu perubahan.

1.2 Rumusan Masalah


Melihat dari pentinganya perubahan pada perusahaan, maka memahami dan
menerapkan berbagai strategi diperlukan untuk menghadapi berbagai masalah dan
persaingan dalam dunia bisnis yang semakin berkembang dari berbagai sisi. Maka
dapat ditentukan perumusan masalah pada penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimanakah Manajemen Perubahan pada PT Gojek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah:
1. Untuk megetahui manajemen perubahan pada PT Gojek Indonesia.

1.4 Maanfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca
mengenai Manajemen Perubahan pada PT Gojek Indonesia.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan pedoman bagi penelitian
selanjutnya dengan tema yang sama sehingga penelitian ini dapat lebih lengkap
dan berkembang.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT Gojek Indonesia dalam
upaya menghadapi perkembangan dan persaingan dengan manajemen perubahan.
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Manajemen Perubahan


Perubahan adalah menghasilkan spesialis baru, segmentasi baru, sehingga akan juga
memunculkan kompetisi baru di pasar (Bainbridge, 1996). Perubahan lingkungan bisnis
yang terjadi akan mempengaruhi diberbagai level organisasi yang sama. Perubahan dilakukan
secara keseluruhan dan sejalan terhadap pola pandang dan pola tindakan perusahaan, strategi
bisnis, budaya perusahaan, maupun perilaku dan kemampuan organisasi. Manajemen
perubahan (Change Management) merupakan proses transisi yang dilakukan untuk
menyeimbangkan organisasi bisnis dengan pasar sehingga mampu merencanakan, mengelola,
dan mempertahankan perubahan dalam proses bisnis (Lientz 2004). Dengan melakukan
manajemen perubahan membuat perusahaan mampu menghadapi para kompetitor perusahan,
serta menjadikan organisasi menjadi lebih baik dalam melakukan pelayanan. Namun, untuk
memenangkan persaingan dalam bisnis harus memiliki keunikan yang menggambarkan
identitas produk yang ditawarkan kepada pasar.

2.2 Tujuan Manajemen Perubahan


Tujuan dilakukannya manajemen perubahan dalam perusahaan ada tiga tujuan yang
menjadi dasar yaitu :

a) Untuk mempertahankan keberlangsungan kegiatan perusahaan baik jangka panjang


ataupun jangka pendek.
b) Guna menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan internal (sikap
tenaga kerja, perubahan strategi korporasi, perubahan teknologi dan peralatan, dan
lainnya), serta di lingkungan eksternal (perubahan pasar, peraturan, hukum, kebijakan
pemerintah, teknologi, dan lainnya) yang akan mempengaruhi perusahaan.
c) Untuk memperbaiki keefektivitas perusahaan sehingga mampu bersaing di pasar
ekonomi global. Upaya perbaikan ini diantaranya, perbaikan efektivitas tenaga kerja,
perbaikan sistem dan struktur organisasi, dan implementasi strategi perusahaan.

2.3 Pendekatan- Pendekatan Perubahan


Adanya perubahan yang cenderung berubah-ubah dan tidak dapat diprediksikan, oleh
karenanya dibutuhkan pendekatan yang sistematis, komperhensif, terukur dan seimbang
untuk menghasilkan perubahan dalam lingkungan internal organisasi secara baik. (Pasmore,
1994; Marshall, 2000) Secara tradisional, terdapat empat pendekatan yang digunakan untuk
mengelola perubahan manajemen organisasi jasa, yaitu dengan pendekatan visi, struktur
organisasi, proses organisasi (kesadaran, pengalaman, proses pelayanan), dan teknologi.

Dalam melakukan perubahan, para agen perubahan perlu memperhatikan aspek-aspek


psikologis dalam merumuskan strategi beserta logika argumentasi untuk perubahan,
menggunakan bentuk argumentasi yang menjadi pedoman bagi perubahan dalam
menghindari keterasingan, dan membangun partisipasi yang aktif melalui komunikasi yang
aktif dan terbuka untuk menghasilkan strategi yang menguntungkan bagi bersama (Normann,
2001; Quinn, 2000).

2.4 Tipe – Tipe Perubahan


Perubahan dalam organisasi dapat dibedakan menjadi tiga jenis tipe, yaitu development
change, transitional change, dan transformational change. Tiga tipe perubahan dalam
organisasi tersebut lebih lengkapnya sebagai berikut:

1) Development Change, tipe perubahan ini merupakan yang paling sederhana diantara
tipe yang lain. Tujuan utama tipe perubahan ini adalah untuk melakukan perbaikan
dari sisi ketrampilan, metode, kinerja, maupun kondisi. Serta, untuk memperkuat
ataupun memperbaiki hal-hal yang terjadi dalam organisasi guna meningkatkan
kinerja untuk mencapai target yang lebih baik. Umumnya tipe perubahan ini terjadi
karena perubahan kecil di lingkungan kompetisi atau disebabkan juga oleh tuntutan
organisasi untuk meningkatkan kinerja operasional.
2) Transitional Change, perubahan tipe ini biasanya disebabkan karena adanya tuntutan
perubahan dari lingkungan kompetisi. Perubahan yang terjadi ini akan merubah
kondisi yang ada dalam organisasi menjadi sesuatu yang berbeda. Perubahan ini
dilakukan suatu organisasi jika pemimpin organisasi menyadari bahwa ada masalah
maupun tujuan yang tidak dapat tercapai, sehingga organisasi tidak mampu memenuhi
kebutuhan konsumenya. Agar mencapai tujuan tersebut, maka organisasi perlu
meninggalkan keadaan yang lama melalui proses transisi untuk menuju kearah
keadaan yang baru. Dalam perubahan yang terjadi ini kebutuhan sumber daya
manusia dapat diprediksi ataupun dikelola. Perbedaan perubahan ini dengan tipe
perubahan sebelumnya yaitu pada faktor manusia dan budaya.
3) Transformational Change, perubahan ini merupakan perubahan yang paling radikal,
sehingga membutuhkan pergeseran pola pikir, budaya dan perilaku dari organisasi
agar perubahan ini dapat berhasil untuk diimplementasikan dan dapat bertahan lama.
Perubahan ini dilakukan jika keadaan organisasi sangat urgent atau genting, sehingga
harus dilakukan perubahan secara keseluruhan untuk menyelamatkan kondisi
organisasi dalam kompetisi bersaing.

2.5 Langkah-Langkah Perubahan


Menurut kanter (1991) dalam randall (2004) terdapat sepuluh langkah yang perlu dilakukan
dalam mengelola perubahan dalam suatu organisasi, yaitu:

1. Menganalisis Kebutuhan Perubahan Dalam Organisasi, setiap organisasi


membutuhkan perubahan yang berbeda. Kebutuhan akan perubahan dapat diketahui
dari tanda-tanda yang muncul didalam organisasi. Untuk mengetahuinya, organisasi
dapat melakukan observasi ataupun riset, sehingga dapat diperoleh hasil yang dapat
dipertanggung jawabkan (Kanter, 1991 dalam Randall, 2004).
2. Mengkomunikasikan Visi , setelah mengetahui jenis kebutuhan sesuai dengan
perubahan, lalu perencanaan perubahan perlu untuk dikomunikasikan kepada anggota
organisasi sehingga anggota organisasi akan menyadari dibutuhkanya perubahan
dalam organisasi. Oleh karena itu, sebagai pemimpin perlu menyampaikan visi
organisasi kedepannya agar terbuka pandang anggotanya, tidak hanya
mengkomunikasikan perubahan dalam organisasi (Kanter, 1991 dalam Randall,
2004).
3. Meninggalkan Kebiasaan Lama, kebiasan lama telah menjadi budaya yang telah
ada dalam organisasi. Sering kali kebiasaan ini telah melekat pada diri anggota
organisasi. Perilaku ini terbentuk karena adanya budaya yang ada. Dengan adanya
perubahan akan memaksa mereka untuk merubah perilaku mereka dalam organisasi.
Diharapkan adanya tanggapan yang positif dari anggota organisasi untuk
meninggalkan kebiasaan lama tanpa adanya pertentangan (Kanter, 1991 dalam
Randall, 2004).
4. Menciptakan Kesadaran Tentang Pentingnya Perubahan, jika anggota organisasi
tidak merasa bahwa perubahan merupakan bagian yang penting dalam organisasi,
maka perubahan yang akan dilakukan tidak akan berjalan efektif dan akhirnya tidak
akan mampu direalisasikan sesuai tujuan perubahan dalam organisasi itu sendiri.
Karenanya rasa kesadaran pentingnya perubahan perlu diciptakan dalam organisasi
baik melalui sosialisasi yang dilakukan secara formal ataupun informal (Kanter, 1991
dalam Randall, 2004).
5. Mendukung Peranan Pemimpin Yang Kuat, pemimpin sangat dibutuhkan dalam
melakukan perubahan, apalagi jika perubahan itu menyangkut perubahan budaya
didalam organisasi. Pemimpin yang kuat dapat memiliki peran yang penting dalam
melakukan perubahan organisasi. Dalam melakukan perubahan yang berkaitan
dengan perubahan nilai-nilai, keyakinan, dan cara pandang, sangat dibutuhkanya
dukungan dari seluruh anggota organisasi. Karena dalam melakukan perubahan,
apabila dukungan anggota organisasi sangat rendah akan menghambat proses
perubahan dalam organisasi (Kanter, 1991 dalam Randall, 2004).
6. Meminta Dukungan Politik Dari Pemain Kunci, dalam penerapan perubahan tidak
akan berjalan efektif jika tingkat dukungan yang diterima sangat rendah. Perubahan
dalam organisasi membutuhkan agen-agen perubahan yang perlu bertindak secara
langsung untuk menerapkan perubahan pada tataran implementatif. Mereka yang
dipilih yaitu yang berada pada jajaran manajer dan supervisor yang memiliki
komitmen pada perubahan. Namun, tidak hanya dari jajaran manajer dan supervisor
saja, dari karyawan yang ada dalam organisasi yang mampu menyebarkan opini
mengenai perubahan kepada karyawan lain (Kanter, 1991 dalam Randall, 2004).
7. Membuat Perencanaan Implementasi Yang Tepat, rencana implementasi dalam
perubahan mencakup identifikasi tindakan taktis yang akan dilakukan saat melakukan
implementasi perubahan. Yang termasuk didalamnya yaitu pemilihan para pelaku
perubahan, bagaimana dan kapan perubahan akan diterapkan, serta perkiraan masalah
yang akan timbul dan bagaimana cara mengatasinya. Dengan demikian dibutuhkan
ketepatan dalam menyusun semua rencana implementasi (Kanter, 1991 dalam
Randall, 2004).
8. Mengembangkan Struktur Yang Tepat, dalam organisasi yang memiliki anggota
organisasi beragam, dimana terdapat kompleksitas masalah perubahan yang juga
beragam, sehingga diperlukan bagian yang menangani dampak dari perubahan.
Perubahan dapat diatasi dengan mengoptimalkan bagian yang sudah ada seperti,
bagian pengembangan sumber daya manusia. Ada juga perubahan pada level individu
yang dilakukan dengan menjalankan program pelatihan untuk karyawan (Kanter,
1991 dalam Randall, 2004).
9. Mengkomunikasikan Perubahan, dalam mengkomunikasikan perubahan harus
melibatkan anggota dan juga bersikap jujur serta terbuka dalam mengkomunikasikan
kebijakan perubahan pada tahap implementasi perubahan. Selain itu juga bertujuan
untuk menginformasikan kebijakan perubahan, untuk membangun keterlibatan
anggota. Karena, keberhasilan dari proses perubahan sangat bergantung pada tingkat
keterlibatan anggota organisasi. (Kanter, 1991 dalam Randall, 2004).
10. Menguatkan Dan Melembagakan Perubahan, penguatan (Reinforcement)
dilakukan untuk memotivasi anggota organisasi agar mereka menerapka perubahan
secara terus-menerus sehingga mencapai tujuan dari perubahan yang telah mereka
rencanakan. Penguatan dilakukan oleh pemimpin tingkatan atas, tengah atau manajer
lini (supervisor). Selain itu, dengan mengoptimalkan fungsi agen perubahan yang
telah dibentuk sebelumnya. Agar perubahan yang diterapkan dipatuhi oleh semua
anggota organisasi, dan terintegrasi menjadi sistem dalam organisasi, maka dari itu
perubahan perlu dilembagakan sehingga terdapat konsekuensi bagi mereka yang
melakukan penolakan dalam diterapkannya perubahan tersebut (Kanter, 1991 dalam
Randall, 2004).
3 BAB III METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi literatur. Studi literatur


membutuhkan ketekunan yang tinggi agar data dan analisis data serta kesimpulan yang
dihasilkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai tulisan, seperti
berita, buku, jurnal dan penelitian lainnya yang terkait, serta materi dari Internet, seminar,
dan lain-lain yang dapat mendukung penelitian ini. Variabel pada penelitian studi literatur
bersifat tidak baku. Data yang diperoleh dianalisis secara mendalam oleh penulis. Data-
data yang diperoleh dituangkan ke dalam sub bab-sub bab sehingga menjawab rumusan
masalah penelitian.

Metode pengumpulan data penelitian adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan
istilah lain dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori, telaah
putsaka (literature review), dan tinjauan teoritis. Dimana, dalam penelitian studi literatur
ini tidak harus turun langsung ke lapangan untuk meneliti. Penelitian ini juga bersifat
deskriptif analisis yaitu dengan menggambarkan realitas sosial dari fakta-fakta yang
ditemukan untuk selanjutnya dilakukan upaya analisis dengan berdasarkan teori-teori
yang terdapat dalam sumber-sumber pustaka maupun literatur.
4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Singkat Perusahaan


PT.Gojek merupakan sebuah perusahaan starup yang bergerak dalam bidang
transportasi berbasis teknologi yang berasal dari Indonesia, dimana didirkan pada akhir tahun
2009 lalu diresmikan pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi dan
Michaelangelo Moran. Gojek sendiri melayani jasa angkutan baik itu manusia,makanan dan
minum serta barang-barang lainnya.Gojek sendiri bermitra dengan para pengendara ojek
yang berpengalaman. Sebagai perusahaan starup yang tidak jauh-jauh dari teknologi PT.
Gojek terus melakukan inovasi dan berbagai macam perubahan guna semakin memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Semakin kompleks nya keinginan dan kebutuhan pelanggan PT.Gojek terus


melakukan pembaharuan baik itu dalam manajemen perubahan internal perusahaan maupun
eksternal perusahaan, Gojek sendiri telah menjadi perbincangan karena kesuksesannya
sebagai perusahaan starup namun tidak sedikit juga kontroversi-nya terkait kurang nya
peraturan pemerintah dalam menetapkan standar dan harga.

4.2 Pendekatan-Pendekatan Manajemen Perubahan Pada PT. Gojek

4.2.1 Pendekatan Visi


Pada awalnya visi dari PT.Gojek sendiri adalah membantu memperbaiki struktur
transportasi di Indonesia dan mensejahterakan tukang ojek di Indonesia, mulai namun seiring
dengan perkembangan zaman terjadi manajemen perubahan dimana visi nya menjadi lebih
luas yaitu memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-
hari mulai dari pngiriman dokumen,barang-barang di marketplace, pembelian obat, bersih-
bersih rumah, cuci mobil, layanan pijat bahkan kebutuhan untuk investasi.

4.2.2 Struktur Organisasi


PT. Gojek menggunakan struktur organisasi fungsional dimana pembagian tugas
dibagi kedalam kelompok fungsional yang terpisah sehingga manajemen perubahan dapat
dilakukan secara fleksibel, berikut merupakan gambar struktur organisasi pada PT.Gojek
Indonesia
4.2.3 Proses Organisasi Tim Business Intelegence Gojek
Tim business intelegence gojek beranggotakan 45 orang, saat ini business intelegence gojek
berpusat pada kota Jakarta dan Singapura, perbedaan nya yaitu tim business intelegence yang
berada di Singapura berfokus pada data scientist, data scientist bekerja tentang
mengoptimalkan dan bagaimana mengelola data-data rinci yang bersifat tambahan yang dapat
dijadikan informasi untuk menciptakan model baru maupun memperbaiki model tersebut,
melakukan penyesuaian dan memperlihatkan hasilnya dalam level yang sangat tingi.
Business intelegence yang berpusat di Jakarta berfokus pada seperti mencari wilayah-wilayah
yang bisa memberi kesempatan untuk mengembangkan bisnis secara cepat atau mendorong
performa pengemudi dan konsumen menjadi lebih baik dalam tim business intelegence
dikenal dengan mencari quick wing dan low hanging fruit.
Business intelegence & growth team gojek memiliki beberapa tugas seperti
 Membangun pondasi dan tools data untuk tim lain dalam perusahaan
 Membuat visualisasi data
 Membangun self service
 Ad hoc tools, Analisis Adhoc adalah inisiatif intelijen bisnis (BI) yang berfungsi
untuk memberikan jawaban atas tantangan atau pertanyaan bisnis mandiri yang
spesifik dengan menggunakan records terkini. Ad Hoc menjelaskan hal-hal yang
dibuat di tempat, sesuai kebutuhan, biasanya hanya untuk sekali pakai.
 Membuat kumpulan insight (langkah pemahaman konsumen lewat data yang diolah
menjadi informasi)
 Membuat data untuk memutuskan korelasi unik apa yang bisa digunakan sebagai
kesempatan atau peluang bisnis
 Menggunakan data untuk layanan kedepannya menjadi lebih baik
 Mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi lalu menawarkan insentif
yang tepat bagi konsumen dan di waktu yang tepat pula.

Bagaiaman big data dapat digunakan untuk memeningkatkan performa dan loyalitas
pengguna yaitu dengan cara :
 Memastikan bahwa setiap produk yang diluncurkan oleh perusahaan gojek
mempunyai data tepat, tim business intelegence mengevaluasi data per mingguan dan
bulanan untuk memastikan data yang tepat dan tidak bentrok dengan data dari produk
gojek yang lain sehingga dapat menciptakan strategi yang tepat pula
 Memahami bagaimana orang-orang di Indonesia berinteraksi dengan aplikasi, seperti
apa yang mereka butuhkan mengamati kebiasaan-kebiasaan fitur apa yang sering dan
jarang dipakai dll. Sehingga tim business intelegence dapat menentukan fitur mana
yang di prioritaskan dan produk apa yang akan dibuat atau diperbaharui berdasarkan
data itu.
 Dari data setiap konsumen dan driver tim business intelegence dapat menentukan
dalam hal memberikan voucher diskon, pulsa dll. Karena hal tersebut biasanya sangat
disukai oleh konsumen.
 Tim business intelegence yang berfokus pada sesuatu yang disebut dengan north star
metric. North star metric adalah matriks yang menjadi andalan semua tim di
perusahaan yang menjadi tujuan perusahaan. Menjaga keamanan data pelanggan
dengan memberikan inisal dengan user ID dan tidak ada yang bisa mengakses data
pelanggan.
4.3. Manajemen Perubahan Perkembangan Gojek
Manajemen perubahan yang terjadi secara besar-besaran dalam aplikasi Gojek yaitu
berkembangnya dari sebuah aplikasi mobile baru menjadi sebuah layanan besar yang dulunya
hanya mengantarkan penumpang ditahun 2016 Gojek mengembangkan usahanya menjadi
pengantar makanan (Go-food) lalu memperluas lagi bahwasnya bukan hanya ojek sepeda
motor melaiknkan juga ada ojek dengan transportasi mobil (Go-Car), karena terus ingin
meningkatkan pelayanan perusahaan Gojek sadar jika metode pembayaran sering menjadi
kendala bagi para konsumen maupun mitra kerja seperti terkait uang pengembalian dll
akhirnya pada akhir tahun 2016 Gojek memberikan fitur Go-Pay yaitu salah satu fitur e-
money dimana saldo Go-Pay dapat diisi melalui berbagai cara mulai dari transfer bank
maupun langsung dari pengemudi Gojek. Manajemen Perubahan terus terjadi terkait fitur-
fitur yang diberikan, seakan ingin memperkuat posisi Go-Pay perusahaan Gojek pun pada
tahun 2016 mengakuisisi sebuah layanan pembayaran bernama PonselPay di akhir tahun
2016. Kolaborasi terus dilakukan oleh Gojek seperti bekerjasama dengan marketplace
Tokopedia dan Bukalapak dan mengahadrikan fitur Go-Send untuk mengantarkan barang-
barang pesanan dari penjual ke pembeli. Gojek pun telah bekerjasama dengan aplikasi chat
LINE sehingga aplikasi pengguna LINE bisa memesan Gojek lewat aplikasi tersebut.
Berbeda dengan pesaing lainnya Gojek merupakan starup dengan layanan yang paling
banyak ditahun 2018 Gojek terus melucurkan layanan Go-Clean yang memberikan pelayanan
bersih-bersih rumah, Go-Massage memberikan layanan pijat, Go-Auto memberikan layanan
cuci kendaraan, Go-Med memberikan layanan obat serta yang terbaru di tahun 2020 Go-Jek
dapat memberikan layanan top up Investasi pada aplikasi BIBIT dan AJAIB. Manajemen
Perubahan harus mampu menghadapi perubahan inovasi disruptif pada PT.Gojek, Inovasi
disruptif disini bermaksud inovasi yang benar-benar menciptakan pasar baru dan pada
akhirnya menggantikan teknologi yang sudah ada sebelumnya. Berikut manajemen
perubahan yang dilakukan oleh gojek terkait inovasi disruptif :

1. Menimbulkan Pasar Baru


Hal ini dilakukan oleh Gojek dengan memanfaatkan peluan yang memiliki dasar
kesamaan seperti contoh Gojek memberikan pelayanan dengan untuk dapat memesan
berbagai macam kebutuhan seperti makanan,obat-obatan, barang di marketplace dll.
Saat ini fitur Go-Pay juga bisa menjadi alat transaksi untuk Investasi dibeberapa
aplikasi investasi seperti Aplikasi BIBIT, hal tersebut benar-benar menciptakan create
market yang baru. PT Gojek pun harus siap dengan adanya perubahan tersebut seperti
dengan memberikan SDM yang benar-benar mampu dibidangnya
2. Menciptakan value bagi user dengan memberikan subsidi terbaik
Konsumen akan sangat memperhatikan mengenai kepastian harga dan tarif yang
kompetitif, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi perusahaan Ketika berhasil
melakukan hal tersebut. Manajemen perubahan harus diciptakan untuk membuat iklim
organisasi tetap efektif dan efisien.
3. To Be Local Champion first and The National Champion Soon
Pendirian Gojek awalnya hanya beroperasi di ibu kota sebagai solusin untuk
mengatasi kemacetan namun lambat laun seiring dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan yang semakin kompleks maka saat ini Gojek telah hadir dipenjuru negeri
untuk melayani masyarakat di Indonesia
5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini di ambil dari PT Gojek yang merupakan starup dari transportasi berbasis
teknoologi di Indonesia di dirikan pada tahun 2009 dan di resmikan pada tahun 2010.
Pendekatan pendekatan yang di lakukan dalam perubahan manajemen pada PT Gojek di
antaranya pendekatan visi , struktur organisasi dan proses organisasi Tim Business
Intelegence Gojek.
Perubahan besar yang terjadi pada PT Gojek terjadi pada tahun 2016 yang awalnya
hanya bergerak di bidang transportasi mengantarkan penumpang lalu mengembangkan
usahanya menjadi pengantar makanan (Go-food) lalu memperluas lagi bahwasnya bukan
hanya ojek sepeda motor melaiknkan juga ada ojek dengan transportasi mobil (Go-Car).
Perubahan itu terjadi terus menerus hingga gojek membuat system pembayaran
elektronik sendiri yang bernama GO-Pay dengan mengakuisisi system pembayaran yang
bernama Ponselpay, Kolaborasi terus dilakukan oleh Gojek seperti bekerjasama dengan
marketplace Tokopedia dan Bukalapak dan mengahadrikan fitur Go-Send untuk
mengantarkan barang-barang pesanan dari penjual ke pembeli.lalu pada tahun 2018 Gojek
terus melucurkan layanan Go-Clean yang memberikan pelayanan bersih-bersih rumah, Go-
Massage memberikan layanan pijat, Go-Auto memberikan layanan cuci kendaraan, Go-Med
memberikan layanan obat serta yang terbaru di tahun 2020 Go-Jek dapat memberikan
layanan top up Investasi pada aplikasi BIBIT dan AJAIB.
Perubahan manajemen yang di lakukan gojek terkait dengan inovasi distruptif adalah
menciptakan pasar baru, Menciptakan value bagi user dengan memberikan subsidi terbaik
dan To Be Local Champion first and The National Champion Soon.

5.2 Saran
Bagi peneliti selanjutnya bisa menambah studi literatur supaya hasilnya lebih akurat
dan berkualitas, serta dapat lebih memperkuat hasil. Juga penulis menyarankan penelitian
selanjutnya juga menggunakan variable variable yang memungkikan sangat berpengaruh
terhadap manajemen perubahan pada pt tersebut.
Berdasarkan dari hasil penelitiannya dari perkembangan perusahaan tersebut dan
inovasi inovasi yang di lakukan di harapkan perusahaan mampu memepertahankan dan terus
melakukan inovasi inovasi yang baru mengikuti dengan perkembangan zaman dan teknologi,
6 Daftar Pustaka

Azizah, A., & Adawia, P. R. (2018). Strategi Pemasaran. Cakrawala - Jurnal Humaniora,
18(2), 149–156. https://doi.org/10.31294/JC.V18I2.4117

LANNA, F. (2013). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標


に関する共分散構造分析 Title. Jurnal Teknologi, 1(1), 69–73.
https://doi.org/10.11113/jt.v56.60

Makalah_Manajemen_Perubahan. (n.d.).

Tugas_Manajemen_Perubahan_1. (n.d.).
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai