Anda di halaman 1dari 14

KOPERASI DAN UMKM

NAMA KELOMPOK

1. A.A Gede Tia Pramuditya (01/2002612010334)


2. I Made Ranji Rahmadi (02/2002612010335)
3. I Wayan Adi Krisna (03/2002612010336)
4. Ni Luh Sugi Widiantari (04/2002612010337)
5. Ni Putu Widya Novyantari (05/2002612010338)
6. I Dewa Ayu Diah Putri Reswari (06/2002612010339)
7. Ni Wayan Dewik Astini (07/2002612010340)
MATER
Koperasi Dalam I
Analisis Komparatif Hubungan Koperasi Dengan
Bisnis Anggota

Keunggulan Koperasi Dibandingkan


Dengan Badan Usaha Lainnya
Koperasi Dalam Analisis Komparatif

Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki keunggulan komparatif, koperasi


memiliki hubungan yang spesifik dengan para anggota. Terdapat tiga bentuk
hubungan penting yang menjelaskan berbagai hubungan dalam koperasi, yaitu
hubungan kepemilikan, pelayanan, dan pasar.
Sebagai pemilik ,anggota dengan dirinya sendiri memiliki
hak dan kewajiban terhadap koperasi. Jika anggota
memanfaatkan koperasi untuk kegiatan ekonomi atau
Hubungan
pemenuhan ekonominya secara optimal, anggota yang
Kepemilikan demikianlah dianggap memiliki hubungan kepemilikan
yang kuat dalam koperasi

Hubungan pelayanan dalam koperasi


terutama dilakukan melalui kerja sama
ekonomi dalam bentuk pertukaran jasa dan Hubungan Pelayanan
produk, mata rantai distribusi, dan saling
memperkuat modal dalam bentuk pinjaman
Berupa pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar
kepada koperasi dari dana yang disetorkan
uang. Dalam pasar barang, antaranggota koperasi dapat
anggota dalam bentuk simpanan pokok dan
melakukan transaksi antarsesama. Dalam pasar tenaga
simpanan wajib
kerja, insentif yang bisa didapatkan anggota koperasi
lebih baik jika dibandingkan dengan insentif yang dapat
diberikan oleh lembaga non-koperasi. Dalam pasar uang,
Hubungan Pasar koperasi memiliki keunggulan pemberian kredit dengan
pembatasan bunga atas modal (bunga yang lebih kecil)
dibandingkan dengan pesaingnya
Hubungan Koperasi Dengan Bisnis Anggota

Bahwa kebanyakan koperasi besar di Indonesia bernaung di bawah instansi pemerintahan


ataupun BUMN, seperti Koperasi AD, Koperasi AU, Koperasi Semen, dan sebagainya.
Dilihat dari berbagai aspek (anggota, tenaga kerja, omzet), koperasi-koperasi di Indonesia
jauh tertinggal. Koperasi sejatinya merupakan badan usaha sekaligus gerakan ekononi
anggota dalam menjalankan aktivitas bisnis para anggota, anggota adalah pemilik sumber
daya ekonomi yang menginvestasikan sumber ekonomi mereka melalui suatu wadah
ekonomi. Terdapat empat hal pokok memaksimalkan hubungan koperasi dengan anggota
yaitu peningkatan jumlah anggota, peningkatan modal, peningkatan volume penjualan, dan
peningkatan pelayanan kepada anggota serta masyarakat
Terdapat 4 hal pokok guna memaksimalkan hubungan koperasi dengan anggotanya,
menurut Ibnu Soejono dalam Triwitarsih, 2009:
Peningkatan Jumlah Anggota Peningkatan Modal
Peningkatan jumlah anggota pada dasarnya lebih penting
daripada peningkatan jumlah koperasi karena sebagai Peningkatan modal, terutama yang berasal dari
suatu perkumpulan individu, kekuatan koperasi bersumber koperasi sendiri. Jumlah modal dari dalam
dari anggota perorangan. Ada dua faktor keanggotaan dapat digunakan sebagai salah satu indikator
yang perlu diperhatikan, yaitu kemampuan ekonomi dan utama dari kemandirian koperasi. Semakin
tingkat kecerdasan anggota. Kemampuan ekonomi besar modal dari dalam, berarti kemandirian
anggota penting karena informasi tersebut dapat koperasi tersebut semakin tinggi. Indikator
digunakan untuk menyusun investasi. Sementara itu, kemandirian yang lain adalah keberanian
kecerdasan anggota sangat menentukan mutu manajemen manajemen untuk mengambil keputusan
yang sifatnya partisipatoris dalam rapat anggota sebagai sendiri
kekuasaan tertinggi dengan prinsip satu anggota satu suara
Peningkatan Pelayanan Anggota
Peningkatan Volume Usaha
Serta Masyarakat

Peningkatan volume usaha berkaitan dengan Peningkatan pelayanan kepada anggota dan
skala ekonomi. Semakin besar volume usaha masyarakat. Berbeda dengan ketiga hal pokok
suatu koperasi, berarti semakin besar potensinya lain, pelayanan sulit dinilai secara kuantitatif.
sebagai perusahaan sehingga dapat memberikan Anggota dapat merasakan efek pelayanan
pelayanan dan jasa yang lebih baik kepada para koperasi dengan membandingkan kondisi
anggota. Sejalan dengan identitas koperasi yang sebelum dan sesudah ada koperasi. Bentuk
menyatakan bahwa anggota dan pelanggan pelayanan dapat bermacam-macam, misalnya
adalah orang yang sama, maka volume usaha layanan pendidikan, kesehatan, beasiswa,
harus berasal dari jasa anggota. Loyalitas dan sumbangan, pelayanan usaha yang cepat dan
partisipasi aktif anggota sangat menentukan efisien, dan sebagainya.
besarnya volume usaha koperasi.
Keunggulan Koperasi
Dibandingkan Dengan
Badan Usaha Lainnya

1. Skala Ekonomi
2. Daya Tawar
3. Daya Saing
4. Hubungan Antar Pembeli
5. Partisipasi
6. Biaya Transaksi
7. Ketidakpastian
Skala Ekonomi Daya Tawar
Skala ekonomi (economic of scale) dimaknai
sebagai suatu tingkatan efisiensi yang tinggi Daya tawar (bargaining position) didapatkan
karena kegiatan produksi perusahaan koperasi koperasi jika anggota koperasi yang
mendekati atau mencapai kapasitas maksimal. berprofesi sama mampu menyatukan diri
Dengan maksimalnya kapasitas produksi, harga dalam berbagai kegiatan. Misalnya,
pokok produksi (HPP) akan menurun. Koperasi pengusaha tahu dan tempe bersatu dalam
yang berada pada kondisi economic of scale wadah koperasi dengan harapan mereka
mampu mengintervensi pasar. Ini dikarenakan dapat meningkatkan bargaining position,
apabila memaksakan diri untuk masuk ke baik dalam membeli bahan baku maupun
dalam suatu produksi, produk mereka akan
intervensi pasar.
berada pada posisi biaya yang tidak
menguntungkan (cost disadvantage).
Daya Saing Hubungan Antar Pembeli
Inter-linkage market adalah keterkaitan pasar yang terjadi karena
Daya saing (competitions) diperoleh karena adanya hubungan antara pembelian dan penjualan. Koperasi
koperasi berada pada skala ekonomi yang produksi terkait dengan koperasi penjualan, koperasi pembelian,
ekonomis, yaitu mampu memproduksi dan koperasi kredit. Koperasi memberikan pinjaman kepada
produk secara optimal sehingga HPP rendah, koperasi produksi dan produsen menjual produknya melalui
di samping juga memiliki daya tawar secara koperasi penjualan. Hasil penjualan koperasi dapat berhubungan
komparatif. Dengan kondisi tersebut, dengan pembeli (koperasi pembelian) dalam hal pengadaan input
dan membayar utang kepada koperasi kredit. Bila hubungan itu
koperasi memiliki kemampuan kompetitif
terjadi antarpedagang atau antara koperasi dan pedagang, motif
yang lebih tinggi di pasar sehingga tercipta
pencarian profit menjadi tujuan utama. Akan tetapi, jika hubungan
keseimbangan baru di pasar.
yang terjadi adalah hubungan antarkoperasi, motif utamanya
bukanlah pencarian profit. Hal ini memungkinkan koperasi untuk
melaksanakan transaksi antarkoperasi dengan biaya yang relatif
lebih rendah.
Partisipasi Biaya Transaksi

Biaya transaksi (transaction cost) adalah biaya-biaya


Partisipasi (participation) didapat dari prinsip lain di luar biaya produksi yang dapat diminimalkan.
anggota sebagai pemilik yang sekaligus Hal tersebut dapat terjadi karena terdapat kontrol
sebagai pelanggan. Dengan prinsip ini, antaranggota koperasi, terutama kontrol anggota
seorang anggota koperasi sudah seharusnya terhadap pengurus dan manajemen sehingga berbagai
membiayai koperasi miliknya dengan biaya dapat ditekan. Di samping itu, singkatnya rantai
memberikan kontribusi keuangan dalam pemasaran juga berakibat kepada semakin kecilnya
bentuk simpanan pokok, simpanan wajib, biaya distribusi suatu produk. Hal ini dapat dilakukan
simpanan sukarela, dan (bila perlu) melalui karena koperasi mampu memerankan dua peran
usaha pribadinya sekaligus dalam saluran distribusi, yaitu sebagai
pengecer dan agen atau grosir.
Ketidakpastian
Ketidakpastian (uncertainty) merupakan
situasi terdapatnya penjual dan pembeli
yang jelas sebagai kekuatan komparatif
yang dimiliki koperasi. Dengan kondisi
ini, maka ketidakpastian pasar dapat
dipersempit. Asumsi ini dapat terwujud
jika koperasi betul betul menjadikan
anggotanya sebagai kekuatan utama
sebagaimana jati diri koperasi, yaitu
berwatak sosial dan berwatak ekonomi.
KESIMPULAN
Sebagai sebuah badan usaha yang memiliki keunggulan komparatif, koperasi memiliki
hubungan yang spesifik dengan para anggota. Terdapat tiga bentuk hubungan penting yang
menjelaskan berbagai hubungan dalam koperasi, yaitu hubungan kepemilikan, pelayanan,
dan pasar. Kebanyakan koperasi besar di Indonesia bernaung di bawah instansi pemerintahan.
Terdapat empat hal pokok memaksimalkan hubungan koperasi dengan anggota yaitu
peningkatan jumlah anggota, peningkatan modal, peningkatan volume penjualan, dan
peningkatan pelayanan kepada anggota serta masyarakat . Keunggulan Koperasi
Dibandingkan Dengan Badan Usaha Lainnya. Skala Ekonomi, Daya Tawar, Daya Saing,
Hubungan Antar Pembeli, Partisipasi, Biaya Transaksi, Ketidakpastian

Anda mungkin juga menyukai