“
WTTC
75 juta pekerja di industri perjalanan dan
pariwisata sedunia rentan terdampak, 48 juta
diantaranya di Asia Pasifik, dan mempunyai efek
domino terhadap sektor lain
UNWTO
Pariwisata adalah sektor yang rentan, dan paling
terpuruk sejauh ini. Sektor usaha ini didominasi
80% UKM, dan jutaan matapencaharian rentan
terdampak
TOURISM ECONOMICS
Pemulihan total di tahun 2022 - 2023
DAMPAK TERHADAP
DUNIA PARIWISATA
Berdasarkan data PHRI, Industri pariwisata telah mengalami kehilangan potensi
pendapatan dari wisatawan asing sekitar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp.60 triliun
sejak Januari 2020 hingga April 2020 akibat wabah Covid-19. Sedangkan dari pasar
domestic sektor hotel kehilangan potensi penerimaan sekitar Rp 30 T
Adapun, BPS mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari-Februari
2020 hanya 2,16 juta orang atau turun 11,8 persen dibanding periode yang sama tahun
lalu. Kunjungan sepanjang Februari secara tahunan bahkan anjlok 28,85 persen. Pada saat
yang sama, tingkat keterisian kamar hotel klasifikasi bintang rata- rata hanya 49,2 persen.
Kondisi saat ini tingkat hunian untuk hotel mendekati nihil dan restoran juga mengalami
hal sama, berdasarkan data PHRI per tgl 21 April 2020 sedikitnya 1.674 hotel dan 353
restoran/tempat hiburan kini berhenti beroperasi
Daerah-daerah tujuan wisata yang paling merasakan penurunan jumlah wisatawan yaitu
Manado, Bali, dan Batam. Data Kementerian Pariwisata, hingga pekan kedua April, juga
mencatat sebanyak 180 destinasi dan 232 desa wisata di Indonesia ditutup. Dampaknya,
beberapa hotel telah memberhentikan pekerja harian (daily worker) dan melakukan cuti
diluar tanggungan perusahaan (unpaid leave) bagi pekerja kontrak dan pekerja tetap serta
melakukan waktu kerja secara bergiliran bagi hotel dan restoran yang masih beroperasi.
Hal ini dilakukan perusahaan gar cashflow tetap terjaga.
DATA PELAKU USAHA PARWISATA & EKRAF
TERDAMPAK
Document & Data Update 13/05/2020
Skenario 1: Skenario 2:
*Puncak Krisis Juni 2020 [ Range of Future ] *Puncak Krisis Berlangsung Sampai Akhir Tahun 2020
Skenario 1:
*Awal Recovery Ekonomi Nasional
(Termasuk Sektor Pariwisata)
September – Oktober 2020.
1,600 1,530
1,434 1,468
1,389 1,377
1,400 1,312 1,346
1,244 1,274 1,250 1,261 1,272
1,201
1,200
1,000
(Ribu)
864
800
600
471
400
2020
160
200
0
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Des Jan Feb Mar Apr
*Sumber : Ditjen Imigrasi dan BPS (diolah lagi oleh Pusdatin Kemenparekraf)
7
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
Wisatawan di berbagai negara merasa lebih waswas untuk melakukan perjalanan setelah
pandemik COVID-19. Maka statement ahli kesehatan, standar kesehatan dan standar
kebersihan menjadi penting karena digunakan sebagai pertimbangan orang berwisata.
Walau demikian, wisatawan di Indonesia lebih optimis dalam melihat pandemi dan masih
berencana untuk berwisata. Informasi yang baik dan valid, terutama dari sumber
pemerintah, dapat menjadi alasan yang menenangkan dalam membuat keputusan.
9
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
[1] https://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/a-global-view-of-how-consumer-behavior-is-changing-amid-covid-19 13
[2] https://infobrand.id/survei-alvara-perilaku-publik-selama-pandemi-covid-19.phtml www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
74,3% Wisatawan di Amerika Serikat akan • Kampanye "Bersih dan Aman Malaysia"
membatalkan perjalanannya apabila ada adalah salah satu cara untuk mendorong
larangan dari ahli kesehatan[1] kepercayaan masyarakat untuk melakukan
perjalanan wisata.
Setelah lockdown, hal utama yang diinginkan • Berdasarkan riset prilaku konsumen yang
masyarakat adalah wisata kuliner, setelah itu dilakukan oleh Nielsen[4], informasi yang baik
melakukan perjalanan wisata. Namun, dan valid, terutama dari sumber pemerintah
masyarakat lebih memilih untuk berwisata di dapat menjadi alasan yang menenangkan dalam
dalam negeri. membuat keputusan
Objek wisata alam menjadi lebih popular bagi Konsumen memerlukan pengalaman
wisatawan wisata baru dan individual-based
• Rasa tidak aman dari berada di lingkungan yang • COVID – 19 mengubah paradigma culture of sharing menjadi culture
crowded, wisata safari di Afrika lebih menarik of distancing
dibandingkan wisata di kota besar seperti Roma atau • Wisatawan memilih untuk berlibur di tempat yang menyediakan
Milan[1b] pengalaman “berjarak” contoh staycation di hotel/ villa yang jauh dari
keramaian (5)
• Perjalanan wisata di alam dengan bertema kesehatan
akan menjadi tren[4]
PEMERINTAH
01 02 DUNIA USAHA PARIWISATA DAN EKRAF
• Sustainability Business (spending investasi
• Pandemic teratasi akan melambat)
• Perekonomian bangkit • Likuiditas & pertumbuhan kredit usaha juga
• Kondisi nasional yang Healthy & melambat
hygiene – Safety & Secure • Menjadikan unsur Healthy & hygiene –
Safety & Secure, sebagai dasar
pengembangan produk wisata dan ekraf
04 03
MASYARAKAT WISATAWAN
https://newsroom.airasia.com/news/2020/4/27/covid-19-flying-safe-with-airasia-safety-measures-airasia-implements-on-ground-and-in-flight
16
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
P E M E R I N TA H M A S YA R A K AT I N D U S T R I / U S AH A W I S ATAW A N
17
www.moresstrategics.org
Document & Data Update 13/05/2020
6 STRATEG I
TAHAP RECO VERY
01 04
PUT THE PEOPLE FIRST FOKUS PADA DESTINASI UTAMA
Prinsip manajemen yang mengedepankan Menjadikan Batam, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan
keselamatan, kemanan serta kesehatan wisatawan Bali sebagai mercusuar program pemulihan dan titik
dan SDM pariwisata agar relevan dengan new- awal akseleratif pemanfaatan idle capacity dan efek
normal pasca covid. berganda terhadap destinasi di daerah lainnya.
02 05
UTAMAKAN WISATAWAN DOMESTIK
AKTIVASI KANAL KOMUNIKASI
RECOVERY YANG EFEKTIF
+62 Utamakan Wisnus dengan kategori millennial dan
menengah ke atas. Mengembangkan produk yang
Upaya untuk mempertahakan citra positif bersifat ekslusif (private), berbabsis nature/outdoor
pariwisata dan media resiliensi kolektif untuk SDM living, wellness, dan menyediakan fleksibilitas booking
terdampak.
03 STIMULUS PERMINTAAN
06 FOKUS PADA 3 SUBSEKTOR UTAMA
EKRAF & HOTEL
Intervensi pemerintah agar terjadi kenaikan disisi
permintaan. Intervensi bisa dimulai dari tahap Fokus pada 3 Subsektor Unggulan Ekraf yakni, Kuliner,
dreaming sampai tahap booking. Fesyen, dan Kriya karena memiliki kontribusi ekonomi
yang paling besar, berfungsi menjadi trigger sekaligus
lokomotif pariwisata di destinasi.
15
www.moresstrategics.org
TERIMA KASIH
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
16
BIDANG USAHA PARIWISATA
13 Bidang Usaha & 62 Usaha Pariwisata (Peraturan Menteri Pariwisata No.10 Tahun 2018)
% keselurahan
Asumsi Jumlah
% usaha usaha
NO JENIS USAHA TOTAL % Industri yg
tutup pariwisata yg
terdampak
tutup