Anda di halaman 1dari 8

Struktur organisasi koperasi secara basic tidak jauh berbeda dengan konsep

struktur manajemen modern. Secar sekilas saya juga telah mempostinya di


posting terdahulu mengenai manajemen koperasi yang dilengkai dengan renstra
manajemen koperasi sepertianalisa swot koperasi.

Saya review sedikit tulisan saya  tentang perangkat organisasi koperasi.


Perangkat mengandung pengertian sejumlah alat atau perlengkapan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Dalam konsep koperasi pernagkat tersebut
minimal terdisri atas 3 hal yaitu;

Koperasi Pemasaran Indonesia


Iklan gratis untuk produk koperasi Indonesia Daftar Sekarang

– Rapat Anggota
– Pengurus
– Pengawas

3 aspek tersebut adalah satu kesatuan dan tidak dapat dan harus berjalan
simultan.
Bila digambarkan hubungan kerja antar perangkat adalah sebagai berikut:

Perangkat organisasi koperasi


Rapat Anggota Koperasi atau RA merupakan forum tertinggi koperasi yang
dihadiri oleh anggota sebagai pemilik. Wewenag RA diantaranya adalah
menetapkan

1. AD/ART
2. Kebijakan Umum Organisasi, Manajemen, dan usaha koperasi
3. Memilih, mengangkat, memberhantikan pengurus dan pengawas.
4. RGBPK dan RAPBK
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus pengawas.
6. Amalgamasi dan pembubaran koperasi

Rapat Anggota dapat berbentuk RAT, RAK dan RALB. RA dianggap sah apabila
dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggta dan disepakati oleh lebih dari
setenganh anggota yang hadir. detail postingnya bisa anda lihat posting tentang
tata cara rapat anggota Koperasi.

Perangkat berikutnya dalam struktur organisasi koperasi adalah Pengurus.


Pengurus koperasi merupakan pemegang kuasa RA untuk mengelola koperasi.
Persyaratan calon pengurus dicantumkan dalam AD/ART. Syarat-syarat Umum
untuk pengurus adalah

1. Mempunyai sikap mental yang baik yang dapat dilihat dari prilaku sehari-
hari.
2. Mempunyai pengetahuan tentang koperasi
3. cMempunyai waktu untuk mengelola koperasi

Pengurus merupakan pimpinan kolektif yang etrdiri atas beberapa anggota


pengurus. Tugas dan kewajiban pengurus adalah:

1. Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai keputusan RAT.


2. Untuk melaksanakan tugas pengurus berkewajiban:
o Mengajukan proker
o Mengajukan laporan keuangandan pertanggungjawaban tugas.
o Menyelenggarakan pembukuan keuanagn dan Inventaris.
o Menyelenggarkan administrasi
o Menyelenggarkan RAT.
o Pada prinsipnya RAT diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus
tetapi pengurus dapat diserahakan kepada anggota pada saat
pertanggungjawaban pengurus.

Pengurus berwenang:
1. Mewakili koperasi didalam dan diluar koperasi.
2. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota
dan kemanfaatan koperasi.
3. Memutuskan penerimaan anggota dan pemberhentian anggota sesuai
ketentuan AD/ART.

Tanggung Jawab Pengurus. Adalah atas segala upaya yang berhubungan


dengan tugas kewajiban, dan wewenangnya.

Dalam Konteks struktur Organisasi koperasi Pertanggungjawaban pengurus di


RAT mungkin tidak diterima karena kelalaian atau kesengajaan yang
menyebabkan kerugaian. Apabila itu terjadi pengurus secara kolektif atau
perseorangan bertanggungjawab kerugian tersebut kecualai pengurus dapat
membuktikan bahwadia tidak lalai dan telah berupaya untuk mencegah
perbuatan yang merugikan tersebut.

Pengawas sepertihalnya pengurus dipilh oleh RA untuk mengawasi pelaksanaan


keputusan RAT
Pada prisipnya tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapiuntuk
menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan RA.. apabila
pengawas menemukan penyimpangan maka itu harus dikonsultasikan kepada
pengurus untuk diambil tindakan, selanjunya hasil pengawasan dilaporkan
kepada RA.

Pengawas Tetap. Adalah pengawas yang dipilih pada rapat anggota. Tugas,
kewajiban dan wewenang pengawas secara umum adalah sebagai berikut.

1. untuk melaksanakan tugasnya pengawas berwenang Pengawas bertugas


melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
organisasi.
2. Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawas wajib membuat laporan
tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada
pihak ketiga.
3. Meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan
keterangan yang diperlukan

Tidak semua organisasi harus meniru manajemen organisasi lain, meskipun


bergerak pada level dan wilayah yang sama. Setiap organisasi harus mampu
menemukan karakteristiknya sendiri. Kemampuan mengelola perbedaan yang
boleh jadi adalah kelebihan itulah yang menyebabkan organiasi dapat terus
tumbuh dan bersaing dengan kelembagaan sejenis atau organisasi lain.
Pengertian, Struktur dan Ciri - Ciri Organisasi
Koperasi
 Nightsunss  Tuesday, October 25, 2016  Materi Pokok EKP

Pengertian, Struktur dan Ciri - Ciri Organisasi Koperasi - Organisasi


adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan
terpimpin untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi biasanya memanfaatkan suatu sumber daya
tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber daya
lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah
organisasi sepakat untuk mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan
rasional yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.

A. Pengertian Organisasi Koperasi


Organisasi koperasi adalah suatu cara atau sistem hubungan kerja sama antara orang-orang yang
mempunyai kepentingan yang sama dan bermaksud mencapai tujuan yang ditetapkan bersama-
sama dalam suatu wadah koperasi.
Sebagai organisasi, koperasi mempunyai tujuan organisasi yang merupakan kumpulan dari tujuan-
tujuan individu dari anggotanya, jadi tujuan koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan
memperjuangkan pemuasan tujuan individu anggotanya, dalam operasionalnya harus sinkron.

Sebagai organisasi koperasi yang bergerak dibidang usaha guna memuaskan kepentingan
anggotanya, koperasi mempunyai 5 persyaratan yang harus dipenuhi koperasi :
1. Adanya orang/subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
2. Adanya pengelola, pengurus, direksi
3. Adanya harta kekayaan yang terpisah/equity (permodalan)
4. Adanya kegiatan
5. Adanya aturan main berdasarkan prinsip koperasi
B. Struktur Organisasi Koperasi
Organisasi koperasi yang telah terbentuk memerlukan pelaksanaan manajemen koperasi
diantaranya mengenai Bagan Struktur Organisais yang relevan, perangkat dan fungsi organisasai
koeperasi. Bagan Struktur Organisasi Koperasi menggambarkan sususnan, isi dan luas cakupan
organisasi koperasi, serta menjelaskan posisi dari pada fungsi beserta tugas maupun kewajiban
setiap fungsi, hubungan kerja dan tanggung jawab yang jelas. 

Landasan pembuatan struktur organisasi adalah : 


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. 
2. Anggaran Dana dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 
3. Keputusan Rapat Anggota

Keterangan : 
Bagan Struktur Organisasi Koperasi ini tidak bersifat baku dan masih dapat dimodifikasi sesuai
dengan kebutuhan/kecukupan/ciri khas organisasinya. Perangkat organisasinya pasti harus
tercantum sebagaimana UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 21, adalah Rapat Anggota, Pengurus dan
Pengawas, yang selanjutnya dapat dilengkapi adanaya pengelola (manager dan karyawan).

1. Rapat Anggota
Anggota memiliki kekuasaan tertinggi dalam koperasi, yang tercermin dalam forum Rapat Anggota,
sering kali secara teknis disebut RAT (Rapat Anggota Tahunan).
Fungsi Rapat Anggota adalah :
1). Menetapkan Anggaran Dasar/ART.
2). Menetapkan Kebijaksanaan Umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi.
3). Menyelenggarakan pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, pengurus dan atau pengawas.
4). Menetapkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi serta
pengesahan Laporan Keuangan.
5). Mengesahkan Laporan Pertanggung-jawaban Pengurus dan Pengawas dalam melaksanakan
tugasnya.
6). Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha.
7). Menetapkan keputusan penggabungan, peleburan, dana pembubaran Koperasi.

2. Pengurus
Pengurus dipilih dari dan oleh Anggota Koperasi, dan berperan mewakili anggota dalam
menjalankan kegiatan organisasi maupun usaha koperasi. Pengurus dapat menunjuk manajaer dan
karyawan sebagai pengelola untuk menjalankan fungsi usaha sesuai dengan ketentuan - ketentuan
yang ada, sebagaimana jelas tercantum dalam pasal 32 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian. Pengurus memperoleh wewenang dan kekuasaan dari hasil keputusan RAT..
Pengurus berkewajiban melaksanakan seluruh keputusan RAT guna memberikan manfaat kepada
anggota koperasi.

Pengurus merumuskan berbagai kebijaksanaan yang harus dilakukan pengelola (Tim Manajemen)
dan menjalankan tugas-tugasnya sebagai berikut :
1). Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
2). Membuat dan mengajukan Rancangan Program Kerja Serta Rancangan RAPBK (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi).
3). Menyelenggarakan Rapat Anggota
4). Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Tugas.
5). Menyelenggarakan pembukaan keuangan dan invetaris secara tertib.
6). Memelihara daftar buku Anggota, buku Pengurus dan Pengawas.
7). Memberikan Pelayanan kepada Anggota Koperasi dan Masyarakat.
8). Mendelegasikan tugas kepada manajer
9). Meningkatkan pengetahuan perangkat pelaksanaan dan anggota.
10). Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan kepada anggota
11). Mencatat mulai sampai dengan berakhirnya masa kepengurusan pengawas dan pengurus.
12). Mencatat masuk dan keluarnya anggota.

Fungsi dan Peran Pengurus:


1). Pengurus sebagai pusat pengambilan keputusan yang tertinggi
2). Fungsi sebagai penasihat
3). Pengurus sebagai pengawas
4). Pengurus sebagai penjaga kelangsungan hidup organisasi

3. Pengawas
Pengawas sebagai salah satu perangkat organisasi koperasi diangkat dari dan oleh Anggota dalam
Rapat Anggota Tahunan, sesuai pasal 38 UU No. 25 Tahun 1992.
Berdasarkan ketentuan Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, fungsi tugas dan wewenng pengawas
antara lain :
1). Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan Pengurus dan Pengelola
Koperasi.
2). Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3). Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
4). Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.
5). Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga.
6). Memeriksa sewaktu-waktu tentang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaannya.
7). Memberikan saran dan pendapat serta usul kepada pengurus atau Rapat Anggota mengenai hal
yang menyangkut kehidupan koperasi.
8). Memperolah biaya-biaya dalam rangka menjalankan tugas sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
9). Mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaannya pada RAT.

Keterkaitan antara peran pengawas dan pengurus adalah dalam hal pelaporan adalah dalam hal
pelaporan hasil audit. Pengawas melaporkan hasil audit dan rekomendasi pelaksanaan kebijakan
dan Keputusan Rapat Anggota yang telah di laksanakan oleh pengurus koperasi baik audit berkala
maupun audit akhir tahun buku. Hasil audit yang dilaporkan dari pengawas adalah mengenai
kesesuaian dan kebenaran data dan informasi yang dilaporkan dari pengawas adalah mengenai
kesesuaian dan kebenaran data dan informasi yang dilaporkan Pengurus koperasi dengan bukti –
bukti pendukungnya.
Adapun beberapa hasil audit yang dilaporkan pengawas adalah :
a). Pelaksanaan Anggaran Dasar di Koperasi;
b). Pelaksanaan Kepeutusan RAT;
c). Audit manajemen (pelaksanaan Standar Operasional Produser, deskripsi jabatan, dan disiplin
kerja);
d). Audit keuangan (ada tidaknya penyimpangan keuangan oleh Pengurus);
e). Audit fisik (inventaris, dan kas).

4. Pengelola (Manager)
Manager dipilih dan diangkat oleh pengurus untuk melakukan fungsi pengelolaan operasional usah
koperasi.
Kewajiban manager antara lain :
1). Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus.
2). Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit – unit usaha.
3). Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan yang dibawahnya seefisien mungkin
menuju karyawan yang berkualitas.
4). Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau pemberhentian karyawan dalam
lingkungan tugasnya.
5). Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan kepada pengurus sebelum
dimulainya rencana dan anggaran yang baru, dan selanjutnya evaluasi sekaligus perencanaan bagi
pengurus untuk disampaikan dalam Rapat Anggota.
6). Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis setiap akhir bulan and tahun.
7). Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi.

Fungsi utama Manager :


1). Melaksanakan tugas segari – hari di bidang usaha.
2). Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi koperasi.
3). Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Keberadaan manajer dalam koperasi diharapkan usaha koperasi akan dapat berkembang lebih
maju.
Manajer diperlukan bagi koperasi :
1). Untuk mengelola usaha koperasi memerlukan keahlian sesuai dengan bidang usaha koperasi,
selain untuk menunjang fungsi pengurus yang umumnya dipilih oleh anggota berdasarkan atas
kepercayaan.
2). Pengelolaan usaha koperasi memerlukan tindakan yang berkeseimbangan sepanjang tindakan
yangberkesinambungan sepanjang waktun sejalan dengan keberadaan koperasi itu, sementara
pengurus di[ilih untuk jangka waktu tertentu (ada batasan waktu kepengurusan).
3). Pengurus umumnya tidak dapat mencurahkan tenaga atau pikirannya secara penuh dalam
koperasi, karena biasanya pengurus memiliki tugas pokoknya, sehingga manajer diperlukan untuk
mengoperasionalisasikan usaha koperasi lebih efektif dan mencapai tujuannya.
C. Ciri - Ciri Organisasi Koperasi
Ropke dalam bukunya "The Economic Theory of Cooveratives" mengidentifikasi ciri-ciri
organisasi koperasi sebagai berikut : 
a). Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok atas dasar sekurang-kurangnya
satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebut sebagai kelompok koperasi. 
b). Terdapat anggota koperasi yang bergabung dalam kelompok usaha untuk memperbaiki kondisi
sosial ekonomi mereka sendiri, yang disebut sebagai swadaya dari kelompok koperasi. 
c). Anggota yang bergabung dalam koperasi memanfaatkan koperasi secara bersama, yang disebut
sebagai perusahaan koperasi. 
d). Koperasi sebagai perusahaan mempunyai tugas untuk menunjang kepentingan para anggota
kelompok koperasi, dengan cara menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota
dalam kegiatan ekonominya.

Jika diperhatikan ciri-ciri tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi koperasi terdiri
dari: 
a). Anggota koperasi, baik sebagai konsumen akhir maupun sebagai pengusaha yang
memanfaatkan koperasi dalam kegiatan sosial ekonominya. 
b). Badan usaha koperasi, sebagai satu kesatuan dari anggota, pengelola, dan pengawas koperasi
yang berusaha meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya melalui perusahaan koperasi. 
c). Organisasi koperasi, sebagai badan usaha yang bertindak sebagai perusahaan yang melayani
anggota maupun bukan anggota.

Anda mungkin juga menyukai