Anda di halaman 1dari 3

Kasus 16.

1
Perusahaan yang Berjuang Hidup Tanpa Dana yang Cukup
Joe Woodman membeli sebuah perusahaan komputer kecil yang bermasalah. Setelah
beberapa tahun yang sulit, pendapatan mulai tumbuh, dan tampak bahwa keuntungan mulai
tumbuh juga, setidaknya menurut laporan keuangan. Tetapi, pada kenyataan, bisnis tidak
memiliki cukup uang tunai untuk beroperasi.

Pemegang kepentingan kunci perusahaan, seperti bank, penjual, dan investor,


memberikan tekanan pada Joe untuk meningkatkan pendapatan serta aliran kas. Mereka diancam
akan diambil alih bila perubahan besar tidak dibuat. Di sekitar waktu yang sama, terjadi sesuatu
yang membuat masalah semakin parah. Joe memerhatikan bahwa sejumlah kontrak yang
menciptakan sekitar 25% dari pendapatan tertinggi yang akan kalah dalam persaingan.

Joe merespon dengan memcat karyawan, membekukan gaji, dan menutup sejumlah
kegiatan yang tidak penting. Tetapi, upaya ini tidak cukup. Joe tetap sangat membutuhkan lebih
banyak uang tunai dan manajemen profesional. Untuk bisa tetap berfungsi, dia memiliki tiga
pilihan :

 Dia bisa menegosiasikan jenis pertukaran “modal untuk kontrol” dengan investor dan
bank. Bila dia melakukan ini, bank bisa membantu merekrut karyawan baru dan
menawarkan pendanaan sementara untuk mendukung perusahaan saat restrukturisasi
terjadi. Kelemahan pilihan ini, statusnya dalam organisasi akan berubah secara nyata:
bukan jadi pemilik, Joe akan menjadi manajer senior.

 Joe tetap mempertahankan kendali dan memperkerjakan manajemen perubahan,


menjelaskan kepada manajer baru bahwa perusahaan ada dalam fase perubahan penting
dan bahwa masa depan organisasi tergantung pada kemampuan mereka untuk
menghasilkan kredibilitas dan kinerja positif dalam setahun. Dia harus mengungkapkan
penghentian gaji dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, dan menjelaskan bahwa dia
pada awalnya tidak menawarkan gaji yang bersaing atau tunjangan tradisional tertentu.
Bila dia mengambil pilihan ini, Joe memiliki kesulitan untuk merekrut manajer yang
cakap karena mereka tidak ingin masuk ke dalam situasi dengan operasional yang gagal,
tidak ada dana untuk kegiatan operasional, dan kemungkinan untuk mengurangi secara
drastis kelompok pendapatan. Bila hal itu berhasil, pilihan ini akan memungkinkan Joe
untuk tetap mengontrol dan mengamankan reputasi nya.

 Joe tetap memiliki kendali dan mempekerjakan manajemen perubahan tanpa


menjelaskan secara lengkap situasi serius serius tersebut. Dia mungkin mengatakan
bahwa perusahaan itu adalah yang paling cepat tumbuh dalam industri, baru saja
menyelesaikan perubahan operasional dan telah mendapat keuntungan, serta melakukan
pengembangan staf untuk membawa perusahaan ke tingkatan berikutnya. Dia bisa
mendukung gambaran positif ini dengan menampilkan informasi keuangan yang
dianggap nyata. Pendekatan ini mungkin berhasil pada awalnya dengan mendapatkan staf
baru yang berkualitas. Tetapi, manajer baru mungkin bergabung hanya untuk segera
meninggalkan perusahaan itu. Mereka mungkin tidak berkembang menjadi karyawan
yang setia dan jangka panjang karena ketidakjujuran Joe. Pilihan ini bisa memberi Joe
peluang untuk mempertahankan kontrol dan membuat semua pekerjanya tetap
dipekerjakan di kantor itu.

Pertanyaan
1. Dari ketiga pilihan yang tersedia, manakah yang paling etis?
2. Bagaimana egoism terlibat dalam kasus ini? Dari tiga pilihan itu, manakah yang
paling terlihat jelas?
3. Pilihan manakah yang memberi kebaikan terbaik untuk paling banyak orang? Dari
perspektif etika, apakah tugas Joe dalam situasi ini?
4. Apakah tekanan yang dihadapi Joe terkait dengan kejujuran dan pengungkapan
kebenaran tentang situasinya?

Jawaban

1. Menurut kelompok kami ada di pilihan kedua, karena Joe disini telah jujur
dengan apa yang sedang dialami dan menceritakan apa yang akan dilakukan
kedepan walaupun sulit bagi karyawan nya tetapi pilihan terbaik adalah
jujur kepada karyawan agar setiap mereka dapat menerima dalam masalah
tersebut. Karena seperti yang kita tahu bahwa pemimpin etis mencakup
dalam layanan, keadilan, dan kejujuran.

2. Menurut kelompok kami adalah pilihan pertama, karena dalam teori


teleologis ada yang disebut Egoisme etis dimana seorang pemimpin bertindak
demikian untuk menciptakan kebaikan terbesar untuk dirinya sendiri,
karena jikalau Joe mengambil keputusan pertama ia akan mengambil
pekerjaan sebagai manajer senior dan perusahaan tetap berjalan karena
mendapatkan dana bantuan dan mendapatkan karyawan baru dari pihak
bank dan investor walaupun tidak menjadi pemilik, dan tidak
memperdulikan bagaimana nasib karyawan yang lain karena mencapai
sesuatu untuk kepentingan sendiri.
3. Menurut kelompok kami adalah pilihan ketiga, karena jikalau diihat dari
sudut pandang teori teleologis ini merupakan pendekatan utilitarian yang
dimana disitu disebutkan “kita seharusnya bertindak seperti itu untuk
menciptakan kebaikan terbesar untuk banyak orang”. Jadi disini ada
keputusan tersendiri dari Joe agar tetap mementingkan nasib dari sebagian
besar karyawan nya walaupun manajer disitu bergabung untuk segera
meninggalkan perusahaan karena menganggap Joe tidak jujur, tetapi
kepentingan banyak pekerja lain lebih penting dimatanya secara moral hal
ini adalah yang terbaik. Disini kalau kita pahami dengan baik Joe bisa juga
didekatkan dengan pendekatan Altruisme karena Joe lebih mementingkan
karyawan nya ketimbang keinginan dia, dalam hal ini kita dapat melihat
peran Joe yang besar sebagai pemimpin yang etis karena dipertemukan
dengan masalah yang cukup kompleks yang dimana perusahaan terancam
dari segi finansial, dan membuat pilihan bagaimana yang terbaik untuk
perusahaan kah, untuk karyawan kah, atau demi kepentingan sendiri.

4. Tekanan yang dihadapi Joe dalam kejujuran dan pengungkapan kebenaran


dengan situasi yang sekarang adalah kinerja karyawan yang mulai turun
karena mengkhawatirkan nasib kedepan mereka seperti apa, karena disini
jujur dalam sebuah masalah merupakan hal sulit yang akan diterima bagi
karyawan. Dan juga akan mendapatkan karyawan yang hengkang karena
takut dengan perusahaan yang akan bangkrut.

Anda mungkin juga menyukai