MAKALAH
Disusununtukmemenuhitugasmatakuliah
Etika Profesi & Tata Kelola Korporasi
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Dewan pengawas (supervisory board), ini terdiri dari direktur non-
eksekutif independent dan direktur non-eksekutif tidak independent
(connected).
2. Dewan pelaksana (executive board), ini terdiri dari semua direktur
pelaksana seperti CEO, CFO, COO, CIO (C-level management).
Seperti disebutkan diatas, Indonesia menganut sistem two-tier
governance. Hal ini mungkin karena pengaruh Belanda menganut sistem itu.
Hanya saja, sistem two-tier ala Eropa menempatkan wakil dari karyawan
employee) pada level dewan direksi. Ini hanya yang tidak ditiru oleh sistem
di Inonesia.
2.2 Organ Korporat
a. RUPS – Direksi _ Dewan Komisaris
Perserseroan terbatas (PT) adalah sebuah badan hukum, dan sebagai
badan hukum, PT layaknya tubuh manusia secara biologis , memiliki organ –
organ untuk melakukan metabolisme. Bayangkan jika manusia tidak memiliki
jantung dan otak,maka ia hanya akan tingga setumpuk daging, tak bisa
mengarungi hidup. Sebuah badan hukum yang tidak memiliki organ semacam
Direksi atau dewan komisaris, hanya menjadi setumpuk barang rongsokan.
4
memliki kewenangan utama untuk memperoleh keterangan-keterangan
mengenai Perseroan, baik dari Direksi maupun Dewan komisaris.
Keterangan-keterangan tersebut merupakan landasan bagi RUPS untuk
mengambil kebijakan dalam menyusun langkah strategis Perseroan, pijakan-
pijakan umum dalam mengambil keputusan sebagai sebuah badan hukum.
Jenis RUPS dapat terddiri dari RUPS Tahunan dan RUPS lainnya.
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan direksi minimal 6 bulan setelah tahun
buku perseroan berakhir. Dalam RUPS Tahunan, Direksi mengajukan semua
dokumen dari laporan tahunan Perseroan. RUPS lainnya dapat diadakan
setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan perseroan.
c. Direksi
d. Dewan Komisaris
5
perseroan. Pengawasan oleh dewan komisaris meliputi baik pengawasan atas
kebijakan direksi dalam melakukan pengurusan perseroan serta jalannya
perngurusan tersebut secara umum, baik mengenaik perseroan maupun usaha
perseroan. Pengawasan dan nasihat yang dilakukan dewan komisaris harus
bertujuan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan.
Jumlah anggota dewan komisaris seperti juga direksi, bisa terdiri dari
satu orang anggota atau bisa juga lebih. Dewan komisaris yang terdiri lebih
dari satu orang anggota bersifat “majelis” dan setiap anggota dewan
komisaris tidak dapat bertindak sendiri – sendiri, melainkan berdasarkan
keputusan dewan komisaris. Perseroan yang kegiatan usahanya menghimpun
dan mengelola dana masyarakat, menerbitkan surat pengakuan utang serta
Perseroan Terbuka (Tbkk.) wajib mempunyai palisng sedikit dua orang
anggota dewan komisaris.
6
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan
adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah primus inter pares adalah
adalah setara. Tugas Direktur Utama adalah primus inter pares adalah