Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ahmad Yusuf

Npm : 185310607
Mata Kuliah : Corparate Govenance
1. Bagaimana bentuk pegawasan yang dilakukakan oleh dewan komisaris. Dan
siapa yang mengawasi dewan komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan
secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat
kepada Direksi1
Dewan Komisaris memiliki tugas fiduciary untuk bertindak demi kepentingan
terbaik perusahaan dan menghindari semua bentuk benturan kepentingan pribadi.
Pengangkatan dan pemberhentian, tugas dan wewenang, serta hak dan kewajiban
Dewan Komisaris serta hal-hal lain yang bertalian dengan Dewan Komisaris
diatur dalam Anggaran Dasar perusahaan serta ketentuan-ketentuan lain
berdasarkan best practices tata kelola bisnis.
Dewan Komisaris memiliki tugas:
1. Mengawasi Direksi dalam menjalankan kegiatan perusahaan serta
memberikan nasihat kepada Direksi.
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi.
4. Mengkaji sistem manajemen.
5. Memantau efektivitas penerapan Good Corporate Governance dan
melaporkannya kepada RUPS.
6. Menginformasikan kepemilikan sahamnya pada perusahaan untuk
dicantumkan dalam laporan tahunan perusahaan.
7. Mengusulkan auditor eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan
memantau pelaksanaan penugasan auditor eksternal.
8. Menyusun pembagian tugas masing-masing anggota Dewan Komisaris
sesuai dengan keahlian dan pengalaman.

1
“Tugas Dan Tanggung Jawab Komisaris,” https://www.phapros.co.id/-tugas-dan-tanggung-
jawab-komisaris.
Dewan Komisaris memiliki kewajiban:
1. Memberikan saran dan pendapat kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP
yang diusulkan Direksi serta menandatangani rencana tersebut.
2. Melakukan pengawasan terhadap pengurusan perusahaan, termasuk
pengawasan atas pelaksanaan RKAP, usulan perubahan dan perbaikan
Anggaran Dasar Perusahaan, serta melakukan penilaian kinerja Direksi.
3. Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan dan segera melaporkan
kepada RUPS disertai dengan saran langkah perbaikan dalam hal
perusahaan menunjukan gejala kemunduran.
4. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang
disiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan.
5. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Direksi, maka Dewan Komisaris
wajib menunjuk salah seorang Direksi lainnya sebagai pemangku jabatan
yang lowong hingga ditunjuknya pengganti oleh RUPS.
6. Memastikan bahwa perusahaan telah memenuhi segala ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
7. Mendokumentasikan materi rapat Dewan Komisaris.
8. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau
keluarganya dalam perusahaan lain.
9. Membuat laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang baru lampau kepada RUPS.
Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) mengharuskan PT untuk memiliki 3
(tiga) organ, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan
Komisaris2
RUPS adalah organ perseroan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi
dan dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan
atau anggaran dasar, serta mempunyai kewenangan mengangkat dan
memberhentikan direksi dan dewan komisaris.

2
“UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS,” n.d.
Dikarenakan RUPS mempunyai kewenangan mengangkat dan memberhentikan
direksi dan dewan komisaris. jadi yang mengawasi dewan komisari adalah RUPS
2. Siapa saja pemangku kepentingan internal dan eksternal perusahaan
Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah bagian penting dari organisasi.
Yang dalam hal ini memiliki peran aktif dan pasif dalam mengembangkan tujuan
organisasi. Anda dapat menemukan peran ini di mana saja, termasuk dalam bisnis
atau perusahaan Anda.
a. Stakeholder Internal
Stakeholder internal adalah pemangku kepentingan di dalam perusahaan. Mereka
memiliki kepentingan langsung di perusahaan sekaligus mempengaruhi bisnisnya.
Mereka mempunyai hubungan kepemilikan atau berperan dalam menjalankan
fungsi perusahaan. Istilah tersebut juga disebut sebagai pemangku kepentingan
internal. Berdasarkan penjelasan tersebut, pemilik bisnis dan karyawan
merupakan contoh stakeholder internal
b. Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal adalah bagian dari pemangku kepentingan bisnis di luar
organisasi. Mereka tidak memiliki hubungan kepemilikan atau pekerjaan dengan
perusahaan. Dengan kata lain, mereka adalah mereka yang memiliki kepentingan
dalam perusahaan selain pemegang saham dan karyawan perusahaan.
Seperti pemangku kepentingan internal, mereka berdampak pada perusahaan.
Pada saat yang sama, mereka juga dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan
perusahaan. Kami juga menyebut mereka pemangku kepentingan eksternal.
Adapun contohnya meliputi konsumen atau pelanggan, pemasok, investor,
pesaing, bank, pemerintah, dan lainnya.3

3
“Mengenal Stakeholder Internal Dan Eksternal Di Dunia Bisnis |
https://www.mbizmarket.co.id/news/mengenal-stakeholder-internal-dan-eksternal/.

Anda mungkin juga menyukai