Anda di halaman 1dari 40

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


Ditjen Bina Pembangunan Daerah
REPUBLIK INDONESIA

PENYELENGGARAAN URUSAN KONKUREN


DALAM MENDUKUNG TERMINAL SEHAT

Disampaikan Oleh:
Dr. HARI NUR CAHYA MURNI, M.Si
Plh. Dirjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Jakarta, 23 Juli 2020


@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

OUTLINE PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

PENGELOLAAN TERMINAL DAN


PERKEMBANGAN PROSES P3D

TERMINAL SEHAT

PERENCANAAN & PENGANGGARAN

HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

1. PENDAHULUAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


Poros atau sumbu atau titik SEBAGAI POROS PEMERINTAHAN
keseimbangan, dapat dimaknai bahwa
Kementerian Dalam Negeri agar mem
posisikan sebagai yang terdepan
dalam mendorong terciptanya suasana Visi Kementerian Dalam Negeri
yang kondusif dan stabil bagi jalannya
pemerintahan dan politik dalam negeri
“Kementerian Dalam Negeri Mampu
melalui pembinaan dan pengawasan Menjadi POROS Jalannya
secara optimal dan efektif. Hal ini sesuai Pemerintahan dan Politik Dalam
tugas dan fungsinya, yaitu menangani
Negeri, Meningkatkan Pelayanan
urusan Pemerintah di bidang
penyelenggaraan pemerintahan dalam Publik, Menegakkan Demokrasi Dan
negeri. Menjaga Integrasi Bangsa”
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAH
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (pasal 9)

ABSOLUT KONKUREN URUSAN


PEMERINTAHAN UMUM

1. Pertahanan WAJIB PILIHAN PRINSIP


2. Keamanan - Urusan Pemerintahan yang
merupakan kewenangan
3. Agama PELAYANAN NON PELAYANAN Presiden dan
4. Yustisi DASAR DASAR pelaksanaannya di daerah
5. Politik Luar Negeri dilaksanakan oleh
6. Moneter & Fiskal Gubernur, Bupati/Walikota
SPM NSPK
- Anggaran : APBN
PRINSIP - Pelaksana : Gubernur,
- Dapat dilaksanakan sendiri Urusan pemerintahan konkuren adalah Bupati dan Walikota,
- Dapat didekonsentrasikan kepada Urusan Pemerintahan yang dibagi antara sebagai pemerintah pusat
instansi vertikal/Gub sebagai wakil Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan dibantu instansi vertikal
Pemerintah Pusat Daerah kabupaten/kota. Gubernur
- Tidak dapat ditugas pembantuankan bertanggungjawab kepada
ASAS PELAKSANAAN: Presiden melalui Mendagri
kepada daerah otonom karen tidak ada Urusan Pemerintahan menjadi kewenangan
yg melaksanakan daerah dilaksanakan berdasarkan asas
- Dibiayai dari APBN otonomi Anggaran : APBD
- Pembentukan instansi vertikal tidak Hak Daerah: Mengatur dan mengurus urusan
memerlukan persetujuan Gubernur yang sudah diserahkan kedaerah sesuai
dengan aspirasi masyarakat setempat dan
kondisi daerah dalam prinsip NKRI dengan
berpedoman pada NSPK.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN Ditjen Bina Pembangunan Daerah
YANG DISELENGGARAKAN OLEH DAERAH

KONKUREN

WAJIB PILIHAN

PELAYANAN DASAR
SPM
NON PELAYANAN NSPK
DASAR
6 URUSAN
1.Pendidikan 18 URUSAN 8 URUSAN
1.Tenaga Kerja
2.Kesehatan
2.Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak 1.Kelautan Dan
3.Pekerjaan Umum dan Penataan 3.Pangan Perikanan
Ruang 4.Pertanahan 2.Pariwisata
4.Perumahan Rakyat dan Kawasan 5.Lingkungan Hidup
6.Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil 3.Pertanian
Permukiman
7.Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 4.Kehutanan;
5.Ketenteraman, Ketertiban Umum, 8.Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
dan Pelindungan Masyarakat 9.Perhubungan; 5.Energi Dan Sumber
6.Sosial. 10.Komunikasi & Informatika Daya Mineral;
11.Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah
12.Penanaman Modal 6.Perdagangan;
13.Kepemudaan dan Olah Raga 7.Perindustrian; Dan
14.Statistik 8.Transmigrasi.
15.Persandian
16.Kebudayaan;
17.Perpustakaan;
18.Kearsipan.

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KRITERIA KEWENANGAN Ditjen Bina Pembangunan Daerah

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI PEMERINTAH KAB/KOTA


1. Lokasinya lintas Daerah Provinsi 1. Lokasinya lintas Daerah 1. Lokasinya dalam daerah
atau lintas negara Kab/Kota Kab/Kota
2. Penggunaannya lintas daerah 2. Penggunaannya lintas daerah 2. Penggunaannya dalam daerah
Provinsi atau lintas negara Kab/Kota Kab/Kota
3. Manfaat atau dampak negatifnya 3. Manfaat atau dampak 3. Manfaat atau dampak negatifnya
lintas daerah Provinsi atau lintas negatifnya lintas daerah hanya dalam daerah Kab/Kota
negara Kab/Kota 4. Penggunaan sumberdayanya
4. Penggunaan sumberdayanya lebih 4. Penggunaan sumberdayanya lebih efisien apabila diilakukan
efisien apabila diilakukan oleh lebih efisien apabila oleh Daerah Kab/Kota
Pemerintah Pusat dan atau diilakukan oleh Daerah
5. Perannya strategis bagi Provinsi
kepentingan nasional

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

PENGELOLAAN TERMINAL
2. DAN PERKEMBANGAN
PROSES P3D
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
URUSAN PEMERINTAH BIDANG PERHUBUNGAN Ditjen Bina Pembangunan Daerah
SUB URUSAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
Lampiran Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Peta Distribusi Terminal B dan C
ACEH
5 RIAU KEPULAUAN KALIMANTAN
10 RIAU KALIMANTAN TIMUR
SUMATERA
0
14 2 UTARA
7
GORONTALO MALUKU Keterangan
UTARA 4 0 UTARA
13 6
21
JAMBI KALIMANTAN
1
SULAWESI 6 SULAWESI 3 Terminal B
12 UTARA PAPUA
BARAT TENGAH 14
BARAT
3 6 14
2 Terminal C
3 16 5 7
1
SUMATERA 10
SUMATERA SELATAN
BARAT 5 BANGKA
15 BELITUNG
6
25 3
1
1
BENGKULU 4
DKI 5
11 8
JAKARTA 0 3 SULAWESI
5 9 KALIMANTAN BARAT 9
0
LAMPUNG 0 TENGAH 18 SULAWESI
KALIMANTAN
3 17 TENGGARA
SELATAN
8 SULAWESI
SELATAN
BANTEN PAPUA

11 4
JAWA
12 6
BARAT JAWA
JAWA
22 TIMUR BALI MALUKU
TENGAH
18 39 7
45 16
19
59 6
DIY NTB
2 6 NTT
12 66 14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Kewenangan Urusan Perhubungan yang Mengalami Pengalihan

Untuk Terminal Tipe A yang ada di provinsi menjadi


kewenangan Pusat dan Terminal

Tipe B yang semula berada di Kab/Kota menjadi kewenangan


Pemerintah Provinsi.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Mandat Pengalihan P3D


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

• Pasal 404
Serah terima personel, pendanaan, sarana dan
prasarana, serta dokumen (P3D) sebagai akibat
pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, dan Daerah
Kab/Kota yang diatur berdasarkan Undang-
Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua)
tahun terhitung sejak Undang Undang ini
diundangkan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Tindak Lanjut Pasal 404 UU No 23 Tahun 2014

SE Mendagri Nomor 120/253/SJ Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan


16 Januari 2015
Setelah DitetapkaN UU.23/Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

16 Oktober 2015 SE Mendagri Nomor 120/5935/SJ Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Pengalihan
Urusan Pemerintahan Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Surat Mendagri Nomor 120/6942/SJ Tahun 2015 tentang Percepatan Pelaksanaan Urusan
16 Desember 2015
Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (16 Desember 2015)
Surat Dirjen Bina Bangda Kemendagri NO. 188/232/Bangda tentang Percepatan Pengalihan P3D
21 Januari 2016
Urusan Pemerintahan sesuai UU 23 Tahun 2014
SE Mendagri Nomor 100/1743/SJ Tahun 2016 tentang Percepatan Penyelesaian Inventarisasi
11 Mei 2016
P3D Sebagai Akibat Pengalihan Urusan Pemerintahan Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Status Pengalihan
P3D Terminal Tipe B Kalimantan
Kalimantan Utara
0

Kalimantan Barat 0
15
2

Kalimantan Timur
0

13

Kalimantan Tengah
0
5
Kalimantan Selatan
5
Telah diserahkan
0
Belum diserahkan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Status Pengalihan P3D Terminal Tipe B Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Sulawesi

Sulawesi Utara
Gorontalo 9
0 0
5

Sulawesi Barat
0
1 Sulawesi Tengah
1
4

Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan 2
5
6

Telah diserahkan
11 Belum diserahkan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Status Pengalihan P3D Terminal Tipe B Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Nusa Tenggara

Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur


8
3 7
3

Telah diserahkan

Belum diserahkan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Status Pengalihan P3D Terminal Tipe B Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Maluku dan Papua

Maluku Utara
0
1
Papua Barat
0
2
Papua
0
1

Maluku
0
0

Telah diserahkan
Belum diserahkan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

• Beberapa pemerintah Kabupaten/Kota yang


sengaja menurunkan tipe terminal yang Tidak
Sesuai
seharusnya Terminal Tipe B menjadi Dengan
KENDALA Terminal Tipe C Perda
Rencana
PENGALIHAN • Merubah fungsi lahan Terminal menjadi Tata Ruang
P3D TERIMINAL fungsi lain misalnya menjadi RTH Wilayah
B
• status kepemilikan lahan yang masih
belum jelas
• Lokasi yang sudah tidak memungkinkan
untuk dijadikan terminal ( ditengah kota)
• Data dukung P3D yang masih belum
lengkap
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Surat Mendagri kepada Gubernur tentang Hasil Evaluasi Penyelenggaraan
Urusan Pemerintahan Daerah Bidang Perhubungan sesuai UU No. 23 tahun
2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Surat Mendagri kepada Bupati/ Walikota tentang Hasil Evaluasi
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Bidang Perhubungan sesuai
UU No. 23 tahun 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Surat KPK kepada Gubernur/Bupati/Walikota yang


meminta untuk melakukan percepatan pembenahan
pengelolaan BMD, dan salah satu penekanannya
adalah penyelesaian pengalihan BMD yang diikuti
dengan serah terima P3D sebagai akibat pembagian
urusan sesuai Undang-undang No. 23 Tahun 2014
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
AKIBAT BELUM DILAKUKANNYA Ditjen Bina Pembangunan Daerah

PENGALIHAN

TERMINAL TIPE B

Aset tidak tercatat


sehingga barang milik
Pemerintah Kab/Kota daerah tidak terkelola Aset tersebut belum Pemberi maupun
masih melaksanakan dengan baik yang dapat dilakukan penerima kewenangan
urusan yang bukan berpotensi pemeliharaan karena akan mengalami resiko
kewenangannya mempengaruhi opini belum masuk temuan
laporan keuangan penganggaran

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN

Kementrian Dalam Negeri telah melakukan upaya strategis dalam


rangka mempercepat proses finalisasi penyelesaian P3D urusan
perhubungan, dengan melakukan koordinasi dengan Kementrian
Perhubungan, Pemerintah Daerah, Ditjen Keuangan Daerah dan
BKN

Ditjen Bina Bangda berkoordinasi bersama dengan Itjen Kemendagri


dalam upaya melakukan sosialisasi PP 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah untuk memberikan rambu kepada Kepala Daerah agar
memiliki ketaatanterhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan termasuk terhadap NSPK yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat dalam tahap perencanaan, penganggaran,
pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi
pertanggungjawaban atas pelaksanaanurusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah, dalam upaya mempercepat finalisasi
P3D
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

3. TERMINAL SEHAT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 41 Tahun


2020 Tentang Perubahan atas Permenhub Nomor 18 Tahun 2020
tentang Pengendalian Transportasi dalam rangka Pencegahan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID -19)

• Untuk meningkatkan pengendalian transportasi


dalam rangka menghadapi adaptasi kebiasaan
baru
• Pengendalian transportasi untuk seluruh wilayah
dilakukan terhadap transportasi yang
mengangkut penumpang dan logistik / barang.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
TERMINAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ALUR KEDATANGAN PENUMPANG PADA
MASA COVID - 19

KELUAR

sehat

Petugas Pengamanan Penumpang Petugas melakukan Keterangan:


Bus Pemeriksaan  Pembelian tiket perjalanan
Kesehatan Penumpang lanjutan bagi penumpang
MASUK beralih moda AKAP/AKDP;
 Beralih menuju jalur
Pengarahan agar: angkutan
Menurunkan Penumpang pada  Penumpang turun dari perkotaan/Perdesaan;
titik yg ditentukan bus menjaga jarak antar  Penumpang
pnp min 1 meter dijemput/dengan
 Mencuci Tangan kendaraan pribadi,
 Pemeriksaan Suhu Tubuh menuju area parkir
menggunakan thermo
gun dan atau thermal Indikasi :
scanner  demam (>37.5°C), • ISOLASI SEMENTARA
Terminal
tidak  batuk/pilek/nyeri • DIRUJUK KE RUMAH
SAKIT
sehat tenggorokan dan
sesak nafas
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERMINAL SEHAT Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Dukungan Kebijakan Kemendagri dalam


mewujudkan Terminal Sehat yang harus
Dalam rangka
dipedomani oleh Pemerintah Daerah
mewujudkan
terminal • UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
sehat… Daerah
• Permendagri No. 40 Tahun 2020 tentang
Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2021
• Permendagri No. 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan
Daerah

Satgas Covid sebagai wadah sinergisasi


untuk penanganan Covid dan percepatan
pembangunan daerah di tengah pandemi

Terdapat kewenangan daerah untuk


berkreasi dengan subkegiatan yang
relevan dalam mewujudkan
Terminal Sehat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

PERENCANAAN DAN
4. PENGGANGGARAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
PROSENTASE ALOKASI ANGGARAN BIDANG PERHUBUNGAN TERHADAP TOTAL ANGGARAN DALAM
RPJMD

Dari contoh yang diambil berdasarkan RPJMD 5 Provinsi yang ada, yaitu Provinsi Jawa Timur, Provinsi Riau, Provinsi
Sulawesi Selatan, Provinsi Maluku, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat, alokasi Bidang Perhubungan dalam RPJMD hanya
29 0,08% s.d. 3,77% dari total anggaran dalam RPJMD
Sumber : hasil kompilasi dan analisis subdit perhubungan, 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

Dalam mendukung konektivitas daerah, bidang perhubungan sangat berkaitan dengan bidang
30 pekerjaan umum, namun dalam penganggaran di daerah, sangat jauh perbandingannya.
Sumber : hasil kompilasi dan analisis subdit perhubungan, 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Permendagri No. 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, Dan Nomenklatur Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah

31
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Permendagri No. 40 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan
RKPD Tahun 2021

32
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

33
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Presentase Alokasi Anggaran Urusan
Perhubungan (%)

WILAYAH SUMATERA WILAYAH JAWA-BALI

34 Sumber; Rankhir RKPD 2021


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

WILAYAH KALIMANTAN-SULAWESI
WILAYAH NUSA TENGGARA,
MALUKU,MALUKU UTARA DAN PAPUA

KET: Data Untuk Prov Papua Barat belum tersedia


35
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

CONTOH PAGU ANGGARAN UNTUK PENGELOLAAN TERMINAL


BERDASARKAN RANKHIR RKPD 2021
25

20

15

10

Miliar
(Rp.)
36
Mayoritas daerah telah memberikan dukungan anggaran untuk pengelolaan terminal.
Sumber : hasil kompilasi dan analisis subdit perhubungan, 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

HAL YANG PERLU MENJADI


5. PERHATIAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

 Perhubungan merupakan urusan konkuren yang sangat strategis dalam mendukung


pelaksanaan pembangunan nasional. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah wajib berperan
dalam melakukan pembinaan,merumuskan kebijakan dan menyusun rencana serta
mengendalikan dan mengawasi penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah bidang
perhubungan yang menjadi kewenangannya;
 Bagi daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada 2020, agar menjadikan
penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang pehubungan sebagai isu strategis yang
diakomodir dalam dokumen RPJMD dan memperoleh alokasi anggaran yang proporsional
 Sesuai dengan amanat Pasal 67 huruf b UU 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Kepala Daerah memiliki kewajiban untuk menaati seluruh ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
 Sesuai dengan amanat PP 12 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
disebutkan bahwa klasifikasi belanja menurut program dan kegiatan sebagaimana
dimaksud disesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah;

@kemendagri @kemendagri @kemendagri_ri


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

 Dinas Perhubungan Provinsi segera mempercepat penyelesaian P3D khususnya pada


Pengelolaan Terminal Penumpang B. Selain aspek teknis, penetapan lokasi Terminal
Penumpang Tipe B mengacu pada RTRW Provinsi;
 Perlu dilakukan klarifikasi atau pengecekan ulang terkait data jumlah Terminal Tipe B
yang dimiliki oleh Kab/Kota dengan Provinsi, karena terdapat beberapa daerah yang
memiliki data terminal namun kondisi eksistingnya baik lokasi maupun asetnya tidak ada;
 Legalitas/keabsahan Terminal Tipe B harus dibuktikan dengan adanya SK penetapan
lokasi yang ditetapkan oleh Gubernur dengan memerhatikan beberapa prasyaratan
penetapan Tipe Terminal B;
 Pemerintah daerah perlu melakukan koordinasi dengan BKN regional dalam rangka
mempercepat proses penyerahan personil
 Untuk aset yang diindikasikan masih bersalah, perlu disikapi dengan penambahan klausul
dalam format BAST hal ini dimaksudkan untuk memperjelas dan mempertegas kondisi
aset yang diserahkan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditjen Bina Pembangunan Daerah

TERIMAKASIH
40

Anda mungkin juga menyukai