Anda di halaman 1dari 2

Tipologi Budaya, Menciptakan dan Mempertahankan Budya

1. Tipologi Budaya
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), Terdapat
empat tipe budaya dalam organisasi, yaitu :
a. Akademi : Perusahaan lebih menyukai pekerja yang lebih cermat, teliti dalam
pekerjaan, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah yang
ada.
b. Kelab : Sebuah perusahaan lebih condong mengarah ke orientasi orang atau orientasi
tim dimana perusahaan akan memberi nilai tinggi kepada karyawan yang dapat
menyesuaikan diri dengan baik dalam sistem organisasi.
c. Tim Bisbol : Disini perusahaan akan lebih cenderung untuk mencari orang-orang
berbakat dan pandai dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga akan
menawarkan insentif finansial yang sangat besar maupun kebebasan besar bagi
mereka yang sangat berprestasi dalam bidangnya.
d. Benteng : Dimana perusahaan lebih condong untuk mempertahankan budaya yang
sudah baik.

2. Menciptakan dan Mempertahankan Budaya


Penciptaan budaya terjadi dalam tiga cara yaitu:
a. Para pendiri akan merekrut dan mempertahankan hanya para pekerja yang
berpendapat dan merasakan hal yang sama dengan yang mereka lakukan. 
b. Mereka menanamkan dan mensosialisasikan cara mereka dalam berpikir maupun
merasakan terhadap para pekerja.
c. Perilaku dari pendiri akan mendorong para pekerjanya untuk mengidentifikasi dengan
mereka dan menginternalisasikan keyakinan, nilai, dan asumsi mereka dalam sebuah
ide. Ketika sebuah organisasi telah berhasil dalam menanamkan budaya maka
kepribadian para pendiri ikut menjadi tertanam dalam budaya.
Bagian yang penting dalam mempertahankan suatu budaya yakni:
a. Pemilihan. Tujuan dari proses pemilihan yaitu untuk mengidentifikasi dan merekrut
para individu dengan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan untuk bekerja dengan
berhaasil.
b. Manajemen puncak. Melalui kata-kata dan perilaku para senior eksekutif
menetapkan norma-norma yang menyaring melalui organisasi mengenai, sebagai
contoh apakah pengambilan risiko yang lebih diinginkan, seberapa banyak
kebebasan yang diberikan para manajer ataupun bagi para pekerja, apakah pakaian
yang digunakan sesuai serta tindakan tindakan apakah yang memperoleh kenaikan
gaji, promosi dan imbalan lainya.
c. Sosialisasi. Sosialisasi adalah  suatu proses dengan tiga tahapan : pertama, tahap
sebelum kedatangan yaitu periode pembelajaran didalam proses sosialisasi yang
terjadi sebelum seorang pekerja baru bergabung dengan organisasi, pertemuan yaitu
tahap dalam proses sosialisasi yang dimana pekerja yang baru melihat apakah
organisasi benar-benar menyukai dan mempertentangkan kemungkinan dari
ekspektasi tersebut dan realitas yang menyimpang, dan metamorphosis yaitu tahap
dalam proses sosialisasi yang dimana pekerja yang baru berubah dan menyesuaikan
diri dengan pekerjaan, kelompok kerja maupun organisasi.

Sumber : https://suradji.blogs.umrah.ac.id/wp-content/uploads/sites/50/2019/11/13-Budaya-
Fungsi-Budaya-dan-Tipologi-budaya-dalam-organisasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai