25
TAHUN 1992
Ada 3 (tiga) yang penting dalam mengenai jati diri koperasi yaitu: Definisi, nilai-nilai,
dan prinsip-prinsip yang melekat di dalam tubuh organisasi koperasi yang
senantiasa harus menjadi acuan bagi setiap gerakan koperasi dalam melakukan
aktivitas kehidupan organisasinya. Berikut perbedaan jati diri koperasi menurut ICA
dan menurut UU No. 25 Tahun 1992
B. Jati Diri Koperasi Menurut ICA (International Cooperative Alliance)
1. Definisi Koperasi
Partisipasi aktif dari anggota dalam kehidupan koperasi ini oleh moh. Hatta disebut
sebagai dasar demokrasi kooperatif.Berdasarkan ciri-ciri pokok di atas, dapat
dinyatakan bahwa dari segi konsep hakikat koperasi adalah dari, oleh dan untuk
anggota. Artinya, anggota koperasi menduduki posisi sentral dan dominan yaitu
menduduki 3 fungsi yakni :sebagai pemilik, pengendali dan pengguna. Aktualisasi
jatidiri koperasi menyangkut keserasian dan keselarasan pelaksanaan tri fungsi
anggota tersebut dalam praktik koperasi.
2. Nilai-nilai koperasi
berdasarkan pada kesepakan Koperasi didirikan, dimodali dan dikelola oleh para
anggotanya. Maka berdasarkan hal tersebut dapat ditarikan sebuah kesimpulan
bahwa koperasi memiliki nilai-nilai yang telah di tetapkan oleh ICA tahun 1995:
“koperasi-koperasi berdasarkan nilai-nilai menolong diri sendiri, tanggung jawab
sendiri, demokrasi, persamaan, keadilan, dan kesetiakawanan/solidaritas. Mengikuti
tradisi para pendirinya anggota-anggota koperasi mempercayai nilai-nilai ethis dari
kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial serta kepdulian pada orang
lainDengan demikian sangatlah jelas bahwa segenap anggota koperasi dituntut
untuk melaksanakan nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial serta
memiliki kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan yaitu sebagai berikut:
1. Menolong diri sendiri, artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah
koperasi adalah menggalang potensi guna menghimpun kekuatan untuk
memecahkan masalah bersama
2. Tanggung jawab sendiri terkandung cita-cita kemandirian dalam
memecahkan permasalahan bersama di satu pihak, dan di lain pihak cita-cita
menegakkan kebebasan dalam menentukan haluan koperasi
3. Demokrasi merupakan cita-cita yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi,
sebagai konsekuensi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang menghimpun orang
yang di miliki dan dikendalikan oleh anggota. Ini mengartikan setiap anggota kopersi
benar-benar diorngkn dengan cara di libatkan secara aktif untuk menentukan haluan
dan sekaligus mengendalikan jalannya koperasi. Dari sisi anggota menentukan
haluan dan mengendalikan jalannya koperasi disadari sebagai tanggung jawabnya
sebagai pemiliik dan pengguna koperasi. Nilai ini oleh moh. Hatta disebut sebagai
dasar demokrasi koperasi, dan bagi anggota koperasi dapat menjadi sekolah
demokrasi dalam arti yang sebenarnya.
4. Persamaan nilai ini berkaitan dengan perlakuan yang sama bagi setiap
anggota tanpa memandang besar kecinya simpanan yang di miliki oleh setiap
anggota. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu
suara.
5. Keadilan nilai ini merupakan dambaan ataupun cita-cita yang di ilhami oleh
adanya kenyataan timbulnya ketidak adilan sosial dalam kehidupan masyarakat
akibat berlakunya sistem liberalisme yang mengedepankan kuasa kapital. Nilai
keadilan di koperasi di tegakkan melalui mekanisme kelembagaan.
6. Nilai ini dianggap penting karena kerjasama antar orang didasari kesadaran
dalam wadah koperasi hanya akan terwujud dan berlangsung langgeng jika kerja
sama ini di bangun berdasar semangat kesetiakawanan dengan pamrih untuk
memperbaiki nasip bersama. Dalam kesetiakawanan ditumbuhkan semangat
kebersamaan berupa saling tolong menolong antar sesama anggota, dalam hal ini
berlaku pepatah “berat sama di pikul ringan sama dijinjing” dalam artian yaitu
bersatu kita teguh bercerai kita akan runtuh maka diperlukan kerjasama yang baik.
3. Prinsip-prinsip koperasi
Pengakuan mengenai hak anggota merupakan suatu prinsip yang sangat penting
bagi koperasi. Melalui prinsip ini, koperasi mengukuhkan dirinya sebagai suatu
lembaga ekonomi yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Prinsip ini antara lain
harus di terapkan dalam bentuk persamaan kepemilikan, persamaan hak suara, dan
persamaan hak untuk mengelola koperasi.
1. Definisi Koperasi
2. Nilai-nilai Koperasi
1. Menolong diri sendiri, artinya motif kerja sama antar orang dalam wadah
koperasi adalah menggalang potensi guna menghimpun kekuatan untuk
memecahkan masalah bersama. Masalah bersama tidak mungkin di pecahkan
sendiri-sendiri, melainkan secara bersama melalui kerja sama. Karena itu koperasi
di artikan pula sebagai upaya menolong diri sendiri melalui kerja sama atau upaya
memperbaiki nasib secara bersama.
2. Tanggung jawab sendiri terkandung cita-cita kemandirian dalam
memecahkan permasalahn bersama di satu pihak, dan di lain pihak cita-cita
menegakkan kebebasan dalam menentukan haluan koperasi. Bila di kaitkan dengan
butir 1, maka menolong diri sendiri melalui kerja sama bukanlah tanggung jawab
pihak lain, akan tetapi menjadi tanggung jawab sendiri. Oleh karena itu dapat di
artikan bahwa nilai ini sangat menekankan pentingnya jiwa kemandirian yang timbul
dan bersemi atas kesadaran sendiri ini justru akan menjadi sumber kekuatan utama
koperasi. Apabbila koperasi didirikan dan di kembangkan tidak atas dasar kesadaran
para anggotanya sendiri,, maka di ibaratkan rumah koperasi ini di bangun atas
fondasi yang di buat dari pasir.
3. Demokrasi merupakan cita-cita yang berkaitan dengan pengelolaan koperasi,
sebagai konsekuensi koperasi sebagai organisasi ekonomi yang menghimpun orang
yang di miliki dan dikendalikan oleh anggota. Ini mengartikan setiap anggota kopersi
benar-benar diorangkn dengan cara di libatkan secara aktif untuk menentukan
haluan dan sekaligus mengendalikan jalannya koperasi. Dari sisi anggota
menentukan haluan dan mengendalikan jalannya koperasi disadari sebagai
tanggung jawabnya sebagai pemiliik dan pengguna koperasi. Nilai ini oleh moh.
Hatta disebut sebagai dasar demokrasi koperasi, dan bagi anggota koperasi dapat
menjadi sekolah demokrasi dalam arti yang sebenarnya.
4. Persamaan nilai ini berkaitan dengan perlakuan yang sama bagi setiap
anggota tanpa memandang besar kecinya simpanan yang di miliki oleh setiap
anggota. Setiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu satu orang satu
suara. Ketentuan ini berada dengan yang berlaku diperseroan terbatas (PT), dimana
besar kecilnya pemilikan saham menetukan hak suara dengan memberlakukan
ketentuan satu saham satu suara. Dengan demikian, di koperasi semua anggota
sama kedudukannya.
5. Keadilan nilai ini merupakan dambaan ataupun cita-cita yang di ilhami oleh
adanya kenyataan timbulnya ketidak adilan sosial dalam kehidupan masyarakat
akibat berlakunya sistem liberalisme yang mengedepankan kuasa kapital. Nilai
keadilan di koperasi di tegakkan melalui mekanisme kelembagaan. Antara lain,
pembagian sisa hasil usahakepada anggota berdasrakan pertimbangan jasa
masing-masing anggota (bukan pemilik modal), hak suara anggota sama yaitu satu
anggota satu suara. Keuntungan yang di peroleh dari transaksi dengan bukan
anggota, tidak dialokasikan untuk di bagikan kepada anggota melainkan untuk
meningkatkan pemupukan modal.
6. Solidaritas. Nilai ini dianggap penting karena kerjasama antar orang didasari
kesdaran dalam wadah koperasi hanya akan terwujud dan berlangsung langgeng
jika kerja sama ini di bangun berdasar semangat kesetiakawanan dengan pamrih
untuk memperbaiki nasip bersama. Dalam kesetiakawanan ditumbuhkan semangat
kebersamaan berupa saling tolong menolong antar sesama anggota, dalam hal ini
berlaku pepatah “berat sama di pikul ringan sama dijinjing”, “bersatu kita teguh
bercerai kita runtuh”. Solidaritas dan individualitan merupakan pasangan yang harus
tumbuh secara serasi dalam tubuh koperasi dan akan pula menajdi kekuatan
koperasi
3. prisip-pinsip Koperasi
5 Prinsip Koperasi
Seiring dengan definisi tersebut, tujuan koperasi menurut Bab 1 pasal 3 Undang-
undang Republik Indonesia No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu :
“Koperasi bertujuan mewujudkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur bedasarkan
Pancasila dan UUD 1945”.
Konsep koperasi adalah konsep umum di dunia. Di berbagai negara, koperasi ini
dijadikan sebagai salah satu bentuk dari suatu badan usaha yang dimiliki oleh
banyak orang dengan prinsip satu orang satu suara. Malahan ide koperasi
sesungguhnya berasal dari negara Eropa. Tetapi ketika konsep koperasi ingin
diterapkan di Indonesia yang digagas oleh Bung Hatta, ada perbedaan yang paling
mendasar mengenai konsep koperasi Indonesia.
Peran tersebut membuat beban Koperasi Indonesia jauh lebih berat dengan
koperasi-koperasi di negara lain, karena Koperasi Indonesia mengemban misi
kesejahteraan suatu negara, bukan hanya menjadi bentuk suatu badan usaha
semata.
2. Koperasi mempunyai peran agar jiwa dan semangatnya juga berkembang di
perusahaan swasta dan negara.
Perbedaan peran koperasi Indonesia dan di negara lain ini terjadi karena koperasi di
Indonesia dilatarbelakangi oleh kondisi kemiskinan struktural yang saat ini semakin
diperparah dengan berlakunya pasar bebas.
DAFTAR PUSTAKA