Anda di halaman 1dari 4

G.

REGULASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33 /Pojk.04/2014


Tentang : Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik
Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang berkaitan dengan tugas
dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris, perlu menyempurnakan
peraturan mengenai Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan
Publik dengan menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Direksi
dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3608);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253);

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Direksi Dan Dewan Komisaris
Emiten Atau Perusahaan Publik.

H. KOMISARIS INDEPENDEN DAN STRUKTUR PENGAWASAN

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak terafiliasi dengan
Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari
hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen. Keberdaaaan komisaris independen akan mendorong dan menciptakan
iklim yang lebih independen, obyektif dan meningkatkan kesetaraan (fairness) sebagai salah
satu prinsip utama dalam memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas dan
pemangku kepentingan lainnya.

Tugas dan Tanggung Jawab 


Komisaris independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya
prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Hal itu dilakukan
dengan cara mendorong anggota dewan komisaris yang lain agar dapat melakukan tugas
pengawasan dan pemberian nasihat kepada para direktur secara efektif dan dapat memberikan
nilai tambah bagi perusahaan. Paling tidak hal-hal yang dapat dilakukan seorang komisaris
independen adalah:
 Memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi bisnis yang efektif, termasuk di
dalamnya memantau jadwal, anggaran dan efektivitas strategi.
 Memastikan bahwa perusahaan mengangkat eksekutif dan manajer-manajer professional.
 Memastikan bahwa perusahaan memiliki informasi, sistem pengendalian, dan sistem
audit yang bekerja secara baik.
 Memastikan bahwa perusahaan mematuhi hukum dan perundangan yang berlaku maupun
nilai-nilai yang diterapkan perusahaan dalam menjalankan operasinya.
 Memastikan risiko dan potensi krisis selalu diidentifikasikan dan dikelola secara baik.
 Memastikan prinsip-prinsip dan praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate
governance) dipatuhi dan diterapkan secara baik.

Berkaitan dengan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance), maka
tugas komisaris independen adalah:
 Menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan.
 Mengusahakan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas dan pemangku
kepentingan (stakeholders) yang lain.
 Diungkapkannya transaksi yang mengandung benturan kepentingan secara wajar dan adil.
 Mengusahakan kepatuhan perusahaan pada perundangan dan peraturan yang berlaku.
 Menjamin akuntabilitas organ perseroan (organ perseroan misalnya rapat umum
pemegang saham).

Dalam menjalankan tugasnya, Komisaris Independen mengetuai komite audit dan komite
nominasi. Komite audit adalah komite yang bertugas melakukan audit terhadap organisasi.
Sementara komite nominasi bertugas membuat sistem penilaian dan memberikan
rekomendasi tentang berapa jumlah komisaris independen. Berdasarkan pertimbangan yang
rasional dan kehati-hatian, seorang komisaris independen berhak menyampaikan pendapat
yang berbeda dengan anggota dewan komisaris lain dan pendapatnya dicatat di dalam Berita
Acara Rapat Dewan Komisaris dan apabila pendapatnya berbeda secara material maka hal itu
wajib dimasukkan ke dalam Laporan Tahunan.
https://www.ojk.go.id/id/regulasi/Pages/POJK-tentang-Direksi-dan-Dewan--Komisaris-
Emiten-atau-Perusahaan-Publik.aspx
https://icopi.or.id/peran-komisaris-independen-di-perusahaan-asuransi/

Anda mungkin juga menyukai