Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Nabil Bayu Albani

NIM : B1031211199

Kelas :C

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM

PERLINDUNGAN TERHADAP HAK PEMEGANG SAHAM

1.1 Perusahaan terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik
secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan
pemegang saham.

Dalam RUPST yang diselenggarakan pada tahun 2021, pemungutan suara dilakukan
secara tertutup yaitu melalui mekanisme elektronik dan dilakukan langsung secara
individu oleh masing-masing Pemegang Saham atau Kuasa Pemegang Saham melalui
mekanisme voting fisik oleh Biro Administrasi Efek dan voting elektronik melalui sistem
eASY KSEI. Penghitungan suara dilakukan oleh Biro Administrasi Efek dan Notaris
Aulia Taufani S.H. Tata tertib termasuk prosedur pengumpulan suara RUPS telah
dibagikan kepada pemegang saham sebelum pelaksanaan RUPS

1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris perusahaan terbuka hadir dalam
RUPS Tahunan.

Sehubungan dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)


oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, 1 (satu) orang Direktur dan 1 (satu) orang
Komisaris hadir secara fisik sedang anggota Direksi dan Dewan Komisaris lainnya hadir
secara online.

1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web perusahaan terbuka paling sedikit
selama 1 (satu) tahun.
Perseroan telah mengunggah ringkasan risalah RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa ke
situs web Perseroan dan akan terus tersedia sampai dengan paling sedikit selama 1 (satu)
tahun. Ringkasan risalah RUPS Perseroan dari tahun 2018 sampai dengan terakhir (2021)
masih tersedia di situs web Perseroan sampai dengan saat ini dalam Bahasa Indonesia
maupun Bahasa Inggris.

DEWAN KOMISARIS
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Perseroan
diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan, UndangUndang No.40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas (UUPT) dan Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Sesuai dengan fungsinya sebagaimana
dimaksud dalam dokumen-dokumen yang mengatur mengenai tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris Perseroan, Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, memberikan nasihat kepada Direksi, serta memantau dan
memastikan penerapan GCG yang efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan, tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris serta lingkup pekerjaan Dewan Komisaris meliputi, antara lain:
1. Mengawasi serta bertanggung jawab terhadap kebijakan dan jalannya pengurusan
Perseroan oleh Direksi;
2. Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan, keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundangundangan. Dewan
Komisaris juga wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi,
independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran dalam menjalankan hal
tersebut;
3. Dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan, setiap anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakannya dengan
itikad baik, kehati-hatian, bertanggung jawab dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan, serta tidak dimaksudkan untuk kepentingan pihak atau golongan tertentu;
4. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPST dan RUPS
lainnya sesuai kewenangannya sebagaimana diatur dalam Peraturan perundang-undangan
dan Anggaran Dasar Perseroan;
5. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta
menandatangani laporan tersebut, serta memastikan bahwa Laporan Tahunan Perseroan
telah memuat informasi yang diperlukan sebagaimana diatur dalam Peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
6. Membentuk Komite Audit dan komite lainnya yang diperlukan dalam rangka
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari fungsi Dewan
Komisaris;
7. Melakukan evaluasi terhadap kinerja seluruh komite yang dibentuk oleh Dewan
Komisaris setiap akhir tahun buku;
8. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk
menjalankan fungsi sebagai Dewan Komisaris secara profesional; dan
9. Menjalankan tugas dan tanggung jawab lainnya yang ditentukan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku maupun diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.

Kriteria Untuk Komisaris Independen

Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, Direksi dan/ atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang
dapat memengaruhi kemampuannya untuk bertindak secara independen. Komisaris
Independen wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam
waktu enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada periode berikutnya;

b) Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung di Perseroan;

c) Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau pemegang saham utama Perseroan; dan
d) Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.

Komposisi Perseroan mempunyai Komisaris Independen dengan jumlah yang setara dengan
50% dari jumlah keseluruhan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang
merupakan Komisaris Independen adalah sebagai berikut: 1. Justin Guy Mayall; dan 2. Luthfi
Mardiansyah.

Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Direksi ditetapkan dalam Anggaran
Dasar Perseroan, Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) dan Peraturan OJK
No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Direksi merupakan organ Perseroan yang bertugas untuk menjalankan pengurusan Perseroan
untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan
dalam Anggaran Dasar. Direksi wajib mematuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam
menjalankan tugasnya. Setiap anggota Direksi harus bermoral baik, memiliki integritas,
pengalaman dan kecakapan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya serta memenuhi
kualifikasi lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan itikad baik dan mengutamakan prinsip kehati-hatian. Adapun tugas dan
tanggung jawab Direksi Perseroan meliputi, antara lain:

1. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk


menjalankan fungsi sebagai Direksi secara profesional;

2. Mempersiapkan, meneliti dan menandatangani laporan tahunan serta memastikan bahwa


Laporan Tahunan Perseroan telah memuat informasi yang diperlukan sebagaimana
disyaratkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan

3. Menjalankan tugas dan tanggung jawab lainnya sebagaimana ditentukan oleh peraturan
perundangundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
KOMITE AUDIT

Komite Audit membantu Dewan Komisaris Sampoerna dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit secara independen
mengawasi kualitas dari laporan keuangan konsolidasi, kecukupan dan keefektifan
manajemen risiko dan sistem internal kontrol, efektivitas fungsi audit internal dan fungsi
audit eksternal termasuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas
pengangkatan dan pemberhentian auditor eksternal, serta kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku. Sejak tanggal 18 Mei 2020, Dewan Komisaris membentuk Komite
Pemantau Manajemen Risiko dimana Komite ini menggantikan peran Komite Audit dalam
hal memastikan penerapan manajemen risiko di Sampoerna dan melakukan evaluasi dan
memberikan arahan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas sistem manajemen
risiko yang telah diimplementasikan di Sampoerna.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan tugasnya, KNR harus senantiasa bertindak
secara independen dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Secara garis besar,
KNR memiliki kewenangan dan tanggung jawab sebagai berikut:

1. Membantu Dewan Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi dan/atau
Dewan Komisaris berdasarkan tolak ukur yang telah disusun serta kesesuaian dengan
remunerasi yang diterima;

2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan


kemampuan untuk Direksi dan/atau Dewan Komisaris;
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai struktur dan jumlah
remunerasi, tunjangan dan/atau kompensasi lainnya yang berlaku bagi para anggota Dewan
Komisaris, komitenya, dan/atau Direksi, dalam hubungannya dengan kinerja mereka selama
menjalankan tugasnya masing-masing;

4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai komposisi Direksi dan/atau


Dewan Komisaris, panduan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses nominasi dan panduan
evaluasi kinerja Direksi dan/atau Dewan Komisaris; dan

5. Mengusulkan kepada Dewan Komisaris mengenai kandidat yang memenuhi syarat sebagai
anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris untuk disampaikan dalam dan disetujui oleh
RUPS.

KOMITE PEMANTAU MANAJEMEN RESIKO

Untuk lebih memperkuat Tata Kelola Perusahaan yang baik, Sampoerna, berdasarkan resolusi
surat edaran Dewan Komisaris pada 18 May 2020, membentuk Komite Pemantau
Manajemen Risiko di tahun 2020. Komite Pemantau Manajemen Risiko membantu Dewan
Komisaris Sampoerna dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sesuai dengan
Piagam Komite Pemantau Manajemen Risiko, Komite Pemantau Manajemen Risiko secara
independen memastikan penerapan manajemen risiko di Sampoerna dan melakukan evaluasi
dan memberikan arahan atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas sistem manajemen
risiko yang telah diimplementasikan di Sampoerna.

Anda mungkin juga menyukai