Anda di halaman 1dari 27

Prinsip Tanggung

Jawab Dewan
Dinar Ary Kartikasari
Lutfi Ardhani
Safina Novitasari
Prinsip Tanggung Jawab
Dewan
Kepengurusan perseroan terbatas di Indonesia menganut
sistem dua badan (two-board system) yaitu Dewan
Komisaris dan Direksi yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya
masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam
anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan
(fiduciary responsibility). Namun demikian, keduanya
mempunyai tanggung jawab untuk memelihara
kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus
memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-
nilai perusahaan.
Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris yang Perlu Dilaksanakan

melakukan pengawasan dan memberikan


nasihat kepada Direksi serta memastikan
bahwa Perusahaan melaksanakan GCG.
Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara
efektif, perlu dipenuhi prinsip-prinsip berikut

Komposisi Dewan Komisaris harus memungkinkan pengambilan


keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak
independen.

Anggota Dewan Komisaris harus profesional, yaitu berintegritas dan


memiliki kemampuan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan
baik termasuk memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan
kepentingan semua pemangku kepentingan.

Fungsi pengawasan dan pemberian nasihat Dewan Komisaris mencakup


tindakan pencegahan, perbaikan, sampai kepada pemberhentian
sementara.
Berikut adalah tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Dewan Dereksi menurut OECD
principle 6:
a. Dewan direksi dan dewan komisaris harus bertindak berdasarkan informasi
yang ada dengan keyakinan yang baik, dan dengan kepedulian yang tinggi
untuk kepentingan perusahaan dan pemegang saham

b. Keputusan yang diambil oleh dewan direksi dan dewan komisaris akan
berpengaruh terhadap kelompok pemegang saham yang berbeda sehingga
dewan komisaris harus memperlakukan semua pemegang saham dengan fair.

c. Dewan direksi dan dewan komisaris harus mengaplikasikan standar etika


yang tinggi.

d. Dewan direksi dan dewan komisaris harus memenuhi fungsi berikut ini:
Berikut adalah tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Dewan Dereksi menurut OECD
principle 6:

Dewan direksi dan dewan komisaris harus mampu menerapkan independent


judgment atas kondisi perusahaan. Untuk memainkan peranan ini, maka
diperlukan bagi dewan komisaris dan dewan direksi untuk mendeklarasikan siapa
yang mereka pertimbangkan sebagai kriteria bagi judgment tersebut

Dewan komisaris dan dewan direksi harus menugaskan sejumlah anggota non-
eksekutif yang memiliki kemampuan untuk menerapkan independent judgment
untuk pekerjaan tersebut yang dimungkinkan akan terjadi konflik kepentingan.
Contoh dari tanggungjawab utama yaitu memastikan integritas dari pelaporan
keuangan maupun non keuangan, mereview transasksi-transaksi oleh pihak-pihak
berelasi, nominasi dari dewan direksi dan eksekutif utama, dan remunerasi.
Berikut adalah tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris
dan Dewan Dereksi menurut OECD
principle 6:
Ketika komite dibentuk, mandate, komposisi dan prosedur
kerja harus didefinisikan dan diungkapkan dengan baik
oleh dewan komisaris dan dewan direksi

Anggota dewan harus memiliki komitmen terhadap


tanggung jawab mereka

e. Untuk memenuhi tanggungjawab mereka, dewan


direkasi dan dewan komisaris harus memiliki akses
terhadap informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.
Peran Dewan Komisaris dan Direksi
dalam Menegakkan Standar Etika
menurut OECD principle 6

Memiliki peran utama untuk


membuat standar etika perusahaan,
tidak hanya perilakunya sendiri
tetapi juga menetapkan dan
mengawasi eksekutif utama dan
manajemen secara umum
Proses Nominasi Anggota Dewan
Komisaris dan Direksi

Pertama, kemungkinan prosedur manual akan berbeda di tiap-tiap


Negara, dewan direksi dan komisaris/komite nominasi memiliki
tanggungjawab khusus untuk memastikan bahwa prosedur yang
dibuat transparan dan dipatuhi.

Kedua, dewan direksi dan komisaris memiliki peranan utama untuk


mengidentifikasi anggota dewan yang potensial untuk menjadi
dewan komisaris dan direksi dengan pengetahuan yang cukup,
kompetensi dan keahlian untuk melengkapi kemampuan dari dewan
direksi dan komisaris dan dengan demikian terdapat proses
rekrutmen terbuka.
Ukuran, Komposisi dan
Kompetensi Dewan Komisaris

Jumlah anggota Dewan Komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas


perusahaan dengan tetap memperhatikan efektivitas dalam pengambilan
keputusan.

Dewan Komisaris dapat terdiri dari Komisaris yang tidak berasal dari pihak
terafliasi yang dikenal sebagai Komisaris Independen dan Komisaris yang
terafliasi. Yang dimaksud dengan terafliasi adalah pihak yang mempunyai
hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali,
anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu
sendiri. Mantan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang terafliasi serta
karyawan perusahaan, untuk jangka waktu tertentu termasuk dalam
kategori terafliasi.
Ukuran, Komposisi dan
Kompetensi Dewan Komisaris

Jumlah Komisaris Independen harus


dapat menjamin agar mekanisme
pengawasan berjalan secara efektif
dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Salah satu
dari Komisaris Independen harus
mempunyai latar belakang akuntansi
atau keuangan.
Ukuran, Komposisi dan
Kompetensi Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi syarat kemampuan dan integritas
sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk
kepentingan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.

Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi syarat kemampuan dan integritas


sehingga pelaksanaan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat untuk
kepentingan perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik.

Anggota Dewan Komisaris harus memahami dan mematuhi anggaran dasar


dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugasnya.

Anggota Dewan Komisaris harus memahami dan melaksanakan Pedoman


GCG.
Asurans Terhadap Independensi
Komisaris Independen

Dewan komisaris dan dewan direksi harus menugaskan sejumlah anggota non-
eksekutif yang memiliki kemampuan untuk menerapkan independent judgment
untuk pekerjaan tersebut yang dimungkinkan akan terjadi konflik kepentingan.
Contoh dari tanggungjawab utama yaitu memastikan integritas dari pelaporan
keuangan maupun non keuangan, mereview transasksi-transaksi oleh pihak-pihak
berelasi, nominasi dari dewan direksi dan eksekutif utama, dan remunerasi.

Ketika komite dibentuk, mandate, komposisi dan prosedur kerja harus


didefinisikan dan diungkapkan dengan baik oleh dewan komisaris dan dewan
direksi
Asurans Terhadap Independensi
Komisaris Independen

Anggota dewan harus memiliki komitmen


terhadap tanggung jawab mereka
Proses Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris dan Dereksi
Mereview dan memberikan arahan tentang strategi perusahaan,
perencanaan, kebijakan risiko, anggaran tahunan dan business plan,
setting performance objectives, implementasi pengawasan dan kinerja
perusahaan, dan mengawasi pengeluaran modal, akuisisi dan divestasi

Memonitor efektivitas dari praktek governance perusahaan dan


membuat perubahan jika dibutuhkan

Menyeleksi, mengkompensasi, memonitor dan jika diperlukan


mengganti eksekutif utama dan mengawasi jalannya perencanaan
Proses Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris dan Dereksi

Menyamakan remunerasi eksekutif utama dan dewan komisaris


dengan masa yang lebih panjang untuk kepentingan perusahaan
dan pemegang sahamnya

Memastikan proses pemilihan dan nominasi secara formal dan


transparan

Memonitor dan mengelola konflik kepentingan antara


manajemen, board members dan pemegang saham, termasuk
penyalahgunaan asset perusahaan dan transaksi pihak-pihak
yang berelas
Proses Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris dan Dereksi

Memastikan integritas dari system pelaporan dan akuntansi


dan keuangan, termasuk audit independen, system control,
system manajemen risiko, control keuangan dan operasional,
dan kepatuhan terhadap hukum dan standar-standar yang
relevan.

Mengawasi proses pengungkapan dan komunikasi


Akuntabilitas Dewan Komisaris
dan Direksi: Penilaian Kinerja
terhadap Dewan Anggota

Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan laporan


pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan oleh Direksi.
Laporan pengawasan Dewan Komisaris merupakan bagian dari laporan tahunan
yang disampaikan kepada RUPS untuk memperoleh persetujuan.

Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan atas


laporan keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan
tanggung jawab kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris sejauh hal-hal
tersebut tercermin dari laporan tahunan, dengan tidak mengurangi tanggung
jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindak pidana
atau kesalahan dan atau kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pihak ketiga
yang tidak dapat dipenuhi dengan aset perusahaan.
Akuntabilitas Dewan Komisaris
dan Direksi: Penilaian Kinerja
terhadap Dewan Anggota

Pertanggungjawaban Dewan
Komisaris kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas
pengawasan atas pengelolaan
perusahaan dalam rangka
pelaksanaan asas GCG.
Akuntabilitas Dewan Komisaris
dan Direksi: Penilaian Kinerja
terhadap Dewan Anggota

Direksi harus menyusun pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan


dalam bentuk laporan tahunan yang memuat antara lain laporan
keuangan, laporan kegiatan perusahaan, dan laporan pelaksanaan GCG.

Laporan tahunan harus memperoleh persetujuan RUPS, dan khusus


untuk laporan keuangan harus memperoleh pengesahan RUPS.

Laporan tahunan harus telah tersedia sebelum RUPS diselenggarakan


sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk memungkinkan pemegang
saham melakukan penilaian
Akuntabilitas Dewan Komisaris
dan Direksi: Penilaian Kinerja
terhadap Dewan Anggota

Dengan diberikannya persetujuan atas laporan tahunan dan pengesahan atas laporan
keuangan, berarti RUPS telah memberikan pembebasan dan pelunasan tanggung jawab
kepada masing-masing anggota Direksi sejauh hal-hal tersebut tercermin dari laporan
tahunan, dengan tidak mengurangi tanggung jawab masing-masing anggota Direksi
dalam hal terjadi tindak pidana atau kesalahan dan atau kelalaian yang menimbulkan
kerugian bagi pihak ketiga yang tidak dapat dipenuhi dengan aset perusahaan.

Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas


pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan asas
Sistem Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi

OECD mengatakan bahwa salah satu


isu fundamental lainnya untuk
mendukung independent judgment
yaitu remunerasi dewan komisaris dan
direksi disesuaikan dengan
kepentingan jangka panjang
perusahaan dan para pemegang
saham.
Peran dan Tanggungjawab
Sekretaris Perusahaan

memastikan kelancaran komunikasi antara


perusahaan dengan pemangku kepentingan;

menjamin tersedianya informasi yang boleh


diakses oleh pemangku kepentingan sesuai
dengan kebutuhan wajar dari pemangku
kepentingan;
Fungsi Pengawasan

Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil


keputusan operasional. Dalam hal Dewan Komisaris mengambil
keputusan mengenai hal-hal yang ditetapkan dalam anggaran dasar atau
peraturan perundang-undangan, pengambilan keputusan tersebut
dilakukan dalam fungsinya sebagai pengawas, sehingga keputusan
kegiatan operasional tetap menjadi tanggung jawab Direksi. Kewenangan
yang ada pada Dewan Komisaris tetap dilakukan dalam fungsinya
sebagai pengawas dan penasihat.

Dalam hal diperlukan untuk kepentingan perusahaan, Dewan Komisaris


dapat mengenakan sanksi kepada anggota Direksi dalam bentuk
pemberhentian sementara, dengan ketentuan harus segera
ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan RUPS.
Fungsi Pengawasan

Dalam hal terjadi kekosongan dalam Direksi atau dalam keadaan tertentu
sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan dan anggaran
dasar, untuk sementara Dewan Komisaris dapat melaksanakan fungsi Direksi.

Dalam rangka melaksanakan fungsinya, anggota Dewan Komisaris baik


secara bersama-sama dan atau sendiri-sendiri berhak mempunyai akses dan
memperoleh informasi tentang perusahaan secara tepat waktu dan lengkap.

Dewan Komisaris harus memiliki tata tertib dan pedoman kerja (charter)
sehingga pelaksanaan tugasnya dapat terarah dan efektif serta dapat
digunakan sebagai salah satu alat penilaian kinerja mereka.
Fungsi Pengawasan

Dewan Komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan


laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan perusahaan oleh
Direksi, dalam rangka memperoleh pembebasan dan pelunasan tanggung
jawab (acquit et decharge) dari RUPS.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dapat membentuk


komite. Usulan dari komite disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk
memperoleh keputusan. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa
efek, perusahaan negara, perusahaan daerah, perusahaan yang
menghimpun dan mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk
atau jasanya digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang
mempunyai dampak luas terhadap kelestarian lingkungan, sekurang-
kurangnya harus membentuk Komite Audit, sedangkan komite lain dibentuk
sesuai dengan kebutuhan.
Peran Akuntansi Profesional dalam
memfasilitasi Tanggung Jawab Dewan

Karena eksternal auditor memainkan peranan yang


penting sehingga perusahaan yang listing harus
memastikan bahwa auditor:

• Benar-benar independen
• Memiliki prosedur quality control yang memadai
• Melaksanakan tanggung jawab dan melakukan pekerjaannya
sesuai dengan standar yang relevan

Anda mungkin juga menyukai