Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber
atau biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Sedangkan efesiensi koperasi
adalah suatu teori yang membahas tentang suatu hasil yang sesuai dengan kemauan dan
harapan yang akan membuahkan hasil maksimal.
Dezhi (2010) Efesiensi adalah penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan
input anggaran dengan input realisasi. Efisiensi koperasi diukur berdasarkan tercapainya
tujuan dan sistem tujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap koperasi. Dalam
manajemen koperasi, konsep efisiensi yang digunakan merupakan konsep yang terintegrasi
antara konsep efisiensi operasional, dan efisiensi anggota, kedua konsep efisiensi ini layak
diopersioanalkan di koperasi. Implikasi dari wawasan integrasi ini adalah bahwa dalam
ukuran efisiensi opersional usaha koperasi perlu dicakup juga aspek efisiensi anggota.
Boediono (1986) Efisiensi kopenisi merupakan peranan dalam pemerataan. Proses
pemerataan yang dilaksanakan lewat koperasi adalah proses pemerataan yang mengandung
pertumbuhan, dalam arti, bahwa melalui koperasi para anggota mempunyai kesempatan yang
lebih luas untuk tumbuh dan meningkatkan kemampuan ekonominya, bukan dengan
memblokir kesempatan orang lain yang kebetulan tidak ikut koperasi, tetapi dengan jalan
masing-masing anggota meningkatkan dirinva, lewat peningkatan produktifitas dan efisiensi,
pemanfaatan informasi pasar dan sebagainya yang tumbuh karena menjadi anggota koperasi.
Singkatnya pemerataan terjadi karena perbaikan kemampuan anggota melalui pemanfaatan
efek kerjasama, dan bukan karena mereka bersekongkol untuk mengeksploitasi pasar lewat
permainan monopoli. Oleh karena itu, efisiensi harus diartikan secara luas, yaitu sebagai
keadaan di mana kita bisa mencapai sasaran tertentu dengan biaya minimal atau bisa
mencapai sasaran setinggi-tingginya dengan biaya tertentu. Sasaran tersebut bisa berupa
triologi pembangunan khususnya pemerataan, sedangkan biayanya berupa semua sumber
daya, dana, waktu, pikiran dan apa saja yang berharga untuk mencapai sasaran tersebut.
Efisiensi koperasi dapat diukur dengan jumlah anggota yang bisa diangkat dari bawah garis
kemiskinan, atau distribusi peningkatan penghasilan para anggotanya, atau besarnya efek
kerjasama yang bisa disebarkan anggotanya.
Soekarwati 2005 (Hendar Kusnadi) dalam teori produksi ekonomi mikro klasik terdapat 2
efisiensi yaitu ;
1. Efisiensi teknik, adalah besaran yang menunjukan perbandingan antara produksi sebenarnya
dengan produksi maksimum.
2. Efisiensi ekonomi, adalah besaran yang menunjukan adalah perbandingan antara keuntungan
yang sebenarnya dengan keuntungan maksimum.
Sejarah pertumbuhan koperasi dunia, efisiensi kelembagaan sangat berpengaruh
terhadap perkembangan usaha, seperti koperasi Rochdale. Koperasi Rochdale melakukan
kegiatan ekonomi dengan tujuan meningkatkan kedudukan ekonomi para anggotanya.
Dalam meningkatkan kemakmuran para anggotanya, Rochdale berjuangan untuk
bekerja secara efisien, sehingga biaya (cost) yang dikeluarkan bidang organisasi harus dapat
ditutup oleh penghasilan koperasi sebagai perusahaan. Secara umum efisiensi merupakan
perbandingan antara output dengan input atau dalam rumus :
Rumusan tersebut dapat diketahui, bahwa efisiensi merupakan perbadingan antara hasil
dalam ukuran fisik atau rupiah dan faktor biaya yang dipakai untuk memperoleh hasil
tersebut. Angka yang diperoleh merupakan pengukuran perbandingan sehingga merupakan
pengukuran relatif.
Pada pasal 14 UU No. 25 Tahun 1992 dijelaskan bahwa untuk keperluan pengembangan
dan atau efisiensi usaha, satu koperasi atau lebih dapat menggabungkan diri menjadi satu
dengan koperasi lain meleburkan diri dengan membentuk koperasi baru. Pasal 14 tersebut
memberi isyarat dua pertimbangan dalam mengembangkan koperasi, yaitu kebutuhan dan
efisiensi. Tugas ini terutama tertumpu pada pengurus. Pengurus koperasi harus
mengupayakan agar koperasi yang dipimpinnya tumbuh dan berkembang dalam memenuhi
kebutuhan anggotanya secara optimal. Dua jalur yang harus ditempuh untuk mencapai
kondisi tersebut adalah melelui pembaruan-pembaruan structural atau melalui perilaku orang-
orang yang terlibat didalamnya. Oleh alasan itu pengurus perlu menghayati struktur
organisasi, selain memiliki keterampilan dalam mengendalikan sumber daya manusia.
Struktur organisasi yang tepat dan efisien mendorong tujuan organisasi menjadi mudah
dicapai.
Secara structural, koperasi sebagai organisasi ekonomi juga dituntut agar berkembang secara
efisien. Pengertian struktur di sini adalah sesuatu yang menggambarkan hubungan-hubungan
yang relaif tetap di antara orang-orang yang bergabung dalam suatu organisasi. Besar
kecilnya suatu organisasi akan mempengaruhi strukturnya, sehingga nilai efisiensi structural
akan berubah secara relative jika organisasi koperasi tersebut tumbuh dan berkembang.
Struktur organisasi akan semakin kompleks apabila pengembangan koperasi diarahkan pada
integrasi vertical, artinya koperasi dapat memebentuk pemusatan dari primer menjadi
sekunder atau dari sekunder menjadi tersier. Tujuan utama berintegrasi vertical adalah untuk
meningkatkan efisiensi dengan wilayah yang lebih luas. Beberapa manfaat yang dapat dipetik
dari adanya integrasi vertical sebagai berikut :
a. Economic of Scale
Peningkatan skla usaha karena adanya integrasi memungkinkan penghematan biaya
pemasaran masing-masing anggota, penurunan harga beli dan biaya-biaya pembelian
sehingga biaya persatuan masing-masing anggota bisa menurun. Namun perlu disadari bahwa
manfaat skala ekonomi hanya dapat diraih jika koperasi ditingkat atas (misalnya koperasi
sekunder) mampu melakukan tindakan yang lebih efisien daripada jika dilakukan sendiri-
sendiri oleh anggotanya. Dengan kata lain, penggabungan dapat dilakukan bila dengan
penggabungan tersebut terdapat efek sinergi, artinya hasil yang diperoleh setelah berintegrasi
vertical harus lebih besar daripada penjumlahan hasil dari masing-masing individu jika
berusaha sendiri-sendiri.
Melihat bebrapa manfaat efisiensi yang diarih sebagai akibat integrasi vertical, mengharuskan
adanya penanganan yang mampu didukung dengan pengembangan truktur yang tepat pula.
Sumber daya fisik/ material, keuangan dan sumber daya manusia Koperasi yang terdiri atas
Anggota, Pengurus, Pengawas dan manajer / karyawan
5.manajemen?
Manajemen koperasi adalah mengatur jalannya dan tujuannya kemana koperasi akan
berjalan, serta membuat struktur organisasi untuk membantu agar koperasi berjalan dengan
lancar.
Perusahaan biasa adalah badan atau perusahaan dimana ada atasan dan bawahan yang
mengatur segala aktivitas yang ada di dalam dan luar perusahaan agar mencapai tujuan
tertentu.
Sisa hasil usaha yang diperoleh koperasi merupakan keuntungan para anggota. Makin besar
jasa seorang anggota terhadap koperasi makin besar pula penghasilan yang diperoleh anggota
itu.
Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota dan juga masyarakat
pada umumnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, koperasi berusaha melakukan kegiatan
sesuai dengan jenis koperasi, seperti di bidang kerajinan, pertanian, dan pertokoan.
Dibukanya lapangan usaha koperasi berarti memberi kesempatan kepada tenaga kerja dan
menyerap sumber daya manusia pada umumnya.
Kegiatan meningkatkan penghasilan para anggota koperasi berarti meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Dengan memperoleh penghasilan yang tinggi kemungkinan akan lebih mudah
memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam.
Usaha koperasi bukan hanya kegiatan bidang material, tetapi juga mengadakan kegiatan
pendidikan terhadap para anggota. Pendidikan tersebut antara lain diberikan dalam bentuk
pelatihan keterampilan dan manajemen. Dengan demikian, koperasi turut berperan dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Koperasi merupakan kekuatan yang dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.
Misalnya, koperasi pertanian dalam melakukan kegiatan usahanya dapat mempersatukan
usaha para petani guna memenuhi kebutuhannya, seperti usaha pengadaan pupuk, bibit, alat
pertanian, dan menjual bersama produksi pertanian.
Pada setiap kegiatan, koperasi bertindak bukan atas kehendak pengurus, melainkan
berdasarkan keinginan para anggota, yaitu terlebih dahulu harus dimusyawarahkan. Hal ini
merupakan pencerminan dari pelaksanaan demokrasi ekonomi.
2 .Mengembangkan pola kemitraan jaringan usaha dan informasi dalam rangka penguasaan
pasar dan peningkatan daya saing.