Anda di halaman 1dari 10

Organisasi Koperasi Dalam Sistem

Pasar
Kelompok 4
Risma Wati Kabaena 201730019
Arsya Amelia Jamal 201730143
Karel Toisuta 201730291
Gabrella L Matulessy 201730192
Organisasi Koperasi Dalam Sistem
Pasar
1. KEKUATAN DAN KELEMAHAN
KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
2. KOPERASI DALAM RANTAI TATA NIAGA
3. SASARAN INTEGRASI VERTIKAL
MELALUI KOPERASI
4. SIKAP TERHADAP KEBIJAKAN HARGA
KOPERASI
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
Sebagai bagian dari sistem pasar secara keseluruhan, koperasi
akan bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain yang bukan
koperasi. Untuk memenangkan persaingan bagaimanapun
koperasi harus mempunyai kemampuan bersaing dipasar.
1) Kekuatan dalam sistem pasar
 Bersatu nya para Produsen dalam koperasi
 Pembelian bahan/barang yang banyak akan merendahkan
biaya rata-rata
Dalam prinsip-prinsip koperasi yang dikemukakan
terdahulu terlihat ada kelemahan dalam struktur permodalan
pada koperasi.Kelemahan prinsip tersebut,yaitu :
 Prinsip keanggotaan bersifat terbuka dan sukarela
 Prinsip kontrol secara demokratis
 Prinsip pembagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa anggota
 Prinsip bunga yang terbatas atas modal.
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
KOPERASI DALAM SISTEM PASAR
Kelemahan-kelemahan tersebut sedapat mungkin dikurangi
agar koperasi paling tidak dapat tetap eksis dalam persaingan. Banyak
orang yang menyarankan agar koperasi melakukan hal-hal antara lain :
a) Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu
tidak dapat artifisial ( pembatasan yang dibuat-buat )
b) Koperasi dapat memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah
modal yang dimasukan oleh para anggota.
c) Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar. Artinya
bunga yang sama dipasar uang dan pasar modal
d) Ada yang beranggapan bahwa pemasukan modal pada koperasi
merupakan jasa. Semakin besar modal yang dimasukkan semakin
besar jasanya.
KOPERASI DALAM RANTAI TATA
NIAGA
Bagan yang mengaitkan koperasi dengan sistem pasar

pedagang

produsen konsumen

Pada dasarnya ada tiga pelaku dalam sistem pasar, yaitu


produsen, konsumen, dan perantara (pedagang).
Bila koperasi dimasukkan dalam analisis diatas, maka
seorang produsen mempunyai 3 alternatif yang mungkin di
pilih, yaitu :
a) Menjual langsung ke konsumen
b) Menjual ke pedagang
c) Menjual ke koperasi
KOPERASI DALAM RANTAI TATA
NIAGA
Bagi seorang konsumen yang akan membeli barang barang
keperluannya. Sebenarnya juga mempunyai tiga alternatif ,yaitu :
a) Membeli dari produsen secara langsung
b) Mengontrak dari pedagang
c) Membeli dari koperasi
Tetapi bila seorang produsen membutuhkan beberapa input untuk
keperluan produksinya, alternatif yang harus dipilih akan menjadi 4,
yaitu :
a) Menyediakan input olehnya sendiri
b) Membeli input dari produsen input
c) Mengontrak dengan pedagang input
d) Berdagang dengan sebuah koperasi
SASARAN INTEGRASI VERTIKAL
MELALUI KOPERASI
Menurut R. A Supriyono (1985) integrasi vertikal merupakan
salah satu strategi alternatif dalam mana perusahaan memperluas lingkup
kegiatanya dengan melaksanakan integrasi kebelakang atau kedepan.
Sedangkan menurut Porter (1996), Integrasi vertikal merupakan
kombinasi dari proses proses produksi, distribusi dan atau proses ekonomi
lainnya yang secara teknologi berbeda dalam batas batas suatu perusahaan
tunggal.
Tetapi menurut Ima Suwandi (1985), integrasi verikal yang ada di
indonesia pada dasarnya hanya dikenal 3 bentuk , yaitu :
a) Bentuk federisi (federated)
b) Bentuk pemusatan (centralized)
c) Bentuk campuran
Ketiga bentuk integrasi vertikal tersebut mempuyai sasaran utama
yang sama yaitu memperkecil resiko dan meningkatkan efisiensi kegiatan
usahanya. Memperkecil resiko, karena dengan integrasi vertikal semakin
banyak unit usaha yang dilaksanakan sehingga dapat melakukan subsudi
silang. Jadi jika salah satu unit mengalami kerugian, maka kerugian itu
dapat di tutup dengan keuntungan unit usaha lainnya.
SASARAN INTEGRASI VERTIKAL
MELALUI KOPERASI
Tingkat integrasi vertikal koperasi yang ada di indonesia dewasa
ini pada umumnya berbentuk federasi, yaitu menyatu dengan masing
masing masih bebas berusaha.

INDUK

Kegaiatan Kegiatan
penopang penopang

pusat pusat
Pabrik Pabrik
penopang penopang

primer primer primer primer

anggota anggota anggota anggota anggota anggota

Integrasi vertikal dalam federasi


SIKAP TERHADAP KEBIJAKAN
HARGA KOPERASI
Segmen pasar dalam koperasi terbagi dua, yaitu anggota dan
bukan anggota. Sedangkan perusahaan nonkoperasi adalah masyarakat
umum yang tidak punya kalian kepemilikan dengan perusahaan tersebut.
Koperasi koperasi yang mampu menyatukan unit unit usaha pada industri
hulu sampai dengan industri hilir melalui integrasi vertikal, umumnya
mempunyai anggota yang cukup banyak terutama anggota anggota di
tingkat koperasi primer. Anggota anggota koperasi primer yang pada
umumnya penghasil input untuk produk yang diproduksi dan di jual oleh
koperasi koperasi di tingkat yang lebih tinggi.
Bila anggota tersebut dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan tentang harga, maka koperasi tidak dapat menetukan harga pada
saat keuntungan maksimum. Harga tidak lagi didasarkan pada prinsip
profit motive tetapi sudah memperhatikan pelayanan kepada anggotaa.
Berdasarkan alasan tersebut, kiranya kurang tepat bila kebijakan
harga yang sama bagi anggota dan nonanggotaa. Seharusnya koperasi
menetapkan harga jual kepada anggota yang lebih rendah dibandingkan
dengan harga kepada nonanggota.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai