1.2 Tujuan
Pembaca mengetahui apa saja kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar
Pembaca mengerti peran koperasi dalam rantai tata niaga
Pembaca mengetahui sasaran integrasi vertikal melalui koperasi
Pembaca dapat mengerti bagaimana sikap terhadap kebijakan harga koperasi
1.3 Masalah
Bagaimana kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar?
Apa peran koperasi dalam rantai tata niaga?
Siapa integrasi vertikal melalui koperasi?
Bagaimana sikap terhadap kebijakan harga koperasi?
1.4 Manfaat
Pembaca dapat menganalisis kekuatan dan kelemahan koperasi dalam sistem pasar
Dapat mengetahui peran koperasi dalam rantai tata niaga
Mengerti secara mendalam sasaran integrasi vertikal melalui koperasi
Dapat menentukan sikap terhadap kebijakan harga koperasi
1
Bab II
a. Prinsip keanggotan yang bersifat terbuka dan sukarela, akan melemahkan struktur
permodalan jangka panjang sebab jika perusahaan koperasi tidak mampu mekayani
kepentingan anggota, ia bisa keluar dari keanggotaan kopeasi.
b. Prinsip kontrol secara demkratis, menyebabkan anggta yang memiliki modal dalam
jumlah banyak akan keluar dari koperasi.
c. Prinsip pembagian SHU berdasarkan jasa anggota, akan mengurangi kegiatan
anggota untuk menabung pada koperasi.
2
a. Koperasi dapat membatasi jumlah anggota asal pembatasan itu tidak dibuat-buat.
b. Koperasi tidak memberikan preferensi tertentu terhadap jumlah modal yang
dimasukkan oleh para anggota.
c. Bunga modal yang terbatas adalah bunga yang wajar.
d. Ada yang beranggapan bahwa pemasukan modal pada koperasi merupakan jasa.
Pada dasarnya, ada tiga pelaku dalam sistem ekonomi pasar, yaitu produsen,
konsumen dan perantara. Rumah tangga produsen bisa berfungsi sebagai konsumen
dalam pasar input dan berfungsi sebagai produsen dalam pasar output. Seorang
produsen mempunya tiga alternatif yang akan dipilih, yaitu:
3
Dengan demikian, dapat meminimumkan risiko kekurangan bahan mentah dan
menjamin biaya nahan yang rendah sehingga perusahaan memiliki keuntungan.
Sedangkan integrasi ke depan bertujuan sebagai jalan keluar untuk menjamin
kelancaran penjualan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Manfaat integrasi vertikal yang paling umum adalah penghematan atau penekanan
biaya dalam produksi, penjualan, pembelian, biaya transasi dan bidang lain. Di
samping itu operasi terpadu dapat mengurangi kebutuhan untuk mengumpulkan
jenis-jenis informasi tertentu mengenai pasar . biaya tetap untuk memantau pasar dan
memperkirakan pasok, permintaan dan harga dapat disebarkan ke seluruh bagian dari
perusahaan yang terpadu, sedangkan dari perusahaan yang tidak terpadu ditanggung
oleh masing-masing unit.
4
Tingkat integrasi vertikal koperasi yang ada di Indonesia ada umumnya
berbentuk federasi, yaitu menyatu dengan maing-masing masih bebas berusaha.
Karena koperasi primer yang tidak ada membentuk koperai di tingkat atasnya guna
melaksakan kegiatan-kegiatan tertentu, jika dilaksanakan sendiri kurang efisien.
Bila dilihat dari peranan anggota dalam koperasi yang bergitu dominan,
setiap harga yang akan ditetapkan koperasi harus dibedakan antara anggota dan
nonanggota. Hal inilah yang membedakan kebijakan harga di koperasi dengan
perusahaan nonkoperasi.
Segmen pasar dalam koperasi terbagi dua, yaitu anggota dan nonanggota.
Perusahaan nonkoperasi adalah masyarakat umum yang tidak punya kaitan
kepemilikan dengan perusahaan tersebut. Pada koperasi yang mampu menyatukan
unit0unit usaha melalui integrasi vertikal, umumnya mempunyai anggota yang cukup
banyak terutama di tingkat koperasi primer. Anggota-anggota koperasi primer pada
5
umumnya penghasil input untuk produk yang diproduksi dan dijual oleh koperasi-
koperasi di tingkat yang lebih tinggi.
Jika harga yang diberlakukan sama, anggota harus memperoleh SHU yang
lebih besar sebab anggota tidak memperoleh keuntungan langsung dari harga
pelayanan, namun kondisi ini kurang disukai anggota koperasi yang jumlahnya
banyak. Alasannya kontrol terhadap jumlah anggota yang banyak akan lebih susah,
sistem administrasi lebih rumit, dan taksiran jasa anggota yang sulit. Berbeda dengan
sistem harga pelayanan yang memperoleh keuntungan langsung atas pembelian
produk, kesulitan itu akan mudah ditangani.
Koperasi menetapkan harga jual kepada anggota yang lebih rendah dibanding
dengan harga kepada nonanggota. Disamping anggota di tingkat bawah atau pada
koperasi primer (petani, pengrajin) dapat memperlancar pemasaran bahan/produk,
juga memperoleh keuntungan langsung dari hasil pembelian produk koperasi di
tingkat yang lebih tinggi.
Bab III
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah bahwa hrga barang
koperasi antar anggota dan nonanggota berbeda. Hal tersebut dikarenakan karena
koperasi bertujuan mensejahterakan anggota.
Daftar Pustaka
olgadealissaputri.blogspot.com
infomanajerna.blogspot.com